HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)DI RSUD CILACAP TAHUN 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan di Akademi Kebidanan Paguwarmas Maos- Cilacap
Disusun Oleh : LIN RISYANI 08.581
AKADEMI KEBIDANAN PAGUWARMAS MAOS – CILACAP 2011
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Diterima dan disetujui untuk diajukan Dan dipertahankan di depan Tim Penguji dalam Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma lll Kebidanan Akbid Paguwarmas pada :
Hari
: Senin
Tanggal
: 25 April 2011
Pembimbing I
dr.Agung S. Dwi Laksana, MSc. PH NIP. 19670905 200012 1 001
Pembimbing II
Dewi Nurhayati Laila, S.Si.T NIK. 19040782
HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN KARATERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BER AT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD CILACAP CIL ACAP TAHUN 2011 Oleh : LIN RISYANI NIM 08.581 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan Di Akademi Kebidanan Paguwarmas Maos Cilacap
Telah Diujikan Dan Disyahkan Oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Diploma III Kebidanan Pada Akademi Kebidanan Paguwarmas Maos Cilacap pada : Hari : Senin Tanggal : 25 April 2011 Penguji I
Penguji II
(Siti Nurwahidah Y, S.Si.T) NIP.05020676
(dr.Agung S. Dwi Laksana, MSc. PH) NIP.19670905 200012 1 001
Mengetahui Direktur Akademi Kebidanan Paguwarmas Maos-Cilacap
(Murtiyatini, S.Si.T) NIK.16030276
PRAKATA
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya hidayahnya sehingga penulis penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Cilacap” dapat diselesaikan. Dari awal penulisan penelitian hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini, cukup banyak hambatan yang penulis hadapi, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak serta semangat yang tinggi akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada : 1. Murtiyatini, Murtiyatin i, S.Si.T selaku Direktur Direktur Akademi Kebidanan Paguwarmas Maos Cilacap 2. dr. Agung S. Dwi L, MSc. PH selaku pembimbing pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga Karya Tulis Ilmiah I lmiah ini dapat diselesaikan. 3. Dewi Nurhayati Laela, S.Si.Tselaku pembimbing pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. 4. Kepala RSUD Cilacap dan staff yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan membantu penyelasaian penelitian. 5. Orang tua, kakak, adik yang selalu selalu memberikan dukungan spiritual spiritual dan
material serta do’a restu kepada penulis. penulis. 6. Teman-teman Teman-tem an mahasiswi Akbid Paguwarmas Maos Cilacap serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Harapan penulis, semoga Alloh SWT memberikan balasan yang setimpal pada mereka yang telah membantu dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh j auh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Maos, April 2011
Penulis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Diploma III kebidanan atau kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Maos, April 2011
Lin Risyani NIM. 08.581
Akademi Kebidanan Paguwarmas Maos Cilacap 2011 HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD CILACAP TAHUN 2011 INTISARI Lin Risyani 1, Agung S. Dwi Laksana 2, Dewi Nurhayati Laela
3
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) (BBLR) merupakan salah salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Ibu yang melahirkan bayi dan yang mengalami Berat Badan Lahir Rendah adalah Ibu-ibu dengan usia ibu, paritas, jarak kelahiran, pendidikan, pekerjaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD Cilacap tahun 2011, Metode Penelitian ini menggunakan mengguna kan rancangan metode penelitian observasional analitik, menggunakan pendekatan Retrospektif , populasi yang digunakan dalam penelitian ini semua ibu yang melahirkan bayi di RSUD Cilacap sebanyak 1344 orang dan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 308 0rang, Tehnik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling . Instrumen pengumpulan pengumpulan data dengan format pengisian, pengisian, Analisa menggunakan menggunakan uji statistik dengan Chi Square Test . Hasilnya usia reproduksi tidak sehat yaitu 61,2% (x2 hitung = 5,925 >x 2 tabel = 3,84) dan ρ = 0,015 < = 0.05 dengan nilai koefisien kontingensi C = 0,137), jumlah paritas tertinggi Grandemultipara (85,7%) (x2 hitung = 6.033 >x 2 tabel = 5,99) dan ρ = 0,049 < = 0.05 dengan nilai koefisien kontingensi C = 0,139, jarak kelahiran terbanyak ≤2 tahun (65,0 %) (x2 hitung = 5,165 >x2 tabel = 3,84) dan ρ = 0,023 < = 0.05 dengan nilai koefisien kontingensi C = 0,182, pendidikan Ibu tertinggi SD (71,4%) x 2 = 10,378, ρ = 0,016 pada = 0.05, (x2 hitung = 10,378 >x 2 tabel = 7,81) dan ρ = 0,016 < = 0.05 dengan nilai koefisien kontingensi C = 0,18, hasilnya terdapat hubungan karakteristik ibu dengan kejadian BBLR. Yang terdiri dari usia ibu, paritas, jarak kelahiran, pendidikan, dan pekerjaan ibu. Kata Kunci : Karakteristik Karakteristik Ibu, Kejadian BBLR Pustaka
: 18 pustaka (2000 – 2010)
1) Mahasiswa Akbid Paguwarmas 2) Dosen Pembimbing Pembimbing 1 Akbid Paguwarmas: Paguwarmas: 3) Dosen Pembimbing 2 Akbid Paguwarmas
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ............................................ .................................................................... ............................................... ......................... .. v DAFTAR GAMBAR ............................................. ..................................................................... ............................................. ..................... vi DAFTAR LAMPIRAN ........................................... .................................................................. ............................................ ..................... vii BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang ............................................ .................................................................. .................................... .............. B.Rumusan Masalah ............................................. .................................................................... ............................. ...... C.Tujuan Penelitian Penelitian ........................................... .................................................................. ................................. .......... D.Manfaat Penelitian Penelitian .............................................. ..................................................................... ............................. ...... E.Keaslian Penelitian ............................................ ................................................................... ............................. ......
1 3 3 4 5
TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teori ............................................ .................................................................. .................................... .............. 1.Bayi Baru Lahir .............................................. ..................................................................... ............................. ...... 2.Berat Bayi Lahir Rendah (BBL) ............................................ .................................................. ...... 3.Karakteristik ............................................ .................................................................. .................................... .............. 4.Kerangka Teori .............................................. ..................................................................... ............................. ......
6 6 7 16 24
BAB III METODE PENELITIAN A.Kerangka Konsep ............................................. .................................................................... ............................. ...... B.Variabel Penelitian ............................................ ................................................................... ............................. ...... C.Definisi operasional .............................................. ..................................................................... ......................... .. D.Hipotesis ........................................... ................................................................... ............................................. ..................... E.Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ........................ ............................................... ..................................... .............. F.Rancangan Penelitian Penelitian ........................................... .................................................................. ......................... ..
25 26 26 28 28 29
BAB IV HASIL PENELITIAN PENELITIAN DAN DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................ .............................................. .................. B.Hasil Penelitian .............................................. ..................................................................... ................................. .......... C.Pembahasan C.Pembahasan .............................................. .................................................................... .................................... ..............
36 37 45
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ............................................. .................................................................... ........................................ ................. B.Saran ............................................. ..................................................................... ............................................... ......................... ..
51 51
BAB II
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Definisi Operasional ................ ........ ................ ............... ............... ................ ............ ....
26
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ................ ........ ................ ................ ................ ............... ............... ........... ...
24
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................ ........ ................ ................ ............... ............... ............... .......
25
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran1 : JadwalPenelitian………………………………………… Lampiran 2 :Format Pengisian……………………………………..
53 54
Survey..……....……………… Lampiran 3 : Surat Permohonan Survey..……....………………
55
Lampiran 4 : Lampiran Daftar Riwayat Hidup…………………..
56
Lampiran 5 : Tabulasi T abulasi Data…………………………………….….
57
Lampiran 6 : Frekuensi Tabel………………………………….….
64
Lampiran 7 : Lembar konsul…………………………………….. konsul……………………………………......
73
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan survei Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007, kematian bayi baru lahir (neonatus) merupakan penyumbang kematian terbesar pada tingginya angka kematian balita (AKB). Setiap tahun sekitar 20 bayi per 1.000 kelahiran hidup terenggut nyawanya dalam rentang waktu 0-12 hari paska kelahirannya. Selaras dengan target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), Depkes telah mematok target penurunan AKB di Indonesia dari rata-rata 36 meninggal per 1.000 kelahiran hidup menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada 2015 (Eko Susanto, 2009). Menurut perkiraan WHO, pada tahun 2007 hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal di negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih dari dua per tiga kematian adalah BBLR yaitu berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Secara global diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17% diantaranya adalah BBLR dan hampir semua terjadi di Negara berkembang (Maryunani, 2009). Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan
biaya
perawatan
yang
tinggi
(Anonim,
2006)
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut 1SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia), angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7% (Depkes, 2010). Dari kompilasi data profil kesehatan kabupaten/ kota di jawa tengah tahun 2005 sebesar 1,74% naik sedikit dibandingkan tahun 2004 yang sebesar 1,54%. Bayi dengan Beat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang berhasil ditangani diprovinsi jawa Tengah pada tahun 2005 sebesar 90,86% dengan kisaran rentang antara yang terendah 22,90% (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2005). BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistempencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi
mendatang,
yaitu
akan
memperlambat
pertumbuhan
dan
perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005).
Menurut Prawirohardjo (2007) BBLR dapat disebabkan oleh faktor ibu, faktor janin, dan faktor lingkungan. Dari tiga faktor tersebut, factor ibu merupakan factor penyebab yang paling mudah diidentifikasi. Faktor ibu yang berhubungan dengan BBLR adalah umur ibu saat hamil (<20 atau >35 tahun), paritas 1 atau >3 dan jarak kelahiran (<2 tahun atau lebih), pendidikan ibu yang rendah, dan pekerjaan ibu yang memerlukan tenaga fisik yang besar. Dari survey pendahuluan di RSUD Cilacap Cilacap
pada tanggal 26 Januari
2011, pada periode januari-desember 2010 terdapat sejumlah 1344 ibu yang melahirkan bayi dan yang mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 180 Bayi. Dan ibu yang melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah Ibu-ibu dengan usia 20-35 tahun.Melihat masih besarnya angka kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD Cilacap yaitu 180 (13%). maka penulis tertarik untuk melakukan peneltian tentang Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian BBLR di RSUD Cilacap.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang muncul
adalah: “Adakah hubungan karakteristik Ibu dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap Cilacap tahun 2011”. 2011”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Mengetahui Hubungan karakteristik Ibu dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap tahun 2011.
2. Tujuan khusus a. Mengetahui hubungan antara umur ibu dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap. b. Mengetahui hubungan antara jarak kelahiran kelahiran dengan kejadian kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap. c. Mengetahui hubungan antara paritas ibu dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap. d. Mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap. e. Mengetahui hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian Berat Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan pada kenyataan sesungguhnya dan memperoleh ilmu pengetahuan tentang hubungan karakteristik Ibu yang melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). 2. Bagi Rumah Sakit RSUD Cilacap.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan memberikan informasi
tentang
kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang dilihat dari karakterisik ibu seperti umur, jarak j arak kelahiran, kelahiran, paritas, pendidikan, pendidikan, dan pekerjaan. 3. Bagi Institusi Pendidikan AKBID PAGUWARMAS PAGUWARMAS Menambah wawasan kepustakaan sehingga kelak dapat dijadikan sebagai data awal bagi peneliti yang akan datang untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
E. Keaslian penelitian Nani Sugi Hartuti pada tahun 2006 melakukan penelitian dengan judul
“Faktor Ibu Yang Mempengaruhi Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)” yang diteliti di PKU Muhamadiyah Gombong tahun 2006. Penelitian ini menggunakan metode jenis survey analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui Faktor Ibu Yang Mempengaruhi Terjadinya Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR)” tahun 2006. jumlah populasi 126 orang. Sedangkan penelitian ini meneliti tentang hubungan karakteristik ibu dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cilacap tahun 2010. Penelitian ini merupakan survey analitik dengan pengambilan data secara retrospektif .
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Bayi Baru Baru Lahir (BBL) a. Pengertian Menurut Tafani (2007), Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.5004000 gram. Menurut Kautsar (2010) tanda-tanda BBL yaitu : 1). Berat badan 2500 – 4000 gram 2). Panjang badan 48 – 52 cm 3). Lingkar dada 30 – 38 cm 4). Lingkar kepala 33 – 35 cm 5). Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit 6). Pernafasan ± 60 40 kali/menit 7). Kulit kemerah –merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup 8). Rambut lanugo (rambut (rambut halus pada bayi) tidak terlihat, terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna 9). Kuku agak panjang dan lemas 10). Genitalia: a) Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora b) Laki – laki testis sudah turun, skrotum sudah ada 11). Reflek hisap (reflect sucking ) dan menelan sudah terbentuk dengan baik 12). Reflek Reflek moro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13). Reflek Reflek graps atau menggenggam sudah baik 14). Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam j am pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan. Menurut Tafani (2007) tanda-tanda bayi baru lahir yaitu : 1). Dagu dan pinggul bayi yang baru lahir itu sempit, dengan perut agak buncit, serta lengan dan kaki yang agak pendek. 2). Berat badannya kurang kurang lebih 7.5 ponds (3.2 kilogram). kilogram). 3). Panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, sentimeter, walaupun walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil). 4). Kepala bayi baru lahir itu lebih besar daripada bagian-bagian badan yang lain. 5). Mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. 2. Berat Badan Badan Lahir Rendah (BBLR) a. Pengertian BBLR BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram (sampai 2.499 gram). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Prawirohardjo, 2006). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan (Derek Llewellyn jones, 2002). Menurut
Prawirohardjo, Prawirohard jo, (2007;h. 771) bayi dengan
BBLR dibagi 2 golongan yaitu :
1). Prematur Murni Prematur murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan. 2). Dismaturitas Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, hal ini karena mengalami
gangguan
pertumbuhan
dalam
kandungan
dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya. Menurut Anik Maryunani dan Nurhayati, (2009; h. 22) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: a) Berat bayi lahir rendah rendah (BBLR) : Berat Badan < 2500 gram b) Berat bayi lahir sangat rendah (BLSR) : Berat Badan 1000 – 1500 gram c) Berat bayi lahir amat sangat rendah (BBLASR) : Berat Badan < 1000 gram b. Tanda-tanda BBLR Menurut Anik Maryunani dan Nurhayati, (2009; h. 24) menyatakan bahwa tanda-tanda BBLR yaitu : 1)
Berat Badan < 2500 gr, PB < 45 cm
2)
lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada < 30 cm
3)
Letak kuping menurun
4)
Pembesaran dari satu atau dua ginja
5)
Masalah dalam pemberian makan (reflek menelan dan menghisap berkurang)
6)
Suhu tidak stabil (kulit tipis dan transparan). transparan). Menurut Atikah dkk, (2010) bayi BBLR menunjukkan belum
sempurnanya fungsi organ tubuh dan keadaanya sangat lemah. Ciricirinya yaitu : 1)
Secara fisik fisik : bayi kecil, kecil, pergerakan kurang kurang dan masih lemah, lemah, kepala lebih besar daripada badan, berat badan < 2500 gram.
2)
Kulit dan kelamin : kulit tipis dan transparan, lanugo banyak, rambut halus dan tipis, genitalia belum sempurna.
3)
Sistem syaraf syaraf : refleks moro, moro, refleks refleks menghisap, menghisap, menelan menelan belum sempurna.
4)
Sistem muskuloskeletal muskuloskeletal : axifikasi tengkorak sedikit, sedikit, ubun-ubun dan satura lebar, tulang rawan elastis kurang, otot-otot masih hipotonik, tungkai abduksi, sendi lutut clan kaki fleksi dan kepala menghadap satu jurusan.
5)
Sistem pernafasan pernafasan : pernafasan pernafasan belum belum teratur teratur dan sering apneu dan frekuensi nafas bervariasi. bervariasi.
6)
Komplikasi : kerusakan bernafas, pneumonia dan perdarahan intraventrikuler.
c. Penyebab BBLR Menurut Prawirohardjo (2007) penyebab BBLR antara lain: 1) Faktor Ibu a) Penyakit Mengalami
komplikasi
kehamilan
seperti
:
perdarahan
antepartum, anemia berat, hipertensi, preeklampsia berat, eklampsia, infeksi selama kehamilan (infeksi kandung kemih dan ginjal). Menderita
penyakit
seperti
malaria,
infeksi
menular seksual, HIV/AIDS, dan malaria. b) Usia Ibu Angka kejadian BBLR tertinggi ialah pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, kehamilan kehamilan ganda (multi gravida), c) Jarak kelahiran Angka kejadian BBLR tertinggi ialah pada jarak kelahiran terlalu dekat atau pendek (<2 tahun). d) Pekerjaan ibu Angka kejadian BBLR tertinggi ialah pada ibu yang bekerja dan memerlukan tenaga fisik yang besar e) Pendidikan ibu Angka kejadian BBLR tertinggi ialah pada ibu yang memiliki pendidikan pendidikan rendah f)
Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya BBLR. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang
baik dan pengawasan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah. g)
Sebab Lain Ibu perokok, ibu peminum pem inum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2) Faktor Janin Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kelainan
kromosom, radiasi
infeksi janin kronik. 3) Faktor Lingkungan Tempat tinggal di dataran tinggi, terkena radiasi dan zat-zat racun. d. Prognosis BBLR Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi. Makin muda masa gestasi atau makin rendah berat bayi makin tinggi angka kematian. Prognosis ini juga tergantung dari keadaaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal. Bayi Berat
Lahir
Rendah
cenderung
memperlihatkan
gangguan
pertumbuhan setelah lahir (Prawirohardjo, (Prawirohardjo, 2007; h. 783). Menurut Prawirohardjo (2007; h. 776) menghadapi bayi BBLR harus memperlihatkan masalah-masalah masalah-masalah berikut : 1) Suhu tubuh yang belum stabil a). Pusat mengatur napas napas badan masih belum belum sempurna b). Luas badan b adan bayi relatif besar b esar sehingga s ehingga penguapannya pengu apannya bertambah
c). Otot bayi masih lemah lemah d). Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas e). Pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi dengan baik 2) Gangguan pernapasan a). Pusat pengaturan pernapasan belum sempurna b). Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangan tidak sempurna. c). Otot pernapasan dan dan tulang iga iga masih lemah d). Penyakit gangguan pernapasan : penyakit hialin membran, mudah terkena infeksi paru-paru dan gagal pernapasan 3) Gangguan alat alat pencernaan pencernaan makanan makanan dan problema nutrisi nutrisi a). Alat
pencernaan
belum
berfungsi
sempurna
sehingga
penyerapan makanan masih lemah dan kurang baik b). Aktifitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung berkurang 4) Hepar yang belum matang (immatur ) Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah
terjadi
hiperbilirubinemia
(kuning)
dan
defisiensi
(kekurangan) vitamin K. 5) Ginjal masih belum matang Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi oedema dan asidosis metabolic.
6) Perdarahan dalam otak a). Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah b). Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis c). Peredarahan
dalam
otak
memperburuk memperburuk
keadaan
dan
menyebabkan kematian bayi d). Sering
mengalami
gangguan
pernapasan
sehingga
mempermudah mempermudah terjadi perdarahan otak Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh sebab itu, ia mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Makin pendek masa kehamilannya makin kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, dengan akibat makin mudahnya komplikasi dan makin tingginya angka kematianny k ematiannya a (Prawirohardjo, 2005). Pada saat persalinan, BBLR mempunyai resiko yaitu asfiksia atau gagal untuk bernapas secara spontan dan teratur saat atau beberapa menit setelah lahir. Hal itu diakibatkan faktor paru yang belum matang. Menurut Maryunani dan Nurhayati (2009; h. 28) masalah BBLR dapat menyebabkan resiko jangka panjang : 1) Gangguan pertumbuhan pertumbuhan 2) Gangguan perkembangan 3) Gangguan Penglihatan(retinopat Penglihatan(retinopatii akibat akibat prematur) 4) Gangguan pendengaran 5) Penyakit paru kronik
e. Penanganan BBLR 1) Mempertahankan Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. 2) Mencegah infeksi dengan ketat BBLR sangat rentan akan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan
infeksi
termasuk
mencuci
tangan
sebelum
memegang bayi. 3) Pengawasan nutrisi/ASI Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat. 4) Penimbangan Penimbangan ketat Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat (Atikah dkk, 2010). Menurut Llewellyn- jones (2002; h. 204) tujuan dari penanganan BBLR adalah : 1) Memberikan suatu lingkungan yang sedapat mungkin mendekati lingkungan intra-uteri. 2) Mencegah infeksi 3) Memberikan Memberikan nutrisi yang adekuat 4) Mendeteksi Mendeteks i dan Merawat Merawat kemungkinan komplikasi metabolik dan dan komplikasi lainnya. 5) Upaya Pencegahan Pencegahan BBLR
Mengingat bahwa perawatan BBLR sebagaimana yang kita ketahui dilaksanakan di negara maju ataupun di beberapa rumah sakit rujukan di Indonesia membutuhkan biaya yang sangat besar. Maka upaya pencegahan pada masa pra hamil dan masa hamil menjadi sangat penting (Iskandar, 2009). Pada masa hamil perawatan antenatal harus mampu mendeteksi dini
risiko
terjadinya
BBLR.
Bila
risiko
ini
ada
maka
penatalaksanaannya yang tepat adalah merujuk kasus ke pusat pelayanan yang memiliki kemampuan diagnostik lebih lengkap guna penelitian laboratorium, sehingga terapi akan ditentukan dengan baik (Iskandar, 2009). Menurut
Atikah,dkk
(2010)
upaya-upaya
lain
yang
dapat
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya terjadinya BBLR : 1) Upaya agar melaksanakan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi dan merujuk bila ibu terdapat kelainan. 2) Meningkatkan Meningkatk an
gizi
masyarakat mas yarakat
sehingga se hingga
dapat
mencegah me ncegah
terjadinya persalinan dengan BBLR. 3) Tingkatkan penerimaaan penerimaaan keluarga keluarga berencana. 4) Anjurkan lebih banyak istirahat, bila kehamilan mendekati aterm, atau istirahat berbaring bila terjadi keadaan yang menyimpang dari kehamilan normal. 5) Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat. m asyarakat.
3. Karakteristik a. Definisi Karakteristik Karakteristik adalah ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis jenis kelamin, umur serta status sosial seperti, tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya. Menurut Efendi, demografi berkaitan dengan stuktur penduduk, umur, jenis kelamin dan status ekonomi sedangkan data kultural mengangkat tingkat pendidikan, pekerjaan, agama, adat istiadat, penghasilan dan sebagainya (Ayurai, 2009). Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu (Alwi, 2001). Karakteristik mencakup hal-hal sebagai berikut: umur, pendidikan, pekerjaan, ekonomi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000). Macam – macam karakteristik dalam penelitian ini yaitu : 1)
Umur Menurut Hasan (2007) umur adalah lama waktu hidup yang dihitung sejak ia dilahirkan. Umur
20 –35 tahun biasanya
cenderung mempunyai pengetahuan yang baik, dimana pada umur tersebut mudah sekali untuk menangkap informasi dan pengetahuan sedangkan umur lebih dari 35 tahun cenderung berpengaruh kurang. Pada ibu yang >35
tahun
meskipun mereka telah
berpengalaman, berpengalaman, tetapi tet api kondisi badannya serta kesehatanya sudah mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor umur ibu
bukanlah faktor utama BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia < 20 tahun dan >35 tahun (Iskandar, 2009). Menurut Tjipta Tjipta (2007) umur umur ibu <20 tahun tahun dan >35 tahun. tahun. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun
janinnya,
berisiko
mengalami
pendarahan
dan
dapat
menyebabkan ibu mengalami anemia serta dapat melahirkan bayi dengan BBLR. Umur dapat dikelompokkan menjadi tiga: a) <20 tahun, usia berisiko berisiko tinggi b) 20 – 35 tahun, usia reproduksi sehat c) >35 tahun, usia usia berisiko tinggi tinggi (72,7%). 2)
Jarak Kelahiran Jarak kelahiran adalah jarak lahirnya anak yang satu dengan yang lainnya.
Jarak
kelahiran
<
2
tahun
dapat
menimbulkan
pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan < 2 tahun akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan BBLR (Iskandar, 2009).
3)
Paritas Pengertian paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable ( viable ) (Wiknjosastro, 2002). Paritas adalah keadaan pada wanita yang telah melahirkan janin yang beratnya 500 gram atau lebih, mati atau hidup dan apabila berat badan tidak diketahui maka dipakai batas umur gestasi 22 minggu terhitung dari hari pertama haid terakir yang normal. Paritas adalah seorang wanita sehubungan dengan kelahiran anak yang dapat hidup (Ary, 2009). Menurut ilmu kebidanan (2007), paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita. Dari pola paritas wanita dalam suatu wilayah akan diketahui bagaimana pola dan norma fertilitas yang
dianut.
Menurut
Roestam
Mochtar
(dalam
Woro
Sedyaningrum, Sedyaningrum, 2009), paritas (para) dibedakan menjadi: a). Primipara Adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi untuk pertama kali. b). Multipara Adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali). c). Grande multipara Adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati. Prevalensi BBLR meningkat sesuai dengan meningkatnya paritas ibu. Risiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1 atau
primipara kemudian menurun pada paritas 2 sampai 5 atau multipara, selanjutnya meningkat kembali pada paritas > 5 atau grandemulti grandemulti para (Dian Sri, 2008 4) Pendidikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) disebutkan, pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Soekidjo (2003), pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif
yang
meningkat,
pendidikan
akan
memberikan
pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku dan tingkat pengetahuan lebih meningkat. Pendidikan
merupakan
landasan
bagi
upaya
untuk
meningkatkan meningkatkan kesejahteraan, kesejahteraan, kemajuan dan kemakmuran, karena dengan
pendidikan
seseorang
dapat
menangkap
dan
menyampaikan informasi yang diperlukan guna melangsungkan kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur yang paling bermanfaat untuk menentukan status sosial ekonomi dan mempunyai tingkat ketepatan yang cukup baik. Variabel ini bisa ditentukan dalam kategori luas, yaitu tidak berpendidikan, SD, SMP, SMU, Perguruan Tinggi. Pendidikan ibu merupakan modal utama dalam menunjang ekonomi keluarga juga berperan dalam penyusunan menu makanan keluarga, serta pengasuhan dan perawatan anak. Bagi keluarga dengan tingkat pendidikan tinggi
akan
lebih
mudah
dalam
menerima
informasi
kesehatan
khususnya dibidang gizi sehingga dapat menambah pengetahuan dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari (Depkes RI, 2002: 2). Jenjang pendidikan formal menurut Depdikbud (2000) yaitu: a). Sekolah Dasar (SD/MI) (SD/MI) dan pendidikan pendidikan yang sederajat. b). Sekolah lanjutan Tingkat Tingkat pertama (SLTP/MTs) dan pendidikan pendidikan yang sederajat. c). Sekolah Menengah Umum (SMU/MA) dan pendidikan yang sederajat. d). Perguruan Tinggi; yaitu Diploma (D1, D2, D3), Sarjana (S1), Magister (S2), Spesialis (S3). Menurut Setyowati, dkk (2001) Pendidikan ibu yang rendah terutama yang sekolah atau pendidikan SD lebih cenderung untuk melahirkan bayi dengan BBLR, di bandingkan pendidikan SLTP dan SLTA.
5) Pekerjaan Pekerjaan adalah barang apa yang dikerjakan, dilakukan atau diperbuat Kamus Bahasa Indonesia (2005). Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktifitas kerja yang dilakukannya dilakukannya akan membawanya kepada suatu
keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya (Pandji Anaroga, 2005: 11). Adapun jenis- jenis pekerjaan yang dapat ditemukan di kalangan kalangan wanita wanita / ibu-ibu antara lain : a). Pegawai (Negeri atau Swasta) b). Wira Usaha c). Swasta d). Petani e). Buruh f). Pedagang g). Ibu Rumah Rumah Tangga. Tangga. Lingkungan pekerjaan menciptakan pola pikir seorang ibu, jika seorang ibu bekerja dengan pekerjaan yang baik dengan tingkatan karir yang bagus cenderung akan mempengaruhi pola pikir ibu tentang hal-hal yang baik untuk ibu maupun janin dalam keluarga. Dengan adanya JAMSOSTEK ataupun ASKES bukti bahwa semakin tingkat pekerjaan baik akan semakin sadar tentang pentingnya kesehatan Setyowati, dkk (2001). Menurut Setyowati, dkk (2001) kejadian BBLR pada ibu yang mempunyai
status
ekonomi
rendah
adalah
lebih
tinggi
dibandingkan dengan status ekonomi sedang maupun status ekonomi tinggi. Pekerjaan Pekerja an yang yang berat akan mempengaruhi mempengaruh i produk kehamilan, keadaan ini dapat dilihat pada pekerja wanita terutama pada jenis kegiatan fisik yang berat sehingga mereka cenderung untuk melahirkan bayi dengan BBLR.
6) Pengalaman Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktik (Dian, 2005). Pengalaman seorang ibu akan mempengaruhi ibu dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam menjaga diri dan keluarga. Ketika seorang ibu memiliki pengalaman yang cukup akan membuat ibu lebih berhati-hati dalam menjaga pola makan maupun kesehatan untuk kebaikan janin dalam kandungan sehingga kejadian BBLR dapat diatasi secara dini dengan menjaga hal hal yang akan mempengaruhi bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Dian, 2005). 7) Status Ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat perilaku seseorang (Soekanto, 2003). Di dalam suatu wilayah, apabila tingkatan sosial ekonomi tinggi, maka ketahanan pangan wilayah tersebut tinggi, sehingga kejadian gizi buruk dapat diminimalisir. Sebaliknya, jika suatu wilayah memiliki ketahanan pangan yang rendah, sehingga didalam suatu wilayah tersebut, akan sering muncul masalah gizi buruk (Yayuk dkk, 2004). Oleh
karena itu jika seorang ibu hamil mengalami gizi buruk akan mempengaruhi BBLR, pertumbuhan dan perkembangan janin akan tergantung dari asupan makanan yang dikonsumsi ibu ketika hamil.
B. Kerangka Teori Faktor ibu Ibu - Umur Faktor ibu - Paritas - Umur Ibu kelahiran - Jarak - Paritas - Pekerjaaan - Jarak kelahiran - Pendidikan - Pekerjaaan - Penyakit/kompikasi - Pendidikan kehamilan
Keadaan sosial ekonomi - Sosial ekonomi - Pengalaman ekonomi - Sosial - Pengalaman - Status gizi ibu giziibu ibu - Status - Penyakit - Penyakit - Perokok ibu - Perokok - Peminum Alkohol Alkohol - Peminum narkotik - Pecandu obat - Pecandu obat narkotik
BBLR BBLR
Faktor janin -- Hidramnion Hidramnion -- Kehamilan Kehamilanganda ganda kromosom -- Kelainan Kelainan kromosom Infeksi janin - Infeksijanin
Tempatlingkungan tinggal didataran - Faktor tinggi - Tempat tinggal didataran Radiasi dan zat-zat racun - tinggi - Radiasi dan zat-zat racun
Bagan 2.1 Kerangka teori
BAB III
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
-
Umur Ibu Paritas Jarak kelahiran Pekerjaan Pendidikan
- Penyakit/kompikasi
kehamilan - Sosial ekonomi - Pengalaman - Status gizi ibu - Penyakit ibu - Perokok - Peminum Alkohol - Pecandu obat narkotik
-
Hidramnion Kehamilan ganda Kelainan kromosom Infeksi janin
Faktor lingkungan lingkungan - Tempat tinggal didataran didataran tinggi - Radiasi dan zat-zat racun
Bagan 3.1 Kerangka konsep Keterangan = diteliti = tidak diteliti
BBLR
B. Variabel Penelitian Variabel penelitian penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki dimiliki atau didapatkan didapatkan oleh satuan penelitian penelitian tentang tentang sesuatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Soekidjo, 2005). Variabel dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu : 1. Variabel bebas (independent) (independent) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik ibu meliputi : Umur, Paritas, Jarak kelahiran, Pekerjaan, dan Pendidikan ibu. 2. Variabel terikat (dependent) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
C. Definisi Operasional Menurut variabel
Alimul
secara
(2007)
operasional
definisi
operasional
berdasarkan
adalah
karakteristik
mendefisinikan yang
diamati
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ini bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap Variabel-variabel bersangkutan serta pengembangan pengembangan instrumen (alat ukur).
Tabel 3.1 Definisi Operasional No 1
karakteristik Umur
2
Paritas
3.
Jarak kelahiran
4
Pekerjaan
5
Pendidikan
6.
Kejadian BBLR
Definisi Operasional Usia ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR sesuai data yang diperoleh di RM (rekam medik) pada saat dilakukan penelitian di RSUD Cilacap tahun 2010.
Parameter a. Reproduksi sehat (>20<35 tahun) b. Reproduksi tidak sehat (<20tahun dan >35 tahun) Jumlah anak yang dilahirkan dilahirkan - Primipara (1 kali ibu yang melahirkan bayi melahirkan) dengan BBLR sesuai data - Multipara(2-5 yang diperoleh di RM (rekam kali melahirkan) medik) pada saat dilakukan - Grandemultipara penelitian di RSUD Cilacap (> 5 kali tahun 2010. melahirkan) Periode waktu antara - ≤2 tahun kelahiran anak sekarang - >2 tahun dengan anak sebelumnya. - tidak diketahui
Skala Nominal
Pekerjaan yang dilakukan ibu post partum yang partum yang melahirkan bayi dengan BBLR sesuai data yang diperoleh berdasarkan di RM (rekam medik) pada saat dilakukan penelitian di RSUD Cilacap tahun 2010. Suatu jenjang ibu post partum yang partum yang melahirkan bayi dengan BBLR sesuai data yang diperoleh di RM (rekam medik) pada saat dilakukan penelitian di RSUD Cilacap tahun 2010. Neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram (sampai 2.499 gram).
Nominal
- Ibu Rumah Tangga - Wira usaha - Swasta - PNS - Petani - Buruh - Pedagang - SD/MI/ Sederajat - SLTP - SLTA - Perguruan tinggi
BBLR
Ordinal
Nominal
Nominal
Nominal
D. Hipotesis Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan antara antara umur ibu ibu dengan kejadian BBLR di RSUD Cilacap periode Januari-Desember 2010 2. Ada hubungan antara antara paritas dengan kejadian BBLR di RSUD Cilacap periode Januari-Desember 2010 3. Ada hubungan antara antara jarak kelahiran kelahiran dengan kejadian kejadian BBLR di RSUD Cilacap periode Januari-Desember 2010. 4. Ada hubungan antara pekerjaan pekerjaan ibu dengan dengan kejadian BBLR di RSUD Cilacap periode Januari-Desember 2010. 5. Ada A da hubungan antara pendidikan
dengan kejadian BBLR di RSUD
Cilacap periode Januari-Desember 2010.
E. Ruang Lingkup Penelitian Tempat dan Waktu W aktu Penelitian Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di RSUD Cilacap. 2. Waktu Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dilakukan d ilakukan pada bulan Maret- April 2011.
F. Rancangan Penelitian 1. Jenis/ Desain Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, dengan pendekatan retrospektif yaitu suatu penelitian yang melihat ke belakang (Soekidjo, 2005) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR di RSUD Cilacap pada tanggal 1 Januari sampai 31 Desember tahun 2010. 2. Populasi dan Sampel, Sampel, dan Teknik Teknik Sampling Sampling a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suharsimi, 2006). Sedangkan menurut Soekidjo (2005) populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan bayi di RSUD Cilacap sebanyak 1344 di RSUD Cilacap pada 1 Januari sampai 31 Desember tahun 2010 b. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi baik Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah maupun yang tidak BBLR di RSUD Cilacap pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2010.
c. Besar sampel Besar sampel yang akan digunakan yaitu sebanyak 308 ibu yang melahirkan melahirkan di RSUD Cilacap Periode Januari- Desember 2010. Teknik rumus yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besar sampel adalah : =
1 + 2
Keterangan : N
= Besar Populasi
n
= Besar sampel
d
= Tingkat kepercayaan/ ketetapan yang diinginkan diinginkan (0,05)
n
=
1344 1+1344 0,05 0,05
=
1344 1+ 1344 (0,05)
=
1344 1+ 1344 (0,0025)
=
1344 1+ 3,36)
=
1344 4,36)
= 308 sampel
Kriteria Inklusinya yaitu: a. Data yang ada di ruang Rekam Medik lengkap tentang ibu bersalin dan kejadian BBLR. b. Umur kehamilan ibu saat melahirkan aterm (>37 minggu- <42 minggu). Kriteria Ekslusinya yaitu: a. Data RM tidak lengkap lengkap b. Ibu dengan Penyakit ibu atau komplikasi kehamailan Seperti
:
perdarahan
antepartum,
anemia
berat,
hipertensi,
preeklampsia berat, eklampsia, infeksi selama kehamilan (infeksi kandung kemih dan ginjal). Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual dan HIV/AIDS.
c. Bayi BBLR dengan riwayat riwayat : - Hidramnion - Kehamilan ganda - Kelainan kromosom - Infeksi janin
d. Teknik sampling Teknik
pengambilan
sampel
yang
akan
digunakan
dalam
penelitian ini adalah purposive sampling yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). 3. Teknik Pengumpulan Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pencatatan data dari buku register di rekam medik (RM) ibu yang melahirkan bayi di RSUD Cilacap pada tanggal 1 Januari sampai 31 Desember tahun 2010, terdiri dari nomor rekam medik, nama, umur, jarak kelahiran, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Dan dimasukan dalam master tabel kemudian memberikan tanda check (√). 4. Instrumen Pengumpulan Pengumpulan Data Instrumen
pengumpulan
data
adalah
alat
atau
fasilitas
yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih cermat, lengkap, dan sistematis lebih mudah diolah (Suharsimi, 2006). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengisian yang berisi tentang nomor
rekam medik, nama ibu, umur ibu, paritas, jarak kelahiran, pekerjaan, pendidikan. 5. Pengolahan dan Analisis Analisis Data. Teknik analisa data yang digunakan di penelitian ini menggunakan perhitungan statistik sederhana yaitu presentasi atau proporsi (Budiarto, 2002). Setelah data terkumpul melalui pengumpulan data, kemudian dilakukan pengolahan data melalui tahapan antara lain : a.
Editing Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang akan diperoleh dan diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak ada dalam penelitian, penelitian, Yaitu berupa catatan medik ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR yang terkumpul selama tanggal 1 Januari sampai 31 Desember tahun 2010. Sebanyak 180 ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR.
b.
Coding Setelah dilakukan editing , selanjutnya penulis memberikan kode yaitu tanda check () pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data. Dalam tiap variabel yang terdapat pada data dikelompokan sesuai dengan variabel yang diteliti dari umur, paritas, jarak kelahiran, pekerjaan dan pendidikan.
c.
Tabulating Data yang telah diberikan kode kemudian dikelompokan, lalu di hitung dan di jumlahkan dan dituliskan dalam tabel. Data-data yang sesuai dengan variabel penelitian seperti nomor rekam medik, umur,
paritas, jarak kelahiran, pendidikan, pekerjaan dan dimasukan dalam bentuk tabulasi data. d.
Analisa 1). Analisis Univariate Analisis Univariate yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi masing-masing variable yang akan diteliti. Analisis dalam bilangan persentase sebagai langkah awal dari keseluruhan proses analisis, kemudian mentabulasi data yang disusun dalam tabel. R=
X
x 100%
2). Analisis Bivariat Yaitu table dua variabel (Variabel Independen dan Variabel dependen) dianalisis untuk melihat kemaknaan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dilakukan uji statistik dengan Chi Square Test.
N(lad − bcl − )
x =
2
2
2
+ + + ( + )
x2
Tabel 2 x 2 K1
K2
B1
a
b
a+b
B2
c
d
c+d
Jumlah
a+c N
Jumlah
b+d
N
: Jumlah sampel
B
: Variabel terikat (dependen)
K
: Variabek bebas (independen) (independen)
x hitung > x = h0 ditolak x hitung < x = h0 diterima untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dilakukan koefisien kontingensi. Rumusnya yaitu: x2
C =√ n2+x Keterangan : C
: koefisien kontingensi
x2
: Chi kuadrat
n
: bebas populasi
Kriteria kekuatan hubungan untuk koefisien kontingensi : a). 0,00- 0,20
: Sangat lemah
b). 0,21- 0,40
: Lemah
c). 0,41- 0,60
: Sedang
d). 0,61- 0,80
: Kuat
e). 0,81- 1,00
: Sangat kuat
6. Etika Penelitian Etika penelitian ini disusun untuk melindungi hak-hak responden, menjamin kerahasiaan responden. Format penelitian tidak mencantumkan nama identitas responden tapi menggunakan nomor identitas. Penelitian ini diusahakan tidak mengandung resiko yang mengancam rasa aman responden. 7. Keterbatasan Penelitian Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder sehingga banyak kekurangannya, tidak melakukan observasi secara langsung maka tidak mengetahui kondisi ibu yang sebenarnya baik tentang kunjungan ANC yang dilakukan oleh ibu, asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu dan observasi Berat Badan Ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. KAmus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka; 2001 Anonim. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang : Dinas Kesehatan Jawa Tengah; 2008. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta; 2002. Ary, Windy. Karakteristik Ibu Hamil dengan preklamsi di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Muhammadiyah Gombong - Seruling Mas; 2009. Atikah P, Cahyo I.Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha medika ; 2010. Aziz, Alimul, Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika; 2007. Budiarto, E. Biostatistik Kedokteran untuk Masyarakat. Jakarta: EGC; 2001. Depdiknas. Kamus Besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka; 2000. Depdiknas. Kamus Besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka; 2005. Devi Yulianti. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan Dan Persalinan (cetakan pertama). Jakarta : EGC; 2006 Iskandar, Joko. 2009. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Diakses tanggal 10 Januari 2011 didapat dari: http://www.pustaka-zikzik.co.cc/2009/08/bblrberat-badan-lahir-rendah.html. LLewellyn- jones. Dasar-dasar obstetri dan Ginekologi (cetakan pertama). Jakarta : Hipoklates; 2002. H. 204. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Rev isi (Cetakan Kedua). Jakarta: PT Asdi Mahasatya; 2005. Tafani. 2007. Masa Bayi Baru Lahir By Nunu, Kiki dan Yusuf. (diakses tanggal 27 Januari 2011) Didapat dari: http://tafany.wordpress.com/2007/10/0 http://tafany.wordpress.com/2007/10/09/masa-bayi 9/masa-bayi-baru-lahir-by -baru-lahir-by-nunu-kiki-nunu-kikidan-ponco/.. dan-ponco/.. Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2005.
Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2007. H. 771; 776; 783. Maryunani dan Nurhayati. Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penylit Pada Neonatus (cetakan pertama). Jakarta : KDT; 2009. h. 22; 28. Yayuk, Baliwati, Alikomsan, Meti. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya: Jakarta; 2004.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
NO
KEGIATAN
1.
Pengajuan Judul
2. 3. 4. 5.
Penyusunan Proposal Ujian Proposal Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
6.
Seminar Hasil
DES JAN FEB MAR APR 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
FORMAT PENGISIAN Data Hasil dari Rekam Medik Ibu yang melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
No. RM
Nama
Umur
Paritas
Jumlah Kelahiran
Pendidikan Pekerjaan Berat Badan Bayi
CURRICULUM VITAE
Nama NIM Tempat / Tanggal Lahir : Alamat Institusi Angkatan Biografi
: Lin Risyani : 08. 581 Cilacap, 29 November 1989 : Jalan Madkarya RT.02/RW. 03 Nusajati Sampang Cilacap : Akademi Kebidanan Paguwarmas : VII (2008/2009) : SD Negeri 01 Nusajati, Lulus Tahun 2002 SMP Diponegoro Sampang, Lulus Tahun 2005 SMA Negeri 2 Kroya, Lulus Tahun 2008
pendidikan
pekerjaan
berat badan bayi
SMA
IRT
2450
SMP
IRT
2400
SD
IRT
1900
3th
SMA
IRT
2400
G2P1A0
1th
SMP
IRT
2000
20
G3P2A0
2th
SMA
IRT
2200
Ny.S
40
G1P0A0
SMP
buruh
2000
Ny.S
24
G4P1A2
SD
Tani
2100
Ny.D
23
G1P0A0
SMP
IRT
2000
Ny.A
26
G2P1A0
SMP
Tani
2200
Ny.S
21
G1P0A0
SMA
IRT
2450
Ny.S
20
G2P1A0
SMP
buruh
1850
Ny.S
34
G1P0A0
SMA
IRT
2400
Ny.H
26
G2P1A0
SD
IRT
1800
Ny.S
20
G1P0A0
SMP
IRT
750
Ny.T
23
G1P0A0
SMP
buruh
2300
Ny.S
32
G2P1A0
22bln
SMP
Tani
2200
Ny.S
30
G4P3A0
4th
SD
Tani
1900
Ny.T
23
G1P0A0
SMP
IRT
2400
Ny.S
22
G1P0A0
SMA
buruh
2000
Ny.R
40
G5P3A1
SD
IRT
1750
Ny.R
27
G1P0A0
SMP
Tani
2200
Ny.R
30
G3P2A0
SMP
IRT
1600
Ny.S
18
G1P0A0
SMP
tani
1400
Ny.A
37
G3P2A0
1,5th
SMP
buruh
1700
Ny.k
41
G3P2A0
10th
SD
IRT
2450
ny.k
20
G2P1A0
20bln
SMP
buruh
1600
Ny.T
29
G1P0A0
SMP
Tani
1000 10 00
Ny.Y
44
G5P4A0
22bln
SMP
buruh
2400
Ny.N
27
G2P0A1
2th
SMA
buruh
2400
ny.N
25
G2P1A0
1th
SMP
IRT
2300
Ny.Y
22
G1P0A0
SMP
Tani
1800 18 00
Ny.y
22
G2P1A0
SD
IRT
2200
Ny.I
28
G1P0A0
SMP
IRT
2450
Ny.E
28
G3P2A0
SMP
IRT
2250
Ny.T
20
G1P0A0
SMP
IRT
2400
Ny.S
22
G1P0A0
SMP
IRT
1600
Ny.A
26
G1P0A0
SMP
BURUH
2000
Ny.S
29
G1P0A0
SMP
buruh
2000
Ny.R
29
G1P0A0
SMP
buruh
1600
Ny.w
27
G2P1A0
SMA
IRT
2200
Nama
Umur
Paritas
Ny.s
26
G1P0A0
Ny.E
27
G2P1A0
Ny.m
22
G1P0A0
Ny.y
30
G3P2A0
Ny.s
27
Ny.D
Jarak kelahiran 4th
7th 20bln 18bln 2th
19bln 3th
2th 2bln 2th
1th 3bln
Ny.L
37
G1P0A0
SMP
BURUH
2150
Ny.S
24
G1P0A0
SMP
BURUH
2400
Ny.P
19
G1P0A0
SD
BURUH
1900
Ny.s
19
G1P0A0
SMP
Tani
2000 20 00
Ny.D
24
G1P0A0
SMA
buruh
2400
Ny.P
25
G1P0A0
SMA
Tani
2300
NY.s
19
G1P0A0
SMP
IRT
2400
NY.S
19
G1P0A0
SMP
IRT
2200
NY.S
33
G4P3A0
23bln
SD
IRT
2300
NY.S
35
G3P2A0
6th
SMP
IRT
1800
NY.S
35
G3P2A0
6th
SMP
IRT
1600
NY.S
25
G1P0A0
SMP
buruh
2200
NY.W
22
G1P0A0
SMP
buruh
1950
NY.S
31
G4P2A1
3th.5bln
SMP
IRT
2400
NY.K
37
G4P3A0
22bln
SD
IRT
2000
NY.R
27
G1P0A0
SMA
buruh
2000
NY.T
36
G5P2A2
SMP
Tani
2300
NY.N
35
G1P0A0
D3
SWASTA
3400
NY.S
27
G1P0A0
SMP
buruh
2000
NY.Y
37
G4P3A0
6th
SMP
IRT
2050
NY.M
34
G6P5A0
20bln
SMP
buruh
2450
NY.M
23
G1P0A0
SMA
buruh
1600
NY.S
35
G8P7A0
22bln
SD
IRT
2000
NY.S
35
G8P7A0
22bln
SD
IRT
1300
NY.R
19
G1P0A0
SMP
IRT
2300
NY.I
37
G2P1A0
SMP
IRT
2350
NY.F
20
G1P0A0
SMP
IRT
2150
NY.F
36
G2P1A0
SMA
buruh
1400
NY,S
23
G1P0A0
SMP
IRT
2200
NY.T
37
G4P2A0
SMP
IRT
2200
NY.F
19
G1P0A0
SD
IRT
1550
NY.S
42
G3P2A0
10 th
SMP
buruh
2000
NY.E
28
G2P1A0
4th
SMA
tani
2300
NY.W
22
G1P0A0
SMP
IRT
2350
NY.M
24
G1P0A0
SMP
IRT
2200
NY.M
24
G1P0A0
SMA
IRT
2200
NY.R
22
G2P1A0
20bln
SMP
Tani
2700
NY.R
35
G4P3A0
5th
SD
IRT
2100
NY.R 1
24
G2P1A0
2th
SMA
BURUH
1700
NY.R 2
24
G2P1A0
23bln
SMP
IRT
2000
NY.I
29
G3P2A0
4th
SMP
IRT
2350
NY.A
32
G1P0A0
SMP
IRT
2200
8th
20bln 2th 3th
NY.W 1
25
G2P0A1
18bln
SMP
IRT
2300
NY.W 2
25
G2P0A1
18bln
SMA
BURUH
2400
NY.J
32
G1P0A0
D1
SWASTA
3300
NY.S
28
G1P0A0
SMP
IRT
2200
NY.J
27
G2P1A0
22bln
SD
IRT
2100
NY.S
37
G7P6A0
2th
S1
PNS
2400
NY.R
32
G2P1A0
9th
SMP
IRT
2400
NY.N
31
G1P0A0
SMP
IRT
2450
NY.S
20
G1P0A0
SMP
BURUH
2200
NY.R
29
G3P2A0
SD
IRT
1800
NY.R
25
G1P0A0
SMP
IRT
2400
NY.S
29
G2P1A0
SD
IRT
2300
NY.S
23
G1P0A0
SMP
IRT
2400
NY.I
36
G1P0A0
SD
IRT
2100
NY.A
23
G1P0A0
SMP
IRT
2400
NY.E
29
G3P2A0
SMA
Tani
2100
NY.H
18
G1P0A0
SMP
IRT
2400
NY.R
36
G3P1A2
8th
SMA
Tani
2400
NY.A
41
G6P5A0
16bln
SMP
IRT
2250
NY.A
31
G3P2A0
4th.6bln
SMP
IRT
1950
NY.S
28
G2P1A0
3th
SMP
IRT
1800
NY.A
17
G1P0A0
SD
IRT
1600 16 00
NY.A
27
G2P1A0
SD
IRT
1800
NY.E
23
G1P0A0
SMP
BURUH
2300
NY.J
30
G3P2A0
4th
SMA
SWASTA
1700
NY.D
33
G3P2A0
6.5th
SMP
IRT
1700
NY.K
29
G1P0A0
SD
IRT
2400 24 00
NY.N
31
G2P1A0
SMP
BURUH
2300
NY.S
37
G1P0A0
SMP
IRT
2100
NY.N
25
G2P1A0
3th
SMP
IRT
1800
NY.D
32
G3P2A0
8th
SMA
IRT
2000
NY.P
28
G4P2A1
5th
SMP
BURUH
2100
NY.T
19
G1P0A0
SD
IRT
2000 20 00
NY.Y
30
G3P2A0
2th
SMP
IRT
2450
NY.K
29
G2P1A0
2th
SMP
IRT
2400
NY.T
37
G3P2A0
7th
SMP
IRT
2400
NY.N
36
G2P1A0
20bln
SMA
IRT
2300
NY.N
18
G1P0A0
SMP
IRT
2400
NY.K
42
G3P2A0
11th
SMP
BURUH
1700
NY.R
25
G3P2A0
4th
SMA
tani
2100
NY.W
32
G1P0A0
SMP
IRT
2100
NY.R
33
G1P0A0
SD
IRT
2400 24 00
4th 5th
16bln
2th
18bln
NY.W
23
G3P2A0
1th.6bln
SMP
IRT
2000
NY.T
33
G2P1A0
9th
SMP
TANI
2000
NY.K
33
G4P3A0
6th
SMP
IRT
1700
NY.M
32
G2P1A0
4th
SMP
IRT
2250
NY.T
32
G2P1A0
8th
SD
TANI
2250
NY.L
25
G1P0A0
SMP
TANI
2400
NY.R
36
G2P1A0
SMP
IRT
2300
NY.T
38
G1P0A0
D2
SWASTA
2000
NY.N
29
G2P1A0
2th
SMP
IRT
2400
NY.N
29
G2P1A0
2th.7bln
SMP
IRT
2000
NY.S
26
G1P0A0
SMP
IRT
2000
NY.E
38
G3P2A0
SD
IRT
1850
NY.W
24
G1P0A0
SMP
BURUH
2000
NY.S
28
G1P0A0
SMP
IRT
2000
NY.P
23
G1P0A0
SMP
IRT
1700
NY.R
27
G2P1A0
SMP
BURUH
1900
NY.R
27
G1P0A0
SMP
BURUH
2200
NY.T
32
G5P3A1
4th
SMP
IRT
2300
NY.S
28
G3P0A2
1th8bln
SMA
SWASTA
2150
NY.W
27
G2P1A0
3th
SMP
IRT
2900
NY.M
41
G1P0A0
SD
TANI
3500
NY.E
18
G1P0A0
SMP
IRT
2000
NY.S
36
G3P2A0
5th
SMP
IRT
2150
NY.T
43
G5P2A2
8th
SMP
IRT
2300
NY.S
28
G1P0A0
SMA
IRT
3250
NY.T
34
G1P0A0
SD
TANI
3400
NY.K
23
G1P0A0
SMP
BURUH
2900
NY.W
29
G1P0A0
SMA
IRT
2900
NY.T
31
G1P0A0
SMP
IRT
2700
NY.J
24
G1P0A0
SMP
TANI
3500
NY.P
23
G2P1A0
2th
SD
BURUH
2600
NY.S
25
G2P1A0
3th
SMA
SWASTA
3000
NY.M
35
G2P1A0
10th
SMA
SWASTA
3100
NY.R
33
G3P2A0
6th
SMP
IRT
3400
NY.S
21
G1P0A0
SMA
IRT
2600
NY.W
27
G4P3A0
SMP
IRT
3100
NY.P
29
G1P0A0
SMP
BURUH
3900
NY.H
28
G1P0A0
SMP
IRT
2700
NY.R
29
G2P1A0
SMP
BURUH
3000
NY.W
30
G1P0A0
S1
PNS
2600
NY.P
24
G1P0A0
SMP
IRT
2800
NY.H
28
G1P0A0
SMP
IRT
2600
5th
17bln
2th
4th
2th
NY.A
28
G3P2A0
NY.U
30
NY.D
3th.5bln
SMP
TANI
4000
G1P0A0
SMA
TANI
3300
28
G1P0A0
SMP
SWASTA
2800
NY.S
21
G1P0A0
SMA
SWASTA
2800
NY,.S
31
G3P2A0
SMA
SWASTA
3400
NY.M
22
G1P0A0
SMP
BURUH
3050
NY.S
33
G2P1A0
SMP
BURUH
2850
NY.S
23
G1P0A0
SMA
SWASTA
2800
N Y.M
32
G3P1A1
SMP
IRT
3550
NY.Y
19
G1P0A0
SMP
IRT
3300
NY.J
28
G1P0A0
SMP
IRT
3400
NY.R
23
G1P0A0
SMP
BURUH
3200
NY.I
21
G1P0A0
SMP
BURUH
3000
NY.S
30
G1P0A0
SMP
IRT
2800
NY.N
28
G1P0A0
SMA
SWASTA
2750
NY.S
29
G2P1A0
4TH
SMA
SWASTA
3200
NY.S
32
G2P1A0
6TH
SMP
IRT
3500
NY.K
36
G1P0A0
SMA
TANI
2550
NY.L
27
G3P2A0
9TH
SMP
IRT
3200
NY.P
35
G4P3A0
5TH
SMP
BURUH
3000
NY.A
41
G2P1A0
2TH
SMP
BURUH
2700
NY.T
27
G1P0A0
SMA
SWASTA
2600
NY.T
21
G1P0A0
SMP
IRT
3100
NY.S
35
G5P2A2
SMP
TANI
3350
NY.I
23
G1P0A0
SMA
SWASTA
3200
NY.S
18
G1P0A0
SMP
IRT
3000
NY.V
21
G1P0A0
SMP
IRT
2600
NY.U
38
G2P1A0
10TH
SMP
BURUH
3600
NY.S
32
G2P1A0
5TH
SMA
SWASTA
2800
NY.N
23
G1P0A0
SMP
IRT
3000
NY.N
23
G1P0A0
SMP
IRT
3400
NY.S
32
G2P1A0
7TH
SMP
IRT
3000
NY.M
41
G2P1A0
15TH
S1
PNS
3900
NY.M
23
G1P0A0
SMP
BURUH
2900
NY.D
25
G1P0A0
SMP
IRT
2700
NY.K
28
G1P0A0
SMP
IRT
2950
NY.T
37
G2P1A0
SMP
IRT
2650
NY.E
24
G1P0A0
SMP
BURUH
3200
NY.A
27
G2P1A0
SMA
SWASTA
3500
NY.N
25
G1P0A0
SMP
IRT
2500
NY.S
24
G1P0A0
SMP
IRT
2500
NY.S
36
G3P2A0
SMP
IRT
3500
13th 8TH 6TH
7TH.4BLN
4TH 2TH.9BLN
5TH
NY.S
19
G1P0A0
SMP
IRT
2950
NY.R
21
G2P1A0
21BLN
SMA
SWASTA
3000
NY.M
30
G2P1A0
6TH
SD
TANI
2800
NY.A
29
G1P0A0
SMP
IRT
3500
NY.M
41
G3P2A0
SMP
IRT
2550
NY.P
24
G1P0A0
SMA
SWASTA
2900
NY.K
35
G11P8A3
S1
PNS
3050
NY.T
20
G1P0A0
SMP
SWASTA
3200
NY.M
23
G1P0A0
SMP
IRT
3100
NY.E
36
G3P2A0
SMP
IRT
4500
NY.F
21
G1P0A0
SMP
IRT
3000
NY.E
19
G1P0A0
SMP
IRT
3400
NY.S
23
G3P0A2
SD
IRT
3400
NY.E
30
G1P0A0
SMP
BURUH
3400
NY.S
29
G1P0A0
SMP
TANI
3100
NY.T
21
G1P0A0
SMP
IRT
3000
NY.K
26
G1P0A0
SD
IRT
3200 32 00
NY.P
22
G2P1A0
2th.5bln
SMP
IRT
2700
NY.S
26
G2P1A0
24bln
SMP
IRT
3200
NY.U
27
G3P2A0
2TH
SMA
SWASTA
2700
NY.M
34
G3P2A0
6TH
SMP
BURUH
3500
NY.H
37
G1P0A0
SMP
IRT
2600
NY.R
33
G3P1A1
9TH
SMP
IRT
3200
NY.S
25
G2P1A0
2TH
SMP
IRT
3000
NY.R
26
G1P0A0
SMP
BURUH
3000
NY.S
20
G1P0A0
SMP
IRT
2600
NY.S
23
G1P0A0
SMP
IRT
2500
NY.I
27
G2P1A0
20bln
SMP
IRT
2600
NY.S
22
G3P0A2
2TH
SMA
SWASTA
2950
NY.R
25
G1P0A0
SMP
BURUH
3000
NY.Y
24
G1P0A0
SMP
IRT
3950
NY.K
23
G1P0A0
SMP
IRT
3250
NY.T
23
G1P0A0
SMA
SWASTA
2950
NY.T
36
G3P1A1
10TH
SMP
IRT
4500
NY.Y
30
G4P1A2
3TH
SMP
BURUH
3300
NY.S
33
G2P1A0
6TH
SMP
IRT
2900
NY.A
24
G1P0A0
SMP
IRT
3200
NY.U
32
G3P2A0
SMP
TANI
3000
NY.M
24
G1P0A0
SMP
BURUH
2600
NY.S
42
G1P0A0
SMP
IRT
3400
NY.K
28
G2P1A0
4TH
SMP
IRT
3500
NY.S
27
G3P2A0
2TH
SMA
SWASTA
2550
9TH 18BLN
5TH
2TH
2TH
NY.N
22
G1P0A0
SMP
IRT
2800
NY.S
28
G2P1A0
SMP
IRT
3800
NY.D
27
G1P0A0
S1
PNS
3100
NY.B
33
G2P1A0
SMP
IRT
2600
NY.F
19
G1P0A0
SMP
IRT
3100
NY.W
32
G2P0A1
20bln
SMP
IRT
3300
NY.C
32
G2P1A0
3TH
SMP
BURUH
2800
NY.T
34
G1P0A0
SD
IRT
2900 29 00
NY.G
24
G1P0A0
SMP
IRT
3200
NY.E
23
G1P0A0
SMP
IRT
2750
NY.M
30
G2P1A0
5TH
SMP
IRT
3200
NY.N
36
G2P1A0
8TH.8BLN
SMP
IRT
4000
NY.S
28
G1P0A0
SMP
IRT
3000
NY.E
31
G2P1A0
SMP
IRT
3300
NY.S
23
G1P0A0
SMP
IRT
2650
NY.S
22
G2P1A0
SD
IRT
3850
NY.T
29
G1P0A0
SMP
IRT
3600
NY.S
19
G1P0A0
SMP
IRT
3200
NY.R
41
G3P2A0
12TH
SMP
IRT
3400
NY.Y
25
G2P1A0
3TH
SMP
SWASTA
2500
NY.S
18
G1P0A0
SMP
TANI
3300
NY.N
23
G1P0A0
SMP
IRT
3200
NY.J
40
G1P0A0
SMA
SWASTA
2900
NY.W
40
G2P0A1
16TH 1 6TH
SMA
SWASTA
2600
NY.R
31
G2P1A0
5TH
SMP
IRT
2550
NY.T
26
G2P1A0
23bln
SMP
IRT
2500
NY.K
40
G4P3A0
9TH
SD
BURUH
2650
NY.S
26
G1P0A0
SMP
IRT
2600
NY.R
37
G2P1A0
6TH
SMA
SWASTA
2400
NY.E
30
G3P2A0
3TH
SMP
BURUH
3200
NY.N
21
G1P0A0
SMP
IRT
2850
NY.S
32
G4P3A0
SMP
IRT
2900
NY.T
29
G1P0A0
SMP
IRT
3500
NY.J
28
G2P1A0
3TH
SMP
TANI TAN I
3400
NY.W
34
G2P1A0
18bln
SMA
SWASTA
2200
NY.S
41
G3P1A1
11TH
SMP
IRT
3400
NY.T
24
G1P0A0
SMP
IRT
2500
NY.S
25
G1P0A0
SMP
IRT
3400
NY.F
42
G1P0A0
SMP
IRT
900
NY.J
25
G1P0A0
SMA
TANI
3300
NY.S
27
G1P0A0
SMP
IRT
3000
NY.W
26
G2P1A0
SMP
IRT
2800
5TH 8TH
4TH 20BLN
5TH
2TH
NY.M
25
G1P0A0
SMP
BURUH
2500
NY.W
32
G4P3A1
SMP
BURUH
2900
NY.S
23
G1P0A0
SMP
IRT
3000
NY.S
24
G2P0A1
SMP
IRT
3000
NY.A
21
G1P0A0
SMP
TANI
3500
NY.A
29
G2P1A0
4TH
SMP
IRT
3300
NY.E
31
G2P1A0
23bln
SMA
SWASTA
3700
NY.A
26
G1P0A0
SMP
IRT
3200
NY.N
19
G1P0A0
SMP
IRT
2450
NY.S
33
G1P0A0
SMP
IRT
2700
NY.Y
26
G2P1A0
3TH
SMP
IRT
2800
NY.Y
30
G3P2A0
2TH
SD
IRT
3700
NY.L
17
G1P0A0
SMP
IRT
2900
NY.I
20
G1P0A0
SMP
IRT
2600
NY.B
29
G1P0A0
SMA
SWASTA
3400
19BLN 2th.5bln
Frequencies Statistics
N
Valid
umur ib u 30 8 0
Missing
pa r itas 30 8
jarak kelahiran 15 1
pendidikan ibu 30 8
pekerjaan ibu 30 8
berat badan lahir 30 8
0
0
0
0
0
Frequency Table umur ibu
Valid
Fr e que nc y 67
Pe r cen t 21 .8
V al alid Per ce nt 21 .8
Cumulativ Cumulative e Percent 21 .8
reproduksi sehat
24 1
78 .2
78 .2
10 0.0
Total
30 8
10 0.0
10 0.0
reproduksi tidak tidak s ehat ehat
paritas
Valid
Fr e que nc y 15 7
Pe r cen t 51 .0
V al alid Per ce nt 51 .0
Cumulativ Cumulative e Percent 51 .0
grandemultipara
14 4 7
46 .8 2.3
46 .8 2.3
97 .7 10 0.0
Total
30 8
10 0.0
10 0.0
primjpara multipara
jarak kelahiran
Valid
<= 2 th > 2 th Total
Fr e que nc nc y 56
Pe rc rcen t 37 .1
V al alid Per ce nt 37 .1
Cumulative Percent 37 .1
95
62 .9
62 .9
10 0.0
15 1
10 0.0
10 0.0
pendidikan ibu
Valid
Fr e qu que nc y 35
Pe rc rcen t 11 .4
V al alid Per ce ce nt 11 .4
Cumulativ Cumulative e Percent 11 .4
SMP SMP
20 9
67 .9
67 .9
79 .2
SMA SMA
53
17 .2
17 .2
96 .4
PT
11
3.6
3.6
10 0.0
30 8
10 0.0
10 0.0
SD
Total
pek er jaan aan ibu
Valid
IRT Buruh Tani Sw asta asta PNS Total
Fr e que nc y 18 2 57
Pe r cen t 59 .1 18 .5
V al alid Pe Per c e nt 59 .1 18 .5
Cumulative Percent 59 .1 77 .6
33
10 .7
10 .7
88 .3
30
9.7
9.7
98 .1
6 30 8
1.9 10 0.0
1.9 10 0.0
10 0.0
berat badan lahir
Valid
Fr e que nc y 14 8
Pe r cen t 48 .1
V al alid Pe Per c e nt 48 .1
Cumulative Percent 48 .1
Normal
16 0
51 .9
51 .9
10 0.0
Total
30 8
10 0.0
10 0.0
BBLR
Crosstabs Case Case Process Process ing Sum Sum m ary Cases V alid N umur umur ibu * bera t badan lahir
Mis s ing Pe r cen t
30 8
N
10 0.0%
To ta l
Pe r cen t 0
N
.0%
Pe r cen t 30 8
10 0.0%
umu r ibu * ber at badan badan lahir Cross tabulation tabulation berat badan lahir umur ibu
reproduksi tidak sehat
reproduksi sehat
Total
BBL R 41
Nor mal 26
Total 67
% w ithin ithin umur ibu ibu
61 .2 %
38 .8 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
27 .7 %
16 .3 %
21 .8 %
% of Total
13 .3 %
8. 4%
21 .8 %
10 7
13 4
24 1
% w ithin ithin umur ibu ibu
44 .4 %
55 .6 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
72 .3 %
83 .8 %
78 .2 %
% of Total
34 .7 %
43 .5 %
78 .2 %
14 8
16 0
30 8
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
Count
Count
Count % w ithin ithin umur ibu ibu % w ithin ithin berat badan lahir lahir % of Total
Chi-Squa Chi-Square re Tes ts
Pearson ear son Chi-Squ Chi-Square are Continuity
Correctiona
Likelihood Ratio
1
As y mp. Sig. (2-sided) .015
5.27 1
1
.022
5.95 0
1
.015
V alue 5.925b
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association
5.90 5
N of V alid alid Cases
308
1
Ex ac t Sig. Sig. (2-sided)
Ex ac t Sig. Sig. (1-sided)
.019
.011
.015
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 32. 19. Symmetric Measures
Nominal Nominal by b y Nominal N of V alid alid Cases
Contingency Coefficient
V al alue .137
A pp pp r ox. Sig. .015
308
a. Not ass uming uming the null hypothes hy pothes is. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Crosstabs Case Case Process Process ing ing Summ ary
Cases V alid N paritas paritas * ber at badan lahir
Mis sing
Pe r cen t 10 0.0%
30 8
N
To ta l
Pe r cen t .0%
0
N
Pe r cen t 10 0.0%
30 8
paritas * berat badan lahir Cros s tabulation tabulation berat badan lahir paritas
primjpara
B BL R 68
Nor mal 89
Total 15 7
% w ithin ithin paritas paritas
43 .3 %
56 .7 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
45 .9 %
55 .6 %
51 .0 %
% of Total
22 .1 %
28 .9 %
51 .0 %
74
70
14 4
% w ithin ithin paritas paritas
51 .4 %
48 .6 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
50 .0 %
43 .8 %
46 .8 %
% of Total
24 .0 %
22 .7 %
46 .8 %
6
1
7
85 .7 %
14 .3 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
4. 1%
. 6%
2. 3%
% of Total
1. 9%
. 3%
2. 3%
14 8
16 0
30 8
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
Count
multipara
Count
grandemultipara
Count % w ithin ithin paritas paritas
Total
Count % w ithin ithin paritas paritas % w ithin ithin berat badan lahir lahir % of Total
Chi-Square Tests
Pears on Chi-Square
V alue 6.033a
2
As y mp. Sig. (2-sided) .049
df
Likelihood Ratio
6.42 3
2
.040
Linear-by-Linear Association
4.45 9
1
.035
N of Va lid Cases
308
a. 2 cells (33.3%) hav hav e expected co unt unt less than 5. The minim inimum expec ted co unt is 3 .36.
Symmetric Measures
Nominal Nominal by b y Nominal
V al alue .139
Contingency Coefficient
N of V alid alid Cases
A pp pp r ox. Sig. .049
308
a. Not ass uming uming the null hypothes hy pothes is. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Crosstabs Case Case Process Process ing ing Summ ary
Cases V alid N jarak kelahiran * berat badan lahir
Mis s ing
Pe r ce nt 15 1
N
10 0.0%
To ta l
Pe r ce nt 0
N
.0%
Pe r ce nt 15 1
10 0.0%
jarak kelahiran * berat badan lahir Crosstabulation berat badan lahir jarak kelahiran
<= 2 th
> 2 th
Total
BBL R 39
Nor mal 21
Total 60
% w ithin ithin jarak kelahiran kelahiran
65 .0 %
35 .0 %
10 0.0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
48 .1 %
30 .0 %
39 .7 %
% of Total
25 .8 %
13 .9 %
39 .7 %
42
49
91
% w ithin ithin jarak kelahiran kelahiran
46 .2 %
53 .8 %
10 0.0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
51 .9 %
70 .0 %
60 .3 %
% of Total
27 .8 %
32 .5 %
60 .3 %
81
70
15 1
53 .6 %
46 .4 %
10 0.0%
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0.0%
53 .6 %
46 .4 %
10 0.0%
Count
Count
Count % w ithin ithin jarak kelahiran kelahiran % w ithin ithin berat badan lahir lahir % of Total
Chi-Squa Chi-Square re Tes ts
Pearson Chi-Square Continuity
Correctiona
Likelihood Ratio
1
As y mp. Sig. (2-sided) .023
4.43 4
1
.035
5.22 1
1
.022
V alue 5.165b
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association
5.13 0
N of V alid alid Cases
151
1
Ex ac t Sig. Sig. (2-sided)
Ex ac t Sig. Sig. (1-sided)
.030
.017
.024
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 27. 81.
Symmetric Measures
Nominal Nominal by b y Nominal
V al alue .182
Contingency Coefficient
N of V alid alid Cases
A pp pp r ox. Sig. .023
151
a. Not ass uming uming the null hypothes hy pothes is. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Crosstabs Case Processing Summary Cases V alid N pendidikan ibu * berat badan lahir
Mis s ing
Pe r c e nt 30 8
N
10 0. 0%
To ta l
Pe r c e nt 0
N
.0%
Pe r c e nt 30 8
10 0.0%
pendidikan ibu * bera t badan badan lahir Cro sst abulati abulation on berat badan lahir pendidikan ibu
SD
B BL R 25
Nor mal 10
Total 35
% w ithin pendidikan pendidikan ibu
71 .4 %
28 .6 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
16 .9 %
6. 3%
11 .4 %
8. 1%
3. 2%
11 .4 %
94
11 5
20 9
% w ithin pendidikan pendidikan ibu
45 .0 %
55 .0 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
63 .5 %
71 .9 %
67 .9 %
% of Total
30 .5 %
37 .3 %
67 .9 %
26
27
53
% w ithin pendidikan pendidikan ibu
49 .1 %
50 .9 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
17 .6 %
16 .9 %
17 .2 %
8. 4%
8. 8%
17 .2 %
3
8
11
27 .3 %
72 .7 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
2. 0%
5. 0%
3. 6%
% of Total
1. 0%
2. 6%
3. 6%
14 8
16 0
30 8
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
Count
% of Total SMP SMP
SMA SMA
Count
Count
% of Total PT
Count % w ithin pendidikan pendidikan ibu
Total
Count % w ithin pendidikan pendidikan ibu % w ithin ithin berat badan lahir lahir % of Total
Chi-Square Tests
3
As y mp. Sig. (2-sided) .016
10 .6 65
3
.014
Linear-by-Linear Association
4.70 3
1
.030
N of V alid alid Cases as es
308
Pears on Chi-Squ Chi-Square are Likelihood Likelihood Ratio
V alue 10.378 a
df
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minim inimum expec ted co unt is 5 .29.
Symmetric Measures
Nominal Nominal by b y Nominal
Contingency Coefficient
N of V alid alid Cases
V al alue .181
A pp pp r ox. Sig. .016
308
a. Not ass as s uming uming the null hypo thesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Crosstabs Case Case Process Process ing Summ Summ ary Cases V alid N pekerjaan ibu * berat badan lahir
Mis s ing
Pe r c e nt 30 8
N
10 0. 0%
To ta l
Pe r ce nt 0
N
. 0%
Pe r c e nt 30 8
10 0. 0%
pek er jaan ibu * be rat badan lahir lahir Cross tabulation tabulation berat badan lahir pekerjaan ibu
IRT
Buruh
Tani
B BL R 91
Nor mal 91
Total 18 2
% w ithin ithin pekerjaan pekerjaan ibu
50 .0 %
50 .0 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
61 .5 %
56 .9 %
59 .1 %
% of Total
29 .5 %
29 .5 %
59 .1 %
33
24
57
% w ithin ithin pekerjaan pekerjaan ibu
57 .9 %
42 .1 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
22 .3 %
15 .0 %
18 .5 %
% of Total
10 .7 %
7. 8%
18 .5 %
18
15
33
% w ithin ithin pekerjaan pekerjaan ibu
54 .5 %
45 .5 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
12 .2 %
9. 4%
10 .7 %
5. 8%
4. 9%
10 .7 %
5
25
30
16 .7 %
83 .3 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
3. 4%
15 .6 %
9. 7%
% of Total
1. 6%
8. 1%
9. 7%
1
5
6
Count
Count
Count
% of Total Sw asta asta
Count % w ithin ithin pekerjaan pekerjaan ibu
PNS
Count % w ithin ithin pekerjaan pekerjaan ibu
Total
16 .7 %
83 .3 %
10 0. 0%
% w ithin ithin berat badan lahir lahir
. 7%
3. 1%
1. 9%
% of Total
. 3%
1. 6%
1. 9%
Count
14 8
16 0
30 8
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
10 0. 0%
48 .1 %
51 .9 %
10 0. 0%
% w ithin ithin pekerjaan pekerjaan ibu % w ithin ithin berat badan lahir lahir % of Total
Chi-Square Tests
4
As y mp. Sig. (2-sided) .002
18 .6 99
4
.001
Linear-by-Linear Association
7.37 8
1
.007
N of Va lid Cases
308
Pears on Chi-Square -Squ are Likelihood Ratio
V alue 17.252a
df
a. 2 cells (20.0%) hav e expected count less than 5. The minim inimum expec ted co unt is 2 .88. Symmetric Measures
Nominal Nominal by b y Nominal
Contingency Coefficient
N of V alid alid Cases
V al alue .230
A pp pp r ox. Sig. .002
308
a. Not ass as s uming uming the null hypo thesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.