jurnal Hubungan Pola Makan Pasien dengan Kejadian GastritisFull description
Full description
Deskripsi lengkap
makalah
jurnal Hubungan Pola Makan Pasien dengan Kejadian GastritisDeskripsi lengkap
MantapDeskripsi lengkap
wordFull description
Deskripsi lengkap
hubungan genetik dan linkungan biotik dan abiotik
presentasi sanitasi lingkungan
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Gambaran Umum Hubungan Keuangan Pusat-DaerahDeskripsi lengkap
KESMAVET FKH UNSYIAHDeskripsi lengkap
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia menempati posisi kedua tertinggi setelah Thailand. Di Provinsi Sulawesi Utara, U tara, penyakit Demam Berdarah Dengue pertama kali ditemukan di Manado pada tahun 1973 kemudian berturut turur menyebar ke berbagai daerah di Sulawesi Utara. Angka insiden Demam Berdarah di Sulawesi Utara masih sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini perkembangan sangat fluktuatif. Case Fatality Rate penyakit DBD tercatat sebagai berikut yaitu pada tahun 2003 CFR = 1,3%, tahun 2004 CFR = 4,9% dan tahun 2005 CFR = 1,3% Kota manado merupakan endemis demam berdarah. Jumlah desa terjangkit pada tahun 194 adalah sebanyak 58 desa/kelurahan, menjadi 162 pada tahun 1999. insidens rate Demam Berdarah Dengue per 100.000 penduduk dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sanitasi lingkungan terutama yang berhubungan dengan kejadian DBD di daerah Pesisir Pantai Manado. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tempat penampungan air dengan kejadian DBD dimana sebanyak 12 dari 15 (48%) tempat penampungan air responden tidak memenuhi syarat menderita DBD, D BD, sementara tempat penampungan air responden memenuhi syarat ada 19 dari 175 (10,9%) yang menderita DBD. Pengelolaan sampah juga ada hubungan dengan kejadian DBD dimana diketahui bahwa sebanyak 19 dari 41 (46,3%) pengelolaan sampah responden tidak memenuhi syarat menderita DBD, sedang pengelolaan sampah responden memnuhi syarat ada 12 dari 159 (7,5%) yang menderita DBD. Untuk kondisi rumah dengan kejadian DBD diperoleh hasil yang tidak ada hubungan secara signifikan, sebanyak 30 dari 180 (16,7%) kondisi rumah responden tidak memenuhi syarat menderita DBD, sedangkan kondisi rumah responden memnuhi syarat afa 1 dari 20 (5%) yang menderita DBD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara kondisi tempat penampungan air dengan kejadian DBD (p<0.05) di daerah pesisir pantai kecamatan Malalayang dan Kecamatan Bunaken. Tempat penampunga air tidak memenuhi syarat (48%) dapat menjadi sumber timbulnya penyait DBD. Ada hubungan antara cara pengelolaan sampah dengan kejadian DBD (p<0,05) di daerah pesisir kecamatan Malalayang dan Kecamatan Bunaken dan tidak ada
hubungannya antara kondisi rumah dengan kejadian DBD (p>0,05) di kecamatan Malalayang dan Kecamatan Bunaken Kota Manado. Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh maka diharapkan Dinas Kesehatan Kota dan Puskesmas agar lebih memprioritaskan upaya upaya pencegahan penyakit DBD dengan menitik beratkan pada kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam pembersihan tempat tempat penampungan air secara berkala danpeningkatan pengelolaan sampah di lingkungannya. Disertai dengan peningkatan program pengamatan DBD dan sumber penularannya oleh petugas kesehatan dengan melakukan survei jentik secara berkala melibatkan masyarakat di lingkungan pesisir pantai.