Faktor- Faktor Penyebab Karies Banyak faktor yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak, diantaranya adala adalah h fakt faktor or di dalam dalam mulu mulutt yang yang berh berhub ubun unga gan n langs langsun ung g deng dengan an pros proses es terjadinya karies gigi. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies gigi adalah adalah host host (gigi (gigi dan saliva) saliva),, substra substratt (makan (makanan) an),, mikroo mikroorg rgani anisme sme penyeb penyebab ab karies dan aktu. Karies gigi hanya akan terbentuk apabila terjadi interaksi antara keempat faktor berikut.
!ambar. ". #mpat faktor yang menggambarkan paduan faktor penyebab karies.karies hanya akan timbul jika keempat faktor penyebab karies tersebut bekerja simultan.
". $ost $ost (gig (gigii dan dan saliv saliva) a) %ntuk terjadinya karies gigi, dibutuhkan keadaan gigi yang rentan. &apisan keras gigi terdiri atas enamel dan dentin dimana enamel adalah lapisan paling luar. 'adi, kondisi enamel sangat menentukan proses terjadinya karies. da beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies, antara lain a. Faktor Faktor morfol morfologi ogi gigi gigi (ukuran (ukuran dan bentuk bentuk gigi, gigi, dalamnya dalamnya pit dan fisur, fisur, dan posisi dalam lengkung rahang). Pit dan fisur gigi posterior merupakan daerah yang rentan terhadap karies karena sisa makanan dan bakteri mudah tertumpuk di sini, terutama pada pit dan fisur yang dalam. Bentuk lengkung gigi yang tidak teratur dengan gigi berjejal maup maupun un berl berlap apis is akan akan memb memban antu tu perk perkem emba bang ngan an kari karies es gigi gigi.. ela elain in itu, itu,
permukaan gigi yang kasar dapat menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi. b. Faktor struktur enamel truktur enamel gigi merupakan struktur susunan kimia kompleks dengan *+ protein mineral yang hampir seluruhnya kristal hidroksiapatit, tersusun dalam prismata pada protein yang sukar larut. i antara prismata tersebut terdapat substansi interprismata dengan ukuran kristal yang lebih keil. #namel yang matang memiliki lebih kurang "/ juta enamel rod, yang terpisah satu dengan lainnya oleh substansi interprismata. Karena susunan enamel sedemikian rupa, ion-ion dalam airan rongga mulut dapat masuk ke enamel bagian dalam. $al ini memungkinkan terjadinya transport ion melalui permukaan dalam enamel ke permukaan luar sehingga terjadi perubahan dalam enamel. . Faktor kimia #namel sehat pada gigi sehat umumnya mengandung lebih banyak fluor dari pada enamel sehat pada gigi karies. #namel merupakan jaringan tubuh yang paling besar mineralisasinya, terdiri atas bahan mineral (*+), air (") dan organik (/). Bagian mineralnya adalah kalsium, fosfat, dengan bagian-bagian karbonat, magnesium, fluor, aluminium, stronsium, dan lain-lain. Bagian luar enamel mengalami mineralisasi lebih sempurna dan mengandung banyak fluoride, fosfat dan nitrogen serta lebih sedikit karbonat dan air. Perbedaan ini penting dalam hal kepekaan terhadap karies sedangkan fluor pada bagian luar enamel menyebabkan karies resisten. Karbonat menyebabkan kurang sempurnanya kristal dengan akibat peka terhadap karies. Kristal apatit merupakan molekul 0a"1(P23)4(2$)/. ifat paling utama kristal apatit adala h ion 2$ dapat diganti oleh ion lain tanpa mengubah bentuk kristal tersebut. ifat ini merupakan dasar penggunaan fluor dalam penegahan karies gigi dan menyebabkan bagian luar mengandung lebih banyak fluor daripada bagian dalam enamel.$al ini disebabkan5 ". &apisan paling luar enamel masih dapat mengambil fluor melalui substansi lapisan hidrokasi apatit dengan fluor meski telah mengalami kalsifikasi sebelum erupsi gigi. /. Fluor juga diambil dari airan jaringan sekitar gigi pada saat erupsi 6. esudah erupsi gigi masih dapat mengambil fluor dari saliva dan makanan.
e. Faktor kristalografis
Kepadatan kristal enamel sangat menentukan kelanjutan enamel. Kristal yang padat dan tersusun lebih sukar larut. emakin banyak mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin resisten. elain itu, perlu diketahui baha gigi susu lebih mudah terserang karies daripada gigi permanen. Kondisi enamelnya, diketahui baha enamel gigi desidui mengandung lebih banyak bahan organik dan air, sedangkan jumlah mineral lebih sedikit daripada gigi permanen dan tebal enamel gigi desidui setengahnya dari . elain gigi, saliva juga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi terjadinya karies. $al ini dikarenakan saliva selalu membasahi gigi geligi sehingga dapat mempengaruhi lingkungan. aliva pada orang-orang yang resisten terhadap karies banyak mengandung amoniak dibandingkan saliva pada orang-orang yang rampan terhadap karies. aliva merupakan sistem pertahanan utama terhadap karies. aliva disekresi oleh tiga kelenjar utama saliva yaitu glandula parotida, glandula submandibularis, dan glandula sublingualis, serta beberapa kelenjar saliva keil. ekresi saliva akan membasahi gigi dan mukosa mulut sehingga gigi dan mukosa tidak menjadi kering. aliva membersihkan rongga mulut dari debris-debris makanan sehingga bakteri tidak dapat turnbuh dan berkembang biak. 7ineralmineral di dalam saliva membantu proses remineralisasi email gigi. #n8im-en8im muine, 8idine, dan lyso8yme yang terdapat dalam saliva mempunyai sifat bakteriostatis yang dapat membuat bakteri mulut menjadi tidak berbahaya. elain itu, saliva mempunyai efek bufer yaitu saliva enderung mengurangi keasamanplak yang disebabkan oleh gula dan dapat mempertahankan p$ supaya tetap konstan yaitu p$ 4-+. liran saliva yang baik akan enderung membersihkan mulut termasuk melarutkan gula serta mengurangi potensi kelengketan makanan. engan kata lain, sebagai pelarut dan pelumas.
/. ubstrat atau iet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. emua karbohidrat yang dimakan, termasuk makanan mengandung tepung (starhy food), khususnya yang telah diolah menjadi makanan ringan (snak) dan makanan mengandung gula seperti kue, biskuit, selai, madu, buah-buahan dan jus buah dapat mempengaruhi pembentukan plak. 7akanan ini membantu pembiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. elain itu, makanan tersebut akan mempengaruhi
metabolisme bakteri dalam plak itu sendiri dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam, en8im serta bahan lain yang aktif sehingga menyebabkan perepatan demineralisasi enamel sampai timbulnya lesi karies. 7akanan yang mengandung sukrosa mengubah ketebalan dan bentuk kimia dari plak. .mutans dan beberapa bakteri plak lain menggunakan komponen monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan energi dari ikatan disakarida sukrosa untuk membentuk polisakarida ekstraseluler. 9ni meningkatkan penumpukan substansi plak dan juga mengganti susunan kimia ekstraseluler dari li:uid ke gel. !el membatasi pergerakan dari beberapa ion. ;ebalnya gel-plak memperbolehkan perkembangan lingkungan asam pada permukaan gigi. Plak yang tidak berkontak dengan sukrosa adalah yang tipis dan buffer salivanya lebih baik. 7akanan dengan proporsi sukrosa yang tinggi dapat mempertinggi risiko karies. Plak yang lebih tebal terdapat pada pit dan fisur, di baah titik kontak, dan pada pasien dengan 2$ yang buruk. Keepatan pembentukan plak tergantung dari konsistensi, jenis dan keras lunaknya makanan. 7akanan lunak yang tidak memerlukan pengunyahan mempunyai sedikit atau tidak mempunyai efek membersihkan pada gigi geligi. Beberapa penelitian mengatakan baha ada hubungan erat antara pemakaian karbohidrat yang diolah seara berlebihan dengan meningkatnya karies gigi. 7enurunnya kegiatan karies sesuai dengan berkurangnya pemakaian karbohidrat. alam penelitian para ahli, diperoleh beberapa resume mengenai hubungan karies dengan karbohidrat, yaitu5 a. 7engonsumsi gula dapat memperhebat aktivitas karies gigi. b. Kemungkinan terjadi karies dengan mengonsumsi gula diperbesar lagi jika gula tersebut dimakan dalam bentuk mudah melekat pada gigi. . Kemungkinan terjadi karies diperbesar lagi bila gula tersebut dimakan tidak pada aktu makan. d. Bila makanan yang dikonsumsi tidak mengandung gula, aktivitas karies berkurang.
6. gen atau 7ikroorganisme i dalam rongga mulut terdapat bakteri yang seara fisiologis normal berada di dalam mulut. Bakteri atau flora normal yang terdapat pada rongga mulut akan berbahaya pada lingkungan yang sukar dibersihkan, dimana sisa makanan terutama karbohidrat dan glukosa menjadi sumber makanan bakteri.
Pada aal pembentukan plak, bakteri yang paling banyak dijumpai adalah treptokokus mutans, treptokokus sanguis, treptokokus mitis dan tretokokus salivarius serta beberapa strain lainnya. elain itu, dijumpai juga &atobaillus dan beberapa spesies tinomyes. $al ini disebabkan karena bakteri tersebut berada dalam plak gigi yang memegang peranan penting dalam proses karies gigi. Plak merupakan suatu lapisan lunak yang mengandung kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. alam pembentukan plak tersebut, .mutans memiliki peran utama dalam proses karies gigi, yaitu5 a. .mutans memfermentasi berbagai jenis karbohidrat menjadi asam sehingga menurunkan p$. b. .mutans membentuk dan menyimpan polisakarida intraseluler (levan) dari berbagai jenis karbohidrat, simpanan ini dapat dipeahkan kembali oleh mikroorganisme tersebut jika karbohidrat eksogen kurang sehingga menghasilkan asam terus-menerus. .mutans mempunyai kemampuan membentuk polisakarida ekstraseluler (dekstran) sehingga menghasilkan sifat-sifat adhesif dan kohesif plak pada permukaan gigi. d. .mutans mempunyai kemampuan untuk menggunakan glikoprotein dari saliva pada permukaan gigi. Fakta menyatakan baha inisiasi karies memerlukan proporsi .mutans yang tinggi dalam plak gigi. Bakteri tersebut melekat dengan baik ke permukaan gigi dan menghasilkan asam yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis bakteri lain. Bakteri tersebut juga dapat bertahan lebih baik daripada bakteri lain pada lingkungan asam dan memproduksi polisakarida ekstraseluler dari sukrosa. 'ika jumlah .mutans pada plak tinggi (sekitar /-"1), pasien tersebut berisiko tinggi terhadap karies. 'ika jumlahnya rendah (kurang 1,"), pasien tersebut termasuk berisiko rendah.
3.
susu di rongga mulut akan terjadi fermentasi dan menyebabkan terbentuknya karies. eara umum, lamanya aktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas ukup bervariasi, diperkirakan 4-3 bulan. (0ameron, dkk, /11=)
Faktor Penyebab Resiko Karies Lainnya
elain keempat faktor di atas, terdapat juga faktor-faktor resiko lain yang berpengaruh terhadap pembentukan karies yang mungkin tidak sama pada semua orang. >ang dimaksud dengan faktor risiko karies adalah faktor-faktor yang memiliki hubungan sebab akibat terjadinya karies. Faktor-faktor resiko tersebut adalah5 ". 'enis Kelamin $asil pengamatan yang dilakukan oleh 'oshi (/11?) di 9ndia dari total populasi anak usia 4-"/ tahun sebanyak "?1 orang, diperoleh kejadian karies lebih tinggi pada laki-laki yaitu =1 sedangkan perempuan +6. $al ini terjadi karena perempuan lebih memiliki keinginan untuk menjaga kebersihannya. /. %sia Penelitian epidemiologis menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi karies sejalan dengan bertambahnya umur. !igi yang paling akhir erupsi lebih rentan terhadap karies. Kerentanan ini meningkat karena sulitnya membersihkan gigi yang sedang erupsi sampai gigi tersebut menapai dataran oklusal dan beroklusi dengan gigi antagonisnya. nak mempunyai resiko karies yang paling tinggi ketika gigi mereka baru erupsi. 6. Kebiasaan 7akan nak dan makanan jajanan merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. nak memiliki kegemaran mengkonsumsi jenis jajanan seara berlebihan sehingga beberapa bakteri penyebab karies di rongga mulut akan mulai memproduksi asam yang menyebabkan terjadi demineralisasi yang berlangsung selama /1-61 menit setelah makan. i antara periode makan, saliva akan berkerja menetralisir asam dan membantu proses remineralisasi. @amun, apabila makanan jajanan terlalu sering dikonsumsi, maka enamel gigi tidak akan mempunyai kesempatan untuk melakukan remineralisasi dengan sempurna sehingga terjadinya karies. nak yang sering mengkonsumsi jajanan yang mengandungi gula, seperti biskut, permen, es krim memiliki skor karies yang lebih tinggi di bandingkan dengan anak yang mengonsumsi jajanan nonkariogenik seperti buah-buahan. 3. ;ingkat osial #konomi
nak dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah mengalami jumlah karies gigi yang lebih banyak dan keenderungan untuk tidak mendapatkan peraatan gigi lebih tinggi dibanding dengan anak dengan tingkat sosial ekonomi tinggi. Kemiskinan pada golongan minoritas juga meningkatkan risiko kesehatan mulut yang buruk.
umber5
0ameron, . nd Aihard. <./11=. $andbook of Pediatri entistry. ;oronto. 7osby. P 6*-33. ;arigan A."**1. Karies gigi. 'akarta5 $ipokrates, 5",=-"/,64-3=. 07K imanjuntak /1"". $ubungan Keadaan aliva dengan Aisiko Karies. %niversitas umatra %tara.