Diabetes merupakan penyakit degeneratif yang saat ini cukup mendapatkan perhatian, karena prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi diabetes melitus di dunia pada tahun 2011 adalah 366, diperkirakan akan ada peningkatan pada tahun 2030 sebesar 552 (IDF Diabetes Atlas, 2012) Indonesia menempati peringkat ke 4 4 di dunia. Prevalensi diabetes melitus di indonesia tahun 2000 adalah 8,4 juta dan diperkirakan akan ada peningkatan pada tahun 2030 sebesar 12 juta di daerah perkotaan dan 8,1 juta di daerah pedesaan . Data Dinas Kesehatan di DIY prevalensi diabetes melitus sebesar 3,612 orang. Diabetes juga salah satu penyakit sepuluh besar yang menyebabkan kematian di Rumah Sakit dengan prevalensi 214 orang pada tahun 2011. Jumlah kunjungan di poliklinik penyakit dalam RSUD Penembahan Senopati sekitar 3796 pada tahun 2012 baik pasien baru maupun lama. –
B. Rumusan Masalah
“ Apakah Apakah
ada hubungan hubungan antara lama menderita menderita diabetes melitus dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSUD Penembahan Senopati Bantul?”.
1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktisi a. Bagi Ilmu Keperawatan b. Bagi RSUD Penembahan Senopati Bantul c. Bagi Pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 d. Bagi Peneliti Selanjutnya
E. K EASLIAN EASLIAN PENELITIAN No
Nama Peneliti
Judul
Persamaan
Perbedaan
1.
Kalda et al (2006)
Predictors of Quality of Life Pendekatan cross of Patients with Type 2 sectional Diabetes
2.
Yudianto (2008)
Kualitas Hidup Penderita Instrument Diabetes Melitus di Rumah WHOQOL - Breff Sakit Umum Daerah Cianjur
Teknik sampling dengan purposive sampling
3.
Yusra (2011)
Hubungan antara Dukungan Pendekatan cross Keluarga dengan Kualitas sectional Hidup Pasien Diabetes Millitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta
Intsrument dengan DQOL Teknik sampling dengan purposive sampling
Instrument SF 36
–
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus B. Kualitas Hidup C. Lama Sakit D. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Diabetes Melitus E. Landasan Lan dasan Teori Teori
E. Kerangka Ker angka Teori Teori Kerusakan Kerusakan sekresi insulin dan kerja insulin
Pemeriksaan glukosa darah: Glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dl dan glukosa darah puasa ≤126 mg/ dl
Penatalaksanaan Penatalaksanaan Diabetes: diet,latihan, pemantauan, terapi, pendidikan
Poliuria, polidipsia dan polifagia, paretesis, pandangan kabur, infeksi kulit dan kelelahan
Diabetes melitus tipe 2
Tidak dapat disembuhkan disembuhkan
Lama menderita DM
Respon psikologis
Respon fisiologis: Komplikasi akut Komplikasi kronik
Kualitas hidup Faktor yang mempengaruhi: Usia, jenis kelamin, pendidikan, komplikasi, dukungan
F. K ERANGKA ERANGKA KONSEP Lama menderita Diabetes Melitus
Kualitas Hidup pasien DM tipe tipe 2
Variabel Perancu
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Usia Jenis nis kel kelamin Ting Tingka katt pend pendid idik ikan an Komplikasi Sosial eko ekonom nomi Duku Dukung ngaan kel kelua uarrga
G. HIPOTESIS “
Ada hubungan antara lama menderita diabetes melitus terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSUD Penembahan Senopati Bantul”.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional
B. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUD Penembahan Penembahan Senopati Bantul 2. Waktu Penelitian dilaksanakan selama periode juni – juli 2013
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Jumlah Populasi pada dalam satu bulan 123 pasien diabetes melitus tipe 2 2. Sampel Metode pengambilan dengan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3. Besar Sampel Besar sampel dengan menggunakan rumus Nursalam(2008) adalah 49
1. Variabel terikat Kualitas hidup pasien DM tipe 2 2. Variabel Bebas Lama menderita diabetes melitus
No.
Jenis & nama variabel
1.
2.
Operasional Alat Ukur Skala E.Definisi DEFINISI OPERASIONAL Pengukuran
Nominal
Penilaian
Variabel Variabel terikat
Suatu persepsi seseorang
WHOQOL -
Kualitas hidup baik
Kualitas hidup pasien
terhadap keadaan hidupnya
BREFF
diabetes melitus tipe 2
baik secara fisik maupun
Kualitas hidup kurang
psikis seseorang.
baik 0 - 50
51- 100
Variabel Variabel bebas
Rentan waktu responden
Karakteristik
Ordinal
Durasi pendek 1- 5
Lama menderita diabetes
menderita diabetes melitus
responden
melitus
tipe 2, dihitung mulai
Durasi sedang 6 – 10
pertama kali terdiagnosa
tahun
sampai penelitian.
Durasi panjang >10
tahun
tahun
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data
1. Alat
a. Kuesioner karakteristik responen b. Kuesioner kualitas hidup 2. Metode Pengumpulan Data
Data sekunder dan data primer
G. Validitas dan Reliablitas
Peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas
H. Metode Pengolahan Data
1. Metode pengolahan data
a. Pemeriksaan data (editing) b. mengkode data (coding) c. memasukan data (entry)
d. Menyusun data (tabulating) 2. Analisis Data a. Analisis Analisis Univariat b. Analisis Bivariat Uji statistik dengan menggunakan Chi square Chi square.. Untuk keeratan hubungan digunakan uji statistik Coefisient Contingency
I. Penatalaksanaan Penelitian 1. Persiapan penelitian 2. Pelaksanaan penelitian a. Tahap Tahap persiapan penelitian b. Tahap Tahap pemilihan responden c. Tahap Tahap penelitian 3. Penyusunan laporan hasil J. Etika Penelitian
1. Manfaat 2. Menghargai hak asasi manusia 3. Keadilan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
1. Gambar Gambaran an Umum Umum Lokas Lokasii Penel Peneliti itian an Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul merupakan rumah sakit milik pemerintah yang didirikan pada tahun 1953 dan merupakan merupaka n Rumah Sakit tipe B non Pendidikan. RSUD Panembahan Senopati Bantul terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husada No 14, desa Borongan Trirenggo Bantul Yogyakarta.RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki 15 unit rawat jalan. Pelayanan rawat jalan rata rata 374 per hari. RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki visi Terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan utama masyarakat Bantul dan sekitarnya . –
“
”
Frekuensi
Prosentase (%)
Perempuan
32
65,3
Laki – laki
17 49
34,7 100,0
30 – 45 Tahun
4
8,2
46 – 55 Tahun
14
28,6
56 – 60 Tahun
13
26,5
>60 Tahun
18 49
36,7
100,0
SD
18
36,7
SMP
5
10,2
SMA/Sederajat
10
20,4
Perguruan Tinggi
16
32,7
49
100,0
<500.000/Bulan
8
16,3
500.000 – 1.000.000/ 1.000.000/ Bulan
18
36,7
>1.000.000/Bulan
23
46,9
Total
49
100,0
Komplikasi
15
30,6
Tidak Komplikasi
34
69,4
Total
49
100,0
Karakteristik Karakteristik Responden Jenis Kelamin
Total Usia
Total
9 / 1 6 / 2 0 1 4
Pendidikan
Total Penghasilan
Komplikasi
18
a.
2.
Analisis Univariat Univariat
Kategori Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2
frekuensi
Prosentase (%)
Pendek Sedang Panjang
8 19 22
16,3 38,8 44,9
Total
49
100
9 / 1 6 / 2 0 1 4
Kategori Kualitas Hidup Kesehatan Fisik Secara Umum
Baik (%) 26 (51,3% (51,3%))
Kurang Baik (%) 23 (46,9%)
Psikologi
20 (40,8%)
29 (59,2% (59,2%))
Hubungan Sosial Lingkungan
21 (42,9%) 25 (51,0% (51,0%))
28 (57,1% (57,1%)) 24 (49,0%) 19
CONT…. Analisis Analisis Univariat Kualitas Hidup
frekuensi
20
Prosentase (%)
Baik Kurang Baik
22 27
44,9 55,1
Total
49
100
9 / 1 6 / 2 0 1 4
b. Analisis Bivariat Kategori Kualitas Hidup
Kategori Lama
Baik
Menderita DM
Kurang
X²
Baik
Coef
P
Cont
Value
0,373
0,019
tipe 2 f
%
f
%
Pendek
5
62,5
3
37,5
Sedang
12
63,2
7
36,8
Panjang
5
22,7
17
77,3
Total
22
44,9
27
55,1
7,934
B. PEMBAHASAN 9 / 1 6 / 2 0 1 4
a. Pembahasan Univariat Lama menderita diabetes melitus sebanyak 44,9% responden memiliki durasi menderita diabetes >10 tahun. Yusra, (2011) menyatakan bahwa lama menderita diabetes melitus tepanjang adalah 18 tahun dan terpendek adalah 1 tahun. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wen et al , (2004) yang menyatakan responden yang diteliti pada lama menderita diabetes melitus tipe 2 rata – rata 11 tahun. Pasien dengan diabetes melitus tipe 2 menderita diabetes > 10 tahun, hal ini sesuai karakteristik responden bahwa sebesar 36,7% responden adalah lanjut usia. Umur sangat erat kaitannya dengan kenaikan kadar gula darah dan lama menderita DM, semakin bertambah umur maka akan peningkatan prevalensi diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa akan semakin tinggi. Semakin bertambah umur seseorang maka kemampuan jaringan dalam mengambil glukosa darah semakin menurun (Suiraoka, 2012). Sehingga seseorang dengan diabetes melitus tipe 2 hanya dapat mempertahankan kadar gula dalam darah agar tetap normal dan penyakit ini akan diderita 21 seumur hidup pasien.
b. Kualitas hidup 1) Domain Kesehatan Fisik Secara Umum Pada dimensi kesehatan fisik secara umum dari 49 responden diabetes melitus tipe 2 dipoliklinik penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul terdapat sebesar 51,3% memiliki kesehatan fisik secara umum baik. 2) Domain Psikologi Dari 49 responden pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul terdapat 59,2% responden dengan keadaan psikologi kurang baik. 3) Domain Hubungan Sosial Dilihat dari dimensi hubungan sosial bahwa sebesar 57,1% responden dengan diabetes melitus tipe 2 memiliki hubungan sosial yang kurang baik. 4) Domain Lingkungan Pada dimensi lingkungan didapatkan sesbesar 51,0% responden 22 memiliki lingkungan yang baik.
9 / 1 6 / 2 0 1 4
Kualitas Hidup secara Umum Dilihat dari hasil penelitian terhadap 49 responden dengan diabetes melitus tipe 2 di Polikilinik Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan sebesar 55,1% responden dengan kualitas hidup kurang baik. Menurut Potter & Perry, Perry, (2005) perilaku seseorang terhadap sakit terjadi pada seseorang yang mengalami perubahan peran, fungsi sosial, atau tanggung jawab. Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan. Sakit yang berat, terutama yang mengancam jiwa dapat menyebabkan perubahan emosional dan tingkah laku yang besar seperti kegelisahan, syok, penolakan, kemarahan atau menarik diri (Potter & Perry, 2009).
9 / 1 6 / 2 0 1 4
23
b. Bivariat Pembahasan Bivariat (Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus dengan Kualitas Hidup Pasien DM tipe 2) Dari hasil penelitian terhadap 49 responden yang melakukan kunjungan kepoliklinik penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul menyatakan bahwa responden dengan durasi diabetes melitus yang panjang mempunyai kualitas hidup yang kurang baik yaitu sebesar 17 responden (77,3%), Hasil dari uji Chi – Square menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama menderita diabetes melitus dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 dengan nilai signifikan 0,019 ( α <0.05). Koefisien contingency rendah. Kemungkinan faktor lain tersebut adalah jenis kelamin, usia, ,pendidikan, komplikasi, dukungan keluarga dan status ekonomi. Menurut Aini (2010), ada hubungan antara umur, tingkat pendidikan, komplikasi serta dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2.
9 / 1 6 / 2 0 1 4
24
Kualitas hidup yang berubah berubah juga dipengaruhi oleh lama menderita diabetes melitus. Hasil penelitian Kalda, et al (2008) menyatakan bahwa kualitas hidup yang rendah terdapat pada durasi diabetes melitus yang panjang. Hal ini dikarenakan lama menderita diabetes melitus memiliki efek negatif diantaranya ada kesehatan umum, kesejahteraan emosional dan fungsi sosial, hal ini mungkin disebabkan adanya perkembangan komplikasi. Penyakit diabetes melitus dapat memberikan efek psikologi seperti depresi, dimana pasien menunjukkan sikap yang negatif dalam pengendalian diabetes melitus seperti tidak mengikuti program diet yang telah diprogramkan, kurang aktifitas fisik, merokok dan kurangnya kepatuhan terhadap25 pengobatan (Riley, et al, 2009). Hal ini sesuai dengan
9 / 1 6 / 2 0 1 4
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien dengan lama menderita diabetes melitus tipe 2 menuntut pasien untuk melaksanakan terapi atau program yang harus dilaksanakan sehingga dapat menimbulkan efek – efek psikologi, tidak hanya itu seseorang dengan diabetes melitus sangat berpeluang untuk terjadi komplikasi.
9 / 1 6 / 2 0 1 4
26
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Terdapat faktor faktor faktor lain seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, sosial ekonomi, dukungan keluarga dan komplikasi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan diabetes melitus tipe 2, kurang peneliti kendalikan. Penelitian yang peneliti lakukan adalah cross sectional dengan pengambilan data menggunakan lembar kuesioner sehingga membutuhkan waktu pemahaman yang baik agar responden dapat mengisi kuesioner tersebut dengan baik. Kebenaran dari kuesioner dipengaruhi oleh pemahaman dan daya ingat responden terhadap kualitas hidup yang dirasakan. Sehingga penurunan konsentrasi dan daya ingat dapat mempengaruhi kebenaran jawaban yang peneliti berikan. –
9 / 1 6 / 2 0 1 4
27
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita diabetes melitus dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 dipoliklinik penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan nilai α = = 0,019 ( α <0,05). lama menderita diabetes melitus tipe 2 > 10 tahun dengan kategori panjang sebesar 44,9%. Kualitas hidup pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 juga mengalami perubahan dengan kategori kurang baik sebesar 55,1%. Keeratan hubungan antara lama menderita diabetes melitus dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 rendah hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien contingency sebesar 0,373.
28
B. SARAN
Bagi Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul
Bagi Profesi Keperawatan
Bagi Penderita Diabetes Melitus tipe 2
Bagi peneliti selanjutnya
9 / 1 6 / 2 0 1 4
29
ALHAMDULILLAH… ALHAMDULILLAH…
TERIMAKASIH
9 / 1 6 / 2 0 1 4
30