Histologi Payudara Kelenjar Kelenjar payudara payudara terbentuk terbentuk secara embriologis embriologis sebagai invaginasi invaginasi ektoderm permukaan permukaan di sepanjang garis ventral, garis laktasi, dari aksila hingga selangkangan. pada manusia, satu set kelenjar yang menyerupai kelenjar keringat apokrin yang termodifikasi menetap di setiap sisi dada. Setiap kelenjar payudara terdiri atas 15!5 lobus dari jenis tubuloalveolar kompleks, yang berfungsi menyekresi air susu untuk memberi nutrisi neonatus. Setiap lobus, yang dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak jaringan adiposa, merupakan suatu kelenjar tersendiri tersendiri dengan ductus lactiferi lactiferi ekskretoris ekskretorisnya nya sendiri. sendiri. "uktus ini, dengan panjang !#,5 cm, berkumpul secara terpisah di papilla mammae yang memiliki 15!5 muara masingmasing berdiameter $,5 mm. Struktur histologi kelenjar payudara bervariasi sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan status fisiologis.
Sebelum pubertas, kelenjar mammae pada kedua jenis kelamin terdiri atas sinus lactiferi di dekat puting, dengan cabang duktus kecil dari sinus ini. Pada gadis yang mengalami pubertas dan kadar estrogen sirkulasi yang lebih besar, payudara membesar akibat akumulasi adiposit di jaringan ikat dan meningkatnya pertumbuhan dan percabangan sistem duktus. Puting membesar me mbesar seiring perfumbuhan sinus lactiferi
Pada %anita de%asa yang tidak hamil, hamil, struktur struktur parenkim khas pada kelenjar, lobus, lobus, terdiri terdiri atas banyak lobulus, yang terkadang disebut unit lobular ductus terminalis. Setiap S etiap lobulus memiliki sejuml sejumlah ah duktus duktus bercab bercabang ang kecil kecil tetapi tetapi unit unit sekret sekretori oriss yang melekat melekat berukur berukuran an kecil kecil dan rudimenter. Sistem duktus terbenam dalam jaringan ikat vaskular longgar dan jaringan ikat padat yang lebih sedikit mengandung sel dan memisahkan lobus.
Sinus Sinus lactif lactiferi eri dilapi dilapisi si oleh oleh epitel epitel kuboid kuboid berlap berlapis is dan lapisa lapisan n ductus ductus lactif lactiferi eri dan ductus ductus terminalis adalah epitel kuboid selapis yang dilapisi oleh sel mioepitel yang berhimpitan erat. Sebaran serat otot polos juga mengelilingi duktus yang lebih besar. Sel epitel duktus menjadi sedikit lebih kolumnar padasaat kadar estrogen mencapai puncak di sekitar ovulasi dan pada fase pramenstruasi siklus, jaringan ikat payudara menjadi agak edematosa, yang membuat payudara agak lebih besar.
Kulit yang melapisi puting membentuk areola dan merupakan kulit yang cukup tipis dengan kelenjar sebase. &pidermis berlanjut dengan lapisan sinus lactiferi. 'reola mengandung lebih banyak melanin ketimbang kulit di bagian lain payudara dan bertambah gelap selama kehamilan. Kulit puting banyak disuplai ujung saraf sensorik. (aringan ikat puting kaya akan serabut otot polos yang berjalan sejajar dengan sinus lactiferi dan menimbulkan ereksi puting ketika berkontraksi.
Payudara ketika menyusui Kelenjar payudara mengalami pertumbuhan selama kehamilans ebagai akibat kerja sinergis beberapa hormon, terutama estrogen, progesteron, prolaktin, dan laktogen plasenta manusia. Salah safu efek hormon ini adalah proliferasi alveoli sekretoris di ujung ductus intralobularis . 'lveoli sferis terdiri atas epitel kuboid dengan sel mioepitel stelata di antara sel sel sekretoris dan lamina basal. "erajat perkembangan kelenjar bervariasi antar lobulus dan bahkan di dalam setiap lobulus. Ketika alveoli dan sistem duktus tumbuh dan berkembang selama kehamilan sebagai persiapan .untuk laktasi, stroma menjadi kurang mencolok. )aringan ikat longgar dalam lobules terinfiltrasi oleh limfosit dan sel plasma* sel plasma menjadi lebih banyak pada kehamilan lanjut ketika selsel ini mulai memproduksi imunoglobulin +g' sekretoris-.+1-
Pada kehamilan lanjut, alveoli dan duktus kelenjar melebar oleh tumpukan kolostrum, suatu cairan yang kaya akan protein vitamin ', dan elektrolit tertentu yang dihasilkan dalam pengaruh prolaktin. 'ntibodi disintesis dalam jumlah banyak oleh sel plasma dan diangkut ke dalam kolostrum* dari kolostrum ini, neonatus yang menyusui memperoleh kekebalan pasif. Setelah kelahiran, kadar estrogen dan progesteron dalam darah menurun dan alveoli kelenjar payudara menjadi sangat aktif memproduksi air susu, yang terutama dipengaruhi oleh prolaktin dari hipofisis anterior. Sel epitel alveoli membesar dan berperan aktif pada sintesis protein dan lipid untuk disekresi. +1-
Sejumlah besar protein dibentuk dalam & kasar, yang diproses melalui apparatus /olgi dan dikemas ke dalam vesikel sekretoris, yang mengalami eksositosis selama sekresi merokrin ke dalam lumen. "roplet lipid sferis, yang terutama mengandung trigliserida netral dan kolesterol,
terbenfuk di sitoplasma sel alveolar, tumbuh pesat melalui pertambahan lipid, dan akhirnya menghantarkan sel ke dalam lumen melalui proses sekresi apokrin* selama sekresi ini, droplet menjadi terselubungi oleh sebagian membran sel apikal. Selama laktasi, sekresi proteiry droplet lipid terikat membran dan komponen lain berlangsung dengan produk yang menumpuk sebagai air susu di lumen sistem duktus. Protein normalnya membentuk sekitar 1,50 air susu manusia dan mencakup berbagai kaseiry yang menggumpalsebagaimisel, dan laktoglobulinsertaa laktoalbumin yang larut* kesemuanya dicerna sebagai sumber asam amino oleh bayi.+1-
/ambar 1 struktur payudara+1-
/ambar !. Histologi papil payudara &p jaringan epidermis kulit, yang tersusun atas epitel berlapis. S menunujjkan kelenjar sebasea.+1-
/ambar 2. Struktur payudara menunjkkan jaringan ikat dan jaringan lemak +1-
/ambar #. Struktur histologi payudara menunjukkan duktus lacteferi yang tersusun atas 3 mioepitel dan & epitel selapis kuboid.+1-
/ambar 5. Perkembangan payudara selama kehamilan+1-
Klasifikasi tumor jinak 4eoplasma secara harfiah berarti pertumbuhan baru. Suatu neoplasma sesuai definisi illis adalah masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal. Hal mendasar neoplasma adalah hilangnya responsivitas terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal.+!- 6umor jinak secara umum tumor jinak diberi nama dengan akhiran 7oma ke jenis sel asal tumor tersebut. 8ontohnya tumor jinak berasal dari jaringan fibrosa adalah fibroma, dan lain lain. erikut ini adalah tumor jinak mammae.
'. 9ibroadenoma Sejauh ini adalah tumor jinak tersering pada payudara perempuan. Peningkatan mutlak atau nisbi aktivitas estrogen diperkirakan berperan dalam pembentukannya, dan lesi serupa mungkin muncul bersama dengan perubahan fibrokistik +fibroadenosis-. 9ibroadenoma biasanya terjadi pada perempuan muda, insidensi puncak biasanya pada usia 2$an.+!-
3orfologi
/ambar :. 9ibroadenoma 3ammae+!9ibroadenoma muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal, mudah diigeraktkan, dan bergaris tengah 11$ cm. alaupun jarang, tumor mungkin multipel dan, juga sama jarangnya, tumor mungkin bergaris tengah lebih dari 1$ cm ( fibroadenoma raksasa). erapa pun ukurannya tumor ini mudah dikupas. Secara makroskopis, semua tumor teraba padat dengan %arna seragam coklatputih pada irisan, dengan bercakbercak kuning 7merah muda yang mencerminkan daerah kelenjar. +!-
Secara histologis, tampak stroma fibroblastik longgar yang mengandung rongga mirip duktus berlapis epitel dengan ukuran dan bentuk beragam. ongga mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi oleh satu atau lebih lapisan sel yang regular dengan membran basal yang jelas dan utuh. 3eskipun sebagian lesi rongga duktus terbuka, bundar sampai oval dan cukup teratur + fibroadenoma perikanalikularis-, sebagian lainnya tertekan oleh proliferasi ekstensif stroma sehingga pada potongan melintang rongga tersebut tampak sebagai celah atau struktur ireguler mirip bintang +fibroadenoma intrakanalikularis-.+!-
Secara klinis, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai masa soliter, diskret dan mudah digerakkan. ;esi mungkin membesar pada akhir haid dan selama hamil. Pascamenopause lesi mungkin mengecil dan mengalami kalsifikasi. Pemeriksaan sitogenik memperlihatkan bah%a stroma bersifat monoclonal sehingga mencerminkan elemen neoplastic dari tumor ini.+!-
6umor 9iloides 6umor ini lebih jarang ditemukan dari pada fibroadenoma dan diperkirakan berasal dari stroma intralobulus, jarang dari fibroadenoma yang sudah ada. 6umor ini mungkin kecil +garis tengah 2#cm-, tetapi sebagian besar tumbuh hingga berukuran besar, mungkin masif sehingga paudara membesar. Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik karena pada potongan memperlihatkan celah mirip daun, tumor ini disebut tumor filoides +-+!-
Papiloma intraduktus 6umor ini merupakan tumor neoplastic didalam suatu duktus. Sebagian besar lesi bersifat soliter, ditemukan didalam sinus atau duktus laktiferosa utama. ;esi ini menimbulkan gejala klinis berupa?+!1. Keluarnya discharge serosa atau berdarah dari putting payudara !. 'danya tumor subareola kecil dengan garis tengah beberapa millimeter 2. (arang terjadi retraksi puting payudara.
"aftar Pustaka 1. 'nthony ;. 3escher. (un@uerira Histologi "asar 6eAt dan 'tlas. 12th ed. (akarta? uku Kedokteran &/8* !$1!. !. kumar B, 'bbas K', 'ster 8(, obbins S. obbins asic Pathologi. C 6h. 8ananda? &lsevier* !$12. s