mekatronika penyortir permen tugas presentasiDeskripsi lengkap
kasus hukum, disiplin, dan etikFull description
Deskripsi lengkap
iniDeskripsi lengkap
Full description
kasus hukum, disiplin, dan etikDeskripsi lengkap
Porter analisisFull description
magicDeskripsi lengkap
TUGAS PPBO ANALISIS STRATEGI PADA PERUSAHAAN PT.HUTAHAEAN DENGAN PORTER FIVE FORCES
DISUSUN OLEH : SALOMO SILALAHI LIVIA BUTAR-BUTAR DEWI SILAEN FRANKLYN MARPAUNG RAHAYU SIAHAAN
INSTITUT TEKNOLOGI DEL 2018
1. Persaingan antar Perusahaan Sejenis No Indikator Analisis 1. Jumlah pesaing Jumlah pesaing berada di Sumatera Utara sekitar 20-30 perusahaan, namun jumlah pesaing yang potensial di wilayah Medan-Tobasa sekita 10-15 perusahaan 2. Peningkatan jumlah Peningkatan pesaing tidak terlalu pesaing banyak setiap tahunnya, karena bahan bakunya tidak terlalu banyak atau dengan kata lain hanya daerah tertentu yang menghasilkan banyak bahan baku singkong 3. Pertumbuhan industri Pertumbuhan industri dalam sejenis tiap tahunnya tepung tapioka tidak meningkat terlalu drastic dan tidak menurun juga atau dengan kata lain lebih seimbang 4. Dampak pertumbuhan Karena pertumbuhannya tidak industry pada inflasi terlalu tinggi maka kurang berdampak pada inflasi 5. Diferensiasi produk tidak ada diferensiasi produk dari dengan pesaing tepung tapioka ini 6. Diferensiasi bahan Mayoritas perusahaan baku menggunakan bahan baku yang sama yaitu singkong 7. Biasa produksi Biaya produksi perusahaan tidak tetap dimana kenaikan berkisaran 0,3%
2. Ancaman Pendatang Baru No Indikator 1. Kebutuhan Modal
Kesimpulan Pesaing tinggi
Pesaing rendah
Pesaing rendah
Pesaing rendah
Pesaing rendah Pesaing rendah
Pesaing rendah
Analisis Kesimpulan Kebutuhan modal untuk Usaha Ancaman rendah tepung tapioka tidak membutuhkan modal besar ini sebab bahan singkong yang terjangkau. Anda pun bisa menjalankan usaha tepung tapioka dengan bekerjasama bersama dengan para petani singkong. Modal yang cukup besar yaitu pada mesin-mesin untuk
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
memproduksi tepung tapioka Cara mencukupi Mencukupi kebutuhan modal kebutuhan modal melalui pemegang saham serta pendanaan dari luar Tingkat loyalitas Tingkat loyalitas fleksibel pelanggan tergantung pada kecocokan konsumen dengan perusahaan. Dan PT.Hutahaean sendiri memiliki pelanggan tetap sekitar 80% keatas seperti perusahaan roti di Medan, retailer, dll Terbentuknya Loyalitas pelanggan tidak loyalitas pelanggan terbentuk sendirinya melainkan karena pelayanan dan kinerja yang baik dari perusahaan. Sejauh ini perusahaan telah berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan dari pelanggan sehingga dapat memuaskan para pelanggan Akses kesaluran Akses ke saluran distribusi distribusik menggunakan alat transportasi darat misalnya seperti truk besar maupun kecil namun juga dapat menggunakan transoprtasi pelanggan Kebutuhan biaya ke Biaya yang digunakan relatif dan saluran distribusi tergantung jarak dalam pendistribusian produk tepung tapioka hingga sampai ke tangan pelanggan Kebijakan pemerintah Pertumbuhan industri tidak terlepas dari kebijakan pemerintah, dikarenakan pemerintah telah mempermudah perusahaan dalam perizinan dan pengkondisian sektor industri untuk tumbuh Dampak kebijakan Kebijakan pemerintah memiliki pemerintah dampak yang cuku besar dalam pertumbuhan PT. Hutahaean
Ancaman rendah
Ancaman rendah
Ancaman rendah
Ancaman sedang
Ancaman tinggi
Ancaman tinggi
3. Ancaman Produk Substitusi No Indicator 1. Tingkat kebutuhan terhadap produk pengganti
2.
Kemudahan mendapatkan produk pengganti
Analisis Kesimpulan Tidak berpengaruh dikarenakan Ancaman rendah bahan baku untuk pembuatan tepung tapioka masih dapat dicari disekitaran Tobasa Untuk produk pengganti dapat Ancaman sedang diubah dengan
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
No 1
Indikator Tingkat dominasi pembeli
2
Dominasi pembeli tiap tahun
5
Tingkat kejelasan informasi produk
6
Izin resmi dari informasi produk
7
Pertumbuhan pangsa pasar pembeli tiap periode
8
Pangsa pasar pembeli tiap tahun
Analisis Pembeli produk dari PT.Hutahaean merupakan pabrik produksi seperti karton, kertas, mihun, biskuit dll Dominasi pembeli tidak konstan tergantung jumlah permintaan Tidak ada sales yang menginformasikan tentang produk Produk tapioca yang diproduksi telah mendapat izin dari BPOM dan SNI Pertumbuhan pangsa pasar perusahaan tidak ada, selain hanya sebatas memenuhi permintaan perusahaan tertentu saja, bahan baku yang kurang melimpah mempengaruhi kuantitas produk yang diproduksi. Pangsa pasar cenderung konstan, karena pembeli hanya pabrik produsen
Kesimpulan Kekuatan tawar menawar tinggi
Kekuatan tawar menawar rendah
Kekuatan tawar menawar rendah Kekuatan tawar menawar tinggi
Kekuatan tawar menawar rendah
Kekuatan tawar menawar rendah
tertentu saja
5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
No 1
2 3
Indikator Tingkat dominasi pemasok
Analisis Kesimpulan PT.Hutahaean memiliki Kekuatan pemasaran ladang sendiri ,yang pemasok rendah menjadi pemasik utama dan juga terdapat beberapa pemasok dari petani ubi sekitar tobasa Alternatif pemasok Pt.Hutahaean memiliki Kekuatan penaearan >20 pemasok cadangan pemasok rendah Tingkat kualitas produk PtT.Hutahaean Kekuatan penawaran pemasok memiliki standar ubi pemasok rendah yang diterima cukup baik
4
Kualitas dan produk pemasok selalu konstan
5
Tingkat persaingan pasar pemasok
6
Tingkat persaingan pasar pemasok
7
Besarnya biaya beralih ke pemasok lain
8
Biaya peralihan pemasok tiap tahun
Kualitas ubi yang Kekuatan penawaran diterima PT.Hutahaean pemasok rendah tidak selalu konstan karena mengikuti harga beli dengan kualitas ubi Pemasok tidak dapat Kekuatan penawaran menaikkan atau pemasok rendah menurunkan harga ,karena PT.Hutahaean yang menentukan harga Persaingan pasar Kekuatan penawaran pemasok relatif pemasok sedang
PT.Hutahaean hanya Kekuatan penawaran memiliki pemasok yang pemasom tinggi berasal dari petani ubi di Tobasa,sehingga biaya yang dikeluarkan tidak akan berubah Biaya peralihan Kekuatan penaearan pemasok tidak selalu pemasok tinggi konstan tiap tahunnya
Berdasarkan hasil analisis diatas menunjukkan bahwa perusahaan PT.Hutahaean memiliki beberapa strategi yang dapat dikembangkan untuk dapat menghadapi persaingan dalam industri tepung tapioka yang semakin kompetitif. Beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh perusahaan antara lain : 1. Menambah diferensiasi produk dapat menekan biaya produksi namun tetap memperhitungkan kualitas produk. 2. Harga yang lebih murah dari pesaing, dalam hal ini perusahaan dapat mempertahankan harga yang lebih murah dari pesaing namun dengan tetap konsisten pada kualitas produk. 3. Sistem pengiriman yang lebih baik, dimana perusahaan dapat menambah armada untuk pengiriman agar saat terjadi over delivery maka perusahaan tidak menggunakan armada dari pelanggan. 4. Memperkuat sistem Direct Marketing dalam hal database pemasaran dan menyempurnakan sistim distribusi fisik, terutama dalam hal transportasi. 5. Meningkatkan SDM untuk dapat bersaing dengan pengusaha sejenis dari luar dan meningkatkan promosi untuk jangkuan pemasaran yang lebih luas. 6. Kekuatan yang ada dikelompok tani berupa komitmen dalam berusaha, kebersamaan yang ada dikelompok tani dan bahan baku yang tersedia lebih diperkuat untuk mengantisipasi ancaman persaingan produk sejenis dari luar dan meningkatkan jangkuan pemasaran yang belum luas. 7. Mencari investor untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tepung tapioka, Memasarkan tepung melalul perantara atau distributor 8. Memasang internet untuk kebutuhan informasi dan kelancaran pemasaran tepung tapioka 9. Melakukan penjualan tepung path segmen pasar domestik yang memenuhi kapasitas dan kualitas tepung tapioka 10. Meningkatkan barga tepung tapioka mengikuti tren pasar tepung saat ini. strategi alternatif yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif dalam industri plastik. Strategi tersebut adalah: 1. Mengembangkan usaha dengan menambah modal pinjaman dari bank, karena penambahan modal dengan pinjaman bank bisa menjadi pilihan untuk lebih mengembangkan perusahaannya. 2. Dengan penambahan modal, perusahaan dapat menambahkan mesin alat produksi sehingga dapat menambah kapasitas volume produksi. 3. Perusahaan dapat memberikan program pelatihan bagi karyawan agar karyawan dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya.