56
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum termasuk sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokan kedalam tumbuhan karena kemiripannya dan ada juga yang mengelompokkannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio, Spermatophyta yang terbagi atas Gymnospermae dan Angiospermae. Angiospermae terbagi lagi atasMonocotyledonea dan Dicotyledone.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri/, sumber bahan sandang, dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio, Spermatophyta yang terbagi atas dua takson :
Gumnospermae
Angiospermae
Adapun ciri-ciri bangsa tumbuhan berbiji (Spermatophyta) adalah :
Menghasilkan biji
Didalam biji terdapat embrio
Mengalami penyerbukan
Organ tubuhnya sudah sempurna (sudah memiliki akar, batang, dan daun secara lengkap)
Sporofitnya merupakan tanaman utama, sedang gametofitnya mengalami reproduksi
Kandungan lembaganya ajan berubah menjadi biji
Golongan tumbuhan angiospermae disebut juga tumbuhan berbunga dan masuk ke dalam divisi Magnoliophyta. Angiospermae dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan yang tertinggi. Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk suatu bunga.
Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae. Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan Angiospermae ("berbiji terbungkus"). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia "). Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno αγγειον (aggeion , "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690.
Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio. Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominas daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, bit; buah buahan misalnya apel, mangga, pisang, papaya; buah dan biji kacang-kacangan Leguminosae buah kariopsis dari padi- padian (Graminae ) misalnya padi dan jagung.
Pembagian Tumbuhan Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil. Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua)
Tujuan
Tujuan terciptanya makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa ilmu Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan spesifikasi ilmu umtuk membahas secara khusus penamaan suatu tumbuhan berdasarkan tingkatan tumbuhan yang berkarakteristik tinggi.
Manfaat
Manfaat substansi dan yang urgen pada pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca wabilkhususnya penulis dapat memanfaatkan tulisan yang telah hadir di depan kita ini sebagai refrensi dari pengumpulan refrensi-refrensi yang ada agar memudahkan pula dalam memahami ilmu Taksonomi Tumbuhan dan pembahasan-pembahasan yang telah terangkum dengan sistematis di dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Gymnospermeae
Cycadophyta
Oleh: Fahri Hidayat
Pengantar
Cycadophyta terdiri dari sekitar 185 spesies. Batangnya Cycadophyta tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk batang yang memanjang. Habitus (perawakan) Cycadophyta menyerupai pohon palem. Beberapa jenis Cycadophyta memiliki pohon amat pendek, jenis yang lain dapat mencapai tinggi 9 meter, tetapi kebanyakan tingginya sekitar 2 meter. Semua anggota Cycadophyta berumah dua. Strobilus yang dihasilkan berukuran besar namun rata-rata reproduksinya rendah. Penyerbukan sering dibantu oleh serangga yang tertarik dengan aroma yang dihasilkan strobilus jantan dan betina. Tumbuhan Cycadophyta ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru (Cyanophyceae) yang disebut Anabaena yang dapat mengikat nitrogen (Anabaena cycadae). Daunnya tersusun dalam roset batang, menyirip atau berbagi menyirip. Strobilus jantan dan betina terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda (berumah dua). Strobilus jantan dan betina dapat dilihat pada Gambar 7.16.
Gambar 7.16 Pakis haji
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan. (Yasin : 33)
Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. (Ar-Rahman : 12)
Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, (An-Naba : 15)
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, ('Abasa : 27)
Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, Maka mengapa kamu masih berpaling? (Al-An'am : 95)
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii (pakis haji).
Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.
Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.
strobilus betina
Gambar strobilus betina
Gambar strobilus jantan
Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)
Contoh: Pakis Haji
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Cycadophyta (sikas)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii
Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku Cycadaceae.
Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga mlungkerpakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria, Anabaena cycadeae , yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak (simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut. Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati.
Ciri-Ciri Pakis Haji
Adapun cirri-ciri dari pakis haji, adalah:
Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda. Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.
Perkembangan Pakis Haji
Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobilus.
Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan daun buah (karpela).
Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembelahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi.
Strobilus jantan susun atas mikrosporofil. Setiap mikrosporofil mengandung dua mikrospora yang masing-masing akan mengahasilkan 4 mikrospora haploid (n). mikrospora ini akan menjadi setelah menjantan atau serbuk sari atau pollen.
Strobilus betina tersusun atas daun buah (makrosporofil). Setiap makrosporofil tersebut berbentuk sisik dan mengandung dua ovolum. Makrosporofil tersebut dilindungi oleh makrosporangium yang didalamnya mengandung sel induk makrospora. Sel induk membela secara miosis mengahasilkan empat maskropora. Tiga makrospora akakn tereduksi. Akibatnya, hanya satu makrospora yang akan berkembang menjadi sel telur.
Reproduksi Pakis Haji
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina. Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada satu embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa arkegonia. Air sudah tidak digunakan sebagai media fertilisasi karena adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang berkecambah.
Pada Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak mempunyai flagel, sehingga buluh serbuk menghantarkannya langsung ke mulut arkegonia. Serta pada Cycas dan Gingko fertilisasinya merupakan bentuk antara kondisi pada paku-pakuan dan tumbuhan tanpa biji lainnya, yaitu spermanya mampu berenang bebas dan bentuk pada tumbuhan berbiji yaitu spermanya tidak mampu bergerak bebas.
Gametofi jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap makanan dari ovulum ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh serbuk tetapi tidak langsung masuk ke arkegonium. Buluh serbuk tersebut tumbuh dan menetap di dalam nuselus selama berbulan-bulan sebelum menuju gametofit betina. Setelah sampai di mulut gametofit betina, buluh serbuk robek dan melepaskan sel sperma yang berflagel banyak. Sperma tersebut kemudian menuju ke arkegonium dan membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Pembuahan yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal (setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.
Strobilus jantan Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ lembaga di dalam biji Þ tumbuhan baru
Manfaat Pakis Haji
Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting sebagai tanaman hias. Getah Cycas rumphii berkhasiat sebagai obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru dan daunnya untuk pembersih darah sehabis melahirkan.
Gynkgophyta
Oleh: Arlina Maya Rizki
Pengantar
Salah satu tumbuhan dalam ordo Ginggoales adalah Ginkgo (Gingko Biloba) merupakan spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yang berasal dari Cina. Selain itu, spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah, pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai pohon penghias taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan modern ini tidak banyak berubah dari fosil-fosilnya yang ditemukan.
Spesies ini awalnya dideskripsikan oleh Linnaeus pada 1771, julukan tertentu biloba berasal dari bahasa Latin 'dua' bis dan 'lobed' Loba, mengacu pada bentuk daun. Biji Ginkgo tidak dilindungi oleh ovarium dinding, itu morfologis dapat dianggap sebagai gymnospermae. Para aprikot struktur seperti yang dihasilkan oleh pohon ginkgo perempuan secara teknis tidak berbuah, tetapi benih yang memiliki cangkang yang terdiri dari bagian lunak dan berdaging (sarkotesta), dan bagian keras (sclerotesta ).
Ginkgo ini diklasifikasikan dalam divisi Gingkophyta, terdiri dari kelas Ginkgoopsida tunggal, Ginkgoales ketertiban, keluarga Ginkgoaceae, genus Ginkgo dan merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dalam kelompok ini. Ini adalah salah satu yang paling terkenal contoh dari sebuah fosil hidup, karena selain Ginkgoales biloba tidak diketahui dari catatan fosil setelah Pliosen.
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar- Rahman: 10 – 13)
Ciri-ciri
Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok suplir.
Batang Tinggi pohon Ginkgo biloba dapat mencapai 30 atau 40 meter dan lebarnya sekitar 8 meter. Batangnya memiliki diameter 3 atau 4 meter. Batangnya lurus seperti tiang dan bercabang. Termasuk jenis batang dikotom.
Daun berukuran 5-10 cm (2-4 inchi) dan kadang-kadang sampai 15 cm (6 inchi). Selama musim semi daun berwarna hijau, dan berubah menjadi kuning emas saat gugur. Daun dari pohon ini bentuknya menarik dan unik dibanding pohon lainnya. Bentuknya 1/4 bundar, bagian ujungnya berliku-liku. Selintas mirip kipas terbuka. Seperti halnya suflir, daun ginkgo pun sama-sama sulit basah jika tertimpa air. Daun terbagi menjadi 2 lobus.
Akar Memiliki perakaran tunggang yang kuat. Bunga Ginkgo Biloba merupakan tumbuhan dioecious, yang memiliki bunga jantan dan betina pada pohon yang berbeda. Bunga jantan memiliki daun yang tipis dan petala yang berwarna kekuningan yang terdapat pada ujung cabang. Sedang bunga betina lebih sederhana, berkelompok secara berpasangan, dan pada tangkai yang panjang terdapat 2 ovulum yang bebas. Buahnya berbentuk bulat, berwarna kuning. Buah diproduksi dalam jumlah yang banyak dan mengalami absisi pada bulan Oktober.
Bunga tersusun atas daun kelopak (sepal). Daun mahkota (petal) kesatuan dari semua petal disebut mahkota bunga (korola). benang sari (stamen) , tangkai sari (filamen) kepala sari (antera ) dan daun buah (karpel) yang terdiri dari bagian dasar bakal buah (ovarium), ovarium mengandung bakal biji tangkai putik (stillus) kepala putik (stigma).
Familia Araucariaceae
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Araucariaceae
Genus : Araucaria, Agathis
Spesies: Araucaria sp dan Agathis alba
Ciri-ciri
Evergreen trees, mengandung resin. Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing. Strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar. jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19 mikrosporangia. Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap. Kecambah dengan 2-4 cotyledon. Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba.
Familia Podocarpaceae
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Podocarpaceae
Genus : Podocarpus
Spesies : Podocarpus imbricatus
Ciri-ciri
Terdapat di belahan bumi selatan Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris Strobilus jantan berbentuk conus dgn banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil. Strobilus betina hanya satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan pembungkus sukulen epimatium (homolog dgn sisik pembawa ovuli) atau tertanam dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus). Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah Contoh : Podocarpus imbricatus, P. Polystachyus
Reproduksi
Gingko adalah dioecious, dengan jenis kelamin terpisah, beberapa pohon yang betina dan lainnya adalah jantan. Jantan menghasilkan tanaman kecil kerucut serbuk sari dengan sporophylls masing-masing membawa dua microsporangia spiral diatur di sekitar poros tengah.
Tanaman betina tidak menghasilkan kerucut. Dua bakal biji terbentuk pada akhir tangkai, dan setelah penyerbukan, satu atau kedua berkembang menjadi benih. Benih adalah 1,5-2 cm. Lapisan luar berdaging ( sarkotesta berasal ) adalah lampu kuning-coklat, lunak, dan buah. Hal ini menarik dalam penampilan, tetapi mengandung asam butanoic (juga dikenal sebagai asam butirat) dan berbau tengik seperti mentega atau muntah ketika jatuh. Di bawah sarkotesta berasal adalah keras sclerotesta ("shell" benih) dan tipis endotesta, dengan nucellus seputar perempuan gametofit di pusat.
Pembuahan biji ginkgo terjadi melalui sperma motil, seperti pada sikas, pakis, lumut dan ganggang. Sperma yang besar (sekitar 70-90 mikrometer) dan mirip dengan sperma dari sikas, yang sedikit lebih besar. Ginkgo sperma pertama kali ditemukan oleh ahli botani Jepang Sakugoro Hirase pada tahun 1896. Sperma memiliki struktur berlapis-lapis yang kompleks, yang merupakan sabuk terus menerus badan basal yang membentuk dasar flagela beberapa ribu yang benar-benar memiliki silia mirip gerak. Aparat flagela / silia menarik tubuh ke depan sperma. Sperma hanya memiliki jarak kecil untuk perjalanan ke archegonia, dari yang biasanya ada dua atau tiga. Dua sperma dihasilkan, salah satunya berhasil menyuburkan ovula. Meskipun luas bahwa pembuahan biji ginkgo terjadi sebelum atau setelah mereka jatuh di awal musim gugur, embrio biasanya terjadi pada biji sebelum dan setelah mereka turun dari pohon.
Paleontologi
Ginkgo biloba Eosen daun dari McAbee, BC , Kanada.
Ginkgo fosil daun dari Jurassic Inggris
Ginkgo adalah fosil hidup, dengan fosil dikenali berhubungan dengan Ginkgo modern dari Permian, sejak 270 juta tahun. Gingkobiloba karakteristik motil sperma. Fosil disebabkan oleh Ginkgo genus pertama kali muncul di Jurassic Awal, dan genus diversifikasi dan menyebar ke seluruh Laurasia selama pertengahan Jurassic dan Kapur Awal . Ini menurun pada keragaman sebagai Kapur berkembang, dan pada Paleosen, Adiantoides Ginkgo adalah spesies Ginkgo hanya tersisa di belahan bumi utara sedangkan bentuk dan kurang didokumentasikan sangat berbeda berlangsung di belahan bumi selatan.
Pada akhir Pliosen, fosil Ginkgo menghilang dari catatan fosil di mana-mana kecuali di daerah kecil di Cina tengah di mana spesies modern selamat. Sangat diragukan apakah spesies fosil Belahan utara dari Ginkgo dapat diandalkan dibedakan. Mengingat lambatnya kesamaan evolusi dan morfologi antara anggota genus, mungkin ada hanya satu atau dua spesies yang ada di belahan bumi utara melalui keseluruhan dari Kenozoikum kini Ginkgobiloba (termasuk adiantoides Ginkgo.) dan Gingko gardneri dari Paleosen dari Skotlandia.
Setidaknya morfologis, Ginkgo gardneri dan spesies belahan bumi selatan adalah taksa pasca Jurassic hanya dikenal yang dapat tegas diakui. Sisanya mungkin telah ekotipe atau subspesies . Implikasi adalah bahwa Ginkgo biloba telah terjadi selama jangkauan yang sangat luas, memiliki fleksibilitas yang luar biasa dan genetik, meskipun berkembang secara genetik, tidak pernah menunjukkan banyak spesiasi . Walaupun mungkin tampak tidak mungkin bahwa suatu spesies mungkin ada sebagai entitas yang berdekatan untuk jutaan tahun, banyak dari kehidupan sejarah Ginkgo itu parameter cocok. Ini adalah: umur panjang yang ekstrim; tingkat reproduksi yang lambat (pada zaman Kenozoikum dan kemudian) distribusi, lebar ternyata berdekatan, tapi pasti kontrak ditambah dengan, sejauh dapat dibuktikan dari catatan fosil, konservatisme ekologi ekstrim (pembatasan untuk arus sungai lingkungan terganggu ).
Modern Ginkgo biloba tumbuh terbaik di lingkungan yang baik disiram dan dikeringkan, dan Ginkgo fosil sangat mirip disukai lingkungan yang sama: catatan sedimen pada sebagian besar daerah Ginkgo fosil menunjukkan itu tumbuh terutama dalam lingkungan yang terganggu di sepanjang sungai dan tanggul. Ginkgo karena itu menyajikan "paradoks ekologis" karena sementara ia memiliki beberapa sifat yang menguntungkan untuk hidup di lingkungan terganggu (reproduksi klonal) banyak lainnya hidup sejarah sifat (pertumbuhan lambat, ukuran biji besar, kematangan reproduksi alm) adalah kebalikan dari mereka ditunjukkan oleh tanaman modern yang berkembang dalam pengaturan terganggu.
Mengingat tingkat yang lambat evolusi genus, adalah mungkin bahwa Ginkgo merupakan praangiosperma strategi untuk bertahan hidup di lingkungan arus sungai terganggu. Fakta bahwa keragaman dalam Ginkgo genus turun melalui Kapur (bersama dengan pakis, sikas, dan cycadeoids) pada saat yang sama bahwa tanaman berbunga sedang meningkat, mendukung gagasan bahwa tanaman berbunga dengan adaptasi yang lebih baik untuk Ginkgo gangguan pengungsi dan asosiasi perusahaan dari waktu ke waktu.
Manfaat
Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba berfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas Untuk meremajakan sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan serotonin Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate) Ketika musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap dan dijauhi oleh manusia. Peluang agribisnis tannaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di Cina.
Sejarah Penggunaan Ginkgo biloba telah digunakan sebagai obat selama hampir 3.000 tahun. Dalam dunia kuno, daunnya digunakan untuk membantu sirkulasi darah dan untuk mengobati masalah kulit, seperti luka dan bintik-bintik.
Bijinya digunakan sebagai obat serta untuk keperluan memasak, dapat juga untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, masalah kandung kemih, dan bahkan kanker. Ginkgo juga secara tradisional digunakan untuk mengobati masalah paru-paru seperti asma dan bronkitis kronis.
Penggunaan modernnya untuk sebagian besar, hanya daun gingko yang sekarang digunakan untuk tujuan medis. Hal ini sangat jarang, di dunia barat, bahwa benih yang digunakan baik sebagai obat atau sebagai produk makanan. Ginkgo masih dianggap sebagai pengobatan yang baik untuk sirkulasi yang buruk. Namun, tidak muncul untuk memberikan bantuan apapun dari masalah kulit dan belum terbukti melawan kanker.
Dua komponen utama dari daun ginkgo adalah flavonoid dan terpenoid. Flavonoid, antioksidan yang berbasis tanaman, membantu melindungi pembuluh darah dan sistem saraf pusat. Terpenoid melebarkan pembuluh darah dan membantu menjaga platelet darah dari saling menempel.
Meskipun sekarang kebanyakan ginkgo digunakan oleh orang dewasa, umumnya tidak membahayakan anak-anak di atas usia dua. Telah ditemukan sangat berguna untuk orang dewasa dengan kognisi dan / atau gangguan konsentrasi seperti gangguan perhatian defisit. Sejak penemuannya 3.000 tahun yang lalu, ginkgo biloba tidak pernah keluar dari penggunaan. Pada abad ke-20 dan ke-21, ginkgo telah digunakan untuk mengobati masalah berikut:
Attention deficit disorder (ADD)
Ginkgo biloba adalah salah satu obat alami yang paling umum digunakan untuk mengobati gejala-gejala ADD. Ginkgo membawa lebih banyak oksigen ke otak dan membantu konsentrasi, sehingga membantu orang menenangkan diri dan fokus pada satu kegiatan pada suatu waktu. Telah terbukti sangat membantu untuk orang dewasa dengan gangguan tersebut.
Bersifat sebagai antioksidan
Seperti halnya vitamin E, maka ginkgo mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat melumpuhkan radikal-radikal bebas yang sering merusak sel-sel tubuh terutama sel otak dan sel darah merah. Ginkgo dapat berfungsi sebagai antioksidan karena mengandung senyawa antioksidan flavonoid yakni ginkgoflavonglikosida, ginkgolide dan bilobalide. Dari ketiga senyawa ini, yang paling poten aktivitas antioksidannya adalah ginkgoflavonglikosida. Penelitian di Perancis telah menunjukkan bahwa Ginkgo Biloba sangat efektif dalam melindungi membran sel (yang sebagian besar terdiri dari lemak) dari serangan radikal bebas, terutama pada sel otak. Sel otak sangat rentan terhadap serangan radikal bebas karena kandungan lemaknya paling tinggi dibandingkan sel tubuh lainnya.
Penyakit Alzheimer / demensia
Karena ginkgo telah terbukti untuk membantu konsentrasi bantuan dan meningkatkan kemampuan kognitif, itu lama berpikir bahwa hal itu bisa membantu meringankan, jika tidak sebaliknya, efek dari penyakit Alzheimer dan bentuk lain dari demensia.
Tinnitus
Pada saat ginkgo diresepkan untuk tinnitus. Telah terbukti cukup efektif karena dapat membantu pembuluh darah yang rusak dari telinga. Namun, tingkat keberhasilan tidak terlalu tinggi. Tinnitus, dengan cara apapun dianggap penyakit nomor satu yang menggunakan pengobatan ginkgo biloba.
Masalah mata
Jika diambil dengan benar, ginkgo dapat memperlambat kerusakan mata. Hal ini terutama membantu bagian dari retina yang dipengaruhi oleh degenerasi makula. Juga, ginkgo diambil dalam dosis besar, dapat membantu meningkatkan visi mereka dengan glaukoma.
Depresi dan gangguan kecemasan
Ginkgo dapat bertindak sebagai antidepresan. Hal ini juga telah terbukti membantu menenangkan suasana hati dari orang-orang dengan gangguan kecemasan. Namun, agar ginkgo untuk secara efektif mengobati gangguan kecemasan, itu harus dikombinasikan dengan obat alami lain, terutama jahe.
Impotensi
Ginkgo dapat memperkuat arteri yang memasok darah ke penis, sehingga membantu ereksi berlangsung.
Premenstrual sindrom (PMS) dan menopause
Ginkgo dapat membantu untuk wanita dengan gejala yang tidak menyenangkan dari PMS atau menopause. Hal ini dapat menenangkan suasana hati dan juga akan membantu mengendalikan otot-otot rahim.
Astma
Ginkgo dapat menjadi obat alami yang efektif untuk astma. Kemampuannya untuk melebarkan pembuluh darah dapat sangat mengurangi penyempitan jalan napas. Namun, terutama ketika merawat anak-anak dengan astma, ginkgo seharusnya hanya diberikan di bawah bimbingan seorang profesional medis.
Untuk penderita Diabetes
Lebih dari 34 hasil penelitian mengenai khasiat ginkgo terhadap manusia telah dipublikasikan sejak tahun 1975. Kesimpulannya, ginkgo dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate). Melimpahnya produksi ATP akan memacu metabolisme glukosa, yang merupakan bahan bakar bagi otak. Itulah sebabnya mengapa ginkgo efektif dalam meringankan stress, menahan datangnya lelah otak, dan menggiatkan daya pikir serta juga bermanfaat untuk penderita diabetes.
Gnetophyta
Oleh: Saibatul Islamiyah
Pengantar
Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau tangkil 7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk sayur – sayuran.
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit. Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginko biloba Jepang. Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat.
Klasifikasi Gnetum gnemon (Melinjo)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut.
Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus Ephedra atau yang di kenal dengan nama "Mormon tea" atau "Ma Huang" mengandung zat ephedrin dan pseudo-ephedrin. Zat ini jika di minum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat demam. Zat ini dapat pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang digunakan sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di seluruh gurun di dunia.
Berbeda dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia, Welwitschia hanya tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan daun berupa helai - helai yang besar dan panjang mirip gurita ini cukup lambat. Kebutuhan airnya sebagian besar dipenuhi melalui kabut.
Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah melingkar atau berkarang, Cirri lain Ordo ini juga yaitu dengan Batang pohon yang lurus kira-kira 20 meter dan bercabang, Akarnya tunggang, Tulang daun menyirip, tipis dan melebar. Berumah dua karena strobilus jantan dan betina terletak pada pohon yang berbeda, strobilus jantan dan betina terdapat dalam 1 pohon, serta ada yang berumah satu dan berumah dua. Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum(melinjo dan kerabatnya), Welwitschia, dan Ephendra. Banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
Sesuai dengan firman Allah QS.Ar'rad ayat :4
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-buku. Bunga jantan berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu. Bunga betina berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga (3) lapisan pelindung. Biji dilindungi perianth yang berdaging. Memiliki ovulum yang lebih tertutup, tetapi mikropilnya tetap terbuka.
Liana berkayu, beberapa tegak.
Percabangan bersendi dan menebal
Daun sederhana, berhadapan, menyirip.
Melinjo ditemukan di seluruh kawasan Asia Tenggara (meskipun merupakan tumbuhan asli dari Jawa dan Sumatra) dan tersebar hingga mencapai sebelah utara Assam dan sebelah timur Fiji. Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan pada ketinggian hingga 1200 m. Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi. Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan danperkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekaranganrumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung. Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 – 8 m.
Tanaman ini bisa hidup mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 – 100 kg. Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah. Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m. Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging. Daun berhadapan, berbentuk jorong, urat daun sekunder saling bersambungan. Perbungaan majemuk soliter dan aksiler, melingkar di tiap nodus, panjang bunga 3—6 cm. Terdapat 5 – 8 bunga betina di tiap nodus, berbentuk bola. Buah seperti buah kacang, berbentuk jorong, bagian ujungnya runcing pendek, ketika masak warna buah berangsur-angsur akan berubah dari kuning, merah hingga keunguan. Satu biji dalam satu buah, buah besar dan kulit tengahnya keras berkayu.
Kandungan Nutrisi Gnetum gnemon:
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit. Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginko biloba Jepang. Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daun,kulit daun , akar, sampai biji, ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positifdan negatif. Banyak mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam urat (Hiperurisemia) yang signifikan. Hal ini benar karena melinjo mengandung purin. Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara berlebihan. Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan purin tinggi, konsumsi gula dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. Kegemukan, pengguna obat diuretik, diet penurunan berat nadan, juga sering menyebabkan hiperurisemia. Namun, apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam urat.
Konsumsi berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya meningkat. Jadi, bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan asam urat.
Kandungan Senyawa:
Setiap 100 gram mengandung: Air 30 g, protein 11 g, lemak 1,7 g, karbohidrat 9,1 g, serat 6,8 g, phosphor 24 mg, calsium 151 mg, besi 2.5 mg dan vit A 10889 IU, Energi 310 kJ/100 g.
Manfaat Gnetum gnemon :
Daun-daun muda, bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah menjadi sayur,
Bagian paling penting dari Melinjo adalah biji. Biji Melinjo dapat dimakan kering, dimasak, atau diawetkan menjadi kerupuk (Emping). Emping merupakan panganan hasil industri rumah tangga dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat di Jawa.
Selain itu, pohon Melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga baik ditanam untuk pemulihan kembali areal kritis. Di Jawa Tengah, Melinjo ditanam untuk merehabilitasi lahan dan konservasi tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai Gobeh. Spesies ini telah direkomendasikan sebagai tanaman penghijauan.
Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana.
Angiopermeae
Monocotiledoneae
Oleh: Supraptini Lady Diana
Pengantar
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya.
Ciri-ciri Tumbuhan Monokotil
Memiliki sistem akar serabut
Bentuk sumsum atau pola tulang daun (Melengkung atau sejajar)
Ada tudung akar / kaliptra
Jumlah keping biji atau kotiledon (satu buah keping biji saja)
Kandungan akar dan batang (Tidak terdapat kambium)
Jumlah kelopak bunga (Umumnya adalah kelipatan tiga)
Pelindung akar dan batang lembaga (Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza)
Pertumbuhan akar dan batang (Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar)
Struktur biji monokotil
Kulit Biji
Endosperma, adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat di kotiledon yang mengandung cadangan makanan.
Skutellum / kotiledon / keping biji. Kotiledon mengandung cadangan makanan yang di dalamnya terdapat pati, protein dan beberapa jenis enzim.
Koleoptil, adalah selubung ujung embrio/plumula.
Plumula, adalah kuncup primer pucuk batang lembaga.
Radikula (bakal akar).
Koleoriza, adalah bagian yang menyelubungi akar.
Embryonic axis, adalah bagian bawah/pangkal embrio.
Hipokotil, adalah bagian bawah embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
Epikotil, adalah bagian atas embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
Embrio (bakal tumbuhan)
Struktur tubuh tumbuhan Monokotil berbeda dengan tumbuhan dikotil. Perbedaan itu terletak pada akar, batang, daun, dan bunganya. Akar pada tumbuhan berkeping satu atau Monokotil merupakan akar serabut. Oleh karena itu, tumbuhan monokotil tidak sekokoh tumbuhan dikotil. Batang tumbuhan Monokotil beruas-ruas dan tidak bercabang-cabang. Batang pada tumbuhan jenis ini tidak dapat membesar karena tidak berkambium. Pada batang tumbuhan monokotil terdapat jaringan pengangkut, yaitu pembuluh xilem dan pembuluh floem yang letaknya tidak teratur. Daun tumbuhan monokotil berbentuk pita, sedangkan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Daun-daun ini menempel langsung pada bantangnya. Seperti pada tumbuhan Dikotil, tumbuhan Monokotil juga mempunyai bagian-bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Pada umumnya, kelopak, mahkota, dan benang sari berjumlah tiga atau kelipatannya. Tumbuhan monokotil digolongkan atas beberapa suku. Suku-suku tersebut terdiri dari, suku rumput-rumputan, suku pinang-pinangan, suku anggrek-anggrekan, suku pisang-pisangan, dan suku jahe-jahean. Masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut:
Suku Rumput-rumputan (Graminaeae)
Suku Rumput-rumputan (Graminaeae) mempunyai daun berbentuk pita dan bertulang daun sejajar. Daun suku rumput-rumputan melekat langsung pada batang, yaitu pada tiap ruas batangnya. Bunga Suku Rumput-rumputan (Graminaeae) berupa bulir dan penyerbukannya dibantu angin. Contoh Suku Rumput-rumputan (Graminaeae) adalah:
Rumput, biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak,
Padi dan jagung, merupakan sumber karbohidrat, bahkan di beberapa daerah di Indonesia menjadi bahan pokok,
Tebu, dimanfaatkan untuk membuat gula.
Klasifikasi Gandum
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotilae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Triticum
Species : Triticum sativum
Suku Pinang-pinangan (Palmae)
Pada umumnya, Suku Pinang-pinangan (Palmae) mempunyai batang yang tidak bercabang. Tulang daunnya menyirip, namun ada pula yang berbentuk kipas. Bunganya berupa karangan atau tongkol. Letak tongkol ini pada ketiak daun atau ujung batang. Contoh tumbuhan Suku Pinang-pinangan (Palmae), antara lain:
Pinang merah dan palem, biasanya dipelihara sebagai tanaman hias,
Kelapa, hampir semua bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan,
Salak, buahnya dapat dimakan.
Klasifikasi Kelapa
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotilae
Ordo : Aracales
Famili : Palmae
Genus : Cocos
Species : Cocos nicifera
Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae)
Biasanya, Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae) hidup secara epifit pada tumbuhan lain. Akar Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae) berupa akar rimpang dan mempunyai sel khusus yang berguna untuk menempel pada tumbuhan yang ditumpanginya. Daun Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae) berdaging dan tepinya rata. Baik kelopak bunga maupun magkota bunganya, masing-masing berjumlah tiga buah. Contoh
Suku Angrek-anggrekan (Orchidaceae) adalah:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan).
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbuji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo : Orchidales
Family : Orchidaceae (anggrek-anggrekan)
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis JJS; Phal. Javanica; Phal. Amboinesis JJS, dan lain-lain.
Suku Pisang-pisangan (Musaceae)
Daun tumbuhan Suku Pisang-pisangan (Musaceae) berbentuk seperti lanset dan tulang daunnya menyirip. Batang Suku Pisang-pisangan (Musaceae) merupakan batang semu, sedangkan bunganya berupa karangan bunga. Karangan bunga ini terdiri atas banyak bunga. Suku Pisang-pisangan (Musaceae) banyak jenisnya dan biasanya diambil buahnya. Buah pisang banyak mengandung, vitamin A yang bermanfaat bagi kesehatan.
Klasifikasi Pisang
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae)
Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) mempunyai batang yang tumbuh dari rimpang. Rimpang ini tumbuh menjalar di dalam tanah. Daun Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) mempunyai pelapah yang memeluk batang dan letak daunnya berseling atau tersusun spiral. Mahkota bunga Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) berjumlah tiga dan kelopak bunganya berbentuk tabung. Contoh tumbuhan Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) antara lain, Jahe, kunyit, kencur, dan bunga tasbih.
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
Dalam Al-Quran al-Insan: 17-19 jahe disebut dengan Zanjabil. Coba simak ayat-ayat berikut ini :
"Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe."
"(yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil."
"Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan."
Ternyata jahe merupakan minuman surga, tentu ada rahasia dibalik nikmat jahe sehingga rimpang ini dijadikan salah satu sajian di surga.
Salah satu hikmah rahasia yang telah ditemukan adalah khasiat jahe sebagai obat berbagai penyakit. Dalam Al Adab As Syar'iyah, Ibnu Muflih Al hanbali (763 H) menjelaskan bahwa rempah-rempah yang populer didunia Arab dengan sebutan nama zanjabil ini bisa menghilangkan gangguan pencernaan yang disebabkan jumlah udara gas yang berlebihan didalam perut. Selain itu, juga mengurangi resiko yang disebabkan oleh makanan yang beku dan kenyal, serta membantu memudahkan proses pencernaan.
Pandangan para ulama itu juga diakui oleh dunia farmasi modern. Dalam British Journal of Anaesthasia vol. 84 (2006) disebutkan bahwa untuk mengatasi mual dan muntah, jahe bisa diandalkan. Karena jahe mampu memblok seretonim, yakni senyawa yang menyebabkan perut berkontraksi. Kandungan gingeros yang ada dalam jahe juga bisa digunakan sebagai peringan rasa sakit. Bahkan dalam British Journal of Nutrition vol. 96 (2006), beberapa ahli biologi Universitas Kuwait menjelaskan, rempah-rempah yang memiliki nama latin Zingiber Offcinale ini amat bermanfaat bagi penderita penyakit Diabetes Melitus karena bisa menurunkan glukosa, kolesterol, dan kadar protein dalam air seni secara signifikan.
Penelitian lain membuktikan ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bekteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikogulan (anti pembekuan darah) yang lebih hebat daripada bawang putih atau bawang merah kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam. Jahe juga mampu menurunkan darah dan hati. Secara ilmiah juga jahe terbukti melawan bakteri escherichia coli, penyebab penyakit diare. Dalam tradisi pengobatan herbal di negeri ini, jahe dilumatkan sering digunakan sebagai pertolongan pertama terhadap luka akibat gigitan ular berbisa.
Jadi Allah SWT telah memberikan banyak nikmat dan manfaat kepada manusia lewat rempah minuman surga ini.
Klasifikasi Jahe
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotilae
Ordo : Zingiberales
Dicotiledoneae
Oleh: Husnul Budiatman Dani
Pengantar
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil).Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan akhiran - opsida(Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil").
Sistem klasifikasi APG II, yang perlahan-lahan mulai luas dipergunakan, tidak mengakui kelompok ini lagi karena bersifat parafiletik: tidak utuh jika tumbuhan berbiji tunggal tidak dimasukkan. Lebih jauh lagi, sistem ini menemukan bahwa dalam kelompok ini terdapat paling tidak tujuh klade yang berbeda secara genetik:
Suku Amborellaceae
Suku Chloranthaceae
Bangsa Nymphaeales
Bangsa Austrobaileyales
Magnoliids
Bangsa Ceratophyllales
Eudicots (dikotil sejati)
Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik yang memiliki ciri-ciri khas Magnoliopsida secara konsisten dan disebut eudicots ("dikotil benar/sejati"). Ironisnya, Magnoliaceae tidak termasuk di dalam dikotil sejati.
Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa famili, adalah sebagai berikut:
Papilionaceae (suku kacang-kacangan)
Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga berbentuk seperti kupu-kupu. Pada akar terdapat bintil yang merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh: kacang tanah, kacang hijau, dan kacang panjang
Euphorbiaceae(suku getah-getahan)
Merupakan tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya menjalar atau membelit. Contoh: ketela pohon dan karet.
Mimmosaceae
Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk, karangan bunga berbentuk bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: Mimmosa pudika (si kejut), Leucaena glauca (petai cina).
Caesalpiniaceae (suku johar)
Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya bias dipakai sebagai obat. Contoh: kembang merak, asam, johar.
Labiatae
Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga memiliki mahkota dan kelopak, benang sari 2 atau 4 dan putik 1. Contoh: kemangi, kumis kucing.
Convolvulaceae
Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar, melilit dan bergetah. Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.
Myrtaceae
Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air dan jambu biji.
Moraceae
Habitus pohon, daun tunggal, duduk daun menyebar terlindung oleh daun penumpu yang memeluk ranting. Seluruh bagian tubuhnya bila terlika akan mengeluarkan getah. Contoh: nangka dan beringin.
Rutaceae (jeruk)
Daunnya mengeluarkan aroma yang sangat khas. Contoh: jeruk bali, dan jeruk nipis.
Rubiaceae
Daunnya tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap ruas. Contoh: kopi
Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Tumbuhan berdaun tunggal, kulit batang dan buah dapat menghasilkan benang. Contoh: kapas dan rosela.
Bombaceae
Tumbuhan berdaun tunggal, duduk daun tersebar, dan bunga berwarna menarik. Contoh: durian.
Apocynaceae (suku kamboja)
Tumbuhan berkayu, bunga mencolok dan bergetah. Contohnya: kamboja, dan alamanda.
Verbenaceae,Contohnya tanaman jati.
Annonaceae, Contohnya srikaya dan sirsak.
Cucurbitaceae
Tumbuhan yang menjalar dipermukaan tanah dan sering dikenal sebagai timun-timunan. Contohnya: mentimun, dan labu.
Asteraceae
Tumbuhan yang menpunyai bunga majemuk bentuk cawan (memiliki bunga tengah dan bunga tepi). Contohnya: bunga matahari dan kenikir.
Contoh tumbuhan dikotil :
Kacang tanah
Mangga
Rambutan
Belimbing dll.
Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :
Bentuk akar.
Memiliki sistem akar tunggang
Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Menyirip atau menjari
Kaliptrogen / tudung akar
Tidak terdapat ada tudung akar
Jumlah keping biji atau kotiledon
Ada dua buah keping biji
Kandungan akar dan batang
Ada kambium
Jumlah kelopak bunga
Biasanya kelipatan empat atau lima
Pelindung akar dan batang lembaga
Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
Pertumbuhan akar dan batang
Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Struktur-strukturpadatumbuhan
Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.
Organ Tumbuhan
Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Fungsi Akar
Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
Epidermis
Korteks
Endodermis
Silinder Pusat/Stele
Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
Jaringan Batang
Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim..
Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
Dalam Al quran Allah SWT. Menjelaskan:
"Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya."
1
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui."
[166] Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
BAB IV
PENUTUP
Simpulan
Simpulan yang dapat tertulis dari retorika-retorika yang telah tersampaikan pada materi ini bahwa Tumbuhan Tingkat Tinggi (Spermatophyta) merupakan tumbuhan berbiji, yang dimana pembagian umum yang termasuk ke dalam sektor tersebut adalah:
Gymnospermeae
Cycadophyta
Batangnya Cycadophyta tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk batang yang memanjang. Habitus (perawakan) Cycadophyta menyerupai pohon palem. Contoh spesies ini Cycas rumphii.
Ginkgophyta
Ginkgo ini diklasifikasikan dalam divisi Gingkophyta, terdiri dari kelas Ginkgoopsida tunggal, Ginkgoales ketertiban, keluarga Ginkgoaceae, genus Ginkgo dan merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dalam kelompok ini. Ini adalah salah satu yang paling terkenal contoh dari sebuah fosil hidup, karena selain Ginkgoales biloba tidak diketahui dari catatan fosil setelah Pliosen.
Gnetophyta
Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau tangkil 7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk sayur – sayuran.
Angiospermeae
Monocotiledoneae
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga
Dicotiledoneae
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon).
Saran
Perbanyaklah waktu luang untuk mendalami ilmu ini baik dengan membaca buku, kajian-kajian, dan jurnal-jurnal perspektif para ahli maka dengan hal tersebut memudahkan kita untuk memahami dan dapat menjadi suatu yang melekat pada diri sehingga dengan itu kita pun dapat mengenal dunia tumbuhan dengan pandangan Takson atau pengelompokannya.
Latihan
Jelaskan perbedaan utama antara tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan biji tertutup baik dari segi morfologi maupun reproduksinya ?
2. Jelaskan dengan matriks (tabel) perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil ?
3. Sebutkan beberapa manfaat tumbuhan biji tertutup bagi kehidupan manusia !
Kenapa Ginkgo biloba dimasukkan ke dalam fosil dan bagaiana manfaat Ginkgo biloba dalam kesehatan?
Jawab: Ginkgo termasuk salah satu pohon tertua yang masih hidup di dunia, karenanya ginkgo dikenal juga sebagai tanaman fosil. Para arkeolog memperkirakan tanaman ini tumbuh sejak kurang lebih 200 juta tahun yang lalu. Di Cina bahkan masih ada pohon ginkgo berumur lebih dari 1.000 tahun. Dibandingkan dengan tanaman berbentuk pohon lainnya, tanaman ginkgo tergolong berumur sangat panjang, sehingga sering dimitoskan sebagai tanaman panjang usia. Manfaat dalam kesehatan, ginkgo dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti ; Penyakit Alzheimer / demensia, Tinnitus, Masalah mata, Astma, dan Diabetes.
Kenapa tanaman melinjo tidak dapat hidup di daerah panta ?
Jawab: karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.
Sebutkan ciri – ciri umum dari ordo gnetales ?
Jawab: Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah melingkar atau berkarang
Apa yang terjadi jika kita mengkonsumsi secara berrlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping hasil olahan melinjo?
Jawab: Akan menyebabkan kadar asam uratnya meningkat
BAB III
TERMINOLOGI
Angiospermae : tumbuhan biji tertutup
Cocos nicifera : kelapa
Cotyledon :kepingbiji
Dioecious : yang memiliki bunga jantan dan betina pada pohon yang berbeda
Gnetum : genus dari melinjo dengan kerabat
Graminaeae : suku rumput-rumputan
Hiperurisemia : kenaika asam urat
karminatif : peluruh kentut
Keleorhiza : akar lembaga
Koleoptil : batang lembaga
Kotiledon : keping biji
Mikrospangia :sporakecil
Mikrosporofil :daunkecil
Monokotiledon : biji berkeping satu (tunggal)
Musa parasidiaca : pisang
Musaceae : suku pisang-pisangan
Orchidaceae : suku anggrek-anggrekkan
Ovulum : pembungkus biji
Plantae : tumbuh-tumbuhan
Spermatophyta : tumbuhan berbuji
Strobilus :alatkelaminjantan/betina
Zingiberaceae : suku jahe-jahean