MAKALAH ORAL MEDICINE 1 FRICTIONAL KERATOSIS
Disusun oleh:
Thalya Khansaleta (04031181419001) (04031181419001) Brigita Nicken (04031181419002) (04031181419002) ah!a "unita (04031181419003)
Dosen #e!$i!$ing: %rg& 'iti us%iana #usa Dei* +&K,'
#-./+ 'TD K,D-KT,/N .. /KT/' K,D-KT,/NN,'T/' '56/"/ T/7N /6//N 201201
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah- Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul, “FR!T"NA# $%RAT"SS& tugas dari mata kuliah "ral
'edi(ine )leh drg*Siti Rusdiana Puspa +ei, '*$%S* Adapun makalah ini berisi .ab yakni .ab 1 berupa pendahuluan dari
pembuatan makalah, .ab 1 berupa pembahasan darilesi /ri(ti)nal
kerat)sis dimulai dari de0nisi, prealensi, gambaran klinis, gambaran hist)l)gis, penegakan diagn)sa, diagn)sa banding dan juga pr)gn)sis serta
penatalaksanaannya*
.ab
yang
berisi
kesimpulan
berupa
ringkasan dari makalah ini* $ami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini* Akhir kata, sem)ga segala in/)rmasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat berman/aat bagi pemba(a*
Palembang, 11 September 2314
Penulis
2
KATA PENGANTAR.................................................................. ...................2 DAFTAR ISI................................................................................. .....................................3 BAB
I
PENDAHULUAN.............................................................. ..................4 BAB
II
PEMBAHASAN................................................................ .................5 2.1 Defnisi......................................................................... ................6 2.2 Pre!"ensi..................................................................... ...............6 2.3 F!#$%r
E$i%"%&i
'!n
Pre'is(%sisi...............................................) 2.4 G!*+!r!n His$%(!$%"%&is.........................................................., 2.5 G!*+!r!n K"inis........................................................................-
2.6 !r!
Pene&!#!n
Di!&n%s!.........................................................a* Anamnesa .............................................................................
..........b*
Pemeriksaan
klinis.........................................................................(*
Pemeriksaan
Penunjang.................................................................1/
2.) Di!&n%s! B!n'in&......................................................................1 / 2., Pen&%+!$!n
'!n
Pr%&n%sis........................................................11 BAB
III
KESIMPULAN................................................................. ...............12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... ..............13
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN 'un(ulnya
lesi
putih
pada
muk)sa
disebabkan
karena
hiperkerat)sis, kelebihan keratin serta penyerapan salia yang akhirnya menunjukkan lesi putih* Selain dari lingual 0li/)rm papila, keratinisasi dapat juga terlihat dari derajat keabn)rmalan mulut* Plak putih kr)nis pada muk)sa sering didiagn)sis sebagai leuk)plakia* Namun dari beberapa lesi yang dapat ditemukan salah satunya adalah /ri(ti)nal kerat)sis yang merupakan salah satu lesi )ral
ringan
yang
sering
terjadi
pada
kebanyakan
pasien*
+ikarenakan hal tersebut kami bermaksud untuk menjelaskan apa itu /ri(ti)nal kerat)sis* 1.2
R0*0s!n M!s!"! +alam perumusan masalah makalah ini, saya men()ba memberikan
jaaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini6 1* Apa itu /ri(ti)nal kerat)sis7 2* .agaimana gambaran klisnya7 * Apa penyebab dari penyakit ini7 5* Apa diagn)sa banding dari penyakit ini7 8* Apa gejala klinis dari penyakit ini7
1.3
T00!n
Adapun masalah yang saya bahas dalam makalah ini akan menjaab semua hal dalam /ri(ti)nal kerat)sis* 1* 'engetahui /ri(ti)nal kerrat)sis* 2* 'engetahui gambaran klnis /ri(ti)nal kerat)sis**
8
* 'engetahu penyebab dari /ri(ti)nal kerat)sis* 5* 'engetahui diagn)sa banding dari /ri(ti)nal kerat)sis* 8* 'engetahui gejala klinis dari /ri(ti)nal kerat)sis*
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI Fri(ti)nal kerat)sis adalah lesi putih yang berhubungan dengan gesekan kr)nis atau gesekan yang terjadi pada permukaan muk)sa mulut* 9al ini menyebabkan lesi putih hiperkerat)sis sebagai pelindung yang sesuai dengan kalus pada muk)sa* Fri(ti)nal kerat)sis dari muk)sa mulut ini umum terjadi dan biasanya merupakan resp)n terhadap iritasi ringan )leh penyebab seperti tepi tajam dari gigi atau rest)rasi, pr)tesa gigi, makanan abrasi/, menyikat gigi yang terlalu kuat dan memainkan alat musik tiup* .iasanya se(ara klinis ditandai dengan lesi putih tanpa unsur merah*
2.2 PREALENSI Surei yang paling k)mprehensi/ tentang prealensi lesi muk)sa mulut adalah Nati)nal 9ealth dan Nutriti)n %:aminati)n Surey $etiga ;N9AN%S <* Pemeriksaan )ral dilakukan pada 1=*28 )rang deasa* !heek and lip biting memiliki prealensi *38> dan peringkat ketiga dalam prealensi lesi )ral, sementara /ri(ti)nal kerat)sis memiliki nilai prealensi 2*4=> dan peringkat keempat* Pada surei yang sama, ketika 13*33 anak-anak yang berumur 2-1= tahun diealuasi, nilai prealensi untuk /ri(ti)nal kerat)sis adalah 3*24>* +alam sebuah penelitian di +enmark dari 23* )rang yang berusia 18 tahun dan lebih tua, prealensi dari /ri(ti)nal kerat)sis adalah 8*8>* +emikian pula, prealensi untuk /ri(ti)nal kerat)sis dari penelitian yang lebih ke(il dari )rang deasa $enya adalah 8*8>* +i Sl)enia, prealensi untuk /ri(ti)nal kerat)sis adalah 2*2>* 4
$etika penelitian terbatas pada indiidu yang men(ari peraatan di klinik )ral medi(ine, /rekuensi yang lebih luas dan kejadiannya telah di(atat* +alam penelitian yang terbatas pada pasien yang diraat di sek)la dental di Spany)l, prealensi 11*8> untuk /ri(ti)nal kerat)sis, 13*=> untuk linea alba, dan 4*?> untuk (heek biting* +alam penelitian sek)lah dental ndia, /ri(ti)nal kerat)sis merupakan lesi )ral yang paling umum ditemukan terjadi pada 8*?> pasien* $etika pasien yang diraat di rumah sakit dan klinik diealuasi pada klinik )ral medi(ine Australia, lesi hyperkerat)sis, termasuk lesi karena tembakau, ter(atat 11*4> untuk pasien yang diraat di rumah sakit dan 13*> untuk pasien klinik* Penelitian terbesar dari 2*=?8 pasien, ada pada klinik sek)lah dental 'eksik), ditemukan baha /ri(ti)nal kerat)sis merupakan temuan muk)sa mulut yang paling umum ketiga, dengan tingkat prealensi 2 kasus dari 1333 pasien, sementara lesi (heek-biting menduduki peringkat kelima, atau 21*= kasus per 1333 pasien* 2.2.1 M%r$!"i$!s M%r+i'i$!s Fri(ti)nal kerat)sis dan ariannya tidak menimbulkan gejala dan lesi muk)sa jinak yang tetap terl)kalisasi tanpa hubungan dengan m)rtalitas atau m)rbiditas* 2.2.2
R!s
Tidak ada predileksi rasial yang tampak untuk )ral /ri(ti)nal kerat)sis* 2.2.3 enis Ke"!*in Se(ara umum, /ri(ti)nal kerat)sis tidak memiliki predileksi jenis kelamin, ke(uali untuk (heek biting dan lip biting, yang dua kali lebih umum pada anita dibandingkan dengan laki-laki* 2.2.4 Usi! "ral /ri(ti)nal kerat)sis mempengaruhi berbagai usia, dan /akt)r yang terlibat menentukan kel)mp)k usia yang lebih sering terkena, misalnya pada
indiidu
yang
mer)k)k
dan
meng)nsumsi
alk)h)l
akan
meningkatkan prealensi* Se(ara umum, lesi )ral /ri(ti)nal kerat)sis lebih sering terjadi pada )rang deasa*
2.3 FAKTR ETILGI DAN PRESDIPSISI =
Fri(ti)nal kerat)sis terlihat di daerah dengan peningkatan abrasi, yang menstimulasi epitel untuk meresp)n dengan meningkatkan pr)duksi keratin* Reaksi dapat dianggap sebagai resp)n 0si)l)gis terhadap trauma min)r* ritasi seperti gigi yang tajam, (heek biting, dan memakai gigi palsu yang tidak pas dalam aktu lama merupakan ()nt)h dari penyebab gesekan kr)nis* 'er)k)k dan k)nsumsi alk)h)l telah dilap)rkan sebagai /akt)r predisp)sisi* +engan demikian, perkembangan /ri(ti)nal kerat)sis terjadi ketika muk)sa mulut terkena /akt)r-/akt)r ini* #esi putih adalah sebagai akibat dari sel-sel lainnya yang diatur )leh tubuh karena bereaksi terhadap iritasi yang disebabkan )leh gesekan* Pada pasien dengan /ri(ti)nal kerat)sis, penyebabnya mudah diidenti0kasi* 1* $ebiasaan )ral dari menggigit pipi, mengunyah pipi, menjulurkan lidah, atau mengisap muk)sa sering dapat diidenti0kasi sebagai penyebab jika daerah lesi diperiksa hati-hati dalam hubungannya dengan bidang )klusal* 2* @igi palsu lepasan yang tidak pas, kasar, atau rusak atau alat )rt)d)ntik atau /raktur atau permukaan gigi yang tidak teratur sering mempengaruhi jaringan-jaringan lunak yang berdekatan* * $adang-kadang, lesi /ri(ti)nal kerat)sis dapat berkembang sebagai akibat dari g)s)kan k)nstan suatu benda eksternal, seperti pipa tembakau instrumen musik atau, mungkin, alat pekerja, yang untuk kenyamanan, diletakkan di mulut untuk aktu yang lama* 5* Penyebab lain mungkin adanya manipulasi jaringan dengan kuku yang panjang, yang mungkin dapat merusak muk)sa* 8* 'enyikat gigi yang tidak benar dan alat bantu kebersihan mulut lainnya mempengaruhi jaringan atta(hed gingia* 4* ritasi dari /ungsi pengunyahan dapat menyebabkan /ri(ti)nal kerat)sis ketika muk)sa ale)lar dan retr)m)lar menanggung tekanan makan* $etika lesi terjadi pada daerah tersebut, mereka disebut sebagai kalus ale)lar ridge* =* $ehamilan dapat se(ara signi0kan meningkatkan risik) menggigit pipi* ?
?* +alam kasus yang jarang terjadi, disebakan kerena terlalu sering menggunakan anestesi t)pikal, terlalu sering menggunakan )bat kumur antiseptik, atau pemberian )bat )r)mu()sal ;misalnya, ganja< yang menyebabkan kerat)sis dari iritasi kimia* B* denti0kasi kebiasaan tersebut tergantung pada riayat keseluruhan yang didapatkan*
2.4 GAMBARAN HISTPATLGIS Seperti yang ditunjukkan namanya, perubahan mikr)sk)pis yang utama adalah hiperkerat)sis* +alam hiperkerat)sis, kelebihan keratin terlihat di permukaan, dan sel-sel inCamasi bisa ada atau tidak ada dalam jaringan ikat yang mendasari* +alam mikr)sk)p /ri(ti)nal kerat)sis khas biasanya menunjukkan lapisan tebal )rth)keratinise dengan lapisan sel granular yang men)nj)l* Tidak ada dysplasia signi0kan dan radang dari ()rium dasar mungkin minimal dengan tidak adanya ulserasi* Pada kerat)sis karena kebiasaan mengunyah sering ada a(anth)sis dan permukaan
biasanya
tidak
teratur
dan
parakeratinised*
Sering
menunjukkan tudung dari k)kus bas)phili( adheren atau kumpulan bakteri yang lebih padat*
@ambar 1* Terdapat hiperplasia pada sel basal dan lapisan tebal dari )rth)keratin pada bagian permukaan
2.5 GAMBARAN KLINIS Se(ara klinis, lesi (enderung membentuk plak kerat)tik yang tersebar* Pada tahap aal, lesi ini pu(at dan translusen dan menyatu jelas ke muk)sa n)rmal di sekitarnya* $emudian akan menjadi lebih padat, B
putih dan memiliki permukaan yang kasar dan tidak teratur* #esi putih dapat ditemukan pada jaringan lunak yang berdekatan dengan permukan yang teriritasi* Fri(ti)nal kerat)sis terjadi pada daerah yang terkena trauma, seperti bibir, tepi lateral lidah, muk)sa bukal sepanjang garis )klusal dan edentul)us ridge* Fri(ti)nal kerat)sis pada area edentul)us dapat disebabkan karena pengunyahan atau makanan yang kasar* Dika sumber iritasi dihilangkan, maka lesi akan sembuh dengan sendirinya* #esi ini asimt)matik tapi dapat menyebabkan ke(emasan pada pasien karena dapat dianggap sebagai lesi ganas*
2.6 CARA PENEGAKAN DIAGNOSA
2&&1 /na!nesis #a%a e!eriksaan ana!nesis keluhan asien serta enye$a$ lesi %aat $erua :
asa te$al %an kasar a%a er!ukaan !ukosa yang !engala!i keratosis&
Be$eraa %ari asien akan !engatakan $aha !ereka %aat !e!$uang sen%iri lesi ini* yang !eruakan $agian !ukosa yang !ene$al a%a %aerah trau!a&
#asien !enya%ari $aha !ereka !e!iliki ke$iasaan seerti !engisa $agian !ukosa !ulut atau !en;ulur<;ulurkan li%ah !ereka ke gigi&
Be$eraa asien ;uga akan !engeluhkan $aha ii %an li%ah !ereka $engkak& Terka%ang a%a $e$eraa asien lesi akan ter;a%i a%a aila =ungi=or! yaitu a%a asien yang !e!iliki ke$iasaan !enggigit %an !en;ulur<;ulurkan li%ah* sehingga li%ah akan terasa erih %an terka%ang %iikuti rasa ter$akar&
6ika lesi ini ter;a%i a%a %aerah gingi>a* asien $iasanya !enggunakan sikat gigi yang keras atau eratan ke$ersihan gigi lainnya yang keras atau kasar&
13
#a%a $e$eraa kasus* enggunaan alikasi orto%ontik atauun !enye$a$kan trau!a a%a ;aringan lunak& Biasanya
rotesa
mouthguards yang ti%ak
%aat as
atauun enggunaan slinting oklusal* sering !enye$a$kan =riksional keratosis&
Ke$iasaan asien seerti !enghisa ii* $i$ir atau lateral li%ah ;uga %aat %ise$a$kan oleh a%anya gangguan a%a T+6 atauun burning mouth sydrome&
2&&2 #e!erikaan klinis Ke$anyakan asien yang !engala!i =riksional keratosis $e$as %ari ge;ala* %engan engecualian a%a asien yang !e!iliki ke$iasaan !enggigit $i$ir %an i yang arah& #a%a $e$eraa asien yang !engala!i trau!a ke!$ali akan !en%aatkan ge;ala $erua sensiti= a%a $agian yang trau!a* $engkak %an rasa !e!$akar& /%aun tahaan e!eriksaan klinis yang %aat %ilakukan a%alah: 1& ntuk !engi%enti=ikasi earnaan utih yang $erkaitan %engan =aktor trau!a* %ierlukan kassa steril $erukuran 2 ? 2
.a!$ar 2& rictional Keratosis
2*4* Pemeriksaan Penunjang
11
rictional keratosis %aat %i%iagnosis %engan ana!nesis %an e!eriksaan secara kinis* na!un ;ika %iagnosis %irasa !eragukan !aka $iosi %isarankan untuk !e!$uang lesi re!alignant&
2.7 DIAGNOSA BANDING
enis Lesi #euk)dema
Per+e'!!n !n$!r "esi arna a%a !ukosa oral !en;a%i keutihan* a$u
St)matitis ni()tina
+itemukan pada daerah palatum, arna putih keabu-abuan, )paE* Pada saat palpasi permukaan kasar disebabkan
)leh
kebiasaan
mer)k)k pasien*
Thrush
+itemukan pada daerah lidah, dan ker)ngk)ngan* #esi dapat dihapus bearna
keputihan
disebabkan
)leh bakteri Candida albicans.
White sp)nge neus
Terlihat lak $er$entuk sons* $erliat* $erarna utih* %an ti%ak $erge;ala& #ola a%a lesi si!etris&
12
2., PENATALAKSANAAN DAN PRGNSIS Pr)gn)sis pada /ri(ti)nal kerat)sis sangatlah baik, selama pasien k)perati/ dan menghilangkan kebiasaan yang menyebabkan trauma maka lesi ini dapat hilang setelah 1- minggu setelah lesi dibuang,* Penatalaksanaan 6 1* +ign)sis ditegakkan 2* Pastikan setiap iritan /ri(ti)nal dibuang, $ebiasaan menggigigit, menghisap atau menguyah harus dihentikanm dan permukaan gigi yang /raktur atau tajam harus diperbaiki* * Periksa dan amati penyembuhan lesi /ri(ti)nal pada pasien* Pada umumnya pasien harus
diealuasi lagi setelah 2- minggu untuk
mellihat bekas keadaan lesi*
BAB III KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN Friksi)nal kerat)sis merupakan lesi putih yang tidak berbahaya* #esi ini deisebabkan )leh /akt)r taruma seperti menggigit dan menghisap muk)sa pipi serta menjulur-julurkan lidah* #esi ini memiliki gambaran 1
klinis berupa penebaan dari dinding muk)sa yang bearna )pak dan apabila dilakukan palpasi maka didapatkan daerah lesi kasar* Pada beberapa pasien lesi ini mudah dikelupas dari bagian dalam r)ngga mulut pasien* $asus lesi ini pada umumnya tidak terdapat gejala, namun pada beberapa pasien dapat menyebakan rasa perih serta terbakar pada lesi* ntuk pr)gn)sis penyakit sangat baik, dengan pasien yang k)perati/ dan pasien dapat menghiangkan kebiasaan yang menyebabkan trauma pada pasien yang merupakan epidemil)gi dari lesi ini*
DAFTAR PUSTAKA
1. '* @li(k and !* William '* Feagans* 2318. Burket’s Oral Medicine. Diagnosis and Treatment. 12th Edition* 9amilt)n6 .! +e(ker n(*
15
2* R* A* !as)n and %* W* "dell*233?*Cawson’s Essentials of Oral atholog! and Oral Medicine. =th ed* %lseier * RegeGi, D*A* D*D* S(iubba and R*!*$* D)rdan* 233. Oral atholog!. Clinical atholog! Correlations. "ourth Edition* SA6 SAN+%RS* 5* #anglais, R*P* !*S* 'iller dan
D*s*N* @ehrig* 2315* #tlas Berwarna
$esi Mulut !ang %ering Ditemukan. Edisi Em&at * Dakarta6 %@!* & 'ha>er* ine* e>y& 2012& Shafer’s Textbook of Oral Pathology. 6 th d & ,lse>ier&
18