BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Hiperbillirubin ialah suatu keadaan dimana kadar billirubinemia mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi menimbulkan ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik (Prawirohardjo, 1997). asus ikterus ditemukan pada ruang neonatus sekitar !"# bayi aterm dan pada $" # bayi prematur selama minggu pertama kehidupan. %kterus tersebut timbul akibat penimbunan pigmen bilirubin tak terkonjugasi dalam kulit. &ilirubin tak terkonjugasi tersebut tersebut bersi'at neurotoksik bagi bayi bayi pada tingkat tertentu dan pada berbagai keadaan. %kterus pada bayi baru lahir dapat merupakan suatu suatu gejala gejala 'isiol 'isiologi ogiss atau atau patolo patologis gis.. %kteru %kteruss 'isiol 'isiologi ogiss terdap terdapat at pada *"# *"# neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus kurang bulan sebesar $"#. +ntuk +ntuk itu, itu, dihara diharapkan pkan perawa perawatt dapat dapat member memberika ikan n pelaya pelayanan* nan*pel pelaya ayanan nan kesehatan yang optimal sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan pasien. isalnya, memantau kondisi pasien dan juga menjauhkan pasien dari hal*hal yang dapat membuat penyakit hiperbilirubin yang pasien derita bertambah parah. -leh karena itu, kami akan membahas dengan jelas mengenai hiperbilirubin dan asuhan keperawatan hiperbilirubin. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
1. &agaimana anatomi,'isiologi sistem pencernaan . /pakah de'inisi dari hiperbilirubin 0. &agaimanakah etiology dari hiperbilirubin . &agaimanakah mani'estasi klinik hiperbilirubin . &agaimanakah pemeriksaan diagnostik hiperbilirubin hiperbilirubin !. &agaimanakah penatalaksanaan medis hiperbilirubin 7. &agaimanakah asuhan keperawatan yang diberikan pada hiperbilirubin 1.3 Tujuan
1. ampu menjelaska menjelaskan n anatomi, anatomi,'isi 'isiologi ologi sistem sistem pencerna pencernaan. an. . ampu menjelaska menjelaskan n de'inis de'inisii dari dari hiperbili hiperbilirubin. rubin. 0. ampu menjelaska menjelaskan n etiol etiology ogy dari hiperbilir hiperbilirubin. ubin. Tugas Tugas Sistem Pencernaa Pencernaan n Hiperbilirubin Hiperbilirubin
Page 1
. ampu menjelaska menjelaskan n mani'es mani'estasi tasi klinik klinik hiperbil hiperbilirubi irubin. n. . ampu menjelaska menjelaskan n pemeriks pemeriksaan aan diagnosti diagnostik k hiperbil hiperbilirubi irubin. n. !. ampu menjelaska menjelaskan n penatala penatalaksanaan ksanaan medis hiperbili hiperbilirubin. rubin. 7. ampu menjela menjelaskan skan asuhan asuhan keperawat keperawatan an yang diberik diberikan an pada hiperbil hiperbilirubi irubin. n.
BAB II TINAUAN TE!RI 2.1 Anat"m# $an %#s#"l"g# H#&er'#l#ru'#n
2istem 2istem pencernaan pencernaan atau sistem gastroinst gastroinstestin estinal al (mulai (mulai dari mulut sampai sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang ber'ungsi untuk menerima makanan,
Tugas Tugas Sistem Pencernaa Pencernaan n Hiperbilirubin Hiperbilirubin
Page 2
mencernanya mencernanya menjadi 3at*3at gi3i dan energi, menyerap 3at*3at gi3i ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. 2aluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan ('aring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. 2istem pencernaan juga meliputi organ*organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. +ntuk anatomi dan 'isiologi dari penyakit hiperbilirubin ada 0 organ yang berpengaruh, yaitu pankreas dan hati dan kandung empedu.
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua 'ungsi utama yaitu menghasilk menghasilkan an en3im pencernaan serta beberapa hormon hormon penting penting seperti seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari jaringan dasar yaitu 4 /sini yang menghasilka menghasilkan n en3im*en3im en3im*en3im pencernaan5 Pulau pankreas pankreas yang menghasilk menghasilkan an horm hormon on.. Pank Pankre reas as mele melepa pask skan an en3i en3im m penc pencer erna naan an ke dala dalam m duod duoden enum um dan dan melepaskan hormon ke dalam darah. 6n3im yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna mencerna protein, protein, karbohidrat karbohidrat dan lemak. 6n3im proteolitik proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inakti'. 6n3im ini hanya akan akti' jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang ber'ungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Tugas Tugas Sistem Pencernaa Pencernaan n Hiperbilirubin Hiperbilirubin
Page 3
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar didalam badan manusia dan memiliki berbagai 'ungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. -rgan ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa 'ungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. ia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. %stilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat* atau hepatik dari kata 8unani untuk hati, hepar. at*3at gi3i dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil*kecil (kapiler). apiler ini mengalirkan darah ke dalam :ena yang bergabung dengan :ena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai :ena porta. ;ena porta terbagi menjadi pembuluh*pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan 3at*3at gi3i, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati adalah organ yang terbesar di dalam badan manusia. andung empedu (&ahasa %nggris4 gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar " ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7*1" cm dan berwarna hijau gelap < bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. -rgan ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. 6mpedu memiliki 'ungsi penting yaitu4 embantu pencernaan dan penyerapan lemak5 &erperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 4
&ilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi* reduksi.1 &ilirubin berasal dari katabolisme protein heme, dimana 7# berasal dari penghancuran eritrosit dan # berasal dari penghancuran eritrosit yang imatur dan protein heme lainnya seperti mioglobin, sitokrom, katalase dan peroksidase. etabolisme bilirubin meliputi pembentukan bilirubin, transportasi bilirubin, asupan bilirubin, konjugasi bilirubin, dan ekskresi bilirubin. =angkah oksidase pertama adalah bili:erdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan en3im heme oksigenase yaitu en3im yang sebagian besar terdapat dalam sel hati, dan organ lain. &ili:erdin yang larut dalam air kemudian akan direduksi menjadi bilirubin oleh en3im bili:erdin reduktase. &ilirubin bersi'at lipo'ilik dan terikat dengan hidrogen serta pada pH normal bersi'at tidak larut.
Pembentukan bilirubin yang terjadi di sistem retikuloendotelial, selanjutnya dilepaskan ke sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin. &ilirubin yang terikat dengan albumin serum ini tidak larut dalam air dan kemudian akan ditransportasikan ke sel hepar. &ilirubin yang terikat pada albumin bersi'at nontoksik. Pada saat kompleks bilirubin*albumin mencapai membran plasma hepatosit, albumin akan terikat ke reseptor permukaan sel. emudian bilirubin, ditrans'er melalui sel membran yang berikatan dengan ligandin (protein 8), mungkin juga dengan protein ikatan sitotoksik lainnya. &erkurangnya kapasitas pengambilan hepatik bilirubin yang tak terkonjugasi akan berpengaruh terhadap pembentukan ikterus 'isiologis. &ilirubin yang tak terkonjugasi dikon:ersikan ke bentuk bilirubin konjugasi yang larut dalam air di retikulum endoplasma dengan bantuan en3im uridine diphosphate
glucoronosyl
transferase
(+P>*?).
&ilirubin
ini
kemudian
diekskresikan ke dalam kanalikulus empedu. 2edangkan satu molekul bilirubin yang Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 5
tak terkonjugasi akan kembali ke retikulum endoplasmik untuk rekonjugasi berikutnya. 2etelah mengalami proses konjugasi, bilirubin akan diekskresikan ke dalam kandung empedu, kemudian memasuki saluran cerna dan diekskresikan melalui 'eces. 2etelah berada dalam usus halus, bilirubin yang terkonjugasi tidak langsung dapat diresorbsi, kecuali dikon:ersikan kembali menjadi bentuk tidak terkonjugasi oleh en3im beta*glukoronidase yang terdapat dalam usus. @esorbsi kembali bilirubin dari saluran cerna dan kembali ke hati untuk dikonjugasi disebut sirkulasi enterohepatik. Ailai Aormal &ilirubin Pria4 &ilirubin total 4 ". < 1 (mg #) &ilirubin direk 4 " < ". (mg #) &ilirubin indirek 4 ". < ".$ (mg #)
Banita4 &ilirubin total 4 ". < 1 (mg #) &ilirubin direk 4 " < ". (mg #) &ilirubin indirek 4 ". < ".$ (mg #) 7#dari bilirubin yang ada pada &&= (&ayi &aru =ahir) yang berasal dari penghancuran hemoglobin ,dan #dari mioglobin ,sitokrom ,katalase dan trito'an pirolase. 2atu gram bilirubin yang hancur menghasilkan 0 mg bilirubin .bayi cukup bulan akan menghancurkan eritrosit sebanyak satu gramChari dalam bentuk bilirubin indirek yang terikat dengan albumin bebas (1 gram albumin akan mengikat 1! mg bilirubin). &ilirubin indirek larut dalam lemak dan bila sawar otak terbuka, bilirubin akan masuk kedalam otak dan terjadilah kernikterus. yang memudahkan terjadinya hal tersebut ialah imaturitas, as'iksiaChipoksia, trauma lahir, &&=@ (kurang dari "" gram), in'eksi, hipoglikemia, hiperkarbia.didalam hepar bilirubin akan diikat oleh en3im glucuronil transverse menjadi bilirubin direk yang larut dalam air, kemudian diekskresi kesistem empedu, selanjutnya masuk kedalam usus dan menjadi sterkobilin. sebagian di serap kembali dan keluar melalui urin sebagai urobilinogen. Pada &&= bilirubin direk dapat di ubah menjadi bilirubin indirek didalam usus karena disini terdapat beta*glukoronidase yang berperan penting terhadap perubahan
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 6
tersebut. bilirubin indirek ini diserap kembali oleh usus selanjutnya masuk kembali ke hati (inilah siklus enterohepatik). 2.2 De(#n#s# H#&er'#l#ru'#n
Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya lebih dari normal (2uriadi, ""1). Hiperbillirubin ialah suatu keadaan dimana kadar billirubinemia mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi menimbulkan ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik (Prawirohardjo, 1997). Hiperbilirubinemia (ikterus bayi baru lahir) adalah meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstra:askuler, sehingga kulit, konjungti:a, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning (Agastiyah, """). Hiperlirubin adalah akumulasi berlebihan dari bilirubin didalam darah (Bong, hal 0 ). Peningkatan kadar serum bilirubin disebabkan oleh deposisi pigmen bilirubin yang terjadi waktu pemecahan sel darah merah. Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kern ikterus atau ense'alopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak dikendalikan(ansjoer,""$). Hiperbilirubin merupakan gejala 'isiologis (terdapat pada < "# neonatus cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan). (%/ %%, ""). Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat menimbulkan e'ek pathologis. (arkum, 1991401). Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah melebihi batas atas nilai normal bilirubin serum. Hiperbilirubin adalah suatukeadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus (orothy @. arlon, 199$) Hiperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan e'ek patologis pada neonatus ditandai joudince pada sclera mata, kulit, membrane mukosa dan cairan tubuh (/di 2mith, >, 19$$). Hiperbilirubin adalah peningkatan kadar bilirubin serum (hiperbilirubinemia) yang disebabkan oleh kelainan bawaan, juga dapat menimbulkan ikterus. (2u3anne D. 2melt3er, "")
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 7
(adar serum bilirubin terhadap usia neonatus E9# menurut Aormogram &hutani)
2.3 Et#"l"g) H#&er'#l#ru'#n
1. Faktor produksi yang berlebihan melampaui pengeluaran nya terdapat pada hemolisis yang meningkat seperti pada ketidakcocokan golongan darah (@h, /&- antagonis, dan sebagai nya). . >angguan dalam uptake dan konjugasi hepar di sebabkan imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi (mengubah) bilirubin, gangguan 'ungsi hepar akibat asidosis,hipoksia, dan in'eksi atau tidak terdapat en3im glukuronil trans'erase (>*!* P). 0. >angguan tranportasi bilirubin dalam darah terikat oleh albumin kemudian di angkut oleh hepar. %katan ini dapat di pengaruhi oleh obat seperti salisilat dan lain*lain. e'isiensi albumin menyebabkan lebih banyak bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat pada otak (terjadi krenikterus). . >angguan dalam ekskresi akibat sumbatan dalam hepar atau di luar hepar. /kibat kelainan bawaan atau in'eksi, atau kerusakan hepar oleh penyebab lain.
2.* Pat"(#s#"l"g# H#&er'#l#ru'#n
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 8
&ilirubin adalah produk penguraian heme. 2ebagian besar($*9"#) terjadi dari penguraian hemoglobin dan sebagian kecil(1"*1#) dari senyawa lain seperti mioglobin. 2el retikuloendotel menyerap kompleks haptoglobin dengan hemoglobin yang telah dibebaskan dari sel darah merah. 2el*sel ini kemudian mengeluarkan besi dari heme sebagai cadangan untuk sintesis berikutnya dan memutuskan cincin heme untuk menghasilkan tertapirol bilirubin, yang disekresikan dalam bentuk yang tidak larut dalam air(bilirubin tak terkonjugasi, indirek). arena ketidaklarutan ini, bilirubin dalam plasma terikat ke albumin untuk diangkut dalam medium air. 2ewaktu 3at ini beredar dalam tubuh dan melewati lobulus hati ,hepatosit melepas bilirubin dari albumin dan menyebabkan larutnya air dengan mengikat bilirubin ke asam glukoronat(bilirubin terkonjugasi, direk). (2acher,""). alam bentuk glukoronida terkonjugasi, bilirubin yang larut tersebut masuk ke sistem empedu untuk diekskresikan. 2aat masuk ke dalam usus ,bilirubin diuraikan oleh bakteri kolon menjadi urobilinogen. +robilinogen dapat diubah menjadi sterkobilin dan diekskresikan sebagai 'eses. 2ebagian urobilinogen direabsorsi dari usus melalui jalur enterohepatik, dan darah porta membawanya kembali ke hati. +robilinogen daur ulang ini umumnya diekskresikan ke dalam empedu untuk kembali dialirkan ke usus, tetapi sebagian dibawa oleh sirkulasi sistemik ke ginjal, tempat 3at ini diekskresikan sebagai senyawa larut air bersama urin(2acher, ""). Pada dewasa normal le:el serum bilirubin G1mgCdl. %kterus akan muncul pada dewasa bila serum bilirubin EmgCdl dan pada bayi yang baru lahir akan muncul ikterus bila kadarnya E7mgCdl(Dloherty et al, ""$). Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh pembentukan bilirubin yang melebihi kemampuan hati normal untuk ekskresikannya atau disebabkan oleh kegagalan hati(karena rusak) untuk mengekskresikan bilirubin yang dihasilkan dalam jumlah normal. ?anpa adanya kerusakan hati, obstruksi saluran ekskresi hati juga akan menyebabkan hiperbilirubinemia. Pada semua keadaan ini, bilirubin tertimbun di dalam darah dan jika konsentrasinya mencapai nilai tertentu(sekitar *,mgCdl), senyawa ini akan berdi'usi ke dalam jaringan yang kemudian menjadi kuning. eadaan ini disebut ikterus atau jaundice(urray et al,""9). Peningkatan kadar &ilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan . ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban &ilirubin pada sel Hepar yang berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghancuran 6ritrosit, Polisitemia. >angguan pemecahan &ilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan kadar &ilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein 8 dan berkurang, atau pada bayi Hipoksia, /sidosis. eadaan lain
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 9
yang memperlihatkan peningkatan kadar &ilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi Hepar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran empedu. Pada derajat tertentu &ilirubin ini akan bersi'at toksik dan merusak jaringan tubuh. ?oksisitas terutama ditemukan pada &ilirubin %ndirek yang bersi'at sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. si'at ini memungkinkan terjadinya e'ek patologis pada sel otak apabila &ilirubin tadi dapat menembus sawar darah otak. elainan yang terjadi pada otak disebut ernikterus. Pada umumnya dianggap bahwa kelainan pada sara' pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar &ilirubin %ndirek lebih dari " mgCdl. udah tidaknya kadar &ilirubin melewati sawar darah otak ternyata tidak hanya tergantung pada keadaan neonatus. &ilirubin %ndirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila bayi terdapat keadaan &erat &adan =ahir @endah , Hipoksia, dan Hipoglikemia ( /H, arkum,1991). enurut imberly &ilotta (""9) pato'isiologi dari hiperbilirubin adalah 2aat eritrosit hancur diakhir siklus neonatus, hemoglobin pecah menjadi 'ragmen globin (protein) dan heme (besi). Fragmen heme membentuk bilirubin tidak terkonjugasi (indirek), yang berikatan dengan albumin untuk dibawa ke sel hati agar dapat berkonjugasi dengan glukuronid, membentuk bilirubin direk. arena bilirubin tidak terkonjugasi dapat larut dalam lemak dan tidak dapat diekskresikan didalam urine atau empedu, bilirubin ini dapat keluar menuju jaringan ekstra:askuler, terutama jaringan lemak dan otak, mengakibatkan hiperbilirubinemia Hiperbilirubinemia dapat berkembang ketika4
Faktor tertentu mengganggu konjugasi dan merebut sisi yang mengikat albumin, termasuk obat (seperti aspirin, penenang, dan sul'onamid) dan gangguan (seperti
hipotermia, anoksia, hipoglikemia, dan hipoalbuminemia) Penurunan 'ungsi hati yang menyebabkan penurunan konjugasi bilirubin Peningkatan produksi atau kehancuran eritrosit terjadi akibat gangguan hemolitik atau
inkompatibilitas @h atau /&-bstruksi bilier atau hepatitis mengakibatkan sumbatan pada aliran empedu yang
normal 6n3im maternal yang terdapat dalam air susu ibu dapat menghambat akti:itas
konjugasi glukoronil*trans'erase pada bayi
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 10
2.8 9!4 H#&er'#l#ru'#n umsum tulang 0l"'#n
el $arah merah $#&r"$uks#
Hem"gl"'#n Heme el ret#kul"en$"tel men)era& k"m&leks ha&t"gl"'#n at 'es# ,%e- 4"
B#l#ru'#n
Hem"gl"'#n $#'e'askan $ar# sel $arah merah
et#$aklarutan '#l#ru'#n $alam &lasma Penam'ahan 'e'an '#ll#ru'#n &a$a sel he&ar ak#'at &enghan+uran er#tr"s#t
Ter#kat ke al'um#n
H#&"ks#a ,kurang !2D#angkut $alam me$#um a#r An"reks#a ,t#$ak na(su makanaat 'ere$ar $alam tu'uh $an mele6at# l"'ulus hat#
l#en tam&ak &u+at BB kl#en menurun
He&at"s#t mele&as '#l#ru'#n $ar# al'um#n
M/ ket#$akse#m'angan nutr#s# kurang $ar# ke'utuhan tu'uh
Larutn)a a#r $engan meng#kat '#l#ru'#n
0angguan k"njugas# he&ar
B#l#ru'#n terk"njugas#
urangn)a sus'rak untuk k"njugas# ,'eru'ah- '#l#ru'#n
0angguan trans&"rt '#l#ru'#n
Ter$a&at sum'atan saluran em&e$u
Peme+ahan '#l#ru'#n 'erle'#h
B#l#ru'#n akan 'ers#(at t"ks#k u&la# '#l#ru'#n meme'#h# kemam&uan he&ar Merusak jar#ngan tu'uh He&ar t#$ak mam&u melakukan k"njugas# M/ gangguan #ntegr#tas kul#t Peneluaran me"n#um terlam'at 7 "'struks# usus
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin Ikterus &a$a sklera5 leher $an 'a$an
M/ Ans#etas
l#en tam&ak kha6at#r $engan k"n$#s#n)a
T#nja 'er6arna &u+at
Page 11
2.: Man#(estas# l#n#k H#&er'#l#ru'#n
?anda dan gejala yang jelas pada anak yang menderita hiperbilirubin adalah ?ampak ikterus pada sklera, kuku atau kulit dan membran mukosa. %kterus adalah akibat pengendapan bilirubin indirek pada kulit yang cenderung tampak kuning terang atau orange, ikterus pada tipe obstruksi (bilirubin direk) kulit tampak berwarna kuning kehijauan atau keruh. Perbedaan ini hanya dapat dilihat pada ikterus yang berat. untah, anoksia, 'atigue, warna urin gelap dan warna tinja pucat.
Perut
membuncit dan pembesaran pada hati. Pada permulaan tidak jelas, yang tampak mata berputar*putar. =emas, kejang, tidak mau menghisap. apat tuli, gangguan bicara dan retardasi mental. &ila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot, kejang, stenosis yang disertai ketegangan otot. ?erdapat jenis ikterus yaitu yang 'isiologis dan patologis.
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 12
1.
Ikterus (#s#"l"g#
%kterus 'isiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak mempunyai dasar patologi atau tidak mempunyai potensi menjadi karena ikterus. /dapun tanda*tanda sebagai berikut 4 1. ?imbul pada hari kedua dan ketiga . adar bilirubin indirek tidak melebihi 1" mg# pada neonatu s cukup bulan. 0. ecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi # per hari. . adar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg#. . %kterus menghilang pada 1" hari pertama. !. ?idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis. 2. Ikterus Pat"l"g#
%kterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. /dapun tanda* tandanya sebagai berikut 4 1. %kterus terjadi dalam jam pertama. . adar bilirubin melebihi 1" mg# pada neonatus cukup bulan atau melebihi 1,# pada neonatus kurang bulan. 0. Pengangkatan bilirubin lebih dari mg# per hari. . %kterus menetap sesudah minggu pertama. . adar bilirubin direk melebihi 1 mg#. !. empunyai hubungan dengan proses hemolitik. (/rie' @, ""9. hlm. 9) enurut imberly &ilotta (""9) %kterus muncul ketika kapasitas hati untuk mengkon:ersi dan mengekskresikan bilirubin sebagai asam empedu terlampaui. Hal ini dapat terjadi akibat produksi bilirubin berlebihan dan reduksi kapasitas eliminasi hati. &ilirubin merupakan produk hasil pecahan heme (dari hemoglobin dan hemoprotein lainnya). &ilirubin berikatan dengan albumin di plasma, namun saat memasuki membran hepatosit, bilirubin berdisosiasi dan memasuki hepatosit. 2elanjutnya, bilirubin berkonjugasi, terutama dengan asam glukuronat, dan diekskresikan sebagai asam empedu. %kterus dapat dibagi berdasarkan tiga mekanisne utama (tabel ".1) menurut imberly &ilotta (""9) 4 •
Prahepatik 4 peningkatan degradasi heme (karena hemolisis) mengarah pada konsentrasi heme yang tidak dapat dibersihkan oleh mekanisme konjugasi normal,
•
yang mengakibatkan dominasi hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi. Hepatik 4 kerusakan dan atau in'lamasi hati mempengaruhi kemampuan konjugasi dan ekskresi hati, sehingga muatan bilirubin normal tidak dapat diekskresikan, Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 13
mengakibatkan dominasi hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi atau campuran dari •
hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi. Pascahepatik 4 obstruksi saluran pengeluaran bilier pada tingkat manapun, menyebabkan ketidakmampuan untuk mengekskresikan bilirubin terkonjugasi di empedu, mengakibatkan hiperbilirubinemia terkonjugasi. &ilirubin
tidak
terkonjugasi bersi'at tidak larut air, sehingga tidak
diekskresikan melalui urin. &ilirubin terkonjugasi diekskrsikan dari empedu yang kemudian diubah bentuk menjadi urobilinogen di ileum terminalis, dan selanjutnya mengalami reabsorbsi sebagai bagian dari sirkulasi enterohepatik, sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin. 2ebagai bilirubin terkonjugasi yang tidak mengalami reabsorbsi, kemudian akan diubah bentuk menjadi urobilin, lalu sterkobilin, yang akan memberikan warna yang normal pada 'eses. Pemeriksaan pada produk degradasi (by-product ) dari ekskresi heme pada darah dan urin, serta obser:asi warna 'eses dapat memberikan petunjuk penyebab terjadinya ikterus. -bstruksi sistem bilier menyebabkan 'eses berwarna pucat (berkurangnya sterkobilin) dan urin yang gelap (peningkatan jumlah bilirubin terkonjugasi, yang tidak dapat diekskresikan melalui empedu, tetapi bukan urobilinogen).
?abel ".1 klasi'ikasi ikterus berdasarkan gambaran penyebab, gejala, dan pemeriksaan ?ipe
?emuan laboratorium
ikterus
ani'estasi
Penyebab umun
klinik
Prahepatik
arah4
(hemolisis)
hiperbilirubinemia tidak terkojugasi. +rin4 tidak ditemukan bilirubin,
%kterik
Hemolisis
+rin normal
Penyakit ginjal (misalnya
Feses normal
pemingkatan
sindrom
hemolitik
uremikum). Penyakit
urobilinogen.
dengan
peningkatan (misalmya
hemolisis anemia
sel
sabit, de'isiensi >!P, malaria) Hepatik
arah4
%kterik
hiperbilirubinemia tidak Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
2ering4 penyakit
hepatitis hati
akut, yang
Page 14
terkonjugasi
atau +rin gelap
gabungan konjugasi dan tidak terkonjugasi. +rin4 bilirubin,
Feses normal
ditemukan
berhubungan
dengan
alkohol, hepatotoksisitas oleh obat. arang4
sirosis
biller
urobilinogen
primer, sindrom gilbert
dapat meningkat namun
(kelainan genetik pada
ber:ariasi.
metabolisme
bilirubin
terdapat
pada
#
populasi,
yang
dapat
muncul dengan ikterus ringan),
karsinoma
metastasis. Pasca*
arah4
hepatik
hiperbilirubinemia
(obstrukti' C
terkonjugasi.
kolestatik)
+rin4 bilirubin
%kterik
peningkatan
>atal yang berat +rin gelap
terkonjugasi, Feses pucat
tidak
terdapat
urobilinogen pada urin.
Penyakit
biller
ekstrahepatik sering
(paling
akibat
empedu
di
ductus
choledochus,
dan
karsinoma pancreatis4
batu
caput yang
lebih
jarang yaitu pada struktur ductus
choledochus,
atresia bilier, karsinoma duktal, pankreatitis dan pseudokista
pankreas,
parasit hati pada ductus choledochus). olestasis intrahepatik.
2.; Pemer#ksaan D#agn"st#k 1. Pemer#ksaan (#s#k
2ecara klinis, ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau setelah beberapa hari. /mati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang cukup. %kterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang, terutama pada neonatus yang berkulit gelap. Penilaian
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 15
ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita sedang mendapatkan terapi sinar(6tika et al, ""!). 2alah satu cara memeriksa derajat kuning pada neonatus secara klinis, mudah dan sederhana adalah dengan penilaian menurut Kramer( 19!9). Daranya dengan jari telunjuk ditekankan pada tempat*tempat yang tulangnya menonjol seperti tulang hidung,dada,lutut dan lain*lain. ?empat yang ditekan akan tampak pucat atau kuning. Penilaian kadar bilirubin pada masing*masing tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang telah diperkirakan kadar bilirubinnya(ansjoer et al, ""7). Baktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut(6tika et al, ""!).
2. Pemer#ksaan la'"rat"r#um
a. Pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan serum bilirubin(direk dan indirek) harus dilakukan pada neonatus yang mengalami ikterus. ?erutama pada bayi yang tampak sakit atau bayi*bayi yang tergolong resiko tingggi terserang hiperbilirubinemia berat. Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk e:aluasi menentukan penyebab ikterus antara lain adalah golongan darah dan ‘Coombs test’ , darah lengkap dan hapusan darah, hitung retikulosit, skrining >!P dan bilirubin direk. Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap * jam tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin. adar serum albumin juga harus diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar atau trans'usi tukar(6tika et al, ""!). b. Pemeriksaan radiology. iperlukan untuk melihat adanya metastasis di paru atau peningkatan dia'ragma kanan pada pembesaran hati, seperti abses hati atau hepatoma. c. +ltrasonogra'i. igunakan untuk membedakan antara kolestatis intra hepatic dengan ekstra hepatic. d. &iopsy hati. igunakan untuk memastikan diagnosa terutama pada kasus yang sukar seperti untuk membedakan obstruksi ekstra hepatic dengan intra hepatic selain itu juga untuk memastikan keadaan seperti hepatitis, serosis hati, hepatoma. e. Peritoneoskopi. ilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat 'oto dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada penderita penyakit ini.
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 16
'. =aparatomi. ilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat 'oto dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada penderita penyakit ini
2.1<
Penatalaksanaan Me$#s
1. Fototherapi. Fototherapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan ?rans'usi Pengganti untuk menurunkan &ilirubin. emaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi ( a boun o' 'luorencent light bulbs or bulbs in the blue*light spectrum) akan menurunkan &ilirubin dalam kulit. Fototherapi menurunkan kadar &ilirubin dengan cara mem'asilitasi eksresi &iliar &ilirubin tak terkonjugasi. Hal ini terjadi jika cahaya yang diabsorsi jaringan mengubah &ilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut Fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme di'usi. i dalam darah Fotobilirubin berikatan dengan /lbumin dan dikirim ke Hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke 6mpedu dan diekskresi ke dalam eodenum untuk dibuang bersama 'eses tanpa proses konjugasi oleh Hati (/:ery dan ?aeusch, 19$). Hasil Fotodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi &ilirubin dapat dikeluarkan melalui urine. Fototherapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar &ilirubin, tetapi tidak dapat mengubah penyebab ekuningan dan Hemolisis dapat menyebabkan /nemia. 2ecara umum Fototherapi harus diberikan pada kadar &ilirubin %ndirek * mg C dl. Aeonatus yang sakit dengan berat badan kurang dari 1""" gram harus di Fototherapi dengan konsentrasi &ilirubun mg C dl. . 2timulasi proses konjugasi bilirubin menggunakan 'enobarbital. -bat ini kerjanya lambat, sehingga hanya berman'aat apabila kadar bilirubinnya rendah dan ikterus yang terjadi bukan disebabkan oleh proses hemolitik. -bat ini sudah jarang dipakai lagi. 0. enambahkan bahan yang kurang pada proses metabolisme bilirubin(misalnya menambahkan glukosa pada hipoglikemi) atau (menambahkan albumin untuk memperbaiki transportasi bilirubin). Penambahan albumin bisa dilakukan tanpa hipoalbuminemia. Penambahan albumin juga dapat mempermudah proses ekstraksi bilirubin jaringan ke dalam plasma. Hal ini menyebabkan kadar bilirubin plasma meningkat, tetapi tidak berbahaya karena bilirubin tersebut ada dalam ikatan dengan albumin. /lbumin diberikan dengan dosis tidak melebihi 1gCkg&&.
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 17
. enghambat produksi bilirubin. etalloprotopor'irin merupakan kompetitor inhibiti' terhadap heme oksigenase. %ni masih dalam penelitian dan belum digunakan secara rutin. . enghambat
hemolisis. %mmunoglobulin dosis
tinggi secara intra:ena(""*
1"""mgCg %;E) sampai hingga jam telah digunakan untuk mengurangi le:el bilirubin pada janin dengan penyakit hemolitik isoimun. ekanismenya belum diketahui tetapi secara teori immunoglobulin menempati sel Fc reseptor pada sel retikuloendotel dengan demikian dapat mencegah lisisnya sel darah merah yang dilapisi oleh antibody(Dloherty et al, ""$).
2.1<
Asuhan e&era6atan $engan H#&er'#l#ru'#n
1. Pengkaj#an
a. ata biogra'i pasien Hiperbilirubin umumnya banyak menyerang pada bayi baru lahir. b. eadaan umum lien merasa lemah, ??; tidak stabil terutama suhu tubuh (hipertermi). @e'lek hisap pada bayi menurun, && turun, pemeriksaan tonus otot (kejangCtremor). Hidrasi bayi mengalami penurunan. ulit tampak kuning dan mengelupas (skin resh), sclera mata kuning (kadang*kadang terjadi kerusakan pada retina) perubahan warna urine dan 'eses. a) @iwayat esehatan 1. @iwayat esehatan 2ekarang @iwayat kesehatan sekarang pada penyakit hiperbiliruin
klien biasanya
lemah, lelah, kulit tampak kuning dan mata erwarna kuning (ikterik). b). @iwayat esehatan ahulu Pada riwayat kesehatan dahulu pada klien dengan hiperbilirubin umumnya menyerang pada ayi aru lahir, sehingga perlu dikaji adanya tanda*tanda hiperbilirubin yaitu kulit tampak kuning, mata ikterik dan terlihat lemah. . @iwayat esehatan eluarga
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 18
ari riwayat kesehatan keluarga,
tanyakan apakah keluarga pernah
mengalami penyakit yang sama. a. Pemerikasaan Fisik 1. eadaan +mum eadaan umum pada penderita hiperbilirubin tampak lemah, kesadaran bersi'at composmentis selama belum terjadi komplikasi. . ?anda*?anda ;ital ?ekanan darah 4 tidak normal (? normal 1"C$" mmHg) Aadi 4 takikardi 2uhu 4 meningkat jika terjadi in'eksi @@ 4 ispneu, takhipneu 0. Pemeriksaan 'isik head to toe a. Pemeriksaan kepala &entuk 4 perhatikan bentuk kepala apakah simetris atau tidak. &iasanya pada penderita hiperbilirubin betuk kepala simetris. @ambut4 perhatikan keadaan rambut mudah dicabut atau tidak,warna, hygiene Ayeri tekan4 palpasi nyeri tekan, ada atau tidak. &iasanya pada penderita tidak ada nyeri tekan. b. Pemeriksaan mata Palpebra4 perhatikan kesimetrisan kiri dan kanan onjungti:a 4 ikterik atau tidak. Pada penderita hiperbilirubin akan ditemukan konjungti:a yang ikterik. 2clera 4 ikterik atau tidak. 2clera penderita hiperilirubin akan terlihat ikterik. c. Pemeriksaan hidung %nskpeksi kesimetrisan bentuk hidung, mukosa hidung, palpasi adanya polip. Penderita hiperbilirubin memiliki pemeriksaan hidung yang normal. d. Pemeriksaan mulut %nspeksi apakah terdapat peradangan (in'eksi oleh jamur atau bakteri ), perdarahan gusi. &iasa papa penderita hiperbilirubin, ditemukan bibir kuning, sudut*sudut bibir pecah*pecah. e. Pemeriksaan telinga %nspeksi simetris kiri dan kanan, sirumen. Palpasi nyeri tekan. Periksa 'ungsi pendengaran dan keseimbangan. Pada penderita hiperbilirubin biasanya tidak ditemukan kelainan dan bersi'at normal. '. Pemeriksaan leher %nspeksi dan palpasi adanya pembesaran getah bening kelenjer tiroid, ;P, normalnya *. Penderita hiperilirubin tidak mengalami pembesaran kelenjer tiroid. g. Pemeriksaan thorak antung %nspeksi 4 iktus terlihat atau tidak, inspeksi kesimetrisan. Pada penderita hiperiliruin, iktus terlihat Palpasi 4 raba iktus kordis. Aormalnya, iktus teraba. Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 19
Perkusi 4 tentukan batas jantung. /uskultasi 4 terdengar bunyi jantung 1 dan , normal. Paru* paru %nspeksi 4 kesimetrisan kiri dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi, biasanya normal. Palpasi 4 simetris kiri dan kanan. Perkusi 4 adanya suara napas tambahan /uskultasi 4 biasanya bunyi na'as :esikuler. h. Pemeriksaan abdomen %nspeksi 4 apakah dinding abdomen mengalami memar, bekas operasi, dsb. /uskultasi 4 bising usus normal Palpasi 4 palpasi apakah ada nyeri tekan, hepar teraba atau tidak. &iasaya terdapat nyeri tekan, dan hepar akan teraba. Perkusi 4 lakukan perkusi, biasa didapat bunyi tympani untuk semua i.
daerah abdomen Pemeriksaan 6kstremitas inspeksi kesemetrisan, palpasi adanya nyeri tekan pada ekstremitas atas dan bawah. &iasanya pada penderita hiperilirubin akan mengalami nyeri
pada tulang dan persendian. b. Pemeriksaan Penunjang enunjukkan adanya peningkatan bilirubin.
2. D#agn"sa e&era6atan
iagnosa eperawatan menurutA/A/ "1 adalah 4 1. ekurangan :olume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake cairan. . @isiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan hiperbilirubinemia (jaundice). 0. /nsietas berhubungan dengan stres. . etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan na'su makan.
:. Ren+ana e&era6atan
@encana keperawatan yang dilakukan menurut A/A/ "1 adalah 4 a. +ntuk iagnosis 1 4 1) Pantau warna, jumlah dan 'rekuensi kehilangan cairan ) -bser:asi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 20
0) &erikan terapi %;, sesuai program ) ?entukan jumlah cairan yang amsuk dalam jam, hitung asupan yang diinginkan sepanjang si' siang, sore dan malam. b. +ntuk diagnosis 4 1) aji gungsi alat*alat , seperti alat penurunan tekanan, meliputi kasur udara statis, terapi udara yang dicairkan ) %nspeksi adanya kemerahan, pembengkakan atau tanda*tanda dehisensi atau e:iserasi pada area insisi. 0) onsultasikan pada ahli gi3i tentang makanan tinggi protein , mineral, kalori dan :itamin ) =akukan perawatan pada area in'usi %; atau jalur :ena sentral, jika diperlukan. c. +ntuk diagnosis 0 4 1) aji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien ) &erikan obat untuk penurunan ansietas, jika perlu 0) &erikan penguatan positi' ketika pasien mampu meneruskan akti:itas sehari*hari dan akti:itas lainnya meskipun mengalami ansietas ) orong pasien untuk mengepresikan kemarahan dan iritasi, serta i3inkan pasien untuk menangis
d. +ntuk diagnosis 4 1) ?entukan moti:asi pasien untuk mengubah kebiasaan makan ) ?entukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi 0) iskusikan dengan ahli gi3i dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang mengalami ketidakadekuatan asupan protein atau kehilangan protein. ) ukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien dari rumah.
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 21
BAB III APLIAI TE!RI
2eorang ibu masuk rumah sakit dengan membawa &ayi &aru =ahir berjenis kelamin laki*laki, ibu mengatakan bayinya baru lahir hari yang lalu, dengan && """ gram, kulit anaknya kuning, mata kuning, pucat, anak rewel dan tidak mau menyusu, &/& anaknya mencret . Pada pemeriksaan 'isik didapatkan anak tampak kuning, skelera ikterik, perut buncit, && 1g, anak letargi, re'lek menyusu lemah, iritabilitas, pemeriksaan labor diperoleh kadar bilirubin 10 gramCdl
a.
Pengkajian
?anggal pengkajian 4 " Ao:ember "1 1. %dentitas anak4 Aama 4 /nak & +mur 4 hari enis kelamin 4 =aki*laki /nak keberapa 40 && lahir 4""" gr %dentitas orangtua %bu 4 Aama 4 Ay. ? +mur 4 0 tahun Pendidikan 4 2/ /gama 4 %slam >olongan darah 4/yah Aama 4 Pak. ? +mur 4 tahun Pendidikan 4 21 /gama 4 %slam >olongan darah C rhesus4 . @iwayat esehatan 1). eluhan utama4 %bu menyatakan5 kulit anaknya kuning, mata kuning, anak rewel dan tidak mau menyusu, &/& anaknya mencret. Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 22
). @iwayat penyakit sekarang4 kulit anak kuning, mata kuning, anak rewel dan tidak mau menyusu, &/& anak seperti dempul. 0. Pemerikasaan Fisik 1). eadaan +mum /nak & tampak lemah, kesadaran bersi'at composmentis, kulit kuning, sklera ikterik dan perut buncit. && 1g, ?inggi "cm. ). ?anda*?anda ;ital ?ekanan darah 4 9"C7" mmHg (? normal 1"C$" mmHg) Aadi 4 1"Cmenit (takikardi) 2uhu 4 0!"D @@ 4 ICmenit 0). Pemeriksaan 'isik head to toe Pemer#ksaan ke&ala %nspeksi 4 &entuk 4 simetris @ambut4 warna rambut hitam dan beruban, tidak ada ketombe Palpasi4 tidak terdapat benjolan, dan nyeri tekan Pemer#ksaan mata %nspeksi onjungti:a 4 berwarna kuning 2clera 4 ikterus Pemer#ksaan h#$ung %nskpeksi4 bentuk hidung simetris, tidak ada polip maupun peradangan, tidak ada sekret. Palpasi 4 tidak terdapat nyeri tekan. Pemer#ksaan mulut %nspeksi 4 bibir kuning, sudut bibir pecah*pecah, gusi tidak berdarah. Pemer#ksaan tel#nga %nspeksi 4 simetris kiri dan kanan Palpasi 4 tidak ada nyeri tekan. Fungsi pendengaran normal. Pemer#ksaan leher %nspeksi 4 tidak ada pembesaran getah bening Palpasi 4 tidak ada pembesaran getah bening kelenjer tiroid Pemer#ksaan th"rak antung %nspeksi 4 iktus terlihat Palpasi 4 iktus teraba. Perkusi 4 redup /uskultasi 4 terdengar bunyi jantung 1 dan normal. Paru* paru %nspeksi 4 simetris kiri dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi Palpasi 4 :okal 'emoris teraba, simetris kiri dan kanan. Perkusi 4 sonor /uskultasi 4 bunyi na'as :esikuler. Pemer#ksaan a'$"men %nspeksi 4 tidak terdapat lesi, tidak ada luka bekas operasi. /uskultasi 4 bising usus tidak normal 0! I C menit. Palpasi 4 ?erdapat nyeri tekan Perkusi 4 bunyi tympani untuk semua daerah abdomen Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 23
Pemer#ksaan Ekstrem#tas 6kstremitas atas4 tangan kanan terpasang in'us, pergerakan lemah. 6kstremitas bawah 4 pergerakan lemah Pemer#ksaan La'"r Hemoglobin 4 17 gram C dl (tinggi) &ilirubin 4 10 gram (tinggi)
. /nalisis ata Ao 1
s ibu
ata Problem o re'leks menyusu urangnya :olume
mengatakan
kurang,
bayinya tidak
mekonium
mau menyusu,
tampak seperti
&/& mencret,
dempul, anak
rewel,
rewel, turgor
6tiologi tidak adekuatnya
cairan
intake cairan
kulit jelek.
%bu
ulit bayi
>angguan integritas
Hiperbilirubinemia
mengatakan
tampak ikterik,
kulit
(jaundice)
kulit anaknya
kadar bilirubin
kuning dan
10 gram C dl,
kering serta
skelera
keriput
ikterik,nturgor kulit jelek, bayi letargi, re'lek
0
%bu
menyusu lemah. && bayi rendah, . etidakseimbangan
mengatakan
terlihat tidak
nutrisi
bayinya tidak
mau menyusu
kebutuhan tubuh
mau menyusu,
dan.
kurang
kehilangan na'su
dari makan.
badan lemas. iagnosa eperawatan 1) urangnya :olume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake cairan yang ditandai dengan bayi tidak mau menyusui ) >angguan integritas kulit berhubungan dengan Hiperbilirubinemia (jaundice) yang ditandai dengan kulit ikterik dan kering. 0) etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan na'su makan yang ditandai dengan bayi tidak mau menyusu, badan lemas dan && menurun. Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 24
0. %nter:ensi Ao.
A-D (?ujuan)
I 1
2etelah dilakukan
Pantau asupan dan haluaran
Pemantauan
tidakan keperawatan
setiap jam. Datat cairan per
semacam ini
selama I jam
intra:ena, nutrisi parenteral
memungkinkan
cairan tubuh
total, dan setiap pemberian
e:aluasi
neonatus adekuat
makanan per oral atau
keseimbangan cairan
riteria Hasil 4
melalui slang nosogastrik.
bayi dan kebutuhan
a. &ayi mampu
?imbang popok untuk
inter:ensi lebih
minum asi atau susu
mengukur jumlah urine dan
lanjut
botol
'eses. ?ingkatkan pemberian
b. ?urgor kulit baik
cairan sesuai program.
c. Haluaran urine 1* mlCkgCjam d. Baktu pengisian kapiler 0* detik
A%D (?indakan)
@asional
?imbang bayi pada waktu
Perubahan berat
yang sama setiap hari,
badan dapat
menggunakan skala yang
mengindikasikan
sama untuk memperoleh
perubahan dalam
hasil pengukuran yang
keseimbangan cairan
akurat
bayi
-bser:asi adanya tanda*
?anda dehidrasi
tanda dehidrasi (oliguri,
mengindikasikan
kulit kering, turgor kulit
perlunya inter:ensi
buruk, dan 'ontanel serta
segera untuk
mata cekung)
mengatasi kekurangan cairan pada anak /si merupakan
&erikan asi secara perlahan* lahan, gunakan botol susu apabila daya isapan bayi kurang, dan beri air diantara menyusui
makanan bayi yang paling baik dan mengandung berbagai 3at gi3i yang cukup bagi bayi, dan pemberian air dapat mencegah
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 25
bayi dehidrasi dengan segera.
2etelah dilakukan
aji warna kulit tiap $ jam
Perubahan warna
tindakan
kulit dapat
keperawatan selama
menunjukkan adanya
I jam keutuhan
peningkatan kadar
kulit bayi dapat
bilirubin dalam darah
dipertahankan
dan juga tanda*tanda
riteria Hasil 4
in'eksi pada kulit
a. %kterik pada kulit
ulit yang bersih dan
bayi berkurang b. 2kelera tidak
Pertahankan kulit agar tetap
ikterik
bersih dan kering setiap
c. ?urgor kulit baik
waktu
kering mencegah kerusakan kulit akibat kelembapan dan debris
d. adar bilirubin dalam batas normal (G 1" gramCdl)
Pantau bilirubin direk dan
adar bilirubin
indirek
indirek memperlihatkan adanya peningkatan bilirubin di bawah permukaan kulit sehingga kulit akan tampak lebih kuning
@ubah posisi setiap jam
Pengaturan posisi secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi udara pada daerrah yang tertekan lama, sehingga dapat mengurangi terjadinya keruskan pada kulit
0
2etelah dilakukan
Pantau nilai laboratorium,
engan mengetahui
tindakan
khusunya bilirubin
kadar bilirubin, dapat
keperawatan selama
dilakukan inter:ensi
I jam status gi3i
yang tepat untuk
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 26
bayi adekuat dengan kriteria hasil 4 a. emiliki nilai
Pantau perilaku pasien yang
mengobati pasien Pada bayi baru lahir
berhubungan dengan
dengan hiperbilirubin
bilirubin dalam batas penurunan berat badan
umumnya memiliki
normal b. ?ingkat energi
berat badan yang kurang dari normal. ebutuhan protein
yang adekuat iskusikan dengan ahli gi3i
penting untuk
dalam menentukan
menambah asupan
kebutuhan protein pasien
makanan yang sehat
yang mengalami
guna membantu
ketidakadekuatan asupan
memperkuat daya
protein atau kehilangan
tahan tubuh anak
protein. /jarkan orang tua mengenai
-rang tua adalah
nutrisi yang diperlukan pada
tempat anak
masing*masing tahap
menumbuhkan
perkembangan bayi.
kepercayaan, sehingga mampu untuk memberikan asupan nutrisi yang seimbang dengan kebutuhan tubuh.
. %mplementasi Ao
?anggal dan am Pelaksanaan
6:aluasi
AamaJ
I
?indakanC@espo
Para'
1
n klien Dairan seimbang
1 Ao:ember
memantau asupan dan
"1
haluaran setiap jam. Datat
Pukul "$."" B%&
cairan per intra:ena, nutrisi parenteral total, dan setiap pemberian makanan per oral atau melalui slang nosogastrik. timbang popok untuk mengukur jumlah urine dan 'eses. ?ingkatkan pemberian cairan sesuai
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 27
program 1. menimbang bayi pada waktu
&& g
yang sama setiap hari, menggunakan skala yang sama untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat -bser:asi adanya tanda*tanda
?urgor kulit
dehidrasi (oliguri, kulit
normal
kering, turgor kulit buruk, dan 'ontanel serta mata cekung) &erikan asi secara perlahan*
&ayi menyusui
lahan, gunakan botol susu
dengan baik
apabila daya isapan bayi kurang, dan beri air diantara menyusui
1 Ao:ember
aji warna kulit tiap $ jam
"1
Barna kulit terlihat sedikit memerah
Pukul "$.0" B%& 1. empertahankan kulit agar tetap bersih dan kering setiap
ulit =embab dan debris
waktu . emantau bilirubin direk dan indirek
0. erubah posisi setiap jam
adar bilirubin G1" gramCdl
2irkulasi udara baik
0
1 Ao:ember
Pantau nilai laboratorium,
Ailai bilirubin
"1
khusunya bilirubin Pantau perilaku pasien yang
G1"gramCdl && g
Pukul "9.""
berhubungan dengan
B%&
penurunan berat badan iskusikan dengan ahli gi3i
emperoleh
dalam menentukan kebutuhan pengetahuan Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 28
protein pasien yang
tentang protein
mengalami ketidakadekuatan
bayi
asupan protein atau kehilangan protein. /jarkan orang tua mengenai
-rang tua
nutrisi yang diperlukan pada
mengerti tentang
masing*masing tahap
nutrisi bayi
perkembangan bayi.
. 6:aluasi Ao. I 1
?anggalCam 0 Ao:ember "1
Datatan Perkembangan
Aama J para'
24%bu mengatakan bayi dapat menyusu dengan baik -4 ?urgor kulit normal /4asalah ?eratasi P4Pasien diperbolehkan pulang dan
0 Ao:ember "1
diberikan H6 24 %bu mengatakan kulit bayi bersih dan lembab -4 adar bilirubin G1" gramCdl /4asalah ?eratasi P4Pasien diperbolehkan pulang dan
0
0 Ao:ember "1
diberikan H6 24 %bu mengatakan bayi sudah mau menyusu dan && g -4 adar bilirubin G1" gramCdl /4asalah ?eratasi P4Pasien diperbolehkan pulang dan diberikan H6
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 29
BAB I= PEMBAHAAN
&ayi &aru lahir masuk rumah sakit dengan keluhan kulit berwarna kuning, pucat, dan tidak mau menyusu pada ibunya. 2etelah pemeriksaan 'isik ditemukan anak dengan sklera ikterik dan && """ gram dengan kadar bilirubin 10 gramCdl. adar bilirubin yang tinggi menyebabkan kulit klien berwarna kuning dan tampak pucat. imana kulit klien yang berwarna kuning bisa disebabkan oleh berbagai 'aktor, diantaranya 'aktor produksi yang berlebihan melampaui pengeluaran nya terdapat pada hemolisis yang meningkat seperti pada ketidakcocokan golongan darah (@h, /&- antagonis, dan sebagai nya), kemudian adanya gangguan dalam uptake dan Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 30
konjugasi hepar di sebabkan imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi (mengubah) bilirubin, gangguan 'ungsi hepar akibat asidosis,hipoksia, dan in'eksi atau tidak terdapat en3im glukuronil trans'erase (>*!*P), bisa juga dikarenakan gangguan tranportasi bilirubin dalam darah terikat oleh albumin kemudian di angkut oleh hepar. %katan ini dapat di pengaruhi oleh obat seperti salisilat dan lain*lain. ari hasil pengkajian yang dilakukan, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan yang pertama untuk klien adalah kurangnya urangnya :olume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake cairan yang ditandai dengan bayi tidak mau menyusu, &/& cair dan turgor kulit jelek. iagnosa kedua untuk klien adalah >angguan integritas kulit berhubungan dengan Hiperbilirubinemia (jaundice) yang ditandai dengan kulit ikterik dan kering, kemudian klien juga mengalami sklera ikterik, turgor kulit jelek dan re'lek bayi menyusui lemah. iagnosa untuk yang ketiga klien adalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang ditandai dengan kehilangan na'su makan yang ditandai dengan bayi tidak mau menyusu, badan lemas dan && menurun. engan inter:ensi yang tepat, klien bisa segera mendapatkan pengobatan untuk menyembuhkan penyakitnya. enurut pendapat kami, ketika bayi baru lahir, baik dikarenakan pada saat dalam kandungan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau karena gagalnya sel membelah saat dikandung, imaturitas hati bisa menyebabkan terganggunya konjungasi bilirubin sehingga kadar bilirubin meningkat dan menyebabkan ikterus yang ditandai dengan kulit berwarna kuning, sklera berwarna kuning dan terlihat lemah.
BAB = PENUTUP
8.1 es#m&ulan
Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kern ikterus atau ense'alopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak dikendalikan. Faktor produksi yang berlebihan melampaui pengeluaran nya terdapat pada hemolisis yang meningkat seperti pada ketidakcocokan golongan darah (@h, /&- antagonis, dan sebagai nya). >angguan dalam uptake dan konjugasi hepar di sebabkan imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi (mengubah) bilirubin, gangguan 'ungsi hepar akibat asidosis,hipoksia, dan in'eksi atau tidak terdapat en3im glukuronil trans'erase (>*!*P). >angguan tranportasi bilirubin Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 31
dalam darah terikat oleh albumin kemudian di angkut oleh hepar. %katan ini dapat di pengaruhi oleh obat seperti salisilat dan lain*lain. e'isiensi albumin menyebabkan lebih banyak bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat pada otak (terjadi krenikterus). >angguan dalam ekskresi akibat sumbatan dalam hepar atau di luar hepar. /kibat kelainan bawaan atau in'eksi, atau kerusakan hepar oleh penyebab lain. 8.2 aran
iharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan benar sehingga klien dengan penyakit hiperbilirubin yang biasa terjadi pada ba yi baru lahir bisa segera ditangani dan diberikan perawatan yang tepat. Perawat juga diharuskan bekerja secara pro'esional sehingga meningkatkan pelayanan untuk membantu kilen dengan penyakit hiperbilirubin
DA%TAR PUTAA
Price, 2yl:ia /. "". Patofisiologi Konsep klinis Proses-proses penyakit . akarta4 6>D &runner J 2uddarth. Kepera!atan "edikal #edah $olume % ed.&. akarta4 6>D 2udoyo, /ru. #uku 'jar lmu Pernyakit )alam. 6disi . akarta 4 %nternaPublishing ?aylor, Dynthia . ""0. )iagnosis Kepera!atan dengan *encana 'suhan edisi +,. akarta4 6>D. &ilotta, imberly. ""9. Kapita elekta Penyakit dengan mplikasi Kepera!atan. disi %. akarta4 6>D.
Tugas Sistem Pencernaan Hiperbilirubin
Page 32