Proses terjadinya masalah a. Pengertian Hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskuloaponeurotik dinding dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia (Jong, 2005. Hernia merupakan penonjolan !isus atau organ dari posisi normal (dari satu ruang ke ruang lain melalui pintu "ang lemah. Hernia terjadi pada locus minorus resistensi atau daerah dengan resistensi rendah. #antong hernia merupakan di!ertikulum dari peritoneum dan mempun"ai leher dan badan. lsi hernia dapat terdiri atas setiap struktur "ang ditemukar$ dan dapat merupakan sepotong kecil omentum sampai organ padat "ang besar. Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan dinding abdomen "ang dile%ati oleh kantong hemia. #lasifikasi hernia menurut lokasi& ' Hernia Hernia inguinal inguinalis, is, terjadi terjadi apabila apabila kanton kantong g dan isi hernia hernia masuk masuk ke dalam annulus internus dan penonjolan pada trigonum Hasselbach . 2 Hernia Hernia femorali femoralis, s, terjadi terjadi bila kanton kantong g dan isi hernia hernia masuk masuk ke dalam kanalis femoralis melalui annulus femoralis "ang berbentuk corong sejajar dengan !ena femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fossa o!alis di lipat paha. Hemia Hemia hiatus hiatus terjadi terjadi apabila apabila benjolan benjolan terjad terjadii pada diafrag diafragma. ma. ) Hemia Hemia !enhalis !enhalis merupaka merupakan n nama semua semua hernia hernia "ang terjad terjadii pada anterolateral dinding abdomen seperti hernia sikatrikalis*hernia insisional. 5 Hernia Hernia umbilikal umbilikalis is merupakan merupakan hernia hernia kongenita kongenitall pada umbiliku umbilikus s "ang han"a ditutup dengan peritoneum dan kulit. + Hernia Hernia insision insisional, al, merupaka merupakan n hernia hernia "ang dapat dapat terjadi terjadi akibat akibat komplikasi dari pen"embuhan luka pasca operasi abdomen. Hernia ini muncul sebagai tonjolan di sekitar pusar "ang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak menutup sepenuhn"a (Price ilson,200+. erdasarkan terjadin"a, hernia dibagi menjadi (/urarif dan #usuma, 20'
' Hernia ba%aan atau hernia hernia patogenosa patogenosa pada jenis hernia hernia inguinalis inguinalis lateralis. #analis inguinalis adalah kanal "ang normal pada f etus.Pada bulan ke-1 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan Penurunan testis tersebut akan menarik peritoneum ke daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum. 2 Hernia dapatan atau akuista akuista "aitu "aitu hernia hernia "ang timbul karena karena berbagai berbagai factor pemicu. Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali congenital atau kelemahan dinding. Hernia inguinalis dibagi menjadi 2 "aitu hernia inguinalis lateralis dan hernia inguinalis medialis. Hernia inguinalis lateralis (indirek merupakan suatu benjolan "ang mele%ati annulus internus dan kanalis inguinalis inguinalis "ang terletak di lateral pembuluh darah arteri dan !ena epigastrika inferior inferior dan hernia dapat sampai ke scrotum scrotum "ang disebut hemia scrotalis . enjolan ini dapat keluar masuk tergantung dari tekanan di dalam abdomen. Hernia inguinalis medialis (direk adalah hernia "ang kantongn"a menonjol langsung ke anterior melalui dinding posterior canalis inguinalis medial terhadap arteri !ena epigastrika inferior. Pada hernia ini mempun"ai conjoint tendo "ang kuat, hernia ini tidak lebih han"a penonjolan umum dan tidak pernah sampai ke skrotum. Hernia ini sering ditemukan pada laki-laki terutama laki-laki "ang sudah lanjut usia dan tidak t idak pernah ditemukan pada %anita. Hernia direk sangat jarang bahkan tidak pernah mengalami strangulasi atau inkaserata. aktor predisposisi "ang dapat men"ebabkan hernia inguinalis direk adalah peninggian tekanan intraabdomen konik dan kelemahan otot dinding di trigonom Hasselbach, batuk "ang kronik, kerja berat dan pada umumn"a sering ditemukan pada perokok berat "ang sudah mengalami kelemahan atau gangguan jaringan jaringan pen"okong pen"okong atau pen"angga pen"angga dan kerusakan kerusakan dari saraf ilioinguinalis ilioinguinalis biasan"a pada pasien denga ri%a"at apendektomi. 3ejala "ang sering dirasakan penderita hernia ini adalah n"eri tumpul "ang biasan"a menjalar ke testis dan intensitas n"eri semakin meningkat apabila melakukan pekerjaan "ang sangat berat. b. Etiologi Pen"ebab dari hernia adalah adan"a peningkatan tekanan intra abdominal akibat adan"a tindakan !alsa!a maneu!er seperti batuk, mengejan,
mengangkat benda berat atau menangis. Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomal" congenital atau karena sebab "ang didapat. erbagai faktor pen"ebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus internus "ang cukup lebar, sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. 4elain itu diperlukan pula faktor "ang dapat mendorong isi hernia mele%ati pintu "ang sudah terbuka cukup lebar itu. aktor "ang dipandang berperan kausal adalah adan"a prosesus !aginalis "ang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena usia. ekanan intra abdominal "ang meninggi serta kronik seperti batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan asites sering disertai hernia inguinalis. 6nak "ang menjalani operasi hernia pada %aktu ba"i mempun"ai kemungkinan mendapat hernia kontralateral pada usia de%asa ('+7. ertambahn"a umur menjadi faktor resiko, dimungkinkan karena meningkatn"a pen"akit "ang meninggikan tekanan intra abdomen dan berkurangn"a kekuatan jaringan penunjang. 4etelah apendektomi menjadi faktor resiko terjadi hernia inguinalis karena kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan ner!us ilioinguinalis dan ner!us iliofemoralis (Jong, 200). c. Patofisiologi elampir d. Tanda dan Gejala Pada umumn"a keluhan orang de%asa berupa benjolan di inguinalis "ang timbul pada %aktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat dan menghilang pada %aktu istirahat berbaring. Pada inspeksi perhatikan keadaan asimetris pada kedua inguinalis, skrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga adan"a benjolan atau keadaan asimetris dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensin"a, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi. 4etelah benjolan dapat direposisi dengan jari telunjuk, kadang cincin hernia dapat diraba berupa anulus inguinalis "ang melebar. 3ejala dan tanda klinis sebagian besar ditentukan biasan"a berupa& a. benjolan keluar masuk*keras dan "ang tersering tampak benjolan dilipat paha
b. adan"a rasa n"eri pada benjolan bila isin"a terjepit disertai perasaan mual c. terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi d. bila terjadi hernia inguinalis stratagulata perasaan sakit akan bertambah hebat serta kulit di atasn"a menjadi merah dan panas e. ila pasien mengejan atau batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar. e. Kemungkinan Komplikasi yang Muncul #omplikasi hernia dapat terjadi mulai dari inkarserata sampai stranggulata dengan gambaran klinik dari kolik sampai ileus dan peritonitis. #omplikasi operasi hernia dapat berupa cedera !ena femoralis, ner!us ilioinguinalis, ner!us iliofemoralis, duktus deferens, ataa buli-buli. /er!us ilioinguinalis harus dipertahankan sejak dipisahkan karena jika tidak maka dapat timbul n"eri pada jaringan parut setelah jahitan dibuka. /"eri pasca herniorhaph" juga disebut 8inguinadynia 8 "ang biasan"a disebabkan oleh kerusakan saraf, jepitan saraf oleh jaringan parut, mesh atau jahitan, neuroma, jaringan parut, misplace mesh, mesh "ang mengeras (meshoma, infeksi, rekurensi hernia, pen"empitan cincin inguinal di sekitar korda spermatika, dan periostitis. #omplikasi dini pasca operasi dapat pula terjadi, seperti hematoma infeksi luka, bendungan !ena, fistel urine atau feses, dan residif. #omplikasi jangka panjang dapat berupa atrofi testis karena lesi arteri spermatika atau bendungan pleksus pampiniformis dan residif. f.
Pemeriksaan Khusus 9ata "ang diperoleh atau dikali tergantung pada tempat terjadin"a, beratn"a, apakah akut atau kronik, pengaruh terhadap struktur di sekelilingn"a dan ban"akn"a akar s"araf "ang terkompresi. a. 6kti!itas*istirahat anda dan gejala& atropi otot, gangguan dalam berjalan ri%a"at pekerjaan "ang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam %aktu lama. b. :liminasi 3ejala& konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi adan"a inkontinensia atau retensi urine. c. ;ntegritas ego
anda dan gejala&
#eamanan 3ejala& adan"a ri%a"at masalah punggung "ang baru saja terjadi (9oenges, 2000, hal 20 = 2'.
Pemeriksaan penunjang "ang dapat dilakukan adalah sebagai berikut (>udha, 20'' & '. Herniografi eknik ini, "ang melibatkan injeksi medium kontras ke dalam ka!um peritoneal dan dilakukan ?-ra", sekarang jarang dilakukan pada ba"i untuk mengidentifikasi hernia kontralateral pada groin. @ungkin terkadang berguna untuk memastikan adan"a hernia pada pasien dengan n"eri kronis pada groin. 2. A43 4ering digunakan untuk menilai hernia "ang sulit dilihat secara klinis, . < dan @B; erguna untuk menentukan hernia "ang jarang terjadi.
3. Pohon Masalah (Pathay! Masalah Keperaatan yang Muncul" a. Pohon @asalah
Faktor pencetus: Aktivitas berat, bayi prematur, kelemahan dinding abdominal, tekanan intraabdominal yang tinggi
Hernia Hernia inguinalis Kantung hernia memasuki celah inguinal
Dinding posterior canalis inguinal yang lemah Benjolan pada canalis inguinal Diatas ligamentum inguinal mengecil bila berbarin Pembedahan
!nsisi bedah
Asupan gi"i kurang
Peristaltik usus menurun %erputusnya jaringan sara$
ual
#a$su makan menurun
Resiko perdarahan
&angguan eliminasi Nyeri
Resiko infeksi
!ntake makanan inadekuat
Gangguan rasa nyaman
Kurang pengetahuan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. @asalah kepera%atan "ang muncul a. /"eri b. #etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh c. #urang pengetahuan d. Besiko perdarahan e. Besiko infeksi
#. $iagnosa Keperaatan Preoperasi '. /"eri akut berhubungan dengan spasme otot akibat penekakan oleh isi hernia 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan n"eri dan ketidakn"amanan, spasme otot . 6nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ). #urang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan informasi Pascaoperasi '. /"eri akut berhubungan dengan diskontinuitas jaringan akibat tindakan operasi 2. Besiko infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah . #etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah ). Besiko perdarahan 5. 9efisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
%. &encana Tindakan Keperaatan Preoperasi 'o . '.
$iagnosa Keperaatan
Tujuan dan Kriteria
&encana Tindakan
&asional
asil /"eri akut berhubungan dengan
')*
diskontinuitas jaringan akibat
a.Pain le!el
n"eri secara
tindakan operasi
b.Pain control
komprehensif (lokasi,
c.
karakteristik,
Kriteria asil
durasi,frekuensi b. Dbser!asi reaksi
a. mampu mengontrol n"eri (tahu pen"ebab n"eri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologis dalam mengurangi n"eri b. melaporkan bah%a
a. Cakukan pengkajian
non!erbal dari ketidakn"amanan c. 3unakan teknik
pasien
b. @engetahui tingkat n"eri pasien dari reaksi non!erbal
komunikasi terapeutik untuk mengetahui n"eri pasien d. #ontrol lingkungan
c. @enjalin hubungan saling perca"a dengan pasien dan menggali tingkat n"eri pasien
"ang dapat
n"eriberkurang
mempengaruhi n"eri
dengan
seperti suhu ruangan,
menggunakan
pencaha"aan dan
manajemen n"eri
a. @enentukan skala n"eri
kebisingan e. Cakukan penanganan
d. @engurangi faktor pen"ebab n"eri
c. @ampu mengenali
n"eri non
n"eri (skala,intensitas,
farmakologis&
frekuensi dantanda
relaksasi nafas dalam e. @engontrol dan menurunkan
n"eri d. men"atakan rasa n"aman setelah n"eri berkurang
f.
dan massage 6jarkan keluarga
n"eri pasien
teknik relaksasi nafas dalam g. #olaborasikan dengan dokter pemberian penanganan n"eri
f.
@emberikan pengetahuan kepada keluarga
g. @enurunkan tngkat n"eri pasien secara cepat dan tepat
farmakologis analgesic 2.
Hambatan mobilitas fisik
')*
berhubungan dengan n"eri dan
a.Joint mo!ement&
ketidakn"amanan, spasme otot
acti!e b.@obilit" le!el c.4elf care& 69Cs
a. erikan tindakan pengamanan sesuai
a. @engurangi resiko cidera kepada pasien
indikasi dengan situasi "ang spesifik b.
d.ransfer performance
atau perilaku pada
Kriteria asil
saat immobilisasi,
a.#lien meningkat
berikan akti!itas "ang
b. @emberikan rasa aman dan n"aman kepada pasien
dalam aktifitas fisik b.@engerti tujuan dari
disesuaikan dengan pasien
peningkatan mobilitas c. antu pasien dalam fisik c. @engungkapkan perasaan dalam
c. @emberikan bantuan secara total kepada pasien
melakukan akti!itas ambulasi progresif d. ;kuti akti!itas atau
d. @engurangi kelelahan pasien selama prosedur
meningkatkan
prosedur dengan
kekuatan dan
periode istirahat
e. @engurangi kekauan otot dan
kemampuan
e. erikan atau bantu
sendi pasien, melancarkan
berpindah
pasien untuk
sirkulasi darah
melakukan latihan rentang gerak aktif, pasif .
6nsietas berhubungan dengan
')*
perubahan status kesehatan
a.6nEiet" self-kontrol b.6nEiet" le!el c.
a. ;dentifikasi tingkat kecemasan b. 3unakan pendekatan "ang menenangkan c. Jelaskan semua prosedur dan apa "ang dirasakan
a. @empermudah dalam mengontrol kecemasan b. @emberikan perasaan "ang tenang kepada pasien c. Penjelasan tentang prosedur merupakan hal "ang harus dijelaskan d. @elancarkan sirkulasi darah dan menurunkan tingkat n"eri e. @enurunkan n"eri secara
Kriteria asil a.#lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas b.mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol cemas c.Fital sign dalam batas normal d.Postur tubuh, ekspresi %ajah, bahasa tubuh menunjukkan penurunan kecemasan
selama prosedur d. Cakukan back rub e. #olarorasi pemberian obat
cepat
).
#urang pengetahuan berhubungan
')*
dengan kesalahn informasi
a.#no%ledge& disease process b.#no%ledge& health beha!ior Kriteria asil a.Pasien dan keluarga men"atakan
a. Jelaskan kembali proses pen"akit dan prognosis b. 9iskusikan mengenai pengobatan dan juga efek sampingn"a c.9iskusikan mengenai kebutuhan diet d. 6njurkan untuk
pemahaman tentang
melakukan e!aluasi
pen"akit, kondisi,
medis secara teratur.
prognosis dan program pengobatan b.Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur "ang dijelaskan secara benar c.Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kempabi apa "ang
a. @emberikan pengetahuan kepada pasien b. @enjelaskan prosedur tindakan c. @embantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien d. @elakukan e!aluasi selama tindakan
dijelaskan
'o . '.
Pascaoperasi $iagnosa Keperaatan
Tujuan dan Kriteria
&encana Tindakan
&asional
asil /"eri akut berhubungan dengan
')*
diskontinuitas jaringan akibat
a.Pain le!el
a. Cakukan pengkajian n"eri secara
a. @enentukan skala n"eri pasien
tindakan operasi
b.Pain control
komprehensif (lokasi,
c.
karakteristik,
Kriteria asil
durasi,frekuensi b. Dbser!asi reaksi
a. mampu mengontrol
non!erbal dari
n"eri (tahu pen"ebab n"eri, mampu
ketidakn"amanan c. 3unakan teknik
menggunakan teknik
n"eri
untuk mengetahui n"eri pasien d. #ontrol lingkungan
b. melaporkan bah%a
mempengaruhi n"eri
dengan
seperti suhu ruangan,
menggunakan
pencaha"aan dan
c. @ampu mengenali
menggali tingkat n"eri pasien
d. @engurangi faktor pen"ebab n"eri
n"eri non farmakologis&
frekuensi dantanda
relaksasi nafas dalam
n"eri
n"aman setelah
perca"a dengan pasien dan
kebisingan e. Cakukan penanganan
n"eri (skala,intensitas,
d. men"atakan rasa
c. @enjalin hubungan saling
"ang dapat
n"eriberkurang
manajemen n"eri
pasien dari reaksi non!erbal
komunikasi terapeutik
nonfarmakologis dalam mengurangi
b. @engetahui tingkat n"eri
f.
dan massage 6jarkan keluarga
e. @engontrol dan menurunkan n"eri pasien
n"eri berkurang
teknik relaksasi nafas dalam g. #olaborasikan dengan dokter pemberian
f.
@emberikan pengetahuan kepada keluarga
g. @enurunkan tngkat n"eri pasien secara cepat dan tepat
penanganan n"eri farmakologis 2.
Besiko infeksi berhubungan dengan
')*
luka insisi bedah
a.;mmune status b.#no%ledge& ;nfection control c.Bisk control Kriteria asil
analgesik a. ersihkan lingkungan setelah dipakai
isolasi c. atasi pengunjung
a.#lien bebas dari tanda dan gejala
pengunjung untuk
infeksi
cuci tangan dengan
proses penularan pen"akit, factor "ang mempengaruhi
silang
pasien lain b. Pertahankan teknik
jika perlu d. ;nstruksikan pada
b.mendeskripsikan
a. @engurangi resiko infeksi
sabun saat berkunjung dan setelah berkunjung e. @onitor tanda dan gejala infeksi lokal
b. @eminimalkan resiko infeksi silang c. @emberikan ken"amanan pada pasien d. @eminimalkan resiko infeksi silang
penularan serta penatalaksanaann"a c.menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbuln"a infeksi d.Jumlah leukosit dalam batas normal
f.
dan sistemik 6jarkan pasien dan
tanda dan gejala infeksi g. #olaborasi dengan
antibiotik h. ;nstruksikan kepada
dari kebutuhan tubuh berhubungan
a./utritional status&
makanan b. erikan makanan
c.eight control Kriteria asil a.6dan"a peningkatan berat badan sesuai
g. @eminimalkan perkembangbiakan bakteri dalam tubuh h. @eminimalkan resistensi
a. @engurangi resiko keracunan makanan b. 9iet "ang tepat membantu proses pen"embuhan pen"akit
a. #aji adan"a alergi
nutrient intake
pada keluarga tentang infeksi
bakteri terhadap antibiotik
')*
b. /utritional status&
@emberikan pengetahuan
dengan resep #etidakseimbangan nutrisi kurang
food and fluid
f.
dokter pemberian
antibiotik sesuai
dengan mual muntah
tanda-tanda infeksi
keluarga tentang
pasien untuk minum
.
e. @engetahui secara cepat
"ang terpilih sesuai dengan hasil konsultasi ahli giGi c. erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi d. @onitor pasien
c. @engotimalkan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien d. @engetahui perkembangan berat badan pasien e. @eminimalkan resiko kesalahan pemberian nutrisi
tujuan b.erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan c.@ampu
"ang berlebih atau kurang e. #olaborasi dengan ahli giGi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi d.idak menunjukkan penurunan berat badan ).
9efisit pengetahuan berhubungan
')*
dengan keterbatasan kognitif
a.#no%ledge& disease process b.#no%ledge& health beha!ior Kriteria asil a.Pasien dan keluarga men"atakan pemahaman tentang pen"akit, kondisi,
a. erikan penilaian tentang tingkat
a. Pengetahuan "ang baik memudahkan pen"ampaian materi pada pasien
pengetahuan pasien tentang proses pen"akit "ang spesifik b. Jelaskan patofisiologi
b. Penjelasan "ang tepat dapat menurunkan kecemasan pasien
dari pen"akit dan hal "ang berhubungan dengan pen"akit melalui cara "ang
c. Penjelasan pada keluarga merupakan hal "ang sangat penting untuk mengurangi kecemasan keluarga
prognosis dan program pengobatan b.Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur "ang dijelaskan secara benar c.Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kempabi apa "ang dijelaskan
tepat c. 4ediakan bagi
d. @emberikan kondisi terbaru "ang sedang dialami pasien
keluarga informasi tentang kondisi pasien dengan cara
e. @emberikan pengetahuan penanganan "ang tepat
"ang tepat d. 4ediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara "ang tepat e. eri penjelasan penanganan pasien setelah pulang
%.
Besiko perdarahan
')*
a. @onitor ketat tanda-
a.lood lose se!erit"
tanda perdarahan b. @onitor F c. Pertahankan bed rest
b.lood coagulation Kriteria asil
selama perdarahan
a.idak ada hematuria
aktif b.ekanan darah dalam d. @onitor status cairan batas normal
"ang meliputi intake
a. @engurangi resiko kehilangan darah berlebih b. @engetahui kondisi umum pasien c. Pergerakan "ang berlebih meningkatkan resiko perdarahan
c.idak ada distensi abdominal d.Hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal
dan output e. #olaborasi dalam pemberian produk darah (transfusi darah
d. @emenuhi kebutuhan cairan "ang hilang akibat perdarahan e. @eningkatkan !olume darah "ang hilang akibat perdarahan
$aftar Pustaka Herdman,. Heather. 20'2. Nanda International Nursing Diagnosis: Definitions & Classification 2012-2014. DEford& ile"-lack%ell. Hudak dan 3allo. '+. Keperaatan Kritis: !ende"atan #olistic . Jakarta& :3< /anda ;nternational. 20''. Diagnosis Keperaatan Definisi dan Klasifi"asi 20122014. Jakarta & :3< /urarif #usuma. 20'. $pli"asi $su%an Keperaatan erdasar"an Diagnosa 'edis & N$ND$ and NIC-N(C . Jakarta& @ediaction Publishing. @ansjoer, 6rif dkk. 200'. Kapita )ele"ta Kedo"teran :disi . Jakarta & @edia 6esculapius # A; 4meltGer are, 2005. u"u $*ar Keperaatan 'edi"al-eda% +disi ,. Jakarta& :3<.