MAKALAH KELOMPOK 8 Etik dalam praktek keperawatan ( aborsi , euthanasia ,transplantasi organ ) Dosen pengampu :
Disusun oleh: Agung Nurrahman Yeni Fitri Utami Pratidina Ari Pratama
KELAS A / SEMESTER I
JURUSAN PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH PONTIANAK
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat-NYA lah maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “etik dalam
praktek keperawatan ( aborsi , euthanasia ,transplantasi organ )” menjelaskan tentang etika keperawatan,aborsi,euthanasia keperawatan,aborsi,euthanasia dan transplantasi organ. Melalui kata pengantar ini penulis mohon maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca,kami tau bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat menyempurnakan karya tulis ini.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................. ................. ................. .................. ................. .................. ..... DAFTAR ISI................. ................. .................. ................. .................. ................. ................. BAB I PENDAHULUAN.................. ................. ................. .................. ................. .................
A.Latar belakang .................. ................. ................. .................. ................. .................. ..
BAB II PEMBAHASAN.................. ................. ................. .................. ................. ................. A.Isi
.............................................................................................................................
BAB III PENUTUP .................................... ................... ................. ................. .................. ................. .................. ..... A.Kesimpulan ...............................................................................................................
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................................
BAB I
LATAR BELAKANG Etika Keperawatan Etika (Yunani kuno: “ethikos “ethikos“, “, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep sepertibenar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Prinsip Etika Otonomi
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Benefisiensi
Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, pengha pusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang d alam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan . Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan . Nonmalefisien
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak menimbulkan bahaya / cedera secara fisik dan psikologik. Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebena ran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. Kerahasiaan (confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahw a informasi tentang klien harus dijaga privasinya. Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijin kan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien den gan tenaga kesehatan lain harus dicegah. Akuntabilitas (accountability) accountability)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar pasti yang mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
BAB II Euthanasia berasal dari bahasa Yunani yakni eu yang berarti baik dan thanatos yang berarti kematian .Jadi euthanasia adalah pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit yang minimal . Contoh : memberikan suntikan yang mematikan Euthanasia ada tiga bagian : 1.
Euthanasia Agresif : tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat hidup pasien
2.
Euthanasia Non-agresif : pasien menolak secara tegas dan sadar untuk menerima perawatan medis dan tahu dampak dari penolakan tersebut
3.
Euthanasia Pasif : sengaja tidak lagi memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidupnya Euthanasia berdasarkan pemberian izin :
1.
Euthanasia diluar kemauan pasien
2.
Euthanasia secara tidak sukarela
3.
Euthanasia sukarela Euthanasia berdasarkan tujuan :
1.
Pembunuhan berdasarkan belas kasihan
2.
Euthanasia hewan
3.
Euthanasia berdasarkan bantuan dokter
Euthanasia menurut agama ,semua agama di Indonesia tidak menyetujui adanya euthanasia walaupun berdasarkan belas kasihan . Hukum yang mengatur euthanasia : UU Euthanasia Pasal 344 KUHP berbunyi “Barangsiapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri ,yang disebutkannya dengan nyata dan sungguh-sungguh ,duhuku m penjara selama-lamanya selama-lamanya 12 tahun”.
ABORSI Berasal dari bahasa latin abortus Aborsi berarti : -
Pengguguran kandungan
-
Pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma ) janin dapat hidup di luar kandungan
-
Proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk tumbuh Ada 3 jenis aborsi :
1.
Aborsi Spontan :berlangsung tanpa tindakan apapun
2.
Aborsi Buatan :pengakhiran kehamilan sebelum umur kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat dari tindakan disengaja dan disadari pelaku .
3.
Aborsi Terapeutik / medis : pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik Penyebab aborsi :
-
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan
-
kontrasepsi yang gagal
-
perkosaan
-
ekonomi
-
hamil di luar nikah
-
pernikahan yang tidak sehat Solusi
-
penyuluhan tentang seks yang benar
-
menggunakan kontrasepsi yang paling aman yaitu tidak berhubungan seks Hukum yang mengatur aborsi : UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 → dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinya dapat dilakukan tindakan medis tertentu . UU Kesehatan Pasal 75 ayat 5 : tentang semua orang yang dilarang keras melakukan aborsi kecuali :
-
indikasi kedaruratan medis bagi ibu hamil yang memiliki penyakit genetic
-
membahayakan nyawa ibu
-
korban pemerkosaan ayat 3 : bisa dilakukan aborsi apabila sudah konsultasi ayat 4 : diatur oleh peraturan pemerintah ~ Hamil Anggur :sel telur yang telah dibuahi o leh sperma dan seharusnya berkembang menjadi janin ,perkembangannya terhambat . ~ Dampak Aborsi :
-
pendarahan terus-menerus
-
infeksi sekitar kandungan
-
rahim sobek ,dll
TRANSPLANTASI
Transplantasi berarti jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan tertentu Jenis Transplantasi : -
Transplantasi Autologus : perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu tubuh
-
Transplantasi Alogenik : perpindahan dari satu tubuh ke tubuh yang lain ,yang sama spesiesnya
-
Tranplantasi Singenik : perpindahan dari suatu tubuh ke tubuh lain yang identik Asal Organ Donor : 1. Organ dari donor hidup : kulit ,ginjal, sumsum tulang ,darah 2. Organ dari donor jenazah : jantung ,hati ,paru-paru ,kornea ,pancreas ,dan sel otak
Hukum Transplantasi Indonesia : UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Bagi pelaku pelanggaran baik yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia tanpa persetujuan donor atau ahli waras ,memperjualbelikan organ dan atau jaringan tubuh manusia diancam pidana penjara paling lama 7 tahun . Syarat Transplantasi : -
DNA , golongan darah ,jenis antigen yang cocok antara pendonor dan resipien
-
Tidak terjadi reaksi penolakan secara antigen dan antibody oleh resipien
-
Sirkulasi perfusi dan metabolisme organ masih berjalan baik . Transplantasi Sel atau Jaringan Transplantasi sel punca dari sumsum tulang Sumsum tulang :jaringan spons yang terdapat da lam tulang-tulang besar seperti tulang pinggang ,tulang dada, tulang rusuk Transplantasi sel induk darah tali pusat Mengobati pasien dengan penyakit kelainan darah yang mengancam jiwa :Leukimia Transplantasi sel otak menghasilkan kemapuan berbeda .
BAB III PENUTUP
A.kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah Jusuf: Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Jakarta, 2005 http:// Johnkoplo’sWeblog.com/Euthanasia Tinjauan dari Segi Medis, Etis, dan Moral http://abortus.blogspot.com/search/label/Resiko
http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/p4/bk/aborsi.htm Dorland. 2002. Kamus Kedokteran Edisi 29. Jakarta : EGC. http://dc374.4shared.com/doc/t6vbISua/preview.html http://nugrahadiki.wordpress.com/2011/05/31/pengertian-dan-prinsip-etika-keperawatan/ http://perawatcaem.blogspot.com/2010/10/prinsip-etika-keperawatan.html http://www.slideshare.net/Mrirfan/teori-etika-keperawatan