1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tebu merupakan komoditas yang telah lama diusahakan di Pulau Jawa dan Sumatera. Sumatera. Tebu Tebu merupakan merupakan bahan baku utama utama dalam produksi produksi gula. Seperti Seperti yang diketahui, gula merupakan salah satu komoditas pangan yang banyak dikonsumsi masyar masyarakat akat.. Tidak Tidak hanya hanya konsum konsumsi si rumah rumah tangga, tangga, tapi tapi juga juga indust industri ri skala skala besar besar maupun maupun kecil. kecil. Konsum Konsumsi si gula gula terus terus mening meningkat kat dari dari tahun tahun 200!2 200!20"2, 0"2, sedang sedangkan kan produksi gula ber#luktuasi dan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi gula sehingga terjadi de#isit. $al tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel Tabel ".
Tabel Tabel ". Konsumsi, Produksi, P roduksi, dan %e#isit &ula Tahun 200!20"2 De!isit Tahun 200 200* 20"0 20"" 20"2
Konsu nsumsi (ton (ton)) '.(2" +.'02 +.0*" +.(0' (.''(
Prou uk ksi (ton) ton) 2.)) 2.(" 2.2*0 2.22 2.)0"
-aju , !",' /thn1 Sumber 3PS dan Kementerian Pertanian, 20"2
Ton
"
(' ".( ".0" 2.2( 2.'+
'",*) 0,*' ,)) "02,"" "0(,""
2(,'
",(
Target produksi gula dalam 4encana Kerja Pemerintah Kerja Pemerintah 4KP1 tahun 20"0!20"2 telah ditetapkan sebanyak 2,* juta ton dan ',* juta ton. 5kan teta tetapi pi,, data data menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa prod produk uksi si gula gula dala dalam m nege negeri ri baru baru mamp mampu u mempro memproduk duksi si '(/!+ '(/!+/ / dari dari target target yang yang diteta ditetapkan pkan.. Target Target dan realis realisasi asi masih masih terdapat gap yang artinya target tersebut masih jauh dari harapan yang dapat dilihat pada Tabel Tabel 2.
Tabel 2. Target dan Produksi &ula Komoitas
Inikator
"
Tahun
2
&ula
Target Produksi
#$1$ 2.*00.000
#$11 '.*00.000
#$1# '.*00.000
ton1 4ealisasi
".'0.000
".')".000
2.)00,'(0
Produksi ton1 6mpor ton1 ".*"'.2" 2.)((.)(0 Sumber 3PS dan Kementerian Pertanian, 20"2
+*+,"'"
Kebutuhan masyarakat terhadap gula akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan daya belinya. Selain itu dengan semakin berkembangnya industri makanan jadi maka akan ak an terkait pula peningkatan kebutuhan terhadap gula yang berperan sebagai salah satu bahan pembantu. 5gar kebutuhannya terhadap gula selalu terpenuhi maka harus diimbangi dengan jumlah produksinya. 7engingat 7engingat kebutuhan kebutuhan terhadap gula yang kian terus terus meningkat maka maka petani dan perusahaan gula dituntut untuk u ntuk bekerja secara e#isien dalam mengelola usahataninya agar produksi yang diperoleh lebih tinggi dan keuntungan yang diperoleh menjadi lebih lebih besar besar.. Tuntu Tuntutan tan bekerj bekerjaa secara secara e#isie e#isien n ini tidak tidak dapat dapat dihinda dihindari ri dari dari bisnis bisnis modern, apalagi seringkali dijumpai bahwa biaya produksi dirasa terus meningkat sementara nilai produksi relati# lamban meningkatnya. 8paya untuk mencapai swasembda gula dapat dilakukan dengan upaya penerapan Tebu Tebu 4akyat T41 untuk mendorong peningkatan produksi, selain itu pabrik gula juga membuka lahan sendiri agar produksi tebu tidak tergantung oleh petani. Pabrik &ula Kebon 5gung merupakan salah satu pabrik penghasil gula di Kabupaten 7alang. Produk utamanya adalah gula kristal putih. 8ntuk memenuhi kebutu kebutuhan han bahan bahan baku baku untuk untuk membuat membuat gula krista kristal, l, Pabrik Pabrik &ula &ula Kebon Kebon 5gung 5gung bermitra dengan petani tebu di sekitar wilayah Kabupaten 7alang. Penelitian mengenai #aktor!#aktor produksi di P&. Kebon 5gung sangat penting untuk mengetahui masukan input 1 apa apa saja aja yang ang digu diguna naka kan n unt untuk memproduksi tebu, kebutuhan input dalam luas lahan tertentu, dan kendala yang dihadapi dalam pengeloaan #aktor!#aktor produksi tersebut.
1.# Tu%uan &agang Ker%a
3
". 7engid 7engident enti#i i#ikas kasii #aktor #aktor!# !#akt aktor or produksi produksi yang digunak digunakan an di lahan lahan TS Pabrik Pabrik &ula Kebon 5gung dalam produksi tebu. 2. 7engidenti# 7engidenti#ikasi ikasi biaya #aktor #aktor produks produksii tebu di di P&. Kebon Kebon 5gung. 5gung. '. 7engetahui 7engetahui kendala kendala dalam penggunaan penggunaan #aktor!# #aktor!#aktor aktor produksi produksi di di Pabrik &ula &ula Kebon 5gung dalam produksi tebu.
1.' asaran Kometensi *ang Diharakan
". 7ampu mengiden mengidenti#i ti#ikasi kasi #aktor! #aktor!#aktor #aktor produksi produksi yang digunaka digunakan n Pabrik &ula &ula Kebon 5gung dalam produksi tebu. 2. 7ampu mengide mengidenti#i nti#ikasi kasi biaya biaya #aktor #aktor produksi produksi tebu tebu di P&. P&. Kebon 5gung. 5gung. '. 7ampu 7ampu mengid mengident enti#i i#ikas kasii kendala kendala dalam penggun penggunaan aan #aktor #aktor!# !#akt aktor or produk produksi si tebu tebu di Pabr Pabrik ik &ula &ula Kebo Kebon n 5gung gung dan memb member erik ikan an solu solusi si dari dari kend kendal alaa tersebut.
1.+ &an!aat &agang Ker%a 1.+.1 Bagi &ahasis,a ". 8ntuk memperoleh memperoleh pemaham pemahaman an hubungan hubungan teori teori dengan dengan aplikasi aplikasi di lapang. lapang. 2. 8ntuk mendapatkan mendapatkan pengalam pengalaman an bekerja bekerja di P&. P&. Kebon Kebon 5gung. 5gung. '. 8ntuk 8ntuk dapat dapat mengid mengident enti#i i#ikas kasii #aktor #aktor!# !#akt aktor or produks produksii tebu tebu yang digunakan digunakan
P&. Kebon 5gung. +. 8ntuk dapat dapat mengident mengidenti#ika i#ikasi si biaya biaya produksi produksi tebu di di P&. Kebon Kebon 5gung. 5gung. (. 8ntuk 8ntuk dapat mengetahui mengetahui kendala kendala dalam pengguna penggunaan an #aktor #aktor!# !#akt aktor or produksi produksi tebu di P&. Kebon 5gung. ). 8ntu 8ntuk k dapat dapat mengena mengenall dan belaja belajarr deng dengan an tena tenaga ga pro# pro#es essi siona onall di bida bidang ng pertanian. II. TIN-AUAN PUTAKA #.1 aktor/aktor Prouksi
9akt 9aktor or
prod produk uksi si
adal adalah ah segal egalaa
ses sesuat uatu
yang ang
dibu dibuttuhka uhkan n
unt untuk
memproduksi memproduksi barang dan jasa. Suatu #ungsi produksi akan ber#ungsi ber#ungsi ketika terdapat beberapa
#aktor
yang
mempengaruhi
output
produksi.
Soekartawi
200"1,
menge mengemu muka kakan kan bahwa bahwa yang yang dimaks dimaksud ud denga dengan n #akt #aktor or produ produks ksii adal adalah ah semu semuaa korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan
4
menghasilkan dengan baik. 9aktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan korbanan produksi. 9aktor produksi memang sangat menentukan besar!kecilnya produksi yang diperoleh. 9aktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk, obat!obatan dan tenaga kerja dan aspek manajemen adalah #aktor produksi yang terpenting. $ubungan antara #aktor produksi input1 dan produksi output1 biasanya disebut dengan #ungsi produksi atau #aktor relationship. Suatu #ungsi produksi akan ber#ungsi ketika terdapat beberapa #aktor yang mempengaruhi output produksi. %alam sektor pertanian, secara umum terdapat beberapa #aktor yang dapat mempengaruhi produksi yaitu sebagai berikut ". Tenaga Kerja 7enururt 7ubyarto "**+1 yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah :Jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam akti;itas tersebut<. Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja hanya dibedakan oleh batas umur. %i 6ndonesia dipilih batas umur "0 tahun tanpa batas umur maksimum. %engan demikian, di 6ndonesia penduduk dibawah umur "0 tahun digolongkan sebagai bukan tenaga kerja. Pemilihan "0 tahun sebagai batas umur minimum berdasarkan kenyataan bahwa pada umur tersebut sudah banyak penduduk usia muda terutama di desa!desa yang sudah bekerja atau mencari pekerjaan. Tenaga kerja merupakan salah satu #aktor produksi yang digunakan dalam melaksanakan proses produksi. %alam proses produksi, tenaga kerja memperoleh pendapatan sebagai balas jasa dari usaha yang telah dilakukannya yakni upah. 7aka pengertian permintaan tenaga kerja disini diartikan sebagai jumlah tenaga kerja yang diminta oleh pengusaha pada berbagai tingkat upah tertentu. + 2. -ahan Pertanian -uas lahan dapat dibedakan dengan tanah pertanian. -ahan pertanian banyak diartikan sebagai tanah yang disiapkan untuk diusahakan usaha tani misalnya sawah, tegal dan pekarangan. Sedangkan tanah pertanian adalah tanah yang belum tentu diusahakan dengan usaha pertanian. 8kuran luas lahan secara tradisional perlu dipahami agar dapat ditrans#ormasi menjadi ukuran luas lahan yang dinyatakan
5
dengan hektar. %isamping ukuran luas lahan, maka ukuran nilai tanah juga perlu diperhatikan Soekartawi, "**+1. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan yang digarapditanami1, maka semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. %alam praktek pertanian organik, lahan yang digunakan haruslah lahan yang subur dan tidak mengandung unsur kimia berbahaya. $al ini untuk menjamin bahwa lahan atau tanah yang digunakan memberikan pengaruh positi# terhadap komoditas yang dibudidayakan. '. 7odal %alam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama! sama #aktor produksi menghasilkan barang!barang baru yaitu dalam hal ini adalah hasil pertanian. Setiap kegiatan dalam mencapai tujuan membutuhkan modal apalagi kegiatan proses produksi komoditas pertanian. %alam kegiatan proses produksi, modal dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap fixed cost 1 dan modal tidak tetap variable cost 1. 7odal tetap terdiri atas tanah, bangunan, mesin, dan peralatan pertanian yaitu biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak habis dalam sekali proses produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri dari benih, pupuk, pestisida, dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja. +. 3ibit 3ibit atau benih menentukan keunggulan dari suatu komoditas. 3enih atau bibit yang unggul cenderung menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Semakin unggul benih atau bibit komoditas pertanian, semakin tinggi produksi pertanian yang akan dicapai. 7aka pemilihan bibit unggul menentukan hasil produksi dengan kualitas yang baik dan terjamin. 3ibit yang digunakan dalam budidaya organik adalah bibit yang juga diproduksi dengan organik pula, sehingga dalam produksinya budidaya1 bisa menghasilkan produk yang baik. (. Pupuk Pemberian pupuk dengan komposisi yang tepat dapat menghasilkan produk berkualitas. Pupuk yang sering digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari penguraian bagian! bagian atau sisa tanaman dan binatang, misal pupuk kandang, pupuk hijau, dan
6
kompos. Sementara itu, pupuk anorganik atau yang biasa disebut sebagai pupuk buatan adalah pupuk yang sudah mengalami proses kimiawi di pabrik misalnya pupuk urea, TSP '), PonsKa, dan =5. ). Pestisida Pestisida sangat dibutuhkan tanaman untuk mencegah serta mengendalikan organisme pengganggu tanaman yang menyerangnya. Pestisida terbagi menjadi 2, yaitu pestisida organic dan anorganik. Pestisida anorganik dibuat dengan bahan!bahan kimia, sedangkan pestisida organic dibuat dari bahan!bahan alami seperti tanaman. Pestisida dapat menguntungkan usahatani namun disisi lain pestisida dapat merugikan petani. Penggunaan pestisida kimia harus sesuai dengan dosis kebutahan lahan dan waktu penggunaannya agar tidak merusak tanama dan lingkungan.
#.# Konse an ungsi Prouksi
Produksi adalah perubahan dari dua atau lebih input atau sumber daya1 menjadi satu atau lebih output. Produksi merupakan hasil akhir dari proses akti;itas ekonomi dengan meman#aatkan beberapa masukan atau input. Pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan yang menghasilkan output. 7enurut Sukirno 20""1 menyatakan bahwa #ungsi produksi adalah kaitan diantara #aktor!#aktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. 9aktot!#aktor produksi dikenal juga dengan istilah input dan hasil produksi dikenal dengan istilah output. $ubungan antara masukan dan keluaran di #ormulasikan dengan #ungsi produksi sebagai berikut > ? #K,-,7,@1 %imana > adalah keluaran selama periode tertentu, K adalah penggunaan mesin modal1 selama periode tertentu, - adalah jam masukan tenaga kerja, 7 adalah bahan mentah yang dipergunakan, dan notasi @1 menunjukkan kemungkinan ;ariabel!;ariabel lain yang mempengaruhi proses produksi. 7enurut Soekartawi 200"1, #ungsi produksi adalah hubungan #isik antara ;ariabel yang dijelaskan A1
7
dengan ;ariabel yang menjelaskan B1. Cariabel yang dijelaskan berupa output dan ;ariabel yang menjelaskan berupa input. Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut A ? #B",B2,B',@,Bn1 Si#at #ungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hokum yaitu The Law of Diminishing Return $ukum Kenaikan $asil 3erkurang1. $ukum tersebut menyatakan apabila penggunaan satu macam input ditambah dengan input yang lain, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula!mula naik, tetapi kemudia seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan. $al tersebut dapat ditunjukkan kur;a total produksi, kur;a produk marginal, dan kur;a produk rata!rata pada &ambar. Kur;a Produk Total KPT1 adalah kur;a yang menunjukkan tingkat produksi total pada berbagai tingkat penggunaan input ;ariabel. Kur;a Produk 7arginal KP71 adalah kur;a yang menunjukkan tambahan dari input physical product yang disebabkan oleh penggunaan tambahan " unit input ;ariabel. Kur;a Produk 4ata!4ata KP41 adalah kur;a yang menunjukkan hasil rata!rata perunit input ;ariabel pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut. 7ula!mula terdapat kenaikan hasil bertambah garis D31, dimana produk marginal semakin besarE produk rata!rata naik tetapi di bawah produk marginal. Pada titik balik inflection point 1 3 terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum titik 3F1E produk rata!rata masih terus naik. Setelah titik 3, terdapat kenaikan hasil berkurang garis 371, di mana produk marginal menurunE produk rata!rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik GF, dimana pada titik ini produk rata!rata sama dengan produk marginal. Titik 7 tercapai tingkat produksi maksimum, dimana produk marginal sama dengan nol, produk rata!rata menurun tetapi tetap positi#. Sesudah titik 7, mengalami kenaikan hasil negati#, dimana produk marginal juga negati# produk rata!rata tetap positi#.
8
&ambar ". Kur;a Produksi Total, Produk 4ata!4ata, dan Produk 7arjinal Sukirno, 20""1
#.' Bia*a Prouksi
3iaya adalah nilai korbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil. 7enurut kerangka waktu, biaya dapat dibedakan menjadi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. 3iaya jangka pendek terdiri dari biaya tetap fixed cost 1 dan biaya ;ariabel variable cost 1 , sedangkan dalam jangka panjang semua biaya dianggapdiperhitungkan sebagai biaya ;ariabel $ermanto, "**"1. 3iaya usahatani akan dipengaruhi oleh jumlah pemakaian input, harga dari input, tenaga kerja, upah.
9
tenaga kerja, dan intensitas pengelolaan usahatani. 3iaya!biaya tersebut dapat dide#inisikan sebagai berikut. ". 3iaya tetap fixed cost H 9G1 3iaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan ;olume produksi atau penjualan dalam batas tertentu1. 5rtinya biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya kuantitas produksi yang dihasilkan. Aang termasuk biaya tetap seperti gaji yang dibayar tetap, sewa tanah, pajak tanah, alat dan mesin, bangunan ataupun bunga uang serta biaya tetap lainnya. 2. 3iaya ;ariabel variable cost H CG1 3iaya ;ariabel merupakan biaya yang secara total berubah!ubah sesuai dengan perubahan ;olume produksi atau penjualan. 5rtinya biaya ;ariabel berubah menurut tinggi rendahnya ouput yang dihasilkan, atau tergantung kepada skala produksi yang dilakukan. Aang termasuk biaya ;ariabel dalam usahatani seperti biaya bibit, biaya pupuk, biaya obat!obatan, serta termasuk ongkos tenaga kerja yang dibayar berdasarkan penghitungan ;olume produksi.
#.+ Tanaman Te0u
Tebu Saccharum officinarum Linn1 adalah tanaman untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput!rumputan. 8mur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih " tahun. %i 6ndonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatera. 3entuk #isik tanaman tebu dicirikan oleh terdapatnya bulu!bulu dan duri sekitar pelepah dan helai daun. 3anyaknya bulu dan duri beragam tergantung ;arietas. Jika disentuh akan menyebabkan rasa gatal. Kondisi ini kadang menjadi salah satu penyebab kurang berminatnya petani berbudidaya tebu jika masih ada alternati# tanaman lain. Tinggi tanaman ber;ariasi tergantung daya dukung lingkungan dan ;arietas, antara 2,(!+ meter dengan diameter batang antara 2!+ cm.
10
Tebu merupakan tumbuhan monokotil dari #amili rumput!rumputan &ramineae1, 3atang tanaman tebu memiliki memiliki anakan tunas dari pangkal batang yang membentuk rumpun. Tanaman ini memerlukan waktu musim tanam sepanjang ""! "2 bulan. Tanaman ini berasal dari daerah tropis basah sebagai tanaman liar. Secara umum, klasi#ikasi tanaman jagung sebag ai berikut Kingdom
Plantae
%i;isi
Spermatophyta
Subdi;isi
5ngiospermae
Kelas
7onocotyledoneae
Drdo
&raminalis
9amilia
&ramineae
&enus
Saccharum
Spesies
Saccharum officinarum
7enrut 9arid 200'1, tanaman tebu termasuk tanaman semusim yang siklus hidupnya berlangsung selama "2!"+ bulan. %alam pertumbuhannya tanaman tebu dibedakan menjadi beberapa #ase dimana setiap #ase tersebut memerlukan perlakuan agar produksi tebu dapat optimal. 9ase pertumbuhan tanaman tebu terdiri dari empat #ase yaitu ". 9ase perkecambahan pada tanaman tebu dimulai saat terjadinya pertumbuhan mata tunas tebu yang awalnya dorman menjadi tunas muda yang dilengkapi dengan daun, batang, dan akar. 9ase perkecambahan sangat ditentukan #aktor internal pada bibit seperti ;arietas, umur bibit, jumlah mata, panjang stek, cara meletakan bibit, jumlah mata, bibit terin#eksi hama penyakit, dan kebutuhan hara bibit. Selain itu, #aktor eksternal seperti kualitas dan perlakuan bibit sebelum tanam, aerasi dan kelengasan tanah, kedalaman peletakan bibit ketebalan co;er1, dan
kualitas
pengolahan
tanah
juga
sedikit
berpengaruh
pada
#ase
perkecambahan ini. 2. Pertumbuhan anakan adalah perkecambahan dan tumbuhnya mata!mata pada batang tebu di bawah tanah menjadi tanaman tebu baru. 9ase pertunasan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tebu, karena dapat mere#leksikan
11
produkti;itas tanaman tebu. Pada #ase ini, tanaman membutuhkan kondisi air yang terjamin kecukupannya, oksigen dan hara makanan khususnya I, P dan K serta penyinaran matahari yang cukup. %ikatakan #ase pertunasan karena umur tersebut secara agresi# tanaman tebu mengalami pertumbuhan secara horiontal dengan terbentuknya tunas!tunas baru secara bertahap, mulai dari tunas primer sampai tunas tertier. Pada umur tanaman ini, pertumbuhan kesamping terus terjadi hingga mencapai pertumbuhan jumlah tunas maksimum pada umur tebu sekitar ' bulan. Proses pertunasan meskipun dominan terjadi munculnya anakan, namun pola petumbuhannya berupa #isik dicerminkan dengan pembentukan daun, akar, dan batang. Pertunasan sebagai bagian dari proses pertumbuhan ;egetati#, akan sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi didalam tubuh tebu intrinsik1 yang meliputi si#at!si#at genetis dan hormon yang terdapat didalam tubuh tebu. Selain itu kondisi lain yang mempengaruhi pertunasan adalah kondisi lingkungan ekstrinsik1 yang meliputi intensitas penyinaran matahari, air, unsur hara, dan temperatur. '. Proses pemanjangan batang pada dasarnya merupakan pertumbuhan yang didukung dengan perkembangan beberapa bagian tanaman yaitu perkembangan tajuk daun, perkembangan akar dan pemanjangan batang. 9ase ini terjadi setelah #ase pertumbuhan tunas mulai melambat dan terhenti. Pemanjangan batang merupakan proses paling dominan pada #ase ini, sehingga stadia pertumbuhan pada periode umur tanaman '!* bulan ini dikatakan sebagai stadia perpanjangan batang. 5da dua unsur dominan yang berpengaruh dalam #ase pemanjangan batang. 8nsur tersebut adalah di#erensiasi dan perpanjangan ruas!ruas tebu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama sinar matahari, kelembaban tanah, aerasi, hara I, dan #aktor inheren tebu. +. 9ase kemasakan diawali dengan semakin melambat bahkan terhentinya pertumbuhan ;egetati#. Tebu yang memasuki #ase kemasakan secara ;isual ditandai dengan pertumbuhan tajuk daun berwarna hijau kekuningan, pada helaian daun seringkali dijumpai bercak berwarna coklat. Pada kondisi tebu tertentu sering ditandai dengan keluarnya bunga. Selain si#at inheren tebu ;arietas1, #aktor lingkungan yang berpengaruh cukup dominan untuk memacu
12
kemasakan tebu antara lain kelembaban tanah, panjang hari dan status hara tertentu seperti hara nitrogen. Tanaman tebu terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu akar, batang, daun dan bunga. 7asing!masing memiliki karakteristik sendiri!sendiri. 7enurut James 200+1, tanaman tebu memiliki perakaran serabut, yang dapat dibedakan menjadi akar primer dan akar sekunder. 5kar primer adalah akar yang tumbuh dari mata akar buku tunas stek batang bibit. Karakteristik akar primer yaitu halus dan bercabang banyak. Sedangkan akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari mata akar dalam buku tunas yang tumbuh dari stek bibit, bentuknya lebih besar, lunak, dan sedikit bercabang. Iamun, bagian paling penting pada tanaman tebu adalah bagian batang, karena pada bagian batanglah terdapat kandungan sukrosa yang tinggi, dan juga terdapat mata tunas yang ber#ungsi untuk perkembangbiakan tanaman. 3atang tanaman tebu beruas!ruas, dari bagian pangkal sampai pertengahan. Panjang batang tebu pada saat panen berkisar antara 2!+ m dengan diameter 2,(!( cm, tergantung baik buruknya pertumbuhan, jenis tebu maupun keadaan iklim. lingkaran tumbuh growth ring 1, bagian akar root band 1, bagian daun leaf scar 1, sedangkan bagian internode terletak antara node berjumlah 20!'0 ruas.
III. &ETDE PELAKANAAN '.1 2aktu an Temat &agang Ker%a
Kegiatan magang ini dilaksanakan di Pabrik &ula Kebon, Kabupaten 7alang, Jawa Timur selama *0 hari e#ekti#. 7agang kerja dimulai dari tanggal '0 Juni sampai September. '.# &etoe Pelaksanaan &agang Ker%a
13
7etode yang digunakan saat melakukan magang kerja di Pabrik &ula Kebon 5gung adalah ". Praktek kerja langsung sesuai dengan akti;itas yang ada di perusahaan Peserta magang melakukan akti;itas yang biasa dilakukan di perusahaan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar peserta magang mampu memiliki ketrampilan yang berkaitan dengan kegiatan produksi yang ada pada perusahaan tersebut, 2. %iskusi dan wawancara dengan sta# perusahaan Selain melakukan praktek kerja langsung, peserta magang juga melakukan diskusi dan wawancara dengan sta## perusahaan. Selain itu diskusi dan wawancara ini juga dimaksudkan sebagai upaya pengumpulan data, sebab nantinya peserta magang harus membuat laporan magang dengan tema yang mereka tetapkan sebelumnya.
'.' -enis an &etoe Pengumulan Data
Selama melakukan magang kerja di Pabrik &ula Kebon 5gung, jenis data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Kedua jenis data tersebut digunakan untuk penyusunan laporan setelah magang kerja. ". %ata Primer %ata yang diperoleh oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. 7etode pengumpulan data primer adalah obser;asi dan wawancara. %ata yang diambil selama melakukan kegiatan magang adalah data #aktor!#aktor produksi tebu di P& Kebon 5gung jumlah bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja1 yang digunakan dalam satu luas lahan hektar1.
"'
2. %ata Sekunder %ata yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. 7etode pengumpulan data primer adalah studi pustaka, yaitu data dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal, dan lain!lain
14
I3. HAIL DAN PE&BAHAAN +.1 4am0aran Umum Perusahaan
Pabrik &ula Kebon 5gung terletak di %esa Kebon 5gung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten 7alang, Propinsi Jawa Timur, pada ketinggian +0 m diatas permukaan laut. 3entuk topogra#inya berupa lahan datar berbukit yang berada di lereng &unung Kawi sebelah 3arat.
15
P&. Kebon 5gung memiliki lahan tebu sendiri TS1 seluas "0 ha dan bermitra dengan petani atau tebu rakyat T41 seluas 2'.000 ha. P&. Kebon 5gung merupakan pabrik gula yang terletak di tempat yang strategis di Kabupaten 7alang dengan sarana dan prasana pendukung, yaitu jalan utama atau jalan lintas propinsi. 5dapun #asilitas pendukung lainnya, yaitu poliklinik, masjid, dan lapangan olahraga.
P4.. Ke0on
n e % n a ) e K / g n a l a & a * a 5 . l -
Arah 4aan
&ambar 2. %enah -okasi P&. Kebon 5gung Cisi
P&. Kebon 5gung sebagai Perusahaan Swasta Iasional yang
bergerak di bidang industri gula dan perdagangan umum adalah mewujudkan perusahaan yang bergerak dalam industri gula yang berdaya saing tinggi, mampu memberi keuntungan secara optimal dan terpercaya dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu memenuhi kepentingan Petani sebagai mitra kerja, karyawan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan stakeholder 1 lainnya. "( 7isi P&. Kebon 5gung 7engembangkan bisnis industri gula dari yang sekarang ada melalui peningkatan skala usaha, e#isiensi, dan daya saing serta meman#aatkan peluang bisnis agroindustri non gula berdasarkan prinsip ! prinsip perolehan keuntungan dengan meman#aatkan secara optimal kemampuan manajemen dan #inansial. +.1.1 e%arah Perusahaan
16
P& Kebon 5gung didirikan seorang pengusaha Tionghowa, Tan Tjwan 3ie pada "*0(. -okasi P& berada di %esa Kebon 5gung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten 7alang, Pro;insi Jawa Timur atau tepatnya kira!kira ( km selatan Kota 7alang. Pada saat didirikan kapasitas giling P& hanya (.000 kth atau (00 tth ton tebu per hari1. %alam sehari semalam P& hanya menggiling (00 ton tebu atau setara (0 truk yang diestimasikan masing!masing truk tmengangkut "0 ton tebu. 3etapa kecilnya kapasitas tersebut jika dibandingkan dengan P& Kebon 5gung sekarang, yang berkapasitas "2.000 tth atau 2+ kali lebih banyak dibanding saat didirikan tempo dulu. Iamun untuk ukuran pabrik gula pada waktu itu, kapasitas P& Kebon 5gung tergolong besar. P& Kebon 5gung semula dikelola secara perorangan, kemudian pada "*" pengelolaan P& diserahkan kepada 3iro 7anajemen Naamloze en!nootschap "N# $andel!Landbouw %aatschappi& Tiedeman ' van (erchem "Tv(#) Setahun berikutnya atau tepatnya 20 7aret "*" dibentuk *Naam!loze ennootschap "N# Suiker +abriek (ebon ,goeng* atau IC S.9. Kebon 5goeng, dengan akte Iotaris $endrik Lillem $aenberg Io. "((1. Seiring dengan kemerosotan harga gula di pasar dunia, industri gula Jawa yang saat itu menjadi jawara eksportir kedua setelah Kuba, mengalami guncangan hebat. Kesepakatan antar produsen gula dunia atau yang dikenal dengan M-hardbourne ,grement M pada "*'" mewajibkan produksi gula Jawa dikurangi dari sekitar ' juta ton menjadi maksimal ",+ juta ton per tahun. %ampaknya sangat dirasakan pabrik gula di Jawa, termasuk IC S.9. Kebon 5goeng. Kelesuan usaha menyebabkan pada "*'2 seluruh saham IC S.9. Kebon 5goeng tergadaikan kepada De .avasche /ank dan ' tahun berikutnya atau pada "*'( IC S.9. Kebon 5goeng sepenuhnya menjadi milik De .avasche /ank) Setelah 6ndonesia merdeka, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Io. ' tahun "*+), seluruh perusahaan gula harus dikelola oleh 3adan Penyelenggara Perusahaan &ula Iegara 3PP&I1 yang berkedudukan di Surakarta. Pada saat 5gresi 3elanda, banyak P& tidak beroperasi dan dikuasai tentara 3elanda termasuk P& Kebon 5gung, sehingga 3PP&I tidak dapat ber#ungsi dengan baik. Pada 2"
17
%esember "*+* sesuai Peraturan Pemerintah tanggal 2( 5gustus "*+* 3PP&I dibubarkan. Pada 7aret "*(0 keluar Pengumuman Pemerintah Io. 2 tahun "*(0 yang dikeluarkan oleh ' 7enteri, yaitu 7enteri %alam Iegeri, 7enteri Perkebunan dan 7enteri Pertanian tentang pembentukan Panitia Pengembalian Perkebunan kepada pemiliknya. %engan ketentuan tersebut, mulai "*(0 P& Kebon 5gung kembali dikelola oleh Tiede!man ' van (erchem "Tv(#) Pengelolaan ini berakhir pada proses pengambilalihan nasionalisasi1 semua perusahaan ! perusahaan yang dimiliki atau dikelola perusahaan asing oleh Pemerintah 6ndonesia pada "*(. Sejak saat itu kedua P& dikelola oleh 3adan Pimpinan 8mum Perusahaan Perke!bunan &ula atau 3P8! PPI &ula. %alam 48PS Perseroan tahun "*(+ ditetapkan bahwa Pemegang Saham PT P& Kebon 5gung adalah Spaar#onds ;oer 3eamten ;an de 3ank 6ndonesia yang kemudian bernama Aayasan %ana Tabungan Pegawai 3ank 6ndonesia1 dan 3ank 6ndonesia atas nama Aayasan %ana Pensiun dan Tunjangan $ari Tua 3ank 6ndonesia1. Pada "*)2 PT P& Kebon 5gung membeli seluruh saham N -ultuur %aatschappi& Trangkil dan mulai saat itu P& Trangkil menjadi milik PT P& Kebon 5gung disamping P& Kebon 5gung. Pada "*) Pemerintah melikuidasi 3P8PPI &ula dan pada tahun "*) mengeluarkan Peraturan untuk meninjau kembali perusahaan ! perusahaan yang telah dinasionalisasi dan selanjutnya berdasarkan PP Io. '"*) PT P& Kebon 5gung dikembalikan kepada Pemilik semula. Pada " Juni "*) dengan Surat Penetapan %ireksi 3ank Iegara 6ndonesia 8nit 6 yang kemudian kembali bernama 3ank 6ndonesia 1 dalam kedudukannya sebagai Pengurus dari %ana Pensiun dan Tunjangan 3ank Iegara 6ndonesia 8nit 6 serta Aayasan %ana Tabungan Pegawai!Pegawai 3ank Iegara 6ndonesia 8nit 6 selaku Pemegang Saham dan Pemilik PT P& Kebon 5gung menunjuk PT 3iro 7anagement Tri &unabina sebagai %ireksi Pengelola PT P& Kebon 5gung. 7asa pengoperasian PT P& Kebon 5gung yang berakhir pada tanggal 20 7aret "**', diperpanjang hingga ( tahun mendatang dengan 5kte Iotaris 5chmad
18
3ajumi, S.$. dengan Io. "20 tanggal 2 9ebruari "**', disahkan dengan Keputusan 7enteri Kehakiman 46 tanggal " 7aret "**' Io. G2!"" $T.0".0+.Th.*'. Pada tanggal 2( 9ebruari "**2 didirikan Aayasan Kesejahteraan Karyawan 3ank 6ndonesia AKK!361 oleh %ireksi 3ank 6ndonesia yang diresmikan dengan akte Iotaris 5bdul -ati# dengan Io. 2* tanggal 2' 9ebruari "**2 dan adanya kebijakan dari %epartemen Kehakiman yang mengatur bahwa %ireksi suatu Perseroan tidak boleh berupa badan hukum tetapi harus orang perseorangan, maka dalam 48PS!-3 tanggal 22 7aret "**' diputuskan bahwa AKK!36 menjadi Pemegang Saham tunggal PT Kebon 5gung. %an pada tanggal " 5pril "**' bertempat di Kantor 3ank 6ndonesia Gabang Surabaya dilakukan serah terima pengurusan dan pengelolaan PT Kebon 5gung dari %ireksi PT Tri &unabina kepada Saudara Sukanto alm.1 selaku %irektur PT Kebon 5gung. 3erdasarkan 8ndang!8ndang Io." tahun "**( tentang Perseroan Terbatas, maka dalam 48PS!-3 tanggal 2) Juli "**) diputuskan bahwa Pemegang Saham PT Kebon 5gung terdiri dari AKK!36 dengan pemilikian saham sebanyak 2.+*0 lembar atau sebesar **,) / dan Koperasi Karyawan PT Kebon 5gung :4osan 5gung< dengan pemilikan saham sebanyak "0 lembar atau sebesar 0,+ /. Sejak didirikan dengan kapasitas giling terpasang ".(00 tth. Tahun "*' kapasitas giling dinaikkan menjadi ".00 tth. Pada tahun "*) s.d. "* diadakan 4ehabilitasi, Perluasan dan 7odernisasi 4P71 kapasitas giling menjadi '.000 tth, tahun "** s.d. 200" dilakukan Program Penyehatan sehingga kapasitas giling menjadi +.00 tth.
%ari tahun 200" hingga 200+ dilakukan perbaikan dan
penggantian mesin untuk meningkatkan kemantapan kinerja dan e#isiensi pabrik dengan sasaran kapasitas giling (.000 tth. Sejak tahun 200( P& Kebon 5gung melakukan Program Pengembangan PT Kebon 5gung dengan sasaran kapasitas giling ).000 tth. $ingga saat ini P& Kebon 5gung telah mampu meningkatkan kapasitas giling hingga mencapai "2.000 tth. +.1.# truktur rganisasi P4.Ke0on Agung
19
Pabrik &ula Kebon 5gung dipimpin oleh seorang pimpinan dan memiliki tata serta prosedur yang telah disetujui oleh direksi. 5da empat bagian didalam P&. Kebon 5gung, yaitu ".
Kepala 3agian Teknik 7erencanakan, mengawasi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan maintenence. 3ertanggung jawab atas kelancaran peralatan pabrikasi.
2.
Kepala 3agian Tanaman 7erencanakan, mengawasi, dan mengkoordinasikan penyediaan bahan baku berkualitas. '. Kepala 3agian Tata 8saha dan Keuangan 7engkoordinasikan karyawan dan bagian personalia serta tenaga kerja bagian administrasi. 7erencanakan, mengawasi dan mengkoordinasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian barang.
+.
Kepala 3agian Pabrikasi 7erencanakan, mengawasi dan mengkoordinasikan pengelolaan proses pabrikasi. Setiap bagian tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab dari masing! masing bagian yang dipegangnya. Setiap 7anajer tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab dari masing ! masing bagian yang dipegangnya. Struktur organisasi P& Kebon 5gung dapat dilihat pada &ambar ' dibawah ini.
20
&ambar '. Struktur Drganisasi P&. Kebon 5gung P&. Kebon 5gung, 20"+1
+.# Hasil &agang Ker%a +.#.1 Teknik Buia*a Te0u i P4. Ke0on Agung
Tebu merupakan komoditas yang memerlukan cukup air dan drainase yang baik . 3udidaya tebu terbagi menjadi dua, yaitu budidaya tebu di lahan kering tegalan1 dan budidaya tebu di lahan sawah. 7asing!masing teknik budidaya tebu memiliki perlakuan berbeda. Pada lahan kering, dalam budidaya tebu menggunakan mekanisasi dan pengairannya tergantung sepenuhnya dengan air hujan. Pada lahan sawah diperlukan sistem drainase yang baik sehingga air tidak menggenang, maka diperlukan saluran got1 untuk mengatur muka air tan ah,,teknik ini disebut reynoso. A. Pen*iaan Lahan
Kegiatan dalam penyiapan lahan adalah pengolahan tanah. Terdapat dua sistem pengolahan lahan di P&. Kebon 5gung, yaitu Sistem 3udidaya Tebu 4eyno
S3T41
dan
Sistem
7ekanisasi
S71.
S3T4
merupakan
21
pengembangan dari sistem reynoso dan diterapkan pada lahan sawah, sedangkan S7 diterapkan pada lahan kering atau tegalan dan pengolahan lahannya dengan cara membajak semua lahan. Perbedaan sistem mekanisasi dan sistem reynoso dijelaskan pada &ambar + dan &ambar (. "1 Sitem 7ekanisasi Sistem 7ekanisasi diterapkan di lahan kering dengan menggunakan alat bajak piring 6 dan 661 dan kair furrower 1 yang ditarik dengan traktor. 3ajak piring 6 digunakan untuk membongkar tanah atau guludan serta membalikan dan menghancurtan tanah. 3ajak piring 66 digunakan untuk menghaluskan, meratakan, dan membalikan tanah kearah yang berlawanan dengan bajak 6. Kair digunakan untuk membuat guludan dengan jarak PKP pusak ke pusat1 "00!""0 cm dengan kedalaman sekitar '0 cm. 21 Sistem 4eynoso Sistem 4eynoso digunakan untuk mengatasi masalah drainase yang jelek pada budidaya tebu di lahan sawah dengan menggunakan saluran air yang terdiri dari got keliling, got malang, dan got mujur. Pengolahan lahan dengan Sistem 4eynoso dikerjakan sepenuhnya secara manual.
22
&ambar +. 3udidaya Tebu -ahan Kering
23
&ambar (. 3udidaya Tebu -ahan Sawah
B. Penanaman
Penanaman tebu adalah kegiatan menanam bahan tanam berupa bibit tebu ke lahan yang telah siap untuk ditanami. 3ibit yang ditanam berupa bibit bagal. Penanaman dilakukan di lahan tegal mau pun lahan sawah. 7asa tanam untuk tanaman tebu di lahan sawah umumnya pada bulan 7ei!Juni. $al ini dikarenakan pada lahan sawah ;arietas tebu yang ditanam adalah ;arietas masak awal dan masak tengah. Sedangkan pada lahan tegal masa tanam pada musim hujan yaitu bulan Dktober!Io;ember yang umunya ;arietas masak akhir. Penanaman dalam satu hektar diperlukan bibit bagal sekitar !"0 ton. 3ibit tebu bagal yang akan ditanam terdapat "!2 mata tunas. Gara penanaman
24
bibit bagal yaitu dengan menidurkannya diatas permukaan tanah. 7ata tunas harus terletak disamping kanan atau kiri hal ini agar mata tunas mudah berkecambah. Kemudian bibit ditutup dengan tanah agar terhindar dari kekeringan akibat sinar matahari. 6. Pemeliharaan
". Pembibitan 3ibit tebu merupakan bagian dari tanaman tebu yang dapat dikembangkan untuk tanaman baru. 3ibit yang digunakan harus yang bermutu bagus dan dari ;arietas unggul. 3ibit yang digunakan berupa batang H batang tebu yang terdiri dari ruas!ruas serta mata tunas. 3erikut ini beberapa jenis bibit yang digunakan dalam kegiatan budidaya tebu a1 3ibit pucuk 3ibit pucuk diambil dari pucuk tanaman tebu dengan ;arietas yang baik. 3ibit harus memiliki 2!' mata tunas. b1 3ibit bagal 3ibit bagal berasal dari batang tanaman tebu yang berumur )! bulan. 3ibit dipotong setiap ' ruas dengan minimal terdapat 2 mata tunas. Penyediaan bibit di P&. Kebon 5gung dilakukan dengan menerapkan + penjengjangan kebun bibit. $al ini bertujuan untuk memperoleh bibit yang berkualitas. 3erikut merupakan + kebun bibit yang diterapkan P& Kebon 5gung a1 Kebun 3ibit Pokok K3P1 K3P digunakan untuk menyediakan bahan tanam pada kebun nenek K3I1. 7asa tanam K3P untuk tebu giling pola " adalah bulan 7aret5pril.Kebun 3ibit Ienek b1 Kebun 3ibit Ienek K3I1 K3I digunakan untuk menyediakan bahan tanam kebun bibit induk. K3I untuk tanaman tebu giling KT&1 pola 6 ditanam pada bulan September!Dktober. c1 Kebun 3ibit 6nduk K361
25
K36 digunakan untuk menyediakan bahan tanam kebun bibit datar. 7asa tanam K36 untuk KT& pola 6 adalah bulan 7aret atau 5pril. d1 Kebun 3ibit %atar K3%1 K3% digunakan untuk menyediakan bahan tanam tebu giling KT&1. 7asa tanam Kebun 3ibit %atar pola 6 adalah Dktober!Io;ember. 2. Penyulaman Penyulaman bertujuan untuk mengganti bibit yang rusak atau mati. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu saat bibit berumur " penyulaman "1 bulan dan berumur ",( bulan penyulaman 21. Penyulaman " harus
selesai sebelum pembubunan ", sama seperti
penyulaman 2. '. Pemupukan Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki si#at!si#at tanah dan mendorong pertumbuhan ;egetati# dan generati# tanaman. Pemupukan yang dilakukan P&. Kebon 5gung dilakukan dalam ' tahap. Pemupukan pertama adalah sebelum pengolahan lahan, pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yaitu kompos. Pupuk kedua dilakukan saat tebu berumur kurang " ! ",( bulan, pupuk yang diberikan adalah =5 dan Phonska. Pupuk ketiga dilakukan saat tebu berumur ' H ',( bulan, pupuk yang diberikan adalah pupuk =5. %osis pupuk =5 adalah kwha, pupuk Phonska dengan dosis + kwha dan pupuk kompos sebanyak '0 kwha. Pada tanaman tebu keprasan pemberian pupuk dilakukan 2 kali yaitu yang pertama ketika umur tanam tebu ",( ! 2 bulan dan kedua ketika umur tanam ',( ! + bulan. +. Pengairan Pengairan tebu dilakukan dua kali selama umur tanam. Pengairan pertama di lakukan pada saat awal penanaman. Pada saat awal penanaman tebu membutuhkan banyak air untuk #ase pertumbuhan. Sedangkan pengairan kedua dilakukan saat tanaman tebu berumur ' bulan.
(. Pembumbunan
26
Pembum Pembumbuna bunan n dilaku dilakukan kan untuk untuk member memberii tambaha tambahan n media media sebagai sebagai sumber at hara yang baru bagi tanaman dan memperbaiki drainase serta untuk untuk memper memperkuat kuat dan memper memperkok kokoh oh tanama tanaman. n. Pembum Pembumbuna bunan n yang yang dilakukan P& Kebon 5gung sebanyak + tahap. 3umbun " dilakukan saat tanaman berumur '(!+0 hari, bumbun 2 dilakukan saat tanaman berumur 2! ' bulan, bumbun ' dilakukan saat tanaman berumur sekitar + bulan, dan bumbun akhir gulud atau tangkep1 dilakukan saat tanaman berumur ( bulan dengan terlebih dahulu mengkletek daun!daun yang kering. ). Penyi nyiang angan Penyiang Penyiangan an dilakuk dilakukan an untuk untuk menghi menghilan langkan gkan gulma gulma penggan pengganggu ggu tanaman tebu. Kegiatan ini dilakukan sebelum penanaman dan sebelum pemupukan. Penyiangan yang dilakukan oleh P&. Kebon 5gung dengan cara manual dan menggunakan herbisida. . 4oge 4oges sKl Klet etek ek 4oges 4oges merupak merupakan an kegiat kegiatan an pengkle pengkleteka tekanp npenga engambi mbilan lan daun!da daun!daun un yang yang tela telah h menge mengeri ring ng dari dari tanam tanaman an tebu tebu.. Perog Peroges esan an tanam tanaman an tebu tebu dilakuk dilakukan an tiga tiga kali kali selama selama umur umur tanama tanaman. n. Peroge Perogesan san dilaku dilakukan kan ketika ketika tanaman tebu berumur bulan, * bulan dan "" bulan. Perogesan tanaman tebu ber#ungsi agar batang tanaman terkena sinar matahari sehingga terjadi proses #otosintesis yang nantinya akan meningkatkan kadar gula pada batang tebu. 9ungsi lainnya agar tanaman tebu tidak ter#okus pada penumbuhan daun namun ter#okus pada penumbuhan batang tebu agar menghasilkan batang tebu yang mengandung kadar gula yang tinggi. D. Penanganan Hama an Pen*akit Te0u Te0u A. Hama
$ama $ama
ialah alah
bina binata tang ng
yang ang
meny enyeran erang g
tana tanam man
budi budida day ya
dan dan
menyebabkan kerugian secara ekonomis. Serangan hama pada tanaman tebu menjadi salah satu #aktor yang dapat menurunkan produkti;itas. $ama yang menyerang tebu di P&. Kebon 5gung pada lahan tebu sendiri ialah 1. Penggerek Pu7uk ( Scirpophaga nivella) Penggerek memiliki tanda serangan yaitu telur berwarna putih yang
diletakkan di bawah daun. Telur Telur menetas setelah * hari dan ulat akan keluar
27
ke bagian pupus daun dan menggerek ke dalam daun muda yang belum terbuka menuju menuju pucuk batang, yang kemudian digerek lurus ke bawah. Pupus yang terbuka terlihat baris!baris yang terdiri dari lubang! lubang kecil. Pada tanaman tebu muda ' bulan1 ulat membuat lorong yang mendatar diatas titik tumbuh dan melalui pelepasan daun yang masih utuh utuh luban lubang g yang yang keluar keluar ini terlet terletak ak diatas diatas tanah tanah untuk untuk memudah memudahkan kan keluarnya kupu!kupu dari ulat penggerek1. Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh hama penggerek pucuk pada tebu berumur ' bulan bulan menyebabkan tebu mati, tetapi masih dapat menumbuhkan anakan baru. Serangan pada umur )! bulan tidak tentu mati, mati, tanaman akan membentuk membentuk siwilan, siwilan, tetapi tetapi ini dapat menyebabkan menyebabkan tinggi tinggi batang turun satu satu meter meter dan rendem rendemen en dapat dapat tururn tururn (0/. Pada Pada tanaman tebu tua rendemen dapat turun antara (!"0/. %i P&. Kebon 5gung serangan hama penggerek pucuk di lahan Sumber pucung tidak melebihi ambang batas ekonomi. Pengendalian yang dilakukan oleh perusaan ialah melepas parasit Trichogramma Trichogramma sp) dilakukan pada saat tebu umur ",( H + bulan. #. Uret ( Lepidiota stigma)
8ret merupakan lar;a yang menyerang perakaran tanaman tebu. 8ret memilik ukuran sekitar +!( cm beruas!ruas dan berwarna putih dan coklat kekuni kekuninga ngan n &amba &ambarr 1. -ar;a -ar;a memili memiliki ki kepala kepala yang yang kuat. kuat. 3adanny 3adannyaa gemuk dan bagian belakang biasanya membengkok. Pertumbuhan Pertumbuhan tungkai tidak sempurna. Tungkai lebih banyak digunakan untuk menggali dari pada untuk berjalan. berjalan. Serangan uret ini biasanya terjadi terjadi pada tanaman tebu yang ditanam di lahan kering tipe tanah berpasir. &ejala yang ditimbulkan akibat serangan uret yaitu tanaman akan terlihat seperti mengalami kekeringan, mudah roboh, tanaman kerdil, jumlah batang sedikit dan mudah dicabut karena akar!akarnya dan pangkal batang telah rusak. 8ret yang menyerang tanaman tebu akan menurunkan produksi sampai (0/.
28
Seragangan Seragangan hama ulat uret di P&. Kebon 5gung terdapat terdapat di lahan TS daerah Kecamatan Tajinan dengan tingkat serangan hama uret lebih dari batas ambang ekonomi. Tingkat serangannya '0/ menyerang tebu dan secara secara ekonomi ekonomi menuru menurunkan nkan produk produksi si tebu. tebu. Pengend Pengendali alian an yang telah telah dilakukan ialah dengan penyemprotan insektisida 9uradan. Pengendalian uret dapat dilakukan dengan pengendalian hayati dengan melepas burung jalak dan kadal, kedua hewan tersebut pemangsa uret. Selain itu pengendalian dengan melepas ;irus, parasitoid, dan jamur. Pengendalian secara kultur teknis yaitu memanipulasi waktu tanam, pergiliran tanaman, pengolahan tanah secara intensi# yang diikuti pekerja yang mengambil lar;a secara manual, pengumpulan serangga dewasa ngengat1 saat musim penebangan di awal awa l musim hujan. 7eskiun telah melakukan pengendalian yang yang telah telah disebu disebutkan tkan diatas diatas,, hama hama ulat ulat uret uret masih masih terus terus mengga mengganggu nggu tanaman tebu di lahan Tajinan, artinya pengendalian masih belum berhasil. '. Tikus Tikus menjadi hama penting pada tanaman tebu. Pada tanaman muda,
sera serang ngan an tikus tikus tamp tampak ak pada pada daun! daun!dau daun n tebu tebu yang yang kelih kelihat atan an seper seperti ti dipangkas dengan pisau tumpul. Sedangkan pada tanaman beruas tampak bekas karatan pada batang yang menyebabkan tanaman mudah roboh. Tikus memakan batang tebu sehingga batang tebu terserang tidak bagus, yang tidak layak untuk dipanen, karena terdapat bekas gigitan. $ama tikus di lahan Tajinan menyerang tidak lebih dari bats ambang ekonomi, karena peyerangannya '/. Pencegahan dan pengendalian serangan tikus dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan kebun dari sampah dan tanaman perdu yang dapat dijadikan sebagai tempat persembunyian tikus. B. Pen*akit 1. Pen*akit Karat
Penyakit karat menjadi salah satu penyakit penting pada tanaman tebu. Penyakit karat disebabkan oleh cendawan 0uccinia cendawan 0uccinia kuehnii. kuehnii. Penyakit karat menun enunju jukk kkan an
geja gejala la beru berupa pa berc bercak ak!b !ber erca cak k
berw berwar arna na
kuni kuning ng
pada pada
29
permukaaan daun muda, dengan berkembangnya daun, jumlah bercak bertambah dan menyatu membentuk areal yang lebih luas dengan warna kemerah!merahan. Penularan penyakit pada umumnya dibantu oleh angin dan kondisi lingkungan yang lembab. Serangan penyakit bercak kuning daun ini belum mencapai batas ambang ekonomi. Serangan penyakit ini sangat sedikit, haya berkisar antara "/ ! 2/ pada lahan budidaya yang diusahakan oleh P& Kebon 5gung.
Pengendalian penyakit ini dapat
dilakukan dengan cara meroges atau mengelentek daun yang terkena serangan karat daun, agar spora jamur tidak menyebar karena gesekan antar daun. #. Pen*akit Pem0uluh8 5atoon tunting Disease (5D)
Penyakit pembuluh disebabkan oleh bakteri -lavibacter xyli1 penyebaran penyakit ini melalui bebih. Penyakit pembuluh dapat menyebabkan kehilangan hasil produksi tebu sebesar "0/ pada lahan sawah dan (0/ pada lahan tegal. Tanaman tebu yang terin#eksi penyakit pembuluh sulit dilakukan, karena dari luar batang tebu tidak tampak gejala ;isual yang jelas, sehingga seringkali tanaman yang sakit tidak terdeteksi. 3atang tebu memperlihatkan pertumbuhan yang tidak seragam, sehingga rumpunHrumpun menjadi tidak sama tinggi, ukuran batang. 3atang dibelah maka di bagian dalamnya akan terlihat perubahan warna menjadi kemerahan. 3enih tebu yang terin#eksi berpotensi menularkannya pada benih sehat pada saat penebangan, pemotongan, atau pengangkutan. Penyakit pembuluh dapat ditularkan melalui peralatan mekanis seperti golok untuk pemotong tebu. Peralatan terkontaminasi oleh patogen yang terdapat pada batang yag terin#eksi. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui binatang seperti penggerek batang yang memakan batang tebu dan membawa patogen penyebab penyakit dan ditularkan ke tanaman sehat. Gara pengendaliannya adalah benih tebu yang terin#eksi penyakit pembuluh adalah sumber utama penularan penyakit. 8paya untuk
30
mencegah penyebaran yaitu penyediaan benih tebu yang bebastidak terin#eksi penyakit pembuluh, salah satunya yaitu dengan penyediaan benih tebu yang berasal dari kultur jaringan. 3enih tebu yang berasal dari kultur jaringan bebas penyakit pembuluh karena perbanyakan benihnya dilakukan secara aseptik, serta media tumbuh yang digunakan adalah media yang steril. 7etode yang digunakan untuk mencegah penularan penyakit pembuluh pada benih kon;ensional adalah dengan perlakuan $ot 2ater Treatment $LT1 sebelum penanaman. Perlakuan $LT ialah merendam benih tebu pada air panas bersuhu (0o G selama 2 jam, kemudian direndam dalam air dingin selama "( menit. Pencegahan terhadap penularan penyakit pembuluh melalui peralatan mekanis juga perlu diperhatikan karena tingginya penularan melalui alatHalat mekanis. 8paya pencegahan penularan dilakukan dengan menjaga kebersihansanitasi alatHalat mekanis yang
digunakan.
Sanitasi
alat
mekanis
dapat
dilakukan
dengan
memanaskannya atau dengan menggunakan disin#ektan seperti alkohol. E. Pengem0angan Parasitoi Trichogramma sp.
Trichogramma spp) ialah serangga yang menjadi musuh alami bagi hama penggerek pucuk dan penggerek batang. Trichogramma spp) termasuk jenis parasitoid yang bersi#at poli#ag. Trichogramma spp) diberdayakan oleh P&. Kebon 5gung sebagai parasitoid untuk mengendalikan penggerek pucuk dan penggerek
batang
pengendalian
hama
pada
tanaman
pucuk
dan
tebu
yang
batang
dibudidayakan.
menggunankan
Teknik
parasitoid
Trichogramma spp) sudah dilakukan sejak P&. Kebon 5gung didirikan. Trichogramma spp) diperkembangbiakan di -aboratorium hama P&. Kebon 5gung. Perkembangbiakannya dengan menggunakan telur -orsera cephalonica sebagai bahan yang akan di parasit Trichogramma spp) -) cephalonica diberi pakan beras sebagai nutrisi dari perkembangan telur menjadi dewasa. Perkembangan -) cephalonica dari telur menjadi dewasa berlangsung selama '( hari. Suhu optimum yang dibutuhkan dalam perkembangan -) cephalonica adalah 2*0!'00 G. Kotak beras diganti setiap "(
31
hari sekali. Setiap hari dilakukan penangkapan -) cephalonica yang telah menjadi imago yang bentuknya mirip kupu!kupu dan terbang. 6mago -) cephalonica
yang telah ditangkap, diletakkan ke dalam sebuah sangkar
berbentuk tabung. Kualitas beras mempengaruhi perkembangbiakan dari -) cephalonica) Keberadaan Sithopillus oryzae sebagai hama kutu beras mempengaruhi jumlah dari imago -) cephalonica) S) oryzae pada beras dalam jumlah banyak, maka telur -) cephalonica)yang berhasil menjadi imago jumlahnya berkurang. $ama beras harus dihilangkan atau dihindrakan selama masa perkembangan -) cephalonica. 3iasanya beras yang terdapat banyak kutu, dijemur selama satu hari hingga tidak ada kutu, agar perkembangan telur -) cephalonica maksimal. Setiap satu tabung sangkar diisi (0!"00 imago -) -ephalonica) 6mago yang dihasilkan banyak maka diberi "00 imago dalam satu tabung sangkar, jika iamago yang dihasilkan sedikit maka satu tabung sangkar diberi (0 imago -) -ephalonica. Setiap pagi imago -) cephalonica di panen telurnya dengan cara, ujung sangkar di rontokkan dengan kuas. Telur yang berhasil dirontokkan, )0/ bagian digunakan untuk perkembangbiakan dan +0/ bagian untuk dijadikan sebagai bahan parasit Trichogramma spp)) Telur -) cephalonica yang digunakan sebagai bahan parasit di letakkan pada kertas kecil yang dibentuk corong, sementara kertas pias diolesi dengan lem &om cair berwarna kuning1. Setiap kertas pias ditabur dengan -) cephalonica) Satu tabung reaksi diisi dengan + kertas pias telur -) cephalonica pada saat produksi telur sedikit dan " strater Trichogramma spp) Pada saat telur -) cephalonica produksinya banyak, maka satu tabung reaksi diisi ) kertas pias dan " strater Trichogramma spp) Spesies Trichogramma spp) yang
dikembangkan
adalah
spesies
,ustralicum tidak dibiakkan, karena sudah tidak e#ekti# mengendalikan hama hama, hama lebih resisten1, Nana1 .apanichum1 dan -hilonis) Setiap hari menghasilkan (0!*0 kertas pias yang telah diinokulasi. Tabung kaca yang berisi beberapa kertas pias yang sudah diinokulasi, setalah hari maka
32
Trichogramma spp) muncul yang ditandai dengan adanya perubahan warna dari telur -) cephalonica menjadi hitam,
hal itu
bertanda bahwa
Trichogramma spp) berhasil memarasit telur - . cephalonica. Telur -) cephalonica yang gagal terparasit, maka akan menjadi lar;a. $al ini disebabkan oleh beberapa #aktor, diantaranyaE isi pias dalam satu tabung rekasi banyak tetapi strater yang digunakan hanya satu, suhu lingkungan turun dingin1, lem yang diberikan terlalu tebal. Telur yang menjadi lar;a di masukkan lagi ke kotak beras untuk pembiakan -) -ephalonica hingga menjadi imago) Kertas pias yang telah ada Trichogramma spp)1 di ambil satu pias untuk kelangsungan keturunan selanjutnya. Satu pias Trichogramma spp) di letakkan pada tabung reaksi berbeda, dan akan dijadikan sebagai strater induk berikutnya. %i pangkal tabung reaksi diberi kain hitam dan diikat dengan karet gelang. %i atas bagian pangkal tabung reaksi, ditutup kain hitam, agar Trichogramma spp) terpusat pada pangkal tabung rekasi. Trichogramma spp) menyukai tempat yang lebih terang untuk berkembang. Trichogramma spp) diaplikasikan ke lapang setelah semua telur -) cephalonica terparasit. Laktu yang dibutuhkan sekitar hari setelah inokulasi. Setiap " ha dibutuhkan !* kertas pias yang di letakkan pada bagian daun dengan cara di straples atau diletakkan di bagian pangkal daun. Trichogramma spp) akan terbang dan memarasit inangnya pada jarak "0 meter. !* kertas pias diletakkan secara acak yang mewakili dari seluruh lahan. Penggerek pucuk dan penggerek batang menyerang tanaman tebu pada #ase ;egetati# yaitu mulai tanaman umur 2 bulan. Tanaman tabu yang telah mencapai tinggi ",( meter dan sudah terdapat batang tebu, maka hama tersebut tidak menyerang. Pengaplikasian parasitoid Trichogramma spp) selama tanam hingga panen sebanyak + kali. 5plikasi pias dari Trichogramma spp) dilakukan d lahan Sumber Pucung sejak 2 minggu setelah tanam hingga menjelang panen. Gara aplikasi pias di lapang ialah dengan meletakkan pias pada ketiak daun atau menstaples pias pada daun tanaman, aplikasi ini dilakukan setiap 2 minggu sekali. Pias
33
Trichogramma spp) mengendalikan hama penggerek pucuk dan penggerek batang tebu. Penggunaan parasitoid Trichogramma spp) digunakan sebagai satu pengendalian secara alami oleh P&. Kebon 5gung. . Panen
6stilah panen untuk komoditas tebu adalah tebang angkut. Tebang angkut merupakan kegiatan akhir dari proses budidaya tanaman tebu. Kegiatan ini meliputi tebang bibit dan tebang giling. Pada lahan pembibitan, tebu bibit ditebang pada saat tebu berumur kurang dari bulan. Tebu bibit yang telah ditebang tidak dikletek daunnya untuk menjaga kualitas mata tunasnya lalu dikirim ke petani yang bermitra dengan P&. Kebon 5gung, sedangkan tebu giling yang ditanam oleh P&. Kebon 5gung dan petani yang bermitra dengan P&. Kebon 5gung ditebang pada umur "2 bulan dengan briN pucuk batang minimal ")/.
+.#.# istem Te0ang Angkut P4. Ke0on Agung
Tebu giling yang telah dipanen dibawa ke P&. Kebon 5gung menuju pos penerimaan. Terdapat 2 macam tebangan, yaitu tebangan K8% dan Pabrik &ula P&1. Tebangan K8% adalah tebangan yang dilaksanakan oleh petani yang dikoordinir K8%, sedangkan tebangan P& adalah tebangan yang dilaksanakan oleh mandor tebang dari P&. Kebon. 5lur lintas tebang angkut
34
&ambar ). %iagram 5lur Sistem Tebang 5ngkut di P&K35 ". Pos Penerimaan Pada saat truk petani datang, truk tersebut menuju ke pos penerimaan. Petani wajib membawa Surat Perintah Tebang 5ngkut SPT51 yang diberikan pada petugas pos penerimaan untuk ditukarkan nomor antrian. SPT5 terbagi 2, yaitu SPT5 dengan warna hijau dan merah. SPT5 berwarna hijau adalah tebangan yang dilakukan oleh K8%, sedangkan SPT5 berwarna merah adalah tebangan oleh P&. Kebon 5gung yang ditunjukkan pada &ambar "". 2. Pos 5nalisa 3riN Tebu dibawa ke analisa briN, lalu tebu ditusuk bagian tengah batangnya setelah itu airnya diletakkan di alat handbrix, jika nilai briN kurang dari "( tebu tidak diperbolehkan masuk ke gilingang. '. Omplasmen
35
truk
Setelah
analisa
tebu
menuju
briN,
emplasmen atau parkiran
truk
untuk menunggu giliran.
%i
P&.
Kebon 5gung terdapat 2 emplasmen yaitu emplasmen 3arat untuk truk engkel kecil ada "( jalur, setiap jalur maksimal '( truk1 dan emplasmen Timur untuk truk engkel besar dan gandeng setiap jalur maksimal "00 truk engkel besar dan "2( truk gandeng1.
&ambar . Surat Perintah Tebang 5ngkut
+. Timbangan 3ruto Setelah menunggu di emplasmen, truk tebu menuju ke timbangan bruto. Truk yang masih berisi tebu ditimbang dengan alat timbangan jembatan elektronik. (. 3ongkar Sebelum tebu dibongkar dari truk petani, terlebih dulu tebu di analisa kotoran. Tujuannya untuk memisahakan tebu dari daduk, sogolan, tali pucuk, akar tanah, dan pucuk. Jika tebu terdapat banyak kotoran petani terkena ra#raksi. 4a#raksi adalah potongan khusu yang diberikan P&. Kebon 5gung pada petani karena adanya perubahan perhitungan berat. 4a#raksi tersebut meliputi daduk, tali pucuk, akar tanah sebesar 2/, sogolan dan pucuk sebesar "0 /, dan jika tebu terdapat banyak kotoran petani akan diberi surat 5TPS% yang ra#raksinya sebesar 20/. Setelah melakukan analisa kotoran, truk tebu menuju meja timbangan, tebu diangkut oleh alat pengangkut.
36
). Timbangan Ietto Setelah truk tebu di bongkar, truk menuju pos timbangan netto. Truk ditimbang kosongan. Timbangan netto didapat dari timbangan bruto dan timbangan tarra.
+.#.' Analisa 4ilingan 6ontoh
5nalisa gilingan contoh bertujuan untuk mengetahui tingkat kemanisan pada tanaman tebu yang akan digiling di P& Kebon 5gung. Proses 5nalisa diawali dengan pengambilan sampel 2 batang tebu tiap truk. Sedangkan, tebu yang akan dipanen juga dilakukan analisa contoh dengan pengambilan tebu " rumpun yg mewakili " lokasi. 3riN adalah at padat terlarut yang terdapat pada nira tebu setiap "00 gram larutan, sedangkan Pol adalah jumlah gula yang ada dalam setiap "00 gram larutan. Tahap !tahap analisa gilingan contoh tebu sebagai berikut ". Setiap truk di ambil 2 sampel tebu. Sampel tebu yang di ambil diberi tanda menggunakan kertas yang berisi plat nomor truk dan jenis ;arietas. 2. Tebu digiling di mesin giling dan diambil niranya sebanyak "00 ml. '. Iira yang telah diambil kemudian ditambahkan asetat ( ml dan auades ( ml. 9ungsi dari asetat adalah untuk mempercepat pengendapan, sedangkan auades ber#ungsi sebagai pelarut. +. Iira kemudian disaring dengan kertas saring. (. Iira yang telah disaring dituangkan ke alat Refractometer dan 0olarimeter . Refractometer adalah alat untuk mengetahui nilai / 3riN dan 0olarimeter adalah alat untuk mengetahui nilai / Pol. Secara otomatis akan muncul nilai / 3riN dan / Pol pada layar komputer. ). $asil pengukuran dari Refractometer dan 0olarimeter dimasukkan ke P%O Pusat %ata Olektronik1 dan di print di SPT5 Surat Perintah Tebang 5ngkut1. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah tebu tersebut dapat diterima atau tidak dilihat dari nilai / 3riN dan / Pol yang diperoleh.
+.#.+ Proses Prouksi 4ula
37
Proses produksi tebu sampai menjadi gula dibagi b eberapa tahap, yaitu stasiun gilingan, stasiun permunian, stasiun penguapan, stasiun pemasakan kristalisasi1, stasiun pemutaran, dan stasiun pembngkusan. Kegiatan produksi gula di P&. Kebon 5gung dapat dilihat pada &ambar ". ". Stasiun Penimbangan Tebu dari stasiun tebang angkut dibawa ke stasiun penimbangan. Stasiun penimbangan merupakan tempat setelah truk!truk tebu mendapat panggilan dari petugas pos penerimaan yang selanjutnya truk!truk tersebut diarahkan meuju stasiun penimbangan. Stasiun penimbangan terbagi menjadi tiga, yaitu a1 Timbangan 6 Timbangan %epan1 Timbangan 6 ber#ungsi untuk mengukur berat tebu yang akan masuk ke stasiun penggilingan. Timbangan ini berupa lantai timbang yang dihubungkan ke processor sehingga pada layar monitor akan terbaca berat bruto, tarra, dan nettonya. b1 Timbangan 66 Timbangan 3elakang1 Timbangan 66 ber#ungsi sebagai timbangan non tebu. 3ahan!bahan yang ditimbang pada timbangan adalah tetes, bibit atau kompos, gamping atau belerang, residu, bahan kimia atau bio, solar atau premium, besi tua, dan tebu crane. c1 Timbangan 666 Timbangan -rane1 Timbangan ini digantung pada sling crane yang mengangkat muatan tebu dari truk tebu. Sling crane dikendalikan oleh operator. 2. Stasiun Penggilingan Tebu yang telah ditimbang masuk ke stasiun penggilingan. Stasiun ini ber#ungsi untuk memisahkan ampas tebu dan nira dari batang tebu sehingga menghasilkan sukrosa. Proses ini dimulai dari pemindahan tebu dari meja tebu ke cane cutter dengan cane carrier . Tebu dibawa menuju kedua unit pisau pemotong tebu, yaitu -ane -utter 6 dan -ane -utter 66. -ane -utter 6 akan memotong! motong tebu menjadi potongan kecil!kecil,
kemudian potongan kecil!kecil
tersebut dipotong!potong lagi dengan -ane -utter 66 sehingga menjadi potongan yang lebih halus yang selanjtnya tebu yang menjadi potongan halus tadi dibawa melalui main carrier ke rol!rol gilingan. Setelah itu cacahan tebu masuk ke $eavy Duty $ammer Shredder $%$S1 #ungsinya untuk menumbuk cacahan tebu.
38
P&. Kebon 5gung memiliki ( unit gilingan tebu. Gacahan tebu dari $%$S masuk ke gilingan 6. Iira hasil gilingan 6 disebut Iira Perahan Pertama IPP1. 5mpas tebu dari gilingan 6 masuk ke gilingan 66, proses ini dilakukan sampai di gilingan C. Iira dari gilingan " dan 2 dicampur disebut dengan nira mentah, sedangkan nira ' masuk ke gilingan ", nira + masuk ke gilingan 2, nira ( masuk ke gilingan '. Iira di gilingan + ditambahkan air imbibisi. 5ir imbibisi didapat dari air kondensan dari stasiun penguapan dengan suhu 0oG. %i gilingan ( tidak boleh ada air karena ampas akan basah dan tidak bisa dibakar menjadi bahan bakar. 5mpas dari gilingan ( di keringkan menggunakan blower. '. Stasiun Pemurnian Stasiun pemurnian ber#ungsi untuk menghilangkan kotoran bukan gula1 yang terkandung dalam nira merntah dari stasiun penggilingan dengan penambahan at kimia melalui proses pemanasan dan pengendapan sehingga memperoleh nira encer, selain itu juga ber#ungsi untuk mencegah in;ersi pada gula terurainya sukrosa menjadi #ruktosa dan glukosa1. Proses pemurnian dilakukan dengan proses sul#itasi. Iira mentah hasil perasan masuk ke pipa. Iira mentah ditambahkan asam #os#at untut mendapatkan 2(0 ppm #os#at agar nira bagus dan layak untuk diproses. Setelah itu nira mentah dipanaskan di PP" dengan suhu 'oG dan ditambahkan sakarat. Sakarat adalah pencampuran nira kental dengan suhu kapur dengan perbandingan 2 susu kental " nira kental #ungsinya sebagai pemutih atau pemucat dengan ph ,'!,(. Setelah dari PP", masuk ke bejana sul#ikasi. $asil pembakaran dari PP" ditambahkan gas belerang untuk menurunkan ph menjadi ,+!,). Setelah itu masuk ke bejana netralisir untuk menetralkan ph menjadi ,"! ,2. Setelah itu masuk ke PP2 dengan suhu *0!"00oG #ungsinya untuk mematikan bakteri dan menyempurnakan reaksi #os#at dan belerang. Setelah dipanaskan di PP2, akan membentuk gelembung yang dikeluarkan melalui flashtank lalu masuk diaduk di single tray yang sudah ditambahkan #lokulan serbuk putih1 dan nira kental. $asil adukan dari single tray adalah nira kotor. Iira kotor ditambah dengan ampas halus untuk memadatkan blotong. Setelah itu masuk ke rotary
39
vacuum filter . $asilnya adalah nira tapis yang nantinya dikembalikan di nira mentah. +. Stasiun Penguapan Stasiun penguapan ber#ungsi untuk menguapkan nira encer hari proses pemurnian yang masih mengandung ai sehingga memperoleh nira kental. Sebelum diuapkan ke e;aporator, nira encer dipanaskan ke PP' kemudian dialirkan ke bejana pre!e;aporator yang selanjutnya ke e;aporator 6 sampai ke e;aporator C. Iira hasil penguapan di e;aporator 6 masuk k e e;aporator 66 dengan suhu 200oG, setelah itu masuk ke e;aporator 666 dengan suhu *0oG, masuk ke e;aporator 6C dengan suhu 0oG, dan masuk ke e;aporator C dengan suhu )0oG. 8ap yang dihasilkan oleh e;aporator C dikondensasikan di kondensor. 8ap dalam kondensor ini diembunkan menjadi air kondensat dan di dinginkan di cooling pond .
Iira yang dihasilkan dipompa dan ditampung ke bejana sul#ikasi nira
kental untuk proses continous sulfication) Proses pemberian gas SD2 bertujuan untuk mereduksi at!at pembentuk warna dengan mengubah ikatan #erri menjadi #erro sehingga ph nira menjadi (,(. (. Stasiun Pemasakan Stasiun pemasakan ber#ungsi untuk memasak nira kental dengan cara mengurangi pelarut yang berupa air sampai membentuk kristal gula. Proses pemasakan ini terdiri dari ', yaitu masakn %, G, dan 5. Pada masakan % menghasilkan gula %" dan tetes, lalu diputar menjadi gula %2 dan klare %. &ula %2 sebagai bibit untuk masakan di stasiun G. %i masakan G, gula 2 ditambahkan nira kental, lalu menghasilkan gula G dan stroop G serta nira kental. Stroop G sebagai bibit di masakan 5. %i masakan 5 menghasilkan gula 5" dan stroop 5. &ula 5" disemprot air dengan suhu 0 oG menghasilkan gula S$S dan klare S$S. &ula S$S merupakan gula produk. ). Stasiun Pemutaran Stasiun pemutaran ber#ungsi untuk memisahkan kristal gula dari larutan induknya stroop1. Gampuran ini dipisahkan dengan peman#aat gaya sentri#ugal. Pada proses putaran digunakan 2 jenis alat putaran, yaitu putara kontinyu dan putaran diskontinyu. Putaran kontinyu pada prinsipnya berputar secara terus menerus untuk memasukkan stroop atau mengeluarkan kristal gula. 5lat pemisah antara stroop
40
dengan kristal gula pada masakan G dan %. $asil yang diperoleh adalah gula kristal G dan % yang kemudian dijadikan babonan untuk diproses pada stasiun masakan. Putaran diskontinyu pada prinsipnya tidak berputar secara terus menerus, artinya ada waktu untu memasukkan stoop ke putaran atau mengeluarkan kristal gula dari puttaran. 5lat pemisah antara stroop dengan kristal gula pada masakan 5. $asl yang diperoleh adalah gula produk gula kristal putih dengan hasil samping stroop 5 dan klare S$S. . Stasiun Pembungkusan &ula yang telah dipisahkan lalu disimpan di silo sebelum dibungkus pada packer) 9ungsi packer adalah membagi gula produk dari silo. &ula dibungkus pada karung yang dilapisi plastik. 3erat gula yang dikemas di P&. Kebon 5gung adalah (0 kg.
&ambar . Proses Produksi &ula +.#.9 Pengolahan Lim0ah Paat i P4. Ke0on Agung
Pengelolaan limbah padat yang dilakukan oleh P& Kebon 5gung melalui anak usahanya yaitu PT T5S. PT T5S mengolah limbah padat untuk dijadikan kompos. Kompos dibuat dari sisa pemurnian nira yaitu blotong dan abu ketel yang merupakan sisa bahan bakar ketel uap pabrik.
41
Proses produksi dilakukan di %esa Sempalwadak Kecamatan 3ululawang Kabupaten 7alang. Pembuatan kompos terdiri dari 2 macam produk yaitu -luser dan 0owder . Sebelumnya PT. T5S memproduksi kompos granul namun karena proses produksi yang rumit serta persaingan dengan perusahaan pupuk organik lain yang memberatkan PT. T5S maka pihak PT T5S menghentikan proses produksinya. Kompos -luser dibuat hanya dari blothong saja, sedangkan untuk produk powder1 bahan bakunya adalah campuran dari blothong dengan abu ketel. Pembuatan powder menggunakan perbandingan '" artinya ' untuk blotong dan " untuk abu ketel. 3lothong dan abu ketel dari P& Kebon 5gung diangkut ke PT T5S setiap hari dan ditempatkan di lahan seluas ( $a. Gara pembuatan Kompos -luser dan 0owder adalah sama. 3lothong dan abu ketel dikeringkan dan dicampur dengan bioakti#ator berupa bakteri. 8ntuk " ton bahan bahan baik dari blotong saja maupun campuran blotong dan abu ketel1 biasanya menggunakan 2 kg bakteri. 3akteri yang digunakan berupa serbuk, sebelumnya PT T5S menggunakan bakteri berupa cairan namun karena baunya tidak sedap yang menyengat maka cairan akhirnya diganti dengan serbuk. Setelah tercampur, blothong di bolak balik setiap ' hari sekali. 5lat yang digunakan biasanya menggunakan bajak singkal, terkadang PT T5S menyewa loader1 sebuah alat berat yang dapat membalik blotong dalam kapasitas yang besar sehingga dapat menjangkau blotong bagian dalam. Kemudian blotong didiamkan selama 2!' minggu. 3lotong yang telah menjadi kompos biasanya cenderung tidak berbau dan bewarna kecoklatan. Kompos yang dihasilkan diuji di laboratorium untuk mengetahui kandungan kompos tersebut. 8ntuk cluser kadar airnya sekitar "!20/ sedangkan untuk powder memiliki kadar air sekitar 2(!'0/. Kemudian kompos tersebut digiling sesuai dengan alat penggilingan masing!masing. Produk powder lebih kasar dari pada produk cluser , karena perbedeaan mesin penggilingan sehingga permintaan cluser lebih tinggi. 0owder diproduksi sesuai dengan permintaan, jika ada permintaan dari pihak petani maka mereka langsung memproduksi kompos powder tersebut. Sedangkan untuk cluser diprosuksi setiap hari karena telah bekerja sama dengan PT
42
7olindo 4aya untuk diolah lagi menjadi campuran bahan pembuatan pupuk organik. $arga dari cluser yaitu 4p. +(0kg, sedangkan untuk powder '2(kg. Tenaga kerja di PT T5S berasal dari masyarakat setempat. Jam kerja ditentukan dari jam 0).00!"+.00 Shi#t "1 dan jam "+.00!22.00 shi#t 21. Jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 20 orang yang dibagi menjadi + grup 2 grup untuk shi#t " dan 2 grup untuk shi#t 21. Pekerja tetap biasanya berada di bagian gilingan cluser) " gilingan cluser biasanya dikerjakan oleh ( orang. Sedangkan tenaga kerja dengan sistem harian sebanyak "0 orang biasanya ditempatkan di persiapan bahan baku membolak!balikan blothong yang telah dicampur dengan bakteri1.
+.' Pem0ahasan &agang Ker%a
Kegiatan produksi memerlukan input!input yang biasa disebut #aktor produksi. Kenaikan atau penurunan produksi yang dapat terjadi karena perubahan dalam. penggunaan #aktor!#aktor produksi. Penggunaan #aktor produksi secara e#isien berpengaruh terhadap jumlah produksi, maka dari itu penggunaan dan pengelolaan #aktor produksi harus sesuai dengan kebutuhan lahan agar tercapainya prooduksi yang optimal dan berkualitas. Produksi tebu tergantung pada berbagai #aktor produksi yang mempengaruhinya yaitu antara lain jumlah dan ;arietas benih, jumlah dan jenis pupuk, jumlah dan jenis pestisida ataupun herbisida yang digunakan serta tenaga kerja yang digunakan, maupun harga dari benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja. +.'.1 aktor/aktor Prouksi Te0u i P4. Ke0on Agung A) Bi0it
3ibit adalah bahan tanam yang digunakan untuk menanam suatu komoditas. 3ibit dibagi menjadi beberapa ;arietas berdasarkan kemasakannya masak awal, tengah, dan akhir1. a. Carietas masak awal adalah ;arietas yang mencapai kemasakan optimal mencapai masak optimal "0!"" bulan. Jenisnya adalah PS )2 dan PS ".
43
8mumnya penanaman tebu ;arietas masak awal dilaksanakan pada bulan 7ei!Juni dan mencapai kemasakan optimal bula Juni!Juli. b. Carietas masak tengah adalah ;arietas yang mencapai masak optimal pada umur ""!"2 bulan. Jenisnya adalah PSJK *22,PS )+, dan PSJT *+". Penanaman tebu ;arietas masak tengah dilakukan pada 7ei!Juni dan mencapai kemasakan optimal bulan Juli!5gustus. c. Carietas masak akhir adalah ;arietas yang mencapai masak optimal pada umur "'!"+ bulan. Jenisnya yang paling dominan digunakan adalah 3ululawang 3-1. Penanaman ;arietas masak akhir dilakukan pada bulan Dktober! Iopember dan mencapai kemasakan optimal pada bula September!Dktober. 3ibit yang digunakan di P&. Kebon 5gung adalah bibit dengan ;arietas masak awal, tengah, dan akhir yaitu PS", PSJK *22, dan 3- 3ululawang1. 3ibit diperoleh dari kebun bibit yang dimiliki oleh P&. Kebon 5gung. Kebutuhan bibit masak awal, tengah, dan akhir1 yang digunakan adalah 0 kuintal dalam " hektar dengan ketentuan bibit dipotong menjadi bagal berukuran 20 cm dengan 2! ' mata tunas. B) Lahan
-ahan pertanian diartikan sebagai tanah yang disiapkan untuk diusahakan misalnya sawah, tegal, dan pekarangan. -ahan yang digunakan untuk produksi tebu giling di P&. Kebon 5gung terdiri dari lahan tebu rakyat dan lahan tebu sendiri. -ahan tebu rakyat T41 adalah lahan pertanian tebu yang dikelola oleh petani tebu dengan status lahan milik sendiri ataupun sewa. -ahan tebu sendiri TS1 adalah lahan yang dikelola langsung oleh P&. Kebon 5gung dengan status lahan menyewa atau $ak &una 8saha $&81. -ahan TS berguna untuk mendukung kapasitas poduksi gula di P&. Kebon 5gung sebanyak "0/ sedangkan sisanya dipenuhi oleh produksi dari lahan T4 sebanyak *0/. -uas lahan TS adalah ,"*0 ha. -ahan yang disewa merupakan tegalan dan sawah. Terdapat perbedaan harga sewa lahan tegal dan sawah. $arga sewa pada lahan sawa lebih mahal daripada lahan tegal, hal ini dikarenakan potensi produksi tebu di lahan sawah lebih baik daripada lahan tegal. $arga sewa untuk lahan sawah
44
berkisar diatas 4p 20.000.000, sedangkan harga sewa untuk lahan tegal antara 4p .000.000 H 4p "(.000.000 per herktarnya. -ahan TS P&. Kebon 5gung tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten 7alang 8tara, Tengah, dan Selatan1 dengan luas lahan yang berbeda. $al ini dikarenakan semakin sulit mencari lahan sewa. 4incian luas lahan terdapat pada Tabel + dibawah ini.
Tabel '. -uas -ahan TS P&. Kebon 5gung Uraian Kebun 3ibit %atar T46P K3%!T46P1 Kebun 3ibit %atar T46S K3%!T46S1 Kebun 3ibit 6nduk K361 Kebun 3ibit Ienek K3I1 Kebun 3ibit Pokok K3P1 Kebun Tebu &iling Kebun Percobaan Kebun Persilangan Total Sumber P&. Kebon 5gung Tahun 20"+
Luas Lahan (ha) "0,2 "0,++" 0,2)( 0,2)( ),**0 ,"*0 0,) ",)2 1$:.#91
6) Pestisia an Her0isia
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, dan membasmi organisme penganggu tanaman. P&. Kebon 5gung
menggunakan
pestisida anorganik untuk menanggulangi serangan hama. Pestisida digunakan apabila kerusakan yang disebabkan oleh hama sudah sangat merugikan secara ekonomi. Jenis pestisida yang digunakan oleh P&. Kebon 5gung adalah %iasinol. Seperti pestisida, herbisida berguna digunakan untuk mengendalikan, menolak, dan membasmi gulma yang menganggu tanaman budidaya. &ulma adalah tanaman yang hidupnya tidak dikehendaki tanaman lain. &ulma diberantas dengan cara mekanik atau dengan alat seperti sabit, tapi jika gulma sudah sangat merugikan tanaman maka P&. Kebon 5gung menggunakan herbisida untuk menganggulanginya. $erbisida yang digunakan adalah Kresnatop dan %ekamin.
45
$erbisida
diaplikasikan
saat
pagi
sampai
sore
untuk
membasmi
dan
mengendalikan gulma bayam duri. D) Puuk
Pupuk adalah bahan anorganik atau organik untuk menambah
nutrisi
tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari penguraian bagian! bagian atau sisa tanaman dan binatang, misal pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Sementara itu, pupuk anorganik atau yang biasa disebut sebagai pupuk buatan adalah pupuk yang sudah mengalami proses kimiawi di pabrik misalnya pupuk urea, TSP '), PonsKa, dan =5. Pupuk yang digunakan P&. Kebon 5gung adalah pupuk tidak bersubsidi. Jenis pupuk yang digunakan adalah
=5, Phonska, dan
kompos. Pupuk
=5 adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen bagi tanaman. Pupuk =5 mudah menyerap air, karena ion sul#at sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan p$ tanah yang terkena aplikasinya. Pupuk =5 mengandung belerang 2+/ dalam bentuk sul#at1 dan nitrogen 2"/ dalam bentuk amonium1. Pupuk Phonska merupakan pupuk majemuk yang terdiri atas berbagai at penambah unsure hara alami. Komposisi pupuk Phonska yang mendasar terdiri atas Iitrogen "(/, 9os#at "(/, Kalium "(/, Sul#ur "0/, dan kada air maksimal 2/. 9ungsi pupuk Phonska adalah menambah daya tanah tanaman terhadap gangguan hama dan penyakit, memperlancar proses pembentukan gula dan pati, dan lain!lain. Pupuk kompos yang digunakan P&. Kebon 5gung adalah pupuk dari hasil limbah blotong dari pabrik yang diolah kembali. Selain itu pupuk kompos atau bahan organik yang diberikan adalah abu ketel. Pupuk kompos diberikan sebanyak '0 kuintal dalam " hektar saat pengolahan lahan. Pupuk " diberikan pada saat tanaman tebu berumur " bulan dengan =5 dan Phonka, masing!masing sebanyak + kuintal. Pupuk 2 diberikan saat tebu berumur 2 bulan yaitu hanya pupuk =5 sebanyak + kuintal. E) Tenaga Ker%a
7enururt 7ubyarto "**+1 yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa
46
jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam akti;itas tersebut. 7andor adalah pekerja yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lahan TS di P&. Kebon 5gung. 7andor bertugas mengatur keuangan yang telah diberikan Kasubsi 3agian Tanaman khusus untuk lahan TS1, merekrut, dan mengawasi pekerja buruh1 di lahan TS. Selama musim giling, mandor tanam terdiri dari mandor harian lepas borongan1, mandor musiman, dan mandor tetap. Satu mandor mengawasi "0!2( pekerja untuk mengerjakan seluruh kegiatan produksi tebu. Kegiatan tersebut meliputi persiapan pembukaan lahan, pembuatan got keliling, malang, dan mujur1, pengolahan lahan dengan traktor, pembuatan juring, penanaman, pengeprasan, pedot oyot, pemupukan 6 dan 66, pembumbunan 6 dan 66, penyulaman, pembubutan, pengklentekan 2 kali, pendalaman got keliling, malang, dan mujur1, pengairan, dan pemberantasan hama. Tabel +. Tenaga Kerja 7andor di P&. Kebon 5gung 8raian $arian -epas Kontrak
Jumlah 2 orang
8pah 4p )'.2)',)(
selama ' bulan1 $arian -epas Tidak
2 orang
4p +0.000
Kontrak1 7usiman " orang Tetap ' orang Sumber P&. Kebon 5gung Tahun 20"+
4p )'.2)',)( 4p )'.2)',)(
Pada dasarnya buruh yang bekerja di lahan tebu dibayar secara borongan, akan tetapi pada praktiknya biaya borongan tersebut dikon;ersi menjadi upah harian. 7isalnya untuk pengairan perlengnya diberi harga 4p "000. Pada " hektar terdapat "000 leng, maka biaya borongan untuk kegiatan pengairan adalah 4p ".000.000. 8pah tenaga kerja yang diberikan P&. Kebon 5gung rata!rata sebesar 4p 2(.000. Jika ingin kegiatan pengairan selesai dalam " hari, maka diperlukan tenaga kerja buruh1 sebanyak +0 orang. Pada kenyataannya, semakin lama tenaga kerja semakin susah didapat langka1, selain itu tenaga kerja buruh1 yang bekerja di lahan TS rata!rata berusia
47
antara 20! Q (0 tahun, namun kebanyakan berusia Q+0 tahun. 7aka dari itu pengerjaan upah tenaga kerja borongan dikon;ersi menjadi upah harian. 8pah yang diberikan per hari adalah 4p 2(.000 untuk buruh perempuan dan 4p '0.000 untuk buruh laki!laki. 3iaya garap yang diberikan dengan sistem borongan, artinya bayaran total menggunakan harga per leng lahan yang dikerjakan dalam " ha yang terdiri dari *00!"000 leng. $arga yang diberikan berbeda karena setiap kegiatan mempunyai kesulitan yang berbeda dalam pengerjaannya. Tabel (. 3iaya Tenaga Kerja 3orongan Kegiatan 9isik Satuan $arga Persiapan buka kebun ",000 leng 200 Tanam ",000 leng ",(0.00 Kepras ",000 leng *00 Pedot Dyot ",000 leng *00 Pupuk 6 ",000 leng 00 3umbun 6 ",000 leng *00 Sulam ",000 leng +00 3ubut ' N ",000 leng ",(00 3umbun 66Sigargulud ",000 leng *00 Pupuk 66 ",000 leng '00 Klentek 2 N ",000 leng ",)00 3umbun 666 ",000 leng ",000 Pengairan ",000 leng ",000 Pemberantasan hama ",000 leng 2(0 Sumber P&. Kebon 5gung Tahun 20"+ Keterangan -eng adalah jarak antara pucuk ke pucuk,
Jumlah 200,000 ",(0,000 *00,000 *00,000 00,000 *00,000 +00,000 ",(00,000 *00,000 '00,000 ",)00,000 ",000,000 ",000,000 2(0,000 panjang tiap leng
adalah "0 m.
+.'.# Bia*a aktor Prouksi Te0u i P4. Ke0on Agung
Tebu dapat ditebang setelah berumur "2!"+ bulan. Jika dilahan sawah, produksi tebu lebih dari *00 kuintal, sedangkan lahan tegalan berkisar 00 kuintal. Selamaproses produksi tebu, banyak biaya yang dikeluarkan untuk membeli input! input produksi untuk menghasilkan tebu dengan jumlah optimal dan berkualitas. %ata yang digunakan adalah biaya produksi tebu P&. Kebon 5gung selama 2 tahun. Pada tahun pertama adalah awal penanaman dan tahun kedua merupakan rawat ratoon. %ata yang digunakan untuk menghitung biaya produksi tebu P&. Kebon 5gung
48
merupakan data untuk wilayah 7angunrejo, Kabupaten 7alang dengan luas 2,()2 ha. A. Bia*a Teta
3iaya tetap yang dikeluarkan P&. Kebon 5gung pada tahun pertama dan tahun kedua adalah sewa lahan dan sewa traktor. Pada tahun pertama dan tahun kedua biaya sewa lahan adalah 4p )0.)*'.0. 3iaya untuk sewa traktor hanya dikeluarkan pada tahun pertama sebesar 4p +.+'.(00, pada tahun kedua adalah tebu keprasan sehingga P&. Kebon 5gung tidak mengeluarkan biaya untuk bibit. %ari hasil perhitungan, biaya tetap pada tahun pertama lebih banyak daripada tahun kedua yaitu sebesar 4p )(.".20 pada tahun pertama dan 4p )0.)*'.0 pada tahun kedua. Tabel ). 3iaya Tetap Tebu Carietas 3- dengan -uas 5rea 2,()2 ha di P& Kebon 5gung Tahun 6 7asa Tanam 5wal1 No
Uraian
isik
Harga atuan
Nilai Per ha
"
Sewa lahan
" ha
4p
2'.)*0.000
4p 2'.)*0.000
4p
)0.)*'.0
2.
Sewa Traktor
" unit
4p
".(0.000
4p ".(0.000
4p
+.+'.(00
5
<9.1>>.#:$
TTAL BIA=A TETAP
Total (#;9<# ha)
Tabel . 3iaya Tetap Tebu Carietas 3- dengan -uas 5rea 2,()2 ha di P& Kebon 5gung Tahun 66 4awat 4atoon1 No
"
Uraian
Sewa lahan
isik
Harga atuan
Nilai Per ha
" ha
4p 2'.)*0.000
4p 2'.)*0.000
TTAL BIA=A TETAP
Total (#;9<# ha)
4p
)0.)*'.0
5
<$.'.>:$
B. Bia*a 3aria0el
3iaya ;ariabel yang dikeluarkan P&. Kebon 5gung meliputi pupuk, biaya garap, dan biaya tebang!angkut. Tahun pertama biaya bibit yang dikeluarkan sebesar 4p "".22.00, sedangkan pada tahun kedua tidak mengeluarkan biaya bibit karena rawat ratoon. 3iaya pupuk =5, Phonska, Kompos1 yang dikeluarkan pada tahun pertama dan tahun kedua sama yaitu sebesar 4p "'.0+0.(0. 3iaya garap meliputi
49
persiapan buka lahan sampai tebang angkut yang dikeluarkan pada tahun pertama sebesar 4p )'.*(.)(0, sedangkan pada tahun kedua sebesar 4p )'.2*.(0. 3iaya garap pada tahun kedua lebih rendah karena pada proses budidaya pada tahun kedua tidak perlu membuat got keliling, mujur, dan malang serta melakukan penanaman. Tabel . 3iaya Cariabel Tebu Carietas 3- dengan -uas 5rea 2,()2 ha di P& Kebon 5gung Tahun 6 7asa Tanam 5wal1 No
Uraian
Harga atuan
0 kw
4p
((.000kw
4p
2.2+0.000
4p
"".22.00
kw
4p 20.000kw
4p
2.2+0.000
4p
(.'.0
+ kw
4p +(0.000kw
4p
".00.000
4p
+.)"".)00
'0 kw
4p
'(.000kw
4p
".0(0.000
4p
2.)*0."00
".000 leng
4p
"(0leng
4p
"(0.000
4p
'+.'00
+00 m
4p
'(0m
4p
"+0.000
4p
'(.)0
(00 m
4p
'(0m
4p
"(.000
4p
++.'(0
"00 m
4p
'(0m
4p
'(.000
4p
*.)0
Tanam
".000 leng
4p
".(0leng
4p
".(0.000
4p
Kepras
!
!
!
!
Pedot Dyot
!
!
!
!
"
3ibit
2
Pupuk ! =5 ! Phonska ! Kompos
'
Total (#;9<# ha)
isik
Nilai Per ha
3iaya garap Persiapan buka kebun 3uat keliling
got
3uat malang
got
3uat got mujur
+.+'.(00
Pupuk 6
".000 leng
4p
00leng
4p
00.000
4p
".*'.+00
3umbun 6
".000 leng
4p
*00leng
4p
*00.000
4p
2.'0(.(00
Sulam
".000 leng
4p
(00leng
4p
(00.000
4p
".2".000
3ubut
".000 leng
4p
".(00leng
4p
".(00.000
4p
'.+'.000
Tabel .-anjutan1
50
No
Uraian
isik
Harga atuan
3umbun 66Sigargulud
".000 leng
4p
".000leng
Pupuk 66
".000 leng
4p
'(0m
4p
Klentek 2 N
".000 leng
4p
".)00m
3umbun 666
".000 leng
4p
+00 m
Pendalaman got keliling Pendalaman got malang Pendalaman got mujur Pengairan Pemberantasan hama
4p
2.'0(.00
'(0.000
4p
*).00
4p
".)00.000
4p
+.0**.200
".000leng
4p
".000.000
4p
2.()2.000
4p
'(0m
4p
"+0.000
4p
'(.)0
".000 m
4p
'(0m
4p
'(0.000
4p
*).00
"00 m
4p
'(0m
4p
'(.000
4p
*.)0
(00 leng
4p
".000leng
4p
(00.000
4p
".2".000
".000 leng
4p
2(0leng
4p
2(0.000
4p
)+0.(00
4p
2.000.000
4p
( ."2+.000
4p
"2.000.000
4p
'0.++.000
5
::.#??.$'$
Transport Tenaga Kerja Tebang 5ngkut
Total (#;9<# ha)
Nilai Per ha
".200
4p
Total Bia*a 3aria0el
"0.000
4p
*00.000
Tabel *. 3iaya Cariabel Tebu Carietas 3- dengan -uas 5rea 2,()2 ha di P& Kebon 5gung Tahun 66 4awat 4atoon1
51
No
Uraian
"
3ibit
2
Pupuk ! =5 ! Phonska ! Kompos
'
isik
Harga atuan
Nilai Per ha
Total (#;9<# ha)
!
!
!
!
kw
4p 20.000kw
4p
2.2+0.000
4p
(.'.0
+ kw
4p +(0.000kw
4p
".00.000
4p
+.)"".)00
'0 kw
4p
'(.000kw
4p
".0(0.000
4p
2.)*0."00
".000 leng
4p
"(0leng
4p
"(0.000
4p
'+.'00
3iaya garap Persiapan buka kebun 3uat keliling
got
3uat malang
got
!
!
!
!
!
!
!
!
3uat got mujur
!
!
!
!
Tanam
!
!
!
!
Kepras
".000 leng
4p
"000leng
4p
".000.000
4p
2.()2.000
Pedot Dyot
".000 leng
4p
"000leng
4p
".000.000
4p
2.()2.000
Pupuk 6
".000 leng
4p
00leng
4p
00.000
4p
".*'.+00
3umbun 6
".000 leng
4p
*00leng
4p
*00.000
4p
2.'0(.(00
Sulam
".000 leng
4p
(00leng
4p
(00.000
4p
".2".000
3ubut
".000 leng
4p
".(00leng
4p
".(00.000
4p
'.+'.000
3umbun 66Sigargulud
".000 leng
4p
".000leng
4p
*00.000
4p
2.'0(.00
Pupuk 66
".000 leng
4p
'(0m
4p
'(0.000
4p
*).00
Klentek 2 N
".000 leng
4p
".)00m
4p
".)00.000
4p
+.0**.200
3umbun 666
".000 leng
4p
".000leng
4p
".000.000
4p
2.()2.000
Tabel *.-anjutan1
52
No
Uraian
Pendalaman got keliling Pendalaman got malang Pendalaman got mujur Pengairan Pemberantasan hama
isik
Harga atuan
Total (#;9<# ha)
Nilai Per ha
+00 m
4p
'(0m
4p
"+0.000
4p
'(.)0
".000 m
4p
'(0m
4p
'(0.000
4p
*).00
"00 m
4p
'(0m
4p
'(.000
4p
*.)0
(00 leng
4p
".000leng
4p
(00.000
4p
".2".000
".000 leng
4p
2(0leng
4p
2(0.000
4p
)+0.(00
4p
2.000.000
4p
( ."2+.000
4p
"2.000.000
4p
'0.++.000
5
><.>>$.''$
Transport Tenaga Kerja Tebang 5ngkut
".200
Total Bia*a 3aria0el
4p
"0.000
6. Bia*a Total Prouksi
3iaya total produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan yang meliputi biaya tetap dan biaya ;ariabel. %ari hasil perhitungan pada tahun pertama total biaya tetap pada tahun pertama yaitu 4p )(.".20 atau +2,+/ dari seluruh total produksi, sedangkan pada tahun kedua total biaya tetap sebesar 4p )0.)*'.0 atau ++,"(/ dari total produksi. 3iaya tetap pada tahun pertama lebih banyak dari tahun kedua karena pada tahun pertama terdapat biaya sewa traktor. Total biaya ;ariabel pada tahun pertama sebesar 4p .2**.0'0 atau (,('/ dari seluruh total produksi, sedangkan pada tahun kedua sebesar 4p ).0.''0 atau ((,(/ dari total produksi. Total biaya ;ariabel pada tahun pertama lebih banyak dari pada tahun kedua karena pada tahun kedua biaya garap lebih sedikit karena rawat ratoon tidak memerlukan biaya bibit, tanam, dan pembuatan got. %ari total biaya masing!masing yang telah dilakukan perhitungan, biaya yang paling tinggi dikeluarkan pada tahun pertama dan kedua adalah biaya ;ariabel. 9aktor terbesar yang mempengaruhinya adalah biaya garap.
53
Tabel "0. 3iaya Total Produksi dengan -uas 5rea 2,()2 ha di P& Kebon 5gung Tahun 6 7asa 5wal Tanam1 dan Tahun 66 4awat 4atoon1 Total No.
(#;9<# ha)
Uraian Tahun I
Persentase (")
".
Total 3iaya Tetap
4p
)(.".20
2.
Total 3iaya Cariabel
4p
.2**.0'0
+2,+ (,('
5 19'.+><.'1$
1$$ "
TTAL BIA=A
Tahun II
4p 4p
Persentase (")
)0.)*'.0 ).0.''0
((,(
5 1'>.+<+.11$
1$$ "
++,"(
+.'.' Kenala alam Penggunaan aktor Prouksi i P4. Ke0on Agung
Kendala yang dihadapi P&. Kebon 5gung dalam #aktor!#aktor produksi di lahan TS adalah ketersediaan tenaga kerja di lapang yang semakin menurun dan beberapa masalah mengenai pengadaan lahan. 3erdasarkan hasil wawancara, tenaga kerja yang digunakan oleh P&. Kebon 5gung berasal dari &unungronggo, Igawonggo, dan Tajinan yang letaknya agak jauh dari wilayah kerja, sehingga P&. Kebon 5gung harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjemput tenaga kerja dari daerahnya. Selain itu tenaga kerja yang bekerja di lahan TS rata!rata berusia 20! Q (0 tahun, namun kebanyakan berusia Q+0 tahun yang menyebabkan produkti;itas bekerja para tenaga kerja menurun, sehingga terjadi keterlambatan pengerjaan budidaya atau tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu upah tenaga kerja yang awalnya borongan dikon;ersi menjadi upah harian. Kendala lainnya adalah pengadaan sewa lahan yang semakin sulit dan sering terjadi kon#ilk antara penyewa P&. Kebon 5gung1 dan pemilik. Pemilik lahan yang terkadang tidak berkomitmen pada P&. Kebon 5gung kerap menimbulkan masalah. 7enurut hasil wawancara, semakin banyaknya alih guna lahan menjadi perumahan dan industri, mencari sewa lahan semakin sulit.
3. PENUTUP
54
9.1 Kesimulan
". 9aktor produksi yang digunakan P&. Kebon 5gung adalah bibit, pupuk, pestisida dan herbisida, lahan pertanian, dan tenaga kerja. a. 3ibit yang digunakan P&. Kebon 5gung adalah ;arietas berdasarkan kemasakannya masak awal, tengah, dan akhir1 yaitu PSJK *22, PS ", 3-. b. Pupuk yang digunakan P&. Kebon 5gung adalah pupuk tidak bersubsidi, jenisnya adalah =5, IPK, dan pupuk kompos. c. Tenaga kerja yang digunakan di lahan TS P&. Kebon 5gung adalah tenaga kerja buruh1 lepas yang merupakan tenaga kerja borongan. d. Pestisida dan herbisida digunakan P&. Kebon 5gung jika keberadaan hama, penyakit, dan gulma menurunkan produksi dan merugikan dari segi ekonomi. e. -ahan TS yang digunakan P&. Kebon 5gung merupakan lahan sewa. 9ungsi dari lahan TS adalah memenuhi kebutuhan kapasitas produksi gula di P&. Kebon 5gung. -uas lahan TS untuk tebu giling adalah ,"*0 ha. 2. 3iaya total produksi pada tahun pertama lebih besar dari pada tahun kedua yaitu sebesar 4p "('.+).'"0. 3iaya terbesar yang dikeluarkan pada tahun pertama dan tahun kedua adalah biaya ;ariabel yaitu sebesar +2,+/ dan ++,"(/ dari total biaya produksi. 9aktor yang mempengaruhi besarnya biaya ;ariabel adalah biaya garap yang tinggi. '. Kendala yang dihadapi P&. Kebon 5gung dalam #aktor!#aktor produksi tebu di lahan TS adalah ketersediaan tenaga kerja yang semakin menurun, tenaga kerja yang digunakan P&. Kebon 5gung berasal dari daerah yang cukup jauh dari wilayah kerja P&. Kebon 5gung, dan umur para tenaga kerja yang berkisar antara +(!)0 tahun. Kendala lainnya adalah pengadaan sewa lahan yang semakin sulit dan terdapat beberapa kon#lik antara P&. Kebon 5gung dan pemilik lahan yang tidak berkomitmen.
9.# aran
((
55
5dapun saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan antara lain 1. Penggunaan teknologi secara maksimal untuk proses produksi tebu di lahan TS
P&. Kebon 5gung dapat meminimalisir penggunaan dan biaya untuk tenaga kerja di lahan TS. Selain itu pengelolaannya terkait penyerapan jumlah tenaga kerja dapat penambahan insenti# dari upah yang didapat, sehingga lebih banyak masyarakat yang termoti;asi bekerja menjadi karyawan lepas. #. P&. Kebon 5gung dalam pengadaan sewa lahan sebaiknya menyewa kepada pemilik yang dapat dipercaya. 7embuat kontrak perjanjian sewa dengan badan hukum sehingga tidak terjadi kon#lik yang disebabkan oleh pemilik lahan yang tidak berkomitmen.
DATA5 PUTAKA
56
5nindita. 20"2. Teknik 3ubidaya Tebu online1. httppertanian#ery.wordpress.com. %iakses '0 7ei 20"+. 3adan Pusat Statistik. 20"2. Konsumsi, Produksi, dan %e#isit &ula Tahun 200!20"2 online1. httpbps.co.id. %iakses '0 7ei 20"+. 3angun, Lilson. "**(. Teori Okonomi 7ikro. 4e#ika 5ditama. 3andung . %aniel, 7. 2002. Pengantar Okonomi Pertanian. PT. 3umi 5ksara. Jakarta. 9ahmi. 20"+. Tentang Pupuk =5. http#aedahjaya.com. %iakses "" September 20"+. 9arid. 3. 200'. Perbanyakan Tebu Saccharum officinarum L.1 Secara 6n Citro Pada 3erbagai Konsentrasi 635 dan 35P. J. Sains dan Teknologi. '"0'!"0*. $ermanto, 9adholi. "**". 6lmu 8sahatani. Jakarta. Penebar Swadaya. $ernanto, 9. "**'. 6lmu 8saha Tani. 3ogor. %epartemen 6lmu!ilmu Sosial Okonomi Pertanian 9akultas Pertanian 6P3. Kementerian Pertanian. 20"". -aporan Kinerja 20"". Jakarta. 7ubyarto. "**+. Pengantar Okonomi Pertanian. -P'OS. Jakarta. Pabrik
&ula
Kebon
5gung.
Pro#il
Perusahaan
online1.
20"+.
www.ptkebonagung.com. %iakses 20 September 20"+. Sabiham, S., &. Soepardi dan %. Sukardan. "*0. Pupuk dan Pemupukan. 3ogor %epartemen 6lmu!ilmu Tanah. 9akultas Pertanian 6P3. Sal;atore, %ominick. 200). %icroeconomic) Orlangga. Jakarta. Sukirno, S. 20"". Teori Pengantar 7ikroekonomi. PT. 4aja &ra#indo Persada. Jakarta. Soekartawi. "**+. Teori Okonomi Produksi %engan Pokok 3ahasan 5nalisis 9ungsi Gobb!%ouglas. Getakan ketiga. Jakarta PT 4aja &ra#indo Persada. Soekartawi. "***. 5gribisnis Teori dan 5plikasinya. Jakarta. 4ajawali Pers. Soekartawi. 200". Prinsip %asar Okonomi Pertanian. Teori dan 5plikasi. 4aja &ra#indo Persada. Jakarta. (
57
Auli. 20"'. Pengertian 9aktor!9aktor Produksi online1. httpwww.drpost.com. %iakses '0 7ei 20"+.
58
LA&PI5AN
59
Lamiran 1. Bagan truktur rganisasi P4 Ke0on Agung
60
Lamiran #. Log0ook &ingguan &agang Ker%a &inggu I No "
Hari8Tanggal Senin
'0 Juni 20"+
-am Ker%a Kegiatan 0.00 7asuk 0."(!0*.00 /riefing dengan Pak %imas
dan
Pak
0*."0!0*.((
&unawan dan pembagian kelompok kerja. 3erangkat menuju Sumberpucung, lahan
0*.((!"2.00
tebu milik P& Kebon 5gung Saat di lahan tebu milik P& Kebon 5gung Tebu
SendiriTS1,
kami
melakukan
pengamatan mengenai tebu percobaan P& Kebon 5gung, yaitu bagal ;arietas 3- yang di sinar gama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan ;ariaetas 3- masak awal. -alu dijelaskan
cara
pengolahan
lahan
pembumbunan, jarak tanam, irigasi yang "2.+(!"+.00
digunakan adalah irigasi permukaan1. Kembali ke P& Kebon 5gung, solat, dan
istirahat. "+.00!"+.'0 Pengadministrasian data 4awat 4atoon "+.'0!").00 Review materi yang didapat, tanya!jawab materi, dan merencanakan kegiatan untuk besok. 0.00 7asuk 0."(!0*.00 /riefing dengan 0*."0!0*.((
Pak
%imas
Lamiran '.(lan%utan) Hari8Tanggal Selasa" Juli
-am Ker%a 0.00
Pak
&unawan dan pembagian kelompok kerja. 3erangkat menuju Sumberpucung, lahan tebu milik P& Kebon 5gung
No 2
dan
Kegiatan
7asuk.
61
20"+
0.00!0.'0 0.'0!0*.'0
3rie#ing dengan pembimbing. Pembagian kelompok dan tugas
untuk
masing!masing kelompok. 0*.'0!"2.00 6nput dan olah data analisa kotoran tebu. "2.00!"'.00 6stirahat. "'.00!"+.'0 Review materi yang didapat hari ini, tanya jawab dengan pembimbing lapang. "+.'0!").00 O;aluasi dan presensi serta pembagian tugas '
4abu 2 Juli 20"+
untuk besok. 0.00 7asuk. 0.'0!0*.'0 /riefing dengan pembimbing, pembagian 0*.'0!"2.00 "2.00!"'.00 "'.00!"+.'0 "+.'0!").00
+
Kamis ' Juli 20"+
kelompok kerja, dan tugas per kelompok. 6nput dan olah data analisis kotoran tebu. 6stirahat 6nput data produksi harian Trichogramma Review materi, e;aluasi, dan pembagian
tugas untuk besok. 0.00 7asuk. 0.00!0.'0 /riefing dengan pembimbing, pembagian kelompok kerja, dan tugas per kelompok.
Lamiran '.(lan%utan) No +
Hari8Tanggal Kamis
' Juli 20"+
-am Ker%a 0*.00!"".00
Kegiatan Pengamatan di pabrik, analisa tetes, ampas,
dan blotong bertujuan untuk melihat nilai pol dan briNnya. "".'0!"'.00 Solat jumat, istirahat "'.00!"+.'0 Review materi yang didapat hari ini, tanya jawab dengan pembimbing lapang. "+.'0!").00 O;aluasi dan presensi serta pembagian tugas
62
(
Jumat + Juli 20"+
untuk besok. 0.00 7asuk. 0.00!0.'0 /riefing dengan pembimbing, pembagian 0*.00!"".00
kelompok kerja, dan tugas per kelompok. Pengamatan di pabrik, analisa tetes, ampas, dan blotong bertujuan untuk melihat nilai
pol dan briNnya. "".'0!"'.00 Solat jumat, istirahat "'.00!"+.'0 Review materi yang didapat hari ini, tanya jawab dengan pembimbing lapang. "+.'0!").00 O;aluasi dan presensi serta pembagian tugas )
Sabtu ( Juli 20"+
0.'0 0.'0!"0.00 "0.00!"'.00
untuk besok. 7asuk 7enulis laporan harian. Tanya jawab dengan pembimbing lapang berkaitan dengan topik magang.
Lamiran '.(lan%utan) &inggu II No "
Hari8Tanggal Senin
-am Ker%a Kegiatan 0.00!0*.00 /riefing dengan pembimbing lapang dan
Juli 20"+
presensi. 0*.00!"".00 Pemberian materi oleh 3apak $erman mengenai RPeran Pabrik &ula Terhadap "".00!"2.00 "2.00!"'.00 "'.00!"+.'0
Pemilihan Carietas 8nggulF. Tanya!jawab dengan 3apak $erman. 6stirahat dan solat. 6npun dan olah data -uas Teranalisis
"+.'0!").00
7enurut Tingkat 4endemen. 7emperbaiki laporan harian dan review
63
2
Selasa Juli 20"+
materi yang didapat. 0.00!0*.00 /riefing dengan pembimbing lapang dan presensi. 0*.00!"".00 7engerjakan tugas resume dan membaca pedoman budidaya tebu dengan kultur jaringan. "'.00!"+.'0 Review materi yang didapat hari ini, tanya jawab dengan pembimbing lapang. "+.'0!").00 O;aluasi dan presensi serta pembagian
'
tugas untuk besok. -6384 PO76-8
4abu * Juli 20"+
+
0.00!0*.00
Presensi dan briefing dengan pembimbing
0*.00!"2.00
lapang. Studi literatur sesuai dengan topik magang
Kamis "0 Juli 20"+
dan menghitung analisis usahatani tebu. Lamiran '.(lan%utan) No +
Hari8Tanggal Kamis"0 Juli
20"+ (
Jumat"" Juli
-am Ker%a Kegiatan "2.00!"'.00 Solat dan istirahat. "+.'0!").00 Review materi dan tanya!jawab dengan
pembimbing lapang. 0.00!0.'0 Presensi, briefing dengan
20"+ 0*.00!"0.+(
pembimbing
lapang, pembagian kelompok serta tugas. Pengamatan di Tebang 5ngkut T51 dengan
Pak Siswoyo. "".'0!"'.00 Solat Jumat dan istirahat. "'.00!").00 Review materi yang didapat hari ini dan tanya jawab, serta pemberian tugas dari )
Sabtu"2 Juli
pembimbing lapang. 0.00!0*.00 Presensi dan brie#ing dengan pembimbing
20"+ 0*.'0!"2.00
lapang. Pengerjaan
"2.00!"'.00
kerja. Tanya!jawab dengan pembimbing lapang
laporan
mingguan
magang
dan e;aluasi kegiatan magang kerja selama
64
satu minggu.
&inggu III No "
Hari8Tanggal Senin
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan pembimbing
0*.'0!"2.00
lapang. 6nput dan olah data luas teranalisis menurut
"2.00!"'.00
tingkat rendemen. Solat dan istirahat.
"+ Juli 20"+
Lamiran '.(lan%utan) No "
Hari8Tanggal Senin
"+ Juli 20"+ 2
Selasa
-am Ker%a Kegiatan "'.00!"+.'0 Studi literatur menurut topik magang. "+.'0!").00 Review materi dan pembagian tugas untuk
besok. 0.00!0.'0 Presensi dan briefing dengan pembimbing
"( Juli 20"+ 0*.00!"".00
lapang. Pergi ke Lonokoyo, tentang
lahan
TS
melakukan
tebang,
#aktor
7andalan
dan
pengamatan produksi,
dan
bubidaya. "2.00!"'.00 6stirahat dan solat. "'.00!"+.'0 Review materi dan tanya!jawab dengan
'
4abu ") Juli 20"+
+
Kamis
pembimbing lapang. "+.'0!").00 Perencanaan tugas kerja untuk besok. 0.00!0.'0 Presensi dan briefing dengan pembimbing lapang. 0*.00!"".00 Pengamatan ke pabrik proses produksi1. "2.00!"'.00 6stirahat dan solat. "'.00!"+.'0 Review materi dan tanya!jawab dengan pembimbing lapang. "+.'0!").00 Perencanaan tugas kerja untuk besok. 0.00!0*.00 Presensi dan briefing dengan pembimbing
" Juli 20"+ 0*.00!"".00
lapang. Pengerjaan tugas dari pembimbing lapang
65
"2.00!"'.00 "'.00!"(.00 "(.00!").00
dan resume) 6stirahat dan solat. 6nput dan olah data rendemen. O;aluasi kegiatan hari ini.
-am Ker%a 0.00!0.'0
Kegiatan Presensi dan briefing dengan pembimbing
0*.00!"".00 "2.00!"'.00 "'.'0!").00 0.00!"'.00
lapang. 6nput dan olah data rendemen. Solat dan istirahat. Pengadministrasian data rawat ratoon. Presentasi pertama materi yang didapat
Lamiran '.(lan%utan) No (
Hari8Tanggal Jumat
" Juli 20"+
)
Sabtu "* Juli 20"+
selama ' minggu1 dan e;aluasi.
&inggu I3 an 3 No "
Hari8Tanggal Senin
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan pembimbing
0*.00!"".00 "2.00!"'.00 "'.00!"(.00 "(.00!").00 0.00!0*.00
lapang. 6nput data dan membuat gra#ik rendemen. 6stirahat dan solat. 6nput dan olah data kotoran tebu. O;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan pembimbing
0*.00!"(.00
lapang. Persiapan acara buka puasa bersama staff
2" Juli 20"+
2
Selasa 22 Juli 20"+
P&. Kebon 5gung dengan anak yatim. '
2' Juli 20"+ H + 5gustus 20"+
Lamiran '.(lan%utan) &inggu 3I
-6384 $546 45A5 6%8- 96T46
66
No "
Hari8Tanggal Selasa(
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00 "'.00!").00
-apang. $alal bihalal dengan staff bagian tanaman. Studi literatur dan wawancara dengan 3apak
0.00!0*.00
Karyani mengenai #aktor produksi tebu. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00
-apang. 6nput dan olah data rendemen, briN, pol, dan
"2.00!"'.00 "'.00!"+.'0 "+.'0!").00 0.00!0*.00
kapasitas giling selama periode 200!20"0. 6stirahat dan solat. Studi literatur sesuai dengan topik magang. O;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00
-apang. 6nput dan olah data tebang angkut, ra#aksi,
"2.00!"'.00 "'.00!").00
dan realisasi produksi 200!200*. 6stirahat dan solat. Pengerjaan tugas dari Pembimbing -apang
0.00!0*.00
dengan kelompok yang telah dibagi. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00
-apang. 6nput dan olah data tebang angkut, ra#aksi,
"2.00!"'.+( "'.+(!").00
dan realisasi produksi tahun 20"0!20"2 6stirahat dan solat. O;aluasi kegiatan hari ini.
-am Ker%a 0.00!"'.00
Kegiatan Presentasi lanjutan materi yang didapat
5gustus 20"+
2
4abu ) 5gustus 20"+
'
Kamis 5gustus 20"+
+
Jumat 5gustus 20"+
Lamiran '.(lan%utan) No (
Hari8Tanggal Sabtu
* 5gustus 20"+
&inggu 3II
selama ' minggu1 dan e;aluasi.
67
No "
Hari8Tanggal Senin
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00
-apang. 6nput dan olah data pol dan briN tahun 20"0!
"2.00!"'.+( "'.+(!").00 0.00!0*.00
20"2. 6stirahat dan solat. O;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00 "2.00!"'.00 "'.+(!").00 0.00!0*.00
-apang. Pengamatan hama uret di lahan TS di Tajinan. 6stirahat dan solat. O;aluasi dan pembagian kerja untuk besok. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00 "2.00!"'.00 "'.'0!").00
-apang. 6nput data Tebang 5ngkut. 6stirahat dan solat. Studi literatur, e;aluasi kegiatan hari ini, dan
"" 5gustus 20"+
2
Selasa"2 5gustus 20"+
'
4abu "' 5gustus 20"+
+
Kamis
pembagian kerja untuk besok. 0.00!0*.00 Presensi dan briefing dengan Pembimbing
"+ 5gustus 0*.00!"2.00 20"+ Lamiran '.(lan%utan) No +
Hari8Tanggal Kamis"+
(
5gustus 20"+ Jumat"(
-am Ker%a "2.00!"'.'0 "'.+(!").00
Kegiatan 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini.
0.00!0*.00
Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00 "2.00!"'.00 "'.00!"+.'0 0.00!"'.00
-apang. 6nput dan olah data penerimaan tebu. 6stirahat dan solat. 6nput data jenis ;arietas dan tinggi tebu. Presentasi lanjutan.
5gustus 20"+
)
Sabtu")
-apang. 6nput dan olah data penerimaan tebu.
5gustus 20"+
&inggu 3III No "
Hari8Tanggal "!20 5gustus
-am Ker%a
Kegiatan S5K6T
68
2
20"+ Kamis2"
0.00!0*.00
Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"2.00
-apang. Lawancara dengan 3apak Karyani tentang
5gustus 20"+
kendala
'
Jumat22
dalam
penggunaan
#aktor!#aktor
"2.00!"'.00 "'.00!"+.'0 "+.'0!").00 0.00!0*.00
produksi. 6stirahat dan solat. 6nput data jenis ;arietas dan tinggi tebu. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!").00
-apang. Pengamatan di gilingan contoh. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini.
-am Ker%a 0.00!"'.00
Kegiatan Presentasi lanjutan.
5gustus 20"+
Lamiran '.(lan%utan) No +
Hari8Tanggal Sabtu2'
5gustus 20"+ &inggu I@ No "
Hari8Tanggal Senin2(
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!").00 0.00!0*.00
-apang. Pengamatan di tebang angkut. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
5gustus 20"+
2
Selasa 2) 5gustus 20"+
'
4abu2
+
5gustus 20"+ Kamis
-apang. 0*.00!"".'0 6nput dan olah data ;egetasi tebu. "2.00!"'.00 6stirahat dan solat. "+.00!").00 Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. 6J6I 7O735A54 SPP, K4S, $DTST57P 0.00!0*.00
Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00
-apang. %iskusi tentang topik magang. 6stirahat dan solat.
2 5gustus 20"+
69
(
Jumat
"+.00!").00 0.00!0*.00
Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!").00
-apang. 6nput dan olah data rendemen tebu. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini.
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!"(.00 0.00!0*.00
-apang. Pengamatan di lahan Jedong. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".00
-apang. 6nput data distribusi kertas pias di lahan TS
"2.00!"'.00 "+.00!"(.00 0.00!0*.00
dan T4 untuk tanggal ") H '" 5gustus. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!"(.00 0.00!0*.00
-apang. Pengamatan di lahan Jedong. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0
-apang. 6nput data pos pantau tebu masuk dan
"2.00!"'.00 "+.00!"(.00
keluar1 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan haari ini.
2* 5gustus 20"+ Lamiran '.(lan%utan) &inggu @ No "
Hari8Tanggal Senin
" September 20"+ 2
Selasa 2 September 20"+
'
4abu ' September 20"+
+
Kamis + September 20"+
Lamiran '.(lan%utan)
70
No (
Hari8Tanggal Jumat
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!"(.00
-apang. Pengamatan di gudang perbekalan logistic. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini.
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0
-apang. 6nput data realisasi produksi tebu dan tebang
"2.00!"'.00 "+.00!"(.00 0.00!0*.00
angkut periode '" 5gustus 20"+. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!"(.00 0.00!0*.00
-apang. Pengamatan di lahan Jedong. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!"(.00
-apang. 7erapikan data!data Pak %imas P-1. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi indi;idu dengan
( September 20"+
&inggu @I No "
Hari8Tanggal Senin
September 20"+
2
Selasa * September 20"+
'
4abu "0 September 20"+
Pak %imas mengenai laporan magang.
Lamiran '.(lan%utan) No +
Hari8Tanggal Kamis
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0 "2.00!"'.00 "+.00!"(.00
-apang. 7erapikan data tebang angkut. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini.
"" September 20"+
71
(
Jumat "2 September
6J6I 7OIO786 %DSOI PO736736I&
20"+ &inggu @II No
Hari8Tanggal
-am Ker%a
"
Senin"(
0.00!0*.00
Presensi
0*.00!"".'0
-apang. Pengamatan di lahan Sempalwadak kebun bibit
"2.00!"'.00 "+.00!"(.00 0.00!0*.00
budchip1. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
0*.00!"".'0
-apang. Pengamatan di lahan Sempalwadak kebun bibit
"2.00!"'.00 "+.00!"(.00 0.00!0*.00
budchip1. 6stirahat dan solat. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
"0.00!"".'0
-apang. Pengambilan tebu di %esa Sukoharjo untuk
"2.00!"'.00
pengamatan tingkat kelayuan. 6stirahat dan solat.
September 20"+
2
Selasa") September 20"+
'
4abu" September 20"+
Kegiatan dan
briefing
dengan
Pembimbing
Lamiran '.(lan%utan) No '
Hari8Tanggal 4abu"
-am Ker%a "'.00!"+.00
Kegiatan Pengamatan di gilingan contoh untuk
"+.00!"(.00
analisa tingkat kelayuan tebu. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari
September 20"+
+
Kamis H Sabtu
ini. Pengamatan Tingkat Kelayuan Tebu di &ilingan Gontoh
"!"* September 20"+ &nggu @III No "
Hari8Tanggal Senin22 September
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan Pembimbing
72
20"+
2
Selasa2' September
"2.00!"'.00 "'.00!"+.00
-apang. 6stirahat dan solat. Pengamatan di gilingan contoh untuk analisa
"+.00!"(.00 0.00!0*.00
tingkat kelayuan tebu. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
"2.00!"'.00 "'.00!"+.00
-apang. 6stirahat dan solat. Pengamatan di gilingan contoh untuk analisa
"+.00!"(.00 0.00!0*.00
tingkat kelayuan tebu. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini. Presensi dan briefing dengan Pembimbing
"".00!"".'0 "2.00!"'.00 "'.00!"+.00 "+.00!"(.00
-apang. Drientasi dengan karyawan bagian tanaman. 6stirahat dan solat. Drientasi dengan karyawan bagian tanaman. Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan hari ini.
20"+
'
4abu 2+ September 20"+
Lamiran '.(lan%utan) No +
Hari8Tanggal Kamis
-am Ker%a 0.00!0*.00
Presensi
"".00!"".'0
Pembimbing -apang. 6nput data tebang angkut dan pos
2( September 20"+
Kegiatan dan briefing
dengan
pantau. "2.00!"'.00 6stirahat dan solat. "+.00!"(.00 Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan (
Jumat
0.00!"".00
hari ini. Pengamatan di lahan percobaan di
"2.00!"'.00 "+.00!"(.00
3ululawang. 6stirahat dan solat Tanya jawab dan e;aluasi kegiatan
2) September 20"+
hari ini.
&nggu @I3 No "
Hari8Tanggal Senin
2* September 20"+
-am Ker%a 0.00!0*.00
Kegiatan Presensi dan briefing dengan
Pembimbing -apang.