HIPERMETROPI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Non Menular Dosen pengampu: drg. Yunita Yunita dyah Puspita Santik, M.Kes
Disusun Oleh:
Di Yuli Kristanti Nurul Khikmah ndita Ku Kusumaningrum Mursita Ek Eka No Nordianti )ani )ahayu 0iko Nu1ulul 2manu
!"#$$#$%&'$()om*el #+ !"#$$#$%&'"()om*el !"#$$#$%&'"()om*el #+ !"#$$#$%$&-()om*el #+ #+ !"#$$#$%$%()om*el /+ /+ !"#$$#$%$#$()om*el /+ !"#$$#$%$#%()om*el /+
JURUSAN ILMU KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT MASYARAKAT FAKULT FAKULTAS AS ILMU KEOLAHRAGAAN KEOLAHRA GAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
Kesehatan Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat berharga dan penting bagi setiap insan manusia. Kesehatan tidak hanya meliputi kesehatan tubuh semata tetapi juga bagian tubuh lainnya l ainnya seperti mata. Mata merupakan salah satu panca indera yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dan penglihatan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kualitas hidup manusia. Tanpa mata,
manusia mungkin tidak dapat melihat sama sekali apa yang ada disekitarnya. Dalam penglihatan, mata mempunyai berbagai m acam kelainan refraksi. Kelainan refraksi atau yang sering disebut dengan ametropia tersebut, terdiri dari miopia, hipermetropia, dan astigmatisme. Kelainan refraksi merupakan gangguan yang banyak terjadi di dunia tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun kelompok etnis. Kelainan refraksi merupakan kelainan pada mata yang paling umum. Hal ini terjadi apabila mata tidak mampu memfokuskan bayangan dengan jelas, sehingga penglihatan menjadi kabur, dimana kadangkadang keadaan ini sangat berat sehingga menyebabkan kerusakan pada penglihatan. Prealensi kebutaan menurut !H" #$%%&' adalah berkisar antara &,&() pada anak-anak sampai *,*) pada orang de+asa usia diatas & tahun. ecara keseluruhan, prealensinya &,). /umlah orang yang mengalami kebutaan di dunia meningkat $-0 juta orang setiap tahunnya #1ndayani, 0&&('. Di indonesia terutama orang tua golongan ekonomi menengah keba+ah mempunyai angka kejadian ekonomi yang tinggi, tetapi hipermetropi juga bisa dialami oleh anak-anak maupun remaja. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor internal mata maupun faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti melihat teleisi terlalu dekat dan kurangnya konsumsi gi2i. !alaupun kelainan hipermetropi sudah cukup banyak terjadi dan umum di masyarakat, namun pengetahuan mereka mengenai kelainan hipermetropi dan kesehatan mata ini masih belum cukup. Padahal pengetahuan ini sangat penting terutama mengenai koreksi kelainan hipermetropi. /ika kelainan refraksi tidak dikoreksi dapat menimbulkan komplikasi seperti esotropia #juling ke dalam', glaukoma bahkan kebutaan. "leh karena itu, makalah dengan tema hipermetropi ini dibuat untuk memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang terkait dengan kelainan refraksi hipermetropi.
Manfaat Penulisan $. 3agi penulis, untuk menambah pengetahuan mengenai penyakit hipermetropi. 0. 3agi pembaca, untuk menambah pengetahuan dan sebagai acuan untuk menulis makalah.
$.$ De3inisi 4ipermetropi atau *iasa dikenal dengan ra*un dekat adalah 5a5at mata yang mengaki*atkan seseorang tidak dapat melihat *enda pada 6arak dekat. Mata hipermetropi dise*a*kan oleh keadaan 3isik lensa mata yang terlalu pipih atau tidak dapat men5em*ung dengan optimal, oleh se*a* itu *ayangan yang di*entuk lensa mata 6atuh di *elakang retina. )a*un dekat dapat tolong menggunakan
ka5a
mata
lensa
5em*ung,
yang
*er3ungsi
untuk
mengumpulkan sinar se*elum masuk mata, sehingga ter*entuk *ayangan yang tepat 6atuh di retina. 4ipermetropia adalah suatu kondisi ketika kemampuan re3rakti3 mata terlalu lemah yang menye*a*kan sinar yang se6a6ar dengan sum*u mata tanpa akomodasi di3okuskan di *elakang retina. 7angguan ini ter6adi pada diameter anteroposterior *ola mata yang pendek sehingga 6arak antara lensa dan retina 6uga pendek dan sinar di3okuskan di *elakang retina. 4al ini menye*a*kan kesulitan melihat o*6ek dekat dan dise*ut 3arsightedness atau hyperopia !2ndriani 2sti8omah, 9& : 9&/+. 4ipermetropi adalah 5a5at mata yang dise*a*kan oleh lensa mata terlalu pipih sehingga *ayangan dari *enda yang dekat 6atuh di*elakang retina. 4ipermetropi dise*ut pula 6uga ra*un dekat, karena tidak dapat melihat *enda yang 6araknya dekat. Penderita hipermetropi hanya mampu melihat 6elas *enda yang 6auh. Untuk menolong penderita hipermetropi, dipakai ka5amata lensa 5em*ung !lensa positi3+. !*dullah, Mikra6uddin, dkk, 9&&-. 2P erpadu SMP dan MS.anpa Kota. ES2S, -;+. 4ipermetropi atau ra*un dekat merupakan keadaan gangguan kekuatan pem*iasan mata dimana sinar se6a6ar 6auh tidak 5ukup di*iaskan sehingga titik 3okusnya terletak di*elakang retina. Pada hipermetropia sinar se6a6ar di3okuskan di *elakang makula lutea !Sidarta 2lyas, 9&$& : -+. $.9 Klasi3ikasi
3akultati3. 4ipermetropia mani3es didapatkan tanpa siklopegik dan hipermetropia yang dapat dilihat dengan koreksi ka5amata yang maksimal. 9. 4ipermetropia *solut Dimana kelainan re3raksi tidak diim*angi dengan akomodasi dan memerlukan ka5amata positi3 untuk melihat 6auh.
aten Dimana kelainan hipermetropia tanpa siklopegi ! atau dengan o*at yang melemahkan akomodasi+ diim*angi seluruhnya dengan akomodasi. 4ipermetropia laten hanya dapat diukur *ila siklopegia. Makin muda makin *esar komponen hipermetropi laten seseorang. Makin tua seseorang akan ter6adi kelemahan akomodasi sehingga hipermetropia laten men6adi hipermetropia 3akultati3 dan kemudian akan men6adi hipermetropia a*solut. 4ipermetropia laten sehari;hari diatasi pasien dengan akomodasi terus menerus, teritama *ila pasien masih muda dan daya akomodasinya masih kuat. /. 4ipermetropia otal 4ipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah di*erikan s iklopegia. Selain klasi3ikasi diatas ada 6uga yang mem*agi hipermetropia se5ara klinis men6adi tiga kategori, yaitu: $. Simple 4ipermetropia, diaki*atkan ?ariasi *iologis normal seperti etiologi a@ial atau re3raksi 9. Patologi5al 4ipermetropia, diaki*atkan anatomi okuler yang *er*eda yang dise*a*kan. %. =ungsional 4ipermetropia, merupakan aki*at dari paralisis akomodasi.
Klasi3ikasi hipermetropi *erdasarkan *erat ringan gangguan: $.4ipermetropia ringan: gangguan re3raksi di*aah A9D 9.4ipermetropia sedang: gangguan re3raksinya A9.9/; A/ D %. 4ipermetropia *erat: gangguan re3raksinya diatas /D Klasi3ikasi hipermetropi *erdasar struktur *ola mata: $. 4ipermetropi re3rakti3, *erkurangnya indeks *ias media penglihatan 9. 4ipermetropi aksial, kekuatan re3raksi mata normal, tetapi diameter anterior posterior *ola mata le*ih pendek dari normal %. 4ipermetropi kur?atura, *esar *ola mata normal tetapi kur?atura kornea dan lensa le*ih lemah dari normal $.% Epidemiologi $.%.$ ngka ke6adian hipermetropi 4ipermetropi merupakan penye*a* ke*utaan nomor satu di dunia. 2ndonesia memiliki angka penderita 4ipermetropi tertinggi di sia enggara. Dari sekitar 9%# 6uta penduduk, $,/ persen atau le*ih dari tiga 6uta orang menderita 4ipermetropi. Se*agian *esar penderita 4ipermetropi adalah lansia *erusia "& tahun ke atas.
&,%B+.
Sedangkan
insiden
4ipermetropi
&,$B
!9$&.&&&
orang(tahun+. Pre?alensi ke*utaan di SEN adalah sekitar &,B. ngka ini *er?ariasi, mulai dari &,%B di hailand hingga $,/B di 2ndonesia. Negara kita merupakan negara dengan angka ke*utaan yang tertinggi di*andingkan dengan negara;negara SEN lainnya !4O, 9&&$+.
Dari hasil Sur?ei Depertemen Kesehatan )epu*lik 2ndonesia yang dilakukan di pro?insi !Sumatera Padang , dari $%&9% penderita yang *erkun6ung ke poliklinik mata terdapat #%,&B adalah penderita hipermetrop. =rekuensi tertinggi di6umpai pada kelompok umur F /& tahun . Dan hasil penelitian di )SUP dam Malik Medan, terdapat /-,# B penderita hipermetrop. 4asil distri*usi kelainan re3raksi pada anak di <>U )SU Pro3. Dr. ). D. Kandou Manado periode uni 9&$& G uni 9&$9 , didapatkan $"% penderita
kelainan
re3raksi
pada
anak,
dengan
6umlah
penderita
hipermetropia se*anyak / penderita !%,&-B+.
$.%.9
Distri*usi hipermetropi 4ipermetropi menyerang diseluruh dunia dengan angka kesakitan yang masih tinggi terutama di negara *erkem*ang. 4ipermetropi umumnya ter6adi pada orang *erusia #/;/& tahun. Dimana pada usia terse*ut, daya akomodasi mata *erkurang dan lensa *erangsur;angsur tidak dapat mem3okuskan *ayangan pada retina. 4ipermetropi menye*ar merata di *er*agai geogra3is, etnis dan 6enis kelamin.
$.%.%
=aktor resiko hipermetropi )iayat keluarga !orang yang keluarganya menderita hipermetropi • • • • •
$.%.#
5enderung le*ih *eresiko terkena hipermetropi+ 4ipermetropi pada *ayi yang *aru lahir. Dengan rata;rata 9 dioptri. Orang deasa dengan pres*iopi Penggunaan lensa kontak danya tumor or*ital dan in3lamasi.
=aktor protekti3 hipermetropi Memperhatikan konsumsi ?itamin •
Makan makanan seperti ortel yang mengandung ?itamin . 4al, ini dikarenakan ortel mengandung ?itamin dan *eta karoten •
yang *er3ungsi untuk men6aga kesehatan mata nda. aga 6arak pandang ketika *erada didepan layar komputer maupun H arak pandang yang ideal sekitar /&;$&&5m. Seperti 6uga halnya ketika sedang mem*a5a *uku. arak yang ideal ketika mem*a5a *uku sekitar %&5m. 4al ini dimaksudkan agar dapat terhindar dari
•
kerusakan re3raksi mata. 4indari ke*iasaan mengu5ek mata angan sering mengu5ek mata ketika mata terasa gatal. Ketika tangan nda kotor seha*is memegang suatu *enda dapat mengin3eksi organ mata yang dapat *eraki*at sangat *uruk untuk
•
kesehatan mata. 2stirahatkan mata angan paksakan mata untuk *erlama;lama mem*a5a *uku atau *erada di depan layar komputer. ika nda terlalu lama, mata akan
•
sakit. 2sitirahatkan mata selama *e*erapa menit. Pakai pelindung mata Io*alah untuk memakai pelindung mata dalam *er*agai kegiatan akti?itas seperti saat *erkendara, olahraga, dan se*againya.
•
yang
diran5ang
khusus
untuk
olahraga
untuk
menghindari ter6adinya 5edera mata dan terhindar dari de*u )utin memeriksakan mata Periksakan mata nda se5ara rutin agar dapat terhindar dari penyakit yang menyerang mata seaktu;aktu.
$.%./
Dampak *agi kesehatan masyarakat Penderita merasa tidak nyaman karena penglihatannya terganggu • Produkti?itas menurun, karena mata tidak *er3ungsi dengan *aik • Menurunkan dera6at kesehatan masyarakat karena terkena penyakit • •
hipermetropi Menurunkan nilai u6ian , karena konsentrasi *uyar dan tidak dapat mem*a5a yang dekat
$.# Diagnosis Untuk menegakkan seseorang dengan hipermetropia perlu dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan
yang
menun6ang
penegakan
diagnosa
hipermetropia. $. )iayat pasien 4al;hal yang penting dari riayat pasien adalah penyakit okuler yang pernah tim*ul, penggunaan o*at;o*atan, penyakit sistemik. 9. Pemeriksaan Okuler a. Hisual 5uity. Mempergunakan *e*erapa alat untuk mengetahui kemampuan mem*a5a pasien hipermetropi dalam 6arak dekat. Seperti aeger Notation, Snellen metri5 distan5e dan >e*ehnson 5hart." *. )e3raksi. )etinoskopi merupakan prosedur yang digunakan se5ara luas untuk menilai hipermetropia se5ara o*6ekti3. Prosedur yang dilakukan meliputi stati5 retinos5opy, su*6e5ti?e re3ra5tion dan autore3ra5tion. 5. Pergerakan Okuler, Pandangan
memakai ka5amata *erlensa positi3. Karena ka5amata *erlensa plus ini amat *erman3aat untuk menurunkan rangsangan pada otot;otot yang menarik *olamata 6uling ke dalam
seim*angan
otot
ekstraokular.
ika
ada
akomodati3
esotrophia
!5on?ergen5e+, koreksi penuh harus di*erikan. Pada e@ophoria, hyperopianya harus dikoreksi dengan $;9D. ika keseluruhan re3raksi mani3est ke5il, misalnya $ D atau kurang, koreksi di*erikan apa*ila pasien memiliki ge6ala;ge6ala 9. erapi Penglihatan erapi ini e3ekti3 pada pengo*atan gangguan akomodasi dan dis3ungsi *inokuler aki*at
dari
hipermetropia.
)espon
akomodasi
ha*itual
pasien
dengan
hipermetropia tidak akan mem*eri respon terhadap koreksi dengan lensa, sehingga
mem*utuhkan
terapi
penglihatan
untuk
mengurangi
gangguan
akomodasi terse*ut %. erapi Medis. gen ntikolinesterase
seperti
diisophropyl3luorophospate!D=P+
dan
e5hothiopate iodide !Phospholine 2odide,P2+ telah digunakan pada pasien dengan akomodasi eksotropia dan hipermetropia untuk mengurangi rasio kon?ergensi akomodasi dan akomodasi!I(+ #. Meru*ah Ke*iasaan Pasien Modi3ikasi yang dapat dilakukan adalah pengunaan 5ahaya yang 5ukup dalam akti?itas, men6aga kualitas ke*ersihan mata dan apa*ila pasien adalah pengguna komputer se*aiknya menggunakan komputer dengan kondisi ergonomis. /. 2UM:Y7 laser thermal keratoplasty, utomated >amellar Keratoplasty, Spiral 4e@agonal Keratotomy, E@5imer >aser dan ekstraksi lensa diganti dengan 2ntra O5uler >ens. kan
tetapi pem*edahan masih
6arang digunakan
se*agai
terapi terhadap
hipermetropia. $." Pen5egahan Duduk dengan posisi tegak ketika menulis • 2stirahatkan mata setiap %&;"& menit setelah nonton H, komputer ataupun • • • •
setelah mem*a5a tur 6arak *a5a yang tepat !F%& 5m+ 7unakan penerangan yang 5ukup angan mem*a5a dengan posisi tidur