TEORI MANAJEMEN TUGAS TUGAS IND INDIVI IVIDU DU FALSAFAT ILMU MANAJEMEN
Oleh : Wa Ode Chusnul Chatimah B2 B1 14 045
PROGR PROGRAM AM STUDI STUDI MAGIST MAGISTER ER MANAJEM MANAJEMEN EN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2014
1
KONSEP DAN TEORI MANAJEMEN I. Pendahuluan
Sejarah ekonomi menunjukkan bahwa pemikiran ekonomi sudah ada bersamaan dengan adanya manusia itu sendiri, tetapi sulit untuk mengumpulkan bukti-bukti, maka pemikiran ekonomi paling awal dapat dijejaki adalah pemikiran ekonomi pra-klasik yaitu dimulai pada pada zaman Yunani Kuno. Pada zaman Yunani Kuno berkembang pada abad ke-13 dimana fenomena ekonomi masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral, keadilan, kepatuhan dan kelayakan. Pemikiran ekonomi pada zaman Yunani Kuno termuat dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, nasihat-nasihat kesucian yang termuat dalam kitab suci Hammurabi dari Babylonia tahun 1700 SM yang memuat tentang aturan-aturan atau petunjuk-petunjuk petunjuk-petunjuk cara-cara berekonomi, berekonomi, peringatan melawan pemerasan dan menentang pendewaan kekayaan material. Tujuan
1. Membahas Membahas perkemb perkembangan angan sejarah sejarah pemikir pemikiran an ekonomi ekonomi mulai dari pemikiran
pra-k a-klasik
yaitu
zaman
yunani
kuno,
skolasti stik,
merkantilisme, fisiokrat, klasik, sosialis, neo-klasik, aliran sejarah, aliran institusional, keynesian, moneteris dan aliran ratex. 2. Membahas Membahas
muncul munculnya nya
teori teori manajemen manajemen
dan dan
organi organisasi sasi
dari dari
pemikiran-pemikiran manajemen pada era manajemen ilmiah di Amerika Serikat. 3. Membahas Membahas perban perbanding dingan an sistem sistem ekonomi ekonomi dan dan sistem sistem ekonomi ekonomi yang cocok di Indonesia. II. II. Disk Diskus usii A. PraPra-Kl Klas asik ik 1. Zama Zaman n Yuna Yunani ni Ku Kuno no
Tokoh Tokoh pemikir pemikir Yunan Yunanii Kuno Kuno adalah adalah Plato dengan kontribusi utama dalam mengembangkan ilmu ekonomi menulis buku yang berjudul "Political Economic" yang menjelaskan (1) Memandang rendah orang-orang yang bekerja
untuk merekrut keuntungan, (2) Mengecam kekayaan dan kemewahan, (3) Agar
2
orang sejahtera manusia harus mengendalikan nafsu serakahnya, (4) Fungsi uang sebagai alat tukar, pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan, (5) Uang bersifat
mandul
apabila
diperanakkan
melalui
bunga,
(6)
Kemajuan
perekonomian tergantung pembagian kerja dan diversifikasi produk. Tokoh kedua zaman Yunani Kuno adalah Aristoteles . Aristoteles dalam menganalisa ekonomi berdasarkan data, yaitu (1) Kekayaan sejati adalah barang dan jasa yang sungguh-sungguh dibutuhkan, (2) Orang yang pertama melihat bahwa ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri, (3) Pertukaran barang dan kegunaan uang dalam pertukaran, tetapi tidak membenarkan perdagangan untuk mengejar keuntungan semata, (4) Menolak peminjaman uang dengan menerima bunga, dimana bunga dianggap riba, (5) Kebutuhan manusia sebenarnya tidak terlalu banyak tetapi keinginan manusia yang tak terbatas. Xenophon adalah salah seorang tokoh pemikir Yunani Kuno sebagai
orang yang pertama menulis Oiconomos yang artinya pengelolaan rumah tangga atau suatu negara. Kontribusi pemikiran Xenophon yang lain dalam pengembangan ilmu ekonomi adalah: (1) Pertanian sebagai dasar kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara, (2) Menganjurkan agar perkapalan dan perdagangan dalam dan luar negeri dikembangkan oleh negara, (3) Tambang dan perak diperbanyak untuk menambah kekayaan umum, (4) Sektor kepariwisataan dikembangkan, (5) Perseroan terbatas dikembangkan. Pemikiran Xenophon
adalah
cikal
bakal
dan
benih-benih
kapitalis
dan
paham
merkantilisme. Namun demikian juga membenarkan adanya perbudakan. 2. Aliran Skolastik
Skolastik dengan ciri utamanya adalah kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah moral, etis, serta besarnya perhatiannya pada masalah keadilan. Pemikiran aliran skolastik dipengaruhi oleh pandangan gereja, artinya pelaku bisnis dan masyarakat terkait dengan aturan-aturan moralitas. Aliran skolastik berpandangan bahwa kekayaan materi perlu karena tanpa materi orang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri apabila membantu orang lain, tetapi motif ekonomi untuk mencari keuntungan dikecam. Tokoh pemikir skolastik adalah Albertus Magnus yang berpandangan bahwa harga yang adil dan pantas
3
yaitu harga barang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga kerja yang dikorbankan sehingga unsur etis ada didalamnya. Thomas Aquinas dimana pandangannya dipengaruhi oleh pandangan
Aristoteles dan ajaran Injil tentang keadilan. Keadilan dapat dibagi dua, yaitu (1) Keadilan distribusi produk dalam rumah tangga, (2) Keadilan kompensasi yang berlaku untuk tukar-menukar. Dan juga sangat mengecam bunga karena dianggap sebagai riba dan orang yang membungakan uangnya dianggap sebagai pendosa. 3. Aliran Merkantilisme
Aliran merkantilisme menekankan pada perdagangan luar negeri sebagai sumber utama kesejahteraan masyarakat dan negara dengan doktrin, yaitu: (1) Adanya campur tangan pemerintah dalam mengatur perekonomian, (2) Suatu negara akan kaya jika mengorbankan negara lain, (3) Eksport > import seh ingga terjadi surplus, (4) Politik koloni dengan jalan bea import. Jean Bodin adalah tokoh merkantilisme yang berpandangan bahwa
penyebab harga barang naik adalah: (1) Bertambahnya logam mulia, (2) Politik monopoli dilakukan pemerintah maupun swasta, (3) Barang dalam negeri menjadi langka akibat orientasi eksport, (4) Pola hidup mewah, (5) Menurunnya nilai mata uang logam mulia. Thomas Mun, berorientasi pada eksport > import sehingga menjadi
surplus. Kontribusi pemikiran lain dari Thomas Mun adalah: (1) Ilmu pengetahuan dan kualitas produk adalah penentu keberhasilan dalam perdagangan luar negeri, (2) Peningkatan daya beli masyarakat melalui peningkatan nilai jual produk dalam negeri, (3) Proteksi industri, (4) Uang yang terlalu banyak akan menaikkan harga dan uang harus dipergunakan sebagai modal usaha. Jean Baptise Colbert, berpendapat bahwa perusahaan yang berorientasi
eksport diberi kebijaksanaan subsidi dengan tujuan untuk mendorong eksport sedangkan industri dalam negeri dilindungi dengan pembatasan proteksi industri serta penerapan tarif bea masuk yang tinggi.
4
David Hum, harga ditentukan oleh jumlah barang dan jumlah uang. Jika
jumlah uang yang beredar tinggi sedangkan jumlah barang terbatas maka harga akan naik dan sebaliknya. 4. Aliran Fisiokrat
Pemikiran aliran Fisiokrat berbeda dengan pemikiran merkantilisme. Merkantilisme beranggapan bahwa sumber utama kemakmuran negara adalah perdagangan luar negeri sedangkan kaum fisiokrat beranggapan bahwa sumber kemakmuran negara adalah alam, beri manusia kebebasan untuk melaksanakan yang terbaik bagi dirinya masing-masing, pemerintah tidak perlu campur tangan dalam mengatur perekonomian yang menjadi cikal bakal doktrin "Laissez-faire- laisser passer", artinya biarkan semua terjadi dan biarkan semua berlalu, tanpa
intervensi pemerintah semua aktivitas manusia berjalan secara seimbang. Francis Quesnay, menulis buku "Tableau Economique" yang menjelaskan
sistem ekonomi suatu negara sama dengan sistem biologis manusia dimana adanya bagian dalam tubuh satu sama lain akan membentuk satu kesatuan yang harmonis dan berjalan seimbang. Sumber utama kemakmuran negara adalah kegiatan pertanian, peternakan dan pertambangan. Kemudian masyarakat dibagi atas beberapa bagian: (1) Kelas masyarakat produktif, (2) Kelas tuan tanah, (3) Kelas masyarakat yang tidak produktif (pedagang dan industri), (4) Kelas masyarakat yang menerima upah. Machiavelli, negara adalah sumber diatas segala sumber kekuasaan
termasuk kekuasaan agama, penguasa tidak harus tunduk pada aturan moral sejauh yang dilakukan demi kepentingan umum. Aliran merkantilisme dan fisiokrat berkembang pada abad ke-16 dimana pemikir-pemikir ekonomi pada waktu itu mengembangkan teknik-teknik abstrak untuk menemukan hukumhukum ekonomi diantaranya Francis Quesnay dengan "Tableau Economique" . B. Aliran Klasik Adam Smith berpendapat bahwa perekonomian akan berkembang baik
jika dibiarkan berkembang sendiri tanpa campur tangan pemerintah dengan prinsip laissez-faire laissez passer
.
Pembahasan Adam Smith ini bersifat mikro
dalam bukunya "The Wealth of Nations" yang menjelaskan: (1) Teori penentuan harga dimana tanah bukan lagi sebagai faktor produksi utama tetapi manusia, (2)
5
Mekanisme pasar, (3) Hakekat manusia serakah dan egois akan memacu pertumbuhan ekonomi sepanjang ada persaingan bebas, (4) Teori nilai (nilai guna dan nilai tukar), (5) Nilai tukar barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dikorbankan, (6) Kemajuan tergantung pada pembagian kerja, (7) Teori akumulasi kapital. Thomas Robert Maltus, "Principles of Population" yang menjelaskan
manusia berkembang menurut deret ukur dan bahan pangan bertambah menurut pertumbuhan jumlah penduduk dengan jalan menunda usia perkawinan, mengurangi jumlah anak, revolusi industri, revolusi hijau (penemuan bibit unggul), revolusi biru (sarana irigasi). David Ricardo dalam bukunya "The Principles of Political and
Taxation" yang menjelaskan: (1) Distribusi pendapatan dan kekayaan, (2) Sewa tanah ditentukan oleh tanah marginal, (3) Teori nilai barang ditentukan oleh biaya-biaya dan upah alami, (4) Teori comparative adventage (pembagian kerja). Jean Baptise Say, "Supply Created Its Own Demand" dan teori
kewirausahaan serta faktor produksi yang terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal. Pendapat Say ini dikritik oleh Keynesian sebagai penyebab resesi ekonomi pada tahun 1930. C. Aliran Sosialis
Pemikiran Jean Baptise Sae dan Adam Smith ditentang oleh aliran sosialis terutama oleh Karl Marx yang menginginkan agar perekonomian serba direncanakan, diatur dan dikendalikan secara ketat oleh pemerintah. Sistem yang ditawarkan adalah tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, alat-alat produksi milik negara, tidak ada pengangguran, dan nasionalisasi. Sir Thomas More, bahwa pulau khayal bernama utopia yang diartikan
sebagai sebuah negara dimana semua milik bersama, semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama, makanan serta segala kebutuhan manusia disediakan bersama (sosialis utopia). Comte De Saint Simor, perlu ada suatu lembaga yang akan melakukan
pengawasan pelaksanaan perekonomian yang disebut industrial elite yang pengurusnya terdiri dari pakar ilmiah, para teknisi serta para pimpinan perusahaan (sosialis utopia).
6
Roben Owen, sangat memperhatikan kesejahteraan pekerja dengan jalan
membangun pabrik, membayar gaji buruh yang tinggi, jam kerja pendek, peranan pemerintah dalam membangun desa-desa komunal berdasarkan asas koperasi (sosialis bersama). Charles Fourier, juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dengan
jalan membangun phalanges atau phalank yang merupakan unit komunal yang anggotanya terdiri dari 810, 1000 atau 1620 orang yang hidup bersama dan tinggal bersama serta didalamnya ada toko-toko untuk melayani kepentingan bersama (sosialis bersama). Louis Blanc, mengembangkan komunitas bersama dengan mendirikan
koperasi produksi, pemerintah membantu koperasi dalam bidang permodalan (sosialis bersama). Karl Hendrich Marx, dimana teori-teori ekonominya melibatkan unsur
modal, etika, sosial politik, sejarah dan filsafat. Karl Marx sangat benci dengan sistem ekonomi kapitalis karena mewarisi ketidakadilan, sumber konflik antar kelas dan akumulasi modal di tangan kapitalis (sosialis marxisme). Joseph Poundhon, sangat mengecam kepemilikan kekayaan dimana
kekayaan diartikan sebagai hasil curian, hasil perampokan dari kaum buruh dengan membayar gaji yang rendah. D. Aliran Neo-Klasik
Pemikir aliran sosialis sangat ditentang oleh pemikir neo-klasik yang menyelamatkan sistem pasar dari serangan kaum sosialis. Berkat bantuan neoklasik bendera sistetm ekonomi pasar kembali berkibar dengan orientasi pemikiran marginal utility . Heindrich Gossen, yaitu faedah tambahan (marginal utility) dari
mengkonsumsi suatu jenis barang akan semakin turun jika barang tersebut dikonsumsi semakin banyak (Hukum Gossen 1), sedangkan Hukum Gossen 2 adalah sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relatif untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang relatif tidak terbatas adanya. Friendrich Von Wieser adalah mengembangkan teori marginal utility
dengan memasukkan unsur biaya-biaya opportunity cost .
7
Eugen Von Bohn Mises, sistem harga/pasar merupakan basis paling
efisien dalam mengalokasikan sumberdayanya. Marginal utility dapat diukur dengan pendekatan ordinal dan kardinal. Sedangkan teori lain yang dikembangkan adalah paritas daya beli dan teori trade cycle . Leron Wairas yaitu teori keseimbangan umum dengan menggunakan
pendekatan matematis. Perubahan salah satu faktor atau bagian dalam ekonomi mempengaruhi perubahan pada variabel-variabel lain dalam sistem ekonomi secara menyeluruh. Vilfredo
Pareto,
menyatakan
bahwa
pengalokasian
sejumlah
sumberdaya disebut efisien jika suatu realokasi tidak ada seorang individu dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan orang lain disebut sebagai hukum pareto. Atau dengan kata lain pengalokasian sumberdaya dikatakan efisien jika keadaan atau kondisi yang dicapai secara jelas dan pasti tidak dapat dibuat lebih baik lagi. Alfred Marshal, selain biaya, harga ditentukan oleh unsur subyektif
lainnya seperti pendapatan konsumen dan kemampuan keuangan perusahaan dimana pertemuan antara penawaran dan permintaan terjadi harga. E. Aliran Sejarah dan Aliran Institusional
Dengan berhasilnya tokoh-tokoh neo-klasik dalam mementahkan aliran sosialis, maka muncul aliran baru yang disebut aliran sejarah. Pola pemikiran aliran sejarah berdasarkan perspektif sejarah dalam menganalisis masalahmasalah eknomi. Frederich List, dimana masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan
cara berproduksi dengan tahap-tahap: (1) Tahap berburu dan menangkap ikan, (2) Tahap menggembala, (3) Zaman agraris dimana masyarakat menetap dan bertani secara subsistem, (4) Zaman bertani, industri sederhana dan perdagangan lokal, (5) Masyarakat bertani, manufacturing lebih maju dan telah melakukan perdagangan internasional. Aliran institusional dikembangkan di Jerman yang menolak pemikiran klasik. Menurut pemikiran aliran institusional masalah-masalah ekonomi bukan hanya ditentukan oleh aspek ekonomi tetapi juga banyak dipengaruhi oleh kelembagaan dan lingkunga. Salah satu tokoh aliran sejarah adalah Veblen
8
dengan mengembangkan teori perilaku konsumen/masyarakat dan perilaku pengusaha. F. Aliran Keynes
Sistem ekonomi pasar tidak berlangsung lama, dimana pada tahun 1930an terjadi depresi besar-besaran, perekonomian lesu, dan pengangguran merajalela. Pada waktu itu orang menganggap ramalan Marx bahwa sistem ekonomi pasar pasti hancur menjadi kenyataan. Menurut Keynes tokoh baru ekonomi menyatakan depresi besar-besaran terjadi karena kesalahan asumsi klasik yang sesuai dengan teori Say (penawaran menciptakan permintaan sendiri), menurut Keynes permintaan umumnya lebih kecil daripada penawaran sehingga tidak terjadi keseimbangan sehingga menurut Keynes diperlukan campur tangan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian pada keadaan yang baik. Pandangan Keynes tersebut telah menciptakan suatu revolusi pemikiran ekonomi. Kalau dulu perekonomian dilihat dari sisi mikro, sejak saat itu mulai memperhatikan analisis dari sisi makro. Selama tahun 1930-an sampai 1970-an, pandangan Keynes diterima dan mendapat tanggapan luas di banyak negara terutama di negara berkembang yang cepat-cepat memacu pertumbuhan ekonomi, tetapi pada tahun 1970-an perekonomian menghadapi resesi, pertumbuhan ekonomi lambat, angka pengangguran semakin tinggi dan pada saat yang bersamaan harga-harga naik. Hal ini merupakan penyakit baru dalam dunia ekonomi sebab biasanya pengangguran tinggi, inflasi rendah. Menghadapi kondisi tersebut teori Keynes lumpuh total sehingga teori-teori dan kebijakan ekonomi Keynes tahun 1970-an ditinjau kembali. G. Aliran Moneteris
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, dalam waktu hampir bersamaan, timbul berbagai pandangan atau pemikiran baru untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yaitu aliran moneteris dengan tokoh utama Milton Friedman. Aliran moneteris berbeda dengan gagasan aliran Keynes. Kalau Keynesian cenderung menggunakan kebijakan fiskal maka aliran moneteris cenderung menggunakan kebijakan moneter. Perbedaan lainnya adalah aliran keynesian cenderung menggunakan kebijakan counter-critical untuk menyetel perekonomian sebaliknya
9
aliran moneteris lebih condong melaksanakan kebijaksanaan moneter yang ketat dengan menjaga laju pertumbuhan uang lambat. Tokoh-tokoh pemikir aliran moneter adalah Milton Friedman, yang berpandangan bahwa pertumbuhan uang yang tinggi akan menyebabkan terjadinya boom dan inflasi sedangkan penurunan laju pertumbuhan uang dapat menimbulkan resei dan depresi. Laju pertumbuhan uang akan menentukan GNP. H. Aliran Sisi Penawaran
Dalam jangka waktu tertentu saran dari pemikir-pemikir moneteris dapat diterima, tetapi karena resesi berlanjut maka saran mereka ditinggalkan. Pada zaman pemerintahan Reagen, lebih suka mempercayai dan rekomendasi dari sisi aliran sisi penawaran, karena penyebab masalah ekonomi yang dihadapi berasal dari sisi penawaran bukan dari sisi permintaan seperti yang dikemukakan oleh Keynesian dan moneteris selama ini. Cara terbaik yang direkomendir adalah program pemotongan beban pajak. Menurut Harold McCure dan Thomas Willet, aliran penawaran dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Kelompok utama, (2)
Kelompok radikal. Kelompok aliran utama diwakili oleh Martin Feidstein dan Michael Boskin yang berpandangan bahwa perlunya insentif pajak dalam
memacu pertumbuhan ekonomi lewat dampaknya terhadap tabungan dan investasi. Disamping itu menganalisis dampak perubahan pajak terhadap penawaran tenaga kerja serta dampak keamanan sosial terhadap jumlah tabungan. Kelompok radikal diwakili oleh Arthur Laffe, George Gilder dan Kongres Jack Kemp yang berpandangan bahwa pemotongan pajak akan berdampak positif terhadap tabungan, investasi, penawaran tenaga kerja dan peningkatan total penerimaan pajak. Kelompok aliran radikal mengajukan dua preposisi: (1) Bahwa pemotongan pajak akan memberi dampak besar terhadap produktivitas tenaga kerja sehingga total penerimaan pajak meningkat, (2) Bahwa pemotongan pajak akan memberi dampak positif dalam meningkatkan pertumbuhan output dan mengurangi inflasi. Jika dianalisis lebih jauh, pandangan moneteris agak mirip dengan pandangan aliran sisi penawaran sebab sama-sama menganjurkan kebijaksanaan pemerintah yang lebih kontraktif. Pandangan ini juga didukung oleh pemikirpemikir dari aliran Ratex.
10
I. Aliran Ratex
Aliran Ratex mengatakan bahwa kebijaksanaan ekonomi apapun dari pemerintah tidak akan memberi dampak efektif terhadap pembangungan ekonomi karena adanya unsur ekspektasi rasional dari para pelaku ekonom. Untuk itu, kebijaksanaan terbaik yang ditawarkan adalah kebijaksanaan yang paling mendasar dan transparan sifatnya bukan seperti kebijaksanaan Keynes (fine
turning)
menyetel
perekonomian.
Model-model
ekonomi
yang
dikembangkan oleh Ratex adalah kembali memanfaatkan perangkat model keseimbangan umum klasik. Dengan demikian Keynes berjasa melahirkan ilmu ekonomi makro sedangkan aliran moneteris, aliran sisi penawaran dan Ratex berusaha mendekatkan ilmu ekonomi mikro dengan ekonomi makro. Munculnya Teori Manajemen Dan Organisasi
Teori memiliki bidang yang amat luas, karena itu mempelajari suatu teori perlu dipelajari aspek-aspeknya. Teori manajemen memiliki beberapa aspek diantaranya tentang pengertian/definisi, kaidah/prinsip, fungsi/kegiatan, proses/keterkaitan antar fungsi, lingkungan/factor yang memberi pengaruh. 1. Pengertian/definisi Manajemen
adalah
pencapaian
tujuan
yang
dudah
ditentukan
sebelumnya, dengan mempergunakan bantuan orang lain (George Terry). Manajemen adalah ilmu pengetahua yang menjelaskan mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mengajarkannya bagaimana sistim kerja sama yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan (L. Gullick). Meskipun berbeda-beda kalimatnya, tetapi jika kita dalami lebh lanjut ternyata artinya hampir sama satu dengan yang lain. Perbedaannya timbul karena sudut pandang yang berbeda dan juga pengalaman para ahli yang diperoleh dari bidang yang berbeda sehingga terjadi perbedaan perumusan tentang pengertian manajemen itu. 2. kaidah manajemen. Dalam pengertian manajemen terkandung adanya kaidah atau prinsip. Yang dimaksud dengan kaidah adalah suatu kebenaran yang dapat dipercaya
11
pada suatu masa tertentu, atau kebenaran fundamental yang menjelaskan dua atau lebih perangkat variabel. Henry Fayol yang berpendapat kaidah manajemen terdiri dari : pembagia kerja, pendelegasian wewenang, penegakan disiplin, kesatuan komando, kesatuan pengarahan, subordinasi antara kepentingan individu dengan kepentingan organisasi, balas jasa, sentralisasi, system scalar, perintah dan stabilitas jabatan kerja. 3. Fungsi manajemen. Manajemen diartikan juga sebagai pelaksanaan dai fungsi-fungsi untuk mencapai tujuan tetentu. Fungsi manajemen oleh para ahli : 1. Henry Fayol :
perencanaan,
pengorganisasian,
pemberian
perintah, pengkoordinasian dan pengendalian. 2. L. Gullick : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pekerja, pengarahan,
pengkoordinasian,
penyusnan
laporan
dan
pengendalian. 3. G. Terry : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Persamaan dari fungsi manajemen tersebut diatas adalah nampak pada fungsi-fungsi : perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Sedangkan perbedaannya tecermin pada nama-nama kegiatan yakni pemberian perintah, pengkoordinasian, penyusunan pekerja, pengarahan, penyusunan laporan, pelaksanaan, inovasi, perakitan sumber-sumber dan memipmpin. Dengan adanya persamaan dan perbedaan istilah, maka secara umum dapat dirumuskan fungsi manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Dan dala pelaksanaannya, setiap fungsi manajemen tidak dapat dilaksanakan satu persatu secara urut melainkan dilaksanakan secara simultan, artinya dalam menyusun rencana, orang melakukan kegiatan pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengendalian terhadap data dan fasilitas dalam rangka penyusnan rencana tesebut. 4. Proses manajemen
12
Proses manajemen adalah hubungan antar fungsi manajemen dalam usaha mencapai tujuan yang nantinya akan berwujud tindakan-tindakan pelaksanaan. Dalam proses manajemen ini selain memperhatikan hubungan antar fungsi juga dapat dipelajari secara rinci masing-masing isi kegiatan dai setiap fungsi manajemen. Sejak Fayol menetapkan adanya kaidah-kaidah manajemen yang selanjutnya dikembangkan oleh Urwick dan ahli lainnya maka proses utama dari manajemen adalah : peramalan, perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, pengendalian, pengkoordinasian dan komunikasi. Ketujuh proses ini dibedakan dalam dua kelompok fungsi yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pimpinan. Fungsi perencanaan meliputi peramalan, perencanaan dan pengorganisasian sedangkan fungsi pimpinan meliputi memotivasi, pengendalian, pengkoordinasian. 5. Lingkungan manajemen Berbagai faktor memberi pengaruh kepada manajemen, yang berasal dari luar manajemen yang dinamakan lingkungan eksternal yang dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan yang memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung. Dan lingkunga internal. Lingkungan yang memiliki pengaruh langsung pada manajemen adalah : pesaing, penyedia, langganan, instansi pemerintah, lembaga pekerja. Edangkan lingkungan yang memiliki pengaruh tidak langsung adalah teknologi, ekonmi, social budaya dan hokum dan politik. Pembahasan tentang munculnya teori manajemen dan organisasi akan membandingkan dua tokoh manajemen yang memberikan kontribusi dalam pemikiran-pemikiran manajemen yang ditulis pada era manajemen ilmiah di Amerika Serikat yaitu Henry Fayol
dan Max Weber yang keduanya adalah
orang Eropa yang hidup pada akhir tahun abad XIX dan XX. A. Henry Fayol
Pada awal tulisannya Fayol mencatat pentingnya kemampuan manajerial untuk kelangsungan organisasi dan banyak memberi teori, tetapi dalam prakteknya
terdapat
banyak
kontradiksi
dan
hanya
sedikit
refleksi
sistematikanya. Kepemimpinan masa depan harus menerima latihan manajerial
13
daripada berpegang teguh pada persepsi masa lalu. Fayol merasa bahwa manajemen adalah terpisah dari hal-hal yang teknis, sebagai teori yang berkembang dan dapat disusun. Para
manajer
menurut
Fayol
membutuhkan
kualitas
tertentu,
pengetahuan dan pengalaman : 1. Kualitas fisik : kesehatan, kekuatan. 2. Kualitas mental : kemampuan untuk memahami dan belajar, kekuatan mental dan kemampuan adaptasi. 3. Kekuatan moral : energi, kewirausahaan, taktis dan bermartabat. 4. Pendidikan umum : pengetahuan yang secara umum sesuai dengan pelaksanaan fungsi. 5. Pengetahuan khusus : tentang fungsi teknis, komersial, finansial manajer. 6. Pengalaman : pengetahuan yang berkembang dari pekerjaan yang layak. Menurut Fayol teori manajemen sangat dibutuhkan karena : 1. Manajemen adalah aktivitas di semua tipe organisasi. 2. Kemampuan menjadi lebih penting ketika seseorang menggerakkan hirarki. 3. Manajemen dapat diajarkan. Prinsip-prinsip manajemen menurut Fayol : Dalam melaksanakan prinsip-prinsip manajemen, Fayol sangat fleksibel dan dapat beradaptasi sesuai keperluan. Dalam hal ini diperlukan intelegensia, pengalaman, keputusan dan keseimbangan yang merupakan perpaduan antara taktik dan pengalaman. Prinsip-prinsip Fayol ini diperoleh dari pengalamannya sendiri yaitu : 1. Divisi kerja 2. Wewenang 3. Disiplin 4. Kesatuan komando 5. Kesatuan arah/tujuan 6. Keterkaitan antara individu dengan kepentingan umum
14
7. Pemberian gaji 8. Sentralisasi 9. Garis kekuasaan 10. Peraturan 11. Keadilan 12. Stabilisasi masa jabatan personil 13. Semangat kesatuan/kebersamaan Bagian-bagian dari manajemen : 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Komando 4. Koordinasi 5. Pengawasan B. Max Weber
Pada saat Max Weber menulis buku tentang Protestant Ethic and Spirit of Capitalism , mendapat kesempatan berkunjung ke Amerika Serikat. Disana ia
menemukan jiwa kapitalisme yang mendorong timbulnya inovasi dan persaingan. Macam-macam wewenang
Ada tiga jenis ide Weber tentang legitimasi wewenang : 1. Rational-Legal-Authority, yang didasarkan pada legalitasnya. 2. Traditional-Authority, yang didasarkan pada kepercayaan kesucian tradisi zaman dulu. 3. Charismatic-Authoriry, yang tergantung pada kesetiaan yang besar dan spesifik, kepahlawanan atau yang patut dicontoh dari seseorang. 4. Menegaskan dan membatasi wewenang untuk menyempurnakan tugas organisasi. Elemen-elemen birokrasi
Menurut Weber, elemen-elemen yang esensial dari birokrasi adalah : 1. Pembagian tenaga kerja dan wewenang serta tanggung jawab ditegaskan secara jelas. 2. Terorganisir dalam hirarki dalam satu perintah.
15
3. Seluruh anggota organisasi diseleksi. 4. Pejabat yang ditetapkan. 5. Pejabat administrative bekerja dengan gaji tetap. 6. Administrator adalah subjek untuk mengatur secara teliti, disiplin dan mengontrol pelaksanaan tugas. Perbandingannya adalah : •
Kebutuhan akan teori manajemen dan organisasi terdapat dua model yaitu Fayol dengan kontribusi dari prinsip-prinsip dan bagian dari manajemen dan Max Weber dengan penelitian untuk suatu rancangan untuk mengadakan rasionalisasi yang bertujuan menjamin efisiensi organisasi.
•
Dari latar belakang yang berbeda, Fayol dan Weber mengupayakan membuat skema untuk diterapkan dengan organisasi berskala besar.
•
Fayol menekankan pada pendidikan manajemen yang lebih baik dengan cara latihan, pentingnya perencanaan dan pengorganisasian, pentingnya tingkatan komando/perintah, koordinasi dan kontrol. Sedangkan Max Weber mencoba menghindari kepemimpinan dan organisasi dengan tradisi dan kharisma pada suatu basis rasionallegal-authority dan membuat susunan peraturan untuk seleksi personal dan aktifitas.
Perbandingan Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah serangkaian mekanisme dan institusi untuk mengambil dan melaksanakan keputusan produksi, pendapatan dan konsumsi pada suatu wilayah tertentu. Sistem ekonomi terdiri dari beberapa dimensi yaitu institusional/organisasi, hukum dan aturan, tradisi, kepercayaan, sikap, nilai, norma dan pola perilaku yang secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi perilaku ekonomi dan output yang dicapai. Dengan kata lain sistem ekonomi terdiri dari beberapa sub sistem yaitu lembaga-lembaga ekonomi, sumberdaya ekonomi/faktor produksi, organisasi dan manajemen serta
16
lingkungan eksternal ekonomi. Oleh sebab itu sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi sistem ekonomi kapitalis, sosialis, ekonomi campuran termasuk didalamnya sistem ekonomi pancasila. Sistem ekonomi mempunyai karakteristik yang membedakan dengan sistem ekonomi lainnya yaitu The Organization of Decision Making Arrangements, Market and Plan, Properti Right: Control and Income, Incentives. Kemudian para analis ekonomi membedakan sistem ekonomi yang satu dengan yang lain menggunakan ciri-ciri: (1) Kebebasan konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan, (2) Kebebasan masyarakat untuk memilih pekerjaan dan pengaturan alat-alat produksi, (3) Pembagian keuntungan dan pendapatan, (4) Penentuan harga, (5) Pertumbuhan ekonomi, (6) Pengambilan keputusan, (7) Kesejahteraan masyarakat. Perbandingan Sistem Ekonomi A. Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis sebagai suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif dimiliki secara pribadi, produksi untuk dijual, harga ditetapkan atas mekanisme pasar. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi kapitalis adalah: (1) Kepemilikan pribadi, (2) Profit motif yaitu keuntungan maksimal, (3) Harga ditetapkan berdasarkan biaya-biaya dan keuntungan serta mempertimbangkan permintaan dan penawaran, (4) Kebebasan berusaha dan memilih pekerjaan dan memilih
barang-barang
konsumsi
untuk
dibeli,
(5)
Persaingan,
(6)
Individualisme, campur tangan pemerintah dibatasi atau dihilangkan. Sistem ekonomi kapitalis mempunyai kebaikan dan kelemahan yaitu : (1) Proses pengambilan keputusan cepat karena didasarkan atas mekanisme pasar, (2) Kepemilikan pribadi atas kekayaan sehingga memberi motivasi bagi masyarakat untuk berusaha mengumpulkan kekayaan, (3) Kedaulatan konsumen dalam memilih barang/jasa yang akan dikonsumsi terjamin, (4) Kebebasan individu memilih pekerjaan dan berusaha terjamin, (5) Pertumbuhan ekonomi cepat. Sedangkan kelemahannya adalah : (1) Distribusi pendapatan tidak merata, (2) Kurang memperhatikan kesejahteraan masyarakat, (3) Kebebasan yang tak terbatas menimbulkan monopoli atau persaingan tidak sehat, (4) Yang kaya
17
semakin berkembang dan miskin semakin lemah sehingga dapat menimbulkan konflik, (5) Penindasan tenaga kerja. B. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis biasa juga disebut sistem ekonomi komando atau perencanaan terpusat dimana seluruh unit ekonomi tidak diperkenankan untuk mengambil keputusan secara sendiri-sendiri yang menyimpang dari komando otoritas yang tinggi yaitu partai atau pemerintah. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah : (1) Perencanaan terpusat, (2) Kepemilikan bersama, (3) Konsumen tidak bebas dalam memilih barang yang akan dibeli dan dikonsumsi karena produksi adalah diusahakan bersama digunakan bersama, (4) Keputusan ada di tangan otoritas, (5) Distribusi pendapatan merata. Sistem ekonomi sosialis mempunyai beberapa kebaikan dan kelemahan antara lain : (1) Distribusi pendapatan merata dan adil, (2) Kesejahteraan masyarakat diutamakan, (3) Pengangguran dan inflasi kurang, (4) Kebutuhan masyarakat disediakan bersama, (5) Kepemilikan bersama, (6) Mudah mengendalikan kegiatan ekonomi, (7) Tidak ada perbedaan kelas dalam masyarakat. Sedangkan kelemahannya : (1) Kebebasan individu untuk memilih pekerjaan dan barang yang akan dikonsumsi tidak ada, (2) Mekanisme pasar tidak berfungsi yang menyebabkan perekonomian kurang efisien dan efektif, (3) Pertumbuhan ekonomi lambat. C. Sistem Ekonomi Campuran
Dalam kenyataannya sekarang tidak ada satu negarapun yang menganut sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis secara murni. Tetapi mengkombinasikan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang disebut sistem ekonomi campuran. Misalnya Amerika Serikat menggunakan sistem ekonomi kapitalis-market dan kapitalis demokrasi, Jepang menggunakan sistem ekonomi sosialis-communitarian, Eropa terutama Jerman menggunakan sistem ekonomi sosialis-communitarian, Indonesia menggunakan sistem ekonomi demokrasi atau pancasila. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah : (1) Kepemilikan pribadi diakui, (2) Perencanaan ekonomi atas dasar mekanisme pasar untuk sektor swasta sedangkan perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikelola oleh pemerintah melalui badan usaha milik negara
18
(BUMN), (3) Kedaulatan konsumen dalam memilih barang dan jasa yang akan dikonsumsi terjamin sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum, (4) Peranan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian sangat dibutuhkan, (5) Pertumbuhan ekonomi tinggi, (6) Kebebasan berusaha terjamin sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum. Sedangkan kelemahannya adalah : (1) Adanya sektor usaha yang dimonopoli oleh pemerintah, (2) Sering terjadi kolusi antara pemerintah dengan swasta, (3) Tingkat pertumbuhan ekonomi lamban. D. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi dimana pengelola perekonomian khususnya pemanfaatan faktor-faktor produksi baik pemerintah maupun sektor swasta disesuaikan dengan nilai-nilai dari kelima sila pancasila. Sistem ekonomi pancasila memiliki beberapa kebaikan yaitu : (1) Mengutamakan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan kesejahteraan individu, (2) Pengusaha dan masyarakat bebas memilih lapangan kerja dan bebas membeli barang/jasa yang akan dikonsumsi sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum, (3) Laju pertumbuhan ekonomi cepat dan distribusi pendapatan relatif adil, peranan pemerintah dalam mengatur dan mengendalikan perekonomian sangat penting. Sedangkan kelemahannya adalah ada usaha-usaha produktif yang dimonopoli oleh pemerintah. Berdasarkan hasil analisis perbandingan sistem ekonomi kapitalis, sosialis dan campuran serta mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia, maka sistem ekonomi yang cocok di Indonesia adalah sistem ekonomi kapitalis-pancasila yaitu nilai-nilai sistem ekonomi kapitalis dan sosialis disesuaikan penerapannya dengan nilai-nilai dari kelima sila pancasila. Sistem ekonomi kapitalis-pancasila memiliki kebaikan-kebaikan dan kelemahan antara lain nilai-nilai sistem ekonomi kapitalis dan sosialis disesuaikan dengan pancasila sehingga laju pertumbuhan ekonomi meningkat, kesejahteraan masyarakat meningkat, sedangkan kelemahannya adalah campur tangan pemerintah dominan sehingga perekonomian berjalan kurang efisien. Dasar tujuan memilih sistem ekonomi kapitalis-pancasila sebagai sistem ekonomi yang cocok di Indonesia adalah :
19
1. Tujuan pembangunan ekonomi Indonesia adalah kesejahteraan masyarakat. 2. Cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat. 3. Peranan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatur dan mengendalikan perekonomian sehingga program kesejahteraan sosial dapat tercapai. 4. Perencanaan produksi didasarkan atas mekanisme pasar tetapi tidak dibenarkan adanya persaingan yang tidak sehat. 5. GNP yang dicapai dapat ditingkatkan. 6. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan faktor-faktor produksi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembagian kerja atas dasar profesionalisme. 7. Kenyataan menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan GNP, efisien bagi negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis lebih tinggi dibanding negara yang menganut sistem sosialis. 8. Budaya bangsa Indonesia berbeda-beda. III. Kesimpulan
Setelah membahas perkembangan pemikiran ekonomi (ke belakang), maka kita akan melihat apa yang pernah terjadi baik negara lain maupun di negara sendiri. Kita dapat melihat kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang berhasil atau tidak berhasil memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, tetapi yang lebih penting adalah dengan bekal pengetahuan dan pengalaman kita mampu menentukan kebijaksanaan ekonomi terbaik yang akan dijalankan dalam memutar roda perekonomian dan dengan teori, model-model ekonomi
yang
telah
dikemukakan
kita
mampu
meramalkan
keadaan
perekonomian di masa yang akan datang. Bagi negara Indonesia ada beberapa hal yang harus ditempuh dalam memutar roda perekonomian guna memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu : (1) Mekanisme pasar, (2)
20
Pemberian insentif atau pemotongan beban pajak bagi pelaku bisnis, (3) Keunggulan bersaing dan keunggulan komparatif, (4) Perdagangan luar negeri tetapi industri lokal dilindungi, (5) Peningkatan mutu sumberdaya manusia dalam penguasaan teknologi, (6) Perhatian tentang keadilan dan kesejahteraan masyarakat, (7) Aspek moral menjadi basis pengelolaan perekonomian.
21
DAFTAR PUSTAKA Barnet, Richard J., and Cavanagh, John, " Global Dream", Simon & Schuster Publisher, 1994, U.S.A Barnet, Richard J., and Ronald, E. Muller, " Global Reach", Simon & Schuster Publisher, 1994, U.S.A Bornstein, Moris, " Comparative Economic System: Model and Case", Richard D., Irwin Inc., 1989, U.S.A Conklin, David W., " Comparative Economic System", Cambridge University Press, 1991, U.S.A Deliarnov, "Perkembangan Pemikiran Ekonomi", Edisi Revisi, P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta Fusfeld, Daniel R., " The Edge of The Economist", 7 th Edition, Harper Collins College Publisher, 1994, U.S.A Gill, Richard T., " Evolution of Modern Economics", Prentice Hall Inc., 1967, U.S.A Louis, Paul P., " History of Economic Thought", University of Dayton, Ohio, U.S.A Silk, Leonard and Mark Silk, " Making Capitalism Work", New York University Press, 1996, U.S.A Ruslan Abdul Gani, " Sosialisme Indonesia", Yayasan Prapanca, Cetakan keVII, Januari, 1965, Jakarta Ranupandojo, Heidjrachman, " Teori dan Konsep Manajemen", Cetakan ke-II, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta Wren A. Daniel, " The Evolution of Management Thought", 4 th Edition, John Wiley & Sons Inc., U.S.A
22