Harta Dan Jabatan Menurut Islam

HARTA DAN JABATAN MENURUT ISLAM

 A. Pendahuluan Harta dan jabatan merupakan dua hal yang yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari, juga saling berhubungan satu sama lain. Harta dapat membuat orang punya jabatan, sebaliknya jabatan kadang-kadang dikejar orang untuk memperoleh harta. Sebagai “diin Allah” yang nenjadi rahmat bagi semesta alam sudah barang tentu Islam memiliki perhatian yang sangat serius dan mempunyai tata aturan yang jelas mengenai harta dan jabatan. Harta dan jabatan dapat mengantarkan seseorang kepada kemuliaan, tetapi dapat pula membuat seseorang menjadi hina. Te Tergantung rgantung bagaimana manusia itu memandang dan menyikapinya menyikapinya.. .

Harta dan !abatan Sebagai Amanah dan "arunia Allah

Harta dan Jabatan Menurut Islam Harta atau al maal menurut Wahbah Zuhaili, didefnisikan sebagai segala sesuatu yang dapat mendatangkan ketenangan dan dapat dimiliki manusia dengan sebuah upaya baik itu berupa zat maupun manaat. Menurut Hanafyah, al maaladalah sesuatu yang mungkin dimiliki, disimpan dan dimanaatkan. Pendapat Mayoritas Ulama, al maaladalah segala sesuatu yang memilki nilai dimana bagi orang yang merusaknya, berkewaiban untuk menanggung atau menggantinya. !alam "l#$ur%an bahwa harta adalah perluasan hidup. Pada "l#$ur%an surat "& 'ahf( )* dan surat "n#+isa( ) dielaskan bahwa kebutuhan manusia terhadap harta sama dengan kebutuhan manusia terhadap anak atau keturunan, maka k ebutuhan manusia terhadap harta adalah kebutuhan yang mendasar. Manusia bukan pemilik mutlak terhadap harta, kepemilikan manusia terhadap harta dibatasi oleh hak#hak "llah, ini terlihat dari kewiban manusia mengeluarkan sebagian ke-il hartanya untuk berzakat dan ibadahlainnya. ara#-ara pengambilan

manaat

harta

mengarah

kepada

kemakmuran bersama, pelaksanannya dapat d iatur oleh masyarakat melalui wakil#wakilnya. Harta perorangan boleh digunakan untuk umum, dengan syarat pemiliknya mendapat imbalan yang waar, masyarakat tidak boleh mengganggu dan melanggar kepentingan pribadi,

selama

tidak

merugikan

orang

lain

dan

mayarakat,

karena pemilikan manaat berhubungan serta dengan hartanya, maka pemilik boleh untuk memindahkan hak miliknya kepada orang

lain,

misalnya dengan -ara menualnya,

menghibahkannya

dan

sebagainya.

Menurut bahasa, jabatan artinya sesuatu yang dipegang, sesuatu tugas yang diemban. Semua orang yang punya tugas tertentu, kedukan tertentu atau terhormat dalam setiap lembaga atau institusi lazim disebut orang yang punya jabatan. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menggambarkan tentang jabatan, baik yang menunjukkan kebaikan seperti ayat-ayat tentang Nabi usu! maupun yang menunjukkan keburukan seperti ayat-ayat tentang "ir’aun, Qarun dan sebagainya. Dalam surat Al-#a$$ah Allah S%& menyatakan bah'a pejabat yang tidak beriman itu di akhirat kelak akan mengatakan bah'a lepas sudah jabatannya (yang se'aktu di dunia ia miliki). #akikat harta dan dan jabatan adalah merupakan amanah dan karunia Allah. Disebut sebagai amanah Allah karena harta dan jabatan tersebut didapat bukan semata-mata karena kehebatan seseorang, tetapi karena berkah dan karunia dari Allah, juga sejatinya bukan dimaksud untuk kesenangan pribadi pemiliknya, tetapi juga buat kemaslahatan orang lain. *arena harta dan jabatan adalah amanah, maka harus dijaga dan dijalankan atau dipelihara dan dilaksanakan dengan benar, sebab satu saat akan dipertanggung-ja'abkan di hadapan Allah S%&.

/tu sebabnya maka "l#$ur%an dan hadis selalu mengingatkan bahwa harta itu uga merupakan -obaan atau ftnah, seperti 0irman "llah pada 1urat "l#"nal ayat 23(

"#  !  !an ketahuilah, bahwahartamu dan anak#anakmuituhanyalahsebagai-obaan, dan sesungguhnya di sisi "llah#lahpahala yang besar. +uga "irman Allah pada Surat At-&aghabun ayat 

"#  ! 

$

Sesungguhnyahartamu dan anak-anakmuhanyalahcobaan (bagimu): di sisi Allah-lahpahala yang besar. 1ehubungan dengan hal itu, maka harta dan abatan adalah karunia "llah yang sangat baik buat manusia, tetapi manakala tidak dapat diaga dan dipelihara dengan baik, maka ia akan menadi ftnah dan ben-ana. Harta dan abatan yang halal serta digunakan dengan baik akan membawa manaat dan barokah, sedangkan harta dan  abatan yang disalahg unakan atau d iperoleh dengan tidak halal a kan me nadi ftnah bahkan musibah. 1ehubunga n deng an ha l ini 4asulullah 1"W bersabda(

B?"C) 

+$ 2?  @  A!  ?  @  & 

> 2 *>  ,  = >  9<    :;  / 9  8455673 2

1  2 0 

/  -  .

,  "  +  *" 

(  )  & '  % 

/asulbersabda Sebaikbaikharta yang solehadalah yang dimilikioleh orang yang soleh . #/ Ahmad dan 0bnu#ibban. (Musnah Ahmad 1234 hadits 5546 dan sohih0bnu#ibban 734) Dijelaskan bah'a hadits ini adalah sohih

.

'ewaiban Men-ari Harta &idak dapat diingkari bah'a harta sangat berguna buat manusia, bahkan bukan hanya untuk kehidupannya di dunia, tetapi juga untuk kepentingan di akhirat. *epentingan di dunia maksudnya seperti untuk makan, minum, pakaian, rumah tempat tinggal, biaya pengobatan, pendidikan dan sebagainya. Sedangkan kepentingan akhirat maksudnya seperti untuk bisa kita berin!ak, berzakat, ber'aka!, menunaikan ibadah haji dan sebagainya.

5leh sebab itu manusia diperintahkan untuk bekera keras atau berusaha dalam rangka men-ari harta buat kebahagiaannya dunia akhirat. Hal ini antara lain diahami dari 0irman "llah pada 1urat "l#Mukminun ayat 6 dan ) yang berbunyi(

Artinya 6. dan orang-orang yang menjauhkandiridari (perbuatan dan perkataan) yang tiadaberguna,8. dan orang-orang yang menunaikan zakat,

!an 0irman "llah pada 1urat "l#$ashash ayat 77 yang berbunyi( 77. dan-arilahpadaapa yang telahdianugerahkan "llah kepadamu 8kebahagiaan9 negeriakhirat, dan  anganla hkamumelupa kanbaha gianmuda ri 8kenikmata n9 duniawi dan berbuatb aiklah 8kepada orang lain9 sebagaima na "llah telahberbuatbaik, kepadamu, dan anganlahkamuberbuatkerusakan di 8muka9 bumi. 1esungguhnya "llah tidak menyukai orang#orang yang berbuatkerusakan. D. Sikap terhadap #arta dan +abatan Disebabkan harta dan jabatan itu adalah merupakan Amanah dari allah S%&, maka kita harus bersikap hati-hati terhadapnya. 9ila terhadap harta kita 'ajib berupaya dan berusaha men:arinya karena harta merupakan kebutuhan kita sebagai bahagian dari modal hidup, namun bukan demikian halnya tentang jabatan. +abatan itu merupakan amanah, oleh karena itu kita tidak harus ambisus untuk memperolehnya.

:agi yang mempunyai kompetensi atau keahlian dan mempunyai ;isi misi yang maslahat kelak dalam abatannya, maka boleh meminta abatan, dengan ketentuan bahwa ia uga tidak boleh terlalu per-aya akan keahliannya, sebaliknya abatan atau menaga amanah bagi yabg tidak punya kompetensi atau keahlian, oleh "llah disebut sebagai perilaku zhalim dan bodoh, sebagaimana 0irman allah pada 1urat
Artinya

72. 1esungguhnya 'ami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung#gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. 1esungguhnyamanusiaitu"matzalim dan "matbodoh.

>.

Pendayagunaan Harta dan ?abatan di ?alan "llah Sehubungan dengan itu, maka harta dan jabatan hendaklah digunakan bahkan didayagunakan di +alan alah, yakni dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung ja'ab dan sesuai dengan tuntunan Allah S%& dan /asul-Nya. #arta misalnya hendaklah digunakan selain untuk kemaslahatan kehidupan dunia'i, juga harus digunakan sebagai in!ak atau belanja untuk akhirat.

1ebagaimana 0irman "llah pada 1urat "l#Munaf@un ayat A ( A. dan belanakanlah sebagian dari apa yang telah 'ami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamuB lalu ia berkata( Cngkau tidak menangguhkan 8kematian9ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Dermasuk orang#orang yang salehEC Apabila harta telahd ibelanjakan di jalan Allah, maka kebaikan3pahalanya akan mengalir terus sehingga dapat dikatakan sebagai aset yang permanen, terutamabila yang dibelanjakanitubertahan lama zatnyaatau yang disebutsebagai'aka!, ini sesuaidengansabdaNabiSA% yang berbunyi

K&  DDDDDDDDDDDDD'  DDDDDDDDDDDDD+  *DDDDDDDDDDDDD"  DDDDDDDDDDDDD  ( DDDDDDDDDDDDD)  0  I DDDDDDDDDDDDDJ  9DDDDDDDDDDDDD  H*DDDDDDDDDDDDD  DDDDDDDDDDDDD  0DDDDDDDDDDDDDG,  EDDDDDDDDDDDDD;F 0DDDDDDDDDDDDD<  9DDDDDDDDDDDDD  ?"C)  +$ ZX%C  X" >WY2 *  ;  ?  )  Q H*  UVW  Q '  )  H*<  NT  ;  Q KPQ RS  9  $ *  NO%  H 1 . M  L$ 2 Q  Artin ya:

!ari "bu Hurairahra berkata ,+abi saw bersabda ( "pabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah 8pahala9 amalnya ke-uali dari 6 hal, yaitu( /lmu yang dimanaatkan, sodakoh yang mengalir untuknya atau anak soleh yang mendoakan untuk kebaikannya. H4 "d#!arimi dan tirmidzi. 81unan!arimi F)*2 dan sunan tirmidzi 6F=6..1anadnya sohih.9  ?abatan uga harus digunakan se-ara baik dan penuh amanah, sebab di hari akhirat kelak abatan itu akan dipertanggung#  awabkan , sebag aimana f rman "llah 1WD dalam 1 urat "l#/srak ayat 6 da n 6) yang berbunyi(

6. dan tiap#tiap manusia itutelah 'ami tetapkan amal perbuatannya 8sebagaimana tetapnya kalung9 pada lehernya. dan 'ami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang diumpainya terbuka.

HUBUNGAN AQIDAH, IBADAH, MUAMALAH DAN AHKLAK  Posted: 15 Juli , 2013 in Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.

A.

Latar Belakang

Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi uhammad !aw diya"ini da#at men$amin terwu$udnya "ehidu#an manusia yang se$ahtera lahir dan batin. Petun$u"%

#etun$u" agama mengenai berbagai "ehidu#an manusia, sebagaimana terda#at di dalam sumber a$arannya, &l'uran dan (adis, tam#a" amat ideal dan agung.

Islam menga$ar"an "ehidu#an yang dinamis dan #rogresi), menghargai a"al #i"iran melalui #engembangan ilmu #engetahuan dan te"nologi, bersi"a# seimbang

dalam memenuhi "ebutuhan material dan s#iritual, senantiasa mengembang"an "e#edulian sosial, menghargai wa"tu, bersi"a# terbu"a, demo"ratis, berorientasi

#ada "ualitas, egaliter, "emitraan, anti%)eodalisti", men*intai "ebersihan, mengutama"an #ersaudaraan, bera"hla" mulia dan bersi"a# #ositi) lainnya.

enurut +alur -ahman se*ara e"s#lisit dasar a$aran &l'uran adalah moral yang meman*ar"an titi" beratnya #ada monoteisme dan "eadilan so*ial, da#at dilihat

misalnya #ada a$aran tentang ibadah yang #enuh dengan muatan #ening"atan "eimanan, "eta'waan yang diwu$ud"an dalam a"hla" yang mulia.

Nilai suatu ilmu ditentu"an oleh "andungan ilmu tersebut. !ema"in besar nilai man)aatnya, sema"in #enting ilmu tersebut untu" di#ela$ari. Ilmu yang #aling

utama adalah ilmu yang mengenal"an "ita "e#ada &llah !/, !ang Pen*i#ta. !ehingga orang yang tida" "enal &llah !/ adalah orang yang bodoh, "arena tida"

ada orang yang lebih bodoh dari #ada orang yang tida" mengenal #en*i#tanya.

&llah men*i#ta"an manusia dengan seindah%indahnya dan seleng"a#% leng"a#nya bentu" dibanding dengan ma"hlu"*i#taan yang lain. Kemudian &llah bimbing

mere"a dengan mengutus #ara -asul%Nya menurut hadis yang disam#ai"an &bu ar bahwa $umlah #ara Nabi sebanya" 12.000 orang, namun $umlah yang

sebenarnya hanya &llah sa$a yang mengetahuinya4, semuanya menyeru"an "e#ada tauhid diriwayat"an oleh &l u"hari dalam &t /ari"hul Kabir 56 dan &hmad

dalam &l usnad 5167%1684. !ementara dari $alan sahabat &bu 9mamah disebut"an bahwa $umlah #ara -asul 313 diriwayat"an oleh Ibnu (ibban dalam &l

aurid 2075 dan &th%/habrani dalam &l u$amul Kabir 71384 agar mere"a ber$alan sesuai dengan "ehenda" !ang Pen*i#ta melalui wahyu yang dibawa oleh

!ang -asul. ;rang yang menerima disebut mu"min, orang yang menola"nya disebut "a
dari "e"a
egitu #entingnya a'idah ini, sehingga Nabi uhammad !aw, #enutu# #ara Nabi dan -asul membimbing umatnya selama 13 tahun "eti"a berada di a""ah

dengan mene"an"an masalah a'idah ini, "arena a'idah adalah landasan semua tinda"an, bah"an meru#a"an landasan bangunan Islam. ;leh "arena itu, ma"a

#ara dai dan #ara #elurus agama dalam setia# masa selalu memulai da"wah mere"a dengan tauhid dan #elurusan a'idah

1.

B.

Rumusan Masalah

erdasar"an #ada latarr bela"ang diatas ma"a di#eroleh rumusan masalah sebagai beri"ut :

1.

&#a #enegertian dari &'idah, Ibadah, uamalah dan a"hla"=

2.

 aga ima na hub un gan an tar a &' id ah , Ib ada h, uama la h d an a "hl a" =

3.

agaimana Im#li"asinya &'idah, Ibadah, uamalah !erta a"hla" dalam Kehidu#an sehari%hari=

.

C.

Tujuan Penulisan

 /u$uan #enulisan ma"alah adalah memberi"an #en$elasan mengenai hubungan antara &'idah, ibadah, muamalah dan &hla" serta im#lementasinya dalam

"ehidu#an sehari%hari selain itu $uga untu" memenuhi tugas "a$ian temati" islam.

BAB II

PEMBAHASAN

1.

A.

•

Pengertian Ai!ah

Pengertian Ai!ah" I#a!ah" Muamalah !an Akhlak.

&'idah se*ara etimologi> &'idah berasal dari "ata ?a'd yang berarti #engi"atan. &'idah adalah a#a yang diya"ini oleh seseorang. Ji"a di"ata"an @ia

mem#unyai a'idah yang benarA berarti a'idahnya bebas dari "eraguan. &'idah meru#a"an #erbuatan hati yaitu "e#er*ayaan hati dan #embenarannya.

&'idah s*ara syara yaitu iman "e#ada &llah, #ara alai"atNya, Kitab%"itabNya , Para -asulNya dan "e#ada hari a"hir serta "e#ada 'adar yang bai" mu#un

yang buru". (al ini disebut $uga sebagai ru"un iman. B1C

&llah !/ er
 Artin$a : !esungguhnya /uhan "amu ialah &llah Dang men*i#ta"an langit dan bumi dalam enam masa, "emudian ia bersemayam di atas E&rsy untu" mengatur

segala urusan. /iada seorang#un yang a"an memberi sya)aEat "e*uali sesudah ada iin%Nya. at4 yang demi"ian itulah &llah, /uhan "amu, ma"a sembahlah ia.

a"a a#a"ah "amu tida" mengambil #ela$aran=

Ai!ah Islami$$ah%

&'idah Islamiyyh adalah a'idah tiga generasi #ertama yang dimulia"an yaitu generasi sahabat, /abiin dan orang yang mengi"uti mere"a dengan bai". enurut

&hlus !unnah wal Jamaah, sinonimnya a'idah Islamiyyah mem#unyai nama lain, di antaranya, at%/auhid, as%!unnah, 9shuluddiin, al%+i'bul &"bar, &sy%!yariiah

dan al%Iman. Nama%nama itulah yang ter"enal menurut &hli !unnah dalam ilmu ?a'idah .B2C

&'idah meru#a"an suatu "eya"inan hidu# yang dimili"i oleh manusia. Keya"inan hidu# inidi#erlu"an manusia sebagai #edoman hidu# untu" mengarah"an tu$uan

hidu#nya sebagai mahlu" alam. Pedoman hidu# ini di$adi"an #ula sebagai #ondasi dari seluruh bangunan a"ti
&llah !/ ber
Artin$a: @an a#abila hamba%hamba%Ku bertanya "e#adamu tentang &"u, ma"a $awablah4, bahwasanya &"u adalah de"at. &"u mengabul"an #ermohonan orang

yang berdoEa a#abila ia memohon "e#ada%Ku, ma"a henda"lah mere"a itu memenuhi segala #erintah4 Ku dan henda"lah mere"a beriman "e#ada%Ku, agar

mere"a selalu berada dalam "ebenaranA.

•

Pengertian I#a!ah

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak defnisi, tetapi

makna dan maksudnya satu. Defnisi itu antara lain adalah:

1.

1.

Ibadah adalah taat kepada llah dengan melaksanakan perintah!"ya melalui lisan para #asul!"ya.

2.

$.

Ibadah adalah merendahkan diri kepada llah %%a &a 'alla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah

(kecintaan) yang paling tinggi.

3.

.

Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai llah %%a &a 'alla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang

 %hahir maupun yang bathin. ang ketiga ini adalah defnisi yang paling lengkap.  [3]

Ibadah inilah yang men*adi tu*uan penciptaan manusia. llah berfrman:

 Artinya : Dan ku tidak menciptakan *in dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada!+u. ku tidak menghen!daki ri%ki sedikit pun dari mereka dan

 ku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada!+u. Sesungguhnya llah Dia!lah aha -emberi ri%ki ang mempunyai kekuatan lagi sangat 

kokoh. /d%!D%aariyaat : 0!023.

Ibadah itu terbagi men$adi ibadah hati, lisan dan anggota badan. -asa "hau) ta"ut4, ra$a menghara#4, mahabbah *inta4, tawa""al "etergantungan4, raghbah

senang4 dan rahbah ta"ut4 adalah ibadah 'albiyah yang ber"aitan dengan hati4. !edang"an shalat, a"at, ha$i, dan $ihad adalah ibadah badaniyah 'albiyah 
dan hati4. !erta masih banya" lagi ma*am%ma*am ibadah yang ber"aitan dengan hati, lisan dan badan.

&llah memberitahu"an, hi"mah #en*i#taan $in dan manusia adal ah agar mere"a mela"sana"an ibadah "e#ada &llah . an &llah aha Kaya, tida" membutuh"an

ibadah mere"a, a"an teta#i mere"alah yang membutuh"an%Nya. Karena "etergantungan mere"a "e#ada &llah , ma"a mere"a menyembah%Nya sesuai dengan

aturan syariat%Nya. a"a sia#a yang menola" beribadah "e#ada &llah , ia adalah sombong. !ia#a yang menyembah%Nya teta#i dengan selain a#a yang

disyariat"an%Nya ma"a ia adalah mubtadi #ela"u bidah4. an sia#a yang hanya menyembah%Nya dan dengan syariat%Nya, ma"a dia adalah mu"min muwahhid

yang mengesa"an &llah 4.

•

Pengertian Muamalah

ari segi bahasa, muamalah berasal dari "ata aamala, yuamilu, muamalat  yang berarti #erla"uan atau tinda"an terhada# orang lain, hubungan "e#entingan.

Kata%"ata sema*am ini adalah "ata "er$a a"ti) yang harus mem#unyai dua buah #ela"u, yang satu terhada# yang lain saling mela"u"an #e"er$aan se*ara a"ti),

sehingga "edua #ela"u tersebut saling menderita dari satu terhada# yang lainnya.

Pengertian uamalah dari segi istilah da#at diarti"an dengan arti yang luas dan da#at #ula dengan arti yang sem#it. i bawah ini di"emu"a"an bebera#a

#engertian muamlah>

enurut Gouis alu), #engertian muamalah adalah hu"um%hu"um syara yang ber"aitan dengan urusan dunia, dan "ehidu#an manusia, se#erti $ual beli,

#erdagangan, dan lain sebagainya. !edang"an menurut &hmad Ibrahim e", menyata"an muamalah adalah #eraturan%#eraturan mengenai tia# yang

berhubungan dengan urusan dunia, se#erti #erdagangan dan semua mengenai "ebendaan, #er"awinan, thala", san"si%san"si, #eradilan dan yang berhubungan

dengan mana$emen #er"antoran, bai" umum atau#un "husus, yang telah diteta#"an dasar%dasarnya se*ara umum atau global dan ter#erin*i untu" di$adi"an

#etun$u" bagi manusia dalam bertu"ar man)aat di antara mere"a.

!edang"an dalam arti yang sem#it adalah #engertian muamalah yaitu muamalah adalah semua transa"si atau #er$an$ian yang dila"u"an oleh manusia dalam hal

tu"ar menu"ar mau#un dalam hal utang #iutang.

&llah !/ ber
Artin$a % an $i"a orang berhutang itu4 dalam "esu"aran, ma"a berilah tangguh sam#ai dia ber"ela#angan. an menyede"ah"an sebagian atau semua utang4

itu, lebih bai" bagimu, $i"a "amu mengetahui.

ari berbagai #engertian muamalah tersebut, di#ahami bahwa muamalah adalah segala #eraturan yang mengatur hubungan antara sesama manusia, bai" yang

seagama mau#un tida" seagama, antara manusia dengan "ehidu#annya, dan antara manusia dengan alam se"itarnya. an &llah !/ $uga memerintah"an

manusia untu" berinter"si dan bermuamalah dengan *ara bertebaran di mu"a bumi untu" men*ari re"i &llah. !ebagaiman &llah !/ ber
 Jumah ayat : 10 yang berbunyi :

Artin$a % &#abila telah ditunai"an sembahyang, ma"a bertebaranlah "amu di mu"a bumi> dan *arilah "arunia &llah dan ingatlah &llah banya"%banya" su#aya

"amu beruntung.

•

Pengertian Akhlak 

Pengertian &"hla" !e*ara Htimologi, enurut #ende"atan etimologi, #er"ataan @a"hla"A berasal dari bahasa &rab $ama dari bentu" mu)radnya @Khulu'unA yang

menurut logat diarti"an: budi #e"erti, #erangai, ting"ah la"u atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi%segi #ersesuain dengan #er"ataan @"hal"unA yang

berarti "e$adian, serta erat hubungan A Khali'A yang berarti Pen*i#ta dan @a"hlu"A yang berarti yang di*i#ta"an.

Pengertian a"hla" adalah "ebiasaan "ehenda" itu bila membiasa"an sesuatu ma"a "ebiasaannya itu disebut a"hla" .Jadi #emahaman a"hla" adalah seseorang

yang mengerti benar a"an "ebiasaan #erila"u yang diamal"an dalam #ergaulan semata  mata taat "e#ada &llah dan tundu" "e#ada%Nya. ;leh "arena itu

seseorang yang sudah memahami a"hla" ma"a dalam berting"ah la"u a"an timbul dari hasil #er#aduan antara hati nurani, #i"iran, #erasaan, bawaan dan

"ebiasaan dan yang menyatu, membentu" suatu "esatuan tinda"an a"hla" yang dihayati dalam "enyataan hidu# "eseharian.

 &llah !/ ber
Artin$a@(ai orang%orang yang beriman henda"lah "amu $adi orang%orang yang selalu menega""an "ebenaran4 "arena &llah, men$adi sa"si dengan adil. an

 $anganlah se"ali%"ali "eben*ianmu terhada# sesuatu "aum, mendorong "amu untu" berla"utida" adil. erla"u adillah, "arena adil itu lebih de"at "e#ada ta"wa.

an berta"walah "e#ada &llah, sesungguhnya &llah aha engetahui a#a yang "amu"er$a"an.A

&"hla" si)atnya uniersal dan abadi. &"hla" dalam islam meru#a"an ree"si internal dari dalam $iwa manusia yang die"sternalisasi"an se*ara "ongrit dalam

bentu" #erila"u dan tinda"an nyata. &"hla" seseorang ter"ait erat dengan #ers#e"ti) "eimanannya, tentang e"sistensi dirinya sebagai "hali)ah &llah. &"hla" yang

lahir dari "ualitas internalisasi nilai%nilai iman sudah barang tentu a"an meman*ar"an "ualitas yang lebih bai". emi"ian #ula sebali"nya, a"hla" yang buru"

meree"si"an "adar "eimanan seseorangyang masih labil. BC

engan demi"ian memahami a"hla" adalah masalah )undamental dalam Islam. Namun sebali"nya tega"nya a"ti
&"hla" meru#a"an "ela"uan yang timbul dari hasil #er#aduan antara hati nurani, #i"iran, #erasaan, bawaan dan "ebiasaan dan yang menyatu, membentu" suatu

"esatuan tinda"an a"hla" yang dihayati dalam "enyataan hidu# "eseharian. !emua yang telah dila"u"an itu a"an melahir"an #erasaan moral yang terda#at di

dalam diri manusia itu sendiri sebagai
tida" berguna, mana yang *anti" dan mana yang buru".

1.

B.

Hu#ungan Antara Ai!ah" I#a!ah" Muamalah" !an Ahklak 

Hu#ungan ai!ah !engan akhlak 

&'idah meru#a"an suatu "eya"inan hidu# yang dimili"i oleh manusia. Keya"inan hidu# inidi#erlu"an manusia sebagai #edoman hidu# untu" mengarah"an tu$uan

hidu#nya sebagai mahlu" alam. Pedoman hidu# ini di$adi"an #ula sebagai #ondasi dari seluruh bangunan a"ti
@ &'idah sebagai dasar #endidi"an a"hla" @asar #endidi"an a"hla" bagi seorang muslim adalah a'idah yang benar terhada# alam dan "ehidu#an, Karena a"hla"

tersari"an dari a'idah dan #an*aran dirinya. ;leh "arena itu $i"a seorang bera'idah dengan benar, nis*ahya a"hla"nya #un a"an benar, bai" dan lurus. egitu

#ula sebali"nya, $i"a a'idah salah ma"a a"hla"nya #un a"an salah.

ilmu yang men$elas"an bai" dan buru", men$elas"an yang seharusnya dila"u"an manusia "e#ada yang lainya, yang disebut dengan a"hla". engan a"hla" yang

bai" seseorang a"an bisa mem#er"uat a'idah dan bisa men$alan"an ibadah dengan bai" dan benar. Ibadah yang di$alan"an dinilai bai" a#abila telah sesuai

dengan muamalah. uamalah bisa di$alan"an dengan bai" a#abila seseorang telah memili"i a"hla" yang bai".

Lontohnya :

 Ji"a ber$an$i harus dite#ati yaitu a#abila seorang ber$an$i ma"a harus dite#ati. Ji"a orang mene#ati $an$i ma"a seseorang telah men$alan"an a'idahnya dengan

bai". engan mene#ati $an$i seseorang $uga telah mela"u"an ibadah. Pada dasarnya setia# #erbuatan yang dila"u"an manusia arus didasari denga a'idah yang

bai".

&'idah seseorang a"an benar dan lurus $i"a "e#er*ayaan dan "eya"inanya terhada# alam $uga lurus dan benar. Karena barang sia#a mengetahui sang #en*i#ta

dengan benar, nis*ahya ia a"an dengan mudah ber#erila"u bai" sebagaimana #erintah allah. !ehingga ia tida" mung"in men$auh bah"an meninggal"an #erila"u%

#erila"u yang telah diteta#"anya. Pendidi"an a"hla" yang bersumber dari "aidah yang benar meru#a"an *ontoh #erila"u yang harus dii"uti oleh manusia. ere"a

harus mem#ra"ti"anya dalam "ehidu#an mere"a, "arena hanya inilah yang menghantar"an mere"a menda#at"an ridha allah dan atau membawa mere"a

menda#at"an balasan "ebai"an dari allah

 Ju$ur meru#a"an salah satu si)at manusia yang berhubungan dengan a'idah. Ju$ur da#at terwu$ud a#abila seseorang telah memegang "onse#%"onse# yang

berhubungan dengan a'idah. engan di$alan"anya "onse#%"onse# a'idah tersebut ma"a seseorang a"an memili"i a"hla" yang bai". !ehingga orang a"an ta"ut

dalam mela"u"an #erbuatan dosa.

 Ji"a #erbedaan dalam <'ih dima"sud"an untu" memberi"an "emung"inan, ma"a "esalehan tentu sa$a bu"an dalam men$alan"an <'ih, beta#a#un sulitnya. Dang

#aling saleh diantara "ita bu"anlah orang yang bersede"a# #ada wa"tu berdiri shalat, bu"an $uga yang melurus"an tangannya, "arena "edua *ara shalat itu

meru#a"an i$tihat #ara ulama dengan meru$u" #ada hadis yang berbeda. Dang durha"a $uga bu"an yang mandi $anabah sebelum tidur, atau yang tidur dulu baru

mandi $anabah, "arena "edua%duanya di$alan"an -asullah !aw. +i"ih tida" bisa di$adi"an u"uran "emuliaan, teta#i "emuliaan seseorang di lihat dari "emuliaan

a"hla"nya.B5C

Hu#ungan ai!ah !engan i#a!ah

&"idah menem#ati #osisi ter#enting dalam a$aran agama Islam. Ibarat sebuah bangunan, ma"a #erlu adanya #ondasi yang "uat yang mam#u meno#ang

bangunan tersebut sehingga bangunan tersebut bisa berdiri dengan "o"oh. emi"ianlah urgensi a"idah dalam Islam, &"idah seseorang meru#a"an #ondasi utama

yang meno#ang bangunan "eislaman #ada diri orang tersebut. &#abila #ondasinya tida" "uat ma"a bangunan yang berdiri diatasnya #un a"an mudah

diroboh"an.

!elan$utnya Ibadah yang meru#a"an bentu" realisasi "eimanan seseorang, tida" a"an dinilai benar a#abila dila"u"an atas dasar a"idah yang salah. (al ini tida"

lain "arena ting"at "eimanan seseorang adalah sangat bergantung #ada "uat tida"nya serta benar salahnya a"idah yang diya"ini orang tersebut. !ehingga dalam

diri seorang muslim antara a"idah, "eimanan serta amal ibadah mem#unyai "eter"aitan yang sangat "uat antara "etiganya.

uslim a#abila a"idahnya telah "o"oh ma"a "eimanannya a"an sema"in "uat, sehingga dalam #ela"sanaan #ra"te" ibadah tida" a"an ter$erumus #ada #ra"te"

ibadah yang salah. !ebali"nya a#abila a"idah seseorang telah melen*eng ma"a dalam #ra"te" ibadahnya #un a"an salah "a#rah, yang demi"ian inilah a"an

menga"ibat"an lemahnya "eimanan.

Pondasi a"ti
meru#a"an bentu" #engabdian dari seorang hamba "e#ada allah. Ibadah dila"u"an dalam rang"a mende"at"an diri "e#ada allah untu" mening"at"an "eimanan

dan "eta'waan terhada# allah.

anusia sebagai ma"hlu" yang #aling sem#urna, se$a" "elahirnya telah dibe"ali dengan a"al #i"iran serta #erasaan hati4. anusia dengan a"al #i"iran dan

hatinya tersebut da#at membeda"an mana yang bai" dan mana yang benar, da#at mem#ela$ari bu"ti%bu"ti "e"uasaan &llah, sehingga dengannya da#at

membawa diri mere"a #ada "eya"inan a"an "eberadaan%Nya. ;leh "arena itu, tida" ada alasan bagi manusia untu" tida" menga"ui "eberadaan &llah !/. "arena

selain "edua be"al yang dimili"i oleh mere"a se$a" lahir, &llah $uga telah memberi"an #etun$u" beru#a a$aran agama yang didalamnya berisi"an tuntunan serta

tu$uan dari hidu# mere"a di dunia.

Ibadah mem#unyai hubungan yang erat dengan a'idah. &ntaranya :

1.

Ibadah adalah hasil dari#ada a'idah yaitu "eimanan terhada# &llah sebenarnya yang telah membawa manusia untu" beribadat "e#ada &llah swt.

2.

&'idah adalah asas #enerimaan ibadah yaitu tan#a a'idah #erbuatan seseorang manusia bagaimana bai" #un tida" a"an diterima oleh &llah swt.

3.

&'idah meru#a"an tenaga #enggera" yang mendorong manusia mela"u"an ibadat serta menghada#i segala *abaran dan rintangan.

&"idah adalah meru#a"an #ondasi utama "ehidu#an "eislaman seseorang. &#abila #ondasi utamanya "uat, ma"a bangunan "eimanan yang terealisasi"an dalam

bentu" amal ibadah orang tersebut #un a"an "uat #ula.

&mal ibadah tida" a"an bisa benar tan#a dilandasi a"idah yang benar. amal ibadah dinilai benar a#abila dila"u"an hanya untu" &llah semata dengan ittiba’ 

#asul !&.

anusia diberi be"ali a"al #i"iran agar dengan a"al #i"iran tersebut mere"a da#at membeda"an mana yang ha" dan mana yang batil, mem#ela$ari tanda%tanda

"e"uasaan &llah, menganalisa ha"i"at "ehidu#annya sehingga dia tahu arah dan tu$uan dirinya di*i#ta"an di dunia. &"al #i"iran dan #erasaan inilah yang

membeda"an manusia dengan ma"hlu"%ma"hlu" lain. ;elh "arena itu manusia di#er*aya untu" men$adi khali4ah  &llah di umi.

Hu#ungan ai!ah !engan muamalah

Pola #i"ir, tinda"an dan gagasan umat Islam henda"nya selalu bersendi"an #ada a'idah Islamiyah. 9ng"a#an @buah dari a'idah yang benar Iman4 tida" lain

adalah amal sholehA harus men$adi s#irit dan etos ummat Islam. Pribadi yang menga"u muslim mestinya selalu menebar

amal shalih sebagai im#lementasi

"eimanannya di mana#un mere"a berada. /ida" "urang F0 ayat &l Muran menerang"an "orelasi antara "eimanan yang benar dengan amal sholeh ini. &yat%ayat

tersebut menegas"an bahwa #erintah beriman "e#ada &llah dan hari a"hir selalu dii"uti dengan #erintah untu" mela"sana"an amal shalih. Inilah ma"na o#erati) 

dari ung"a#an @ al!Islamu 5a6idatun &a *ihaadun A, bahwa "ebenaran Islam itu harus diya"ini se"aligus $uga di#er$uang"an #engamalannya se*ara sungguh%

sungguh dalam "onte"s "emaslahatan dan bebas dari #erila"u teror.

&#abila a'idah telah dimili"i dan ibadah telah di$alan"an oleh manusia, ma"a "edua hal tersebut harus di$alan"an dengan sebai"%bai"nya, oleh "arena itu

di#erlu"an adanya suatu #eraturan yang mengatur itu semua. &turan itu disebut uamalah. uamalah adalah segala aturan islam yang mengatur hubungan

antar sesama manusia. uamalah di"ata"an ber$alan bai" a#abila telah memili"i dam#a" sosial yang bai". 9ntu" da#at mewu$ud"an a'idah yang "uat yaitu

dengan *ara ibadah yang benar dan $uga muamalah yang bai", ma"a di#erlu"an suatu adanya

&'idah adalah #ondasi "eber%Islaman yang ta" ter#isah"an dari a$aran Islam yang lain: a"hla', ibadah dan uamalat. &'idah yang "uat a"an mengantar"an

ibadah yang benar, a"hla' yang ter#u$i dan muamalat yang membawa maslahat. !elain sebagai #ondasi, hubungan antara a'idah dengan #o"o"%#o"o" a$aran

Islam yang lain bisa $uga bersi)at resi#ro"al dan simbiosis. &rtinya, "etaatan menuanai"an ibadah, bera"hla' "arimah, dan bermuamalah yang bai" a"an

memelihara a'idah.

engan "ata lain, ibadah adalah #elembagaan a'idah dalam "onte"s hubungan antara ma"h"lu' dengan Khali'> a"hla' meru#a"an buah dari a'idah dalam

"ehidu#an yang etis dan egaliter> dan muamalah sebagai im#lementasi a'idah dalam masyara"at yang bermartabahat dan menebar maslahat. Karena itu, agar

a'idah tumbuh dan ber"embang, a'idah harus o#erati) dan )ungsional. i Indonesia "ita menya"si"an bebera#a ormas Islam yang telah berhasil mengembang"an

amal usaha atau unit #elayanan umat se#erti Panti sosial dan ana" yatim, lembaga #endidi"an dan #ondo" #esantren, balai #engobatan dan rumah sa"it,

lembaga #engum#ul dan #enyalur a"at serta lembaga%lembaga sosial "eagamaan lainnya. Gembaga atau unit #elayanan umat tersebut, memin$am istilah .

&min &bdullah, meru#a"an bentu" 4aith in action,  buah "eimanan yang a"ti) dan salah satu bentu" #enge$awantahan ?tauhid sosial atau ?theologi #embangunan.

!ayanya, tida" sedi"it buah 4aith in action  tersebut yang ter$eba" #ada bebagai "e#entingan mulai dari e"onomi hingga #oliti".

&gar teta# "o"oh dan "uat serta men$adi #enyangga seluruh sendi "eber%Islaman, a'idah harus di$aga, di#elihara dan di#u#u" sehingga bisa hidu# subur dalam

#ribadi setia# uslim. Pentingnya memelihara a'idah ini $uga tersirat dalam Sirrah "aba&iyah. !aat membangun masyara"at Islam di a""ah dan adidah

selama 23 tahun -asulullah uhammad !& tida" "enal lelah membina a'idah umatnya. engingat #entingnya a'idah ini bisa dimengerti bila setia# surat dalam

&l Muran mengandung #o"o"%#o"o" a$aran "eimanan.

i tengah #asar bebas nilai dan ideologi saat ini, u#aya mereitalisasi a'idah serasa mem#eroleh momentum. udah tergiurnya sebagian umat #ada )aham atau

aliran%aliran yang bertentangan dengan #rinsi#%#rinsi# Islam meru#a"an e)e" dari lemahnya a'idah mere"a. Ketida" #eduliaan sebagian umat Islam terhada#

"erusa"an ling"ungan dan "ebobro"anmoral $uga indi"asi ra#uhnya bangunan a'idah. ulai memudarnya etos dan $iwa oluntarisme di "alangan umat dan

sema"in menguatnya syahwat duniawi adalah "onse"uensi logis dari redu#nya a'idah. !aatnya se"arang membenahi dan mereitalisasi a'idah agar umat

memili"i #ondasi yang benar, "o"oh dan )ungsional. engan be"al ini 4aith in action  bisa dili#atganda"an untu" menghadir"an #esona Islam yang lebih @ihsan

#ada "emanusiaan.A

&$aran islam yang mengatur #rila"u manusia bai" dalam "aitanya sebagai ma"hlu" dengan tuhannya mau#un dalam "aitannya sebagai sesama mahlu", dalam

term <'ih atau ushul al<'h disebut dengan syariah. !esuai dengan as#e" yang diaturnya, syariah ini terbagi "e#ada dua ya"ni ibadah dan muamalah. Ibadah

adalah syariah yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya, sedang"an muamalah adalah syariah yang mengatur hubungan antara sesama

manusia. Pada gilirannya "egiatan e"onomi sebagai salah satu bentu" dari hubungan antara manusia ia bu"an bagian dari a'idah, a"hla' dan ibadah melain"an

bagian dari muamalah. Namun demi"ian masalah e"onomi tida" le#as dari mas#e" a'idah, a"hla" mau#un ibadah sebab dalam #res#e"ti) islam #rila"u e"onomi

harus selalu diwarnai oleh nilai%nilai a'idah, a"la" dan ibadah .BFC

C. Aqidah, Ibadah, dan Muamalah Serta Implia!in"a dalam Kehidupan r. Kaelany (., & mengata"an dalam bu"unya, Islam &gama 9niersal, bahwa a$aran Islam sangatlah luas. 9lama dengan berlandas"an hadist membagi a$aran

Islam tersebut dalam tiga #o"o" bahasan, yaitu &'idah, !yariah, dan &"hla". alam hal ini, a"an dibahas #engertian &'idah serta !yariah sebagai Ibadah dan

uamalah4, yang mana #engertian ini dida#at dari berbagai sumber, yaitu &l%'uran , (adist, dan berbagai resensi dari bu"u atau arti"el. B6C

&'idah meru#a"an suatu istilah untu" menyata"an @"e#er*ayaanA atau Keimanan yang teguh serta "uat dari seorang mu"min yang telah mengi"at"an diri "e#ada

!ang Pen*i#ta. a"na dari "eimanan "e#ada &llah adalah sesuatu yang berinti"an tauhid, yaitu beru#a suatu "e#er*ayaan, #ernyataan, si"a# mengesan"an &llah,

dan mengesam#ing"an #enyembahan selain "e#ada &llah.

&$aran mengenai a'idah ini meru#a"an tu$uan utama -asul diutus "e dunia, yang mana hal ini dinyata"an dalam &G%'uran, yang berbunyi:

@an Kami tida" mengutus seorang -asul #un sebelum "amu uhammad4 melain"an Kami wahyu"an "e#adanya, bahwasanya tiada /uhan yang ha"4 melain"an

&"u, ma"a sembahlan olehmu se"alian a"an &"uA M!. 21: 254

&"idah adalah suatu "eteta#an hati yang dimili"i seseorang, yang mana tida" ada )a*tor a#a #un yang da#at mem#engaruhi atau merubah "eteta#an hati

seseorang tersebut.

•

I#a!ah !an Muamalah

!yariah adalah sebutan terhada# #o"o" a$aran &llah dan -asulnya yang meru#a"an $alan atau #edoman hidu# manusia dalam mela"u"an hubungan erti*al

"e#ada Pen*i#ta, &llah !/, dan $uga "e#ada sesama manusia.

&da dua #ende"atan dalam mende
•

ari segi tu$uan, !yariah memili"i #engertian a$aran yang men$aga "ehormatan manusia sebagai ma"hlu" termulia dengan memelihara atau

men$amin lima hal #enting, yaitu:

1.

en$amin "ebebasan beragama er"etuhanan Dang aha Hsa4

2.

en$amin "ehiu#an yang laya" memelihara $iwa4

3.

en$amin "elangsungan hidu# "eluarga men$aga "eturunan4

.

en$amin "ebebasan ber#i"ir memelihara a"al4

5.

en$amin "ehidu#an dengan tersedianya la#angan "er$a yang #antas memelihara harta4

Gima hal #emeliharaan itu a"an men$adi u"uran dari lima hu"um Islam, se#erti wa$ib, sunnat, haram, ma"ruh, dan mubah.

uamalah adalah istilah yang digunakan untuk permasalahan selain ibadah.

Ibadah wa$ib ber#edoman #ada sumber a$aran &l%Muran dan &l%!unnah, yaitu harus ada *ontoh tata*ara dan #ra"te"4 dari Nabi uhammad !&. Konse# ibadah

ini berdasar"an "e#ada mamnu dilarang atau haram4. Ibadah ini antara lain meli#uti shalat, a"at, #uasa, dan ha$i. !edang"an masalah muamalah hubungan

"ita dengan sesame manusia dan ling"ungan4, masalah%masalah dunia, se#erti ma"an dan minum, #endidi"an, organisasi, dan ilmu #engetahuan dan te"nologi,

berlandas"an #ada #rinsi# @bolehA $ai4 selama tida" ada larangan yang tegas dari &llah dan -asul%Nya.

er"aitan dengan hal di atas  mu’amalah4, Nabi uhammad !& mengata"an:

@ila dalam urusan agama a'idah dan ibadah4 &nda *ontohlah saya. /a#i, dalam urusan dunia &nda, te"nis muamalah4, &nda lebih tahu tentang dunia &nda.A

alam ibadah, sangat #enting untu" di"etahui a#a"ah ada suruhan atau *ontoh tata*ara, atau aturan yang #ernah dia$ar"an oleh -asulullah !&. &#abila hal itu

tida" ada, ma"a tinda"an yang "ita la"u"an dalam ibadah itu a"an $atuh "e#ada bid’ah, dan setia# #erbuatan bid’ah  adalah dhalalah  sesat4. !ebali"nya

dalam mu’amalah yang harus dan #enting untu" di"etahui adalah a#a"ah ada larangan tegas dari &llah dan -asul%Nya, "arena a#abila tida" ada, hal tersebut

boleh sa$a dila"u"an.

alam hal ini, r. Kaelany $uga men$elas"an adanya dua #rinsi# yang #erlu "ita #erhati"an, yaitu:

Pertama: anusia dilarang 7menciptakan agama, termasuk system ibadah dan tata caranya, karena masalah agama dan ibadah adalah hak mutlak llah dan

 para #asul!"ya yang ditugasi menyampaikan agama itu kepada masyarakat. aka menciptakan agama dan ibadah adalah bid’ah. Sedang setiap bid’ah adalah

sesat.

Kedua: danya kebebasan dasar dalam menempuh hidup ini, yaitu hal!hal yang berkaitan dengan masalah mu’amalah, seperti pergaulan hidup dan kehidupan

dalam masyarakat dan lingkungan, yang dikaruniakan llah kepada umat manusia (8ani dam) dengan batasan atau larangan tertentu yang harus di*aga.

Sebaliknya melarang sesuatu yang tidak dilarang oleh llah dan #asul!"ya adalah bid’ah.  [8]

alam men$alan"an "eseharian, #enting bagi "ita untu" mengingat dua #rinsi# di atas. Ibadah tida" da#at dila"u"an dengan se"ehenda" hati "ita "arena semua

"etentuan dan aturan telah diteta#"an dalam &l%Muran dan !unnah, serta *ontoh dan tata*aranya telah dia$ar"an oleh -asulullah !& semasa hidu#nya.

ela"u"an sesuatu dalam ibadah, yang tida" ada disebut"an dalam &l%Muran dan !unnah berarti mela"u"an sesuatu yang tida" di#erintah"an oleh &llah !/,

dan ini sungguh meru#a"an #erbuatan yang sesat.

Namun dalam bebera#a hal, tentu ada hal yang harus di#erhati"an sesuai dengan #er"embangan aman. i sini lah im#li"asi dari mu’amaah itu sendiri. !elama

tida" ada larangan se*ara tegas di dalam &l%Muran dan !unnah, hal yang di#ertimbang"an itu boleh dila"u"an. (al ini telah diterang"an oleh -asul dalam

sabdanya yang sudah ditulis di atas. !ebagai *ontoh adalah dalam "ehidu#an sehari%hari, #ada aman hidu#nya -asulullah, masyara"at yang mengada"an

#er$alanan dari satu tem#at "e tem#at lain mengguna"an binatang 9nta sebagai "endaraan. &"an teta#i hal itu tida" mung"in sama dalam "ehidu#an aman

modern ini. an "arenanya, mengguna"an "endaraan bermotor di#erboleh"an "arena tida" ada larangan dari &llah dan -asul%Nya tida" tertera larangan yang

tegas dalam &l%Muran dan !unnah4.

BAB III

PENUTUP

1.

A.

&esim'ulan

erdasar"an #ada hasil #embahasan diatas ma"a da#at ditari" "esim#ulan sebagai beri"ut :

1.

&'idah se*ara etimologi> &'idah berasal dari "ata ?a'd yang berarti #engi"atan. &'idah adalah a#a yang diya"ini oleh seseorang.&'idah s*ara

syara yaitu iman "e#ada &llah, #ara alai"atNya, Kitab%"itabNya, Para -asulNya dan "e#ada hari a"hir serta "e#ada 'adar yang bai" mu#un yang buru". (al ini

disebut $uga sebagai ru"un iman.

2.

$.

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminology) Ibadah adalah sebutan yang

mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai llah %%a &a 'alla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang %hahir maupun yang bathin.

3.

uamalah adalah hu"um%hu"um syara yang ber"aitan dengan urusan dunia, dan "ehidu#an manusia, se#erti $ual beli, #erdagangan, dan lain

sebagainya

.

Pengertian &"hla" !e*ara Htimologi, enurut #ende"atan etimologi, #er"ataan @a"hla"A berasal dari bahasa &rab $ama dari bentu" mu)radnya

@Khulu'unA yang menurut logat diarti"an: budi #e"erti, #erangai, ting"ah la"u atau tabiat.

5.

&'idah adalah #ondasi "eber%Islaman yang ta" ter#isah"an dari a$aran Islam yang lain: a"hla',  ibadah dan uamalat. &'idah yang "uat a"an

mengantar"an ibadah yang benar, a"hla' yang ter#u$i dan muamalat yang membawa maslahat. !elain sebagai #ondasi, hubungan antara a'idah dengan #o"o"%

#o"o" a$aran Islam yang lain bisa $uga bersi)at resi#ro"al dan simbiosis. &rtinya, "etaatan menuanai"an ibadah, bera"hla' "arimah, dan bermuamalah yang bai"

a"an memelihara a'idah.

F.

&#abila a'idah telah dimili"i dan ibadah telah di$alan"an oleh manusia, ma"a "edua hal tersebut harus di$alan"an dengan sebai"%bai"nya, oleh

"arena itu di#erlu"an adanya suatu #eraturan yang mengatur itu semua. &turan itu disebut uamalah. uamalah adalah segala aturan islam yang mengatur

hubungan antar sesama manusia. uamalah di"ata"an ber$alan bai" a#abila telah memili"i dam#a" sosial yang bai". 9ntu" da#at mewu$ud"an a'idah yang

"uat yaitu dengan *ara ibadah yang benar dan $uga muamalah yang bai", ma"a di#erlu"an suatu adanya

6.

B.

Saran

erdasar"an #ada #embahasan dan "esim#ulan ma"a #enulis memberi"an saran ya"ni &l Muran dan sunah meru#a"an dua #egangan, tuntunan dan

#edoman hidu# serta sebagai sumber utama bagi umat islam untu" di$adi"an sebagai #anduan analisis dalam meng"a$i setia# #ersoalan yang mun*ul dalam

"ehidu#an. ;leh "arena itu #enting "iranya bagi umat islam untu" terus ber#egang teguh #ada &l 'uran dan &s sunah serta untu" memahami ma"na%ma"na

yang ter"andung dalam &l 'uran dan &s sunah. an dengan &l 'uran dan &s sunah $uga da#at mem#er"uat &'idah, Ibadah, uamalah dan &"hla" umat manusia.

DA(TAR PUSTA&A

&bdullah bin &bdul (amid &l%&tsari,. 2006.  Intisari 6idah hlus Sunah &al 'ama’ah. Pusta"a Imam !ya<i.

(.& $auli Dadi $anwari, 2002. 9embaga!lembaga -erekonomian mat. Ja"arta: -a$aOra
uhammad, 2006.  spek ;ukum dalam uamalat. Dogya"arta: Oraha ilmu.

Kaelany (, 2008. Islam gama ni
-ahmat, Jalaludin, 2006. Dahulukan khlak diatas =i6ih. andung: P/. ian 9tama.

!alih bin )auan bin &bdullah &l +auan,2000. +itab >auhid I . Ja"arta : Dayasan &l% !o)wa.

&l%9stad Daid bin &bdul Madir Jawas, @Pengertian Ibadah dalam IslamA, &hlussunnah Palembang, dia"ses dari htt#:sala
ibadah%dalam%islam1.html , #ada tanggal  esember 2012, #ada #u"ul 8.30 P