LAPORAN HISTOLOGY SISTEM PENCERNAAN PENCERNAAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Struktur Perkembangan Hewan Yang dibina oleh Ibu Umie Lestari
oleh Dinda Tri Yunisa (1603426062299) (1603426062299) Gufron Alifi (160342606289) (160342606289) Lutfita Fitriana (160342606284) (160342606284) Nor Fadillah (160342606217) (160342606217)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MARET 2017
A. Tujuan
1. Mempelajari struktur histologi 4 macam papilla lidah. 2. Mempelajari strktur histologi gigi dalam pertumbuhan. 3. Membandingkan struktur histologi saluran pencernaan makanan. 4. Mempelajari struktur histologi hati dan pancreas.
B. Dasar Teori
Sistem pencernaan merupakan system yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah di cerna oleh tubuh. Sistem pencernaan di mulai dari mulut, faring, esophagus, lambung, usus dan anus. Perubahan makanan menjadi zat makanan yang dapat di serap, dilakukan di dalam saluran pencernaan makanan, dibantu oleh secret yang di hasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Di dalam mulut, makanan akan dicerna secara sadar menjadi bagian-bagian lebih kecil. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Lidah didalam mulut berfungsi untuk merasakan makanan. Pada lidah terdapat ujung syaraf pengecap yang disebut sebagai papila lidah. Papila lidah ini yang menyebabkan lidah mejadi kasar. Macam-macam papila lidah yaitu papila filiformis, papila fungiformis, papila sirkumvalata dan papila foliata. Di dalam rongga mulut juga terdapat gigi. Gigi berfungsi sebagai alat pencerna mekanik seperti untuk memotong, mengoyak, dan memecah makanan menjadi bagian yang lebih kecil sehingga mempermudah kerja enzim. Bila gigi di potong memanjang, maka tampak bagian-bagian seperti lapisan email, dentin, pulpa yang merupakan rongga dalam gigi yang berisi se rabut syaraf dan pembuluh darah dan akar gigi yang tertanam di dalam gusi.
Struktur saluran pencernaan makanan muulai dari lumen sampai permukaan luar terdiri atas lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan muskularis, lapisan adventitia. Sistem pencernaan makanan pada selanjutnya adalah kerongkongan esophagus. Esofagus adalah saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Pada lambung lapisan mukosa di lapisi epitel selapis silindris yang membentuk pendalaman yang disebut faveola gastrika. Lamina propia banyak mengandung klenjar tubuler
bercabang sederhana. Tiga macam sel yang membangun kelenjar tersebut yaitu sel muskus leher, sel zymogen dan sel parietal.
Organ pencernaan selanjutnya yaitu usus halus. Pada manusia terdiri dari t iga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus halus tengah (jejenum), dan usus halus bagian akhir (ileum). Pada usus halus, terjadi proses penyerapan sari-s ari makanan yang selanjutnya di edarkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Proses pencernaaan kimiawi pada usus halus dilakukan oleh zat-zat kimia yang di hasilkan dari getah usus, getah pancreas dan kelenjar empedu. Makanan yang tiddak berhasil di cerna, bersama sama sel-sel epitel usus yang rusak, akan menuju ke usus besar dan di ubah menjadi feses. Pada usus besar tidak terdapat vili, banyak tersusun kelenjar liberkuhn. Adapun pada sistem pencernaan kelenjar pencernaan yang berperan berasal dari hati dan pankreas. C. Alat dan Bahan
1. Alat Mikroskop
2. Bahan Preparat Histologis : - preparat gigi - preparat papila filiformis - preparat papila foliata - preparat sirkumvalata - preparat esofagus - preparat gastrium
D. Prosedur
1.
Lidah Di amati dan di gambar struktur papilla lidah. Di bandikan tiga macam struktur papilla lidah tersebut.
2.
Gigi Di amati dan di gambar struktur pertumbuhan gigi. Di amati bagian-bagian gigi dari luar kea rah pulpa.
3.
Esofagus
Di amati secara keseluruhan struktur esopfagus. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
4.
Lambung Di amati secara keseluruhan struktur lambung. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
5.
Kolon Di amati secara keseluruhan struktur kolon. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
6.
Duodenum Di amati secara keseluruhan struktur duodenum. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
7.
Jejeneum Di amati secara keseluruhan struktur jejeneum. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
8.
Illium Di amati secara keseluruhan struktur illium. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
9.
Pankreas Di amati secara keseluruhan struktur pankreas. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
10.
Hati
Di amati secara keseluruhan struktur hati. Di gambar salah satu sektor saja yang di dalamnya terdapat lapisan saluran pencernaan mulai dari lumen kea rah luar.
E. Hasil Pengamatan
Gambar pengamatan
1
2
3
Gambar referensi
4
5
Nama : Preparat papila filiformis Perbesaran : Keterangan : 1. Papila filiformis 2. Jaringan epitel 3. Jaringan ikat 4. Pembuluh darah 5. Jaringan Otot
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas
1
2
3
Nama : preparat sirkumvalata
Sumber : (http://www.histol.chuvashia.com/atlas-
Perbesaran : 4 x 10
en/digestive-05-en.htm
Keterangan :
Keterangan : 1. Epitel skuamosa bertingkat non-
1. Taste buds 2. Epitel skuamosa vertigkat non-keratin yang menutupi
keratin yang menutupi papila 2. Lamina propia pada mukosa permukaan dorsum lidah
papilla 3. Lamina propa pada mukosa
3. Taste buds
permukaan dorsum lidah
1
2
Nama : Preparat Foliata Perbesaran : 4 x 10
3
Sumber : (http://www.histol.chuvashia.com/atlasen/digestive-05-en.htm Keterangan :
1. Keterangan : Epitel skuamosa
1. Epitel skuamosa bertingkat non-
bertingkat non-keratin yang
keratin yang menutupi papilla
menutupi papilla
2. Lamina propia pada mukosa
2. Lamina propia pada mukosa permukaan dorsum lidah
permukaan dorsum lidah 3. Taste buds
3. Taste buds
1
2
3
4 5
6
7
Nama : Gigi dalam pertumbuhan Perbesaran : 4 x 10 Keterangan: 1. Reticulum endoplasma 2. Lapisan intermedium 3. Email 4. Pulpa dentis 5. Prodentin 6. Dentin 7. Odontoblas
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text &
Atlas
1
2
3
4
5
6 Nama : preparat esofagus Perbesaran : 10 x 40 Keterangan : 1. Lumen 2. Epitel 3. Lamina propria 4. Muskularis mukosa 5. Lapisan sirkular dalam 6. Lapisan longitudinal
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas
1
2
3
Nama : Preparat lambung
4
Sumber : http://www.distrodoc.com/1596lambung-tunggal-atau-kelenjar
Perbesaran : 10 x 10 Keterangan : 1. Tunika submukosa 2. Tunika serosa 3. Tunika mukosa 4. Tunika muskularis
1
2
3 4 5
6
Nama : Preparat Colon Perbesaran : 10 x 10 Keterangan : 1. Kripti lieberkuhn 2. Epitel 3. Lamina propria 4. Submukosa 5. Muskularis mukosa
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas
6. Muskularis
1
2
3
Nama : Preparat duodenum Perbesaran : 10 x 10 Keterangan : 1. Muskularis mukosa
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas
2. Epitel 3. Lamina propria
1
2 3
4
Nama : Preparat Jejeneum Perbesaran : 10 x 10 Keterangan : 1. Muskularis mukosa 2. Epitel 3. Lamina propria 4. Pita sirkularis
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text &
Atlas
Nama : Preparat Ilium Perbesaran : 10 x 10
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas
Keterangan :
1 Nama : Preparat Pankreas Perbesaran : 10 x 10 Keterangan :
1. Jaringan eksokrin 2. Septa jaringan ikat 3. Jaringan endokrin
2
3
Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas
1
2
Nama : Preparat hati Perbesaran : 10 x 10
3 Sumber : Junquiera’s Basic Histology Text &
Atlas
Keterangan : 1. Jaringan ikat petral 2. Lobus hati 3. Vena sentral
F. Analisis dan Pembahasan
1. Papilla filiformis Papila filiformis merupakan papila jaringan ikat yang ramping, masing-masing dengan papila sekunder dengan lapisan penutup yang memiliki zat tanduk tebal. Jumlah dari papila ini pada pria diperkirakan 500/cm2yang letaknya kebanyakan pada pertengahan dorsum lidah dan tidak terdapat pada permukaan faringeal. Papila ini berfungsi terutama pada proses menjilat dan menggiring makanan ke distal lidah. Papila ini pula memiliki peranan penting dalam memodulasi tekstural dan sensasi tekanan yang diterima lidah. Papila filiformis memiliki kuncup pengecap yang sensitif terhadap rasa asin dan manis. Papila filiformis adalah bagian yang paling peka terhadap rangsangan dan perubahan sistemi, hal ini karena vaskularisasi mikro dari papila filiformis yang berbentuk loop yang menyerupai bunga, sehingga bila terdapat gangguan pada sistem vaskularisasi akan berpengaruh terhadap papilanya. Papila filiformis berbentuk benang halus dan terletak pada dua pertiga lidah (Langlais and Miller, 2000).
2. Papilla sirkumvalata Papila sirkumvalata atau papila valata terletak pada pertemuan dari dua pertiga anterior dan sepertiga posterior lidah yang berbentuk ”V” atau ”Y”. Masing-masing dari papila sirkumvalata dikelilingi oleh suatu lipatan lateral. Papila ini berjumlah 7 – 11 buah yang dapat dengan mudah dibedakan dengan papila lainnya yang tersusun sejajar dengan sulkus terminalis, yaitu pada bagian anterior dari sulkus terminalis. Papila sirkumvalata ini sensitif terhadap rasa pahit (Langlais and Miller, 2000) 3. Papila foliate Foliata ditemukan pada margin lateral lidah bagian anterior. Papila foliata biasanya terdapat pada lipatan vertikal membran mukosa. Papila foliate mengandung sejumlah besar kuncup pengecap pada dindingnya, epitel yang tidak berkeratinisasi, suatu inti jaringan ikat khusus dengan kompleks ”vascular loop”, sejumlah ujung-ujung kecil saraf kranial ke-9, kelompok kelenjar serous yang menonjol (kelenjar von ebner) yang sekresinya ke dalam lipatan tersebut, dan ganglion parasimpatik yang berhubungan dengan sekresi kelenjar. Papila foliate sensitif terhadap rasa asam (Langlais and Miller, 2000) 4. Esophagus Pada pengamtan preparat esophagus dengan perbesaran 10 x 10 terlihat adanya lumen, epitel pipih berlapis banyak, dimulai dari lumen arah ke luar dan terdapat lapisan-lapisan yaitu, tunica mukosa, yang terdiri dari epitel berlapis banyak ipik menanduk, lamina propria berupajaringan ikat kendur, muscularis mucosa terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun memanjang. Tunika submukosa, terdiri dari ikat padat yang mngandung kelenjar lendir. Tunica muscularis, terdiri dari jaringan otot lurik dan tersusun melingkar tidak teratur dan sebelah luar tersusun memanjang. Tunica adventitia yang terdiri dari jaringan ikat kenduryang befungsi menghubungkan esofagus dengan struktur-struktur lain di sekelilingnya. 2. Hati Pada pengamatan preparat lambung dengan perbesaran 10 x 10 terlihat adanya jaringan ikat petral, vena sentral, dan lobus hati. Masing – masing dari lobus dibina oleh ratusan ribu lobules yang berbentuk heksagonal. Tiap lobules dilapisi oleh jatringan ikat interlonbuler yang dissebut kapsula glisson. Pada bagian tengah lobules hati terdapat vena sentralis, pita pita sel hati yang bercabang atau beranstomosis tersusun radier terhadap vena sentralis. Di antara pita0piya sel hati terdapat sinosuid-sinosuid darah yang tampak seperti celah-celah atau rongga. Pada dinding sinusoid terdapat sel kupffer yang tergolong sebagai makrofage. Sudut antara lobuli-lobuli yangbersebelahan disebut segitiga Kiernan yang berisi saluran porta yaitu
arteri, vena dan saluran empedu interlobular. Pada pengamatan initidak terlihat adanya triad petral, yang disebabkan oleh beberapa factor yakni : -
Perbesaran yang digunakan kurang besar. Pada saat itu digunakan 10 x 10 dan tidak digunakan 10 x 40.
-
Kurang teliti pada saat mengamati jaringan otot.
Hati yang merupakan kelenjar pencnaan terdiri dari sel-sel hai yang bulat dan berinti bulat, terkelompok dari lobulus ati yang berbentuk poligonal dengan dimeter sekitar 1 mm dan enam sisi atau lebih. Lobulus ini di batai oleh jaringan ikat, dan terdapat pembuluh empedu interlobler dengan lumen yang dibatasi oleh sel kubus atau silinder redah. Vena interlobus berdinding ipis, dan arteri berdinding tebal. 5. Lambung Pada pengamatan preparat lambung dengan perbesaran 10 x 10 terlihat adanya tunika submukosa, tunika serosa, tunika mukosa dan tunika muskularis. Pada pengamatan initidak terlihat adanya epitel mukosa, yang disebabkan oleh beberapa factor yakni : -
Perbesaran yang digunakan kurang besar. Pada saat itu digunakan 10 x 10 dan tidak digunakan 10 x 40.
-
Kurang teliti pada saat mengamati jaringan otot. Struktur histologis lambung seperti struktur saluran pencernaan pada umumnya. Epitel
mukosa merupakan epitel berlapis tunggal silindri. Permukaan tunika mukosa membentuk lekukan- lekukan kea rah lamina propria, disebut fovea gastrika (rugae). Tunika muskularis eksterna terdiri dari tiga lapis otot polos : sebelah luar longitudinal, tengah sirkular, dan sebelah dalam miring. Pada ujung anterior lambung, otot sirkular dan otot miring membentuk suatu cincinyang disebut sfingter kardia, untuk mengatur masuknya makanan dari esophagus ke lambung, dan pada ujung posterior lambung membentuk sfingter pilori untuk mengatur turunnya makanan ke dalam duodenum. Tunikamukosa terdiri dari epitel selapis silinder yang membentuk pendalamna ke arah dalam yang disebut falveola gastrica, lamina propria berupa jaringan kat kendur tersebut terdapat kelenjar fundus berupa kelenjar tubular bercabang sederhana. Muscuaris mukosa yang terdiri daridua lapisanotot polos yang memenjang. Tunica submukosa, terdiri dari jaringan ikat endur yang di dalamnya terdapat mucous gland, arteri kecil, vena dan meisners. Tunica muscularis terdapat pleksuu aurbach. Tunica adventitia terdiri dari
jaringan ikat kendur yang dilapisi mesotellium. Pernyataan ini didukung oleh pendapat (Tambayong, 1995) yang menyatakan bahwa pada lambung invaginasi epitel pembatas lipatan-lipatan menembus lamina propria, membentuk alur mikroskopik yang dinamakan gastric pits atau foveolae gastricae. Sejumlah kelenjar-kelenjar kecil, yang terletak di dalam lamina propria, bermuara ke dalam dasar gastric pits ini.
G. Jawaban Evaluasi
1. Papila lidah ada empat macam. Jelaskan perbedaan struktur dari empat macam papila Lidah tersebut. Jawab: Macam-macam papila lidah : a. Papila filiformis, berbentuk tonjolan yang meruncing, epitel yang melapisinya mengalami penandukkan. b. Papila fungiformis, berbentuk jamur, terdapat diantara deretan papila filiformis, tersusun oleh epitel berlapis banyak pipih tidak bertanduk di bagian tengah papila terdapat jaringan ikat kendur. Pada bagian apek papila terdapat satu atau dua buah putting pengecap. c. Papila sirkumvalata, bentuknya mirip dengan papilla fungiformis, tetapi tidak menonjol dan lebih mendatar. Papilla ini dikelilingi oleh parit. Putting pengecap pada papilla ini lebih banyak dan terdapat pada dinding sisi papilla. Selain itu terdapat k elenjar von ebner yang bermuara ke dalam alur. d. Papila foliata, terletak di bagian samping dan belakang lidah. Bentuknya mirip papila sirkumvalata, mempunyai lipatanlipatan dengan kuncup pengecap yang terletak di lapisan epitel yang melekuk. Kelenjar serosanya juga bermuara pada alur. 2. Anda telah mengamati gigi dalam pertumbuhan. Yang mana terbentuk terlebih dahulu, email ataukah dentin? Berikaan alasannya. Jawab: yang terbentuk lebih dahulu ad alah emai l. Hal ters ebut dijel askan pa da tah ap praerupsi pada bagian inisiasi dan proliferasi. Gigi tumbuh dari dua tipe sel, yaitu epitel oral dariorgan enamel dan s el mesenkim dari papilla dental. Perkembangan enamel dari enamel organdan perkembangan dentin dari papila dental. Mahkota dan bagian akar dibentuk sebelum gigit e r s e b u t e r u p s i ,
mahkota dibentuk terlebih dahulu, kemudian baru pembentukkan a k a r . Perkembangan gigi dibagi dalam 3 tahap, yaitu tahap praerupsi, tahap prafungsional (tahaperupsi), dan tahap fungsional. 1. Tahap praerupsi terdiri dari : a. Inisiasi (Bud stage) Tahap inisiasi merupakan penebalan j aringan ekt odermal da n pe mb en tukk an ku nt um gi gi yang dikenal sebagai organ enamel pada minggu ke-10 IU. Perubahan yang paling nyata dan paling dominan adalah proliferasi jaringan ektodermal dan jaringan mesenkimal yang terus berlanjut b. Proliferasi (Cap Stage) Dimulai pada minggu ke-11 IU, sel-sel organ enamel masih terus be rpr ol ifer as i se hi ngg a organ enamel lebih besar sehingga berbentukan cekung seperti topi. Bagian yang cekung diisiole h kon den sas i ja rin gan mes enk im dan be rpr ol ifer as i mem bent uk pap ila de nt is ya ng ak an memb en tuk dent in. Papila dental yang dikelilingi oleh organ enamel aka berdiferensiasi menjadi pulpa. Jaringan mesenkim di bawah papilla dental membentuk lapisan yang bertambah padat dan berkembang menjadi lapisan fibrosa yaitu kantong gigi (dental sakus) primitif. c. Histodiferensiasi (Bell Stage) Tahap bel merupakan perubahan bentuk organ enamel dari bentuk topi menjadi bentuk bel. Perubahan histodiferensiasi mencakup perubahan sel-sel perifer papila dental menjadi odontoblas (sel-sel pembentuk dentin). Ada empat lapisan sel yang dapat dilihat pada tahap bell, yaitu Outer Enamel Epithelium, Retikulum Stelata, Stratum Intermedium, dan Inner Enamel Epithelium. d. Morfodiferensiasi Morfodiferensiasi adalah susunan sel-sel dalam perkembangan bentuk ja ri nga n at au orga n. Perubahan morfodiferensiasi mencakup pembentukkan pola morfologi atau bentuk dasar danukuran relatif dari mahkota gigi. Morfologi gigi ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun sedemikian rupa sehingga batas antara epitel email dan odontoblas m e r u p a k a n gambaran dentinoenamel junction yang akan terbentuk. Dentinoenamel junction mempunyai sifat khas pada setiap gigi, sebagai suatu pola tertentu pada pembiakan sel. e. Aposisi
Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi (email, dentin, dansementum). Pertumbuhan aposisi ditandai oleh pe nge nd apa n ya ng ter at ur dan beri ram a da ri bahan ekstraseluler yang mempunyai kemampuan sendiri untuk pertumbuhan yang akan datang. f. Klasifikasi Klasifikasi terjadi dengan pengendapan garam-garam kalsium anorganik selama pengendapan m a t r i k s . K l a s i f i k a s i a k a n d i m u l a i d i d a l a m m a t r i k s yang sebelumnya telah mengalami deposisi dengan jalan presipitasi dari b agian k e bagi an l ainnya dengan pe nambahan lapis demi lapis. Gangguan pada tahap ini dapat menyebabkan kelainan pada kekerasan gigi seperti hipokalsifikasi. 2. Tahap Prafungsional (tahap erupsi) 3. Tahap fungsional
3. Saluran pencernaan makanan mulai dari esofagus sampai kolon sudah di amati. Bedakan dari masing-masing saluran pencernaan makanan :
Macam lapisannya
Bentuk jaringan epitelnya
Macam kelenjarnya Jawab: a. Esofagus Terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan mukosa terdiri atas epitel berlapis banyak pipih, lamina proprianya relative aseluler, muskularis nukosnyanya terdiri atas otot polos. Lapisan sub mukosa mengandung serat-serat e lastin. Lapisan muskularis, tersusun atas otot-otot skelet yang sirkuler dan longitudinal. b. Lambung Dilapisi epitel selapis silindris yang membentuk pendalaman yang di sebut foveoka gastrika. Lamina propia banyak mengandung kelenjar tubuler bercabang sederhana. Tiga macam sel yang membangun kelenjar tersebut yaitu sel muscus leher yang berinti pipih, sel z ymogen berbentuk kubus atau silindris, mengandung granula, sel parietal ukurannya lebih besar dari lainnya. c. Douodenum Lapisan mukosanya terdiri atas epitel selapis silindris dan terdapat vili
yang berupa tonjolan yang menjorok kearah lumen. Lapisan epitel yang membentuk fili memiliki sel absorpsi dan sel ganda. Pada lamina propia terdapat kelenjar tubuler disebut lieberkuhn. Kelenjar ini tersusun atas sel ganda, sel argentafin, dan sel paneth. Muskularis mukosanya tipis, tersusun atas sel otot polos bagian dalam tersusun melingkar, dan bagian luarnya tersusun memanjang. Pada lapisan sub mukosa terdapat kelenjar brunner. d. Kolon Tidak terdapat vili, banyak tersusun kelenjar lieberkuhn. Pada sub mukosa terdapat jaringan ikat agak padat. 4. Di dalam jaringan interlobular hati terdapat tiga pembuluh.
Sebutkan tiga macam pembuluh tersebut
Jelaskan masing-masing fungsinya Jawab: a. - Pembuluh empedu yang lumennya dibatasi oleh sel-sel berbentuk kubus - Vena interlobular yang berdinding tipis - Arteri interlobular yang berdinding tipis b. - Pembuluh empedu untuk membawa cairan empedu yang dihasilkan oleh sel-sel parenkimal (hepatosit). - Vena interlobular berfungsi untuk membawa darah kaya nutrisi. - Arteri interlobular yang berfungsi untuk membawa darah yang kaya oksigren.
5. Di dalam pankreas terdapat kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
Jelaskan perbedaan kedua kelenjar tersebut
Jelaskan fungsi dari dua kelenjar tersebut Jawab: a. Bagian eksokrinnya tampak berupa kumpulan asini pancreas. Setiap asini berlumen sempit dengan sel-sel sekretori berbentuk pyramid, dengan inti bulat, serta sitoplasma berisi butir-butir zymogen. Bagian endokrinnya dibangun oleh pulau-pulau Langerhans yang tampak diantara asini pancreas. Pulau Langerhans terdiri atas sel α, β dan δ. Sel α memiliki jumlah butir kromatin yang sedikit sedangkan sel β butir kromatinnya lebih banyak. b. Kelenjar eksokrin dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya yang membentuk getah pancreas dan yang berisis enzim dan elektrolit. Isi enzim dalam getah pankreas adalah enzim pencerna yaitu amylase mencerna
karbohidrat, lipase memecahkan lemak menjadi gliserin dan asam lemak dan tripsin, mencerna protein. Kelenjar endokrin menghasilkan hormon insulin, glukagon, somatostatin dan polipeptida pankreas.
H. Kesimpulan Daftar Pustaka
Widodo, A2004. Jurnal Pankreas, (online), (http://ffarmasi.unand.ac.id/bahanajar,rpkps,jurnal,buku,cv/BA.RPKPS/Armenia/BAH AN%20AJAR%20FISMAN%202012/hormon%20pankreas.pdf), di akses 9 maret 2017. Wahyudi, N. Sistem pertumbuhan gigi, (online). (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16855/4/Chapter%20II.pdf), di akses 9 maret 2017 Tenzer, A, dkk.2001. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Malang : Universitas Negeri Malang, di akses 9 maret 2017 Eroshenko, V.P.2003. Di Fore’s Atlas of Histology winth functi onal correlation. U.S.A. Lippincot Williams and Wilkins inc, diakses 11 maret 2017 Langlais, R.; and C.S. Miller. 2000. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang Lazim. Alih Bahasa: Budy Susetyo. Jakarta: Hipokrates