Fraktur Klavikula
A. PENDAHULUAN Fraktur merupakan
istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang
bersifat total maupun sebagian, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan, sudut dan tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan lunak di sekitar tulang yang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Pada beberapa keadaan, trauma muskuloskeletal yaitu fraktur dan dislokasi sering terjadi bersamaan. Hal ini terjadi apabila disamping kehilangan hubungan yang normal antara kedua permukaan tadi, disertai pula fraktur dari tulang persendian tersebut. Fraktur bisa terjadi terbuka maupun tertutup. Clavikula (tulang selangka) adalah tulang menonjol di kedua sisi di bagian depan bahu danatas dada. Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. serta memberikanperlindungan kepada penting yang mendasari pembuluh darah dan saraf.Fraktur clavicula merupakan 5% dari semua fraktur sehingga tidak jarang terjadi. Fraktur clavicula juga merupakan cedera umum di bidang olahraga seperti seni bela diri,menunggang kuda dan balap motor melalui mekanisme langsung maupun tidak langsung.
B. ANATOMI TULANG KLAVIKULA Dalam anatomi manusia, klavikula atau tulang leher diklasifikasikan sebagaitulang panjang yang membentuk bagian dari sabuk bahu (pectoral korset). Inimenerima namanya dari bahasa Latin clavicula ( "kunci kecil") karena tulang berputar sepanjang sumbu seperti kunci ketika bahu diculik. Gerakan ini jelas.Pada beberapa orang, terutama wanita yang mungkin memiliki lebih sedikit lemak di daerah ini, lokasi tulang terlihat jelas karena menciptakan tonjolan di kulit. Klavikula berbentuk melengkung ganda pendek yang menghubungkan tulang lengan (ekstremitas atas) ke tubuh, yang terletak tepat di atas tulang rusuk pertama. Karena berfungsi sebagai penyangga untuk menjaga posisi scapula sehingga lengan dapat tergantung bebas. Medial, itu artikulasi dengan manubriumsternum (tulang dada) pada sendi sternoklavikularis. Pada akhirnya lateralartikulasi dengan akromion skapula (tulang belikat) di acromioclavicular bersama. Bulat ini memiliki ujung medial dan lateral rata akhir.Dari piramida sternalis sekitar akhir, masing-masing kurva lateral klavikula dananterior untuk kira-kira setengah panjangnya. Ini kemudian membentuk kurvayang halus posterior untuk mengartikulasikan dengan proses skapula (akromion). Flat, akhir acromial klavikula adalah lebih luas daripada sternalis akhir. Padaakhir acromial memiliki permukaan kasar yang lebih rendah terkemuka beruanggaris dan tuberkel. Fitur permukaan ini situs pelekatan otot-otot dan ligamen dari bahu.
Gambar 1: Anatomi klavikula
Meskipun diklasifikasikan sebagai tulang panjang, klavikula tidak memiliki meduler (sumsum tulang) rongga seperti tulang panjang lainnya.Ini terdiri dari spons (cancellous) tulang dengan shell tulang kompak. Iniadalah tulang dermal awalnya berasal dari unsurunsur yang melekat pada tengkorak. Klavikula adalah tulang pertama yang memulai proses
pengerasan
(meletakkan
mineral
ke
dalam
matriks
preformed)
selama
perkembangan embrio, selama 5 dan 6 minggu kehamilan. Namun, hal itu merupakan salah satu tulang terakhir untuk menyelesaikan pengerasan pada sekitar 21-25 tahun.
KLASIFIKASI
Pengklasifikasian fraktur clavicula didasari oleh lokasi fraktur padaclavicula tersebut. Ada tiga lokasi pada clavicula yang paling sering mengalamifraktur yaitu pada bagian midshape clavikula dimana pada anak-anak berupagreenstick, bagian distal clavicula dan
bagian proksimal clavicula. Menurut Neersecara umum fraktur klavikula diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu : Tipe I: Fraktur mid klavikula (Fraktur 1/3 tengah klavikula)Fraktur pada bagian tengah claviculaLokasi yang paling sering terjadi fraktur, paling banyak ditemuiTerjadi medial ligament korako-klavikula (antara medial dan 1/3lateral)Mekanisme trauma berupa trauma langsung atau tak langsung (darilateral bahu) Tipe II : Fraktur 1/3 lateral klavikulaFraktur klavikula lateral dan ligament korako-kiavikula, yang dapatdibagi:
type 1: undisplaced jika ligament intak
type 2: displaced jika ligamen korako-kiavikula ruptur.
type 3: fraktur yang mengenai sendi akromioklavikularis.
Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%. Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalamifraktur setelah midclavicula.Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu :. Tipe
I
: merupakan fraktur
dengan
kerusakan
minimal, dimana ligamenttidak
mengalami kerusakan. Tipe II
: merupakan fraktur pada daerah medial ligament coracoclavicular.
Tipe III : merupakan fraktur pada daerah distal ligament coracoclaviculardan melibatkan permukaan tulang bagian distal clavicula pada AC joint.
C. PATOFISIOLOGI Trauma pada bahu atau posisi lengan terputar/ tertarik keluar dapat menyebabkan fraktur klavikula. Fraktur pertengahan batang akibat fragmen luar tertarik ke bawah oleh berat lengan dan separuh bagian dalam tertahan ke atas oleh otot sternokleidomastoid. Fraktur sepertiga bagian luar terjadi jika ligamen korakoklavikular robek, pergeseran dapat hebat dan reduksi tertutup tidak dapat dilakukan.
Gambar 2: Fraktur klavikula D.
DIAGNOSIS Gejala Klinis
Keluhan biasanya dirasakan pada bahu depan. Adanya riwayat trauma pada bahu atau jatuh dengan posisi tangan yang tidak optimal ( outstretched
band ).
Look: Pada awal fase cidera klien terlihat menggendong lengan pada dada untuk
mencegah gerakan. Suatu benjolan besar atau deformitas pada bahu depan dapat terlihat di bawah kulit, dan kadang-kadang fragmen yang tajam mengancam kulit. Feel: didapatkan adanya nyeri tekan pada bahu depan
Move: ketidakmampuan mengangkat bahu ke atas, keluar, dan ke belakang thorax
Pemeriksaan Diagnostik
Pada pemeriksaan sinar X, terlihat terputusnya hubungan tulang klavikula dimana bagian fragmen medial lebih terangkat ke atas.
E. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan protokol standar kestabilan jalan nafas dan ventilasi dilakukan pada interval sekunder. Apabila kondisi mengancam jiwa telah stabil, atau dikesampingkan, maka intervensi fraktur klavikula dapat diatasi. Berikut adalah intervensi yang dilakukan di bagian gawat darurat. 1. Pemberian analgetik yang tepat dalam manajemen nyeri harus segera diberikan. 2. Radiografi harus segera dilakukan untuk mendeteksi patologi 3. Konsultasi orthopedi untuk intervensi reduksi. a. Pada fraktur sepertiga tengah intervensi reduksi tidak dilakukan. Intervensi dengan pemasangan strap klavikula dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri dan memudahkan penderita untuk melakukan gerakan. Penderita tidak dianjurkan untuk melakukan abduksi lengan hingga nyeri mereda (biasanya 2 – 3 minggu), setelah itu, barulah dilakukan latihan bahu secara aktif, hal ini penting terutama pada penderita dengan usia lanjut. b. Reduksi terbuka. Fraktur sepertiga bagian luar yang mengalami pergeseran hebat (misalnya pada penderita yang ligamen korakoklavikularnya robek) biasanya tidak dapat direduksi secara tertutup. Apabila dibiarkan tanpa terapi, fraktur tersebut akan menyebabkan deformitas dan dalam beberapa kasus akan menimbulkan rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu, oleh karena itu,
tindakan operasi diindikasikan (melalui insisi supraklavikular, fragmen reposisi dan dipertahankan dengan fiksasi interna, kemudian kembali ke batang tulang klavikular).
DAFTAR PUSTAKA
1. Helmi N Zairin. Buku Saku Kedaruratan di bidang bedah Ortopedi, Salemba Medika. Jakarta. 2012 2. Helmi N Zairin. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Salemba Medika. Jakarta 2012 3. Faiz Omar, Moffat David. At a Glance Anatomi. Erlangga Medical Series. 2004
TUGAS
FRAKTUR KLAVIKULA
Oleh:
Abdurrahmanto
Penguji:
dr. Husna Dharma Putera, M.Si,Sp.OT
BAGIAN/UPF ILMU BEDAH FK UNLAM – RSUD ULIN BANJARMASIN
Desember 2012