ETIKA PEMASARAN
Prinsip Etika Bisnis Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnyatidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat eratterkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.Sonny Keraf (1!" men#elaskan, men#elaskan, bah$a prinsip etika bisnis sebagai berikut% 1. Prinsip &tonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung #a$ab secara moral atas keputusan yang diambil. '. Prinsip Ke#u#uran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskanke#u#uran karena ke#u#uran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal,ke#u#uran dalam pelaksanaan kontrak, ke#u#uran terhadap konsumen, konsumen, ke#u#urandalam hubungan ker#a dan lain -lain". . Prinsip Keadilan, bah$a tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuanyang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang bolehdirugikan haknya. ). Prinsip Saling *engutungkan, agar semua pihak berusaha untuk salingmenguntungkan salingmenguntungkan,, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif. +. Prinsip ntegritas *oral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam men#alankan usaha bisnis mereka harus men#aga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan
Konsep Etika dalam Pemasaran konsep etika dalam pemasaran menurut ohn . B oatright adalah / 1. 0airness (ustice"0airness men#adi pusat perhatian karena men#adi kebutuhan yang paling dasar daritransaksi pasar. Setiap pertukaran atau transaksi dianggap fair atau adil ketika satusama lain memberikan keuntungan (mutually beneficial" dan memberikaninformasi yang memadai. amun, pemberian informasi dalam transaksi ini masih diragukan. 2al inidisebabkan karena pen#ual tidak memiliki ke$a#iban untuk menyediakan semua informasi yang rele3an kepada pembeli4pelanggan, dan pembeli memiliki suatuke$a#iban untuk diinformasikan mengenai apa yang dibelinya.Pertanyaan mengenai siapa yang memiliki ke$a#iban menyangkut informasi initerbagi men#adi ' doktrin tradisional dalam pemasaran, yaitu ca3eat emptor (biarkan pembeli berhati berhati 5 hati" dan ca3eat ca3eat 3enditor (biarkan pen#ual pen#ual berhati 5 hati". '. 0reedom0reedom berarti memberikan #angkauan pada pilihan konsumen. 0reedom dapatdikatakan tidak ada apabila pemasar melakukan praktik manipulasi, danmengambil keuntungan dari populasi yang tidak berdaya seperti anak 5 anak,orang 5 orang miskin, dan kaum lansia. . 6ell-being Suatu pertimbangan untuk menge3aluasi dampak social dari produk dan #uga periklanan, dan #uga product safety.
E7K8 P&*&S Promosi atau iklan sesungguhnya mempunyai fungsi memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada masyarakat tentang sesuatu yang dipromosikan. 9nsur promosi dalam bauran pemasaran, harus memiliki peran yang benar, yang dapat diukur dengan kritria sebagai berikut / 1. Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif tentang kandungan atau komposisi barang yang dipromosikan% dipromosikan% '. Sebagai fungsi men#elaskan men#elaskan fungsi fungsi manfaat positif barang bagi bagi manusia% (. Sebagai sarana memberikan image yang benar terhadap perusahaan% ). 7idak ada unsur maksud memperdaya memperdaya atau memanipulasi terhadap masyarakat konsumen% +. Selalu berpedoman berpedoman pada prinsip-prinsip ke#u#uran% ke#u#uran% :. Bermaksud tidak mengece$akan mengece$akan konsumen dalam arti memberikan kepuasan yang terpercaya. 9nsur ke#u#uran sesuai dengan realita barang yang dipromosikan
Prinsip Etika dalam bauran pemasaran, dapat diklasifikasikan sebagai berikut 1. Etika pemasaran dalam kontek produk / a. Produk yang berguna dan dibutuhkan% dibutuhkan% b. Produk yang yang berpotensi berpotensi ekonomi ekonomi atau benefit% c. Produk yang bernilai bernila i tambah yang tinggi% d. ;alam #umlah yang berskala ekonomi dan sosial% e. Produk yang dapat memuaskan masyarakat. '. Etika pemasaran dalam konteks harga / a. Beban cost produksi yang $a#ar% b. Sebagai alat kompetisi% c. ;iukur dengan kemampuan daya beli masyarakat% d. *argin perusahaan yang layak% e. Sebagai alat daya tarik bagi konsumen. . Etika pemasaran dalam kontek distribusi / a. Kecepatan dan ketepatan $aktu% b. Keamanan dan keutuhan barang% c. Sarana kompetisi memberikan pelayanan kepada kepa da masyarakat% d. Konsumen mendapat palayanan tepat dan cepat. ). Etika pemasaran dalam konteks promosi / a. Sarana memperkenalkan barang% b. nformasi kegunaan dan kualifikasi barang. barang. c. Sarana daya tarik barang terhadap konsumen% konsumen%
kebaikan (rightness">atau moralitas (kesusilaan" dari perilaku manusia. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang men#adi pedoman atau acuan mana#er dan segenap karya$an dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah men#adi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. ustru diera kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competiti3e ad3antage yang sulit ditiru. Para mana#er pun kini menyadari bah$a hanya bisnis yang beretikalah yang mampu bertahan. Bahkan etika itu sendiri kini diyakini dapat men#adi sumber keuntungan #angka pan#ang bagi perusahaan. sehingga etika dan laba dapat diselaraskan dalam
orma ? Etika 9mum dalam bidang Pemasaran Etika pemasaran dalam konsep produk a. Produk yang dibuat berguna dan dibutuhkan masyarakat. b. Produk yang dibuat berpotensi ekonomi atau benefit c. Produk yang dibuat bernilai tambah tinggi d. Produk yang dapat memuaskan masyarakatEtika pemasaran dalam konteks harga a. 2arga diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat. b. Perusahaan Perusahaan mencari margin laba yang layak. c. 2arga dibebani cost produksi yang layak. Etika pemasaran dalam konteks tempat4distribusi a. Barang di#amin keamanan dan keutuhannya. keutuhannya. b. Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat. Etika pemasaran dalam konteks promosi a. Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif. b. Sabagai sarana untuk membangun image positif. c. 7idak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen. d. Selalu berpedoman berpedoman pada prinsip' ke#u#uran. e. 7idak mengece$akan mengece$akan konsumen klan klan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yg didasari pada informasi tentangkeunggulan tentangkeunggul an suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan melakukan pembelian .0ungsi dari iklan antara lain / a. klan sebagai pemberi informasi tentang produk yang dita$arkan di pasar. b. klan sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk.
7ata Krama dan 7ata @ara Periklanan / Bab 8 8yat 1 yang berbunyi /> klan harus #u#ur, bertanggung #a$ab dan tidak bertentangan bertentangan dengan dengan hokum hokum yang berlaku.> Bab B o. 8yat a yang berbunyi />klan tidak boleh menggunakan kataAter>,>paling>,>nomor satu> dan atu se#enisnya tanpa men#elaskan dalam hal apakeunggulannya itu dan harus dapat membuktikan sumbersumber otentik pernyataantersebut.> Bab B o.1 8yat a yang berbunyi />klan tidak boleh menyesatkan, antara lain dengan memberikan keterangan yang tidak benar, mengelabui dan memberikan memberikan #an#iyang #an#iyang berlebihan.> Bab B o. 8yat b yang berbunyi />klan harus di#i$ai oleh asas persaingan yangsehat. Perbandingan tidak langsung harus didasarkan pada criteria yang tidak menyesatkan konsumen.> konsumen.> Bab B o. 8yat c yang berbunyi />klan tidak boleh secara langsung ataupun tidak langsung merendahkan produk-produk lain.> Bab @ o.' yang berbunyi />;okter, ahli farmasi, tenaga ker#a medis dan paramedic lain atau atribut-atribut profesinya tidak boleh digunakan untuk mengiklankan produk obat-obatan, alat kesehatan maupun kosmetika.>
Pakar ekonomi slam ;r afril Khalil mengungkapkan, perpektif pemasaran dalam slam yakni ekonomi abbani (di3inity", realistis, humanis dan keseimbangan. nilah yang membedakan sistem ekonomi slam dengan sistem ekonomi kon3ensional. marketing menurut slam memiliki nilai dan karakteristik yang menarik ungkapnya. a menambahkan, marketing syariah meyakini bah$a perbuatann yang dilakukan seseorang akan dimintai pertanggung#a$abannya kelak, selain itu marketing syariah mengutamakan nilai-nilai akhlak dan etika moral didalam pelaksanaannya. Karena itu, marketing syariah men#adi penting bagi para tenaga pemasaran untuk melakukanb penetrasi pasar, tegasnya apabila dirumuskan, dalam slam slam terdapat sembilan macam etika(akhlak" yang harus dimiliki seorang tenaga pemasaran. Caitu / 1. *emiliki kepribadian spiritual(7aD$a" '. Berkepribadian baik dan simpatik (ShiddiD" . Berlaku adil dalam berbisnis (al-adl" ). *elayani nasabah dengan rendah hati (Khitmah" +. Selalu menepati #an#i dan tidak curang (7ahfif" :. u#ur dan terpercaya (8manah" F. 7idak suka berburuk sangka !. 7idak suka men#elek-#elekkan 7idak melakukan suap (is$ah"
Marketing Mix (5P) dalam pandangan pandangan Islam 1. Produk 4 Proses Produksi bnu 8l 9khu$$ah menyebutkan hal-hal penting dalam pengambilan keputusan tentang produk bisnis menurut slam. Pertama, produk harus legal sesuai dengan hukum slam. Kedua, produk tersebut harus didukung oleh aset. Ketiga, produk harus bisa diberikan dan nyata. Keempat, identifikasi nilai tambah untuk produk harus dilakukan terlebih dahulu. Kelima, kedua belah pihak harus mengetahui kondisi produk yang sebenarnya dan ada kesepakatan tentang produk yang digunakan dalam transaksi. ;alam cara slam, proses produksi harus diputuskan sebagai proses yang akan memba$a manfaat dan tidak mela$an hukum. Salah satu aplikasi dalam aspek ini adalah keputusan dari produk dalam perbankan slam. '. 2arga Product (Pricing) ;alam menentukan harga dari produk yang di#ual, kesan harga palsu dilarang berdasarkan hukum slam. *engubah harga tanpa adanya perubahan terhadap kualitas dan kuantitas #uga tidak diperbolehkan. slam tidak membatasi pen#ual untuk menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga pasar, tetapi hal itu harus dilakukan dengan cara yang benar dengan nilai-nilai slam sebagai pedoman di dalam penetapan harga yang sesuai tersebut. Persaingan yang sehat antar pengusaha adalah suatu keharusan dalam ekonomi slam. (. 8turan Promosi Produk (Promotion) Pen#ual diperbolehkan untuk mempromosikan produk mereka selama promosi ini didasarkan pada ke#u#uran. Para pengusaha dibatasi untuk memberikan informasi yang berisikan penipuan tentang kondisi sebenarnya dari produk mereka dalam rangka untuk menarik konsumen untuk memilih produk mereka daripada produk pesaing. *enghina pen#ual lain yang men#ual produk yang sama #uga bertentangan terhadap prinsip-prinsip bisnis syariah. 7eknik promosi dalam slam tidak membolehkan pedagang untuk menggunakan daya tarik seksual dan ketakutan, testimonial palsu dan teknik yang akan memoti3asi para pembeli untuk melakukan hal yang salah seperti pemborosan dan
). 7empat dan Saluran ;istribusi (Place) *emilih saluran tempat dan distribusi adalah penting bagi semua pemilik usaha untuk memperoleh keuntungan. slam menga#arkan mereka bah$a dalam memutuskan saluran tempat dan distribusi, tidak boleh ada manipulasi, menggunakan pemaksaan dan hal-hal buruk lainnya. 7empat tersebut harus dipilih berdasarkan pada tu#uan untuk memba$a memba$a manfaat bagi konsumen. konsumen. +. &rang-orang (People) ;alam aspek ini, slam panduan bagaimana orang harus bertindak pada saat transaksi. ndependen dan freedom merupakan dua prinsip yang sangat penting dalam etika pemasaran menurut slam.
Apabila telah ditunaikan salat maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung . . (GS. al-umuah H:'I/ 1J". an carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan !anganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) dunia"i dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu ... ... (GS. alGashshash H'!I/ FF". asulullah bersabda, Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang berusaha dengan yang halal, membelan!akan harta dengan hemat, dan dapat menyisihkan uang pada saat ia fakir dan membutuhkannya. Pada hadis lain di#elaskan, ari Abu #ar bah"a rasulullah bersabda,$Ada tiga golongan yang tidak akan dia!ak bicara oleh Allah pada hari kiamat, dan Allah tidak mau melihat mereka dan tidak mau mengampuni mereka, bahkan mereka mendapat a#ab yang pedih%$ &emudian Abu #ar berkata,$'abi mengatakan ini sempat tiga kali%$ &atanya lagi,$Mereka itu menyesal dan rugi%$ alu sahabat bertanya,$ahai rasulullah rasulullah sa" siapakah mereka mereka itu*$ +a"ab asulullah,$rang yang melabuhkan kainnya, orang yang mengungkit pemberiannya dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu . . (2 *uslim".
PE*8S88 S<8* Pasar syariah adalah pasar yang emosional (emotional market" dimana orang tertarik karena alasan keagamaan bukan karena keuntungan finansial semata, sedangkan pasar kon3ensional adalah pasar yang rasional (rational market" yaitu orang-orang cenderung berbisnis hanya untuk mendapatkan keuntungan finansial yang sebesar-besarnya tidak peduli apakah itu halal atau haram. Praktik bisnis dan pemasaran sebenarnya bergeser dan mengalami transformasi dari le3el intelektual (rasional" ke emosional dan akhirnya ke spiritual. ;i le3el intelektual (rasional", pemasar menyikapi pemasaran secara fungsional-teknikal dengan menggunakan se#umlah tools pemasaran, seperti segmentasi, targeting, positioning, marketing-mi=, branding, dan sebagainya. Kemudian di le3el emosional, kemampuan pemasar memahami emosi dan perasaan pelanggan men#adi penting. ;isini pelanggan dilihat sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan emosi dan perasaannya. Beberapa konsep pemasaran yang ada pada le3el emosional ini antara lain e=periential e=periential marketing dan emotional branding. Setelah banyak ter#adi skandal keuangan, era pemasaran telah bergeser lagi kearah spiritual marketing. Pada le3el ini pemasaran sudah disikapi sebagai bisikan nuraniL dan panggilan #i$aL, prinsip -prinsip ke#u#uran, ke#u#uran, empati, cinta, dan kepedulian terhadap sesama men#adi sangat dominan. ;alam bahasa syariah, spiritual mareketing adalah tingkatan pemasaran langitL, yang karena didalam keseluruhan prosesnya tidak ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah, ia mengandung nilai-nilai ibadah, yang men#adikannya berada pada
Suatu bisnis, sekalipun bergerak dalam bisnis yang berhubungan berh ubungan dengan agama, #ika tidak mampu memberikan kebahagiaan kepada semua pihak, berarti belum melaksanakan spiritual marketing. Sebaliknya, #ika dalam berbisnis kita sudah mampu memberikan kebahagiaan, men#alankan ke#u#uran, dan keadilan, sesungguhnya kita telah men#alankan spiritual marketing, marketing, apapun bidang yang kita geluti.
8da ) karakteristik Pemasaran slami (syariah marketing" yang dapat men#adi panduan bagi para pemasar sebagai berikut/ 1. '. . ). +.
7eistis (rabaniyyah" . Etis (akhlaDiyyah" . ealistis (al-$aDiMiyyah" (al-$aDiMiyyah" . 2umanistis (insaniyyah" (insaniyyah" 7eistis (abbaniyyah" (abbaniyyah"
Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran kon3ensional yang dikenal selama ini adalah sifat yang religius (dinniyah". Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai religius, yang dipandang penting dan me$arnai akti3itas pemasaran agar tidak terperosok kedalam perbuatan perbuatan yang dapat merugikan orang lain. i$a seorang syariah marketer menyakini bah$a hukum-hukum syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah hukum yang paling sempurna. seorang syariah marketer meyakini bah$a 8llah s$t. selalu dekat dan menga$asinya ketika dia sedang melaksanakan segala macam bentuk bisnis. ;ia pun yakin bah$a 8llah s$t. akan meminta pertanggung #a$aban darinya atas pelaksanaan syariat itu pada hari ketika semua dikumpulkan untuk diperlihatkan amal-amalnya (di hari
Etis ( 8khlaDiyyah" 8khlaDiyyah" Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat teistis. ;engan demikian, syariah marketing adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tidak peduli apapun agamanya. Karena nilai etika adalah nilai yang bersifat uni3ersal, yang dia#arkan oleh semua agama. 9ntuk mencapai tu#uan tersebut, 8llah s$t. memberikan petun#uk melalui para rasul-1ya yang meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, baik akidah, akhlak (moral, etika", maupun syariah. ;ua komponen pertama, akidah dan akhlak bersifat konstan, keduanya tidak mengalami perubahan apapun dengan berbedanya $aktu dan tempat. Sedangkan syariah senantiasa berubah sesuai dengan kebutuhan dan taraf peradaban manusia, yang berbeda-beda sesuai dengan rasulnya masing-masing. ealistis (8l-6aDiMiyyah"Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti-modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana kelu$esan syariah slamiyah yang melandasinya. Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa 8rab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan simbol masyarakat barat. Syariah marketer adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan bersaha#a, apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya. *ereka beker#a dengan profesional dan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral, dan ke#u#uran dalam segala akti3itas pemasarannya. 2umanistis (8l-insaniyyah"2umanistis (8l-insaniyyah" adalah bah$a syariah diciptakan untuk manusia agar dera#atnya terangkat, sifat kemanusiaannya ter#aga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehe$anannya dapat terkekang dengan panduan syariah. ;engan memiliki nilai humanistis ia men#adi manusia yang terkontrol, dan seimbang (ta$aNun", bukan manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Bukan men#adi manusia yang bahagia diatas penderitaan orang lain atau manusia yang kering dengan kepedulian sosial. Syariat slam adalah syariah humanistis (insaniyyah". Syariat slam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, $arna kulit, kebangsaan, dan status. 2al inilah yang membuat syariah memiliki sifat uni3ersal sehingga men#adi syariat humanistis uni3ersal.