440/ No. Dokumen /SOP/410.109.03/2017 No. 00 Revisi Tanggal 30 Januari 2017 Terbit Halaman
UPTD PUSKESMAS SANANWETAN
1/3 drg. M. AGUS SABTONI NIP. 19740831 200604 1 004
1. Pengertian Fimosis adalah kondisi dimana preputium tidak dapat diretraksi melewati glans penis. Fimosis dapat bersifat fisiologis ataupun patalogis. Sebagai pedoman petugas untuk melakukan tatalaksana 2. Tujuan Fimosis. 3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan Nomor 118/22/410.109.06/2017 118/22/410.109.06/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 1. Petugas melakukan anamnesa yang yang meliputi meliputi : Keluhan umumnya berupa gangguan aliran urin seperti: 1) Nyeri saat buang air kecil 2) Mengejan saat buang air kecil 3) Pancaran urin mengecil 4) Benjolan lunak di ujung penis akibat penumpukan smegma. 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi : 1) Preputium tidak dapat diretraksi ke proksimal hingga ke korona glandis 2) Pancaran urin mengecil 3) Menggelembungnya ujung preputium saat berkemih 4) Eritema dan udem udem pada preputium dan glans penis 5) Pada fimosis fisiologis, preputium tidak memiliki skar dan tampak sehat 6) Pada fimosis patalogis pada sekeliling preputium terdapat lingkaran fibrotik 7) Timbunan smegma smegma pada sakus preputium 3. Petugas menentukan diagnosa Fimosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik 4. Petugas memberikan penatalaksanaan yang sesuai, meliputi : 1) Pemberian salep kortikosteroid (0,05% betametason) 2 kali perhari selama 2-8 minggu pada daerah preputium. 2) Sirkumsisi 5. Petugas melakukan rujukan apabila terdapat komplikasi dan penyulit untuk tindakan sirkumsisi maka dirujuk ke layanan sekunder.
PENANGANAN FIMOSIS
SOP
440/ No. Dokumen /SOP/410.109.03/2017 No. 00 Revisi Tanggal 30 Januari 2017 Terbit 2/3
Halaman
6. Diagram
-
Alir 7. Unit
UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
Terkait 8. Rekaman historis perubahan
No.
Yang
Isi
Diubah Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan
PENANGANAN FIMOSIS
SOP
440/ No. Dokumen /SOP/410.109.03/2017 No. 00 Revisi Tanggal 30 Januari 2017 Terbit 3/3
Halaman
DAFTAR TILIK NO
KEGIATAN
1.
Petugas melakukan anamnesa
2.
Petugas melakukan pemeriksaan fisik
3.
Petugas menentukan diagnose Fimosis
4.
Petugas memberikan penatalaksanaan yang sesuai
5.
Petugas melakukan rujukan apabila terdapat komplikasi dan penyulit untuk tindakan sirkumsisi maka dirujuk ke layanan sekunder.