BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesita Obesitass merupak merupakan an suatu suatu istila istilah h yang sudah sudah tidak tidak asing asing lagi dikala dikalangan ngan masyarakat baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun lanjut usia. Obesitas saat ini merupakan permasalahan yang mendunia. WHO telah menyatakan obesitas sebagai epidemik global yang sangat membutuhkan perhatian karena obesitas berpotensi pada morbilitas dan mortalitas.1 Saat ini obesitas merupakan salah satu tantangan yang paling serius bagi kesehatan masyarakat. Prevalensi obesitas yang terus meningkat sebagaimana data WHO tahun 2!, 2!, dimana dimana diperk diperkira irakan kan lebih lebih dari dari "2 juta juta jiwa jiwa diselu diseluruh ruh dunia dunia mengal mengalami ami kelebi kelebihan han berat berat badan. badan. #aktor #aktor obesita obesitass dapat dapat berdam berdampak pak buruk buruk pada pada kesehatan.2 $enurut WHO pada tahun 2% ter&atat sekitar ! miliyar penduduk dunia dan setidaknya ' juta menderita obesitas se&ara klinis.3(merika (merika serikat serikat merupakan merupakan negara yang memiliki memiliki jumlah penduduk yang mengalami obesitas terbesar terbesar di dunia. Prevalensi obesitas di seluruh dunia di negara )ndonesia dan negara berkembang lainnya telah meningkat dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Sehingga hal ini perlu diberikan diberikan perhatian perhatian khusus teringat dampak penyakit-peny penyakit-penyakit akit kronik yang dapat diseba disebabkan bkan oleh oleh obesita obesitas, s, yang yang dapat dapat mengaki mengakibat batkan kan penuru penurunan nan kualit kualitas as hidup hidup seseorang. WHO menyatakan obesitas sebagai suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak se&ara berlebihan.4 Selain Selain itu menurut menurut Haslam DW dan James WP obesitas merupakan suatu kondisi kondisi medis medis akibat akibat akumula akumulasi si lemak lemak tubuh tubuh yang yang berleb berlebih, ih, yang yang dapat dapat bere*e bere*ek k kepada kondisi kesehatan yang menuju kepada menurunnya tingkat hidup seseorang. Obesitas merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena
Universitas Tarumanagara
1
berkaitan dengan berbagai *aktor resiko penyakit. Penyebab terjadinya obesitas karena berbagai *aktor seperti genetik, pola makan, gaya hidup dan lingkungan.5 +enai +enaikan kan bera beratt badan badan juga juga dipe dipenga ngaru ruhi hi oleh oleh kebi kebias asaa aan n mengo mengons nsum umsi si makanan yang mengandung energi tinggi, maupun kebiasaan mengonsumsi makanan ringan. +urangnya konsumsi serat yang &ukup seperti buah-buahan dan sayuran, dapat mengganggu proses pen&ernaan.4 Obesi Obesita tass meru merupak pakan an suat suatu u keada keadaan an yang yang dita ditanda ndaii denga dengan n penim penimbu bunan nan jaringan lemak tubuh se&ara berlebihan. +urangnya akti*itas *isik seseorang juga perlu menjadi perhatian penting, jika akti*itas *isik seseorang kurang dapat menyebab menyebabkan kan ketida ketidakse kseimb imbanga angan n pemasu pemasukan kan dan pengel pengeluar uaran an kalori kalori yang dapat dapat berdampak obesitas dan diikuti dengan berbagai komplikasi. Salah satu penyebab asupan asupan yang yang berleb berlebih ih adalah adalah sering seringnya nya mengons mengonsums umsii makanan makanan ringan ringan,, minuma minuman n ringan soft soft drink , , dan makananmakan makananmakanan an &epat saji lainnya lainnya seperti seperti ayam goreng &epat saji yang mengandung pengawet, mie instan, hotdog, burger dan dan sebagainya. 6 Salah satu &ara untuk menghindari obesitas adalah memperhatikan kebiasaankebias kebiasaan aan sejak sejak sekara sekarang ng mulai mulai dari dari pola pola makan, makan, pemili pemilihan han jenis jenis makanan makanan dan aktivitas sehingga menjadi suatu gaya hidup yang sehat. Pola makan yang teratur dimulai dari makan tiga kali sehari, terdiri dari makan pagi, makan siang, dan makan malam. /ika makan malam, jaraknya jangan terlalu dekat dengan waktu tidur, yaitu makan malam tiga jam sebelum tidur. (kti*itas *isik salah satunya seperti olahraga yang teratur dan &ukup. 7 $aka sebaiknya melakukan olahraga tidak terlalu berat, memerlukan waktu antara !0-20 menit sehari, di dalam training zone. zone. #rekuensinya #rekuensinya sebaiknya sebaiknya tiga kali semi semingg nggu. u. /eni /eniss olah olah raga raga yang yang baik baik adala adalah h jeni jeniss aerobic, aerobic, karena karena sangat sangat baik membakar lemak.8 1ntuk men&ukupi konsep menu seimbang masyarakat harus memperhatikan mula-m mula-mula ula dari dari pola pola makan makan sepert sepertii mengon mengonsum sumsi si karboh karbohidr idrat, at, protei protein, n, lemak, lemak, mineral, mineral, vitamin, serat yang &ukup, seimbang seimbang dan terdiri terdiri dari makan tiga kali sehari dalam porsi yang sesuai dan harus seimbang dengan akti*itas yang &ukup sehingga tidak tidak dapat dapat memi&u memi&u penumpu penumpukan kan lemak lemak ataupun ataupun kalori kalori yang yang berleb berlebih ih atau atau tidak tidak
Universitas Tarumanagara
2
terjadinya terjadinya ketidakseimbangan ketidakseimbangan yang disebabkan disebabkan oleh proses proses pemasukan pemasukan makanan yang yang bany banyak ak dan dan tida tidak k adany adanyaa atau atau kura kurang ngny nyaa peng pengel elua uara ran. n. +are +arena na kons konsum umsi si makanan akan disimpan menjadi energi dan dikeluarkan saat berakti*itas *isik.6 Serat pangan yang ditemukan dalam buah-buahan, buah-buahan, sayuran dan biji-biji biji-bijian an serta ka&ang-ka&angan berkemampuan untuk men&egah dan meringankan sembelit. Selain itu, serat makanan dapat memberikan man*aat kesehatan lainnya juga, seperti membantu untuk menjaga berat badan yang sehat dan menurunkan resiko diabetes dan penyakit jantung.9 ang ang menjadi menjadi pertanyaan pertanyaan sekarang ini adalah mengapa kebanyakan orang jarang atau tidak mau mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya3 Padahal banyak orang yang sudah mengetahui mengetahui man*aat kandungan serat dari buah buahan dan sayuran untuk mengatasi obesitas. (pakah dari segi ekonomi, segi pengetahuan, segi pemasaran dan rasa. 4ari segi pengetahuan sebenarnya tidak terlalu memegang peranan penting karena banyak masyarakat yang tinggal dipedesaan dengan latar belakang pendidikan yang masih mini minim mal yang yang sela selalu lu meng mengon onsu sums msii say sayuran uran dan dan buah buah-b -bua uaha han n yang yang &uku &ukup. p. +emungk +emungkinan inan karena karena di desa desa sangat sangat gampang gampang untuk untuk menemu menemukan kan berbaga berbagaii jenis jenis sayuran dan buah-buahan dan pekerjaan masyarakat pedesaan masih sebagian besar adalah pertanian. 10 Pada kenyataannya sering ditemukan pada anak-anak yang pendidikannya S$P, S$P, S$( dan mahasi mahasiswa swa S! di daerah daerah perkot perkotaan aan malas malas untuk untuk mengons mengonsums umsii sayuran dan buah-buahan mungkin disebabkan karena banyaknya pusat perbelanjaan yang menyediakan makanan &epat saji yang praktis, terjangkau dan sangat menarik. menarik. 5isa juga kesibukan yang mendesak untuk mengonsumsi makanan &epat saji dan kebiasaan buruk seperti jajan makanan ringan. Sebenarnya untuk anak-anak harus dibiasakan oleh orang tuanya untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. +arena jika tidak dibiasakan dari ke&il anak tersebut akan tumbuh menjadi pribadi dewasa yang tidak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.10 /ika dari segi ekonomi kita pun dapat menjumpai sayuran yang harganya masih memenuhi standar. 4ari segi pemasaran, buah dan sayuran dapat ditemukan di
Universitas Tarumanagara
3
berbagai pasar tradisional, pasar modern, mini market , dan pusat perbelanjaan besar. 4ari segi rasa tidak semua buah dan sayuran rasanya pahit karena sayuran dan buah juga mengandung kadar gula di dalamnya sehingga dapat menimbulkan rasa manis.10 6amun ada beberapa anak-anak yang sekarang ini yang telah diberikan suplemen pengganti *ungsi serat yang banyak didagangkan di apotik-apotik.Hal tersebut sebenarnya &ukup membantu untuk memberikan jumlah serat yang &ukup. 6amun sangat disayangkannya orang tua jaman sekarang yang tidak mengajarkan dan membiasakan anak-anak mereka untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. 7etap jauh lebih baik jika mengonsumsi serat dari sayuran dan buah-buahan se&ara alami. +arena bila melalui pengolahan dan &uran 8at kimia tidak dapat mengantikan !9 man*aat dari mengonsumsi serat se&ara alami dari buah-buahan dan sayuran. Padahal dengan mengonsumsi buah dan sayuran setiap harinya dengan porsi yang &ukup kita dapat memperoleh banyak man*aat yaitu, karbohidrat, protein, serat, mineral, vitamin dan banyak lagi kandungan gi8i lainnya.11 (langkah baiknya jika masyarakat semua membiasakan untuk mengatur pola makan seperti makan tiga kali sehari diantaranya ada makan pagi, makan siang, makan malam dengan konsep menu seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat dari buah-buhan dan sayuran. 5uah-buahan pun dapat dijadikan makanan penutup atau makanan selingan. 6amun segala sesuatu jangan dikonsumsi se&ara berlebihan karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.7 $engingat dampak obesitas terhadap kesehatan seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus dan berbagai penyakit lainnya maka penelitian yang dilakukan adalah untuk men&ari hubungan konsumsi sayuran dan buah-buahan terhadap obesitas.12
Universitas Tarumanagara
4
1.2. Ruu!an "a!ala#
$asalah Penelitian : (dakah hubungan antara kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya dengan terjadinya obesitas pada responden3 Pertanyaan $asalah : !. 5erapa banyak mahasiswa S! #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan 2!! yang memiliki kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah buahan setiap harinya3 2. 5erapa banyak mahasiswa S! #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan 2!! yang tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya3 '. 5erapa banyak prevalensi obesitas mahasiswa S! #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan 2!! berdasarkan kriteria WHO3 1.3. H$%&te!$! Penel$t$an
(da hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah buahan setiap harinya dengan terjadinya masalah obesitas pada responden. 1.4. 'u(uan Penel$t$an
7ujuan 1mum Penelitian : 4iturunkanya angka obesitas di *akultas kedokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan tahun 2!!. 7ujuan +husus Penelitian : !. 4iketahui
banyaknya
mahasiswa
di
*akultas
kedokteran
1niversitas
7arumanagara angkatan tahun 2!! yang memiliki kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya 2. 4iketahui banyaknya mahasiswa di 7arumanagara angkatan tahun
2!!
*akultas yang
kedokteran
tidak
mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya
Universitas Tarumanagara
5
1niversitas
memiliki kebiasaan
'. 4iketahui hubungan antara kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dengan obesitas pada mahasiswa di *akultas kedokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan tahun 2!! 1.5. "an)aat Penel$t$an
!. $engingatkan mahasiswa *akultas kedokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan 2!! tentang pentingnya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya untuk menghindari obesitas. 2. 1ntuk menambah wawasan, meningkatkan pemahaman serta dengan harapan menerapkan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya. '. 4iharapkan turunnya angka obesitas karena kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. ". $emberikan dorongan kepada mahasiswa di *akultas kedokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan tahun 2!! yang mengalami
obesitas untuk
mengubah pola makannya. 0. $enambah hasil penelitian baru antara hubungan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dengan masalah obesitas masih banyak di kalangan mahasiswa. ;. 4apat digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada mahasiswa *akultas kedokteran selanjutnya.
BAB 2
Universitas Tarumanagara
6
'*N+AUAN PU,'A-A
2.1 De)$n$!$ /e!$ta! $enurut WHO 2!' obesitas adalah suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh se&ara berlebihan. $enurut Haslam DW dan James WP obesitas adalah suatu kondisi medis akibat akumulasi lemak tubuh yang berlebihan, yang dapat bere*ek kepada menurunnya tingkat hidup seseorang. Sedangkan menurut kamus kedokteran obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan *isik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.5 Obesitas adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan. Sedangkan de*inisi lainnya dari obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian bagian tertentu. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan kelebihan berat badan <29 pada pria dan <209 pada wanita karena lemak.13 Obesitas sendiri digolongkan menjadi ringan, sedang dan berat yang dapt dilihat di
7abel ! : +lasi*ikasi Obesitas
7ingkatan Obesitas Obesitas ringan Obesitas sedang Obesitas berat
Persentase +elebihan berat badan 2-"9 +elebihan berat badan "!-!9 +elebihan berat badan !9 Sumber : WHO.2!14
Obesitas se&ara langsung akan menyebabkan peningkatan resiko terjadinya sejumlah penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi, stroke, infark miokardium, gagal ginjal kronik, batu kandung kemih, arthritis gout , osteoatritis, dislipidemia, batu empedu, gangguan tidur seperti sleep apnea syndrom, gangguan
Universitas Tarumanagara
7
obstetrik ginekologi seperti kelainan haid, infertilitas, keputihan, gangguan kehamilan dan persalinan, masalah hubungan seksual, keganasan.15 =angguan tidur tersebut disebabkan karena dalam tubuh obesitas terdapat timbunan lemak disekitar leher dan rongga pernapasan. +etika tidur timbunan lemak itu mendorong otot-otot yang membesar sehingga obstruksi jaringan di jalan pernapasan. (kibatnya *rekuensi berhentinya napas saat tidur semakin besar. =angguan tidur yang disebabkan karena kegemukan ini disebut dengan Sleep Apnea syndome. =ejala yang timbul oleh karena depresi pernapasan. 5isa juga mengakibatkan
gangguan
dermatologi seperti
dermatomikosis,
bahkan
bisa
menyebabkan gangguan psikologi seperti, depresi, kurangnya rasa per&aya diri yang bisa dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.16
2.2 Et$&l&g$ /e!$ta! 2.2.1 A!u%an Energ$ an ara "akan
(supan energi yang baik adalah konsumsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang &ukup. 1ntuk wanita usia !> sampai ' tahun mengonsumsi 2 kkal sedangkan untuk pria usia !> sampai ' tahun mengonsumsi 2" kkal. Seseorang tidak hanya dengan mengendalikan asupan makanan yang akan mempengaruhi berat badan tetapi melalui dengan perbandingan makan &epat dengan makan lambat atau dengan kata lain proses dari mengunyah makanan. 5eberapa penelitian telah menemukan *akta bahwa semakin banyak mengunyah makanan, maka kadar kalori yang diserap dapat menurun. 7emuan ini juga didukung oleh temuan yang sebelumnya yang menyatakan seseorang yang lambat waktu makannya mempunyai berat badan lebih ideal. Para peneliti se&ara khusus mengetahui bahwa proses mengunyah yang lebih lambat dapat membantu individu untuk dapat membatasi asupan kalori dan juga
Universitas Tarumanagara
8
menurunkan berat badan. ?onstan&e 5rown-@iggs, dari (&ademy o* 6utrition and 4ieteti&s mengatakan kalau dibutuhkan waktu sekitar 2 menit bagi otak untuk dapat memberikan sinyal kepada perut kalau dia sudah kenyang. 17 Pusat kenyang dan lapar itupun memiliki pusat-pusat pengaturan tersendiri. +enyang dan makan pusatnya di hipotalamus. +enyang pusatnya adalah sekelompok sel di hipotalamus ventromedial bahwa ketika dirangsang menekan keinginan untuk makan, menstimulasi pemasukan makanan dan penambahan berat badan yang dapat menimbulkan rasa lapar dan meningkatkan na*su makan. Pusat feeding adalah sekelompok sel di hipotalamus lateral yang ber*ungsi dalam penurunan berat badan dengan menghasilkan rasa kenyang dan menurunkan na*su makan.18 2.2.2 akt&r enet$k
#aktor genetik juga berpengaruh apabila kedua orang tuanya mengalami obesitas, %9 anaknya akan menjadi obesitas. (pabila salah satu orang tuanya obesitas, kejadian obesitasnya menjadi "9 dan bila kedua orang tuanya tidak obesitas, makan prevalensinya menjadi !"9. +egemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya dalam sebuah keluarga. )tulah mengapa sering ditemui orang tua yang gemuk memiliki anak-anak yang gemuk-gemuk pula. 4alam hal ini nampak *aktor genetik telah ikut &ur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh seseorang. Hal ini dimungkinkan pada saat ibu obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, se&ara otomatis akan diturunkan kepada bayi selama dalam kandungan. 7idaklah mengherankan apabila bayi dilahirkanpun memiliki unsur lemak tubuh yang relati* sama besar.19
2.2.3 akt&r H&r&n
Universitas Tarumanagara
9
Hormon merupakan salah satu *aktor dalam obesitas, seperti hormon-hormon pen&ernaan, insulin, seks hormon dan hormon pertumbuhan. Hormon-hormon ini berpengaruh terhadap na*su makan, metabolisme tubuh dan ditribusi lemak dalam tubuh. (dapun hormon-hormon yang dikeluarkan oleh jaringan adiposa seperti leptin, cytokin, adiponektin yang ber*ungsi dalam lipid homeostasis, insulin sensitif , dan tekanan darah. eptin berperan dalam pengaturan lemak tubuh, *ungsi metabolisme, ber*ungsi menurunkan na*su makan dengan bekerja merangsang hipotalamus untuk mengurangi kebutuhan makanan. Pada obesitas leptin meningkat tapi sensitivitasnya menurun. !hrelin berperan untuk gro"th hormon dengan meningkatkan na*su makan. +adarnya meningkat sebelum makan dan menurun setelah makan. +erjanya berlawanan dengan leptin. Pada obesitas kadar ghrelin meningkat. ##$ ber*ungsi dalam memperlambat pengosongan lambung. %bestatin berperan dalam penurunan asupan makanan. Adiponektin ber*ungsi memperkuat kepekaan insulin pada obesitas kadarnya menurun. 4i otot meningkat angkutan glukosa dan memperkuat oksidasi lemak.20 2.2.4 akt&r -&n!u!$ ,auran an Bua# -urang
+ebiasaan kurangnya mengonsumsi sayuran dan buah adalah salah satu penyebab seseorang mengalami obesitas. Selain itu dampak lain dari kurang mengonsumsi sayuran dan buah seseorang adalah dapat mengalami de*isiensi serat, vitamin, 8at besi dan sebagainya yang sangat berpengaruh.19 +ebanyakan orang terkadang lupa akan pentingnya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya. Padahal di dalam sayuran dan buah-buahan terdapat banyak sekali kandungan serat yang baik bagi kesehatan.21
Universitas Tarumanagara
10
$enurut &he American Association of #ereal #hemist, serat makanan adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pen&ernaan dan absorsi pada usus halus dengan *ermentasi lengkap atau partial pada usus besar. Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat di&erna oleh en8im pen&ernaan manusia tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Serat yang tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin yang banyak terdapat dalam dedak beras, gandum, sayuran seperti kubis, tomat, mentimun, wortel, bawang dan buah-buahan seperti apel dimakan berserta kulitnya, anggur, kismis. Serat golongan ini dapat melan&arkan de*ekasi sehingga men&egah obstipasi, hemoroid dan divertikulosis. Serat larut air yaitu pektin, gum dan mukilase yang banyak terdapat dalam ka&ang-ka&angan, sayuran seperti wortel, seledri, brokoli dan buah-buahan seperti jeruk, pir, apel, beri, pisang. Serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan kolestrol darah, sehingga menurunkan resiko, men&egah atau meringankan penyakit jantung koroner dan dislipidemia. Serat dapat men&egah kanker kolon dengan mengikat dan mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalam usus. Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energi rendah, dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan. 4iet serat tinggi menimbulkan rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar. Saat ini dipasaran terdapat banyak produk serat dalam bentuk minuman, tetapi penggunaannyatidak dianjurkan. (supan serat berlebih dapat menimbulkan gas yang berlebihan dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral seperti magnesium, 8at besi dan kalsium. $akanan tinggi serat alami lebih aman dan mengandung 8at gi8i tinggi serta lebih murah. WHO menganjurkan asupan serat 2-' gAhari. 7
Universitas Tarumanagara
11
Dietary !uidelines for American menganjurkan asupan serat dalam jumlah yang tepat untuk menghindari kelebihan lemak, lemak jenuh, dan kolestrol, gula dan natrium serta membantu menurunkan kadar kolestrol.17 Sayuran dan buah-buahan juga memiliki berbagai ma&am khasiat berupa pengobatan atau perawatan seperti untuk ke&antikan, mengobati luka bakar, men&egah anemia, melan&arkan gangguan pernapasan dan pen&ernaan, menurunkan kolestrol darah, membantu regenerasi sel darah merah, melembabkan kulit, menormalkan *ungsi otak, menjaga kestabilan gula dalam darah, obesitas, dan sebagainya. 7erkadang juga sayuran dan buah-buahan ini untuk melakukan pengobatan tanpa melalui proses pengolahan kimia sehingga kita lebih sering mengaitkannya dengan pengobatan tradisional.22 2.2.5 -&n!u!$ "akanan R$ngan "$nuan R$ngan an "akanan e%at ,a($
+ebiasaan mengonsumsi makanan ringan juga merupakan salah satu pen&etus utama kegemukan karena makanan ringan sangat banyak mengandung gula dan lemak selain itu kandungan gi8i yang terdapat dalam makanan ringan merupakan kandungan gi8i yang buruk sehingga sangat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan seseorang jika memiliki kebiasaan yang sering untuk mengonsumsi makanan ringan. +ebiasaan mengonsumsi minuman ringan sama seperti makanan &epat saji dan makanan ringan, minuman ringan soft drink terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan &epat bertambah. '+ebiasaan mengonsumsi makanan &epat saji seperti kentang goreng, burger, ayam goreng &epat saji yang mengandung pengawet dan sebagainya dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kerusakan pada gigi, sembelit, tekanan darah tinggi dan obesitas. Salah satu sebab makan &epat saji kurang baik untuk kesehatan adalah karena banyak mengandung aditi* yang berlebihan. (diti*
merupakan
bahan
kimia
yang
di&urkan ke dalam makan maupun obat-obatan untuk meningkatkan kualitas, menambah rasa dan memantapkan kesegaran.5 7abel 2. =olongan +andungan $akanan ?epat Saji
Universitas Tarumanagara
12
/enis
Bnergi kkal
9kalori dari Sodium lemak
mg
'c( Donald)s *ig 'ac
0;0
00
!.!!
+iletofish
"'
02
C%
'c( -ugget
'!0
00
020
Single *urger
"C
0
CC0
Double *urger
;C
00
>%
#hocolate Shake
'>
'C
20
Whopper dengan keju
C"
00
!."'0
%nion rings, regular
2C
00
"0
+ries, regular
2!
0
2'
%riginal recipe dinner
;"
0
!.""
Side breast, ./tra crispy
20%
Wendy)s
*urger $ing
$entucky +ried #hicken
00 0;0 Sumber : Pennington !>%0 23
2.2.6 Leak 'ran!
Pada akhir abad ke-!>, para ahli kimia melalui riset mendapat penemuan berupa teknik yang dapat mengubah minyak sayur &air menjadi
Universitas Tarumanagara
13
padat atau hampir padat dengan menambahkan atom hydrogen pada lemak. 7emuan
ini disebut dengan minyak hidrogenasi sebagian 0partially
hydogenated oil1 atau lemak trans yang dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak dibandingkan dengan lemak atau minyak yang tidak dihidrogenasi, sehingga dapat digunakan berkali-kali tanpa terurai. 7entu saja karakteristik minyak ini sangat menarik bagi para produsen makanan. 5anyak produsen makanan seperti margarin, panganan yang dipanggang dan makanan ke&il menukar sebagian mentega atau lemak hewani dengan lemak trans sebagai bahan baku atau bahan penunjang.24 5eberapa penelitian menemukan bahwa lemak trans tidak baik. Demak trans dikaitkan dengan penyakit jantung koroner, obesitas, diabetes melitus tipe 2, dan peradangan sistemik. Demak trans berasal dari lemak tidak jenuh yang mengalami proses pemadatan dengan teknik hidrogenasi parsial yang menyebabkan perubahan kon*igurasi ikatan kimia lemak itu. (kibatnya, lemak tidak jenuh yang umumnya berbentuk &air, menjadi bentuk padat dan lebih awet. Demak jenis ini menjadi tidak berbeda dengan lemak jenuh karena si*atnya yang meningkatkan kolesterol D4D dan menurunkan kadar kolesterol H4D. Produk dari lemak trans salah satunya berupa mentega yang banyak digunakan dikehidupan sehari-hari. Salah satu &ontoh seseorang yang mengonsumsi mentega atau minyak yang banyak mengandung lemak trans lebih rentan mengalami obesitas yang menjadi pen&etus penyakit berbahaya lainnya. Oleh karena itu lemak trans sangatlah berbahaya apalagi jika dipergunakan se&ara berlebihan.25 2.2.7 Akt$)$ta! -urang an la#raga
5iasanya kebanyakan orang lebih sering menghabiskan waktunya di depan komputer atau media elektronik lainnya sehingga menyebabkan seseorang malas untuk bergerak atau melakukan aktivitas lainnya dan seringkali mengabaikan
Universitas Tarumanagara
olahraga. Hal ini juga sangat berperan terhadap
14
peningkatan
berat
badan."Oleh
karena
itu
harus
diimbangi
dengan
berolahraga, ada dua jenis olah raga yaitu anaerobik dan aerobik . Olahraga anaerobik adalah olahraga dengan kekuatan yang besar untuk jangka waktu yang pendek menggunakan energi yang berasal dari A&P P# maupun asam laktat E' menit. ?ontohnya seperti lari ! meter dalam ! detik. Olahraga aerobik adalah olahraga dengan kekuatan yang ke&il atau sedang yang
dapat
dipertahankan
untuk jangka waktu
yang lama
menggunakan energi yang berasal dari pembakaran oksigen <'menit. ?ontohnya olahraga aerobik adalah berjalan, 2ogging , berenang, bersepeda, lon&at tali dan sebagainya. Olahraga aerobik ini terutama berman*aat untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran ketahanan kardiorespiratori jantung-paru-peredaran darah atau kebugaran aerobik dan juga paling e*ekti* untuk mengurangi kegemukan bila dilakukan dengan benar &ukup aman.26 2.3 -la!$)$ka!$ /e!$ta!
WHO menetapkan pengukuran atau klasi*ikasi obesitas tergantung pada bias-bias kebudayaan yaitu iklim, gaya hidup, makanan dan sebagainya, karena tiap-tiap negara memiliki kriteria masing-masing. $etode yang paling banyak digunakan adalah dengan menghitung )$7 atau indeks massa tubuh :
( BB ) kg )$7 F ( TB )2 m )$7 dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar orang terkena resiko penyakit tertentu karena berat badan berikut adalah klasi*ikasi )$7 menurut WHO !>>%. 7abel ' )$7 orang (*rika, (merika, Bropa
Universitas Tarumanagara
15
*"'kg 2 E !%.0 E!;.
-LA,**-A,* +ekurangan berat badan +urus ringan • +urus sedang • +urus berat •
!;.-!;.>> !C.-!%."> !%.0-2".>> G20. 20.-2>.>> G'. '.-'".>>
6ormal +elebihan berat badan Preobesitas • Obesitas Obesitas klas ) • Obesitas klas )) • Obesitas klas ))) •
'0.-'>.>> G". Sumber : WHO.2" 27
7abel " )$7 orang (sia-Pasi*ik 55 +urang 6ormal Debih Pra Obese Obese ) Obese ))
)$7 E!%,0 !%,0-22,> <2' 2'-2",> 20-2>,> <' Sumber : WHO.2" 27
2.4 e(ala /e!$ta! an Da%ak /e!$ta!
5eberapa gejala obesitas dapat terlihat dari pertambahan berat badan yang sangat pesat dan tidak sesuai dengan tinggi badan, penebalan jaringan lemak bawah kulit sehingga terdapat lipatan yang tidak normal, bentuk pipi lebih tembem, kepala kelihatan lebih ke&il, kelamin wanita dari luar tidak tampak dan kelamin laki-laki relati* lebih ke&il, dapat juga terjadi gangguan psikologis dan penyakit-penyakit kronik seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi, stroke, in*ark miokardium, gagal ginjal kronik, batu kandung kemih, arthritis gout , osteoartritis, dislipidemia, batu empedu, gangguan tidur
Universitas Tarumanagara
16
seperti sleep apnea syndrom, gangguan obstetrik ginekologi seperti kelainan haid, infertilitas, fluor albus, gangguan kehamilan dan persalinan, masalah hubungan seksual, keganasan.15 4ampak dari obesitas se&ara langsung akan menyebabkan peningkatan resiko terjadinya sejumlah penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi , stroke, in*ark miokardium , gagal ginjal kronik, batu kandung kemih, arthritis gout, pick"ikian syndrom, dan bahkan gangguan tidur seperti sleep apnea(28 2.6 Penega#an /e!$ta!
7indakan pen&egahan obesitas men&akup pengetahuan dan perubahan perilaku seseorang. Pengetahuan seseorang terhadap konsumsi buah dan sayuran yang &ukup serat dan perilakunya seseorang terhadap pola makan, jumlah konsumsi, meningkatkan akti*itas *isik dengan melakukan olahraga aerobik dan mengurangi konsumsi makanan ringan, minuman ringan, dan makanan &epat saji.5
-erangka 'e&r$
Universitas Tarumanagara
17
-erangka -&n!e% +ebiasaan mengonsumsi sayuran dan buahan-buahan dipilih sebagai variabel bebas karena dari hasil anamnesa didapatkan banyak mahasiswa yang didiagnosis obesitas memiliki kebiasaan kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
BAB 3 "et&e Penel$t$an Universitas Tarumanagara
18
3.1. De!a$n Penel$t$an ang te%at :
Studi desain penelitian yang dipakai untuk menilai hubungan konsumsi sayuran dan buah dengan prevalensi obesitas pada mahasiswa *akultas kedokteran 7arumanagara angkatan 2!! adalah cross sectional potong lintang. 3.2. ;aktu an te%at %enel$t$an :
Penelitian dilakukan di 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran /akarta 5arat, Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan /uni sampai dengan /uli tahun 2!" 3.3. P&%ula!$ %enel$t$an :
Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah
mahasiswa
*akultas
kedokteran
7arumanagara, sedangkan sampel penelitiannya adalah mahasiswa angkatan 2!! baik wanita maupun pria. 3.4. tekn$k %enga/$lan !a%el : nonrandom sampling 3.5. Perk$raan /e!ar !a%el :
untuk uji hipotesis diperlukan in*ormasi: •
Proporsi e*ek standar P! kualitas konsumsi buah dan sayuran yang dinilai baik F .C serta serta proporsi e*ek yang diteliti P2 kualitas konsumsi buah
•
dan sayuran yang dinilai kurang baik ."' 6ilai F 09 I F !,>; dan J F 29 IJ F .%"
6ilai ditentukan dari kepustakaan atau bila tidak ditemukan, maka peneliti dapat melakukan clinical 2udgment . K! F ! - ,C F ,'
Universitas Tarumanagara
19
K2 F ! ,%" F ,!; 0,7 + 0,84
PF
2
= 0,77
K F !! ,CC F ,2' $aka besar sampel yang dibutuhkan:
Zα √ 2 PQ + 2 β √ P 1 Q 1+ P 2 Q 2 n!F n2 F 2 P 1− P 2
1,96
F
¿ √ 2 (0,1771 )+ 0,842 √ 0,21 + 0,1344 ¿
0,14
2
((1,96 . 0,5951 )+( 0,842 . 0,3444 )) 2 F
0,0196
( 1,166396 + 0,2899 ) 2 F
0,0196
F !%,2 Seharusnya terdapat 2!; responden karena hasil dikali dua !% L 2 F 2!;, tetapi pada hasil penelitian ini hanya !! responden. 3.6.
-r$ter$a *nklu!$ an Ek!klu!$
)nklusi : $ahasiswa #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan 2!!. Bkslusi : $ahasiswa #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara yang tidak bersedia dan tidak hadir.
Universitas Tarumanagara
20
3.7.
ara -er(a Penel$t$an
$embagikan kuesioner kepada mahasiswa *akultas kedokteran 7arumanagara angkatan 2!!. +emudian menghitung )$7 berdasarkan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan, mengolah data-data berdasarkan kuesioner yang telah diisi dan menyimpulkan hasil penelitian. 3.8.
Mariabel 5ebas *aktor risikoAsebab : +onsumsi sayuran dan buah-buahan. Mariabel 7ergantung e*ekAakibat : Obesitas
3.9.
*n!truen Penel$t$an
)nstrumen penelitian adalah +uesioner 3.10.
De)$n$!$ %era!$&nal
-e/$a!aan -&n!u!$ ,auran an Bua#=/ua#an
4e*inisi
: (supan sayuran dan buah-buahan.
?ara 1kur
: Wawan&ara
(lat 1kur : +uesioner Hasil 1kur
:
/umlah sayur dan buah yang dikonsumsi dibagi jadi dua kategori: !. +ebiasaan konsumsi sayuran dan buah kurang 2. +ebiasaan konsumsi sayuran dan buah &ukup bila mengonsumsi tiga porsi sayuran dan dua porsi buah setiap harinya. Skala 1kur
: 4ata numerik yang diubah jadi data kategorik skala nominal
Universitas Tarumanagara
21
! porsi sayuran yaitu ! mangkuk ukuran sedang tanpa kuah atau yang telah ditiriskan. ! porsi buah yaitu ! buah ukuran sedang seperti apel dan pir atau ! buah ukuran ke&il seperti anggur dan lengkeng atau ! potong buah ukuran besar seperti melon dan semangka. 7abel 0 kisi-kisi kuesioner konsumsi sayuran dan buah-buahan Porsi makan !
Sayuran 7idak konsumsi +onsumsi sangat
5uah-buahan 7idak konsumsi +urang konsumsi ! porsi
kurang ! porsi per buah sebagai selingan per hari
hari +urang konsumsi 2 porsi per ?ukup konsumsi 2 porsi buah
2
hari
sebagai selingan per hari +onsumsi baik <2 porsi buah
'
?ukup konsumsi ' porsi per sebagai selingan per hari hari Sumber : 4epartemen +esehatan 2 29
/e!$ta!
4e*inisi
: Obesitas didiagnosa dengan &ara pemeriksaan nilai )$7
?ara 1kur : pemeriksaan tinggi badan dan berat badan (lat 1kur : pengukur berat badan timbangan badan dewasa dan tinggi badan statur meter Hasil
:
!. Obesitas apabila )$7 lebih dari 2' dinyatakan berat badan lebih, pra obese, obese ) atau obese )).
Universitas Tarumanagara
22
2. 7idak Obesitas apabila )$7 kurang dari 22,> dinyatakan berat badan kurang atau normal. Skala 1kur 3.11.
: data kategorik skala nominal
Pengu%ulan Data
@esponden yang ikut dalam penelitian mahasiswa #akultas +edokteran 1niversitas 7arumanagara angkatan 2!!. 4ata diambil dengan membagikan kuesioner, menimbang berat badan, dan mengukur tinggi badan responden.
3.12.
Anal$!$! Data
uji statistik yang dipilih adalah pearson chis3uareL2 dengan batas kemaknaan 09 :
( ad −bc ) ❑2 ( a +b + c + d ) L2 F ( a + b ) ( c + d ) ( b +d ) ( a + c ) • •
• •
6anti akan diperoleh L2 sebagai batas penolakan Ho 4engan mengunakan tabel distribusi L2, pada d* F ! dan F 09 maka akan diperoleh nilai L2F '.%" 5ila L2 <'.%" , berarti Ho ditolak 5ila L2 E'.%" , berarti Ho diterima
3.13.
Alur Penel$t$an
Universitas Tarumanagara
23
Tidak
KONSUMSI
TIDAK
SAYUR&BUA
KONSUMSI SAYUR&BUAH
KONSUMSI
TIDAK
SAYUR&BUA
KONSUMSI SAYUR&BUAH
3.14.
+a>al Pelak!anaan
/uni 2!2-/uli 2!" 4alam empat semester
Universitas Tarumanagara
24
3.15.
Anggaran
5iaya sendiri
BAB 4 Ha!$l Penel$t$an
Universitas Tarumanagara
25
4.1 Anal$!$! Un$?ar$at 4.1.1 -arakter$!t$k re!%&nen
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S! 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran angkatan 2!! yang berjumlah !! orang. +arakteristk responden yang dideskripsikan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia dan )ndeL $assa 7ubuh )$7. 7abel ;. 4istribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia di 1niversitas 7arumanagara =edung / #akultas +edokteran, /akarta 5arat. +arakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar adalah wanita yaitu sebanyak ; orang 0",09. +arakteristik responden berdasarkan usia rata-rata berusia !> tahun yaitu sebanyak 02 orang "C,'9. 7abel ;. /enis +elamin dan 1sia @esponden
+ula# N@110
Pria Wanita
0 ;
"0,09 0",09
Uur: !% tahun !> tahun 2 tahun 2! tahun <2! tahun
2 02 "C C 2
!,%9 "C,'9 "2,C9 ;,"9 !,%9
+en$! -ela$n:
4.1.2 Re!%&nen Bera!arkan *"'
Pada 7abel C berdasarkan )ndeks $assa 7ubuh )$7 dapat dinyatakan bahwa responden penelitian ini sebagian besar tergolong dalam berat badan lebih dan obesitas pra-obese, obese ) dan obese )) dengan jumlah keseluruhan sebanyak ;"
Universitas Tarumanagara
26
orang atau 0%,29 dari jumlah sampel keseluruhan sebanyak !! responden. Hal ini dikarenakan bahwa bila responden memiliki )$7 melebihi dari 2' maka dikelompokkan sebagai kategori obesitas. 7abel C. )$7 @esponden
+ula# N@110
C '> " 2; 2C C
;,"9 '0,09 ',;9 2',;9 2",09 ;,"9
*"' +urang !%,0 6ormal !%,0-22,> Debih <2' Pra Obese 2'-2",> Obese ) 20-2>,> Obese )) <'
4.1.3 Re!%&nen /era!arkan &/e!$ta! atau t$ak &/e!$ta!
7abel %. 4istribusikan berdasarkan berat badan yang menyatakan mengalami obesitas yaitu )$7 <2' yang terdiri dari berat badan lebih, obese ) dan obese )). (tau tidak obesitas yaitu )$7 N 22,> yang terdiri dari berat badan kurang dan normal. 4ikategorikan bahwa sebagian besar mengalami obesitas yaitu ;' orang 0C,'9. 4iperoleh yang mengalami obesitas adalah ;' orang dari !! responden. 7abel %. Obesitas atau 7idak Obesitas
+ula# N @ 110
"C ;'
"2,C9 0C,'9
,tatu! Berat Baan : 7idak obesitas N 22,> Obesitas <2'
4.1.4 Re!%&nen /era!arkan k&n!u!$ !auran
7abel
>.
4istribusi
berdasarkan
jumlah
konsumsi
sayur-sayuran.
4ikategorikan kurang mengonsumsi "; orang atau "!,%9 dari jumlah sampel keseluruhan sebanyak !! responden. 7abel >. +onsumsi Sayuran @esponden
Universitas Tarumanagara
+ula#
27
N @ 110 +ula# k&n!u!$ !aur=!auran
7idak konsumsi +onsumsi sangat kurang +urang konsumsi ?ukup konsumsi
!> !' "; '2
!C,' 9 !!,%9 "!,%9 2>,!9
4.1.5 Re!%&nen /era!arkan k&n!u!$ /ua#=/ua#an
7abel
!.
4istribusi
berdasarkan
jumlah
konsumsi
buah-buahan.
4ikategorikan kurang mengonsumsi '> orang atau '0,09 dari jumlah sampel keseluruhan sebanyak !! responden.
7abel !. +onsumsi 5uah @esponden
+ula# N @ 110
'2 '> !! 2%
2>,!9 '0,09 !!,9 20,09
+ula# k&n!u!$ Bua#=/ua#an
7idak konsumsi +urang konsumsi ?ukup konsumsi 5aik konsumsi
4.1.6 Re!%&nen /era!arkan k&n!u!$ !aur=!auran an /ua#=/ua#an
7abel !! distribusi berdasarkan jumlah konsumsi sa yuran dan buah-buahan. 4ikategorikan bahwa sebagian besar sayuran dan buah-buahan yaitu CC orang C9. 4iperoleh yang kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah CC orang dari !! responden.
Universitas Tarumanagara
28
7abel !!. +onsumsi Sayuran dan 5uah @esponden Mariabel
/umlah
9
6F!! +ula#
k&n!u!$
!aur=
!auran an /ua#=/ua#an:
?ukup konsumsi +urang konsumsi
''
'9
CC
C9
4.2 Anal$!$! B$?ar$at 4.2.1 Hu/ungan antara k&n!u!$ !auran an /ua#=/ua#an engan &/e!$ta! @esponden yang memiliki kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan jurang adalah CC orang C9, reponden yang memiliki )ndeL $assa 7ubuh )$7 <2' adalah ;" orang 0%,29 dan responden yang mengalami obesitas adalah ;' orang 0C,'9. 7abel !2 7abulasi silang antara kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan dengan obesitas di 1niversitas 7arumanagara =edung / #akultas +edokteran, /akarta 5arat pada periode juni-desember 2!"
6o ! 2 7otal
Hubungan
7idak
Obesitas
/umlah
+onsumsi +urang +onsumsi ?ukup
obesitas !0!>,09 '2>C,9 "C"2,C9
;2%,09 !',9 ;'0C,'9
CC!,9 ''!,9 !!!,9
Universitas Tarumanagara
29
$enghitung rasio prevalens :
c
a @P F
a+b
c+ d
:
a
Fproporsi
a+b
prevalens
subyek
yang
mempunyai
*aktor
resiko
yang
mengalami e*ek
c c+ d
F proporsi prevalens subyek yang mempunyai *aktor resiko yang mengalami e*ek
/adi : 62
@P F
77
1
:
33
F 2;,0C
@asio prevalens didapatkan 2;,0C
Universitas Tarumanagara
30
7abel !'. #hi s3uare -ateg&r$
/enis
Pear!&n
+elamin
#$=!uare ,"E,0
dengan Obesitas
1sia
dengan
Ha!$l
Ho
ditolak
-e!$%ulan
dan
Ha
diterima
+elamin dengan Obesitas.
,""%<,0
Obesitas
7erdapat hubungan antara /enis
7idak terdapat hubungan antara Ho
diterima
dan
Ha
1sia deangan Obesitas.
ditolak )ndeks
$assa
7ubuh
dengan
,E,0
7erdapat hubungan antara )ndeks $assa 7ubuh dengan Obesitas
Obesitas
Ho
ditolak
dan
Ha
diterima +onsumsi Sayuran
,E,0
7erdapat
dengan Obesitas
+onsumsi
hubungan
antara
Sayuran
dengan
hubungan
antara
Obesitas. Ho +onsumsi
5uah
,E,0
ditolak
dan
Ha
diterima
7erdapat
dengan Obesitas
+onsumsi 5uah dengan Obesitas.
+onsumsi Sayuran
7erdapat
dan 5uah dengan
,E,0
Obesitas
Ho
ditolak
Ha
diterima
Ho
ditolak
31
dan
Ha
antara
+onsumsi Sayur dan 5uah dengan Obesitas.
diterima
Universitas Tarumanagara
dan
hubungan
BAB 5 Pe/a#a!an
4alam penelitian ini dengan responden mahasiswa 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran angktan 2!! didapatkan semua mahasiswa melakukan pola makan yang teratur. $enurut Pro*. Poorwo Soedarmo penemu empat sehat lima sempurna pola makan yang teratur yaitu terdiri dari tiga kali makan dalam sehari diantaranya tidak lupa untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.7 /umlah mahasiswa yang melakukan pola makan teratur adalah !! orang !,9. 5erdasarkan analisa terhadap jawaban responden tentang berapa porsi konsumsi serat yang terdiri dari sayuran dan buah-buahan masih sangat kurang. 5erdasarkan 7abel C diantaranya ada yang &ukup mengosumsi sayuran dan buah buahan yaitu tiga kali makan dalam sehari dengan satu sampai dua porsi makan sayuran dan buah-buahan untuk selingan yaitu '' orang ',9 dari !! responden dan yang kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yaitu CC orang C,9 dari !! responden. 4ari hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dihitung )ndeL $assa 7ubuh )$7 masing-masing responden sehingga ditemukan pernyataan tidak obesitas atau obesitas. 5erdasarkan 7abel ; , diketahui mahasiswa 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran angktan 2!! yang tidak mengalami obesitas adalah "C orang "2,C9 dari !! responden dan yang mengalami obesitas adalah ;' orang 0C,'9 dari !! responden. 4ari hasil analisis data se&ara statistik yang didapatkan menggunakan chi s3uare di dapat pvalue sebesar , E a F ,0, menunjukkan bahwa terdapat
Universitas Tarumanagara
32
hubungan bermakna antara kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan oleh mahasiswa di 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran angktan 2!!. 4idapatkan rasio prevalens 2;,0C, artinya rasio prevalensi < ! mengartikan bahwa variabel tersebut merupakan *aktor resiko untuk timbulnya suatu e*ek. #aktor resiko adalah kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan responden, sehingga kurang konsumsi sayuran dan buah-buahan merupaka resiko 2;,0C mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. $asalah yang pernah dilakukan penelitian sebelumnya adalah Hu/ungan A!u%an ,erat 'er#aa% -e(a$an /e!$ta! Paa Anak ,ek&la# Da!ar $ ,earang De>$ "ula ,ar$ 2013 . Penelitian ini menggunakan ran&angan
penelitian survey dengan pendekatan potong lintang. Sampel yang digunakan adalaha anak sekolah dasar berusia >-!2 tahun sebanyak C orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisi data dengan uji #hiS3uare untuk mengetahui korelasi antara asupan serat terhadap kejadian obesitas diperoleh hasil pF ,'0, berdasarkan nilai pE,0 maka Ha diterima dan Ho ditolak. 4engan demikian, ada hubungan antara asupan serat terhadap kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di Semarang. +emudian masalah yang pernah diteliti adalah Hu/ungan P&la "akan Dengan -e(a$an /e!$ta! Paa Rea(a $ ,"A -at&l$k enra>a!$# R$Cka Ru#ul A)la# UNHA, 2014. /enis penelitian ini adalah penelitian kuantitati*
korelasional dengan metode potong lintang. Sampel yang digunakan adalah siswaAi S$( +atolik ?endrawasih berusia !;-!% tahun sebanyak 2!2 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner san analisa menggunakan uji #hiS3uare. Penelitian menunjukan bahwa siswaAsiswi memiliki pola makan yang tidak teratur 0',%9, konsumsi makananan tanpa kandungan serat '%,29 dan obesitas 0C,09. Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian obesitas p-value F ,! dan ada hubungan konsumsi tanpa kandungan serat dengan obesitas p-value F ,".
Universitas Tarumanagara
33
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh 4ewi $ulad Sari 2!' dan @i8ka @uhul (*lah 2!" yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kurangnya konsumsi serat khususnya sayuran dan buah-buahan dengan obesitas, dengan demikian kedua penelitian ini akan menguatkan hasil penelitian yang saya teliti. 7er&ukupinya konsumsi serat yaitu dari sayuran dan buah-buahan sangat baik bagi kesehatan dan mengurangi resiko terjadinya obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan kurangnya konsumsi dari responden, dapat mengakibatkan obesitas. 6amun upaya tersebut tidaklah maksimal tanpa melakukan konseling kesehatan sebagai tindakan upaya dasar dari pen&egahan obesitas, hal inilah yang dilihat kurang oleh peneliti.
-ekurangan Penel$t$an 1. B$a! ,elek!$ 5ias yang terjadi karena jumlah pengambilan sampel yang kurang dan sampel
yang random. Semua mahasiswa 1niversitas 7arumanagara
#akultas
+edokteran angktan 2!! dan memenuhi kriteria inklusi diambil sebagai sampel. 2. B$a! Peranu 5ias yang terjadi karena *aktor resiko lain yang tidak diteliti. 4isini saya tidak meneliti genetik dan kesehatan responden yang juga dapat menjadi penyebab dari obesitas. 3. B$a! *n)&ra!$ 4alam penelitian ini, bisa terjadi bias in*ormasi yang disebabkan oleh kesalahan interpretasi responden terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti.
Universitas Tarumanagara
34
BAB 6 -E,*"PULAN DAN ,ARAN
-e!$%ulan
5erdasarkan hasil analisis sata dan pembahasan yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : !. 4ari !! responden !9 terdapat CC responden C,9 kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan 2. 4ari !! responden !9 terdapat ;' responden 0C,'9 mengalami obesitas '. 7erdapat hubungan yang bermakna antara kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan dengan obesitas pada mahasiswa di 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran angktan 2!! p-value F , dari uji #hiS3uare. 4an didapatkan rasio prevalens 2;,0C yang artinya kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan resiko 2;,0C mengalami obesitas.
,aran
Universitas Tarumanagara
35
Saran yang dapat diberikan oleh penulis sehubungan dengan penelitian ini adalah : !. 5agi penelitian selanjutnya, sebagai masukan dan pertimbangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempelajari variabel-variabel lain yang berhubungan dengan kurangnya konsumsi serat yang sering terjadi pada obesitas dengan sampel yang lebih besar. 2. 5agi responden agar dapat lebih meningkatkan konsumsi serat khususnya serat yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. '. 5agi instansi yang terkait, dalam penelitian ini adalah 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran untuk melakukan penyuluhan terhadap man*aat mengonsumsi serat khususnya dari sayur-sayuran dan buah-buahan mengingat dapat berdampak pada obesitas. 4apat juga dengan menempel poster atau slogan di mading 1niversitas 7arumanagara #akultas +edokteran.
Da)tar Pu!taka
Universitas Tarumanagara
36
!. Shella M. +e&emasan $emperoleh Pasangan Hidup Pada Wanita 4ewasa (wal yang $engalami Obesitas. 5ogor : #akultas Psikologi, 1niversitas =unadarma 2!'. 4ari publi&ation.gunadarma.a&.id 2. 4inas +esehatan Dumajang. Obesitas Pada (nak. /akarta 2!'. 4ari www.dinkeslumajang.or.id '. /a*ar 6. Sindrom $etabolik. $akassar : #akultas +esehatan $asyarakat, 1niversitas Hasanuddin 2!!. ". Sandjaja S, Sudikno S. Prevalensi =i8i Debih dan Obesitas Penduduk 4ewasa di )ndonesia. /akarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan, 4epartemen +esehatan 20. 0. (ini S, 6ur 4@. Pengenalan Pola $akan 1ntuk $en&egah Obesitas. Surabaya: #akultas +edokteran, 1niversitas (irlangga 2!!. ;. =unanti, @etno ). Hubungan (supan =i8i, Obesitas dan Sindroma $etabolik. /akarta 2%. C. (lmatsier S. Penuntun 4iet. /akarta : =ramedia Pustaka 1tama 2!'. %. 6irwana (. Obesitas dan Pen&egahannya. ogyakarta : 6uha $edika 2!. >. Santoso (. Serat Pangan dan $an*aatnya 5agi +esehatan. Solo: #akultas 7eknologi Pertania, 1dwidha klaten 2!!. !. Septriani ?. Pengembangan $etode dan $edia 4ari $akanan. /akarta : #akultas +esehatan $asyarakat, 1niversitas )ndinesia 2>. !!. #irma B. Hubungan #aktor (nak dan #aktor )bu +onsumsi Suplemen. /akarta: #akultas +esehatan $asyarakat, 1niversitas )ndonesia 2>. !2. 4alimartha S, (ndrian #. +hasiat 5uah dan Sayur. /akarta 2!!. !'. +ristiana 4. #aktor-*aktor yang $empengaruhi Obesitas. /akarta: #akultas +esehatan $asyarakat, 1niversitas )ndonesia 2%. !". )ndra 4, Wulandari . Prinsip-prinsip 4asar (hli =i8i. /akarta 2!'. !0. Purnamawati ).Prevalens Obesitas Pada (nak 7aman kanak-kanak. /akarta: #akultas +edokteran, 1niversitas )ndonesia 2>. !;. 7edjasukmana, S, @imawati. OS( : Obesitas Sleep (pnea 2!2. !C. ?onstan&e 5rown-@iggs. /ournal o* (&ademy o* 6utrition and 4ieteti&s 2!'. !%. )lham 6. Satiety and #eeding ?enter in 7he Hypotalamus 2!. !>. (lmatsier S.Prinsip 4asar )lmu =i8i. /akarta 2C.
Universitas Tarumanagara
37