LAPORAN KASUS
FIMOSIS Oleh Ridha Rahmatania I11112027
Pembimbing dr. Novi Kusuma, Sp. !
KEPANITERAAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS TANJUNGPURA RUMAH SAKIT SAKI T KARTIKA HUSADA PONTIANAK 2016
1
"#$!R P#RS#%&'&!N
%elah %elah disetu(ui laporan )asus dengan (udul * +imosis
isusun sebagai salah satu s-arat men-elesai)an Kepaniteraan Klini) Ilmu edah
Pontiana), 27 'uni 201 Pembimbing "aporan Kasus
isusun oleh*
dr. Novi Kusuma, Sp. !
Ridha Rahmatania
BAB I 2
PENDAHULUAN
+imosis adalah )etida)mampuan untu) menari) preputium penis sampai )orona glans.1 Preputium penis merupa)an lipatan )ulit -ang menutupi glans penis. Keluhan ini sering men-ebab)an seorang ana) diba/a )e do)ter. Keban-a)an orang tua a)an merasa emas dan merasa )ha/atir -ang berlebihan tentang )etida)mampuan retra)si preputium pada ba-i atau balita mere)a. Sebagian besar )asus ini bera)hir dengan intervensi bedah dengan sir)umsisi. Normaln-a, )ulit preputium selalu mele)at erat pada glans penis dan tida) dapat ditari) )e bela)ang pada saat lahir, namun seiring bertambahn-a usia dan pertumbuhan
ter(adi proses )eratinisasi lapisan epitel dan
des)uamasi antara glans penis dan lapis bagian dalam preputium sehingga a)hirn-a )ulit preputium terpisah dari glans penis.2 Insidens imosis adalah sebesar 3 pada usia sampai 7 tahun dan 13 pada la)i4la)i usia 1 sampai 1 tahun. i 'epang, imosis ditemu)an pada 3 ba-i -ang berusia 1 hingga 5 bulan dan 563 pada balita berusia 5 tahun. eberapa penelitian mengata)an )e(adian imosis saat lahir han-a 3 ba-i -ang preputiumn-a sudah bisa ditari) mundur sepenuhn-a sehingga )epala penis terlihat utuh. Selan(utn-a seara perlahan ter(adi des)uamasi sehingga perle)atan itu ber)urang. Sampai umur 1 tahun, masih 603 -ang belum bisa ditari) penuh. erturut4turut 503 pada usia 2 tahun, 103 pada usia 46 tahun, 63 pada umur 10 tahun, dan masih ada 13 -ang bertahan hingga umur 1417 tahun. ari )elompo) tera)hir ini ada sebagian )eil -ang bertahan seara persisten sampai de/asa bila tida) ditangani.1,2
BAB II 3
LAPORAN KASUS
2.1
2.2
Identit!
Nama
* !n. I
'enis Kelamin
* "a)i 8 la)i
&sia
* 7 tahun
Kebangsaan
* Indonesia
!gama
* Islam
Pe)er(aan
* Pela(ar
!lamat
* Kubu Ra-a
An"ne!i! #tn$$% 20 J&ni 2016' Ke%&(n Ut"
uang air )eil sedi)it
Ri)*t Pe+,%nn Pen*-it
Pasien diantar oleh orang tuan-a )e poli)lini) bedah umum dengan )eluhan buang air )eil sedi)it. Keluhan di)etahui orang tua pasien se(a) 1 tahun S$RS. Keluhan disertai dengan durasi buang air )eil -ang lama, )ulit penis tida) dapat ditari) )e pang)al penis, dan u(ung penis menggembung setiap buang air )eil. Pasien tida) mengeluh)an sa)it saat buang air )eil. 9arna urin (ernih :;<, darah :4<, demam :4<, ! :;< dalam batas normal.
Ri)*t Pen*-it D(&%&
Ri/a-at pen-a)it dengan )eluhan -ang sama disang)al.
Ri)*t Pen*-it Ke%&+$
Ri/a-at )eluhan -ang sama di )eluarga tida) di)etahui oleh pasien
4
Ri)*t %e+$i Pasien alergi terhadap ma)anan sosis. !lergi terhadap obat atau minuman
disang)al Ri)*t Oe+!i Pasien tida) mempun-ai ri/a-at operasi sebelumn-a Ri)*t Pe+int% Ri/a-at pen-a)it )ehamilan :4<, demam :4<, trauma :4<, ri/a-at minum (amu :4< Ri)*t Nt% "ahir ana) la)i4la)i dari ibu =2P1!0, aterm, persalinan seara spontan, ditolong
bidan. " 5000 gram, pan(ang badan lahir > m, )elainan )ongenital :4<, biru :4<, i)teri) :4<, tampa) sehat, lahir langsung menangis. Ri)*t P/!t nt% Ri/a-at imunisasi leng)ap
2.
Pe"e+i-!n Fi!iTnd Vit%
Keadaan &mum
* %ida) tampa) sa)it
Kesadaran
* ?ompos mentis
=i@i
* ai)
Pernaasan
* 2 ABmenit
Nadi
* 10 ABmenit
%e)anan arah
* 110B70
Suhu
* 5,7C?
* 1 )g
Status =eneralis 1. 2. 5. .
Kepala $ata %D% ada 'antung
* (e(as :4<, hematom :4<, n-eri te)an :4< * ?! :4B4<, SI :4B4< *Rhinorhea:4B4<, Otorheae :4B4<, N-eri te)an :4< Krepitasi :4< *
I)tus )ordis terlihat di SI? 6 linea midlaviula sinistra 5
atas (antung )anan di SI? linea parasternalis deAtra atas (antung )iri di SI? 6 linea midlaviula sinistra Pinggang (antung di SI? 2 linea parasternalis sinistra S1 S2 reguler, gallop :4<, murmur :4<
Paru
*
entu) dada normal :;<, barrel hest :4<, petus e)savatum :4< petus e)sarinatum :4< Pergera)an dada simetris :;< dada tertinggal :4< Per)usi sonor :;<, n-eri )eto) :4< SN * Ees :;B;<, Rh :4B4<, 9h :4B4< !bdomen : • Inspe)si * datar :;<, lu)a be)as operasi :4<, massa :4<, spider nervi :4< • !us)ultasi * bising usus :;<, bruit :4< • Palpasi * soepel, n-eri te)an :4< • N-eri )etu) ?E! :4B4< • Per)usi * timpani #)stremitas* a)ral hangat,?R% F 2G
6.
.
Status "o)alis Inspe)si * tampa) )ulit penis menutupi )epala penis, tida) tampa) edem, tida) tampa) )emerahan Palpasi * teraba gland penis, tida) terasa n-eri te)an, )ulit penis tida) dapat di retra)si )e pang)al penis, terdapat perleng)etan propusium dengan glan penis
2.
Pe"e+i-!n Pen&n,n$ Pe"e+i-!n d+( %en$-.
9? R? Db Dt P"%
* * * * *
.000 ,07 12, grBdl 52,> 515 6
P?%
*
0,20
Pe"e+i-!n Ki"i d+(.
=S
*
112 mgBdl
F/t/ K%ini!
2.
Re!&"e !na) la)i4la)i, 7 tahun, dengan )eluhan buang air )eil sedi)it. Keluhan
di)etahui orang tua pasien se(a) 1 tahun S$RS. Keluhan disertai dengan durasi buang air )eil -ang lama, )ulit penis tida) dapat ditari) )e pang)al penis, dan u(ung penis menggembung setiap buang air )eil. Pasien tida) mengeluh)an sa)it saat buang air )eil. 9arna urin (ernih :;<, darah :4<, demam :4<, ! :;< dalam batas normal.. Pada pemeri)saan isi) didapat)an tampa) )ulit penis menutupi )epala penis, tida) tampa) edem, tida) tampa) )emerahan, teraba gland penis, tida) terasa n-eri te)an, )ulit penis tida) dapat di retra)si )e pang)al penis, terdapat perleng)etan propusium dengan glan penis.
2.6
Di$n/!i! Ke+, 7
+imosis 2.3
2.4
Pent%-!nn Sir)umsisi •
P+/$n/!i!
Huo ad vitam
* onam
Huo ad untionam * onam Huo ad sanationam * onam 2.5
2.10
L/+n Oe+!i Pasien dalam stadium anestesi posisi supine ila)u)an disine)tan medan operasi Preputium di)lem pada (am >41245 ila)u)an sir)umsisi dengan metode )onvensional Kontrol perdarahan Operasi selesai F/%%/) up #21 J&ni 2016' S * N-eri di lu)a post operasi :4<, demam :4<, mual :4<,muntah :4<, !K normal,
! normal. O * K& * sa)it sedang, P >0B70 mmDg, DR 110ABmenit, RR 20 ABmenit, % 5,6C?. Status lo)alis aBr penis* tampa) verban :;<, rembesan darah :4< ! * PO I Sir)umsisi P * • •
OpimoA s-rup 5A1 th Ibuproen s-r A1 th
8
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ant/"i Dn Fi!i/%/$i Peni!
=ambar 1. !natomi penis
Penis terdiri dari orpus penis, glans penis, sulus oronal glans penis, dan preputium. Preputium penis merupa)an lipatan )ulit seperti )erudung -ang menutupi 9
glans penis. Normaln-a, )ulit preputium selalu mele)at erat pada glans penis dan tida) dapat ditari) )e bela)ang pada saat lahir, namun seiring bertambahn-a usia serta diprodu)sin-a hormon dan a)tor pertumbuhan, ter(adi proses )eratinisasi lapisan epitel dan des)uamasi antara glans penis dan lapis bagian dalam preputium sehingga a)hirn-a )ulit preputium terpisah dari glans penis.5, ila dilihat dari penampang hori@ontal, penis terdiri dari 5 rongga -a)ni 2 batang )orpus )avernosa di )iri dan )anan atas, sedang)an di tengah ba/ah disebut )orpus spongiosa. Kedua )orpus )ara )avernosa ini diliputi oleh (aringan i)at -ang disebut tunia albuginea, satu lapisan (aringan )olagen -ang padat dan di luarn-a ada (aringan -ang )urang padat -ang disebut fascia buck .5, Korpus )avernosa terdiri dari gelembung4gelembung -ang disebut sinusoid. inding dalam atau endothel sangat berperan untu) berea)si )imia/i untu) menghasil)an ere)si. Ini diperdarahi oleh arteriol -ang disebut arteria heliina. Seluruh sinusoid diliputi otot polos -ang disebut trabe)el. Selan(utn-a sinusoid berhubungan dengan venula :sistem pembuluh bali)< -ang mengumpul)an darah men(adi suatu ple)sus vena lalu a)hirn-a mengalir)an darah )embali melalui vena dorsalis prounda dan )embali )e tubuh.6, Penis dipersarai oleh 2 (enis sara -a)ni sara otonom :para simpatis dan simpatis< dan sara somati) :motoris dan sensoris<. Sara4sara simpatis dan parasimpatis berasal dari hipotalamus menu(u )e penis melalui medulla spinalis :sumsum tulang bela)ang<. Khusus sara otonom parasimpatis )e luar dari medulla spinalis :sumsum tulang bela)ang< pada )olumna vertebralis di S24. Sebali)n-a sara simpatis )e luar dari )olumna vertebralis melalui segmen %h 11 sampai "2 dan a)hirn-a parasimpatis dan simpatis men-atu men(adi nervus )avernosa. Sara ini memasu)i penis pada pang)aln-a dan mempersarai otot4 otot polos Sara somatis terutama -ang bersiat sensoris -a)ni -ang memba/a impuls :rangsang< dari penis misaln-a bila mendapat)an stimulasi -aitu rabaan pada badan penis dan )epala penis :glans<, membentu) nervus dorsalis penis -ang men-atu dengan sara4sara lain -ang membentu) nervus pudendus. Sara ini (uga berlan(ut )e )olumna vertebralis :sumsum tulang bela)ang< melalui )olumna vertebralis S24. Stimulasi dari penis atau dari ota) 10
seara sendiri atau bersama sama melalui sara4sara di atas a)an menghasil)an ere)si penis.2,5 Eas)ularisasi untu) penis berasal dari arteri pudenda interna lalu men(adi arteria penis ommunis -ang berabang 5 -a)ni 2 abang )e masing4masing -a)ni )e )orpus )avernosa )iri dan )anan -ang )emudian men(adi arteria )avernosa atau arteria penis proundus -ang )etiga ialah arteria bulbourethralis untu) )orpus spongiosum. !rteria memasu)i )orpus )avernosa lalu berabang4abang men(adi arteriol4arteriol heliina -ang bentu)n-a ber)elo)4)elo) pada saat penis lembe) atau tida) ere)si. Pada )eadaan ere)si, arteriol4arteriol heliina mengalami rela)sasi atau pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah bertambah besar dan epat )emudian ber)umpul di dalam rongga4rongga la)unar atau sinusoid. Rongga sinusoid membesar sehingga ter(adilah ere)si. Sebali)n-a darah -ang mengalir dari sinusoid )e luar melalui satu ple)sus -ang terleta) di ba/ah tunia albugenia. ila sinusoid dan trabe)el tadi mengembang )arena ber)umpuln-a darah di seluruh )orpus )avernosa, ma)a vena4vena di se)itarn-a men(adi terte)an. Eena4vena di ba/ah tunia albuginea ini bergabung membentu) vena dorsalis prounda lalu )e luar dari ?orpora ?avernosa pada rongga penis )e sistem vena -ang besar.7
2.2 Deini!i Fi"/!i!
+imosis adalah suatu )elainan dimana preputium penis -ang tida) dapat di retra)si :ditari)< )e pro)simal sampai )e )orona glandis. Pada imosis, preputium mele)at pada bagian glans dan menga)ibat)an tersumbatn-a lubang saluran )ening, sehingga ba-i dan ana) men(adi )esulitan dan rasa )esa)itan pada saat buang air )eil.1
11
=ambar 2. +imosis 2. K%!ii-!i Fi"/!i! . Fi"/!i! -/n$enit% :i"/!i! i!i/%/$i!7 imosis palsu, pseudo fimosis< %er(adi
pada ana) la)i4la)i -ang baru lahir. Preputium mele)at pada glans dan lama )elamaan a)an dapat dipisah)an seiring bertambahn-a usia. +imosis ini bu)an disebab)an oleh )elainan anatomi melain)an )arena adan-a a)tor perleng)etan antara )ulit pada penis bagian depan dengan glans penis sehingga muara pada u(ung )ulit )emaluan sea)an4a)an terlihat sempit. Sebenarn-a merupa)an )ondisi normal pada ana)4ana), bah)an sampai masa rema(a. Kulit preputium selalu mele)at erat pada glans penis dan tida) dapat ditari) )e bela)ang pada saat lahir, namun seiring bertambahn-a usia serta diprodu)sin-a hormon dan a)tor pertumbuhan, ter(adi proses )eratinisasi lapisan epitel dan des)uamasi antara glans penis dan lapis bagian dalam preputium sehingga a)hirn-a )ulit preputium terpisah dari glans penis. 8. Fi"/!i! didt #i"/!i! t/%/$i- , imosis -ang sebenarn-a, true fimosis< %imbul )emudian setelah lahir. +imosis patologis dideinisi)an sebagai )etida)mampuan untu) menari) preputim setelah sebelumn-a -ang dapat ditari) )embali. +imosis ini disebab)an oleh sempitn-a muara di u(ung )ulit )emaluan seara anatomis. Dal ini ber)aitan dengan )ebersihan :higiene< -ang 12
buru), peradangan )roni) glans penis dan )ulit preputium :balanoposthitis )roni)<, atau penari)an berlebihan )ulit preputium :oreul retration< pada imosis )ongenital -ang a)an men-ebab)an pembentu))an (aringan i)at :ibrosis< de)at bagian )ulit preputium -ang membu)a. Ri)/ood mendeinisi)an imosis patologis adalah )ulit
distal penis
:preputium< -ang )a)u dan tida) bisa ditari), -ang disebab)an oleh Balanitis Xerotica Obliterans (BXO).5 &pa-a untu) mela)u)an retra)si preputium seara pa)sa pada imosis isiologis a)an men-ebab)an mirotears, ine)si dan pendarahan -ang a)an menimbul)an (aringan parut se)under dan ter(adin-a imosis patologis. Digienistas -ang buru) dan balanitis berulang :ine)si pada glans penis<, posthitis :peradangan preputium<, atau )eduan-a dapat men-ebab)an )esulitan dalam retra)si preputium dan menga)ibat)an risi)o ter(adin-a imosis patologis. iabetes mellitus merupa)an predisposisi ine)si ini )arena )andungan glu)osa -ang tinggi pada urin, -ang merupa)an media -ang )ondusi untu) prolierasi ba)teri. +imosis patologis (uga bisa ter(adi )arena balanitis Aerotians obliterans :O<, bentu) genital dari lihen slerosus. Kondisi ini mempengaruhi bai) pria de/asa maupun ana) la)i4la)i. #tiologin-a tida) di)etahuiJ )emung)inan )arena rea)si inlamasi, ine)si, dan hormonal. Dal tersebut mung)in merupa)an ase premalignant. Kateterisasi berulang (uga bisa men-ebab)an imosis.
=ambar 5. +imosis isiologis dan imosis patologi) 13
2. Pt/i!i/%/$i
+imosis -ang isiologis merupa)an hasil dari adhesi lapisan4lapisan epitel antara preputium bagian dalam dengan glans penis. !dhesi ini seara spontan a)an hilang pada saat ere)si dan retra)si preputium seara intermiten, (adi seiring dengan bertambahn-a usia :masa puber< imosis isiologis a)an hilang. Digienitas -ang buru) pada daerah se)itar penis dan adan-a balanitis atau balanophostitis berulang -ang mengarah terbentu)n-a sar pada oriiium preputium, dapat menga)ibat)an imosis patologis. Retra)si preputium seara pa)sa (uga dapat menga)ibat)an lu)a )eil pada oriiio preputium -ang dapat mengarah )e sar dan berlan(ut imosis. Pada orang de/asa -ang belum ber)hitan memili)i resi)o imosis seara se)under )arena )ehilangan elastisitas )ulit.5,7 Pada )asus imosis lubang -ang terdapat di prepusium sempit sehingga tida) bisa ditari) mundur dan glans penis sama se)ali tida) bisa dilihat. Kadang han-a tersisa lubang -ang sangat )eil di u(ung prepusium. Pada )ondisi ini, a)an ter(adi enomena balloningG dimana preputium mengembang saat ber)emih )arena desa)an panaran urine -ang tida) diimbangi besarn-a lubang di u(u ng prepusium. ila imosis menghambat )elanaran ber)emih, seperti pada balloning ma)a sisa4sisa urin mudah ter(eba) di dalam preputium. Dal ini bisa men-ebab)an ter(adin-a ine)si.5,,6 +imosis (uga ter(adi (i)a ting)at higienitas rendah pada /a)tu !K -ang a)an menga)ibat)an ter(adin-a penumpu)an )otoran4)otoran pada glans penis sehingga memung)in)an ter(adin-a ine)si pada daerah glans penis dan prepusium :balanitis< -ang meninggal)an (aringan parut sehingga prepusium tida) dapat ditari) )ebela)ang. Pada lapisan dalam prepusium terdapat )elen(ar sebaea -ang memprodu)si smegma. ?airan ini berguna untu) melumasi permu)aan prepusium. "eta) )elen(ar ini di de)at pertemuan prepusium dan glans penis -ang membentu) semaam lembahG di ba/ah )orona glans penis :bagian )epala penis -ang berdiameter paling lebar<. i tempat ini ter)umpul )eringat, debrisB)otoran, sel mati dan ba)teri. ila tida) ter(adi imosis, )otoran ini
mudah dibersih)an. Namun pada )ondisi imosis,
pembersihan tersebut sulit dila)u)an )arena prepusium tida) bisa ditari) penuh )e 14
bela)ang. ila -ang ter(adi adalah perle)atan prepusium dengan glans penis, debris dan sel mati -ang ter)umpul tersebut tida) bisa dibersih)an. !da pula )ondisi lain a)ibat ine)si -aitu balanopostitis. Pada ine)si ini ter(adi peradangan pada permu)aan preputium dan glans penis. %er(adi pembeng)a)an )emerahan dan produ)si pus di antara glans penis dan prepusium. 6,
2. Mni!e!t!i K%ini!
1. Penis membesar dan menggelembung a)ibat tumpu)an urin :ballooning) 2. Kadang4)adang )eluhan dapat berupa u(ung )emaluan menggembung saat mulai buang air )eil -ang )emudian menghilang setelah ber)emih. Dal tersebut disebab)an oleh )arena urin -ang )eluar terlebih dahulu tertahan dalam ruangan -ang dibatasi oleh )ulit pada u(ung penis sebelum )eluar melalui muaran-a -ang sempit. 5. iasan-a ba-i menangis dan menge(an saat buang air )eil )arena timbul rasa sa)it. . Kulit penis tida) bisa ditari) )earah pang)al )eti)a a)an dibersih)an 6. !ir seni )eluar tida) lanar. Kadang4)adang menetes dan )adang4)adang memanar dengan arah -ang tida)dapat diduga . isa (uga disertai demam 7. Iritasi pada penis.1,2,7
2.6 Di$n/!i! iagnosis imosis terutama berdasar)an pemeri)saan )linis dan anamnesis.
%ida) ada tes laboratorium atau penitraan -ang diperlu)an. Pemeri)saan penun(ang mung)in diperlu)an pada )asus ine)si saluran )emih atau ine)si )ulit pada genital. Pada anamnesis didapat)an )eluhan berupa u(ung )emaluan menggembung saat mulai buang air )eil -ang )emudian menghilang setelah ber)emih dan iasan-a ba-i menangis dan menge(an saat buang air )eil )arena timbul rasa sa)it. Pada pemeri)saan isi) )asus imosis, dapat ditemu)an )ulit -ang tida) dapat diretra)si mele/ati gland penis. Pada imosis isiologis, bagian preputial orifice tida) ada lu)a dan terlihat sehat, sedang)an pada imosis patologis terdapat (aringan ibrus ber/ana putih -ang meling)ar.6, 15
2.3 Pent%-!nn
Sebagai pilihan terapi )onservati dapat diberi)an salep )orti)oid :0,0640,13< dua )ali sehari selama 20450 hari. %erapi ini tida) dian(ur)an untu) ba-i dan ana)4 ana) -ang masih mema)ai popo), tetapi dapat dipertimbang)an untu) usia se)itar tiga tahun. %ida) dian(ur)an mela)u)an dilatasi atau retra)si -ang dipa)sa)an pada penderita imosis, )arena a)an menimbul)an lu)a dan terbentu) si)atri)s pada u(ung prepusium sebagai imosis se)under. Indi)asi medis utama dila)u)ann-a tinda)an sir)umsisi pada ana)4ana) adalah imosis patologi). Pada )asus dengan )ompli)asi, seperti ine)si saluran )emih berulang atau balloning )ulit prepusium saat mi)si, sir)umsisi harus segera dila)u)an tanpa memperhitung)an usia pasien. Prosedur te)ni) dorsumsisi adalah te)ni) sir)umsisi dengan ara memotong preputium pada bagian dorsal pada (am 12 se(a(ar sumbu pan(ang penis )e arah pro)simal, )emudian dila)u)an pemotongan sir)uler )e)iri dan )e)anan se(a(ar sulus oronarius. 1. isine)si penis dan se)itarn-a dengan airan disine)si 2. Persempit lapangan tinda)an dengan doe) lubang steril 5. "a)u)an anestesi iniltrasi sub)utan dimulai dari pang)al penis meling)ar. ila perlu tambah)an (uga pada daerah preputium -ang a)an dipotong dan daerah ventral . %unggu 5 8 6 menit dan -a)in)an anestesi lo)al sudah be)er(a dengan menubit)an pinset 6. ila didapati imosis, la)u)an dilatasi dengan )lem pada lubang preputium, lepas)an perleng)etann-a dengan glans mema)ai sonde atau )lem sampai seluruh glans bebas. ila ada smegma, dibersih)an.
16
. 'epit )ulit preputium sebelah )anan dan )iri garis median bagian dorsal dengan 2 )lem lurus. Klem )etiga dipasang pada garis tengah ventral. :Prepusium di(epit )lem pada (am 11, 1 dan (am ditari) )e distal<
7. =unting preputium dorsal tepat digaris tengah :diantara dua )lem< )ira4)ira L sampai 1 sentimeter dari sul)us )oronarius :dorsumsisi<,buat tali )endali. )ulit Preputium di(epit dengan )lem beng)o) dan renulum di(epit dengan )oher . Pindah)an )lem :dari (am 1 dan 11 < )e u(ung distal sa-atan :(am 12 dan 12M<. Insisi meing)ar )e)iri dan )e)anan dengan arah serong menu(u renulum di distal penis :pada renulum insisi dibuat aga) meruning :huru E<, buat tali )endali < >. ?ari perdarahan dan )lem, i)at dengan benang plain atgut -ang disiap)an 10. Setelah di-a)ini tida) ada perdarahan :biasan-a perdarahan -ang ban-a) ada di renulum< siap untu) di(ahit.Pen(ahitan dimulai dari dorsal :(am 12<, dengan pato)an )lem -ang terpasang dan (ahitan )edua pada bagian ventral :(am <. %ergantung ban-a)n-a (ahitan -ang diperlu)an, selan(utn-a (ahitan dibuat meling)ar pada (am 5,, >,12 dan seterusn-a 11. "u)a ditutup dengan )asa atau penutup lu)a lain, dan diplester. "ubang uretra harus bebas dan sedapat mung)in tida) ter)ena urin.
2.3 K/"%i-!i Ketida)n-amananBn-eri saat ber)emih !)umulasi se)ret dan smegma di ba/ah preputium -ang )emudian ter)ena ine)si
se)under dan a)hirn-a terbentu) (aringan parut. Pada )asus -ang berat dapat menimbul)an retensi urin. Pembeng)a)anBradang pada u(ung )emaluan -ang disebut ballonitis. 17
•
Ine)si saluran )emih6
2.4 Di$n/!i! Bndin$
Paraimosis adalah suatu )eadaan dimana prepusium penis -ang diretra)si sampai di sul)us )oronarius tida) dapat di)embali)an pada )eadaan semula dan menimbul)an (eratan pada penis dibela)ang sul)us )oronarius. 9arna gland penis a)an sema)in ber/arna puat dan beng)a). Seiring per(alanan
/a)tu )eadaan ini
a)an
menga)ibat)an ne)rosis sel di gland penis, /arnan-a a)an men(adi biru atau hitam dan gland penis a)an terasa )eras saat di palpasi. ,6,
=ambar . Paraimosis 2.5 P+/$n/!i! Prognosis dari imosis a)an sema)in bai) bila epat didiagnosis dan ditangani.
18
BAB IV PEMBAHASAN
!na) la)i4la)i, 7 tahun, diantar oleh orang tuan-a )e poli)lini) bedah umum dengan )eluhan )ulit penis tida) dapat ditari) )e pang)al penis. Keluhan di)etahui orang tua pasien se(a) 1 tahun S$RS. Keluhan disertai dengan panaran urin -ang sedi)it, durasi buang air )eil -ang lama, dan u(ung penis menggembung setiap buang air )eil. Pasien tida) mengeluh)an sa)it saat buang air )eil. Pada pemeri)saan isi) didapat)an tampa) )ulit penis menutupi )epala penis, tida) tampa) edem, tida) tampa) )emerahan, teraba gland penis, tida) terasa n-eri te)an, )ulit penis tida) dapat di retra)si )e pang)al penis, terdapat perleng)etan propusium dengan glan penis. Keluhan -ang dirasa)an pasien merupa)an ge(ala dari imosis. Preputium -ang tida) dapat ditari) )e pang)al penis merupa)an hasil dari adhesi lapisan4lapisan epitel antara preputium bagian dalam dengan glans penis. Dal ini membuat penis menggelembung saat buang air )eil sehingga urin -ang )eluar lebih sedi)it. %atala)sana -ang dila)u)an untu) )asus ini adalah sir)umsisi agar tida) ter(adi ine)si saluran )emih berulang atau balloning )ulit prepusium saat mi)si.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. asu)i Purnomo. asar4dasar &rologi. #disi Kedua. 'a)arta* Sagung SetoJ 200>. 2. Santoso !. +imosis dan Paraimosis. %im Pen-usun Panduan Penatala)sanaan Pediatri &rologi di Indonesia. 'a)arta* I)atan !hli &rologi IndonesiaJ 2006. 5. S(amsuhida(at, R , 9im de 'ong. Saluran )emih dan !lat Kelamin "ela)i. u)u4!(ar Ilmu edah.#d.2. 'a)arta * #=?, 200. p 01 . %anagho, #! and $!ninh, '9. SmithMs =eneral &rolog-. SiAteen edition. &S!* !ppleton and "angeJ 200. 6. Spilsbur- K, Semmens ', 9isnie/s)i S, Dolman ?. ?irumision or imosis and other medial indiations in 9estern !ustralian bo-s. $ed. '. !ust. 17 :<* 1668J 2005. . Dina , =hor- $. +imosis and Paraimosis. iunduh dari &R"* :http*BBemediine.medsape.omBartileB77765>4overvie/< 7. runiardi +?, et al. Sh/art@Ms Priniple o Surger- #ight #dition Eolume 2. &S!* $ =ra/ Dill. . Shahid, Su)hbir Kaur, +imosis in ?hildren,G International Sholarl- Researh Net/or), ISRN &rolog-, vol, 2012, !rtile I 70752>, 2012.
20