Hitungan Tebal Perkerasan.xlsx

Start

Data bahan

Data Tanah

Data Lalu lintas

Data Geometrik

Data Lain

Urugan Pilihan

DCP

Sub-Base (CBR)

CBR Lap.

LHR

Jumlah arah

Perm. Air Tanah

Beban As

Jumlah lajur

Curah Hujan

Base (CBR)

CBR Lab

Pertumbuhan

ATB (MS)

Test Lab.

Umur Rencana

Persen kend Truk Analysis

Kelandaian

AC (MS)

Tikungan

CTB (KT)

Analisis

Analisis

Koefissien C Faktor Regional

Analisis

Seksi CBR yang

LEP

Seragam

LEA

DDT Sub-Base

LET

a Sub-Base

Desain CBR

DDT Base

maing-masing

a Base

Seksi

LER

a ATB a AC

Analisis

a CTB DDT Sub-Grade

Analysis pada Ipo Ipo dan Ipt

ITP1 D1 = ITP1 / a1 *

D1 = Pembulatan ITP2 Not OK

Jika D1*> D1 min

ok

D2 = (ITP2 -D1* a1)/a2

*

D2 = Pembulatan ITP3

Not OK

Jika D2*> D2 min

D3 = (ITP3 -D1* a1- D2 a2)/a3 *

D3 = Pembulatan

Not OK

Jika D3*> D3 min

Stop

Grafik Korelasi DDT dan CBR

INI ADALAH CONT AASHTO BINA MARGA

AASHTO BINA MARGA

OH... DALAM LEMBAR HITUNGAN TEBAL PERKERASAN, KONVERSI CBR-DDT SUDAH OTOMATIS DDT = 3.71 Log (CBR) + 1.35 DDT = 4.30 Log (CBR) + 1.7 INPUT CBR HERE!!

4.9 4.9

RESULT: DDT

 

3.910627457 4.667843144

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Tabel 1. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan Beban Sumbu

Angka Ekivalen

Kg

Lb

Sumbu Tun ggal (*)

1,000

2,205

2,000

Su mbu Gan da (**)

0.00023

0.00002

4,409

0.00361

0.00031

3,000

6,614

0.01827

0.00157

4,000

8,818

0.05774

0.00497

5,000

11,023

0.14097

0.01212

6,000

13,228

0.29231

0.02514

7,000

15,432

0.54154

0.04657

8,000

17,637

0.92385

0.07945

8,160

18,000

1.00000

0.08600

9,000

19,842

1.47982

0.12726

10,000

22,046

2.25548

0.19397

11,000

24,251

3.30225

0.28399

12,000

26,455

4.67697

0.40222

13,000

28,660

6.44188

0.55400

14,000

30,865

8.66466

0.74516

15,000

33,069

11.41838

0.98198

16,000

35,274

14.78153

1.27121

(*) Angka Ekivalen Sumbu Tunggal = (beban satu sumbu tunggal dalam Kg/8160)^4 (*) Angka Ekivalen Sumbu Ganda = 0.086 (beban satu sumbu ganda dalam Kg/8160)^4 Tabel 1. Koefisien Distribusi Kendaraan (C) Lebar Perkerasan (L)

Jumlah Jalur

L < 5.50 m

Kendaraan Ringan (*)

Kendaraan Berat (**)

1 arah

2 arah

1 arah

2 arah

1

1.00

1.00

1.00

1.00

5.50 m ≤ L < 8.25 m

2

0.60

0.50

0.70

0.50

8.25 m ≤ L < 11.25 m

3

0.40

0.40

0.50

0.475

11.25 m ≤ L < 15.00 m

4

0.00

0.30

0.00

0.45

15.00 m ≤ L < 18.75 m

5

0.00

0.25

0.00

0.425

18.75 m ≤ L < 22.00 m

6

0.00

0.20

0.00

0.40

* berat < 5 ton, contoh: mobill penumpang, pickup, mobil hantaran ** berat ≥ 5 ton, contoh: bus, truk, traktor, semi trailer, trailer

Tabel 3. FAKTOR REGIONAL (FR)

Iklim I ≤ 900 mm/th

Iklim II > 900 mm/th Catatan :

Kelandaian I

Kelandaian II

Kelandaian III

(<6%)

(6 - 10%)

(>10%)

% kendaraan berat

% kendaraan berat

% kendaraan berat

≤ 30%

>30%

≤ 30%

>30%

≤ 30%

>30%

0,5

1,0−1,5

1,0

1,5−2,0

1,5

2,0−2,5

1,5

2,0−2,5

1,0

2,5−3,0

1,5

3,0−3,5

Pada bagian-bagian jalan tertentu, seperti persimpangan, pemberhentian atau tikungan tajam (R<30m) FR ditambah dengan 0,5. Pada daerah rawa-rawa FR ditambah dengan 1,0

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Tabel 4. Indeks Permukaan (IP) atau Serviceability Index (*) Uraian

Nilai 1,0

permukaan jalan dalam keadaan rusak berat, sehingga sangat mengganggu lalu lintas kendaraan

1,5

adalah tingkat pelayanan terendah yang masih mingkin dilalui (jalan tidak terputus)

2,0 2,5

tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang masih mantap permukaan jalan masih cukup stabil dan baik

(*) Menyatakan kerataan & Kekokohan permukaan bertalian dengan tingkat pelayanan lalulintas

Tabel 5. Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana UR (IPt) Lintas Ekivalen Rencana (LER) *

Klasifikasi Jalan Lokal

Kolektor

Arteri

Tol

< 10 1.5 1.0 - 1.5 1.5 - 2.0 10 - 100 1.5 2.0 1.5 - 2.0 100 - 1000 1.5 1.5 - 2.0 2.0 - 2.5 > 1000 2.5 2.0 - 2.5 * LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban tumbu tunggal Tabel 6.

2.5

Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana UR (IPo) Jenis Lapis Perkerasan

Ipo

LASTON

≥4 3,9 − 3,5 3,9 − 3,5 3,4 − 3,0 3,9 − 3,5 3,4 − 3,0 3,9 − 3,5 3,4 − 3,0 3,4 − 3,0 2,9 − 2,5 2,9 − 2,5 2,9 − 2,5 2,9 − 2,5 ≤ 2,4 ≤ 2,4

LASBUTAG ASBUTON/H R A BURDA BURTU LAPEN LATASBUM BURAS LATASIR JALAN TANAH JALAN KERIKIL

Roughness (mm/km) ≤ > ≤ > ≤ > < < ≤ >

1000 1000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 3000 3000


Tabel 7. Koefisien Kekuatan Relatif (a) Koef. Kekuatan Relatif

Kekuatan Bahan Jenis Bahan

MS

Kt

CBR

(kg)

(kg/cm)

(%)

744

-

-

-

590

-

-

-

-

454

-

-

0.30

-

-

340

-

-

0.35

-

-

744

-

-

0.31

-

-

590

-

-

0.28

-

-

454

-

-

0.26

-

-

340

-

-

0.30

-

-

340

-

-

0.26

-

-

340

-

-

Aspal Macadam

0.25

-

-

-

-

-

Lapen (Mekanis)

0.20

-

-

-

-

-

Lapen (Manual)

-

0.28

-

590

-

-

-

0.26

-

454

-

-

-

0.24

-

340

-

-

-

0.23

-

-

-

-

Lapen (Mekanis)

-

0.19

-

-

-

-

Lapen (Manual)

-

0.15

-

-

22

-

-

0.13

-

-

18

-

-

0.15

-

-

22

-

-

0.13

-

-

18

-

-

0.14

-

-

-

100

Batu Pecah (Kelas A)

-

0.13

-

-

-

80

Batu Pecah (Kelas B)

-

0.12

-

-

-

60

Batu Pecah (Kelas C) Sirtu/Pitrun (Kelas A)

a1

a2

a3

0.40

-

-

0.35

-

0.32

Laston

Lasbutag

Hot Rolles Asphalt (HRA)

Laston Atas

Stabilitas Tanah dgn Semen

Stabilitas Tanah dgn Kapur

-

-

0.13

-

-

70

-

-

0.12

-

-

50

Sirtu/Pitrun (Kelas B)

-

-

0.11

-

-

30

Sirtu/Pitrun (Kelas C)

-

-

0.10

-

-

20

Tanah/Lempung Kepasiran

Koefisien kekuatan relatif masing-masing bahan dan kegunaannya sebagai lapis permukaan, pondasi, pondasi bawah ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test (bahan dengan aspal), kuat tekan (bahan yg distabilisasi dengan semen/kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah) Catatan : - Kuat Tekan stabilitas tanah dengan semen, diperiksa pada hari ke 7. - Kuat Tekan stabilitas tanah dengan kapur, diperiksa pada hari ke 21.

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Tabel 8. Batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan 1. Lapis Permukaan ITP

Tebal Minimum

Bahan

< 3,00

5 cm

Lapis Pelindung : (Buras/Burtu/Burda)

3,00 − 6,70

5 cm

Lape n/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

6,71 − 7,49

7.5 cm

Lape n/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

7,50 − 9,99

7.5 cm

Lasbutag, Laston

≥ 10,00

10 cm

Laston

2. Lapis Pondasi ITP

Tebal Minimum

< 3,00

15 cm

Bahan Batu pec ah , stabilisasi tanah den gan se me n, stabilitasi tanah dengan kapur.

3,00 − 7,49

20 cm *

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilitasi tanah dengan kapur.

7,50 − 9,99

10 cm

Laston Atas

20 cm

Batu pec ah , stabilisasi tanah den gan se me n, stabilitasi tanah dengan kapur, pondasi macadam.

10 − 12,14

15 cm

Laston Atas

20 cm

Batu pec ah , stabilisasi tanah den gan se me n, stabilitasi tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen , Laston Atas

≥ 12,15

25 cm

Batu pec ah , stabilisasi tanah den gan se me n, stabilitasi tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen , Laston Atas

* batas 20 cm dapat diturunkan menjadi 15 c m apabila untuk pondasi bawah digunakan material berbutir kasar 3. Lapis Pondasi Bawah Untuk setiap nilai ITP apabila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah 10 cm


NOMOGRAM 4

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

ITP

ITP

15

3

2

14

1

G

13

 IPo  IPt   log    4 . 2  1 . 5 

3

DDT

P = 8.16 Ton

12

10

IPt = 2 IPo = 3.9-3.5

11

4

9 10 LER 8

9

10000

5

5000 8

7

FR

1000

6

500

7

6

0.5 1.0 7

2.0

100 6

5

50

5.0 8

4

10

5

5

9

3 10

1 4

0.5

11

2

12

LER =

1

2305.06 3

CBR

DDT

6

5.05

FR =

13

2

14 15

ITP =

12

PERENCANAAN TEKNIS JALAN LINTAS UTAMA KALIMANTAN TENGAH SEPANJANG 321,11 KM; (NO. PAKET-I.01TAHUN JAMAK) RUAS 1

RUAS: KASONGAN - KM.65/PALANTARAN

DATA CBR LAPANGAN

PERHITUNGAN CBR RENCANA

NILAI CBR

CBR SORTING

Jumlah Yang Sama atau lebih besar

Persentase Yang Sama atau lebih besar

(%)

(%)

4.5

3.5

3

265

100.00

12+200

5.5

4.0

4

264

99.62

3

12+400

5.0

4.0

-

-

-

4

12+600

4.5

4.0

-

-

-

5

12+800

5.0

4.0

-

-

-

6

13+000

6.5

4.0

-

-

-

7

13+200

4.5

4.0

-

-

-

8

13+400

3.5

4.0

-

-

-

9

13+600

5.0

4.0

-

-

-

10

13+800

7.0

4.0

-

-

-

11

14+000

6.0

4.5

4.5

255

96.23

12

14 200

95

45

No.

STA

1

12+000

2

(%)



DATA CBR LAPANGAN


NILAI CBR

CBR SORTING


Persentase Yang Sama atau lebih besar

(%)

(%)

4.5

3.5

3

265

100.00

12+200

5.5

4.0

4

264

99.62

3

12+400

5.0

4.0

-

-

-

4

12+600

4.5

4.0

-

-

-

5

12+800

5.0

4.0

-

-

-

6

13+000

6.5

4.0

-

-

-

7

13+200

4.5

4.0

-

-

-

8

13+400

3.5

4.0

-

-

-

9

13+600

5.0

4.0

-

-

-

10

13+800

7.0

4.0

-

-

-

11

14+000

6.0

4.5

4.5

255

96.23

12

14+200

9.5

4.5

-

-

-

13

14+400

6.5

4.5

-

-

-

14

14+600

10.0

4.5

-

-

-

15

14+800

6.5

4.5

-

-

-

16

15+000

7.0

4.5

-

-

-

17

15+200

5.5

4.5

-

-

-

18

15+400

5.0

4.5

-

-

-

19

15+600

5.0

4.5

-

-

-

20

15+800

4.0

4.5

-

-

-

21

16+000

5.0

4.5

-

-

-

22

16+200

5.0

4.5

-

-

-

23

16+400

6.0

4.5

-

-

-

24

16+600

6.0

4.5

-

-

-

25

16+800

10.0

4.5

-

-

-

26

17+000

9.0

4.5

-

-

-

27

17+200

8.5

4.5

-

-

-

28

17+400

5.5

4.5

-

-

-

29

17+600

11.0

4.5

-

-

-

30

17+800

12.0

4.5

-

-

-

31

18+000

8.5

4.5

-

-

-

32

18+200

7.0

4.5

-

-

-

33

18+400

7.5

4.5

-

-

-

34

18+600

5.5

4.5

-

-

-

35

18+800

5.5

5.0

5

231

87.17

36

19+000

5.0

5.0

-

-

-

37

19+200

5.0

5.0

-

-

-

38

19+400

6.0

5.0

-

-

-

39

19+600

6.0

5.0

-

-

-

40

19+800

6.0

5.0

-

-

-

No.

STA

1

12+000

2


(%)

Halaman 9 dari 22



DATA CBR LAPANGAN No.

STA


NILAI CBR

CBR SORTING

(%)

(%)


Persentase Yang Sama atau lebih besar (%)

41

20+000

7.0

5.0

-

-

-

42

20+200

5.0

5.0

-

-

-

43

20+400

6.5

5.0

-

-

-

44

20+600

7.0

5.0

-

-

-

45

20+800

8.0

5.0

-

-

-

46

21+000

7.0

5.0

-

-

-

47

21+200

7.0

5.0

-

-

-

48

21+400

6.0

5.0

-

-

-

49

21+600

8.0

5.0

-

-

-

50

21+800

6.5

5.0

-

-

-

51

22+000

6.0

5.0

-

-

-

52

22+200

4.5

5.0

-

-

-

53

22+400

4.5

5.0

-

-

-

54

22+600

6.0

5.0

-

-

-

55

22+800

6.0

5.0

-

-

-

56

23+000

6.0

5.0

-

-

-

57

23+200

6.0

5.0

-

-

-

58

23+400

6.5

5.0

-

-

-

59

23+600

9.0

5.0

-

-

-

60

23+800

8.0

5.0

-

-

-

61

24+000

7.5

5.0

-

-

-

62

24+200

7.5

5.0

-

-

-

63

24+400

6.5

5.0

-

-

-

64

24+600

8.0

5.0

-

-

-

65

24+800

6.5

5.0

-

-

-

66

25+000

6.0

5.0

-

-

-

67

25+200

6.0

5.0

-

-

-

68

25+400

4.5

5.0

-

-

-

69

25+600

5.0

5.0

-

-

-

70

25+800

6.5

5.0

-

-

-

71

26+000

6.0

5.0

-

-

-

72

26+200

5.5

5.0

-

-

-

73

26+400

5.0

5.0

-

-

-

74

26+600

5.5

5.0

-

-

-

75

26+800

4.5

5.0

-

-

-

76

27+000

6.0

5.0

-

-

-

77

27+200

5.0

5.0

-

-

-

78

27+400

5.5

5.0

-

-

-

79

27+600

4.5

5.0

-

-

-

80

27+800

5.5

5.0

-

-

-


Halaman 10 dari 22




STA


NILAI CBR

CBR SORTING

(%)

(%)



81

28+000

6.0

5.0

-

-

-

82

28+200

6.0

5.0

-

-

-

83

28+400

6.0

5.0

-

-

-

84

28+600

7.0

5.0

-

-

-

85

28+800

6.5

5.0

-

-

-

86

29+000

7.5

5.0

-

-

-

87

29+200

6.0

5.0

-

-

-

88

29+400

5.0

5.0

-

-

-

89

29+600

6.0

5.5

5.5

177

66.79

90

29+800

5.5

5.5

-

-

-

91

30+000

4.5

5.5

-

-

-

92

30+200

4.5

5.5

-

-

-

93

30+400

4.5

5.5

-

-

-

94

30+600

6.5

5.5

-

-

-

95

30+800

5.0

5.5

-

-

-

96

31+000

7.0

5.5

-

-

-

97

31+200

6.0

5.5

-

-

-

98

31+400

4.5

5.5

-

-

-

99

31+600

6.0

5.5

-

-

-

100

31+800

5.5

5.5

-

-

-

101

32+000

5.0

5.5

-

-

-

102

32+200

6.0

5.5

-

-

-

103

32+400

7.0

5.5

-

-

-

104

32+600

6.5

5.5

-

-

-

105

32+800

6.5

5.5

-

-

-

106

33+000

5.0

5.5

-

-

-

107

33+200

4.5

5.5

-

-

-

108

33+400

5.5

5.5

-

-

-

109

33+600

6.5

5.5

-

-

-

110

33+800

6.0

5.5

-

-

-

111

34+000

6.0

5.5

-

-

-

112

34+200

7.0

5.5

-

-

-

113

34+400

6.0

5.5

-

-

-

114

34+600

8.0

5.5

-

-

-

115

34+800

6.5

5.5

-

-

-

116

35+000

7.5

5.5

-

-

-

117

35+200

8.0

5.5

-

-

-

118

35+400

6.5

6.0

6

148

55.85

119

35+600

6.0

6.0

-

-

-


Halaman 11 dari 22




STA


NILAI CBR

CBR SORTING

(%)

(%)



120

35+800

5.0

6.0

-

-

-

121

36+000

4.5

6.0

-

-

-

122

36+200

7.0

6.0

-

-

-

123

36+400

7.5

6.0

-

-

-

124

36+600

7.0

6.0

-

-

-

125

36+800

5.0

6.0

-

-

-

126

37+000

5.5

6.0

-

-

-

127

37+200

6.0

6.0

-

-

-

128

37+400

5.0

6.0

-

-

-

129

37+600

5.0

6.0

-

-

-

130

37+800

7.0

6.0

-

-

-

131

38+000

4.5

6.0

-

-

-

132

38+200

5.5

6.0

-

-

-

133

38+400

6.5

6.0

-

-

-

134

38+600

6.0

6.0

-

-

-

135

38+800

6.5

6.0

-

-

-

136

39+000

6.0

6.0

-

-

-

137

39+200

6.0

6.0

-

-

-

138

39+400

7.5

6.0

-

-

-

139

39+600

6.5

6.0

-

-

-

140

39+800

8.0

6.0

-

-

-

141

40+000

7.5

6.0

-

-

-

142

40+200

6.0

6.0

-

-

-

143

40+400

5.0

6.0

-

-

-

144

40+600

6.0

6.0

-

-

-

145

40+800

7.0

6.0

-

-

-

146

41+000

6.0

6.0

-

-

-

147

41+200

5.0

6.0

-

-

-

148

41+400

6.0

6.0

-

-

-

149

41+600

6.0

6.0

-

-

-

150

41+800

6.5

6.0

-

-

-

151

42+000

6.0

6.0

-

-

-

152

42+200

6.0

6.0

-

-

-

153

42+400

6.5

6.0

-

-

-

154

42+600

7.0

6.0

-

-

-

155

42+800

6.0

6.0

-

-

-

156

43+000

5.5

6.0

-

-

-

157

43+200

7.5

6.0

-

-

-

158

43+400

6.0

6.0

-

-

-

159

43+600

7.0

6.0

-

-

-


Halaman 12 dari 22




STA


NILAI CBR

CBR SORTING

(%)

(%)



160

43+800

7.5

6.0

-

-

-

161

44+000

5.0

6.0

-

-

-

162

44+200

5.0

6.0

-

-

-

163

44+400

4.0

6.0

-

-

-

164

44+600

5.0

6.0

-

-

-

165

44+800

5.0

6.0

-

-

-

166

45+000

5.0

6.0

-

-

-

167

45+200

5.0

6.0

-

-

-

168

45+400

5.0

6.0

-

-

-

169

45+600

4.0

6.0

-

-

-

170

45+800

4.0

6.0

-

-

-

171

46+000

5.0

6.0

-

-

-

172

46+200

4.5

6.0

-

-

-

173

46+400

4.0

6.0

-

-

-

174

46+600

6.0

6.0

-

-

-

175

46+800

4.0

6.0

-

-

-

176

47+000

5.0

6.0

-

-

-

177

47+200

6.5

6.0

-

-

-

178

47+400

6.0

6.0

-

-

-

179

47+600

6.0

6.0

-

-

-

180

47+800

5.5

6.5

6.5

86

32.45

181

48+000

7.0

6.5

-

-

-

182

48+200

6.0

6.5

-

-

-

183

48+400

6.0

6.5

-

-

-

184

48+600

9.5

6.5

-

-

-

185

48+800

7.0

6.5

-

-

-

186

49+000

7.5

6.5

-

-

-

187

49+200

7.0

6.5

-

-

-

188

49+400

5.5

6.5

-

-

-

189

49+600

7.0

6.5

-

-

-

190

49+800

6.5

6.5

-

-

-

191

50+000

4.5

6.5

-

-

-

192

50+200

6.0

6.5

-

-

-

193

50+400

4.0

6.5

-

-

-

194

50+600

5.5

6.5

-

-

-

195

50+800

5.5

6.5

-

-

-

196

51+000

6.0

6.5

-

-

-

197

51+200

6.0

6.5

-

-

-

198

51+400

4.5

6.5

-

-

-

199

51+600

5.0

6.5

-

-

-


Halaman 13 dari 22




STA


NILAI CBR

CBR SORTING

(%)

(%)



200

51+800

4.5

6.5

-

-

-

201

52+000

4.5

6.5

-

-

-

202

52+200

6.0

6.5

-

-

-

203

52+400

5.0

6.5

-

-

-

204

52+600

5.5

6.5

-

-

-

205

52+800

4.5

6.5

-

-

-

206

53+000

4.0

7.0

7

60

22.64

207

53+200

6.0

7.0

-

-

-

208

53+400

6.0

7.0

-

-

-

209

53+600

6.5

7.0

-

-

-

210

53+800

6.5

7.0

-

-

-

211

54+000

6.0

7.0

-

-

-

212

54+200

5.5

7.0

-

-

-

213

54+400

5.0

7.0

-

-

-

214

54+600

5.5

7.0

-

-

-

215

54+800

5.0

7.0

-

-

-

216

55+000

4.5

7.0

-

-

-

217

55+200

5.0

7.0

-

-

-

218

55+400

5.0

7.0

-

-

-

219

55+600

5.5

7.0

-

-

-

220

55+800

6.0

7.0

-

-

-

221

56+000

5.0

7.0

-

-

-

222

56+200

5.0

7.0

-

-

-

223

56+400

5.5

7.0

-

-

-

224

56+600

6.0

7.0

-

-

-

225

56+800

5.5

7.0

-

-

-

226

57+000

6.0

7.0

-

-

-

227

57+200

5.0

7.0

-

-

-

228

57+400

5.5

7.0

-

-

-

229

57+600

5.0

7.0

-

-

-

230

57+800

6.0

7.0

-

-

-

231

58+000

7.0

7.5

7.5

35

13.21

232

58+200

7.0

7.5

-

-

-

233

58+400

6.0

7.5

-

-

-

234

58+600

7.0

7.5

-

-

-

235

58+800

5.0

7.5

-

-

-

236

59+000

5.0

7.5

-

-

-

237

59+200

5.0

7.5

-

-

-

238

59+400

9.5

7.5

-

-

-

239

59+600

8.0

7.5

-

-

-


Halaman 14 dari 22




STA


NILAI CBR

CBR SORTING

(%)

(%)



240

59+800

6.0

7.5

-

-

-

241

60+000

5.0

7.5

-

-

-

242

60+200

4.5

7.5

-

-

-

243

60+400

5.0

7.5

-

-

-

244

60+600

6.0

7.5

-

-

-

245

60+800

6.5

8.0

8

21

7.92

246

61+000

5.0

8.0

-

-

-

247

61+200

5.0

8.0

-

-

-

248

61+400

4.0

8.0

-

-

-

249

61+600

5.5

8.0

-

-

-

250

61+800

4.5

8.0

-

-

-

251

62+000

5.0

8.0

-

-

-

252

62+200

5.5

8.0

-

-

-

253

62+400

5.0

8.0

-

-

-

254

62+600

7.5

8.5

8.5

12

4.53

255

62+800

7.5

8.5

-

-

-

256

63+000

8.0

9.0

9

10

3.77

257

63+200

5.0

9.0

-

-

-

258

63+400

5.0

9.0

-

-

-

259

63+600

6.0

9.5

9.5

7

2.64

260

63+800

5.0

9.5

-

-

-

261

64+000

5.5

9.5

-

-

-

262

64+200

6.0

10.0

10

4

1.51

263

64+400

7.0

10.0

-

-

-

264

64+600

7.5

11.0

11

2

0.75

265

64+800

9.0

12.0

12

1

0.38


Halaman 15 dari 22

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR Metoda Analisa Komponen (Bina Marga) DATA UMUM 1. Nama Ruas 2. Umur Rencana (UR) 3. Tahun Awal Konstruksi 4. Jalan dibuka untuk umum pada tahun 5. Perkembangan lalu-lintas (i) selama pelaksanaan 6. Perkembangan lalu-lintas (i) akhir umur rencana 7. Data Curah hujan 8. Kelandaian <6% 6%-10% 9. CBR Tanah 10. Fungsi Jalan adalah Lokal 2 Jalur Kolektor  4 Jalur Arteri 6 Jalur Tol PERHITUNGAN 1. DATA LALU LINTAS TAHUN 2001 BEBAN SUMBU JENIS KENDARAAN

:

PAP 2008

:

10 tahun

:

2004

:

2005

:

10.0% /tahun

:

8.0% /tahun

:

>900 mm/tahun 

>10%

:

6.0 (%) 

1 arah 2 arah 

LHR

Kendaraaan Ringan

(1+1) ton

=

4000

Kendaraan

Bus (8 ton)

(3+5) ton

=

800

Kendaraan

Truk 2 as (13 ton)

(5+8) ton

=

200

Kendaraan

Truk 3 as (20 ton)

(6+7+7) ton

=

150

Kendaraan

= =

0 5150

Kendaraan

Truk 5 as (30 ton)

(5+5+6+7+7) ton TOTAL LHR

2. Persentase kendaraan berat (> 5 ton)

=

3. LHR pada awal umur rencana, tahun i=

10.0%

%

n=

2005

-

1150 5150

kend/hari/2 jalur = n

2005

= LHR x (1+ i)

2001

=

4 LHR0

BEBAN SUMBU

JENIS KENDARAAN

22.33%

Kendaraaan Ringan

(1+1) ton

=

5857

Kendaraan

Bus (8 ton)

(3+5) ton

=

1172

Kendaraan

Truk 2 as (13 ton)

(5+8) ton

=

293

Kendaraan

Truk 3 as (20 ton)

(6+7+7) ton

=

220

Kendaraan

=

0

Kendaraan

=

7542

Truk 5 as (30 ton)

(5+5+6+7+7) ton TOTAL LHR0

4. LHR pada akhir umur rencana, tahun

2015

i=

8.0%

%

n=

2015

-

JENIS KENDARAAN

2005

kend/hari/2 jalur n

= LHR x (1+ i) =

10 LHRt

BEBAN SUMBU

Kendaraaan Ringan

(1+1) ton

=

12645

Kendaraan

Bus (8 ton)

(3+5) ton

=

2531

Kendaraan

Truk 2 as (13 ton)

(5+8) ton

=

633

Kendaraan

Truk 3 as (20 ton)

(6+7+7) ton

=

475

Kendaraan

=

0

Kendaraan

=

16284

Truk 5 as (30 ton)

Ruas: Kasongan - KM. 65/Palantaran

(5+5+6+7+7) ton TOTAL LHRt

kend/hari/2 jalur

Halaman 16 dari 22

5. Menghitung angka ekivalen (E)

[Menggunakan Tabel 1.MAK] 4

beban sumbu [kg]

Sumbu Tunggal =

8160 4

0,086 x beban sumbu [kg]

Sumbu Ganda =

8160

JENIS KENDARAAN

ANGKA EKIVALEN (E)

Kendaraaan Ringan

(1+1) ton

0.00023

+

0.00023

=

0.00045

Bus (8 ton)

(3+5) ton

0.01827

+

0.14097

=

0.15924

Truk 2 as (13 ton)

(5+8) ton

0.14097

+

0.92385

=

1.06481

Truk 3 as (20 ton)

(6+7+7) ton

0.29231

+

0.74516

=

1.03747

Truk 5 as (30 ton)

(5+5+6+7+7) ton

0.57425

+

0.74516

=

1.31941

6. Koefisien Distribusi Kendaraan (C) Konfigurasi

[Menggunakan Tabel 2 MAK] =

2

Koef. Dist. (c) Kendaraan Ringan

=

0.5

Koef. Dist. (c) Kendaraan Berat

=

0.5

2 Arah

Jalur

7. Menghitung Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) = E x LHR 0 x C JENIS KENDARAAN

E

LHR

C

LEP

Kendaraaan Ringan

0.00045

x

5857

x

0.5

=

1.3210

Bus (8 ton)

0.15924

x

1172

x

0.5

=

93.3129

Truk 2 as (13 ton)

1.06481

x

293

x

0.5

=

155.9951

Truk 3 as (20 ton)

1.03747

x

220

x

0.5

=

114.1218

Truk 5 as (30 ton)

1.31941

x

0

x

0.5 = LEP =

0.0000 364.7509

8. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) = E x LHRt x C JENIS KENDARAAN

E

LHR

C

LEP

Kendaraaan Ringan

0.00045

x

12645

x

0.5

=

2.8521

Bus (8 ton)

0.15924

x

2531

x

0.5

=

201.5145

Truk 2 as (13 ton)

1.06481

x

633

x

0.5

=

337.0133

Truk 3 as (20 ton)

1.03747

x

475

x

0.5

=

246.3994

Truk 5 as (30 ton)

1.31941

x

0

x

0.5 = LEA =

0.0000 787.7793

9. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET) = 0.5 x (LEP+LEA) LET =

0.5

x

364.7509

+

787.7793

=

2305.06027

10. Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER) = LET x UR/10 = LET x Faktor Penyesuaian LER =

2305.06027

x

10

/

10

=

2305.06027

11. Menghitung ITP (Indeks Tebal Perkerasan) a. Mencari Daya Dukung Tanah Dasar (DD T) [Grafik Korelasi atau rumus BINA MARGA] DDT = 4.30 * LOG (CBR) + 1.7 CBR =

6.0

b. Mencari Faktor Regional (FR) Kelandaian =

6-10%

% Kendaraan berat =

22.33%

(%)



DDT

=

5.05

[Menggunakan Tabel 3 MAK] FR =

2.0

Iklim/Curah Hujan = >900 mm/tahun c. Mencari Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana, IP 0 (Tabel 6) Lapis Permukaan Dipakai Laston dengan IP 0 =

3.9-3.5

d. Mencari Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana, IPt (Tabel 5) LER =

2305.06

Klasifikasi jalan =

Kolektor


IPt =

2

Halaman 17 dari 22

e. Mencari Indeks Tebal Perkerasan, ITP IP0 = 3.9-3.5 IPt =

[Menggunakan Nomogram] Nomogram

2

4

; ITP

=

12

12. Menghitung Tebal Perkerasan ITP (Minimal) = MATERIAL

12 Kekuatan Bahan

Koef. Kekuatan Relatif

KETERANGAN

LASTON (AC)

MS = 744 (kg)

a1

=

0.4

Batu Pecah Kelas A

CBR = 100%

a2

=

0.14

LAPIS PONDASI ATAS

Sirtu Kelas B

CBR = 50%

a3

=

0.12

LAPIS PONDASI BAWAH

SUSUNAN PERKERASAN

LAPIS PERMUKAAN

Koef. Kekuatan

TEBAL

0.4

D1

LAPIS PONDASI

0.14

D2

LAPIS PONDASI BAWAH

0.12

D3

LAPIS PERMUKAAN

TANAH DASAR

ITP = a1.D1+ a2.D2 + a3.D3 D2 =

25.00

cm

D3 =

35.00

cm

=

10.75

cm



11.00

cm

CEK BATAS MINIMUM TEBAL LAPISAN [TABEL 8 MAK] TEBAL MINIMUM LASTON

=

10.00

cm

Jadi TEBAL LAPISAN LASTON [FINAL] (*)

=

11.00

cm [OK!!]

diambil,

D1 =

ITP - a2.D2 - a3.D3 a1

Jadi : Laston dipakai : Lapis Aus (AC-WC) =

4.0

cm

Lapis Pondasi (AC-BC) =

7.0

cm

Agregat Kelas A =

25.0

cm

Agregat Kelas B =

35.0

cm

AC-WC

4.0

cm

AC-BASE COURSE

7.0

cm

AGGREGAT A

25.0

cm

AGGREGAT B

35.0

cm

TANAH DASAR

CBR 6%

(Tebal Minimum 4 cm)

Lapis Pondasi dipakai :

13 SUSUNAN TEBAL PERKERASAN:


Halaman 18 dari 22


NOMOGRAM 1

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

ITP

ITP

15

3

2 1

14 13

DDT

 IPo  IPt   log    4 .2  1 . 5 

G

12

10

11 9

P

= 8.16 Ton

IPt

= 2.5

IPo

=

3

4

4

10 LER 8

9

10000 5000

5 8

7 1000

FR 6

500

0.5

7

6

1.0 2.0

100 5

7

6

50

5.0 8

10

4

5 5

9

3 10

1 4

0.5 2

11

LER =

2840

FR =

1.5

12

1 13

3

CBR

DDT

4.5

4.51

14 15

ITP =

12.5

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR Metoda Analisa Komponen (Bina Marga) 1.

LER =

2.

CBR Tanah Dasar =

2840 4.5

3. Mencari Indeks Tebal Perkerasan, ITP IP0 = 4 IPt =

2.5

Faktor Regional =

1.5

SS/Hari (%)



IPt =

2,5

=

4.51

DDT


1

; ITP

=

12.5

4. Menghitung Tebal Perkerasan ITP (Minimal) =

12.5

MATERIAL LASTON (AC)

Kekuatan Bahan MS = 744 (kg)

Batu Pecah Kelas A

CBR = 100%

a2

=

0.14

LAPIS PONDASI ATAS

Sirtu Kelas B

CBR = 50%

a3

=

0.12

LAPIS PONDASI BAWAH

SUSUNAN PERKERASAN

Koef. Kekuatan Relatif a1 = 0.39

KETERANGAN LAPIS PERMUKAAN

Koef. Kekuatan

TEBAL

LAPIS PERMUKAAN

0.39

D1

LAPIS PONDASI

0.14

D2

LAPIS PONDASI BAWAH

0.12

D3

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR Metoda Analisa Komponen (Bina Marga) 1.

LER =

2.

CBR Tanah Dasar =

2840

SS/Hari

4.5

IPt =

2.5

Faktor Regional =

1.5



(%)

3. Mencari Indeks Tebal Perkerasan, ITP IP0 = 4

IPt =

2,5

=

4.51

DDT


1

; ITP

=

12.5


12.5

MATERIAL LASTON (AC)

Kekuatan Bahan MS = 744 (kg)


Batu Pecah Kelas A

CBR = 100%

a2

=

0.14

LAPIS PONDASI ATAS

Sirtu Kelas B

CBR = 50%

a3

=

0.12

LAPIS PONDASI BAWAH

SUSUNAN PERKERASAN


Koef. Kekuatan

TEBAL

LAPIS PERMUKAAN

0.39

D1

LAPIS PONDASI

0.14

D2

LAPIS PONDASI BAWAH

0.12

D3

TANAH DASAR

ITP = a1.D1+ a2.D2 + a3.D3

=

12.5

Cek Tebal Minimum (ITP) LAPISAN PONDASI LASTON = D1 (cm) LPA = D2 (cm) LPB = D3 (cm) D1 =

12.5 STANDAR 10 25 10

ITP - a2.D2 - a3.D3 a1

DIPILIH 25.00 35.00 =

12.31

cm



12.50

cm

Jadi : Laston dipakai : Lapis Aus (AC-WC) =

5.0

cm (Tebal Minimum 4 cm)

Lapis Pondasi (AC-BC) =

8.0

cm

Agregat Kelas A =

25.0

cm

Agregat Kelas B =

35.0

cm

AC-WC

5.0

cm

AC-BASE COURSE

8.0

cm

AGGREGAT A

25.0

cm

AGGREGAT B

35.0

cm

TANAH DASAR

4.5%


5.

SUSUNAN TEBAL PERKERASAN:


Halaman 20 dari 22

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR Metoda AASHTO 1972 1.

CSA =

2.

CBR Tanah Dasar =

21000000 5.5

(%)

 S-Soil Support Value

3. Mencari Indeks Tebal Perkerasan (ITP) atau Structural Number (SN) P0 = 4 Pt =

2

Faktor Regional =

2

; SN

=

4.90

=

5.15


5.15

MATERIAL PlantMix

Kekuatan Bahan (High Stability)

Crushed Stone

(Batu pecah)


Sandy Gravel


a2

=

0.14

LAPIS PONDASI ATAS

a3

=

0.11

LAPIS PONDASI BAWAH

SUSUNAN PERKERASAN

Koef. Kekuatan

TEBAL

LAPIS PERMUKAAN

0.44

D1

LAPIS PONDASI

0.14

D2

LAPIS PONDASI BAWAH

0.11

D3

TANAH DASAR

ITP = a1.D1+ a2.D2 + a3.D3

=

5.15

Cek Tebal Minimum (ITP) LAPISAN PONDASI

5.15 STANDAR

DIPILIH

LASTON = D1 (inch)

6

inch

LPA = D2 (inch)

7

inch

8.00

inch

LPB = D3 (inch)

8

inch

9.00

inch

=

6.91

inch



17.55



18

cm cm

D1 =

ITP - a2.D2 - a3.D3 a1

Jadi :

inch

Laston dipakai : Lapis Aus (AC-WC)

=

4.0

cm

Lapis Pondasi (AC-BC)

=

14.0

cm

Agregat Kelas A

=

20.3

cm

Agregat Kelas B

=

22.9

cm

AC-WC

4.0

cm

AC-BASE COURSE

14.0

cm

AGGREGAT A

8.0

cm

AGGREGAT B

9.0

cm

TANAH DASAR

5.5%



5.



Halaman 21 dari 22

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR Metoda AASHTO 1972 1.

CSA =

2.

CBR Tanah Dasar =

21000000 5.5

(%)

 S-Soil Support Value

3. Mencari Indeks Tebal Perkerasan (ITP) atau Structural Number (SN) P0 = 4 Pt =

2.5

Faktor Regional =

; SN

=

4.90

=

5.65

2


5.65

MATERIAL

Kekuatan Bahan

Koef. Kekuatan Relatif

KETERANGAN

PlantMix

(High Stability)

a1

=

0.44

LAPIS PERMUKAAN

Crushed Stone

(Batu pecah)

a2

=

0.14

LAPIS PONDASI ATAS

a3

=

0.11

LAPIS PONDASI BAWAH

Sandy Gravel SUSUNAN PERKERASAN

Koef. Kekuatan

TEBAL

LAPIS PERMUKAAN

0.44

D1

LAPIS PONDASI

0.14

D2

LAPIS PONDASI BAWAH

0.11

D3

TANAH DASAR

ITP = a1.D1+ a2.D2 + a3.D3

=

5.65

Cek Tebal Minimum (ITP) LAPISAN PONDASI

D1 =

5.65 STANDAR

DIPILIH

LASTON = D1 (inch)

6

inch

LPA = D2 (inch)

7

inch

10.00

inch

LPB = D3 (inch) ITP - a 2.D2 - a3.D3

8

inch

12.00

inch

=

6.66

inch



16.91



17

cm cm

a1

Jadi :

inch

Laston dipakai : Lapis Aus (AC-WC)

=

4.0

cm

Lapis Pondasi (AC-BC)

=

13.0

cm

Agregat Kelas A

=

25.4

cm

Agregat Kelas B

=

30.5

cm

AC-WC

4.0

cm

AC-BASE COURSE

13.0

cm

AGGREGAT A

10.0

cm

AGGREGAT B

12.0

cm

TANAH DASAR

5.5%



5.



Halaman 22 dari 22

Hitungan Tebal Perkerasan.xlsx

Recommend Documents