Takson Taks on om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
T AK A K SO N O M I T U M B U H A N T IN I N G KA K A T R EN D A H (Scchyzop hyta,Thall (S hyta,Thalloo phy ta, B ryop hyta, P ter teridop idop hyta) O le h N ajmi Indah, Indah, SP., SP., M P
IN STITU T KEGU KEGU RUA N IL ILM M U PEN D IDIKAN PGRI JE JEM BE BER R FP M IP IPA A Juru san Bio lo gi 2009
Fakultas M IPA IKIP PGR PGR I JEM JEM BER BER Jurus Jurusan an Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., SP., M P
1
Takson Taks on om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
T AK A K SO N O M I T U M BU H A N T IN I N G KA K A T RE R EN D A H
1 . PENDAHULUAN Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora flora maup un fauna. Kita bo leh berbang ga d eng an kekayaa kekayaa n tumb tumb uhan yang yang tida k d im iliki liki ne g a ra lain. Akan t et a p i leb ih kura kura ng 30 30..00 000 0 sa sa mp a i 40 40.0 .000 00 jen is tumb uhan ya ng te rseb ar da ri Ac Ac eh sam sam p ai Pap Pap ua, da ri da rata n rend rend ah hingg hingg a d a ta ra n ting ting g i d a ri d a erah t rop ik hing hing g a d a era h sejuk sejuk,, jen is-jen -jen is p oh on d i Ind one sia sa sa ng a t ba nyak. Oleh Ende Ende rt, seo ra ng p a kar tumb uh-tumb uh-tumb uhan Belanda yang pernah bekerja di Indonesia ditaksir ada kira-kira 4.000 jenis pohon dan dari 4.000 jenis ini belumlah kita kenal semua baik namanya ma upun si sifa tnya. Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. Para ilmuwan dari bidang biologi me ngem ba ngkan suatu suatu si sistem pe nge lom po kan yang mem uda hkan hkan untuk sistee m memahami, mempelajari, dan mengenali mahkluk hidup dengan suatu sist kla sifika ifika si . Cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi suatu mahkluk tik. Bergantung pada golongan hidup hidup d iseb ut de nga n t a k s o n o m i a t a u sistem a tik. makhluk hidup yang dijadikan obyek studi, apabila yang merupakan obyek studinya adalah tumbuhan maka istilah yang digunakan adalah T a k s o n o m i a ta u Si Siste m a tik Tu m b u h a n , be gitu juga juga be rlaku pa da ob yek studi studi hew hew an. Unsur nsur uta m a ya ng me nja nja d i rua ng ling ling kup Ta kson kson om i Tumb uha n a d a lah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi. Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani Ta xis yang artinya susunan (arrangement) dan nomos artinya aturan (hukum), taksonomi merupakan susunan berdasarkan aturan tertentu. Menurut Lawrence dalam bukunya Ta xo no m y of Va sc ular Plan Plan ts definisi ts definisi dari taksonomi dengan perumusan yang lebih sederhana, taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang mencakup
Fakultas M IPA IKIP PGR PGR I JEM JEM BER BER Jurus Jurusan an Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., SP., M P
2
Takson Taks on om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
identifikasi, tatanama, dan klasifikasi pada obyek biologi yang bila dibatasi pa da tumb uhan sa ja sering ering diseb diseb ut d eng an taksono taksono mi tumbuha n. 2 . KO N SEP TA KSO KSO N O M I Mengenai unsur utama yang tercakup dalam lingkup taksonomi tumbuhan seperti identifikasi, tatanama, dan klasifikasi serta konsep-konsep d a sa r me ng ena i ta ksono mi tumb uhan d iura ura ika n seb seb ag a i b erikut erikut : a . Ide ntif ntifika si
Selain me ng a d a ka n p eng go longa n a tau klasi lasifik fika si, unsur unsur uta ma d a lam ntifika ka si. Mela kukan ta ksono mi sala sala h sa sa tunya a d a lah p e n g e n a l a n a t a u ide ntifi kukan identifikasi
tumbuhan
berarti
mengungkapkan
atau
menetapkan
identitas (jati diri) suatu tumbuhan (meliputi : menentukan nama yang b en a r, te mp a t ya ng te p a t d ala m si siste m klasi klasifikas fikasii)
Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tem p a tnya yang tep a t d a lam sistem kla kla sifikas fikasii.
Tumb uha n yan g a kan d iid en tifikas tifikasiikan m ung kin kin b elum d ikena l oleh d unia unia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikena dikena l oleh oleh d unia unia ilmu pe nge tahuan.
Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus m en g ikuti a turan ya ng a d a d a lam KITT (Kod (Kod e Inte rna sion a l Ta ta na m a Tumb uha n).
Prosedur
identifikasi
tumbuhan
yang
untuk
pertama
kali
akan
diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan ya ng me nd a lam te nta ng isi KITT.
Untuk
identifikasi
tumbuhan
yang
telah
dikenal
oleh
dunia
ilmu
pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar ide nt ifika ifika si jen is. is.
Fakultas M IPA IKIP PGR PGR I JEM JEM BER BER Jurus Jurusan an Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., SP., M P
3
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
b . Ta ta n a m a
Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang ap a yang d ima ksud.
Nam a ilmiah ad alah nam a-nama da lam ba hasa Latin a tau b aha sa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa ma na a salnya.
Tujuan d ari tata nam a tumb uhan a da lah seb ag ai be rikut : a . Seb a g a i me d ia unt uk kom unika si b . Men unjukka n ident ita s tumb uhan c . Menunjukkan a da nya kekerab ata n
Siste m p em b eria n na ma Ada 2 sistem dalam taksonomi untuk sistem pemberian nama anatara lain : 1. Nama dae rah/ nama lokal/nam a umum Pad a aw alnya nama suatu tumbuhan m engg unakan ba hasa induk orang yang member nama, dengan demikian satu jenis tumbuhan da pa t mem punyai nama yang b erbed a-beda sesuai de nga n ba hasa orang yang me mb erikannya . Misal : orang Indonesia menyebut pisang , orang Inggris menyebut banana,
ora ng
Ja w a
Timur
me nyeb ut
gedang,
orang
Sund a
menyebut c a u k . Nama daerah atau nama lokal ini dasar pemberian nama berbedabeda dan mempunyai sifat khusus, bersifat tidak universal artinya tanp a me tode p enama an da n penggunaannya sang at terba tas. Beragamnya sebutan atau bahasa untuk satu jenis tumbuhan dalam taksonomi dikategorikan nama nama daerah/nama lokal/nama umum. 2. Nam a ilmiah Berkem b ang nya ilmu taksono mi tumb uhan, ma ka m unc ul na ma ilmia h (scientific name). Dimana sistem pemberian nama ilmiah ini bersifat netral dan dapat diterima semua pihak, dimana setiap jenis memiliki Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
4
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
satu nama ilmiah dan bahasa ilmiah yang dilatinkan sehingga dapat d ite rim a d a n d ig una kan o leh seluruh ilmu ta kson om i d i seluruh d unia . Sehingg a da pa t d isimp ulkan pe rbe da an na ma umum d enga n nama ilmia h ad ala h sb b : N a m a Um u m Tid ak m eng ikuti ketentua n ya ng
N a m a Ilm ia h Melalui kesepakatan internasional ya ng d ia tur d ala m KITT
manapun Dalam bahasa sehari-hari yang b ersifat lokal ata u sete m pa t Biasanya hanya dimengerti oleh pend uduk setemp at Mud ah d ieja d an d ihafalkan
Dalam bahasa yang seb ag ai ba hasa latin Bersifat interna siona l
Kad ang -kad ang sulit d i eja d an dihafalkan Dengan indikasi yang jelas untuk katego ri m ana nam a itu dima ksud Suatu ta kson ha nya m eem punyai satu nama yang b enar
Tid ak jelas untuk ka teg ori yang m a na nam a itu digunakan Satu takson d ap a t me mp unyai nam a yang b erbed a m enurut baha sa ya ng digunakan dan sering banyak sinonim serta hom onim
digunakan
Sistem Pena m a a n Binom ial Tata nam a binomial (binomial = dua nam a) merupakan aturan pena m aa n baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem t a k s o n o m i (biologi), dengan mengambil nama g e n u s dan nama spesies. Nam a yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam b a h a s a L a t i n atau bahasa lain yang dilatinkan. Oleh penyusunnya yaitu Carolus Linnaeus aturan ini pa da aw alnya d iterap kan untuk fungi, t u m b u h a n d a n h e w a n, nam un kemud ian dikembangkan dan diterapkan juga untuk b a k t e r i. Seb utan ya ng d isep aka ti untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name ) . Nama ilmiah seringkali d iseb ut seb ag ai "na m a latin" m eskip un istilah ini tid a k tep a t sep enuhnya , karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi d eskripsi (deskriptor) kem udian d ilatinkan.
Aturan Penulisan a ) Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama g e n u s d i a w a l d a n n a m a sp e sie s m e n g i k u tin y a. b ) Nam a
g en us SELALU d ia wa li
de ng a n
huruf
kapital (huruf besar,
uppercase ) d a n na m a sp esies SELALU d iaw a li d eng a n huruf biasa (huruf kecil, lowercase ). Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
5
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
c ) Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya, artinya: suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah m enjad i huruf kap ita l sem ua) kec uali untuk hal b erikut:
Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh : Cyprinus carpio, Marsilea crenata
Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisa h untuk nam a g enus d an nam a spe sies.
d ) Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung. Contoh : G lyc ine m a x Merr., Pa sser dome stic us (Linna eus, 1978) (Merr. adalah singkatan dari deskriptor (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk m engga m ba rkan Glycine ma x .
e ) Pad a pe nulisan teks yang m enyertakan nam a umum / trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh : PENG UJIAN AKTIVITAS PRO TEIN ANTIMIKROBIA DARI BIJI MELINJO
( G n e tu m g n e m o n L.) TERHADAP BEBERAPA MIKROBIA PATOG ENIK TANAMAN. f) Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh : salah satu penyebab penyakit penting pada tanaman cabai
adalah
Fusarium
oxysporum,
karena
menyebabkan
rendahnya produksi. Kehilangan produksi akibat F. oxysporum ini b e rkisa r 5-30% g ) Sing kata n "sp ." (zoo log i) at a u "sp ec ." (bo ta ni) diguna kan jika na ma sp esies tida k d a p a t a ta u tida k pe rlu dijela skan. Sing kata n "sp p ." (zoo log i da n b ota ni) merupa kan be ntuk jam ak. Co ntoh : Canis sp ., b era rti sa tu jen is d a ri g en us Canis ; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
6
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
C a ra Pe m b e ria n Na m a Kela s, Ba ng sa , Fa m ili d a n Sp e sie s
Nama kelas : nama genus + nae; contoh : Psilophti + nae sehingga m e njad i kela s Psilop htina e Kela s : Psilop ht ina e ; Ord o : Psilot a les; Fa m ili : Psilo ta c e a e ; Sp e sie s : Psilo tum nud um
Nam a ordo : na ma g enus + ales; c ont oh : Lyc op od i + ales sehingg a me njad i ordo Lyco po d iales Kela s : Lyc op od iina e; Ordo : Lyc op od ia les; Fa m ili : Lyc op od ine a e; Sp e sies : Lyc op od ium c ernum
Nama famili : nama genus + aceae; contoh : Marchantia + ceae sehingg a menjad i fam ily Marcha ntiac ea e Kelas : Hep a tic ea e; Ordo : Ma rc ha ntia les; Fa m ili : Marcha ntia c ea e; Sp e sies : Marchantia polymorpha
c . Kla sifik a si ( Ke a n e k a ra g a m a n d a n Pe rk e m b a n g a n Kla sifik a si)
Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun taksontakson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan p e ng kla sifika sia n itu.
Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu siste m kla sifika si b ua ta n , siste m kla sifika si a la m , da n siste m kla sifika si filo g e ne tik .
Siste m klasifika si ala m i : d ipe lop o ri ole h The o p hra stus (370SM 285SM), sa la h sa tu murid Aristo te les. Siste m ini
d id a sa rka n pa d a
bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi). Theo p hra stus me ngg olong kan tumb uhan m enja d i 4 kelom p ok : po hon, sem ak, pe rdu d an he rba .
Siste m kla sifika si bu a ta n : d ic ip ta kan o leh Ca rolus Linna e us (17071778), ilmuwan swedia yang dikenal sebagai Bapak Klasifikasi. Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain ya ng d ig una kan a d a lah m orfolog i. Siste m klasifikasi b ua ta n ini merupakan
penggolongan
mahluk
hidup
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
berdasarkan 7
Takson om i
pengaruhnya
terhadap
manusia,
Tum buhan
misalnya
:
Tingkat Rendah Semester V
beracun
atau
be rg una, pia ra a n at a u lia r, g ulma a ta u sa yura n.
Siste m kla sifika si filog en e tik : dic ip ta kan o leh Ch a rles Da rw in 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi. Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang
lebih
perkembangan
de kat.
Sistem
mahluk
hidup
ini
dida sa rkan (filogeni)
pada
serta
uruta n
mengetahui
hubunga n kekeraba tan a ntara satu d enga n yang lainnya.
Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, p e r i o d e siste m n u m e rik , p e rio d e siste m a la m , d a n p e riod e sistem filog e ne tik.
Siste m kla sifika si yang tinja ua nnya d id a sa rkan m o d ifika si da ri siste m ya ng telah ad a d eng an pe nam ba han d ata
yang b aru, d iseb ut sistem
kontemporer.
Pengelompokan semua organisme hidup oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis b e r k e b a n g s a a n Swedia
dibuat
ting ka ta n ta ksono mi yang terdiri da ri ena m ta kson, yaitu : K i n g d o m (kerajaan) Filum (d ivisi) o K e l a s (c la ssis) o O r d o (Bangsa), o Fa m ilia (Suku), o o G e n u s (Marga), dan o Spesies (Jenis) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula o
terhad ap pe rkem ba nga n ilmu ta ksonom i tumb uhan.
Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum) baru atau regnum yang lain. Berikut beberapa sistem klasifikasi (sistem Klasifikasi Lima Kingdom):
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
8
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Siste m Dua King d om
Pada awalnya para ahli taksonomi mengklasifikasikan mahkluk hidup m en ja d i 2 kera ja a n (siste m d ua kingd om ) ya itu Tumb uha n (King d om Planta e) d a n Hew a n (King d om Anima lia ), hal ini d id a sa rka n p a d a : a . Bahw a pa da kenyata annya kelomp ok tumbuha n m em iliki d ind ing sel yang tersusun dari selulosa, b . Tumb uha n me m iliki klorofil yang be rfung si untuk me m b ua t ma kana n sen d iri d e ng a n m elalui proses fot osinte sis, d a n t id a k b isa b erge ra k d a n berpindah tempat c . Hewan tidak memiliki dinding sel sehingga tidak bisa membuat ma ka na nnya send iri, d a n b isa b erge ra k serta b erpind a h tem p a t.
Sistem Tig a King d om
Sistem kla sifikasi terus b erkem b a ng d eng a n d item uka nnya b a hw a a d a tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak bisa membuat makanannya sendiri yaitu jamur (fungi), sehingga oleh para ahli taksonomi
dikelompokkan
tersendiri
kedalam
kingdom
fungi.
Peng elomp okan m a hkluk hid up m enjad i tig a kelom p ok yaitu Tumb uhan (King d om Plant a e), Hew a n (King d om Anima lia ) da n Fung i (ja mur).
Siste m Em p a t King d om
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tentang struktur sel/susunan sel, ma ka p a ra a hli me neliti ten ta ng a d a tid a knya inti sel m ah kluk hid up , dimana sel yang memiliki membran inti disebut eukariotik dan sel yang tidak mempunyai membran inti disebut p rok a riotik . Monera tergolong mahkluk
hidup
yang
prokariotik.
Pengelompokan
mahkluk
hidup
didasarkan pada ada tidaknya membran inti sel ini, sehingga monera dikelompokkan kedalam kingdom tersendiri. Pengelompokan mahkluk hid up m enjad i em pa t kelom p ok ya itu Tumb uhan (King do m Planta e), Hewan (Kingdom Animalia), Fungi (jamur), dan Monera (bakteri).
Sistem Lim a King d om
Robert H. Wittaker pada tahun 1969 mengelompokkan mahkluk hidup me nja d i lima
king d om yaitu Tumb uha n (King d om Planta e), Hew a n
(Kingdom Animalia), Fungi (jamur), Monera (bakteri) dan Protista. Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
9
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup me menuhi ma kana nnya d an tingkata n - tingkata n m ahkluk hidup . Pe n g e l o m p o k a n M a k h lu k H id u p Whita ker (1969) me ng elomp okkan ma hluk hid up ke d a lam lima kerajaan/regnum: 1 . Kin g d o m M o n e ra Mone ra me rupa ka n g olonga n orga nisme yang b ersifat p rokariotik (inti selnya tid a k me m iliki sela p ut inti). King d om ini d ib a g i me nja d i d ua go long an ya itu : 1.
Go long an ba kteri (Sc hizop hyta/ Sc hizom yc ete s)
2.
Golongan ga ngga ng biru (Cyanop hyta)
2 . King d o m Pro tista Protista merupakan organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti). Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas pertimbangan adanya organise-organisme yagn memiliki ciri tumbuhan (berklorofil ) sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak). Ya ng t erma suk d a lam king d om ini a d a lah : 1.
Protozoa
2.
Ga ngg ang b ersel satu
3 . Kin g d o m Fu n g i ( Ja m u r) Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel
banyak)
yang
tidak
berklorofil ,
fungi
multiseluler
dapat
me mb entuk be nang -bena ng ya ng d iseb ut hifa. Seluruh ang go ta d ari regnum ini bersifat heterotrof. Kingdom ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu: 1.
Oomycotina
2.
Zygomycotina
3.
Ascomycotina
4.
Ba sid iom yc ot ina
5.
Deuteromycotina
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
10
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
4 . Kin g d o m Pla n ta e ( Tu m b u h a n H ija u ) Me lip uti orga nism e b ersel b a nyak (m ultiseluler) d a n sel-selnya me m p unya i d ind ing se l. Ha m p ir se luruh anggota berklorofil sehinga sifa tnya a uto trof. Yang terma suk da lam King d om Planta e a d a lah: 1.
Ga ngg ang be rsel ba nyak (diluar ga ngg ang biru)
2.
Lum ut (Bryop hyta )
3.
Pa ku-pa kuan (Pterid op hyta)
4.
Tum b uha n Berb iji (Sp erm a to p hyta )
5 . Kin g d o m A n im a lia ( Ke ra ja a n H e w a n ) Me lip uti orga nism e b ersel b a nyak, yang sel-selnya tida k be rd ind ing sel d a n tidak berklorofil sehing g a b ersifa t he terot rof. Ya ng terma suk king d om ini ad a lah filum: 1.
Porifera
2.
Coelenterata
3.
Platyhelminthes
4.
Nemathelminthes
5.
Annelida
6.
Echinodermata
7.
Arthropoda
8.
Chordata
Dari penjelasan sistem klasifikasi lima kingdom diatas dapat disimpulkan b a hw a setiap king d om me mp unyai c iri-ciri utam a ya itu seb a g a i be rikut : No
Kelom po k Uta m a
Ciri Uta m a
1 2 3
Planta e Anim alia Fung i
4 5
Protista Mone ra
Euka riotik, m ultiseluler, m ela kukan foto sintesis Euka riotik, m ultiseluler, b ersifat he te rotrof Euka riotik, m ultiseluler/ uniseluler, m eny era p za t ma kanan d ari lingkungan Euka riotik, m ultiseluler/ uniseluler, he te rotrof/ a uto trof Prokariotik, b erukura n renik, uniseluler
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
11
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
d . Tujua n da n M a nfa a t Kla sifika si 1. Menyederhanakan
obyek
studi
makhluk
hidup
yang
sangat
be rane karag am sehingg a mud ah untuk dipe lajari 2. Pengelompokan
makhluk
hidup
untuk
menghasilkan
kelompok-
kelom p ok ta kson 3. Persamaan
dan
perbedaan
ciri
suatu
makhluk
hidup
akan
me nentukan jenjang takson da n juga kekerab ata nnya 4. Jenjang takson menunjukkan bahwa setiap kelompok kecil makhluk hidup de nga n kesam aa n c iri tertentu me mb entuk kelomp ok ma khluk hidup yang leb ih b esar 5. Kelompok spesies membentuk genus, kelompok genus membentuk fa mili, kem ud ia n te rus me m b ent uk ord o, kelas d a n d ev isio 3 . Kin g d o m Pla n ta e Dalam ekosistem terdapat salah satu komponennya yang berperan sebagai penyedia oksigen yang disebut juga dengan p r o d u s e n , misalnya lumut yang dapat hidup hampir di semua tempat yaitu mulai dari kutub utara yang melintasi daerah tropis hingga daerah kutub selatan. Hal ini dikarenakan king d om p lanta e me mp unyai cirri-ciri umum yaitu :
Organism eukariot multiseluler
Me m p unya i d ind ing se l yang te rsusun se lulo sa
Mem p unyai klorofil a d a n b yang d ig unaka n untuk foto sinte sis
Mam pu me nyimp an karbo hidrat b erupa zat te pung
Emb rionya d ilind ungi oleh ja ring a n tum b uhan p a renta l
Sep erti yang suda h dijelaskan p ad a ba b p end ahuluan b ahw a kingd om plantae mempunyai anggota ± 500.000 spesies dimana dapat dibedakan b erda sa rkan p eng elom p okan me nurut struktur tub uh yaitu : a ) Ha b itus tumb uh (teg a k, me njala r dll) b ) Struktur orga n tubuh (akar, b a ta ng d a n da un) c ) Tip e ika ta n p e m b uluh (ko nse ntris, kola te ral) d ) Keb erad aa n jaringa n peng ang kut e ) Ked udukan be ntuk, ukuran da n tulang da un Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
12
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
f) Alat rep rod uksi d a n c a ra rep rod uksi Berda sarkan alat pe rkem ba ngb iakannya, kingd om planta e digolongkan me njad i dua yaitu :
Kormop hyta b erbiji (Sp erma top hyta )
Kormop hyta b erspo ra (Cryptog am ae )
Tumb uhan ting kat rend a h d ikelom p okka n me nja d i b eb erap a Divisi, ya itu : Divisi Sc hizop hyta (tum b uha n b ela h), Tha llop hyta (tumb uha n t a lus), Bryop hyta (tumb uhan lumut), da n Pterid op hyta (tumb uhan p a ku). Setiap d ivisi terba g i b eb erap a a na k divisi, kela s, ba ng sa , fam ili d a n sp esies.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
13
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
D IV ISI SC HIZO PHY TA ( Tu m b u h a n Be la h ) 1. Schizophyta Sc hizo p hyta atau
tumbuhan
belah
merupakan
kelompok
yang
mempunyai ciri khusus yaitu berkembang biak dengan membelah diri. Sc hizo p hyta berasal dari bahasa Yunani sc izein artinya membelah dan phyton ad alah tumb uhan. Tumb uhan be lah d iang ga p seb ag ai kelomp ok tumb uhan dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah sehingga dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan paling primitif. Ciri umum d a ri kelom p ok ini a d ala h :
Berkem ba ng b iak de nga n ca ra m em be lah d iri,
Tub uh t e rdiri d a ri sa tu se l
Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan p lastid an ya b elum jelas
Kelomp ok schizophyta me mp unyai d ua kelas yaitu :
a . Ke la s Ba k te ri (Sc hizom yc e te s ) Bakteri berasal dari kata Bakterion (Yunani) yang artinya batang kecil. Did a lam kla sifika si b a kte ri d ig o long kan d a lam Divisio Sc hizo m yc e te s.
A. C IRI-C IRI UM UM :
Tub uh unise luler (b e rse l sa tu)
Tid a k be rklorofil (m eskip un a d a b eb era p a jen is b a kteri ya ng m em iliki p ig m en sep erti klorofil sehingg a m a mp u b erfoto sinte sis)
Hid upnya be rsifat a utotrof
Rep rod uksi d eng a n c a ra m em be lah d iri (de ng a n pe mb elaha n Amito sis)
Habitat bakteri hidup dimana-mana/kosmopolit (tanah, air, udara, ma hluk hid up )
Sa tua n ukura n b a kteri a d a lah m ikron (10 - 3 µ)
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
14
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
B. SIFA T M O RFO LO G I D A N STRUKTUR TUBUH
BENTUK – BENTUK BAKTERI
a . Ko kus : b e ntu k b ula t, m o no kokus, d ip loko kus, strep to kokus, sta filo kokus, sa rkina b . Ba sil : b en tuk b a ta ng , d ip lob a sil, strep to b a sil c . Sp ira l : b e nt uk sp ira l, sp irilium (sp iri ka sa r), sp iroka e t (sp ira l ha lus) d . Vib rio : b en tuk kom a
ALAT G ERAK BAKTERI
Beberapa
bakteri
mampu
bergerak
dengan
menggunakan
bulu
cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel terseb ut, d ib ed a ka n 5 ma c am b a kteri, yaitu :
Atric h : b a kteri tida k b erfla g el. c on toh : Esc he ric hia c oli
Mo no tric h : m em p unya i sa tu flag el sala h sa tu ujung nya . c on to h: Vib rio cholera
Lop otric h : me mp unyai leb ih d a ri sa tu flage l pa da sala h sa tu ujungnya . contoh: Rhodospirillum rubrum
Amp itric h : mem punya i satu a ta u leb ih flag el pa da ked ua ujungnya . contoh: Pseudomonas aeruginosa
Peritric h : mem p unyai fla ge l p a d a seluruh pe rmukaa n tubuhnya . c onto h: sa lmo nella typ hosa
NUTRISI BAKTERI
Dengan d asar ca ra mem pe roleh ma kanan, ba kteri da p at d ibe da kan menjad i dua yaitu : 1. Ba kteri he te rot rof : ba kteri ya ng t id a k d a p a t me nsinte sis m a kana nnya sen d iri. Keb utuha n m a kana n te rg an tung d a ri ma hluk lain. Ba kteri sa p rof it d a n b a kteri p a ra sit te rg olong b a kteri hete rotrof. 2. Ba kteri a uto trofl b a kteri ya gn d a p a t m en siste sis m a kannya sen d iri. Dibe da kan m enjad i d ua ya itu : (a ) ba kteri foto a utotrof da n (b) ba kteri kemoautotrof.
KEBUTUHAN AKAN OKSIG EN BEBAS
Deng an d a sa r keb utuha n a kan o ksig en b eb a s untuk keg ia ta n resp ira si, b a kteri diba gi menjad i dua : Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
15
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
1. Ba kteri a erob : me m erlukan O 2 be b a s untuk keg ia ta n resp ira sinya . Co nto h : Nitrosoc oc c us, Nitrosom on a s, Nitrob a c ter 2. Ba kteri a na erob : tid a k me me rluka n O2 be b a s untu keg ia ta n resp ira sinya . Contoh : Strep c oc c us la c tis.
PERTUMBUHAN BAKTERI
dipeng aruhi oleh be be rap a faktor : a . Tem p eratur, umum nya b a kteri tumb uh b a ik pa d a suhu ant a ra 25 - 35 0 C . b . Kelmba ba n, lingkunga n lem ba b da n tingg inya kad ar a ir sang at me nguntungkan untuk pertumb uhan b akteri c . Sina r Ma ta ha ri, sina r ultra viole t ya ng t erkan d ung d ala m sina r m a ta ha ri da pa t m ema tikan ba kteri. d . Za t kim ia , antibiot ik, loga m b erat d a n senya wa -senya wa kimia te rten tu da pa t mengham ba t bahkan mema tikan ba kteri.
STRUKTUR BAKTERI
1) Dinding sel Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel. Berda sarkan struktur pe ptidog likan b akteri da pa t d ibe d akan m enjad i dua :
Ba kteri g ra m p ositif, p ep tid og likan d i luar m em bran p lasm a d an b ila d ib eri tinta cina akan menimbulkan warna. Contoh : Clostridium tetani, Bacillus ant hrac is, Sta phyloc oc c us alb us, Sta phyloc oc c us a ureus.
Bakteri gram neg atif, pe ptidog likan terletak antara m em bran plasm a d an membran luar, bila diberi tinta cina tidak menimbulkan perubahan warna. Contoh: E. co li, Sa lmo ne lla t yp ho sa , Vib rio c ho lera, Ne issiria gornorrhoe.
2) Me m bran sel Tersusun a tas mo lekul lem ak d a n p rote in d an b ersifat selektif pe rm ea b el. Membran sel berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan keluarnya sisa m etab olism e, berperan d alam pem belahan sel. 3) Isi sel Tersusun a ta s orga ne l-orga ne l sep erti:
Inti, b ersifa t p rokarion te rd iri a ta s b ena ng krom a tin DNA d a n RNA
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
16
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Mesosom, Terbentuk da ri m em bran sel yang tid ak m em be ntuk lipa tan. Orga nel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga d alam pe m be ntukan d inding sel ba ru anta ra ked ua sel ana k terseb ut.
Volutin, yaitu zat ya ng b anya k meng and ung DNA
Ribosom, tersusun atas protein dan RNA, berfungsi sebagai tempat sintesis protein
Lembar fotosintesis, khusus bakteri yang berfotosintesis (bakteri ungu), terdapat lipatan ke arah sitoplasma yang berisi lembar fotosintesis
Plasmid, adalah DNA non kromosom, plasmid mengandung gen-gen seperti gen kebal antibiotik, gen patogen. Dalam satu bakteri dapat terbentuk 10-20 p lasm id . Ukura n p lasm id 1/ 1000 kali DNA krom osom .
REPRODUKSI BAKTERI
Rep rod uksi Aseksual/ veg et a tif : Caranya dengan pembelahan biner atau pembelahan langsung (tanpa melalui tahapan seperti mitosis). Proses pembelahan diawali dengan proses rep likasi DNA m enjad i dua kopi DNA id entik d an d iikuti p em b ela han sitop lasm a . Proses pe m be laha n b erlang sung c ep at setiap 20 me nit sekali. Co ntoh : E. c oli.
Rep rod uksi Seksua l/ g en eratif Caranya dengan konjugasi, pembelahan secara langsung materi genetik di ant ara d ua sel ba kteri m ela lui jem ba tan sitop lasm a. Tid a k d a pa t ditentukan jenis kelam in ked ua b akteri yang b erkonjuga si. Conto h : E. co li.
Reko m b inasi DNA Rekombinasi artinya bergabungnya dua DNA dari sumber yang berbeda. Rekombinasi DNA selain dengan proses konjugasi ada proses lain yaitu transform a si, transd uksi, ya ng kem ud ia n d iseb ut p roses pa raseksua l. Proses p a raseksua l m elipu ti :
1. Tra nsforma si, iala h pe m ind aha n seb ag ian m a teri g ene tik ata u DNA ata u hanya sa tu g en b a kteri ke b a kteri lain d eng a n p roses fisiolo g i ya ng kom p leks. Proses ini pertama ditemukan Frederick Griffith tahun 1982. Contoh : Strept oc oc c us pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus . Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
17
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
G a m b a r : Proses Tra nsform a si
2. Tra nsd uksi, pe m ind aha n m ate ri gene tik d eng a n p eranta ra virus. Virus d a pa t menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal partikel transduksi (transducing particle). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zind er d an Jashua Led erbe rg .
G a m b a r : Proses Tra nd uksi
3. Konjugasi : merupakan proses bergabungnya dua bakteri (- dan +) dengan m em bne tuk jem ba tan untuk pe m inda han m ate ri ge netik (DNA).
G a m ba r : Prose s Konjuga si
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
18
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
C . KLA SIFIKA SI BAKTERI BERDA SA RKA N SIFA T FISIO LO G ISN YA Divisi
: Sc hizo p hyta
Kela s
: Sc hizo m yc e te s
Terdiri d a ri b eb erap a ordo yaitu : a . O r d o Psud o m o na da le s c iri – c iri :
Sel be be rb ent uk b a ta ng lurus a ta u sp ira l
Meng end ung p igm en fotosintetik yang be rwa rna hijau
Berge rak d enga n flag el yang polar
Terd iri d a ri b eb erap a fa mili ya itu : 1. fa m ili : Thiohod a c a e Kelom p ok ba kteri yang d a p a t me lakuka n foto sintesis, ka rena me mp unyai sistem pigmen bakterioklorofil dan karetenoid. Contoh bakteri : Thiod ict yon e leg a ns, Thio c a p sa florid a na , Thiosa rc ina ro se a , Thiosp irillum sa ng uine um 2. fa m ili : Nitrobacteraceae Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses asimilasi dari oksidasi metan. Contoh : Nitrosomonas europaea, Nitrosococus nitrosus , Nitrob ac ter a gile. 3. fa m ili : M e t h a n o m o n a d a c e a e Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses asimilasi dari oksidasi metan, karbon monoksida, hidrogen. Contoh : Metha nom ona s
me thanica ,
Hydrog eno mo nas
flava ,
Ca rbo xydom ona s
oligocarbophila. 4. fa m ili : Thioba c teric ea e Disebut juga dengan bakteri belerang, hal ini dikarenakan memperoleh energi dengan oksidasi dengan senyawa belerang dan dalam plasma terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau kristal. Contoh : Thiob a c llus th iop a rus, Thio b a c te rium c rista lliferum , Thio sp o ra b ipu nc ta ta 5. fa m ili : Psudomonadaceae Bakteri yang heterotrof, sel-selnya bersifat oksidatif atau kadang-kadang fermentatif. Contoh : Psudo mo na s solana c ea rum, Psudo mo na s ma lva c ea rum, Psud om on a s d en itrific a ns Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
19
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
6. fa m ili : Sp irillac e a e Bakteri bebrbentuk koma hingga spiral. Contoh : Vibrio
comma,
De sulfo vib rio d e sulfurica ns, Sp irillum m inus, Sp irillum lip o fe rum b . o r d o C hla m yd ob a c teria le s c iri – c iri :
sel-sel be rd eret m em b ent uk koloni
dida lam pe nyelubung koloni terda pa t senyaw a be si
ordo Chlamydobacteriales terdiri d a ri b eb erap a fam ili yaitu : 1. fa m ili : Clamydobacteriaceae Bakteri
berbentuk
benang,
dapat
membentuk
sel
kembara,
mengandung senyawa besi sehingga disebut bakteri besi. Contoh :Sp a e rotilus natans , Sp a erotilus d icho to m us, Lep tho trix oc hrac ea 2. fa m ili : Crenotrichaceae Bakteri berbentuk be nang , tida k mem be ntuk sel kem ba ra, d an be rge rak a ktif. Co ntoh : Crenotrix polyspora c . o rd o Eub a c te ria les c iri-c iri :
sel beb rb entuk bula t d a n be rg erak deng a n fla ge l yang p eritrik
koloni b erupa ra nta i a ta u terp isa h-pisa h
ordo Eubacteriales t e rd iri d a ri fa m ili sb b : 1. fa m ili : Azotobacteraceae Hidup
be ba s da lam
tanah,
penam ba t
N2. contoh : Azotobacter
chroococcum , Azoto ba c ter ind icus, Azoto b a c ter ag ilis 2. fa m ili : Rhizobiaceae Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga terbentuk bintil pada akar, p e n a m b a t N2. contoh :
Rhizobium leguminosarum, Rhizobium japonicum,
Rhizob ium p ha seo li, a g rob a c terium tume fac iens 3. fa m ili : Enterob ac teric ea e Hidup bersifat patogen, terdapat pada saluran pernafasa, saluran kencing pada vertebrata dan hidup bebas, menimbulkan fermentasi anaerob pa da glukosa. Conto h : Esc he ric ia c o li, Sa lmo ne lla t hyp o sa , Shig e lla d yse nt e riae
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
20
Takson om i
4. famili : M i c r o c o c c a c e a e ,
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Contoh : Sa rc ina lutea , Sa rc ina a ura ntiac a ,
Mic roc oc us d en itrific a ns, Sta p yloc us a ureus 5. fa m ili : Neisseriaceae, Contoh : Neise ria g o no rrhoe a e, Ne ise ria meningtidis, Veillonella parvula 6. fa m ili : Lac toba c illac ea e , Contoh : Lactobacillus caucasicus, Strep toc oc us p yog ens, Diploc oc c us p neum oniae 7. fa m ili : Bacillaceae, Contoh : Ba c illus sub tilis, Ba c illus a nt hra c is, Ba c illus p olymixa , C lostridium p a ste urianum
d . o r d o Ac tinom yc e ta le s C iri-c iri :
sel mem a nja ng d a n ham p ir mirip hifa jam ur
ordo Actinomycetales t erba gi menjad i be be rap a fam ili, antara lain : 1. fa m ili : Mycobacteriaceae Se l tid a k me mb en tuk miselium, Contoh : Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae 2. fa m ili : Actinomycetaceae Sel m em be ntuk miselium d a n sp ora t erbe ntuk da lam fra gm en miselium. Contoh : Ac tinom yce s bo vis 3. fa m ili : Strep tomyce tac eae Se l
me m b e ntu k
Strep to m yc e s
mise lium.
g rise us,
Contoh
Strep to m yc e s
:
Strep to m yc es
frad iae ,
a ureo fa c iens,
Strep to m yc e s
rim o sus,
Strep to myc es ve ne zuela e e . o rd o Be g g ia toa le s C iri-c iri :
sel be b rb ent uk kokus
terda pa t b utir-butir be lerang dipermukaaa n a tau d alam sel
tida k me mp unyai flag el
o r d o Be g g ia toa le s terdapat famili Begggiatoaceae,Contoh : Beggiatoa alba, Be g g ia g iga nte a , Thiosp irillop sis florid a na , Thiot hrix nivea
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
21
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
f. o rd o M yx ob a c teria le s (b a kteri le nd ir) C iri-c iri :
sel be brbentuk ba tang
da pa t memb entuk tubuh buah
me mb entuk koloni ta mp a k sep erti lendir
ordo Myxobacteriales t erba gi menjad i be be rap a fam ili, antara lain : 1. fa m ili : Cryptophagaceae Sel tida k memb entuk tubuh bua h, da pa t me mb entuk zat w arna tertentu. Contoh : Cytophaga lutea ( zat warna kuning), Cytophaga rubra (membentuk zat wa rna m erah jamb u) 2. fa m ili : M y x o c o c c a c e a e Membentuk mikrosista (sel istirahat), menghasilkan tubuh buah. Contoh : Myxococcus
virescens
(tubuh
buah
berwarna
kuning
kehijauan),
Spo roc ytophag a myxoc oc co ide s (sel menyerupai Myxococcus ). g . O r d o Sp iro c ha e ta le s (bakteri spiral) C iri-c iri :
sel be b rb entuk sp iral d eng a n ukura n p a nja ng 6-500µ
Ordo Sp iroc hae ta les terba gi menjad i be be rap a fa mili : 1. fa m ili : Spiroc hae tac ea e Se l be rukuran 30-500µ, sel mempunyai protoplasma, habitat di air tawar yang m engg enang , air laut da n hidup da lam alat pe nce rnaa n ma kana n jenis kerang . Co ntoh : Sp iro c ha e ta p lic a tilis, Cristisp ira b a lbia nii (pa ra sit p a da ikan). 2. fa m ili : Trep onema tac ea e Pa nja ng tubuh 4-16 µ, pembelahan belum sempurna. Contoh : Trep one ma p a llidum (pa tog en p a d a m a nusia p enye b ab p eya kit sifilis), Tre p o ne m a p e rtenue , Bo rrelia a nse rina (pa togen pa da burung).
D. PERA N A N BA KTERI D A LA M KEHIDUPAN a ) Bakteri yang m eng untungkan :
Di bida ng p ertanian : 1. Bakteri nitrogen : Mengikat N2, contoh : Azotobacter, Rhizobium leg umino sa rum Clo stridium p oste uria num , Rhod osp irilium rubrum
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
22
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
2. Bakteri nitrifikasi : Membentuk senyawa nitrat. Contoh : Nitrosomonas, Nitrococcus Nitrobacter 3. Ba kteri sulfur : Me m b en tuk asa m sulfat d a ri S. c ont oh : Begg iato a alba
Ferme nta si m a kana n : 1.
Strepto c oc c us lac tis : Pem buata n keju da n m entega
2.
Lactobacillus bulgaricus : Pem bua tan yag hurt
3.
L. c a sei : Pem buata n m inuman
4.
Ac etob ac ter xylinum : Pemb uatan nata d e c oc o
Me ngha silkan asa m 1.
Strep to myc es g riseus : M eng ha silkan strep to m isin
2.
S. aureofa c iens : Me ng ha silkan a ureom isin
3.
S. venezuelae : M en g ha silkan klorom istin
4.
Ba c illus b revis : M eng ha silka n t irot risin
5.
B. polymyxa : M en g ha silkan p olim iksin
Me ngha silkan ant ib iotik 1.
Acetob ac ter ac etii : Meng hasilka n a sam aseta t
2.
Propionibacterium : Meng hasilkan asam prop iona t
3.
Clostridium sp : Me ngha silka n a sam butira t
b) Bakteri yang m erugikan :
Parasit pada manusia a ) Sa lmone lla t yp hosa : penye ba b Tip us b ) Vibrio c oma : penyeb ab Kolera c ) Clostrid ium tet a ni : penyeb ab Teta nus d ) Neisseria g on orrho ea e : penyebab Kenc ing nanah e) Trypo nem a p alidum : pe nye b a b Sipilis
Parasit pa d a tum buha n a ) Pseud omo nas c at tleyae : Penyakit pa d a a ngg rek b ) Pseud om ona s solana c ea rum : Penya kit p a d a pisa ng c ) Bac terium p ap aye : Penyakit p ad a pe pa ya
Parasit p ad a hewa n a ) Ba c illus a nthrac is Antrak pad a hewa n b ) Myco ba ct erium bovis Penyakit pa d a lemb u c ) M. avium Penyakit p ad a ungga s
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
23
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
b . K e l a s G a n g g a n g b i r u / g a n g g a n g b e l a h (C h y a n o p h y c e a e / Sc izoph yc e a e ) 1 . A p a k a h g a n g g a n g h ija u b iru itu ? Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang
hijau
keb erad aa nya
biru
berukuran
terseb ar
luas
mikroskopis, da n
ba nyak
ditemukan di perairan tanah yang lembab, permukaan
dinding
tembok,
pot,
batu
karang
yang
lembab.
Bahkan
ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya. Beberapa jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow Sto ne Pa rk d i Ame rika . Ganggang Biru dikatakan sebagai salah satu v e g e t a s i perintis karena mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sum be r air pa nas).
2. C iri – ciri d a n sifa t ga ng g a ng hija u b iru
Tumb uhan b ersel sa tu, b erbe ntuk ben ang (filame n) da n hid up b erkoloni
Me m iliki klo rofil, karot e no id se rta p ig m e n fiko b ilin ya ng te rd iri d a ri fiko sia nin d a n fikoe ritin (sering d iseb ut g a ng g a ng h ija u biru)
Dind ing sel me ng and ung p ep tid a, he miselulosa d an selulosa , ka d a ng kad ang be rlendir
Inti sel tida k me m iliki me m b ra n (p roka rion )
Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada a las yang b a sah )
Tid a k me mp unyai b ulu ca mb uk (ge ra ka n ad a nya kontraksi tub uh da n pe mb entukan lend ir)
Perkem ba ngb iakan veg eta tif (me mb elah)
Contoh: a. Bentuk unisel (satu sel), contoh : Chroococcus, Gloeocapsa b . Ben tuk koloni, c ontoh : Polyc ystis.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
24
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
c . Bentuk filam en, c onto h : Osc ilat oria , Nosto c , Ana b a ena , Rivula ria .
3. Kla sifika si Ke la s C h y a n o p h y c e a e d i b a g i m e n ja d i 3 o rd o , y a itu : a . o rd o : C ro o c o c c a le s, c iri – c iri :
Berbent uk tung g al tanp a sp ora
Me miliki w a rna b iru kehija ua n
Memb entuk selaput lendir pa da c ad a s ata u temb ok
Terba gi da lam fam ili C h r o o c o c c a c e a e ,
Contoh : Chroococcus turgidius, Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas. Biasanya sel-sel yang m uda teta p b ersatu karena ad a selubung yang m eng ikatnya . Pem b ia kan
sec a ra
ve g eta tif,
d eng a n
me mb elah
d iri.
Sete lah
p em b elaha n, sel-sel tet a p b erga nde ng an sehingg a m em be ntuk koloni.
Gleocaspa sanguinea , Ganggang ini hidup pada batu-batuan dan kadang-kadang dijumpai endofit (di dalam tubuh makhluk hidup), atau epifit pada tumbuhan lain. Koloni berbentuk benang yang dapat putus menjadi hormogonium. Hormogonium dapat tumbuh menjadi koloni baru. b . o rd o : C ha m a e sip ho na le s
c iri – c iri :
Bersel tungg al at a u koloni b erbent uk b ena ng d a n me mp unyai sp ora
Apabila lingkungan tidak sesuai maka membentuk sel-sel awetan de nga n menam ba h zat m akanan c ad anga n serta m emp erteba l dinding se l
Terd a p a t
fa m ili
:
Cham aesiphonac eae,
contoh
:
Chamaesiphon
confervicolus c . o rd o : Horm og ona le s c iri – c iri :
Sel
merupa kan
koloni
yang
be rb entuk
benang (filamen)
Mem punyai perca ba ngan semu d an jarang
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
25
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
mem punyai perca ba ngan sejati
Bena ng-bena ng selalau da pa t hormo go nium
Terba g i da lam tiga fam ili, yaitu :
G a m b a r : Nostoc
1. Oscillatoriaceae dan didalamnya terbagi lagi menjadi genus : Oscillatoria . Ciri – c iri Osc illat oria yaitu : sel berbe ntuk b ulat da n me m be ntuk koloni yang berlendir, hidup dalam air atau diatas tanah yang basah. Contoh : Osc illat oria limosa , O sc illat oria p rinc ep s. 2. Rivulariaceae , terba gi da lam ge nus : Rivularia. Ciri – cirinya : koloni tampak ad anya pola ritas. Contoh : Rivularia bullat a, Rivularia hae ma tites 3. Nostac ac eae, terba gi da lam g enus : a ) Nostoc , dapat menambat N di udara dan bersimbiosis dengan fungi
membentuk
Lic hene s.
Contoh
:
Nostoc
commune,
N.
shepaeroides b ) Anabaena , menambat N di udara dan bersimbiosis dengan tumbuhan lain. Contoh : A. cycadeae (bersimbiosis dengan pakis haji dan dalam akar-akarnya yang disebut dengan akar bunga karang), A. azollae (bersimbiosis dengan paku air/ A. pinata yang hid up d i saw ah a tau raw a.
4 . C a ra Pe rk e m b a n g b ia k a n G a n g g a n g H ija u Biru 1 . Pe m b e la h a n se l Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau teta p be rga bung me mb entuk koloni
Misal:
Gloeocapsa. Gambar
:
Gloeocapsa
2 . Fra g m e n ta si Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Frag menta si terutama pa da ga ngg ang Oscillatoria . Pa d a filamen yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka Gamb ar :
sel mati itu membagi filamen menjadi dua bagian atau lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
26
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
3. Sp o ra Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang seb ena rnya m erupa ka n sel veg eta tif. Sp ora me mb esa r d a n teb a l ka rena pe nimb unan zat ma kana n. Contoh: Cha ma esipho n c omfe rvic olus . 5 . Pe ra n a n / M a n fa a t a ) Seb a g a i
vege ta si
perintis
ha l
ini
ka rena
ga ng ga ng
terseb ut
ma mp u/d ap at meng aw ali kehidupa n seb elum orga nisme lainnya da pa t hidup di suatu te mp at. b ) Sejumlah g ang ga ng hijau b iru be rfilam en (be ntuk be nang ) da pa t mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam heterokista, sehingga da pa t be rpe ran d alam proses me nyuburkan ta nah. c ) Jenis ga ngg ang yang b erma nfaa t anta ra lain :
Nostoc : Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pe rtumbuhan p ad i.
Anabaena azollae : Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrog en o leh Anab ae na a zollae .
Sp irullina : Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingg a d ija d ikan sumb er ma kana n.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
27
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
D IV ISI THA LLO PHYTA (Tum b uha n Ta lus) A . Pendahuluan Thallop hyta m erupa n kelom po k tumb uhan yang me mp unyai ciri utam a yaitu tubuh berbentuk talus. T u m b u h a n t a l u s merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sed ang kan tumb uhan yang sudah d ap at d ibe da kan a ntara a kar, ba tang d an da un diseb ut de nga n tu m b u h a n k o rm u s. Ciri - ciri dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang be rbe ntuk bulat hingg a b anya k sel yang kad ang -kad ang mirip d eng an tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora
sebagai
alat
perkembangbiakannya.
Perkembangbiakan
secara
ge neratif terjad i me lalui pe leb uran g am et yang terbe ntuk didalam orga n yang disebut g a m e t a n g i u m . Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof d a n sim b iosis. B. D iv isi Th a llo p h y ta d i b e d a k a n m e n ja d i tig a a n a k d iv isi, a n ta ra la in :
G a ng g a n g a ta u A lg a e
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak,
bersifat
eukariotik,
ada
yang
hidup
melayang-layang (neustonik) dan ada yang di dasar air (bentik). Habitat di air tawar, air laut dan daerah-daerah yang lembab, reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara seksual (konjugasi, anisogami, isogami) atau aseksual. Tubuh alg a te rd ap at b erbag ai zat w arna (pigmen), yaitu : -
klorofil
-
fikosa ntin
: wa rna hija u : wa rna pe ra ng/ c oklat
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
28
Takson om i
-
fikoe ritrin
-
karoten
: wa rna keem a sa n
-
xanto fil
: wa rna kuning
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
: wa rna m erah
Berd asarkan pigme nnya, gangg ang d ap at d ibed akan me njad i em pa t: -
Chlorophyta (gang ga ng hijau)
-
Chrysop hyta (gang ga ng keema san)
-
Phaeop hyta
(gangg ang c oklat/ perang)
-
Rhodop hyta
(gangg ang m erah)
1 . C h lo ro p h y ta ( G a n g g a n g H ija u ) Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jum la hnya d ianta ra g a ng g a ng la in. Chlorophyta bersel satu tidak bergerak (contoh : chlorella, chlorococcum ), chlorophyta
bersel
satu
dapat
bergerak
(contoh
:
chlamydomonas,euglena ),
chlorophyta berkoloni tidak bergerak (contoh : hidrodictyon ) , chlorophyta berkoloni dapat bergerak (contoh : volvox ) , chlorophyta berbentuk benang (contoh : spirogyra, oedogonium ) , d an c hlorophyta b erbentuk lemba ran (co ntoh : ulva , c ha ra ). Berikut penjelasan masing – masing jenis alga yang tergolong dalam Clorop hyta :
Chlorella m em iliki b entuk tub uh b ulat sep erti b ola , klorop las be rb entuk sep erti m ang kuk, d alam kloroplas terd ap at p erenoid b erfungsi d alam pe m be ntukan amilum dan sebagai tempat penyimpan hasil dari asimilasi yang berupa protein d an karbohidrat, d i lab oratorium c hlorella d iguna kan untuk penelitian fotosintesis. Chlorella dapat dijadikan makanan alternatif dengan alasan seb ag ai berikut: apa bila ia b erada d i lingkungan ya ng b aik d eng an suhu 25 ma ka ia d apa t berkem bang b iak dengan c epa t, apa bila d i da lam med ium terdapat nutrisi yang cukup di tambah karbondioksida dan sinar matahari
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
29
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
maka ia akan melakukan fotosintesis hasilnya berupa karbohidrat, protein, lem ak untuk hasil terseb ut d ap a t d isesua ikan d eng an keinginan m a nusia.
Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang menebal yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Volvox yang satu d enga n volvox yang lain d ihubungkan o leh bena ng sitop lasm a d an m em iliki 2 flag el.
Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air da n da pa t dimakan.
Sp irog g yra : be rb entuk b ena ng (filam en) silind ris, hid up d i kola m , saw ah a ta u perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, g ene ra tif
de ng an
konjuga si
yaitu
dua
Sp irog yra
ya ng
b ertonjolan
berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protop lasm a isi sel yang be rlaku seb ag ai ga m et, ga m et sel yang satu p inda h ke ga m et sel yang lain d a n terja d ilah p lasm og a m i d an d iikuti kariog a m i, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang m enjad i individ u b aru. Lebih jelasnya,proses konjugasi pada spirogyra adalah sbb:
spirog yra ya ng b erbe d a jenis kelam in sa ling b erde kata n
2 spirogyra tersebut membentuk tonjolan makin lama semakin dekat dan akhirnya nem pe l
tonjolan tem pa t me lekatnya 2 sp irog yra te rseb ut hilang
spirog yra satu m em ind a hkan isi selnya p ad a sp irog yra ya ng lain de nga n diaw a li plasm og am i/ pe leburan p lasm a d an d iikuti d eng an kariog am i/ pe leburan inti sel
spirogyra yang mengeluarkan isi selnya disebut spirogyra jantan. Hasil konjugasi akan membentuk 4 sel spirogyra dan biasanya hanya satu yang akan menjadi ind ividu b aru.
Chlamidomonas : berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi d ilakukan m em be lah d iri d an konyug a si.
Euglena : juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain me mp unyai klorofil juga d ap at b erpind ah tem pa t.
Hydrodictyon : ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi
vegetatif
dengan
fragmentasi
(pemisahan)
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
sel
koloni 30
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang d ilepa s d ari ind uknya m eng hasilkan zigo sp ora.
Oedogonium : biasanya m elekat p ad a tana ma n air, rum ah siput d an lainlain.
Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Ba ta ng b eruas-rua s d a n tia p ruas be rc ab ang kec il.
Pe ra n a n g a n g g a n g h ija u d a la m k e h id u p a n : a. Me nguntungkan : - seb ag ai plankton da n merupakan komp onen pe nting d alam rantai m akana n air tawar. - d ap at d ipa kai seb ag ai ma kanan, m isal Ulva d a n Chlorella . - pe ng ha sil O2 da ri p roses fot osinte sis ya ng d ip erluka n oleh he wa n-hew a n a ir. b . Merugikan : - ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah wa rna d an be rba u.
2 . C h ry so p h y ta ( G a n g g a n g Ke e m a sa n ) Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak, memiliki pigmen dominan karotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin). Hidup secara autotrof, reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah diri) seksual (oogami). Contoh Chrysophyta bersel satu (navicula/diatome, ochromonas ) dan chrysophyta
berbentuk
benang/bersel
banyak
(vaucheria ).
Diatome (Navicula / g a ng g a ng kersik) : Hid up d i a ir ta w a r, la ut seb a g a i e p ifit d an m a yorita s seb ag a i pla nkton. Tubuhnya terdiri a ta s d ua b ag ian yaitu bagian atas atau tutup (epiteka) dan bagian bawah (hipoteka). Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan seksual dengan isogami. Isogami yang terjadi yaitu apabila telur/sel telur sudah mencapai batas minimum m aka p rotop lasm a a kan keluar d an me njad i ba d an ya ng d iseb ut a uksospo ra .
Selanjutnya
m enc a pa i
ukuran
norma l,
auksosp ora
a kan
membentuk epiteka dan hipoteka seperti semula. Manfaat navicula yaitu sebagai bahan peledak, bahan penyaring, bahan pembuat isolasi, dan ba han pe nggo sok.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
31
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Ochromonas bentuk menyerupai bola, kloroplasnya berbentuk lembaran, me mp unyai 2 flag el yang tid ak sam a p anjang.
Vaucheria : Inti sel tersebar diseluruh tubuh, memiliki rizoid yang berfungsi sebagai akar (akar tidak memiliki floem dan xilem), di dalam tubuhnya terda p at a nterid ium p eng hasil spe rm ato zoid; oo g onium p eng hasil sel telur.
Pe ra n a n g a n g g a n g d a l a m k e h id u p a n : 1. Bida ng ind ustri
Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil. Navicula sp , yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan pe nyekat d inam it, peng go sok d an saringa n.
Euc heu ma sp inosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
Chlorella m erupa kan sumb er karbohidrat d an p rotein.
Fukus d a n Laminaria , abunya m eng hasilkan yo d ium .
2 . Bid a n g p e rik a n a n Gang ga ng yang berupa fitoplankton m erupakan m akanan ikan d i laut. 3. Dala m e ko siste m Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.
3 . Ph a e o p h y ta ( g a n g g a n g c o k la t/ p e ra n g ) Phaeophyta hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin. Tubuh be rbentuk sepe rti bena ng atau lemb aran yang d ap at m enc ap ai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif de ngan isoga m i da n oog am i. Contohnya Fuc us, Sa rga ssum, Turbina ria , Ma c roc ystis .
Fuc us : habitatnya di laut sepanjang pantai melekat pada batu-batuan, di dalam
tubuhnya
konseptakel
dan
terdapat pada
rongga
bagian
yang
ujung
menghasilkan tubuhnya
gamet
terdapat
alat
disebut untuk
pe rkemb ang biakan d iseb ut resep takel. Peranan g angg ang c oklat : Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
32
Takson om i
Menghasilkan pembuatan
asam cat,
alginat
yang
berfungsi
berfungsi
dalam
Tum buhan
untuk
industri
Tingkat Rendah Semester V
pembuatan untuk
es
krim,
penyamakan
kerta s/ m eng haluskan kerta s, pernis, oba t-oba tan, d an pa sta gigi.
Sum b er I2 (iod ium ) d a n K (kalium )
Seb ag ai m akana n ternak
4 . Rh o d o p h y ta ( G a n g g a n g M e ra h ) Ganggang
m e r a h atau R h o d o p h y t a
adalah
salah satu k e l a s dari g a n g g a n g berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang ini disebabkan
oleh
pigmen
fik o e ritrin
dalam
jumlah
banyak dibandingkan pigmen klorofil, k a r o t e n , dan xantofil. G a n g g a n g
ini pada umumnya banyak se l Ga mba r : Euchema
(multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki
kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion . Peranan ganggang merah : Eucheuma sp inosum, Grac ila ris, Ge lid ium m erupa kan pe ngha sil ag ar-ag ar.
Ha b ita t g a n g g a n g m e ra h Seb ag ian b esar gang ga ng m erah hidup d i l a u t, ba nyak terda pa t di laut trop ika . Seb a g ia n kec il hid up d i a ir ta w a r yang dingin d eng an aliran de ras da n banyak o k s i g e n. Selain itu ad a p ula yang hid up d i a ir p a y a u . Gangg ang merah yang b anyak ditemukan d i laut d alam a da lah Gelidium d a n Gracilaria , sed a ng Euchema spinosum ditemukan di laut d ang kal.
Pe rk e m b a n g b ia k a n g a n g g a n g m e ra h G ra c ila ria
Gang ga ng m erah be rkem ba ngbiak sec ara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan
vegetatif
ganggang
merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ga ngg a ng
ya ng
d ip loid .
Sp ora
ini
sela njutnya
tumbuh m enjad i ga ngga ng jantan ata u betina yang Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
33
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
sel-selnya haploid. Perkem ba ngbiakan g eneratif ga ngga ng m erah d enga n o o g a m i, p e m b u a h a n sel
kelamin
betina
(ovum)
oleh
sel
kelamin
jantan
(spermatium).
Alat
perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berf l a g e l. Sed ang kan a lat kelam in b etina d iseb ut karpo go nium , yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang d iploid.
Selanjutnya,
zigo t
itu
akan
tumb uh
m enjad i
gang ga ng
b aru
yang
m enghasilkan a planospora d enga n pe mb elahan meiosis. Spo ra ha ploid a kan tumb uh menjadi ganggang penghasil g a m e t. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan a ntara spo rofit d an ga m etofit.
Pe ra n a n g a n g g a n g m e ra h Ganggang merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi i k a n d a n h e w a n lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (l u m u t Irlandia ) dan beberapa g e n u s Porphyra . Cho nd rus c risp us d a n Gigo rtina ma milosa menghasilkan k a r a g e n yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci r a m b u t. Ganggang m erah la in sep erti Grac ilaria lic henoide s , Euc hem a sp inosum , Gelidium d a n Agardhiella menghasilkan
bahan
bergelatin
yang
dikenal
sebagai
a g a r - a g a r. G e l a t i n
ini
d iguna kan oleh pa ra p eneliti seb ag ai me d ium b a k t e r i, untuk peng ental dalam ba nyak m a k a n a n , perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan lainnya. Euc he ma sp inosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan p emb uat aga r-aga r.
Ja m u r a ta u Fungi
Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah org a nik), pa ra sit (m erug ikan o rg a nism e la in), d a n simb iosis. Ha b ita t ja m ur sec a ra um um terd ap at d i da rat d an tem pa t yang lem ba b. Jam ur uniseluler da pa t berkem ba ngbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, m em be lah diri, kunc up (bud d ing). Sec ara ge neratif d eng an c ara m em be ntuk spo ra a skus. Sed ang untuk jam ur multiseluler rep rod uksi veg eta tif d eng a n c a ra frag m enta si,
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
34
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
konid ium , zoo spo ra. Sec a ra g ene rat if da pa t d ilakukan de ng an c ara konjugasi, hifa ya ng a kan m en g ha silkan zig osp ora , sp ora a skus, sp ora b a sid ium. Ciri – ciri jamur berbeda dengan organisme lain dalam hal struktur tubuh, hab itat, rep rod uksi da n p ertum buha nnya.
1 . Struk tur Tub uh Ja m ur Struktur tub uh jam ur terga ntung pa d a jenisnya. Ad a ja m ur yang sa tu sel, misa lnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukura nnya m enc ap ai sat u m ete r, co ntoh jam ur ka yu. Tubuh jam ur tersusun d a ri komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan- jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai
benang
yang
tersusun
dari
dinding
berbentuk
pipa.
Dinding
ini
m enyelubungi me m bran plasm a d an sitop lasm a hifa. Sitop lasm anya m eng and ung orga nel eukariotik. Keb a nyaka n hifa d iba tasi oleh d ind ing m elinta ng a ta u sep ta . Sep ta mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak b ersep ta a ta u h ifa sen ositik. Struktur hifa sen ositik diha silkan ole h p em b ela ha n inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan orga n pe nyerap m a kana n da ri substrat ; haustoria d a pa t m ene m b us ja ringa n substra t.
2 . C a ra m e m p e ro le h m a k a n d a n H a b ita t Sem ua jenis ja m ur be rsifat he terotrof. Nam un, be rb ed a d eng an o rg anism e lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. untuk memperoleh m akana n, jam ur menyerap zat organik d ari lingkungan m elalui hifa d an m iselium nya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, p rote in,
vita m in,
da n
senya wa
kim ia
la innya.
Sem ua
zat
itu
d ipe roleh
d ari
lingkung annya . Seb ag ai ma khluk hete rotrof, ja m ur d ap a t be rsifat p a ra sit ob lig at, parasit fakultatif, atau saprofit.
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneu m on ia c a rinii (kham ir ya ng m eng infeksi p a ru-p a ru pe nd erita A IDS).
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
35
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang c oc ok.
Sa profit m erupa kan jam ur p ela puk d an p eng uba h susunan zat orga nik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah m ati sep erti kayu tum ba ng d an bua h jatuh. Seb ag ian b esar jam ur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi
molekul
kompleks
menjadi
molekul
sederhana
sehingg am ud a h d iserap oleh hifa. Sela in itu, hifa d ap at jug a la ngsung menyerap
bahanbahan
organik
dalam
bentuk
sederhana
yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain jug a
m eng ha silka n za t te rte ntu ya ng
b erm a nfa a t b a g i sim b ionnya .
Sim biosis m utualism e jam ur d eng an ta na m a n da pa t diliha t pa d a m ikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada lumut kerak.
Jamur berhabitat pada bermacam - macam lingkungan dan berasosiasi dengan
banyak
organisme.
Meskipun
kebanyakan
hidup
di
darat,
be be rap a jam ur ada yang hid up d i air d an b erasosiasi d eng an o rga nism e air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan keba nyakan d ari kelas Oom yc etes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi Rep rod uksi ja m ur da pa t sec ara seksual (g ene ra tif) d an aseksua l (veg eta tif).
Sec ara a seksual, ja m ur m eng hasilka n spo ra . Spo ra jam ur be rb ed a-b ed a b entuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumla h b esar spo ra a seksua l. Spo ra aseksua l d ap at terba wa a ir ata u a ngin. Bila mend ap atkan temp at yang c oc ok, m aka spo ra a kan berkec am ba h dan tumb uh m enjad i jam ur de wasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu pe rsatua n sel d ari d ua ind ivid u. Singa m i terjad i da lam d ua taha p, taha p pertama ad alah plasm oga mi (peleburan sitoplasm a) da n tahap kedua a da lah
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
36
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
kariog a m i (pe leb ura n inti). Sete lah p lasm og am i terja d i, inti sel d a ri ma singm asing induk b ersatu teta pi tid ak m elebur da n m em be ntuk d ikarion. Pasang an inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga be be rap a tahun. Akhim ya inti sel m elebur m em be ntuk sel diploid yang seg era m elakukan pe m be lahan m eiosis.
4 . Kla sifika si Ja m ur Kingdom fungi dibagi menjadi enam divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur p eng ha sil sp ora , yaitu sb b : A . M Y X O M Y C O TI N A ( Ja m u r le n d i r) Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasm od ium da n fase tubuh b uah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut m yxoflag ela ta. C onto h sp esies : Physarum p olyc ep halum B. O O M Y C O TI N A Tubuhnya
te rd iri
ata s
be nang / hifa
tid ak
be rsekat,
berca ba ng-ca ba ng
d an
m eng and ung b anya k inti. Rep rod uksi:
Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan spo rang ium d an konid ia.
Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies : Sa p role g nia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air. Phytophthora infestans : penyebab penyakit busuk pada
kentang.
C . ZY G O M Y C O TI N A (k e la s Zy g o m y c e te s)
Hab itat d i d arat, di tana h yang lem ba b a tau sisa o rga nism e m ati
Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah m enjad i tua
Reproduksi
vegetatif
dengan
cara
membentuk
spora
tak
berflagel
(aplanospora) da n generatif deng an c ara ga m etangiogam i da ri dua hifa yang Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
37
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora. Contohnya : Rhizopus sp, m em punya i ciri sb b : 1) Miseliumnya
mempunyai
tiga
tipe
hifa
yaitu
:
stolon
(hifa
yang
membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus
substrat
dan
berfungsi
untuk
menyerap
makanan),
spo ra ngiofor (tang kai sp orang ium ) 2) Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) d a n hifa (+).
Perana n b a gi m anusia d a n sekita r : 1) Rhizopus nigricans : Meng hasilkan asam fuma rat, pe m asak b uah 2) Rhizop us oryza e : Jam ur tempe/ untuk mem buat temp e 3) Rhizop us nod usus : Meng hasilka n asa m laktat
D . A SC O M Y C O TI N A
Hid up sap rofit d i d alam tana h ata u hipo ge an, hid up d i kotoran ternak kem udian d iseb ut kop rofil ad a juga ya ng p arasit pa d a tum buha n.
Tubuhnya terdiri atas be nang -be nang yang be rsekat a tau ad a yang unisel.
Cara b erkemb angbiak ada dua c ara: 1) Sec ara ve ge tatif : Denga n c ara klam id ospo ra (spo ra b erdinding teb al), fragmentasi (pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh
menjadi
individu
baru),
tunas/kuncup
(budding)
yaitu
pada
Sac c haromyc es. 2) Sec ara g ene rat if : Deng a n m eng ha silkan spo ra ya ng d ib entuk di da lam a skus. Askus-askus a kan b erkum p ul da lam ba d an yang d iseb ut a skokarp
Pe ra n a n / M a n fa a t :
1) Sac c a haromyc es c erevisiae d a n S. ovale untuk mem buat tape 2) S. sake untuk m em bua t sake jep ang 3) Penic illium not a tum d a n P. ch ryzog en um p en g ha sil a ntibiotik p en isilin 4) P. c am emb erti d a n P. roq uerforti m eng harumkan keju 5) Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin 6) Asp ergillus oryza e untuk mem buat tape 7) A. went ii untuk mem buat kecap 8) Cla visep s p urpurea untuk ba han oba t-oba tan 9) Neurosp ora sito p hila untuk mem buat onc om Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
38
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Pe n y e b a b K e ru g ia n :
1) Asp ergillus fum iga tu s p arasit p aru-p aru b urung 2) A. nid ulans pe nyeba b auto m ikosis/ pe nyakit telinga 3) Laboulbenia pa rasit p ad a serangg a 4) Reosellina arcuata hidup p ad a p otongan akar 5) Nec tria c inab arina pa rasit pa d a kayu m anis E. BASIDIO M YC O TINA
Um um nya m akroskopis ata u m uda h dilihat d eng an m ata telanjang
Miseliumnya b ersekat da n da pa t dibed akan m enjad i dua m ac am yaitu: a . m iselium p rime r (m iselium ya ng sel-selnya b erinti sa tu, umu m nya b era sa l d ari pe rkem ba nga n ba sid iospo ra) d an b . m iselium sekund er (m iselium ya ng sel p eny usunnya b erinti dua , miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora)
Ca ra reprod uksi d ibe d akan m enjad i d ua ya itu : a . veg eta tif (d enga n me m be ntuk tunas, d eng an konid ia, da n frag m enta si m iselium ) da n b . generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora yang d iseb ut b a sid iospo ra )
Peranan a . Volvariella volvac ea jam ur m erang, da pa t dimakan b . Auric ularia p olytric a jam ur kuping, d ap at d im akan c . Ustilago compestris jam ur kaleng d . Pleurotes (jam ur tira m )
Kerugian
a . Puc c inia gram inis pa rasit pa d a rum put-rum puta n b . Ustilago vireus pa rasit pad a pa d i c . U. ma yd is p a rasit pa d a jagung d . Amanita phalloides menghasilkan racun falin yang merusak darah e. A. mu sc a ria m eng hasilkan rac un muskarin yang d ap at m em bunuh lalat f.
Exobasidium vexans pa rasit pad a tana m an teh
g . Co rtic ium salmo nella jam ur upa s, pa rasit pa d a p ohon b uah-buaha n da n karet
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
39
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
F. DEUTERO M YC O TIN A
Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti)
Pem biakan veg etatif de ngan m engg unakan konidium , sed ang alat p em biakan ge neratifnya (askus a ta u b asid ium ) be lum a ta u tid a k dikena l. Co ntoh klasik iala h Monilia sitophila , ja m ur ini ma suk Deute rom yc otina. Teta pi sete lah d item ukan ala t p em biakan ge neretif oleh Dod ge (1927) da n Dwijosoe putro (1961), jam ur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurosp ora sito p hila .
Kelom p ok ja m ur ini keb anya kan b ersifat p arasit b ag i lingkung an sekita r, co ntoh : a ) Sc lerot ium rolfsii pa rasit pad a ba wa ng me rah b ) Helmint hosp rium oryza e pa rasit pad a p ad i c ) Vertic illium penyeba b layu pad a b ibit-bibit tanam an d ) Curvularia pa rasit pa d a rerump utan e) Tinea ve rsic olor jam ur pa nu f)
Ep ide rmo p hyto n floo c ossum jamur kulit, parasit pada kaki atlit
g ) Perana n : Mo nila sitop hila untuk jam ur onc om
M IKO RIZA Mikoriza bukan takson dalam kingdom jamur, mikoriza merupakan jamur yang hifanya bersimbiosis dengan akar suatu tanaman. Berdasarkan kedalaman jaringan yang d iguna kannya m ikoriza d ap at d igo longkan m enjad i dua tipe m ikoriza, yaitu:
Ekto m ikoriza Yaitu jika hifa jamur hanya hidup di daerah permukaan akar, yakni pada jaring a n e p iderm is. Da ri tum b uha n ina ng nya m em p erola h b a ha n m a ka na n sep erti vitam in, gula, asam am ino. Sed ang kan inang nya m end ap atkan a ir dan unsur-unsur dari tanah lebih banyak. Contohnya jamur ektomikoriza be rsim biosis d eng an ta nam a n p inus, bentuknya sep erti pa yung.
End om ikoriza Yaitu hifa jamur menembus akar hingga masuk ke jaringan korteks. End om ikoriza tid ak m em punya i ina ng khusus. Conto hnya jam ur yang hid up pa d a akar ang grek, sayuran, d an be rba ga i jenis po hon.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
40
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Lu m u t k e ra k a ta u L i c h e n e s Lum ut kerak m erupa kan sim b iosis ant ara jam ur d a ri go long an Asc om yc otina
ata u Basid iom yc otina (m ikobion) deng an C hlorop hyta a tau Cya nob ac teria be rsel satu (fikobion). Tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Lumut kerak bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu. Dalam hidupnya lichenes tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang hidup pada batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan bisa hidup kembali.
M orfolog i Lum ut Ke ra k Tubuh lic hene s d ina m aka n tha llus yang secara
vegetatif
mempunyai
kemiripan
d eng a n a lga d a n ja m ur. Thallus ini be rwa rna abu-abu atau abu-abu kehijauan. Beberapa spesies ada yang berwarna kuning, oranye, coklat atau merah dengan habitat yang bervariasi. Bagian tubuh yang memanjang secara selluler dinamakan hifa. Hifa merupakan organ vegetatif dari thallus atau miselium yang biasanya tidak dikenal pada jamur yang bukan lichenes. Alga selalu berada pada bagian permukaan dari thallus. Apabila lumut kerak disayat tipis kemudian diamati di bawah mikroskop, maka akan tampak adanya jalinan hifa jamur yang teratur dan dilapisan permukaan terd ap at kelom po k alga be rsel satu yang terdap at d i sela-sela jalinan hifa. Sec a ra g a ris b esa r susuna n ana to m i lumut
kerak
dibedakan
menjadi
tiga
lap isa n, anta ra lain : 1. Lapisan Luar (korteks) : lapisan yang tersusun atas sel-sel jamur yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap tumb uh. 2. Lapisan Gonidium : merupakan lapisan yang m eng and ung ga ngg ang d an m eng hasilkan m akana n deng an be rfotosintesis. 3. La p isa n Em p ulur : la p isa n ya ng te rsusun a ta s sel-sel jam ur yang tida k ra p a t b erfung si untuk m enyim pa n ca da ngan a ir da n temp at terjad inya perkem ba ngbiakan. Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
41
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Pa d a lumut kerak be rd a un (feliose) d an p erdu (frutic ose) m em iliki korteks ba wa h yang susunannya sa m a d eng an korteks at as, teta p i me ngha silkan sel-sel te rtentu untuk m enem pe l pad a substrat a tau yang d iseb ut de nga n rizoid.
Me nurut bentuk pertum buha nnya, lumut kerak terba gi me njad i tiga tipe yaitu: a ) Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras), berukuran kecil, datar dan tipis. melekat erat pada substratnya (batu, kulit pohon atau tanah). Contohnya : Physcia,Graphis scipta, Haematomma puniceum, Acarospora atau Pleopsidium
Acarospora
Haematomma accolens
Lichen krustos yang tumbuh terbenam di dalam batu hanya bagian tubuh buahnya yang berada di permukaan yang biasanya disebut endolitik,
Gam bar : Caloplac a luteominea subspecies bolanderi (lic he n end olitik) b ) Folios, jika talus berbentuk seperti daun. Thallusnya datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan atas dan bawah berbeda. Lichenes ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines. Rhizines
ini
juga
berfungsi
sebagai
alat
untuk
mengabsorbsi
makanan.
Contohnya : Umb illic a ria , Pa rme lia , Xantori a, Physcia, Pelt igera.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
42
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
c ) Frutikos, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti jumbai atau pita. Thallus tumbuh tegak atau menggantung pada batu, daun-daunan atau cabang pohon. Contohnya : Usne a lon g issima
Usne a long issim a
Ra ma lina ste no sp ora
C la d o n ia p e rfo ra ta
d ) Squalumose , Liche n ini m em iliki lob us-lob us sep erti sisik, lob us ini d iseb ut s q u a m u l u s yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan sering memiliki struktur tubuh buah yang disebut
p o d e t i a . Contoh : Psora
pseudorusselli, Cladonia carneola
Pso ra p se ud o russe lli
C la d o n ia c a rn e o la
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
43
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Pe rk e m b a n g b ia k a n Lu m u t Ke ra k ( L i c h e n e s) Perkem ba ngb iakan lic henes m elalui tiga c ara, yaitu : A. Sec ara Veg eta tif
Frag m enta si : Frag m entasi ad alah pe rkemb ang biakan d eng an m em isahkan bagian tubuh yang telah tua dari induknya dan kemudian berkembang menjadi
individu
baru.
Bagian-bagian
tubuh
yang
dipisahkan
tersebut
d inam akan frag m en. Pad a b eb erapa frutic ose, ba gian tubuh yang lepa s tad i, dibawa oleh angin ke batang kayu dan berkembang tumbuhan lichenes yang ba ru. Rep rod uksi veg eta tif de nga n c ara ini m erupa kan c ara yang pa ling p rod uktif untuk pe ning kata n jum lah individ u.
Isidia : Kadang-kadang isidia lepas dari thallus induknya yang masing-masing mempunyai simbion. Isidium akan tumbuh menjadi individu baru jika kond isinya sesua i.
Sored ia : Sored ia a d a lah kelom po k kec il sel-sel ga ngg ang yang sed ang membelah dan diselubungi benag-benang miselium menjadi suatu badan yang dapat terlepas dari induknya. Dengan robeknya dinding thallus, soredium tersebar seperti abu yang tertiup angin dan akan tumbuh lichenes b aru. Lic hene s yang ba ru m em iliki kara kteristik yang sam a d eng a n induknya.
C. Sec a ra Seksua l Perkembangan seksual pada lichenes hanya terbatas pada pembiakan jam urny a sa ja. Jad i ya ng m eng a la m i perkem b a ng a n sec a ra seksua l a d a la h ke lo m p ok jam ur ya ng m em b a ng un tu b uh lic he ne s.
Kla sifika si L i c h e n e s Lichenes sangat sulit untuk diklasifikasikan karena merupakan gabungan dari alga dan fungi serta sejarah perkembangan yang berbeda. Para ahli klasifikasi taksonomi seperti Bessey (1950), Martin (1950) dan Alexopoulus (1956), berpendapat bahwa lichenes dikelompokkan dan diklasifikasikan ke dalam kelompok jamur seb ena rnya. Bessey m eleta kkannya d a lam ordo Leo c ano ra les d a ri Asc om yc ete s. Sm ith (1955) menganjurkan agar lichenes dikelompokkan dalam kelompok yang terpisah yang be rbed a d ari alga d an fungi. Lichenes memiliki klasifikasi yang bervariasi dan dasar dasar klasifikasinya secara um um a d alah seb ag ai be rikut :
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
44
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
1 . Be rd a sa rk a n k o m p o n e n c e n d a w a n y a n g m e n y u su n ny a : A. A sc olic he ns.
Cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang d ihasilkan b erupa pe ritesium . Cont oh : Dermatocarpon d a n Verrucaria .
Cend aw an pe nyusunnya tergolong Disc om yc etes. Lic henes m em be ntuk tubuh buah berupa apothecium yang berumur panjang. Contoh : Usnea d a n Parmelia . Dalam Klas Ascolichens ini dibangun juga oleh komponen alga dari famili:
Mycophyceae dan Chlorophyceae yang bentuknya berupa gelatin. Genus dari Mycophyceae adalah : Sc yt one ma , Nosto c , Rivularia , Gleocapsa dan lain-lain. Dari Cholophyceae ad alah : Protococcus, Trent op ohlia, Clad op hora dll. B. Basidiolic he ne s Berasal dari jamur Basidiomycetes dan alga Mycophyceae. Basidiomycetes yaitu da ri fam ili : Thelepho rac ea e, de nga n tiga ge nus Co ra , Co rella d a n Dyctionema . Mycophyceae berupa filamen yaitu : Sc yto nem a dan tidak berbentuk filamen yaitu Chrococcus. C . Lic h e n I m p e r fe c t Deutromycetes fungi, steril. Contoh : Cystocoleus, Lepraria, Leprocanlon, Normandia , dll. 2 . Be rd a sa rk a n a lg a y a n g m e n y u su n th a lu s : A . Ho m o im e ru s Sel alga
d an hifa jam ur terseb ar m erat pa d a thallus. Kom po nen a lga
m end om inasi d eng an be ntuk sep erti ge latin, term asuk d alam Myc op hyce ae . B. Heterom e rous Sel alga terbe ntuk terbata s pa d a ba gian a tas thallus d an kom po nen jam ur m enyeb ab kan terbe ntuknya thallus, alga tid ak be rupa ge latin Chlorophyc ea e. Contoh : Parmelia Se c a ra u m u m Ta k so n o m i lic h e n e s m e n u ru t M isra d a n A g ra w a l ( 1 9 7 8 ) a d a la h se b a g a i b e riku t : Kla s
: Asc olic he ns
Ordo
: Lec ano rales
Fam ili
:Lic hinac ea e,
Collema tac ea e,
Coc c oc arpiac eae ,
Perltigerac eae ,
Hep piac ea e,
Panna riac ea e,
Stic tac ea e,
Grap hida c eae ,
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
45
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Thelotrem ata c ea e, Asterothyriac ea e, Gya lec tac ea e, Lec id ae c ea e, Stereoc aulac ea e,
Clad oniac ea e,
Um bilic ariac ea e,
Lec ano rac ea e,
Pa rm eliac ea e, Usnea c ea e, Physc ia c ea e, Theloshista c ea e. Ord o
: Sp ha riales
Fa m ili
: Pyrenula c ea e, Strigula c ea e, Verruc ariac ea e
Ordo
: Ca lic iales
Fam ili
: Ca lic iac ea e, Cyphe liac ea e, Spha ep horac ea e
Ordo
: Myrang iales
Fa m ili
: Arthoniac ea e, Myrang ia c ea e
Ordo
: Pleosp orales
Fa m ili
: Arthop yreniac ea e
Ord o
: Hyste ria les
Fam ili
: Lec anac tida c eae , Ope grap hac eae , Roc ellac eae
Kla s
: Ba sidiolic he ns
Fam ili
: Herpothallac ea e, Corac ea e, Dic tyonam ata c ea e, Theloloma tac ea e.
Kla s
: Liche ns Imp erfec t
Genus
: Cystocoleus, Lepraria, Lichenothrix, Racodium.
M a n fa a t lu m u t k e ra k b a g i k e h id u p a n m a n u sia d ia n ta ra n y a : 1. Dapa t dibuat oba t contoh : Usnea filipendula (antibiotik) 2. Digunakan seba ga i penam ba h rasa d an a rom a (masakan jepa ng) 3. Pigm en ya ng d ihasilka n da pa t d ib uat kertas lakm us c elup indika tor pH 4. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan m ena m ba h kandung an zat-zat ya ng d im ilikinya 5. Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
46
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
D IV ISI BRYO PHY TA (Tum b uha n Lum ut)
Tum buha n mempunyai
lumut
b erwa rna
sel-sel
dengan
hija u
karena
plastida
yang
menghasilkan klorofil a dan b. Lumut bersifat autotrof.
Lumut
merupakan
tumbuhan
peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang te rdiri d a ri selulosa .
Struktur tubuh :
Bata ng d an d aun te ga k me m iliki susunan b erbe d a-be d a. 1) Batang apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut :
selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya membentuk rizoid-rizoid epidermis
lapisan
kulit
dalam
(korteks),
silinder
pusat
yang
terdiri
sel-sel
parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garamga ram mineral; belum terda pa t floem d an xilem .
Silend er pusat yang terdiri da ri sel-sel p arenkim yang m em anjang d a n b erfungsi seb ag ai ja ringa n pe nga ngkut
2) Daun te rsusun a ta s sa tu la p is sel.
Sel-sel d aunnya kec il, sem p it, pa njang , da n me nga ndung klorop las yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang teta p i tid ak m em besar, karena tid ak a d a sel b erdinding sekund er yang b erfungsi seb ag ai ja ringa n pe nyokong .
3) Rizoid terdiri dari selapis sel kadang dengan sekat yang tidak sempurna, bentuk seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan me nyerap ga ram -ga ram m ineral.
Gametofit
merupakan
tumbuhan
lumut
itu
sendiri
dan
generasi
yang
menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
47
Takson Taks on om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti bo tol yang me ngha silkan ovum.
Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau metagenesis. M e t a g e n e s i s merupakan pergantian antara fase vegetatif (generasi sporofit = penghasil spora) dan fase generatif (generasi ga m etofit etofit = peng hasi hasil ga me t)
Rep rod uksi uksi aseks aseksual ual d eng an spo ra ha ploid ya ng d ibe ntuk da lam sp orofit. orofit.
Struktur truktur sp sp orofit (sp (sp orog onium = b a d a n p eng ha sil sp sp ora) t ub uh lumut t erdiri erdiri d a ri: ri: va ginula, ginula, seta seta , ap ofisi ofisis, kaliptra, kaliptra, kolum kolum ela. Sp Sp orofit orofit tum b uh p ad a ga m eto fit fit menyerupai daun. Gametofit berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar. Jika sporofit tidak memproduksi spora,
gametofit
akan
membentuk
anteridium
dan
arkegonium
untuk
melakukan reproduksi seksual. a ) Vaginula : kaki yang dilindungi sisa dinding arkegonium b ) Seta : tang kai c ) Apofisis : ujung seta yang membesar yang merupakan
peralihan
dari
tangkai
dan
sporangium d ) Sp ora ng ium ium : kota k sp sp ora e ) Kaliptra : tudung yang berasal dari tudung arkeg arkeg onium onium seb seb elah a tas Ga mb ar : Ba Ba gian-ba gian Spo Spo rofit
Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu a r k e g o n i u m (gametangium betina) bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher dan anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada.
Berda sarkan arkan letak ga m eta ngianya, lumut lumut d ibe d akan m enjad enjad i d ua ya itu : 1. Jika anteridium dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut b e ru m a h sa tu ( m o n o e sis) co ntoh ntoh : lu m u t d a u n (Musci ). ).
Fakultas M IPA IKIP PGR PGR I JEM JEM BER BER Jurus Jurusan an Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., SP., M P
48
Takson Taks on om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
2. Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis) contoh : lumut hati ( Hepaticeae ). ).
SIKLUS IKLUS HID UP / PER PERG ILIR ILIRA A N TUM BUHA N LUM UT Tum buha n lumut me nga lami pe rgili giliran keturunan keturunan d alam d aur hid hid upnya . Tum buha n lumut lumut m erupa erupa kan g enerasi enerasi gam etofit etofit (tum buha n p eng hasi hasil gam et)yang haploid (x = n), sehingga terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tum buha n tida k da p at m eng ha silkan lkan d ua sel kelam kelam in sekali sekaligus gus.. Sel-sel el-sel kelam in ja nta n (sel (sel sp erma ) d iha silka lka n d a ri an the ridium d a n sel-s sel-sel el kelamin betina (sel telur atau ovum) dihasilkan dalam arkhegonium. Kedua organ ini terletak terletak diba diba gian punc ak tumb uhan. Spora
Spora
Th a llus
Protonema
Tum b uha n Lum Lum ut
Tum b uha n Lum Lum ut
Antheridium
Arkhegonium
Antheridium
Arkhegonium
Sp erm a to zoid
Ovum
Sp erm a to zoid
Ovum
Zigot
Zigot
Em b rio rio
Em b rio rio
Sp orog onium
Sp orog onium
Sp o rang ium
Sp o rang ium
Sel ind uk sp sp o ra
PEM PE M BELA HA N M EIO SIS
Sel ind uk sp sp o ra
Spora
M ETA G EN ESIS
Spora
M ETA G EN ESIS
Fakultas M IPA IKIP PGR PGR I JEM JEM BER BER Jurus Jurusan an Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., SP., M P
M USC USC I
49
Takson Taks on om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Prose rose s siklus iklus hid up lum ut seb a g a i be rikut rikut :
Antheridium yang masak akan mengeluarkan sel-sel sperma, kemudian sel sperma berenang menuju arkhegonium untuk membuahi ovum (pe mb uaha n terja terja d i a p a b ila kond kond isi b a sa h)
Ovum yang terbuahai akan tumbuh sporofit yang tidak mandiri, karena hid hid up nya m a sih d isoko ng ole h g a me to fit. fit. Sp orofit ini ini be rsifa t d ip loid loid (x = 2n) serta serta b erusi erusia p end ek (± 3-6 bulan untuk me nc ap ai taha p kem asakan) asakan)
Sp orofit orofit a kan m em be ntuk ka ka p sula ula yang diseb diseb ut sp sp orong onium onium p a d a ba gian ujung ujung
Sp orong on ium
b eris erisi sp ora
ha p loid loid
ya ng
d ib en tuk me lalui m eiosi eiosis.
Sp orong onium yang ma sa k a kan me ng eluarka eluarka n at a u melep a ska n sp sp ora
Spo ra t umb uh menjad i suat u be rka s yang d iseb ut de ng a n protone ma , berkas ini akan tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumb uhkan uhkan ga meto fit fit b aru aru
Kla sifika si :
Lumut yang sudah teridentifikasi mempunyai jumlah sekitar 16 ribu spesies d an tela h dikelom dikelom po kkan kkan m enjad i 3 kelas yaitu: lum lum ut hati, lumut tand uk d an lumut lumut d aun.
1 . Lum ut Ha ti (Hep a tic tic op sida ) Lumut
hati
tubuhnya
berbentuk
lembaran,
m enem pel d i ata s permukaa permukaa n tanah, pohon a tau tebing. tebing. Terda pa t ri rizoid b erfungsi erfungsi untuk m ene m p el da n me nyerap zat-zat at-zat
m akana n. Tid ak m em iliki liki ba tang
d an
d aun.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jant ja nta a n d a n b e tina . C o nt o hnya hn ya : Ricciocarpus, Marchantia
Marchantia , Marchantia , sp sp
dan lunularia. 2. Lum ut Ta nd uk (Anthoce rotopsida otopsida ) Bentuk tub uhnya sep erti lumut ha ti ya ya itu b erupa ta lus, lus, teta pi sp sp orofitnya orofitnya be rup a kap sul m em anjang . Sel lumut lumut ta nd uk hanya m em punya i sat u kloroplas kloroplas.. Hi Hid up d i tep i sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros s Anthocerros sp . Fakultas M IPA IKIP PGR PGR I JEM JEM BER BER Jurus Jurusan an Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., SP., M P
50
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
3 . Lumut Daun (Bryopsida) Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan me mb entuk kunc up pa da c aba ng-ca bang batang. Kunc up akan mem bentuk lumut ba ru. Contoh: Sp a g num fib riat um, Sp a g num sq ua rosum , Polytric hum c ommune . 1. Peranan da n Manfaa t a . Spa gnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapa s d an seb ag ai ba han ba kar. b . Lumut hati (Marchantia) sebagai indikator daerah yang lembab dan d ip aka i ob at p enya kit hatIi (hep at itis). c . Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang me rupa kan tum buha n pionir ba gi tem pa t yang ge rsang . d . Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringa n d i musim p ana s. e. Lumut ga mb ut di raw a d ap at d ijad ikan seb ag ai pupuk penyubur tana h.
Kla sifik a si Lum ut King d om : Planta e Division: Bryophyta Cla ss: Antho c eroto p sid a (Hornwo rts) O rd e r: A n th o c e ro t a l e s Fa m ily: A n th o c e r o ta c e a e Genus: A n t h o c e r o s sp . Cla ss: Hep a tic op sida (Liverw orts) Sub C lass: Jung erm a nniida e O rd e r C a lo b ry a le s Fa m ily: Ha plom itria c ea e Sp iec es: Ha plo m itrium O rd e r: Ju n g e rm a n n ia le s Fa m ily: Ju n g e rm a n n ia c e a e Sp iec es: Junge rm a nnia
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
51
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Fa m ily: Le pidozia ce a e Sp iec es: Lep id ozia Fa m ily: Lo p h o c o le a c e a e Sp iec es: Chilosc yp hus Fa m ily: Lunulariaceae Sp iec es: Lunula ria Fa m ily: Pla gioc hila ce a e Sp iec es: Plag ioc hila Fa m ily P o r e l l a c e a e Sp iec es: Porella Fa m ily: Schistochilaceae Sp iec es: Sc histo c hila O rd e r M e t zg e ria le s Fa m ily: Pallaviciniaceae Sp iec es: Hatt oria nthus Sp iec es: Jen senia Sp iec es: M oe rckia Sp iec es: Pallavic inia Sub c lass Ma rcha ntiid a e O r d e r : M o n o c le a le s Fa m ily: M o n o c le a c e a e Sp iec es: Mon oc lea sp Fa m ily: A n e u r a c e a e Ge nus: Ane ura Cla ss: Bryop sida (M osses) Sub c la ss Sp ha g nid a e O rd e r Sp h a g n a le s Fa m ily: S p h a g n a c e a e Sp iec es: Sp ha g num O rd e r: Brya le s Sub orde r: Bryine a e Fa m ily: Le ptostom a ta c e a e Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
52
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
Genus: Leptostomum Fa m ily: H y p n o d e n d r a c e a e Ge nus: Hypno d end ron Sub Ord er: Dic ra nale s Fa m ily: D i c r a n a c e a e Genus: Campylopus Genus: Dicranoloma Sub orde r Funa riinea e Fa m ily: F u n a r i a c e a e Genus: Funaria Sub ord er: Hoo keriine a e Fa m ily: H o o k e r i a c e a e Genus: Ca lyptrocha eta Genus: Achrophyllum Fa m ily: H y p o p t e r y g i a c e a e
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
53
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
D IV ISI PTERID O PHYTA (Tumbuhan Paku) A . P e n d a h u lu a n Tum b uhan pa ku terseb a r d i seluruh b a gian d unia , kec uali d a erah b ersalju ab a d i d a n d a era h kering (gurun). Tot a l sp esies ya ng d iketa hui ham p ir 10.000 (d ip erkira kan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia ), sebagian besar tumbuh di daerah tropika ba sah ya ng lemb ab . Tumb uhan ini cend erung tida k taha n d eng an kondisi air yang terbatas. Merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil, hidup sebagai saprofit dan ad a yang ep ifit. Tum buha n pa ku me nyukai tem pa t yang lem ba b (higrofit) yaitu d ari d ae rah p anta i hingg a sekitar kaw ah. B. M orfolog i Tumb uhan tumbuhan
p aku
m erupa kan
berkormus
dan
berpembuluh yang paling sederhana. Tubuhnya d ap at d ibed akan deng an jela s a nt a ra a ka r, b a ta ng d a n d a un. Terda pa t la pisa n p elind ung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem tra nsp or internal, hid up d i tem pa t yang lembap. Akar serabut berupa
Bag ian – ba gian tumb uhan p aku
rizom a , ujung a kar dilind ung i kaliptra. Sel-sel a kar me m b en tuk ep id erm is, korteks, d a n silind er pusa t (terd a pa t xilem d a n fleo m ). Ciri – c iri khusus tum b uha n p a ku ant a ra la in : 1) Akar, b erupa :
Rhizoid : pa d a g ene rasi ga m eto fit
Akar serab ut : p ad a g ene ra si sp orofit
Struktur ana to m i akar : a . Pad a b ag ian ujung d ilind ungi oleh kaliptra b . Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang aktivitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan ke d alam m em be ntuk sel – sel akar c . Pada silender pusat terdapat fasisi (berkas pembuluh angkut) bertipe konsentris (xilem dikelilingi floem)
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
54
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
2) Bata ng, berupa :
Prothalium pa d a ge nerasi gam etofit
Bata ng sejati p ad a g ene ra si sp orofit
Struktur ana tom i ba ta ng : a . Epid ermis : m em p unyai jaringa n p eng uat yang terdiri da ri ata s sel – sel sklerenkim b . Korteks : ba nyak m eng and ung luba ng (rua ng a nta r sel) c . Silend er pusat : terd iri d a ri xilem d a n floem yang m em be ntuk be rkas p eng ang kut b ertip e konsentris.
3) Daun
Berda sarkan ukurannya , d ibe d a kan me njad i d ua ya itu : a . daun mikrofil : ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut b . daun makrofil : ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian – bagian d a un sep erti tulang d a un, ta ngka i d aun, mesofil d an e p id ermis
Berda sarkan fungsinya, d ib ed a kan me njad i dua yaitu : a . d a un trop ofil : untuk fo to sinte sis b . d a un sp orofil : pe ng ha sil sp ora
Spo ra
be rkum p ul
di
Susunan Sporangium
sp ora ng ium . Sp oran g ium b isa terdapat pada strobilus, sorus, a ta u
sinag ium .
sporangium sederetan
Set iap
dikelilingi sel
oleh yang
membentuk bangunan seperti cincin yang disebut a n n u l u s yang
berfungsi
sebagai
me nga tur pe ngeluaran spo ra.
Spo ra b erkump ul d alam ba d an ya ng d iseb ut sorus. Sorus ya ng m a sih m ud a d ilind ung i oleh selap ut sel yang d iseb ut indisium .
4) Generasi sporofit lebih dominan dan hidup bebas, sedangkan generasi ga m eto fit tered uksi. Gene rasi sp orofit ini leb ih d ikenal d eng an tum buha n pa ku. 5) Berda sarkan sp ora ya ng d iha silkan, a d a tiga jenis tum b uhan p aku, yaitu :
Pa ku Ho m ospo r/ Isospo r : menghasilkan satu jenis spora saja dan mempunyai ukuran yang sama besar. Contoh : paku kawat atau
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
55
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
ground p ine Lycopodium clavatum . Spo ra d a ri pa ku ini d ikenal seb a ga i 'ly c o p o d iu m p o w d e r' yang d ap at me ledak di uda ra ap ab ila terkump ul da lam jum lah cukup ba nyak.
Paku Heterospor : menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina). Contoh: paku rane (Selaginella wildenowii ) da n sem angg i (Marsilea crenata ).
Pa ku Peraliha n : m eng hasilkan spo ra yang be ntuk da n ukurannya sam a (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (jenisnya be rbe d a = hete rospo ra). Contoh : pa ku ekor kuda (Equisetum debile ).
C . REPRO DUKSI Reproduksi tumbuhan paku secara vegetatif dengan rhizoma dan membentuk spora, sec ara g eneratif d enga n p em bentukan ga m et. Tumb uhan pa ku m enga lami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu pergiliran keturunan antara generasi sporofit (penghasil spora) dengan generasi gametofit (penghasil gamet). Proses metagenesis tumb uhan pa ku sbb : a ) G e ne ra si Sp orofit
Spo ra d ihasilka n o leh kota k spo ra yang d iseb ut spo ra ngium
Spo rang ium b erkum pul da lam satu ba d an yang d iseb ut d eng an sorus yang terdap at d alam da un sporofil
Spo ra keluar da ri spo rang ium d an b ila jatuh d item pa t yang c oc ok akan terjad i pe m bua han d an terbentuk zigo t
Zigo t akan tum buh be rkemb ang m enjad i spo rofit da n berkem ba ng sporofit dewasa
b ) G e n e ra si G a m e t o fit
Pada generasi gametofit, protalium membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan dan menghasilkan spermatozoa sedangkan arkhegonium seb ag ai alat kelam in be tina ya ng m eng hasilkan o vum
Hasil peleburan antara sperma dan ovum menghasilkan zigot yang kemudian tumb uh me njad i tumb uhan pa ku ba ru yang m em iliki akar, batang da n da un.
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
56
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
D. SIKLUS HIDUP SPO RA PTERYDO PHYTA 1. SKEM A M ETA G EN ESIS PA KU HO M O SPO R/ ISO SPO R
Spora
Protalium Antheridium
Arkhegonium
Sp erm a to zoid
Ovum
Zigot Em b rio Tum b uha n Pa ku
Sp orog on ium
Sp ora ng ium
Sel induk spora
Spora
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
57
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
2. SKEM A M ETA G EN ESIS PA KU HETERO SFO R
Mikrospora
Makrospora
Mikro p rota lium
Ma kro p rota lium
Antheridium
Arkhegonium
Sp erm a to zoid
Ovum
Zigot Em b rio Tum b uha n Pa ku Mikrosporofil
Makrosporofil
Mikrosporangium
Makrosporangium
Sel induk mikrospora
Sel ind uk m a krosp ora
Mikrospora
Makrospora
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
58
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
3. SKEM A M ETA G EN ESIS TUM BUHA N PA KU PERA LIHA N
Spora
Spora
Protalium
Protalium
Antheridium
Arkhegonium
Sp erm a to zoid
Ovum
Zigot Em b rio
Tum b uha n Pa ku
Sporofil
Sp orang ium
Sel ind uk sp ora Mikrospora
Makrospora
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
59
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
E. KLA SIFIKA SI PTERYD O PHY TA
Divisi
Kela s
Psilophtinae (paku purba)
O rd o
Psilotales (paku telanjang)
Fa m ili
G e nus
Sp e sie s
Psilotaceae
Psilotum nud um
Rhyniaceae
Rhynia major, Ta enioc ra da deeheniana
Asteroxylaceae
Asteroxylon mackei
Pseudosporochnaceae
Pseudosporochnus krejcii Lycopodiales
Lycopodiinae (paku kawa t/p aku rambat)
Lycopodineae
Sela gine lla les (pa ku rane , pa ku lumut)
Sa lginellac ea e
Lepidodendrales
Lepidodendraceae
Isoetales
Isoetaceae
Lycopodium cernuum L. clavatum Salaginella caudata S. p lana , S. wildenowii Lepidocarpon lomaxi, L. wesfalium
terydophyta
Iso ete s la c ustris, I. duvieri, I. echinasporum Equisetales Equisetinae (paku ekor kuda )
Filic ina e (tumb uhan pa kis)
Equisetaceae
Equisetum d eb ile, E. ramosissimum Sphenophyllum c une ifolium, S. d a wso ni, S. fertile
Sp heno phyllales
Ophioglossales
Ophioglossaceae
Eusporongiatae (pa ku tanah)
Ophioglossum
O. vulga tum
Botrichium
Bo tric hium luna ria
Helminthostachys H. zeylanica Marattiales
Marattia c eae
Christensenia
C. aesculifolia
Angiopteris
A. avecta
Marattia
M. f ra xinea
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
60
Takson om i
Leptosporangiat ae
Tum buhan
Sc hiza ea c ea e Gleicheniacea e Hymenophyace ae Cyatheaceae Davalliceae
Tingkat Rendah Semester V Christensenia aesculifolia Lygo dium c ircina tum Gleich enia linearis Hymenophillum austrolle Davallia trichomannoides Alsop illa glau c a
Aspleniaceae Aspidium filixmas Asp lenium nidus
E. M AN FA A T / PERA N TUM BUHAN PAKU Se b a g a i ta n a m a n h ia sa n : - Plat yc erium nid us (pa ku ta nd uk rusa ) - Asp lenium nid us (pa ku sa ra ng b urung) - Adiantum c unea tum (suplir) - Sela g inella w ilde now ii (pa ku ra ne ) Se b a g a i b a h a n p e n g h a sil o b a t- o b a ta n : - Asipid ium filix-ma s - Lyc op od ium clava tum Se b a g a i sa y u ra n : - Ma rsilea c rena ta (sem a ngg i) - Salvinia nata ns (pa ku sa m pa n = kiam b ang ) Se b a g a i p u p u k h ija u : - Azolla p inna ta >> be rsim b iosis d eng a n ana ba ena azollae (ga ng ang biru) Se b a g a i p e lin d u g n ta n a m a n d i p e rse m a ia n : - Gleiche nia line a ris
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
61
Takson om i
Tum buhan
Tingkat Rendah Semester V
PERBEDA A N BRYO PHYTA DA N PTERIDO PHYTA
Ciri-c iri
Bryop hyta
Pte rido p hyta
Ukura n tub uh
< 15 c m
Pad a um umnya < 1 m, pa d a spe sies tertentu a d a yang m enc ap ai 12 m
Struktur tu b uh
Akar be rupa rhizoid, d a un b ersisik, tid a k me m p unya i batang
Mem iliki akar, ba tang d an d a un sejati
Ja ringa n pe m buluh
Tid a k a d a
Floem d an xylem
Fa se d im una n
Ga m et ofit (n)
Sp orofit (2n)
Tum buha n d ew asa
Berupa ga m eto fit
Berupa sp orofit
Gam etofit d ewa sa
Tha lus sed erhan a , hid up bebas dan d apat berfotosintesis
Protha lus, , hid up be ba s dan dapat berfotosintesis
Sp orofit d ew a sa
Tergantung pa d a gametofit
Mem iliki akar, ba tang d an d a un sejati
Fakultas M IPA IKIP PGR I JEM BER Jurusan Biologi oleh : N ajmi In dah, SP., M P
62