Getaran seluruh tubuh
Tubuh akan terpajan dengan getaran di tempat kerja oleh banyak mesin, seperti mesin konstruktor (buldoser dan forklift), peralatan berat (alat penggiling) dan lain-lain. Terdapat 2 macam getaran dalam kerja, yaitu: segmental se gmental dan getaran seluruh tubuh. Getaran segmental ditransmisikan melalui tangan dan lengan. Sedangkan getaran seluruh tbuh seperti kaki ketika berdiri dan punggung dan bokong ketika ketika duduk. Selain masalah muskuloskeletal, pajanan getaran seluruh tubuh selama bekerja juga mempengaruhi psikomotor, fisiologis dan sistem fisik tubuh. Kendaraan Umum dan Industri Menghasilkan Pajanan Getaran Seluruh Tubuh Industri Kendaraan Pabrik Forklifts Konstruksi Buldoser, truk gandeng, alat derek, traktor Transportasi Bus, helikopter, kereta bawah tanah, kereta api, truk Pertanian Traktor
Seperti struktur mekanis lain, tubuh manusia mempunyai frekuensi resonansi. Respon manusia terhadap getaran tidak dapat dijelakan dengan menggunakan frekuensi respon tunggal. Terdapat banyak resonansi dalam tubuh dan frekuensi resonansi bervariasi diantara orang dengan postur yang berbeda. Efek kesehatan akibat getaran get aran seluruh tubuh pada pengemudi alat berat dibandingkan dengan pekerja pada lingkungan yang yang sama yang tidak terpajan getaran seluruh tubuh. Pajanan getaran jangka pendek dengan kisaran 2-20 Hz pada 1 m/detik 2, seseorang akan merasakan beberapa gejala:
Sakit perut
Perasaan yang tidak nyaman termasuk sakit kepala
Nyeri dada
Mual
Gangguan keseimbangan
Kontraksi otot dengan penurunan kemampuan kerja
Gangguan bicara
Pajanan getaran jangka pendek dapat menyebabkan mesalah kesehatan serius, terutama dengan vertebra:
Perubahan degeneratif vertebra
Herniasi diskus
Kelainan sistem pencernaan
Efek akut Ketidaknyamanan Ketidaknyamanan disebabkan karena akselerasi getaran yang dipengaruhi frekuensi getaran, arah getaran, tempat kontak dengan tubuh dan waktu dari pajanan getaran. Untuk getaran vertikal dari orang yang duduk, ketidaknyamanan disebabkan meningkatnya frekuensi yang merupakan ukuran besarnya getaran. Gangguan Aktifitas Getaran dapat merusak penerimaan informasi (contoh oleh mata), keluaran dari informasi (contoh gerakan tangan dan kaki) atau proses komplek sentral yang menghubungkan penerimaan dan keluaran (contoh belajar, membuat keputusan). Efek yang terbesar dari getaran seluruh tubuh adalah proses penerimaan (terutama penglihatan) dan proses keluaran (terutama kontrol tangan yang berkesinambungan). Efek Jangka panjang Risiko pada Vertebra Penelitian epidemiologis menunjukkan peningkatan risiko pada vertebra pekerja yang terpajan secara terus-menerus beberapa tahun (seperti bekerja pada traktor). Survei kepustakaan menyimpulakan bahwa getaran seluruh tubuh dalam jangka panjang dapat meningkatkan risik Nyeri Punggung Bawah (NPB).
Kriteria Diagnostik Secara umum, kriteria diagnostik dibuat berdasarkan riwayat medis yang spesifik, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan diagnostik lanjut seperti foto rontgen. Hanya di Belanda yang tidak membutuhkan pemeriksaan diagnostik lanjut. Sebagai tambahan pertanyaan medis, pedoman di Belanda merekomendasikan (tapi ini bukan kewajiban) beratnya rasa sakit harus dievaluasi dengan Visual Analogue Scale (VAS). Negara
Riwayat Medis
Tanda dan Gejala Klinis
Belgia
NPB
Sesuai dengan rasa sakit
Jerman
NPB, berasal dar pekerjaan
Belanda Perancis
NPB, >50% skor VAS Nyeri sciatic dan nyeri menjalar ke tungkai atas
Sindrom dihubungan dengan discus intervertebralis Sesuai dengan rasa sakit Herniasi dari discus lumbal
Pemeriksaan lanjut (Xray, MRI) Degenerasi tidak berdasarkan umur Perubahan patologis discus intervertebralis Tidak dibutuhkan Herniasi dari discus lumbal
Pengukuran Risiko akibat Getaran Seluruh Tubuh Getaran diukur dari tiga arah: longitudinal (bokong sampai kepala-az) dan dua arah transversal (dada sampai punggung-ax, dan sisi kanan sampai kiri-a y). Ketika getaran terjadi lebih dari satu arah, efek terhadap penampilan dan kenyamanan dari gerakan kombinasi lebih besar dari;ada komponen tunggal. Gambar Pengukuran Getaran seluruh tubuh berdasarkan koordinat dan posisi tubuh
Untuk getaran seuruh tubuh harus diukur pada permukaan antara tubuh dan sumber getaran. Untuk posisi duduk, penempatan akselerometer pada permukaan dudukan di bawah tuberositas ischiadia dari subjek. Getaran juga kadangkala diukur pada dudukan punggung dan juga kaki. Gambar Pengukuran Getaran Seluruh Tubuh pada Posisi Duduk
Beberapa studi yang telah dipublikasikan, tingkat getaran untuk bermacam kendaraan yang digunakan di konstruksi, pabrik dan industri pertanian. Nilai ini tidak memasukkan tingkat pemeliharaan, usia kendaraan dan faktor berpengaruh lainnya.
Tabel Perbandingan Nilai Getaran pada Bermacam Kendaraan Kendaraan Truk Forklift Buldozer Traktor di aspal Traktor di jalan Traktor di lapangan Truk container Buldoser dengan dudukan standar Buldoser dengan dudukan peredam getaran Forklifts
Arah Akselerasi Dalam x, y, dan z 0,8 0,4 – 1,3 1,17 1,1 0,6 1,0 0,52 – 0,64 0,43 – 0,80 0,4 – 2,3
Kriteria Pajanan Sebagai tambahan kriteria diagnostik, kriteria pajanan getaran seluruh tubuh tiap negara adalah berbeda. Lamanya pajanan minimal yang dibutuhkan bervariasi dari 1 tahun (untuk pajanan di atas 1m/s2) di Belanda sampai 10 tahun di Jerman. Penentuan Batasan Pajanan Respon manusia terhadap getaran seluruh tubuh tergantung dari frekuensi getaran, akselerasi (atau besarnya) getaran, dan beberapa lama seseorang terpajan getaran. Karena kesulitan mengevaluasi respon dan tidak konsisten kuantitas data yang diproleh dari penelitian, International Standards Organization (ISO) 2361/1 telah menentukan evaluasi terhadap manusia yang terpajan getaran seluruh tubuh. Standar ini dapat digunakan hanya pada situasi yang melibatan orang yang sehat yaitu orang yang untuk melakukan aktifitas rutin termasuk bepergian dan mengatasi dan mengatasi tekanan pada pekerjaan. Standar ini memberi batasan angka terhadap pajanan getaran yang ditransmisikan dari permukaan padat ke tubuh manusia dengan frekuensi anatara 1 sampai 80 Hz. Standar ini memberikan perhatian pada tiga tingat yang berbeda: reduced comfort, frecuency decreased profiency dan exposure level.
Batasan reduced comfort (RCB) dapat dapat digunakan ketika perhatian ditujukan pada kenyamanan penumpang seperti dalam kereta dan bus. Batasan frequency decreased profiency (FDPB) dapat digunakan ketika perhatian ditujukan pada efisiensi operator pemeliharaan seperti situasi ketika operator membutuhkan kerja yang akurat. Batasan Exposure Level (EL) dapat digunakan pada ketika perhatian ditujukan pada kesehatan dan keselamatan pekerja seperti NPB) dan perlakuan organ dalam.
Tingkatan untuk setiap kriteria didefinisikan sebagai waktu maksimum dimana operator harus terpajan dengan getaran. Tingkatannya dari 1 menit ke 24 jam. Untuk waktu pajanan:
EL = 2FDPB RCB = FDPB/3,14