KEBEBASAN PERS DALAM TINJAUAN ISLAM Oleh : Muhammad Hidayat A. PENDAHULUAN
Pers merupakan bagian dari komunikasi massa. Istilah pers ini digunakan untuk menunjukkan media massa tercetak, seperti koran, buletin dan majalah. Tetapi jika dikaitkan istilah pers dengan kegiatan jurnalistik, maka istilah inipun dapat digunakan untuk media massa elektronik, seperti televise dan radio. Sebab kini radio dan televise juga melakukan kegiatan jurnalistik. Fred S.Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Scramm dalam bukunya berjudul Four Theoris of the Press menyebutkan empat teori pers, yaitu; Authoritarian press, Lebertarian press, social responsibility press dan Soviet Communist perss. Khusus teori yang terakhir, Soviet Communist Press, sebenarnya pengembangan dari Authoritarian Press, sedangan Social Responsibility Press merupakan perkembangan dari Libertarian Press. Sejak studi komunikasi Islam berkembang muncul juga pertanyaan bagaimana sebenarnya Islam memandang press. Apakah Islam punya konsep tentang pers. Jika keempa keempatt teori teori diatas diatas digunak digunakan an untuk untuk menila menilaii pers pers Islami Islami maka maka pers pers Islami Islami bisa bisa disetarakkan dengan Social Responsibility Press. Tulisan ini menjelaskan tentang pers dalam pandangan Islam.
B. PEMBAHASAN 1. Pengertian dan Ciri Pers
Istilah ”pers” berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara Secara harfiah harfiah pers berarti cetak dan secara secara maknawiah maknawiah berati penyiaran penyiaran secara
1
tercetak atau publikasi secara dicetak (printed publications).1 Dengan pengertian ini, istilah pers digunakan untuk media massa cetak, ce tak, seperti koran, buletin dan majalah. Istil Istilah ah pers pers ini sangat sangat berkai berkaitan tan dengan dengan kegiat kegiatan an jurnal jurnalist istik. ik. Dari Dari berbag berbagai ai definisi, jurnalistik adalah pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat. Apa saja yang terjadi di dunia, apakah itu peristiwa faktual (fact) atau pendapat seseorang (opinion) jika diperk diperkira irakan kan akan akan menari menarik k perhat perhatian ian khalay khalayak, ak, akan akan merupa merupakan kan bahan bahan dasar dasar dari dari jurnalistik, akan menjadi bahan berita untuk disebarluaskan kepada masyarakat. masyarakat.2 Jika dikaitkan dengan kegiatan jurnalistik, yaitu mencari dan menyiarkan berita, maka istilah istilah pers tidak saja digunakan digunakan untuk media massa tercetak. Tetapi istilah istilah pers juga juga dipa dipaka kaii untuk untuk meny menyeb ebut utkan kan medi mediaa mass massaa elek elektr tron onik ik.. Sebab Sebab medi mediaa mass massaa elektronik, televisi dan radio, juga melakukan kegiatan jurnalistik. Sebagaimana Sebagaimana dipahami, bahwa proses proses komunikasi komunikasi massa cenderung cenderung satu arah, komunikator komunikatornya nya melembaga, melembaga, pesannya pesannya bersifat bersifat umumnya, umumnya, medianya medianya menimbulkan menimbulkan keserempakan dan komunikannya heterogen. Hal itu dipenuhi oleh media massa cetak maupun elektronik. Meski begitu masing media massa ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam penyajian berita. 3 Pers Pers adalah adalah lembaga lembaga kemasy kemasyara arakat katan an (socia (sociall instit instituti ution) on).. Sebagai Sebagai lembaga lembaga kemasy kemasyara arakata katan, n, pers pers merupak merupakan an merupa merupakan kan subsis subsistem tem kemasy kemasyara arakat katan an tempat tempat ia berada bersama-sama dengan subsistem lainnya. Dengan demikian maka pers tidak hidup secara mandiri, tetapi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.
1
Onong Uchyana Effendy, Ilmu Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung, Remaja Rosdakarya: 1984) h. 145. 2 Ibid, h.151 3 Ibid, h.145
2
2. Empat Teori Pers
Fred S.Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Scramm dalam bukunya berjudul Four Theoris of the Press menyebutkan empat teori pers, yaitu; Authoritarian press, Lebertarian press, social responsibility press dan Soviet Communist perss. Khusus teori yang terakhir, Soviet Communist Press, sebenarnya pengembangan dari Authoritarian Press, sedangan Social Responsibility Press merupakan perkembangan dari Libertarian Press. 2.1. Pers Otoriter 4
Perkembangan otoriterisme pada pertengahan abad ke-15 juga menyebabkan timbul satu konsep otoriter di kehidupan pers di dunia, berawal di Inggris, Perancis dan Spanyol dan kemudian menyebar ke Rusia, Jerman, Jepang, dan negara-negara lain di Asia dan Amerika Latin pada abad ke-16. Dengan prinsip dasar otorisme yang cukup sederhana bahwa pers hadir untuk mendukung negara dan pemerintah. Mesin cetak yang ketika itu baru diciptakan tidak dapat digunakan untuk mengecam dan menentang negara atau penguasa. Pers bertungsi secara vertikal dari atas ke bawah dan penguasa berhak menentukan apa yang akan diterbitkan atau disebarluaskan dengan monopoli kebenaran di pihak penguasa. Konsep ini didukung oleh teori Hegel, Plato dan Karl Marx yang pada inti ajaran ajarannya nya (meski (meskipun pun cender cenderung ung pada konsep konsep sosial sosialism isme) e) mengagu mengagungk ngkan an negara negara sedemikian rupa dan berpendapat bahwa negara memiliki hak dan kewajiban untuk membela dan melindungi dirinya sendiri dengan segala cara yang dipandang perlu. Kekuatan pers yang diakui sebagai kekuatan keempat (fourth estate) menyebabkan negara atau penguasa mengalami phobia terhadap pers yang selalu menjadi pihak yang pertama tahu dan biang untuk menyebarkan kelemahan dan cela atau hal-hal yang merugikan negara atau penguasa.
4
Ch.Herutomo, Perbandingan Ch.Herutomo, Perbandingan Sistem Pers (Medan, USU Digital Libray, 2003), h. 1 – 3.
3
Berkai Berkaitan tan dengan dengan konsep konsep otorit otoriter er yang yang tidak tidak terlep terlepas as dari dari pemeri pemerinta ntah h atau atau penguasa, di mana selain bahwa media memiliki konsekuensi dan nilai ekonomi dan objek persaingan persaingan untuk memperebutkan memperebutkan kontrol dan akses. Maka dalam hubungannya hubungannya dengan pemerintah atau penguasa, media massa dipandang sebagai alat kekuasaan yang efektif karena kemampuannya untuk melakukan salah satu (atau lebih) dari beberapa hal berikut: •
Menarik dan mengarahkan perhatian
•
Membujuk pendapat dan anggapan
•
Mempengaruhi pilihan dan sikap
•
Memberikan status dan legitimasi
•
Medefinisikan dan membentuk persepsi realitas.
Dala Dalam m hubun hubunga gan n medi mediaa mass massaa denga dengan n masy masyar araka akat, t, konse konsep p otor otorit iter er ini ini mengambil dalih bahwa media massa merupakan corong penguasa, pemberi pendapat dan instruksi serta kepuasan jiwani. Media massa bukan saja membentuk hubungan ketergantungan masyarakat terhadap media itu sendiri tetapi juga dalam menciptakan identitas dan kesadaran. Menuru Menurutt C. W. Mills Mills potens potensii media media massa massa diarah diarahkan kan untuk untuk pengend pengendali alian an nondemokratis yang berasal 'dari atas'. Teori Marxis menekankan kenyataan bahwa media massa pada hakikatnya merupakan alat kontrol kelas penguasa kapitalis. Sebagai suatu kelas yang mengatur produksi kelaskelas tersebut juga akhirnya menguasai dan menentukan menentukan gagasan gagasan pada masyarakat masyarakatnya, nya, maka gagasan gagasan mereka mereka diidentikka diidentikkan n dengan gagasan penguasa. Orang yang berada dalam kelas ini adalah orang berada yang juga terjun dalam dunia politik. Teori otoriter mengenai fungsi dan tujuan masyarakat menerima dalil-dalil yang menyatakan bahwa pertama-tama seseorang hanya dapat mencapai kemampuan secara penuh penuh jika jika ia menjad menjadii anggot anggotaa masyar masyaraka akat. t. Sebaga Sebagaii indivi individu du lingku lingkup p kegiat kegiatanny annyaa
4
benar-benar terbatas, tetapi sebagai anggota masyarakat kemampuannya untk mencapai suatu tujuan dapat ditingkatkan tanpa batas. Atas dasar asumsi inilah, kelompol lebih penting penting daripada daripada individu, individu, karena hanya melalui melalui kelompok kelompok seseorang seseorang dapat mencapai mencapai tujuannya. Teori ini telah mengembangkan suatu pemyataan bahwa negara sebagai organisasi kelompok dalam tingkat paling tinggi telah menggantikan individu dalam hubungannya dengan derajat nilai, karena tanpa negara seseorang tak berdaya untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia beradab.
2.2. Pers Liberal 5
Teori pers liberal atau juga dikenal dengan teori pers bebas pertama sekali muncul pada abad ke-17 yang merupakan reaksi atas kontrol penguasa terhadap pers. Teori pers liberal adalah merupakan perkembangan dari teori pers sebelumnya, yaitu teori pers otoriter yang jelas-jelas sangat didominasi oleh kekuasaan dan pengaruh penguasa melalui berbagai upaya yang sangat mengekang dan menekan keberadaan pers. Selama dua ratus tahun pers Amerika dan Inggris menganut teori liberal ini, bebas bebas dari dari pengaru pengaruh h pemeri pemerinta ntah h dan berti bertindak ndak sebaga sebagaii fourth fourth estate estate (kekua (kekuasaa saan n keempat) dalam proses pemerintahan setelah kekuasaan pertama: lembaga eksekutif, kekuasaan kedua: lembaga legislatif, dan kekuasaan ketiga: lembaga yudikatif. Dalam perkembangan selanjutnya, pada abad ini muncul new authoritarianism di negara negara-ne -negar garaa komuni komuniss sedangk sedangkan an di negara negara-ne -negar garaa nonkom nonkomuni uniss timbul timbul new libertaria libertarianism nism yang disebut social responsibili responsibility ty theory theory atau teori tanggung jawab sosial. Konsep pers yang diterapkan di Barat merupakan penyimpangan demokratis dari kontrol otoritarian tradisional. Perjuangan konstitusional yang panjang di Inggris dan Amerika Serikat lambat-laun lambat-laun telah melahirkan melahirkan sistem pers yang relatif bebas dari 5
Ibid, h. 5 – 6.
5
kontrol kontrol pemeri pemerinta ntah h yang yang sewena sewenangng-wen wenang. ang. Pada Pada kenyat kenyataan aannya nya,, defini definisi si tentan tentang g kebebas kebebasan an pers pers merupak merupakan an hak dari dari pers pers untuk untuk melapo melaporka rkan, n, mengom mengoment entari ari,, dan mengkritik pemerintah. lni disebut "hak berbicara politik". Sejarah mencatat, fitnah yang menghasut berarti kritik terhadap pemerintah, hukum, atau pejabat pemerintah. Ketiadaan Ketiadaan dalam suatu suatu negara, fitnah fitnah yang menghasut menghasut sebagai kejahatan kejahatan dianggap dianggap seba sebaga gaii ujia ujian n terh terhad adap ap kebe kebebas basan an meny menyat ataka akan n penda pendapa patt yang yang seca secara ra prag pragma mati tiss dibenarkan sebab berbicara yang relevan secara politik merupakan semua pembicaraan yang termasuk dalam kebebasan pers. Pers Pers yang yang benarbenar-bena benarr bebas bebas daN indepe independe nden n hanya hanya ada di sebagi sebagian an kecil kecil negara-negara Barat yang memiliki karakter sebagai berikut: 1. Suatu Suatu sistem sistem hukum yang memberi memberikan kan perlind perlindung ungan an yang berati berati bagi kebebas kebebasan an sipil perorangan (di sini bangsa yang menerapkan common law, yaitu hukum yang menjam menjamin in kebebas kebebasan an indivi individu du bagi rakyat rakyat untuk untuk menyat menyatakan akan pendapa pendapat, t, sepert sepertii Amerika Serikat dan Inggris) tampaknya menerapkan sistem pers yang lebih baik ketimbang Perancis atau Itali yang menerapkan tradisi civil law; 2. Tingka Tingkatt pendapa pendapatan tan rata-ra rata-rata ta yang tinggi tinggi dalam dalam : income income per kapita, kapita, pendidika pendidikan n melek-huruf; 3. Pemer emeriintah ntahan an
deng dengan an
sist sistem em
mul multipa tipart rtai ai,,
dem demokr okrasi asi
par parlem lement enter
atau atau
sekurangkurangnya dengan oposisi politik yang sah; 4. Modal cukup atau atau perusahaan perusahaan swasta swasta diperb diperbolehka olehkan n mendukung mendukung media media komunikasi komunikasi berita; 5. Tradisi Tradisi yang yang mapan mapan mengenai mengenai kemandir kemandirian ian jurnali jurnalistik. stik.
2.3. Pers Bertanggung Jawab Sosial 6
6
Ibid, h.
6
Pada hakikatnya hakikatnya fungsi pers dalam teori tanggung jawab sosial sosial ini tidak berbeda jauh dengan yang terdapat pada teori libertarian namun pada teori yang disebut pertama terefleksi semacam ketidakpuasan terhadap interpretasi fungsifungsi tersebut beserta pelaksanaannya oleh pemilik dan pelaku pers dalam model libertarian yang ada selama ini. Penganut libertarian mempercayai bahwa orang dapat mengetahui kebenaran saat saat mereka mereka boleh boleh memili memilih h dan pers pers sebaga sebagaii penyed penyedia ia ide-id ide-ide/p e/pasa asarr ide. ide. Mereka Mereka percaya bahwa media itu beragam dan independen dan orang-orang memiliki akses ke media. Namun Namun kenyata kenyataan an yang yang terjad terjadii adalah adalah pers pers itu menjad menjadii berori berorient entasi asi profit profit,, dimana lebih mengutamakan penjualan dan iklan di atas kebutuhan untuk menjaga publik mendapat informasi lengkap dan akurat sehingga membahayakan moral publik, melanggar hak-hak pribadi dan dikontrol oleh satu kelas sosioekonomi, yaitu kelas bisnis yang membahayakan pasar ide yang bebas dan terbuka. Teori tanggung jawab sosial berasal dari Commission on Freedom of the Press sebagai sebagai reaksi reaksi atas interpretasi interpretasi dan pelaksanaan pelaksanaan model libertaria libertarian n yang ada. Komisi Komisi tersebut merumuskan beberapa persyaratan pers sebagai berikut: 1. Memb Member erit itak akan an peri perist stiw iwaa-pe peri rist stiw iwaa sehar seharii-ha hari ri deng dengan an benar benar,, leng lengka kap p dan dan berpekerti dalam konteks yang mengandung makna. 2. Memberikan Memberikan pelayanan pelayanan sebagai sebagai forum forum untuk saling saling tukar tukar komentar komentar dan kritik kritik.. 3. Memproyeksi Memproyeksikan kan gambaran gambaran yang yang mewakili mewakili semua lapisan lapisan masyarak masyarakat at 4. Bertan Bertanggun ggung g jawab jawab atas penyajia penyajian n disert disertai ai penjelas penjelasan an mengen mengenai ai tujuan tujuan dan nilainilai masyarakat. 5. Mengupayakan Mengupayakan akses sepenuhnya sepenuhnya pada perist peristiwa iwa sehari sehari-hari -hari Secara umum suatu berita haruslah mendukung konsep non-bias, informatif dan institusi pers independen yang akan menghindari penyebab ancaman terhadap kaum
7
minori minoritas tas atau atau yang yang mendor mendorong ong tindak tindak kejaha kejahatan tan,, kekeras kekerasan an dan kekacau kekacauan an sipil. sipil. Tanggung jawab sosial seyogyanya dicapai melalui self control/kontrol diri (dari pers itu), bukan dari pemerintah. Tanggung jawab sosial jika dikaitkan dengan jurnalis melibatkan pandangan yang dimiliki oleh pemilik media yang serta merta akan dibawa dalam media tersebut haruslah memprioritaskan tiga hal yaitu keakuratan, kebebasan dan etika. Tak pelak lagi lagi profes profesion ionali alisme sme menjad menjadii tuntut tuntutan an utama utama disini disini.. Jadi Jadi pelaku pelaku pers pers tidak tidak hanya hanya bertanggung jawab terhadap majikan dan pasar namun juga kepada masyarakat.
2.4. Pers Soviet Komunis
Lahir pada era Uni Soviet Soviet Russia yang berkembang berkembang di negara-negara negara-negara komunis komunis Eropa Timur dan dikembangkan pula oleh Adolf Hitler di Jerman dengan Nazinya dan oleh Benito Mussolini di Italia dengan Fasismenya. Teori tersebut berdasar pada ajaran Marx Marxis isme me,, Leni Lenini nism sme, e, Stal Stalin inis isme me dan pemb pembau aura ran n pemi pemiki kira ran n Hege Hegell sert sertaa cara cara erberpikir Russia abad 19. Oleh karena ia merupakan produk dan alat penguasa soviet, maka tujuan media diarahkan untuk membantu dan berlangsungnya sistem Sosialisme Soviet, khususnya kela kelang ngsu sung ngan an para para dikt diktat ator or part partai ai..
Sehi Sehing ngga ga peng penggu guna na medi mediaa
mass massaa
hany hanyaa
diperuntukkan bagi para anggota partai yang setia dan ortodoks. Akibatnya, media massa pun dikontrol dan diawasi dengan ketat seperti dilarang mengkritik tujuan partai dan kebijakan-kebijakannya.7 Part Partai ai meng mengan angga ggap p diri diriny nyaa sebag sebagai ai suat suatu u staf staf umum umum bagi bagi masa masa peke pekerj rja. a. Menjadi doktrin dasar, mata dan telinga bagi massa. Negara Soviet bergerak dengan
7
http://baits.wordpress.com/2010/01/27/hukum-pers-bagian-dari-pra-cetak/
8
program-program paksaan dan bujukan yang simultan dan terkoordinir. Pembujukan adalah adalah tanggun tanggung g jawab jawabnya nya para para agit agitato ator, r, prop propagan agandis dis dan media. media.
Komuni Komunikas kasii massa massa
digunakan secara instrumental, yaitu sebagai instrumen negara dan partai. Komunikasi massa secara erat terintegr terintegrasi asi dengan instrumen-inst instrumen-instrumen rumen lainnya dari kekuasaan kekuasaan negara dan pengaruh partai. Komunikasi massa digunakan untuk instrumen instrumen persatuan di dalam dalam negara negara dan di dalam dalam partai partai.. Komuni Komunikas kasii massa massa hampir hampir secara secara eksklu eksklusif sif digunakan sebagai instrumen propaganda dan Agitasi. Komunikasi massa ini punya ciri adanya tanggungjawab yang dipaksakan Teori Soviet Communist dikatakan bahwa pers Uni Soviet melayani partai yang sedang berkuasa dan dimiliki oleh negara. Orang-orang soviet mengatakan bahwa pers nya bebas untuk menyatakan kebenaran, sedangkan pers dengan apa yang dinamakan sistem liberal dikontrol oleh kepentingan bisnis.8
3. Sistem Pers Islam
Ada tiga hal utama yang menjadi perbedaan penting dari keempat model pers tersebut, yaitu kepemilikan media pers, muatan media pers, dan cara penyampaian medi mediaa pers pers.. Teor Teorii Pers Pers Libe Libera rall dan dan Pers Pers Tangg Tanggun ung g Jawa Jawab b Sosi Sosial al memb member erik ikan an kesempatan kepada setiap individu untuk memiliki perusahaan pers. Kedua teori ini juga memberikan memberikan kebebasan kebebasan untuk menyiarkan menyiarkan beragam beragam berita-beri berita-berita ta apapun. Pada pers pers Libera Liberall penyen penyensor soran an merupa merupakan kan tindaka tindakan n yang yang tidak tidak dibenar dibenarkan. kan. Hanya Hanya saja saja kedua teori mensyaratkan berita harus memenuhi unsur keseimbangan (balance). Pers haru haruss memb member erik ikan an ruan ruang g dan dan kese kesemp mpat atan an yang yang sama sama bagi bagi semu semuaa piha pihak k yang yang diberitakan.
8
http://zenapinkers08.wordpress.com/toeri-pers-komunis-uni-soviet/
9
Bagi Pers Otoriter dan Soviet Komunis, pers merupakan alat kepentingan rejim penguasa. Pers merupakan alat yang menyampaikan pesan-pesan pemerintah kepada wargan warganya. ya. Warga Warga negara negara tidak tidak diberi diberikan kan ruang ruang dan kesemp kesempata atan n yang yang sama sama untuk untuk mengoreksi mengoreksi sebuah pemberita pemberitaan. an.
Pers bukanlah bukanlah sebuah institusi institusi masyaraka masyarakatt yang
menjadi penyeimbang di antara institusi masyarakat yang lain. Sebagaimana dipahami, di negara yang menganut paham demokrasi, pers dianggap sebagai kekuatan keempat setelah legislatif, eksekutif dan yudikatif. Uraian berikut ini akan menerangkan pandangan Islam tentang pers dari tiga hal diatas, yaitu kepemilikan pers, isi media pers dan cara penyampaian. Islam adalah agama yang memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk memeliki sesuatu, termasuk memiliki sebuah perusahaan pers. Perusahaan pers tidak harus menjadi milik pem pemer erin inta taha han n yang yang seda sedang ng berk berkua uasa sa.. Dala Dalam m Isla Islam m pers pers diben dibentu tuk k bukan bukan untuk untuk meng mengab abdi di bagi bagi kepe kepent ntin ingan gan khal khalif ifah, ah, teta tetapi pi pers pers meru merupa paka kan n alat alat dakwa dakwah h untuk untuk mengajak manusia kepada jalan Allah. Dalam Alquran kita banyak banyak menemukan menemukan ayat-ayat ayat-ayat yang memerintah memerintahkan kan untuk berda berdakwa kwah. h. Para Para ulama ulama sepakat sepakat bahwa bahwa dakwah dakwah,, mengaj mengajak ak kepada kepada jalan jalan Allah Allah ini, ini, menjadi menjadi kewajiban kewajiban bagi siapapun. Dalam Tafsir Tafsir Ar-Razi Ar-Razi disebutkan disebutkan bahwa: Allah mewajibkan amar ma’ruf nahi munkar kepada semua umat Islam. Tidak ada mukallaf (akil (akil baligh baligh)) kecuali kecuali diwaji diwajibkan bkan untuk untuk berama beramarr ma’ruf ma’ruf nahi munkar munkar,, baik baik dengan dengan tangan (kekuasaan), lisan atau hatinya.9 Berdakwah tidak sebatas dengan lisan atau komunikasi antar personal saja. Untuk menjangkau objek dakwah (mad’u (mad’u), ), pendakwah harus memikirkan cara yang efektif, yaitu mendirikan mendirikan sebuah perusahaan pers. Karena, itu orang-orang Islam Islam yang memiliki modal harus membangun sebuah perusahaan pers dalam rangka kegiatan dakwah.
9
Faris Khairul Anam, Fiqih Anam, Fiqih Jurnalistik (Jakarta : Pustaka Alkautsar, 2009), h.20.
10
Berkaitan dengan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar itu, negara mempunyai kewa kewaji jiba ban n
untuk untuk
memb memban angun gun peru perusa saha haan an
pers pers..
Seba Sebab, b,
kemamp kemampuan uan – dari dari segi segi finans finansial ial dan kekuas kekuasaan aan – yang yang
peme pemeri rint ntah ah
memi memili liki ki
lebih lebih besar dibandin dibandingka gkan n
warga negara. Jika perdirian perusahaan pers merupakan kegiatan dakwah, maka berita-berita yang dimuat oleh media pers harus berisi ajakan berbuat baik dan mencegah dari perbu perbuata atan n munkar munkar.. Pers Pers harus harus menjal menjalanka ankan n fungsi fungsinya nya sebaga sebagaii sarana sarana pendidi pendidikan kan,, fungsi fungsi inform informasi asi,, dan sosial sosial kontro kontrol. l. Sebaga Sebagaii sarana sarana pendid pendidika ikan, n, pers pers harus harus yang yang mengaj mengajark arkan an beraga beragam m ilmu ilmu penget pengetahu ahuan, an, dan bahaya bahaya kebodoh kebodohan. an. Sebaga Sebagaii sarana sarana informasi, pers harus memberikan peristiwa-peristiwa yang terjadi tanpa pembohongan. Sebagai sosial kontrol, pers bertugas sebagai sarana pemberi nasehat kepada siapa pun agar menghindari menghindarikan kan diri dari kejahatan. kejahatan. Sosial Sosial kontrol dalam ajaran ajaran Islam bukan sebagai sebagai mengontrol mengontrol kebijakan pemerintah pemerintah semata, semata, tetapi tetapi semua lapisan masyarakat masyarakat dalam sebuah tatanan negara. Sebaga Sebagaii media media komuni komunikas kasii dalam dalam dakwah dakwah,, pers pers harus harus memenuh memenuhii standar standartt tertentu yang diatur oleh oleh Islam. Standart yang harus dipenuhi dipenuhi pers dalam pemberitaan adalah; bersifat jujur, keakuratan informasi, bebas dan bertanggung jawab serta kritik yang membangun. Selain hal diatas pers Islami harus pula menghindarkan diri dari pemberitaa pemberitaan n yang mengutuk orang lain, memandang memandang remeh orang lain, membocorkan membocorkan rahasia orang mengumpat, memuji berlebihan, memuat kata-kata kotor .10
C. PENUTUP
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
10
Syukur Kholil, Komunikasi Komunikasi Islami (Bandung: Citapustaka Media, 2007) h. 25 -30.
11
1. Dalam Dalam pandangan pandangan Islam, Islam, pers merupa merupakan kan sebagai sebagai alat mengaja mengajak k orang orang berbuat berbuat baik dan mencegah dari berbuat munkar. 2. Isla Islam m memb membena enark rkan an indi indivi vidu du dan nega negara ra memi memili liki ki peru perusa saha haan an pers pers (cet (cetak ak ataupun elekronik) sepanjang pers itu digunakan dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar. 3. Pers Pers haru haruss meme memenu nuhi hi kaid kaidah ah-k -kai aida dah h komuni komunika kasi si Isla Islami mi dalam dalam penyi penyiar aran an pemberitaan.
Daftar Pustaka
Anam, Faris Khairul, Fiqih Jurnalistik, Jakarta : Pustaka Alkautsar, 2009. Ch.Herutomo, Perbandingan Ch.Herutomo, Perbandingan Sistem Pers, Medan, USU Digital Libray, 2003 Effendy, Effendy, Onong Uchyana Uchyana , Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1984. Kholil, Syukur, Komunikasi Komunikasi Islami, Bandung: Citapustaka Media, 2007. http://baits.wordpress.com/2010/01/27/hukum-pers-bagian-dari-pra-cetak/ http://zenapinkers08.wordpress.com/toeri-pers-komunis-uni-soviet/
12