Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “ R ” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL DI RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT S AKIT BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR TGL 09- 11 AGUSTUS 2010
OLEH :
DEWA ANUGRAH NIM : 07.01.061 \
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG MAKASSAR 2010
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “ R ” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL DI RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR TGL 02- 04 AGUSTUS 2010
KARYA TULIS ILMIAH
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
OLEH :
DEWA ANUGRAH NIM : 07.01.061
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG MAKASSAR 2010
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
HALAMAN PERSETUJUAN
Kary Karyaa Tuli Tuliss Ilmi Ilmiah ah ini ini Berj Berjud udul ul:: AS UH AN KE PE RA WA TA N PA DA KL IE N TN . “R” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL DI RUANG
PERAWATAN
KENARI
RUMAH
SAKIT
BHAYANGKARA
OUDANG MAKASSAR TANGGAL 09 - 11 AGUSTUS 2010.
Telah disetujui untuk diujikan dan dipertahankan. Di depan penguji Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar Pada Hari Kamis, 19 Agustus 2010
Pembimbing
SYAHARUDDIN, SKM, S.Kep, Ns NIDN : 0904047301
Diketahui OlehDirektur Akademi keperawatan Mappa Oudang Makassar
dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M. Kes AKBP NRP. 59030832
MAPPA
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : ”ASUHAN ” ASUHAN KLIEN
KEPERAWATAN
PADA
TN. “R” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAN : HERNIA
INGUINAL DI RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR”. MAKASSAR ”. Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji pada hari kamis 19 Agustus 2010 di Akper Mappa Oudang Makassar.
Tim Penguji
1. Syaharuddin, SKM, S.Kep Ns
(
)
2. Hamzah Tasa, S.Kep Ns, M.Kes
(
)
3. Hj. Aminah, S. Kep Ns
(
)
Mengetahui, Direktur Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M.Kes AKBP NRP. 59030832
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
Nama
: DEWA ANUGRAH
Tempat/Tgl lahir
: WATANSOPPENG, 27 Januari 1989
Suku/Bangsa
: Bugis/Indonesia
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: ISLAM
Alamat
: Jl. Baji Gau No. 182 Makassar 90223
B. RIWAYAT PENDIDIKAN Pendidikan formal
1. Pada Tahun 1994-1995 TK Perwanida 2. Pada Tahun 1995-2001 SD Negeri 166 Laburawung 3. Pada Tahun 2001-2004 SLTP Negeri 2 Watansoppeng 4. Pada Tahun 2004-2007 SMA Negeri 1 Watansoppeng 5. Pada Tahun 2007-2010 Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, yang Maha Menciptakan, Menghidupkan dan Mematikan, yang Rahmat-Nya meliputi langit dan bumi, dunia dan akhirat dan kepada-Nyalah semua akan kembali. Shalawat serta salam mudah-mudahan terlimpah kepada Nabiullah Muhammad SAW,
yang
membawa umat manusia dari alam gelap gulita ke alam yang terang benderang. Tak lupa pula penulis mensyukuri segala Rahmat dan Karunia yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul ” ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. “R” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL DI RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR”. MAKASSAR ”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menghadapi hambatan, tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
1. Bapak dewan pembina AKPER Mappa Oudang Makassar, yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama pendidikan di Akper Mappa Oudang Makassar. 2. Ibu dr. Hj. A. Nurhayati, DFM, M. Kes selaku Direktur AKPER Mappa Oudang Makassar yang telah banyak memberikan bimbingan dan ajaran seperti anaknya sendiri kepada penulis selama mengkuti pendidikan di Akper Mappa Oudang Makassar. 3. Kepala RS. Bhayangkara Makassar beserta staf yang telah memberikan izin, membantu menyediakan sarana dan prasarana, meluangkan waktu untuk memperoleh data serta memberikan bimbingan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. 4. Bapak Syaharuddin, SKM, S. Kep, Ns selaku pembimbing dan penguji I yang begitu banyak memberikan sumbangsih pemikiran, saran, nasehat dan dengan penuh kesabaran dan ketelatenan selama proses bimbingan di dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Bapak Hamzah Tasa, S. Kep Ns, M. Kes sebagai penguji II yang begitu banyak memberikan masukan dan saran demi kelengkapan Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Ibu Hj. Aminah, S.Kep, Ns sebagai penguji III yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyususnan karya tulis ilmiah ini. 7. Bapak & Ibu Dosen beserta Staf Pengajar Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar yang telah memberikan kuliah dan bimbigan kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Akademi Keperawatan Mappa oudang Makassar.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
8. Special buat ayahanda Ramli Mahmud dan ibunda tercinta Nuhera Sinar dan saudara- saudaraku tersayang Dedy Saputra, Dewi Purnama dan Dela Safitri, serta semua keluarga yang tidak sempat dituliskan namanya dalam lembaran ini terimakasih banyak telah
memberikan do’a, support, kasih sayang serta
dukungan moril yang tak terhitung nilainya sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya. 9. Special buat sahabat-sahabatku , Agus junaedi dahlan (Ajudan), Muhaimin (india), Muh. Yusuf(Sufu), Arfiansyah (Ettu), Sumardi (Suma), Masdar (Mas), Agusman (Sagu), Jumain (Jumbo), Ansar (Anshay), syamsuddin (same), Fadil (fade), Faharuddin (Aco), Sofyan (Sofy), A. Ibrahim (Ibeleng), Hasanuddin (Kacang), longa (Ahmad Khair), dan semua teman-teman yang
tidak sempat penulis tuliskan dalam lembaran ini yang sudah mau berbagi suka dan duka bersama penulis, juga memberikan support, dan semangat kepada penulis selama bersama-sama dalam mengikuti pendidikan. 10. Tak lupa juga saya menghanturkan banyak terima kasih kepada Pak dardin, Pak Herman, Bu Asni, Kak Ridho, Kak Indri, Kak Sahar, Kak Ahmad, Kak Hikma, Kak Halim, Astaga hampir lupa juga ma Mba Sri dan Mba Erna yang
senantiasa merelakan barang jualannya untuk saya habiskan sebelum dibayar (utang), begitupun dengan bapak Madjid sekeluarga yang senantiasa memberikan dispensasi dengan penunggakan uang kos dan listrik dan suguhan buka puasa yang hampir setiap hari menyelematkan perut keronconganku bersama temanteman.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
11. Teman-teman kelompok bedah
Jumain, Masdar, Fadil, Nona, Nurmi,
Mustaina, Sry, Erni, Terimah kasih atas kerja samanya dan kekompakannya
selama ujian akhir program. 12. Rekan-rekan aktivis BEM periode I yang telah membantu penulis dalam mencapai kedewasaan dalam berfikir. 13. Para adinda ku di AKPER MAPPA OUDANG dan SMK PRATIDINA yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terimah kasih banyak atas kerjasamanya dalam penyusunan karya tulis ini Semoga tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang diberikan Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan tenaga keperawatan khususnya dalam memberikan Asuhan Keperawatan. Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT semoga apa yang telah diperbuat bernilai ibadah disisi-Nya. Makassar,
Agustus 2010
DEWA ANUGRAH
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv
............................................................................................ ..................................... v KATA PENGANTAR ....................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... .1 B. Tujuan Penulisan Penulisan ....................................................................... .......... 3 C. Manfaat Penulisan ................................................... ............................ 4 D. Metodologi Metodologi ...................................................................... ................ .......................................................................... .................... 5 E. Sistematika Sistematika penulisan penulisan ......................................................................... .7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Medis ....................................................... ......................................................................... .................. 8 1. Pengertian Pengertian .................................................................. .................... 8 2. Anatomi Fisiologi ................................................................ ........ ................................................................. ......... 9 3. Etiologi ........................................................................................ 12 4. Klasifikasi Klasifikasi ................................................ ................................... 14 5. Insiden ......................................................................... ................ 16 6. Patofisiologi Patofisiologi ...................................................... ................................................................................ .......................... 17 17 7. Manifestasi Manifestasi Klinik ....................................................................... 19 19 8. Komplikasi Komplikasi .......................................................................... ................... ............................................................... ........ 20 20 9. Pemerikasan Pemerikasan Diagnostik Diagnostik .............................................................. 20 10. Penatalaksanaan Penatalaksanaan .......................................................... .. ........................................................................ ................ 21 B. Konsep Dasar Keperawatan .................................................... .......................................................... ...... 22 22 1. Pengkajian Pengkajian ................................................................................... .............................. ..................................................... 22 2. Penyimpangan Penyimpangan KDM.................................................. ................ 24
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
3. Diagnosa Diagnosa Keperawatan................................................................ Keperawatan................................................................ 25 4. Rencana Rencana Keperawatan Keperawatan .......................................................... ................................................................ ...... 25 BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Pengkajian ..................................................... ........................................................................................ ................................... 32 1. Data Fokus Fokus ....................................................... ................................................................................. .......................... 48 2. Analisa Data ..................................................... ............................................................................... .......................... 49 B. Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan ..................................................... ..................................................................... ................ 52 C. Rencana Keperawatan (Intervensi) (Intervensi) ................................................... ................ ................................... 53 D. Catatan Tindakan (Implementasi) (Implementasi) .................................................... 58 E. Catatan Perkembangan Perkembangan (Evaluasi) (Evaluasi) .................................................... 65 BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian Pengkajian .......................... ......................................................... ............................................................... ...... 69 B. Diagnosa Diagnosa Keperawatan...................................................................... Keperawatan...................................................................... 70 C. Intervensi Intervensi .............................................. ............................................. 72 D. Implementasi Implementasi ................................ ..................................................... 73 E. Evaluasi ............................................................................. ................ 74 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan .................................................... ....................................................................................... ................................... 76 B. Saran....................................................... .................................................................................................. ........................................... 77 DAFTAR PUSTAKA
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Dinas kesehatan, 2010 ). Di era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat, sejalan dengan hal tersebut, maka permasalahan manusiapun semakin kompleks, salah satunya yaitu kebutuhan ekonomi yang semakin mendesak. Hal tersebut menuntut manusia untuk berusaha memenuhi kabutuhannya dengan usaha yang ekstra, tentunya itu mempengaruhi pola hidup dan kesehatannya yang dapat menyebabkan kerja tubuh yang berat yang dapat menimbulkan kelelahan dan kelemahan dari berbagai organ tubuh. Adapun hubungannya dengan penyakit hernia yairu dengan bekerja berat untuk memenuhi kebutuhan seperti mengangkat benda berat, kebiasaan mengkonsumsi makanan kurang serat, yang dapat menyebabkan konstipasi sehingga mendorong mengejan saat defekasi. Selain itu, batuk, kehamilan, dapat
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
juga berpengaruh berpengaruh dalam meningkatkan meningkatkan tekanan intraabdominal intraabdominal sehingga terjadi kelemahan otot – otot abdomen yang dapat menimbulkan terjadinya hernia inguinalis, yang dapat menjadi hernia scrotalis bila kantong hernia inguinalis mencapai scrotum. Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga dimana rongga tersebut harusnya berada di dalam keadaan normal tertutup (Nanda, 2009). Sebagian besar hernia timbul di regio inguinalis dengan sekitar 50 persen dari ini merupakan hernia inguinalis indirek dan 25 persen sebagai hernia inguinalis direk. Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur. Ini dimungkinkan karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intraabdominal
dan
jaringan
penunjang
berkurang
kekuatannya
http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hernia-inguinalis.html. Update: Nov, 2008 pukul 21.00 wita. Adapun insiden hernia yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2007 sekitar 700.000 operasi hernia yang dilakukan tiap tahunnya. Indirek inguinalis hernia di sisi kanan, adalah tipe hernia yang paling banyak dijumpai pria dan wanita, sekitar 25% pria dan 2% wanita mengalami hernia inguinalis. Sedangkan hernia femoralis hanya dijumpai pada 3% kasus. Insiden hernia strangulata dan incarserata pada anak – anak – anak 10 – 20%, sebanyak 50% diantaranya terjadi pada – anak usia kurang dari enam bulan, sekitar 10 – 30% – 30% anak – – anak anak – anak anak memiliki hernia dinding perut, sebagian besar hernia tipe ini menutup saat berusia satu
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
tahun. Di Indonesia tahun 2007 sekitar 60% hernia terjadi di sebelah kanan, 30% di sebelah kiri dan 10% di kedua sisi. Berdasarkan data dari Bagian Administrasi Kesehatan RS Bhayangkara Mappa Oudang Makassar tahun 2009 tercatat 182 orang dan pada tahun 2010 bulan januari sampai juli sebanyak 78 orang . orang . Berdasarkan data tersebut di atas maka penulis menyusun karya tulis yang berjudul Asuhan keperawatan pada klien Tn “R” dengan system pencernaan “Hernia Inguinal” Inguinal ” di ruang perawatan Kenari Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan peulisan karya tulis ini adalah : 1. Tujuan Umum untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn “R” dengan gangguan sistem pencernaan : Hernia inguinal diruang perawatan Kenari RS. Bhayangkara Mappa Oudang Makassar. 2. Tujuan Khusus a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data sesuai dengan masalah yang muncul pada klien Tn “R” dengan sistem pencernaan : Hernia Inguinal. b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan yang paling sering muncul pada klien Tn “R” dengan sistem pencernaan : Hernia Inguinal.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
c. Dapat menyusun perencanaan dalam asuhan keperawatan keperawatan dengan sistem pencernaan : Hernia Inguinal. pada klien Tn ”R” dengan d. Dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Tn “R” dengan sistem pencrnaan : Hernia Inguinal e. Dapat mengevaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang dilaksanakan pada klien Tn “R” dengan sistem pencernaan : Hernia Inguinal. f.
Dapat melakukan pendokumentasianpada klien Tn “R” dengan sistem pencernaan
C. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini yaitu : 1. Akademik a. Sebagai sumber informasi bagi institusi dalam meningkatkan program Diploma III Keperawatan pada masa yang akan datang. b. Sebagai bahan bacaan diperpustakaan. c. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar program khusus Diploma III. 2. Rumah Sakit Dapat memberi masukan bagi Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas Asuhan keperwatan khususnya dalam penanganan klien yang mengalami gangguan sistem pencernaan : Hernia inguinal.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
3. Klien dan Keluarga Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai cara pencegahan perawatan dan pengobatan pada gangguan sistem pencernaan : Hernia Inguinal. 4. Tenaga Keperawatan Dapat menjadi masukan bagi perawat dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan khususnya bagi klien Hernia Inguinal untuk membantu penyembuhan.
D. Metode dan Tekhnik Penulisan
Adapun metodologi penulisan dalam karya tulis ini adalah : 1. Tempat dan waktu Studi kasus ini dilaksanakan diruang perawatan Kenari RS. Bhayangkara Bhayangkara Mappa Oudang Makassar dari tanggal 09 – 11 11 Agustus 2010. 2. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain : a. Studi kepustakaan yaitu menggunakan sumber bacaan seperti buku paket dan bahan kuliah yang berhubungan dengan isi laporan. b. Studi kasus yaitu kasus
ini menggunakan metode keperawatan yang
komprehensif yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
c. Untuk mengumpulkan data dan informasi dalam pengkajian dapat digunakan tekhnik: 1) Wawancara Mengadakan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga, perawat, dan pihak lain yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat. 2) Observasi Pengamatan langsung dengan mengikuti perkembangan selama pelaksanaan Asuhan Keperawatan. 3) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan tekhnik inpeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi. 4) Studi Dokumentasi Informasi atau data melalui dokumen-dokumen atau catatan yang ada kaitannya dengan kasus tersebut, misalnya status pasien dan catatan lain di Ruang Medical Record .
E. Sistimatika Penulisan
Penulisan karya tulis ini, penulis bagi dalam beberapa bab dan sub bab yang disusun sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, bab b ab ini membahas latar belakang, belak ang, tujuan penulisan, penul isan, manfaat penulisan, metode dan tekhnik penulisan, serta sistematika penulisan.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
BAB II : Tinjauan pustaka, bab ini i ni membahas konsep dasar medis meliputi melipu ti : pengertian , etiologi, klasifikasi, insiden, patofisiologi, manifestasi klinik, evaluasi diagnostik, pemeriksaan penunjang, pencegahan, dan penatalaksanaan medis. Konsep dasar keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. BAB III : Laporan kasus, bab ini membahas pengkajian, pengkaji an, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB IV: Pembahasan, P embahasan, bab ini in i membahas tentang kesenjangan antara tinjauan pustakan dan tinjauan kasus yang ditemukan dan diuraikan secara sistematis sesuai dengan tahapan proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. BAB V : Penutup, bab ini membahas kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu untuk diperhatikan.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR MEDIK 1. Pengertian
a. Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah (defek) pada dinding rongga itu. Dimana dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin (Rizal, 2007). b. Hernia adalah protusi / penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan (Romi, 2006) c. Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga diamana rongga tersebut harusnya berada di dalam keadaan normal tertutup (Nanda, 2009). d. Hernia adalah keluarnya isi rongga tubuh atau abdomen lewat suatu celah pada dinding yang mengelilinginya (Khadir, 2009). e. Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup. (suster nada, 21 juli 2007). f. Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis adalah saluran yang berbentuk tabung, yang merupakan jalan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
tempat turunnya testis dari perut kedalam skrotum sesaat sebelum bayi dilahirkan.
http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hernia-inguinalis.html .
Update: Nov, 2008 pukul 23.00 wita.
2. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
Gambar : 2.1Anatomi Sistem Pencernaan Daerah ini merupakan persimpangan dari regio abdominis dan pubis, dimana terdapat hubungan antara regio abdominis-pubis melalui kanalis inguinalis yang merupakan suatu tempat lemah (locus minoris resistensi). Melalui tempat lemah ini dapat terjadi penonjolan alat-alat dalaman perut yang dikenal sebagai hernia inguinalis. Perbatasan: 1. Kraniolateral oleh annulus inguinalis internus (bagian terbuka dari fascia transversalis & aponeurosis m. transversus abdominis). 2. Caudomedial oleh annulus inguinalis externus.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
3. Atapnya oleh aponeurosis m. obliquus externus Adapun bagian – bagian – bagian bagian hernia adalah sebagai berikut : 1) Kantong hernia Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia insisional, hernia adipose, hernia intertitialis. 2) Isi hernia Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia , misalnya usus,ovarium dan jaringan penyangga usus (omentum). 3) Pintu hernia Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia. 4) Leher hernia Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia. 5) Locus minoris resistance (LMR). b. Fisiologi Struktur reproduksi pria terdiri dari penis, testis dalam kantong scrotum, system duktus yang terdiri dari epididimis, vas deferens, duktus ejakulatorius dan uretra, dan glandula asesoria yang terdiri dari vesikula seminalis kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretralis (Pichi, 1998) Testis adalah organ genitalia yang terletak di scrotum, ukuran testis – 25 ml, uvoid. Kedua pada orang dewasa 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15 – 25 buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis, di luar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
lapisan viselaris dan parientalis, serta tunika dartos. Otot kremaster yang berada di sekitar testis memungkinkan testis dapat digerakkan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil. Testis bagian dalam terbagi atas lobulus yang berjumlah + 250 lobuli. Tiap lobulus terdiri dari tubulus seminiferus, sel – sel sel sertoli dan sel – sel leyding. Produksi sperma atau spermartogenesis dan sel – sel, sedang diantara
tubuli
seminiferus
terdapat
sel – sel
leyding.
Sel – sel
spermatogonium pada proris menjadi sel spermatozoa. Sel – sel sertoli berfungsi memberi makanan pada bakal sperma, sedangkan sel – sel pada – sel interstitial testis berfungsi dalam menghasilkan leyding atau disebut sel – sel hormone testosteron. Pada bagian posterior tiap- tiap testis terdapat duktus melingkar yang disebut epididimis. Sel- sel spermatozoa yang di produksi di tubuli seminifer, setelah matur (dewasa) sel- sel spermatozoa bersama – sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ampula vas deferens, sel – sel itu setelah bercampur dengan cairan – cairan epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat membentuk cairan semen atau mani. Vas deferens adalah duktus ekskritorius testis yang membentang hingga ejakulatorius. Duktus ejakulatorius selanjutnya bergabung dengan uretra yang merupakan saluran keluar bersama baik untuk sperma atau kemih. Testis mendapatkan vasokan darah dari beberapa cabang arteri yaitu : 1.
Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta.
2.
arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
3.
Arteri kemastika yang merupakan cabang dari arteri epigastrika. Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus pompiniformis.pleksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai varikokel.
3. Etiologi
a. Anomali congenital b. Melemahnya otot – otot – otot otot abdomen c. Tekanan intraabdomen seperti : 1) Mengejan saat defekasi dan miksi. 2) Batuk menahun. d. Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya hernia adalah : 1) Hernia inguinalis indirect, terjadi pada suatu kantong kongenital sisa dan prosesus vaginalis. 2) Kerja otot yang terlalu kuat. 3) Mengangkat beban yang berat 4) Batuk kronik 5) Mengejan sewaktu miksi dan defekasi Peregangan otot abdomen karena meningkatnya tekanan intra abdomen seperti obesitas dan kehamilan (Samsudin, 2006). e. Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya hernia adalah lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam hidup karena :
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
1) Akibat dari pembedahan sebelumnya. 2) Kongenital. 3) Hernia kongenital sempurna. Bayi sudah menderita hernia karena adanya defek pada tempat – tempat tertentu. 4) Hernia kongenital tidak sempurna Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek pada tempat- tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0 – 1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis). 5) Aquisal adalah hernia yang bukan disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh faktor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain : a) Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak yang dialami oleh pasien yang sering mengejan baik saat BAB maupun BAK. b) Konstitusi tubuh Orang kurus cenderung terkena hernia karena jaringan ikatnya yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terjadi hernia karena banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja jaringan ikat penyokong penyokong pada pada LMR. c) Banyaknya pareperitoneal fat banyak terjadi pada orang gemuk.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
d) Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intra abdomen. e) Sikatrik f) Penyakit yang amelemahkan dinding perut..
4. Klasifikasi hernia
a. Klasifikasi hernia 1) Menurut lokasinya a) Hernia inguinalis Hernia yang terjadi dilipatan paha , jenis ini merupakan yang tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau buntu. b) Hernia umbilikus adalah di pusat c) Hernia femoralis adalah di paha 2) Menurut isinya a) Hernia usus halus b) Hernia omentum 3) Menurut penyebabnya a) Hernia congenital b) Hernia traumatika c) Hernia insisional adalah akibat pembedahan sebelumnya 4) Menurut terlihat dan tidaknya a) Hernia externs Misalnya : hernia inguinalis, scrotalis dan sebagainya. b) Hernia interns
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Misalnya : hernia diafragmatika, hernia foramen winslowi, hernia doturaforia. 5) Menurut keadaannya a) Hernia incarserata Bila isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai akibat yang berupa gangguan pasase atau gangguan vaskularisasi. b) Hernia strangulata Jika bagian usus yang mengalami hernia terpuntir atau membengkak dapat mengganggu aliran darah normal dan pergerakan otot serta dapat menimbulkan penyumbatan usus dan kerusakan jaringan 6)
Menurut nama penemunya a) Hernia Petit yaitu hernia di daerah hernia lumbosakral. b) Hernia Spigelli yaitu hernia yang terjadi pada linea semisirkulasi di atas penyilangan vas epigastrika inferior pada muskulus rektus abdominalis bagian lateral. c) Hernia Richter yaitu hernia dimana sebagian dinding usus yang terjepit.
7) Menurut sifatnya a) Hernia reponibel adalah bila isis hernia dapat keluar masuk , isi hernia keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk., tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
b) Hernia irreponibel adalah bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. 8) Jenis hernia lainnya a) Hernia pantolan adalah hernia inguinalis dan hernia femoralis yang terjadi pada paha satu sisi dan dibatasi oleh fasa epigastrika inferior. b) Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke skrotum secara lengkap. c) Hernia litter adalah herna yang isinya adalah divertikulum meckeli.
5. Insiden
Insidens hernia inguinalis pada bayi dan anak-anak antara 1 dan 2%.Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25% danbilateral 15%. Kejadian hernia bilateral pada anak perempuan dibandingkan laki-laki kira-kira sama (10%) walaupun frekuensi prossessus vaginalis yang tetap terbuka lebih tinggi pada perempuan. Anak yang pernah menjalani operasi pada waktu bayi mempunyaikemungkinan 16% mendapat hernia kontralateral pada usia dewasa.Insidens hernia inguinalis pada orang dewasa kira-kira 2%. Kemungkinankejadian hernia bilateral dari insidens tersebut mendekati 10%.
6. Patofisiologi
Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus pada bulan kedelapan dari kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis ini akan menarik peritoneum ke daerah skrotum sehingga terjadi tonjolan perioneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritoniae.Bila bayi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
lahir umumnya prosesus ini mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut.Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka.Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel, bila kanal terbuka terus, karena prosesus tidak terobliterasi maka akan timbul hernia inguinalis lateralis congenital, pada orang tua kanalis tersebut telah menutup namun karena merupakan lokus minor resistence, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat, kanalis tersebut dapat terbuka kembali dan hernia inguinalis lateral akuista keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal adalah kehamilan,batuk kronis, pekerjaan mengangkat beban berat, mengejan saat defekasi, miksi misalnya pada hipertropi prostat. Apabila isi hernia keluar melalui rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior kemudian hernia masuk ke dalam hernia kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis eksternus, dan bila berlanjut tonjolan akan sampai ke skrotum yang disebut herna skrotalis (Samsuddin 2006) Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi karena usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi Potensial komplikasi terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang masuk, cincin hernia semakin semakin sempit dan menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian terjadi nekrosis.Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan konstipasi.Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaam akan timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis, juga dapat terjadi bukan karena terjepit melainkan karena ususnya berputar.Bila isi perut terjepit dapat terjdi shock, demam, asidosis metabolik dan abses.
7. Manifestasi klinis
Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha, benjolan tersebut biasa mengecil dan menghilang pada saat istiahat dan bila menangis, mengejan, mengangkat beban berat atau dalam posisi berdiri dapat timbul kembali, bila terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri, keadaan umum biasanya baik.Pada inspeksi ditemukan asimetris pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau pada labia dalam posisi berdiri dan berbaring pasien diminta untuk mengejan dan menutup mulut dalam keadaan berdiri.Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, dirasa konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-anak kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar (Samsuddin,2006).
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Keluhan yang dirasakan dapat terjadi dari yang ringan hingga berat karena pada dasarnya hernia merupakan isi rongga perut yang keluar melalui suatu celah dinding perut, keluhan berat yang timbul disebabkan karena terjadinya penyempitan isi perut tersebut pada celah yang dilaluinya. Jika masih ringan, penonjolan yang ada dapat hilang timbul.Benjolan yang ada tidak dirasakan nyeri atau hanya sedikit nyeri dan timbul jika kita mengedan, batuk, mengangkat beban berat.Biasa tonjolan dapat hilang jika kita istirahat. Jika pada benjolan yang ada dirasakan
nyari
hebat
,maka
perlu
dipikirkan
adanya
penyempitan
isi
perut.Biasanya jenis hernia inguinalis yang lateralis lebih memberikan keluhan nyeri hebat yang dibandingkan dengan jenis hernia inguinalis medialis.Terkadang benjolan yang ada masih dapat dimasukkan kedalam rongga perut dengan tangan kita sendiri ,yang berarti menandakan bahwa penyempitan yang terjadi belum terlalu parah.Namun, jika penyempitan yang terjadi sudah parah, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali dan nyeri yang dirasakan sangatlah hebat, nyeri dapat disertai mual dan muntah.Hal ini dapat terjadi jika sudah terjadi kematian jaringan isi perut yang terjepit tadi.Hernia strangulata merupakan suatu keadaan yang gawat, jadi perlu segerah dibawah kedokter untuk mendapatkan pertolongan.
8. Komplikasi
Komplikasi hernia tengantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia antara lain: a. Obstruksi usus sederhana b. Perforasi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
c. Abses lokal, fistel atau peritonitis d. Syock e. Asidosis metabolic
9. Test diagnostic
Test diagnostic pada hernia inguinalis adalah a. Rongent b. B.USG
10. Penatalaksanaan
Bila cincin hernia kurang dari 2 cm umumnya regresi spontan akan terjadi sebelum bayi berumur enam bulan, kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun. Usaha untuk mempercepat penutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri dan kanan, kemudian memancangnya dengan pita perekat (plester) untuk 2-3 minggu. Dapat pula digunakan uang logam yang dipancangkan diumbilikus untuk mencegah penonjolan isi rongga perut. Bila sampai usia satu setengah tahun hernia masih menonjol, umumnya diperlukan koreksi operasi. Penanganan biasa dengan pengobatan konservatif, maupun tindakan definitive berupa operasi.Tindakan konrsevatif antara lain: a. Tindakan konservatif terbatas pada tindakan melalui reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi, jika reposisi tidak berhasil dalam waktu 6 jam harus dilakukan operasi segera .
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
b. Pada anak-anak dengan hernia indirect irreponibel diberi terapi konservatif dengan : 1) Obat penenang 2) Posisi trendelemburg 3) Kompres es 4) Tindakan operatif : Pinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi, hernioplasti dan herniografi : a) Herniotomi
: Pembebasan kantong hernia sampai pada lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan.
b) Hernioplasti
:
memperkecil
annulus
inguinalis
internus
dan
memperkuat dinding kanalis inguinalis c) Herniografi
:
membuat plasty di abdomen sehingga LMR(locus
minorus resistem) 5) Penanganan pasca operasi a) Pasca operasi perlu dilakukan drainase untuk mencengah terjadinya hematoma. b) Pasien dibaringkan dengan posisi semi fowler agar dinding abdomen ditegang. c) Diusahakan agar penderita tidak menangis serta mengejan. d) Alam waktu satu bulan jangan mengangkat benda yang berat. e) Selama waktu tiga bulan tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat menaikkan tekanan intraabdomen.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
BAB III TINJAUAN KASUS
Pada Bab ini akan di bahas Asuhan Keperawatan pada klien Tn “R” dengan Sistem pencernaan : Post Op hernia inguinal
di ruang keperawatan kenari di
RS.Bhayangkara Mappa Oudang Makassar,Tanggal 09-11 Agustus 2010.
A. Pengkajian I. Biodata
a. Identitas klien Nama
:
Tn “R”
Umur
:
49 Tahun
Jenis kelamin
:
Laki-laki
Pekerjaan
:
PNS
Suku/bangsa
:
Makassar
Agama
:
Islam
Status Pernikahan
:
Nikah
Alamat
:
Jl. Kumala
No. MR
:
108182
Tgl Masuk RS
:
06 – 06 – 08 08 – – 2010 2010
Tgl Pengkajian
:
– 2010 09 – 09 – 08 08 – 2010
Tgl Operasi
:
– 2010 07 – 07 – 08 08 – 2010
Diagnosa Medis
:
Post Op Hernia Inguinal
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
b. Penanggung Jawab Nama
:
Ny “R”
Umur
:
46 tahun
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Pekerjaan
:
IRT
Hub. Dengan Klien
:
Istri
II. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama : Nyeri pada daerah abdomen kanan bawah 2. Riwayat Keluhan Utama : Klien masuk RS Bhayangkara Makassar pada tanggal 06 – 06 – 08 08 – 2010 2010 dengan keluhan nyeri pada daerah abdomen kanan bawah yang dirasakan kurang lebih 3 bulan yang lalu . Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan berada pada skala 3 ( sedang ) 3. Riwayat kesehatan masa lalu Klien pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya klien dengan penyakit yang sama, tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya klien, klien tidak ada riwayat alergi terhadap masinestra dan obat-obatan. 4. Riwayat kesehatan keluarga
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Genogram 3 generasi ?
G1
G2
?
?
G3
49
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
46
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan : Meninggal ?
: Umur tidak diketahui : Klien : Tinggal serumah : Garis keturunan : Garis perkawinan
GI
: Kakek dan nenek dari ayah dan ibu klien sudah meninggal
G II
: Ayah klien meninggal karena factor usia dan Ibu klien masih hidup dan tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
G III
: Klien yang menderita penyakit hernia inguinal, klien anak kedua dari sembilan bersaudara, dan tinggal serumah dengan istri dan ketiga anaknya.
III. Riwayat Psikososial
A. Pola konsep diri 1. Gambaran diri Klien mengatakan bahwa apa yang dialaminya adalah cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa 2. Ideal diri Klien berharap cepat sembuh dan dapat pulang ke rumah untuk berkumpul bersama keluarganya 3. Identitas diri Klien adalah seorang suami 4. Harga diri Klien mengatakan bahwa dia sedih dengan keadaanya sekarang namun klien tetap berusaha tabah dan sabar dalam menghadapinya 5. Peran Dalam keluarga klien berperan sebagai suami dan mempunyai tiga orang anak B. Pola kognitif Klien tidak tahu mengenai penyakitnya, klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
C. Pola koping Klien mengatakan jika ada masalah ia membicarakan dengan keluarganya, klien nampak cemas D. Pola interaksi Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan keluarga, maupun perawat
IV. Riwayat Spiritual
Klien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit rajin melaksanakan shalat lima waktu karena sekarang keadaanya dalam keadaan sakit klien sulit melaksanakannya, klien hanya bisa berdoa agar cepat sembuh dari penyakitnya, keluarga klien selalu memberi semangat dan menyuruh klien selalu mendekatkan diri kepada tuhan.
V. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum Keadaan klien lemah, dalam keadaan yang berat klien selalu dibantu oleh keluarganya, penampilan klien sesuai dengan usianya, bicara klien jelas, ekspresi ekspresi wajah nampak meringis meringis B. Vital signs TD : 140 / 90 mmHg N
: 84 x / i
S
: 36 C
P
: 20 x / i
0
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
C. Sistem Pernapasan 1. Hidung Hidung simetris kiri dan sinestra, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak
ditemukan adanya polip, apistaksis, peradangan, dan tidak
terdapat nyeri tekan pada hidung 2. Leher Inspeksi - Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe. - Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid. - Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Palpasi : - Tidak teraba pembesaran vena jugularis. - Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe. - Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid. 3. Dada I : Bentuk dada normal chest, perbandingan anterior posterior dan transversal 1:2. Gerakan dada mengikuti gerakan pola napas P : Pengembangan ( ekspansi ) dada seimbang kiri dan kanan, tdak ada massa dan nyeri tekan A : tidak ada bunyi napas tambahan D. Sistem Kardiovaskuler 1. Konjungtiva tidak anemi 2. Jantung
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Arteri karotis teraba dan berdenyut I : Ictus cordis tidak tampak P : Iktus kordis teraba pada medulla klavikulasinistra klavikulasinist ra ICS V dan tidak teraba adanya nyeri tekan P : Bunyi pekak, tidak ada pembesaran jantung, jantung dalam kesan normal A : bunyi jantung I dan II lup, dup BJ I : Penutupan katup mitralis dan trikuspidalis, trikuspidalis , terdengar murni diarea ICS 4 dan 5 midklavikularis kiri BJ II : Penutupan katup aorta dan pulmonal, terdengar murni diarea ICS 3 kiri dan sinestra jantung E. Sistem Pencernaan 1. Bibir lembab, tidak ada stomatitis 2. Mulut tidak ada stomatitis dan labioskisis, lidah dan gigi Nampak bersih 3. Abdomen I : Bentuk dada datar, pergerakan ikut irama napas, dan kulit sama dengan disekitarnya I : Nampak luka bekas operasi di kuadran kanan bawah dengan ukuran ± 10 cm I : Tidak ada pembesaran hati, tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan P : Bunyi timpani, bunyi pekak pada hati, dan tidak ada nyeri ketuk 4. Tidak ada kelainan pada anus atau hemoroid, BAB lancer
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
F. Sistem Indra 1.
Mata Inspeksi : - Palpebra tidak radang, tidak oedema, - Sclera ikterus, - Conjungtiva anemis, - Pupil mengecil bila kena cahaya, - Fungsi penglihatan baik, Palpasi : - Tidak ada penonjolan bola mata, - Tidak ada nyeri tekan, - Tidak ada peningkatan tekanan intraokuler.
2.
Hidung Inspeksi : -
Posisi simetris kiri dan kanan,
-
Tidak ada secret,
-
Tidak ada cairan,
-
Tidak ada polip,
-
Tidak ada peradangan,
-
Fungsi hidung baik,
Palpasi : -
Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis, maxillaris, dan etmoidalis,
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
3.
Telinga Inspeksi : -
Posisi telinga simetris kiri/kanan,
-
Tidak ada pembengkakan,
-
Tidak ada serumen,
-
Tidak ada cairan,
Palpasi : -
Tidak ada nyeri tekan,
-
Fungsi pendengaran tidak ada kelainan,
G. Sistem saraf 1. Fungsi serebral Tingkat kesadaran composmentis ( E 4 : membuka mata secara spontan, V 5 : orientasi baik, M 6 : mengikuti perintah), orientasi klien baik terhadap orang, waktu dan tempat, daya ingat baik, klien mampu mengingat kejadian masa lalu dan sekarang. Klien dapat memperhatikan pembicaraan orang lain. Klien dapat memperhatikan pembicaraan orang lain. Klien dapat melakukan perhitungan, bahasa dan bicara klien jelas. 2. Fungsi cranial 1) Nervus I (olfaktorius) : klien belium mampu membedakan bau-bauan ( balsem dan minyak kayu putih ) 2) Nervus II (optikus) : pengelihatan klien baik, - Visus
: klien mampu melihat perawat pada jarak6 meter.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
- Lapang pandang
: Mampu melihat objek ke arah kiri dan kanan dengan sudut 180°.
3) Nervus III, IV, VI (okulamotorius, troklear, abdusen) : (a) Nervus III (oculomotorius)
: Klien mampu melirik lateral
(b) Nervus IV (trachlear)
: Klien mampu melirik kesamping kiri dan kanan.
(c) Nervus VI (abdusens)
: Klien mampu melirik kekiri dan kekanan tanpa menengok.
4) Nervus V (trigeminus) : klien dapat merasakan sensasi pada wajah. Klien dapat mengunyah dengan baik. 5) Nervus VII (fasial) : klien dapat mengecap dengan baik 6) Nervus VIII (vestibuloklear) : klien dapat mendengarkan semua pembicaraan dengan baik 7) Nervus IX (glosofaringeal) : klien dapat membedakan semua rasa 8) Nervus X (vagus) : kemampuan menelan klien baik 9) Nervus XI (aksesorius) : klien merasa nyeri bila bahunya di gerakkan 10) Nervus XII (hipoglosus) : klien dapat menjulurkan lidahnya 3. Fungsi motorik Tidak nampak adanya atropi dan hipertropi, tangan sinestra klien belum mampu menahan tahanan, kekuatan otot pada skala 3
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
4. Fungsi sensorik 0
Klien dapat membedakan suhu disekitarnya, suhu badan 37 C 5. Fungsi cerebellum Koordinasi kurang baik, Klien tidak mampu berjalan 6. Refleks Refleks bisep (+), refleks trisep (+), refleks patella (+), Babinski (+) 7. Iritasi meningen Klien susah menggerakkan menggerakkan paha seblah
kanan, karena adanya bekas
operasi pada abdomen bagian kanan bawah H. Sistem Muskuloskeletal 1. Kepala Bentuk kepala mesochepal, tidak ada peradangan, tidak teraba adanya nyeri tekan, dapat digerakkan ke segalah arah. 2.
Vertebra Tidak menunjukkan adanya bentuk seperti scoliosis, lordosis, dan kifosis, klien dapat bergerak dengan baik.
3.
Lutut Tidak Nampak adanya peradangan, mudah untuk dibengkokan, tidak terdapat adanya nyeri tekan, reflex patella (+)
4.
Kaki Tidak bengkak dan gerakan tidak kaku
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
5. Tangan Gerakan normal, gerakan terkontrol terpasang infuse RL 28 tetes / menit ditangan kiri klien 6. Kekuatan otot 4\
4
4
4
7. Fungsi sensorik Klien mampu merasakan nyeri dan sentuhan I. Sistem Integument 1. Rambut Rambut berwarna hitam, mudah dicabut, distribusi rambut merata, keadaan rambut nampak bersih 2. Kulit Warna kulit sawo matang, tidak terdapat adanya peradangan dan luka, kulit lembab, tidak terdapat adanya nyeri tekan, kulit klien nampak bersih 3. Kuku Kuku berwarna putih, bersih J. Sistem Endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada riwayat polydipsi, poliuri dan polypagi. Tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut. K. Sistem Perkemihan Tidak adanya kencing batu. Kandung kemih tidak tegang, tidak ada riwayat penyakit hubungan seksual
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
L. Sistem Reproduksi Tidak dikaji M. Sistem Immun Klien tidak alergi terhadap cuaca, debu,bulu binatang maupun zat kimia. Klien pernah di transfuse darah dan tidak ada reaksi abnormal.
VI. Aktivsitas sehari-hari Jenis Kegiatan A. Nutrisi
Sebelum Sakit
Selama Sakit
Nasi, sayur, ikan
Bubur, telur
dihabiskan
Dihabiskan
1. Pola makan a.
Menu masinestra
b.
Porsi makan
c.
Mandiri atau dibantu
Mandiri
dibantu
d.
Frekuensi makan
3x sehari
3x sehari
Air putih
Air putih
6-8 gelas / hari
6-8 gelas / hari
WC
WC
Aromatik
Aromatik
1-2 X sehari
1 X sehari
Kuning
kuning
2. Pola Minum a. Jenis minuman b. Frekuensi B. Eliminasi 1. BAB a. Tempat b. Bau c. Frekuensi d. Warna
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Jenis Kegiatan e. Mandiri / Bantu
Sebelum Sakit Mandiri
Selama Sakit Dibantu
WC
WC
3-5 x/hari
3-4 x/hari
Kuning
Kuning
Aromatik
Aromatik
Mandiri
Dibantu
1. Tidur siang
13.00 – 13.00 – 14.30 14.30
13.00 – 13.00 – 14.00 14.00
2. Tidur malam
20.00 – 20.00 – 05.00 05.00
19.00 – 19.00 – 05.00 05.00
Mandi
2 x sehari
2 x sehari
2. Cuci mulut
2 x sehari
2 x sehari
2 x seminggu
2 x seminggu
4. Sikat gigi
2x sehari
2x sehari
5. Mandiri / dibantu
Mandiri
Dibantu
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Antalgin
Ketorolac,
2. BAK a. Tempat b. Frekuensi c. Warna d. Bau e. Mandiri / dibantu C. Istirahat / Tidur
D. Personal Hygiene 1.
3. Gunting kuku
E. - Rokok - Minuman alkoho - Obat-obatan
Ranitidin,
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Jenis Kegiatan
Sebelum Sakit
Selama Sakit Cefotaksime, Asam
mefenamat F. Aktivitas / mobilitas fisik G. Olahraga
Mandiri
Dibantu
Jalan – Jalan – jalan jalan
Tidak ada
subuh
VIII. Tes Diagnostik
A. Laboratorium Nama Pemeriksaan
Nilai Normal
Hasil
Satuan
WBC
4.0 – 4.0 – 10.0 10.0
6.7X10
RBC
3.50 – 3.50 – 5.50 5.50
15.2X10
HGB
11.0 – 11.0 – 70.0 70.0
14.5
/DL.
HCT
37.0 – 37.0 – 50.0 50.0
43.3
%.
MCH
27 – 27 – 31 31
28.3
PL
PLT
100 – 100 – 300 300
173X10
RDW
35.0 – 35.0 – 56.0 56.0
44.9
/UL
PDW
15.0 – 15.0 – 17.0 17.0
15.5
%
Tgl : 09-11-2010.
Glukosa Random
91
SCOT 37%
141
SGPT 37%
82
Oreum
16,8
3
6
3
/UL /UL
/’Dl
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Nama Pemeriksaan
Nilai Normal
Creatinin
Hasil 0,77
B. Radiologi Photo Thorax -
Gerakan bronchovascular dalam batas normal, mata (-).
-
Cor. Sians dan diafrogma baik
-
Tulang-tulang iga intak Kesan
: Fotho thorax normal
IX. Terapi saat ini
A. IV 7D, RL
24 tts / i
B. Ranitidin
1 amp / 8 jam
C. Ketorolac
1 amp / 8 jam
D. Cefotaxime
1 mg / 12 jam
E. Asam mefenamat tab 500 mg / 8 jam
Satuan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
DATA FOKUS (CP. 1A)
Nama
: Tn “R”
Dd. Medik
: Post Op Hernia Inguinal
Umur
: 49 Tahun
Ruangan
: Kenari
J. Kelamin
: Laki-laki
Tanggal
: 09 Agustus 2010
Data Subyektif
Data Obyektif
1. Klien mengatakan nyeri pada
1. Klien tampak meringis.
daerah abdomen bagian kanan
2. Klien tampak lemah.
bawah akibat operasi
3. Ekspresi wajah tampak tegang.
2. Klien mengatakan nyeri yang di rasakan hilang timbul. 3. Klien
mengatakan
mengatakan
merasa
semua
kebutuhannya di bantu oleh keluarga. 5. Klien sering bertanya – Tanya mengenai penyakitnya
luka
operasi
pada
abdomen kanan bawah tertutup
lemas dengan keadaannya. 4. Klien
4. Tampak
kasa
dan
terbalut
elastic
verban. 5. Klien tampak terpasang inpus RL 24 tts/i 6. Vital signs : TD : 130/90mmHg N : 84 x/i 0
S
: 36 C
P
: 20 x/i
7. Terpasang kateter 8. Terpasang infuse
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
ANALISA DATA (CP. 1B)
Nama
: Tn “R”
Dd. Medik
: Post Op Hernia Inguinal
Umur
: 49 Tahun
Ruangan
: Kenari
J. Kelamin
: Laki-laki
Tanggal
: 09 Agustus 2010
No
1.
Data
DS :
Etiologi
Masalah
Adanya luka operasi
Nyeri
Klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen
Terputusnya kontinuitas
bagian kanan bawah
jaringan
akibat luka operasi
Klien mengatakan nyeri
Pengeluaran zat kimia
yang di rasakan hilang
(bradikinin, serotonin, prostaglandin)
timbul. DO :
Klien tampak meringis dengan
skala
sedang (skala 3 )
Merangsang nociseptor
nyeri Transmisi serabut saraf
TD : 130/90mmHg N : 84 x/i
Thalamus
0
S
: 36 C
P
: 20 x/i
Corteks Serebri
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
Data
Etiologi
Masalah
Nyeri dipersepsikan
Nyeri
Terjadi abses 2
DS : DO :
Resiko terjadi
Tampak kemerahan pada luka
operasi
dan
Abses pecah menghasilkan pus
sekitarnya Proteksi jaringan terganggu
Mudah terjadi infeksi kuman
Resiko terjadinya infeksi
penyebaran infeksi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
3
Data
DS :
Klien mengatakan semua
Etiologi
Masalah
Menimbulkan rasa sakit
Intoleransi
bila bergerak
Aktivitas
kebutuhannya di bantu Keterbatasan bergerak
oleh keluarga DO :
Klien tampak lemah.
Klien terpasang infus
Klien terpasang kateter
Tampak pada
luka
operasi
abdomen
kanan
bawah tertutup kasa dan terbalut verban elastic
Klien mengatakan cemas dengan keadaannya.
Klien
selalu
tanya penyakitnya
bertanyamengenai
Intoleransi Aktivitas
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
4
Data
DS : Klien mengatakan merasa
Etiologi
Masalah
Perubahan status
Kecemasan
kesehatan
cemas dengan penyakitnya DO :
Stressor
Ekspresi
wajah
tampak Kecemasan
tegang. Mengobservasi vital sign : TD : 120/80 mmHg 0
S
: 36 C
N
: 80x/i
P
: 22 x/i
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
DIAGNOSA KEPERAWATAN (CP. 2)
Nama
: Tn “R”
Dd. Medik
: Post Op Hernia Inguinal
Umur
: 49 Tahun
Ruangan
: Kenari
J. Kelamin
: Laki-laki
Tanggal
: 09 Agustus 2010
No
1.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri
berhubugan
terputusnya jaringan, jaringan, 2.
Post
dengan
Tanggal Ditemukan
Tanggal Teratasi
09 Agustus 2010
Belum teratasi
09 Agustus 2010
10 Agustus 2010
09 Agustus 2010
10 Agustus 2010
09 Agustus 2010
10 Agustus 2010
kontinuitas Op
Hernia
Inguinal Resiko infeksi berhubungan dengan inflamasi kuman
3
Intoleransi
Aktivitas
berhubungan dengan adanya kelemahan
fisik
/
keterbatasan gerak 4
Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
INTERVENSI KEPERAWATAN (CP. 3)
Nama
: Tn “R”
Dd. Medik
: Post Op Hernia Inguinal
Umur
: 49 Tahun
Ruangan
: Kenari
J. Kelamin
: Laki-laki
Tanggal
: 09 September 2010
No 1.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Nyeri berhubugan dengan Klien terputusnya
mengatakan 1. Kaji
kontinuitas nyeri berkurang atau
jaringan, ditandai dengan :
teratasi
DS :
kriteria:
Intervensi
dengan
Klien mengatakan nyeri - Klien pada
daerah
bagian
abdomen
kanan
tingkat
nyeri 1. Mengetahui sejauh mana
dengan
skala
klien nyeri
guna untuk menentukan
(0 – 10)
intervensi selanjutnya.
nyeri 2. Observasi vital sign
2. Nyeri yang dirasakan akan
mengeluh nyeri
mempengaruhi
berkurang
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional perubahan
yang di rasakan hilang - TTV Normal
vital
DO : Klien tampak meringis
TD : 130/90 mmHg N : 60-100x/i
tingkat
Blog’s
Klien mengatakan nyeri - Ekspresi wajah ceria
timbul.
nyeri yang dirasakan klien
tidak
bawah - Skala
akibat luka operasi
Rasional
tanda-tanda
3. Berikan klien posisi 3. Posisi yang nyaman dapat yang nyaman
merelaksasikan
0
S : 36-37 C
sehingga
P : 16-24x/i
dapat berkurang 4. Ajarkan klien teknik 4. Teknik relaksasi
(napas
otot-otot
sensasi
relaksasi
nyeri
dapat
mengurangi rasa nyeri
dalam) 5. Berikan
HE
tentang 5. Analgetik
dapat
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Klien mengatakan nyeri - Ekspresi wajah ceria
perubahan
yang di rasakan hilang - TTV Normal
vital
TD : 130/90 mmHg
timbul.
merelaksasikan
0
Klien tampak meringis
tanda-tanda
3. Berikan klien posisi 3. Posisi yang nyaman dapat yang nyaman
N : 60-100x/i
DO :
Blog’s
otot-otot
S : 36-37 C
sehingga
P : 16-24x/i
dapat berkurang 4. Ajarkan klien teknik 4. Teknik relaksasi
(napas
sensasi
nyeri
relaksasi
dapat
mengurangi rasa nyeri
dalam) 5. Berikan
HE
tentang 5. Analgetik
penyebab nyeri
dapat
mengurangi rasa nyeri
6. Kolaborasi pemberian 6. Meningkatkan pemahaman analgetik
klien tentang nyeri yang ia rasakan
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No 2.
Diagnosa Keperawatan Intoleransi
Tujuan
Intervensi
aktivitas Meningkatkan
1. Kaji kemampuan
kelemahan
klien
/ klien dengan kriteria:
keterbatasan gerak, ditandai - Klien
memenuhi ADLnya
DS :
secara mandiri
dalam
beraktivitas
gangguan
dalam
beraktivitas 2. Bantu
klien
memenuhi
kebutuhannya di bantu
sehari – hari
DO :
ketidakmampuan
menandakan adanya
Klien mengatakan semua
oleh keluarga
aktivitas
dapat
dengan:
Rasional tingkat 1. Adanya
berhubungan dengan adanya kemampuan mobilitas fisik
Blog’s
3. Libatkan dalam
dalam 2. Untuk mengurangi beban
kebutuhan
klien
keluarga 3. Dengan pemenuhan
keluarga,
melibatkan klien
merasa
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No 2.
Diagnosa Keperawatan Intoleransi
Tujuan
Intervensi
aktivitas Meningkatkan
1. Kaji kemampuan
kelemahan
klien
/ klien dengan kriteria:
keterbatasan gerak, ditandai - Klien
memenuhi ADLnya
DS :
secara mandiri
2. Bantu
klien
sehari – hari
dalam
Klien tampak lemah.
Tampak pada
abdomen
pemenuhan
4. Dekatkan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Terpasang kateter
merasa
diperhatikan oleh keluarga dan dalam kebutuhan
Blog’s
Intervensi
Rasional
terbalut verban elastic Terpasang Infus
klien
memenuhi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
keluarga,
memudahkan
bawah tertutup kasa dan
No
melibatkan
alat-alat 4. Membantu
kebutuhan pasien
kanan
klien
keluarga 3. Dengan
kebutuhan ADL klien
operasi
dalam
dalam 2. Untuk mengurangi beban
kebutuhan
3. Libatkan
beraktivitas
beraktivitas
kebutuhannya di bantu
DO :
dalam
gangguan
memenuhi
oleh keluarga
ketidakmampuan
menandakan adanya
Klien mengatakan semua
luka
aktivitas
dapat
dengan:
Rasional tingkat 1. Adanya
berhubungan dengan adanya kemampuan mobilitas fisik
Blog’s
klien 5. Berikan
HE
tentang 5. Untuk mengurangi bahaya
cara mobilisasi yang
imobilisasi
baik
3
Resiko infeksi berhubungan
Tidak
terjadi 1. Kaji adanya tanda – 1. Untuk mengetahui secara
dengan
penyebaran
infeksi
inflamasi
kuman
tanda infeksi.
dini adanya tanda – tanda
ditandai dengan :
dengan kriteria hasil
infeksi
DS : -
:
segera diberikan tindakan
DO :
-
Tidak ada tanda-
sehingga
yang tepat.
dapat
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Blog’s
Intervensi
Rasional
terbalut verban elastic
Terpasang Infus
Terpasang kateter
klien 5. Berikan
HE
tentang 5. Untuk mengurangi bahaya
cara mobilisasi yang
imobilisasi
baik
3
Resiko infeksi berhubungan
Tidak
terjadi 1. Kaji adanya tanda – 1. Untuk mengetahui secara
dengan
penyebaran
infeksi
inflamasi
kuman
tanda infeksi.
dini adanya tanda – tanda
ditandai dengan :
dengan kriteria hasil
infeksi
DS : -
:
segera diberikan tindakan
-
DO :
tanda
luka dan sekitarnya
penyebaran infeksi
infeksi 2. Lakukan
prosedur 2. Menghindari penyebaran
dan antiseptik.
penyebab infeksi.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Diagnosa Keperawatan
resiko
invasif secara aseptik
3. Penatalaksanaan
No
dapat
yang tepat.
Tidak ada tanda-
Tampak kemerahan pada
sehingga
Tujuan
kuman
3. Untuk
menghindari
Blog’s
Intervensi
Rasional
pemberian antibiotic
kontaminasi
dengan
kuman penyebab infeksi 4. HE kepada klien dan 4. Menghambat keluarga klien tentang
perkembangan
kuman
tanda-tanda infeksi
sehingga
terjadi
tidak
proses infeksi.
4
Kecemasan
berhubungan kecemasan
teratasi 1. Kaji
dengan kurangnya informasi dengan kriteria : tentang
penyakitnya -
Klien
tampak
tingkat 1. Mengetahui
Kecemasan klien
kecemasan memudahkan
tingkat untuk intervensi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
pemberian antibiotic
kontaminasi
dengan
kuman penyebab infeksi 4. HE kepada klien dan 4. Menghambat keluarga klien tentang
perkembangan
kuman
tanda-tanda infeksi
sehingga
terjadi
tidak
proses infeksi.
4
Kecemasan
berhubungan kecemasan
teratasi 1. Kaji
dengan kurangnya informasi dengan kriteria : penyakitnya -
tentang
ditandai dengan :
Klien
Kecemasan klien
setiap 2. Membuat perasaan klien
Klien mengatakan cemas
prosedur
dengan keadaannya.
yang akan diberikan
Klien
selalu
tanya
tindakan
Tujuan
terbuka
dalam
memberikan
informasi
Blog’s
Intervensi
Rasional
bertanya-
yang
mengenai
dalam
akan
membantu
mengidentifikasi
masalah
penyakitnya DO :
intervensi
selanjutnya 2. Jelaskan
Diagnosa Keperawatan
untuk
memudahkan
tampak
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
tingkat
kecemasan
tenang
DS :
tingkat 1. Mengetahui
3. Beri
dorongan 3. Klien
Klien tampak cemas
spiritual
untuk
Ekspresi wajah tampak
mendekatkan
tegang.
kepada
diri
Tuhan
yang
dapat
menerima
keadaaannya
dan
mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa
Maha Esa 4. HE
klien
penyakitnya
tentang 4. Agar klien mampu mampu mengethaui penyakitnya
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
No
Diagnosa Keperawatan
Klien
selalu
tanya
Tujuan
Blog’s
Intervensi
Rasional
bertanya-
yang
mengenai
dalam
akan
membantu
mengidentifikasi
masalah
penyakitnya 3. Beri
DO :
dorongan 3. Klien
Klien tampak cemas
spiritual
untuk
Ekspresi wajah tampak
mendekatkan
tegang.
kepada
diri
Tuhan
yang
dapat
menerima
keadaaannya
dan
mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa
Maha Esa 4. HE
klien
tentang 4. Agar klien mampu mampu
penyakitnya
mengethaui penyakitnya
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (CP. 4)
Nama
: Tn “R”
Dd. Medik
: Post Op Hernia Inguinal
Umur
: 49 Tahun
Ruangan
: Kenari
J. Kelamin
: Laki-laki
Tanggal
: 09 agustus 2010
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
Senin
I
08.00
1. Mengkaji tingkat nyeri klien dengan
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (CP. 4)
Nama
: Tn “R”
Dd. Medik
: Post Op Hernia Inguinal
Umur
: 49 Tahun
Ruangan
: Kenari
J. Kelamin
: Laki-laki
Tanggal
: 09 agustus 2010
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
Senin
I
08.00
1. Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri dengan skala nyeri (0 –
09 Agustus 2010
10) Hasil : nyeri klien berada pada skala nyeri sedang(5) 08.05
2. Mengobservasi vital sign Hasil : TD : 130/90 mmHg 0
S : 36 C N : 92x/i P : 18 x/i 08.08
3. Mengatur posisi klien Hasil : klien berposisi semi fowler
08.12 4. Mengajarkan
1
kepada
klien
teknik
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
relaksasi ( napas dalam ) Hasil : klien bisa mengikuti dan melaksanakannya ( menarik napas melalui hidung dan menghembuskannya perlahan-lahan lewat mulut ) 08.15 5. Memberikan HE tentang penyebab nyeri Hasil : Klien bisa mengerti 08.17 6. Kolaborasi pemberian analgetik Hasil : Asam mefenamat 1 tablet
II
08.20 1. Kaji
tingkat
kemampuan
aktivitas
klien Hasil : Klien aktifitasnya masih terbatas 08.24 2. Membantu klien dalam memenuhi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
kebutuhan sehari – sehari – hari hari Hasil : Klien cukup terbantu 09.00 3. Melibatkan
keluarga
dalam
pemenuhan kebutuhan ADL klien Hasil : Keluarga tampak membantu klien 09.11 4. Dekatkan alat-alat kebutuhan pasien Hasil : Kebutuhan klien terpenuhi 09.16 5. Memberikan HE tentang ambulasi dini Hasil : Klien
tampak
menggerak-gerakkan
ekstremitasnya (tangan dan kaki) III
09.30 1. Mengkaji adanya tanda – tanda – tanda tanda infeksi Hasil : Tidak tampak tanda-tanda perluasan infeksi 09.45 2. Melakukan prosedur invasif secara
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
aseptik dan antiseptic Hasil : Membersihkan
luka
dan
daerah
sekitarnya 09.50
3. Penatalaksanaan pemberian antibiotik Hasil : Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/i.v.
10.05
4. Melakukan HE kepada klien dan keluarga klien tentang tanda-tanda infeksi Hasil : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
IV
10.30 1. Mengkaji tingkat kecemasan Hasil : Tingkat kecemasan klien sedang 10.50 2. Menjelaskan setiap prosedur tindakan yang akan diberikan Klien : Tampak mengerti
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
11.20
3. Memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga klien untuk mengajukan pertanyaan Hasil : Klien
dan
keluarganya
bertanya
tentang penyakitnya 11.45 4. Memberi dorongan spiritual untuk mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa Hasil : Klien mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dengan cara berdo’a 12.10
5. Memberikan HE tentang penyakit yang dideritanya Hasil : Klien
tampak
mengerti
dan
memahami tentang penyakit yang di deritanya Selasa 10 Agustus 2009
I
08.17 1. Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri (0 – (0 – 10) 10)
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
Hasil : nyeri klien berada pada skala nyeri ringan(3) 08.20
2. Mengobservasi vital sign Hasil : TD : 120/90 mmHg 0
S : 36 C N : 84x/i P : 20 x/i 08.24
3. Mengatur posisi klien Hasil : Klien berposisi semi fowler
09.00
4. Mengajarkan kepada klien teknik relaksasi napas dalam Hasil : klien bisa mengikuti dan melaksanakannya dengan baik secara mandiri
09.11
5. Memberikan HE tentang penyebab nyeri Hasil :
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
Klien bisa mengerti 09.16
6. Kolaborasi pemberian analgetik Hasil : Asam mefenamat 1 tablet
II
09.30
1. Mengkaji tingkat kemampuan aktivitas klien Hasil : Aktifitas klien masih terbatas
09.45
2. Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari – sehari – hari hari Hasil : Membantu pemenuhan nutrisi
10.02
3. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan ADL klien Hasil : Keluarga tampak membantu klien
10.13 4. Dekatkan alat-alat kebutuhan pasien Hasil : Kebutuhan klien terpenuhi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
10.20
5. Memberikan HE tentang ambulasi dini Hasil : Klien
tampak
menggerak-gerakkan
ekstremitasnya (tangan dan kaki)
III
10.45
1. Mengkaji adanya tanda – tanda – tanda tanda infeksi Hasil : Tidak tampak tanda-tanda perluasan infeksi
11.00
2. Melakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptic Hasil : Membersihkan
luka
dan
daerah
sekitarnya 11.15
3. Penatalaksanaan pemberian antibiotik Hasil : Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/i.v.
11.24
4. Melakukan HE kepada klien dan keluarga klien tentang tanda-tanda
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
infeksi Hasil : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
IV
11.35
1. Mengkaji tingkat kecemasan klien Hasil : Tingkat kecemasan klien sedang
11.48
2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan diberikan Hasil : Klien mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa
12.05
3. Memberi dorongan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa Hasil : Klien mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara berdo’a
12.45
4. Memberi penyakitnya
he
tentang
proses
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Implementasi / Hasil
Hasil : Klien mengerti
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
EVALUASI KEPERAWATAN (CP. 5)
Nama
: Tn “R”
Dd. Medik
: Post op Hernia Inguinal
Umur
: 49 Tahun
Ruangan
: Kenari
J. Kelamin
: Laki-laki
Tanggal
: 09 Agustus 2010
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Hasil
Senin
I
13.00
S : Klien mengatakan masih nyeri pada
09 Agustus 2009
daerah
abdomen
bagian
kanan
bawah dengan skala (5) O
: Ekspresi wajah masih nampak meringis
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri (0 – (0 – 10) 10) 2. Observasi vital sign 3. Berikan
klien
posisi
yang
nyaman 4. Ajarkan klien teknik relaksasi (napas dalam) 5. Berikan HE tentang penyebab
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Hasil
nyeri 6. Kolaborasi pemberian analgetik
II
13.15
S
: Klien mengatakan semua kebutuhannya masih dibantu oleh keluarganya
O : Klien masih nampak lemah A : Masalah belum teratasi P : Lnjutkan intervensi 1. Kaji tingkat intoleransi aktivitas klien 2. Bantu
klien
dalam
memenuhi
kebutuhan sehari-hari 3. Libatkan
keluarga
dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari kien 4. Dekatkan alat-alat kebutuhan klien 5. Berikan
HE
tentang
mobilisasi yang baik
cara
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
III
13.27
Hasil
S:O : - Tampak kemerahan pada bekas op A : Masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1. Kaji adanya tanda – tanda – tanda tanda infeksi. 2. Lakukan
pencucian
tangan
sebelum dan sesudah prosedur tindakan. 3. Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik. 4. Penatalaksanaan
pemberian
antibiotik.
IV
13.30
S : Klien mengatakan masih cemas dengan keadaannya O :
Ekspresi wajah masih nampak tegang
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat kecemasan klien
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Hasil
2. Observasi vital sings 3. Jelaskan setiap prosedur tindakan yang akan diberikan 4. Beri
kesempatan
klien
untuk
bertanaya
Selasa
I
13.30
10 Agustus 2010
S : Klien mengatakan masih nyeri O : Klien nampak meringis A : Masalah teratasi P : lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat nyeri 2. Observasi vital signs 3. Berikan posisi yang nyaman 4. Ajarkan tehnik relaksasi 5. Penata laksanaan pemberian obat
2
13.40
S
: Klien mengatakan kebutuhannya sudah bisa dilakukan sendiri
O : Klien nampak sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Hari / Tanggal
Ndx
Jam
Hasil
A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi
3
13.40
S:O : - Tampak luka sudah mengering A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi
4
14.00
S : Klien mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan keadaannya O : Ekspresi wajah tampak ceria A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
BAB IV PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan penulisan ini diperoleh gambaran yang jelas mengenai proses keperawatan pada klien Tn “R” dengan gangguan sistem reproduksi, maka dalam bab ini penulis membahas kesenjangan antara teori yang mendukung dengan kenyataan di praktek.
A. Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat. Menurut teori Doengoes, atropi otot, gangguan dalam berjalan, riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam waktu lama. lama. Pada kasus ditemukan atropi otot dan gangguan dalam berjalan, hal ini dibuktikan dari data klien tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. sen diri. 2. Eliminasi. Menurut teori Doengoes, konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi, adanya inkontinensia dan retensi urine. Pada kasus juga ditemukan adanya inkontinensia dan retensi urine, hal ini dibuktikan dari data klien tampak dipasangi kateter. 3. Integritas ego. Menurut teori Doengoes, dapat menunjukkan labilitas emosional dari gembira sampai ketakutan, marah atau menarik diri. Pada kasus tidak ditemukan sebab respon tubuh seseorang terhadap stress itu
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
berbeda, hal ini dibuktikan dari data pengkajian klien tampak tenang dan bersabar menerima keadaannya sekarang. 4. Neurosensoris Menurut teori Doengoes, kerusakan gerakan dan sensasi dibawah tingkat anastesi spinal epidural. Pada kasus ditemukan klien dalam keadaan sudah sadar (composmentis), klien sudah tidak dibawah pengaruh anastesi spinal epidural. 5. Nyeri atau ketidaknyamanan. Menurut teori Doengoes, mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai berbagai
sumber, misalnya: misalnya: trauma trauma bedah/insisi, bedah/insisi, nyeri penyerta,
distensi kandung kemih/abdomen, efek-efek anastesi, mulut kering. Pada kasus juga ditemukan klien mengeluh nyeri karena trauma bedah/insisi pada saat bergerak. 6. Keamanan Menurut teori Doengoes, adanya riwayat masalah punggung yang baru saja terjadi
B. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan teori diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gangguan sistem pencernaan. Diagnosa yang lazim muncul pada klien dengan gangguan sistem pencernaan hernia inguinal yaitu :
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi. 2. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
adanya
kelemahan
fisik
/
keterbatasan gerak 3. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah / operasi 4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi 5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang informasi. Sedangkan dalam kasus klien Tn. “R” ditemukan beberapa diagnosa keperawatan yaitu : 1. Nyeri berhubugan dengan terputusnya kontinuitas jaringan 2. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
adanya
kelemahan
fisik
/
keterbatasan gerak 3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah / operasi 4. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya Berdasarkan Teori ditemukan 5 diagnosa keperawatan, sedangkan pada kasus ditemukan 4 diagnosa keperawatan. Adapun kesenjangannya sebagai berikut: 1. Gangguan pola tidur Menurut teori Doengoes, Doengoes , nyeri yang nyata pada kasus akan mengakibatkan RAS teraktivasi dan klien akan terjaga dan klien akan susah tidur.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Diagnosa ini tidak muncul pada kasus karena klien mengatakan tidak ada gangguan pola tidur .
C. Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan a. Pantau dan perhatikan lokasi dan intensitas nyeri pasien (skala 0 – 10) serta faktor pemberat/penghilangnya. b. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai. c. Pantau tanda-tanda vital d. Kaji
insisi
bedah,
perhatikan
edema
;
perubahan
konter
luka
(pembentukan hematoma) atau inflamasi/mengeringnya tepi luka. e. Dorong Ambulasi diri f. Ajarkan teknik relaksasi dan Distraksi g. Kolaborasi Pemberian Obat Analgetik Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya kelemahan fisik / keterbatasan gerak a. Berikan aktivitas yang disesuaikan dengan pasien b. Anjurkan keluarga dalam melakukan meningkatkan kemandirian pasien c. Anjurkan pasien untuk beraktivitas sehari-hari dalam keterbatasan pasien d. Kolaborasi dalam pemberian obat
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus 3. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah/operasi a. Pantau tanda-tanda vital, perhatikan peningkatan suhu. b. Observasi penyatuan luka, karakter drainase, adanya inflamasi c. Observasi terhadap tanda/gejala peritonitas, misal : demam, peningkatan nyeri, distensi abdomen. d. Pertahankan perawatan luka aseptik, pertahankan balutan kering. e. Lakukan perawatan terhadap prosedur infasif seperti infus, kateter, drainase luka dll. f. Berikan obat-obatan sesuai indikasi : Antibiotik, misal : cefazdine (Ancel) Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus 4. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya 5. Kaji tingkat Kecemasan klien 6. Jelaskan setiap prosedur tindakan yang akan diberikan 7. Beri dorongan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa 8. HE klien tentang penyakitnya Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
D. Pelaksanaan
Dari keempat diagnosa yang ada, semua intervensi yang ada pada tinjauan kasus telah dilaksanakan. Tidak ada hambatan yang dirasakan penulis pada pelaksanaan sebab klien dan keluarga mau bekerjasama dan kooperatif dalam pemberian tindakan keperawatan tetapi untuk kelengkapan alat masih kurang dan waktu yang terbatas, namun hal ini dapat teratasi walaupun hanya menggunakan alat yang terbatas yang tersedia di rumah sakit atau di ruang perawatan tersebut dan dalam pemberian tindakan tetap melaksanakan prinsip teknik antiseptik sesuai dengan teori.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan yang mana meliputi pencapaian tujuan keperawatan :. 1. Nyeri berhubugan dengan terputusnya kontinuitas jaringan Masalah ini tidak teratasi, hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dimana klien mengatakan masih nyeri dan ekspresi wajah klien tampak meringis. Hal ini disebabkan oleh : a. Tidak cukup waktu bagi penulis dalam penuntasan masalah nyeri pada kasus ini b. Tidak maksimalnya perawatan yang diberikan karena fungsi kolaborasi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Kedua hal tersebut alternatif pemecahan masalah yang bisa diambil adalah : Perlunya efektivitas waktu dari perawat dalam melaksanakan semua impelementasi keperawatan sesuai rencana keperawatan yang telah dibuat 2. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
adanya
kelemahan
fisik
keterbatasan gerak Teratasi pada tanggal 10 Agustus 2010, hal ini dapat dilihat dari data klien mengatakan sudah bisa bangun dari tidurnya. 3. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah / operasi Teratasi pada tanggal 10 Agustus 2010, hal ini dapat dilihat dari luka klien sudah mengering 4. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya Teratasi pada tanggal 10 Agustus 2010, hal ini dapat dilihat dari luka klien mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan keadaannya
/
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
BAB V PENUTUP
Setelah menguraikan tinjauan teori dan tinjauan kasus serta perbandingan dari keduanya dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien Ny “H“ Dengan Gangguan Sistem Pernapasan Bronchopneumonia di Ruang Perawatan Gelatik RS. Bhayangkara Mappa Oudang Makassar dari tanggal 02 – 04 Agustus 2010, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran – saran – saran :
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian data yang ditemukan dalam teori tapi tidak ditemukan dalam kasus yaitu : a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan terkumpulnya eksudasi dan meningkatkan produksi mucus. b. Hipertermia berhubungan dengan infeksi. c. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan, akibat hipertermia. d. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien. e. Perubahan pola tidur berhubungan dengan batuk. 2. Diagnosa perawatan yang muncul pada Ny “H“ adalah : a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan secret. b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan napas. c. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya. 3. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan mengacu pada masalah keperawatan penyakit
yang
muncul
dengan
berpedoman
pada
teori
dan
tetap
memperhatikan kondisi klien, fasilitas yang ada dan kebijakan rumah sakit. 4. Dari evaluasi keperawatan, masih ada beberapa masalah yang belum teratasi
B. Saran
1. Diharapkan
pada
pihak
Rumah
Sakit
terutama
perawat
dalam
mengumpulkan data menggunakan berbagai sumber informasi dengan menggunakan teknik seperti: wawancara, observasi, pengkajian fisik dan dokumentasi, agar data yang dikumpulkan akurat dan komprehensif, sehingga proses pengkajian dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 2. Diharapkan kepada perawat agar tetap memperhatikan respon klien yang berbeda-beda terhadap masalah kesehatan melalui pengkajian biopsikososial-spiritual yang komprehensif. 3. Dalam memberikan perencanan, tindakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi klien, sehingga implementasi dapat terlaksana dengan baik. 4. Perawatan teraturnya
tidak
kalah
pengobatan
dengan tanpa
pengobatan perawatan
karena
yang
bagaimanapun
sempurna,
maka
penyembuhan yang diharapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu perlu
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
diberi penjelasan pada orang tua atau keluarga mengenai manfaat dan pentingnya perawatan, untuk mencapai kualitas hasil keperawatan secara optimal.
Blog’s
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
DAFTAR PUSTAKA
an Proses Keperawa Keperawatan tan dan Diagnosa Diagnosa Doenges, Marilynn E, dkk, 2000, Penerap 2000, Penerapan Keperawatan Keperawatan.. Jakarta. EGC. Asuhan Keperawat Keperawatan an,, Edisi 3, EGC, Jakart Doenges M. (2000), Rencana (2000), Rencana Asuhan inguinal . Luca Lazzarini, Jon Mader, dan Jason Calhoun. 2004. Journal Hernia inguinal Kapita Selekta Selekta Kedokteran Kedokteran (Edisi 3). Jakarta, Penerbit Media Masnjoer Arif. (2005). (2005). Kapita Aescualpius. EGC. Buku Ajar Ajar Ilmu Bedah Bedah,, Edisi Revisi, EGC, Jakarta Sjamsuhidajat R. (1997), (1997), Buku Keperawatan Medikal Bedah . (Edisi 8). Vol. Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan EGC. Jakarta. Mahasiswa Keperawatan Keperawatan . (Edisi 3). Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa EGC. Jakarta. http://www.medicastore.com. Diakses tanggal 11 Agustus 2010. http:/ / www. www. medlinux.blogspot.com , Diakses 11 Agustus 2010
http://www.depkes.or.id. Diakses 11 Agustus 2010 http://www.ejbjs.org http://www.ejbj s.org diakses 5 Agustus 2010 .
Blog’s