LAPORAN KASUS INDIVIDU
EPILEPSI
Pembimbing : dr. Taufiqur Rahman, SA
Di!u!un O"eh : Lu!#$afa Ina!!ani A"ifia %&'(%&(&'&'''')
KEPANITERAAN KLINIK S*+ IL*U KESEATAN ANAK RU*A SAKIT *UA**ADI-A *UA**ADI-A LA*ONAN +AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS *UA**ADI-A *ALAN %&')
1
KATA PENANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus anak yang mengambil topik “Epilepsi” “Epilepsi” Laporan ini disusun dalam rangka menjalani kepaniteraan klinik bagian lmu !eseha !esehatan tan Anak Anak di "S #uhamm #uhammadiy adiyah ah Lamonga Lamongan$ n$ Tidak Tidak lupa lupa penulis penulis u%apkan u%apkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan responsi kasus ini, terutama kepada dr$Ta dr$Tau&i'ur u&i'ur "ahman, Sp$A selaku dokter pendamping yang telah memberikan memberikan bimbingan bimbingan kepada saya dalam penyusunan penyusunan dan penyempurnaan penyempurnaan laporan kasus ini$ Penulis Penulis menyad menyadari ari sepenu sepenuhny hnyaa bah(a bah(a lapora laporan n kasus kasus ini masih masih jauh jauh dari dari sempur sempurna, na, untuk untuk itu itu kritik kritik dan saran saran yang yang bersi& bersi&at at membang membangun un sangat sangat penuli penuliss harapkan$ harapkan$ Semoga Semoga tulisan tulisan ini dapat memberikan memberikan man&aat man&aat dalam bidang kedokteran khususnya )agian lmu !esehatan Anak$
Lamongan, 1* +ktober -1*
Penyusun
DA+TAR ISI
a"aman
!ata Pengantar$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ .a&tar si$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ / )A) 1$ PEN.A0LAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 2 )A) $ LAP+"AN !ASS$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 3 )A) /$ PE#)A0ASAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 11 )A) 2$ !ES#PLAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$$$$$$$$ 14 .a&tar Pustaka$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ $$$$$$$ 15
/A/ '
/
PENDAULUAN
Epilepsi merupakan salah satu penyebab terbanyak morbiditas di bidang neurologi anak,yang menimbulkan berbagai permasalahan antara lain kesulitan belajar, gangguan tumbuh6kembang, dan menentukan kualitas hidup anak$ nsidens epilepsi pada anak dilaporkan dari berbagai negara dengan 7ariasi yang luas, sekitar 263 per 1--- anak, tergantung pada desain penelitian dan kelompok umur populasi$ .i ndonesia terdapat paling sedikit 8--$---61$2--$--- kasus epilepsi dengan pertambahan sebesar 8-$--- kasus baru setiap tahun dan diperkirakan 2-96*-9 terjadi pada anakanak . Sebagian besar epilepsi bersi&at idiopatik, tetapi sering juga disertai gangguan neurologi seperti retardasi mental, palsi serebral, dan sebagainya yang disebabkankelainan pada susunan sara& pusat1$ Epilepsi pemeriksaan
merupakan
neuro&isiologi
diagnosis yang
klinis,
diperlukan
pemeriksaan untuk
EE:
melihat
merupakan
adanya
&okus
epileptogenik, menentukan sindrom epilepsi tertentu, e7aluasi pengobatan, dan menentukan prognosis$ Pemeriksaan pen%itraan (neuroimaging) yang paling terpilih adalah magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat adanya &okus epilepsi dan kelainan struktural otak lainnya yang mungkin menjadi penyebab epilepsi. !etika anak sudah didiagnosis epilepsi, anak harus menjalani terapi dengan +bat Anti Epilepsi ;+AE< selama tahun, dan pengobatan harus dilakukan rutin, hingga anak tahun bebas kejang sejak kejang yang terakhir 1$
2
Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk membahas mengenai epilepsi pada anak, diagnosis epilepsi, terapi epilepsi pada anak dan prognosis epilepsi pada anak yang diterapi dengan obat anti epilepsi$
*
/A/ % LAPORAN KASUS
An$ A usia 8 bulan diba(a ke :. "umah Sakit #uhammadiyah Lamongan dengan keluhan kejang$ Anak kejang /- menit sebelum diba(a ke :.$ Sebelumnya di rumah pasien kejang sebanyak / kali, sekali kejang 1 menit$ Saat kejang seluruh tubuh kaku, tangan mengepal, mata melirik ke atas dan mulut tidak mengeluarkan busa$ bu pasien mengatakan kejang seperti orang terkejut$ !etika kejang anak tidak panas$ .i antara kejang anak sadar dan menangis$ "i(ayat pernah kejang dengan demam sebelunya disangkal$ Panas sumer6sumer sebelumnya disangkal, batuk pilek disangkal, diare ;6<, muntah ;6<$ "i(ayat trauma ;6<$ )A! banyak, terakhir ganti popok sore sebelum diba(a ke :.$ Satu minggu ini anak belum )A)$ Satu bulan sebelum pasien kejang, pasien berobat ke poli anak dengan keluhan yang sama yaitu kejang, di mana saat itu merupakan kejang pertama yang dialami pasien$ Pasien juga sudah melakukan pemeriksaan EE: dengan hasil abnormal dan kesimpulan epilepsi$ Pasien kemudian diterapi epilesi dengan obat lepsio sirup =1$ %%, neurotam sirup =1$ %%,dan malto&er =8 tetes$ Pasien sudah menjalani terapi ini selama minggu, ibu mengatakan selalu meminumkan obatnya se%ara rutin, namun kali ini kejang mun%ul kembali$ .i keluarga pasien ada yang pernah mengalami kejang yaitu kakak pasien, yang saat ini berusia 8 tahun$ Namun setelah terakhir kejang usia 1 tahun, kakak pasien sudah tidak pernah kejang lagi$ "i(ayat persalinan pasien dulu anak lahir se%ara normal dengan ))L /--- gram, bayi lahir langsung menangis$ "i(ayat 3
imunisasi pasien lengkap sampai usia 3 bulan$ "i(ayat tumbuh kembang anak saat ini anak bisa tengkurap, namun belum bisa membalikkan tubuhnya sendiri$ Anak juga sudah mengo%eh, namun belum membentuk kata6kata$ 0asil dari pemeriksaan &isik didapatkan keadaan umum tampak lemah kesadaran kompos mentis, :>S 2*3 dan kesan gi?i %ukup$ )erat badan pada saat periksa 8$4 kg$ Pada pemeriksaan 7ital sign didapatkan@ nadi 113=menit ;regular, kuat<, respiratory rate /-=menit, suhu tubuh /8,1->, dan Sp+ 1--9 tanpa oksigen support$ Pada pemeriksaan kepala dan leher, didapatkan anemis ;6<, s%lera mata ikterik ;6<, sianosis ;6<, dyspneu ;6<, mukosa bibir kering ;6<, pernapasan %uping hidung ;6<$ pembesaran kelenjar !:) ;6<$ Pada pemeriksaan paru, didapatkan suara na&as yang 7esikuler pada kedua lapang paru$ Tidak didapatkan rhonki ataupun (hee?ing pada kedua lapang paru$ Pada pemeriksaan jantung didapatkan S1 dan S tunggal tidak didapatkan murmur dan gallop$ Pada pemeriksaan abdomen didapatkan abdomen &lat, soepel, turgor kembali %epat, li7er teraba normal, lien, dan renal tidak teraba, meteorismus ;6<, dan bising usus ;B< dalam batas normal$ Pada pemeriksaan akral teraba hangat, kering, merah$ Status neurologis pada pasien ini kaku kuduk ;6<, burd?inski 6C ;6<, hipotonus, "e&lek &isiologis )P" BDB, TP" BDB, !P" BDB, AP" BDB, "e&lek patologis )abinski ;6D6<, %haddok ;6D6< re&lek %ahaya BB pupil bulat isokor /mm/mm$ 0asil pemeriksaan laboratorium pasien ini@ Eritrosit *$2, 0b 1-$/, Lim&osit 2/$3, )aso&il /$*, Eosino&il 1$-, 0ematokrit /1$2, Leukosit 3$8, #>0 15$8-, #>0> /-$1-, #>C 3*$/-, #onosit 1$2, #PC *, Neutro&il /5$*, ".W 1*, Trombosit --, :. 58$ 8
)erdasarkan data di atas, didapatkan clue and cue sebagai berikut@ Anak A, laki6laki, usia 8 bulan, )) a%tual 8$4 kg, kejang /=, lama kejang 1 menit, saat kejang anak tidak panas, di antara kejang anak sadar, ri(ayat trauma ;6<, ri(ayat keluarga kejang ;B<, ri(ayat kejang dengan demam ;6<, hasil EE: epilepsi, sudah terapi lepsio dan neurotam selama minggu$ Problem list pada pasien ini adalah@ ;1< !ejang berulang tanpa demam ;< !ejang tanpa pro7okasi ;/< !ejang tanpa penurunan kesadaran ;2< "i(ayat terapi epilepsi minggu ;*< 0asil EE: epilepsi ;3< .e&isit neurologis ;6<$ )erdasarkan clue and cue dan problem list , maka pasien dapat didiagnosis sebagai epilepsi$ Adapun planning theraphy pada pasien ini akan dilakukan yaitu CF. !aEn 1) 4*-%%2 jam, injeksi phenytoin loading 1/- mg kemudian lanjut phenytoin /=*- mg, njeksi dia?epam $* mg hanya jika kejang$ Planning monitoring yang dilakukan adalah keadaan umum pasien, tanda6tanda 7ital ;nadi, respiratory rate, suhu tubuh<, serta obser7asi kejang berulang pada anak$ Adapun prognosis pasien pada kasus ini dalah quo ad vitam dubia ad bonam$ Edukasi yang diberikan pada keluarga pasien adalah menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit, etiologi, pengobatan, serta prognosis$
4
Tabel S+AP
5
y p a r e h T
m a j 2 % % * $ 4 1 ) 1 n E a ! $ & n 6
p o t s $ i n o t u !
% % / $ 1 $ = / o i s p e L
% % / $ 1 = $ 2 m a t o r u e N
1-
n e m s e s s A
i s p e l i p E % $ e i s l u 7 n o > $ s b +
11
e 7 i t % e j b +
e 7 i t % e j b +
h a m e l ! 3 * 2 S > t : n m = 3 1 N t n m = / " " > G 3 $ 3 / T m % * 2 @ ! L : a " a e K
< 6 ; d < 6 ; % < 6 ; i < 6 ; : a
r e h e L <
6 ; ) : ! n a r a s e b r e P :
1 a r 0 h T 0 m " u
h a g n e t i d a e k a r t , 6 a d a d g n i d n i d i s k a
1
t % e j b u S
< 6 ; s a n a P < 6 ; g n a j e !
< 6 ; k a s e S
l a g g n a T
$ u a m < B ; S A r e m e s e . * 1
1/
y p a r e h T
% % / $ 1 $ = 1 o i s p e L
% % / $ 1 = $ m a t o r u e N
s e t e t 8 = $ / r e & o t l a #
S " $ ! 2 % % A
12
n e m s e s s A
i s p e l i p E
1*
e 7 i t % e j b +
h a m e l ! 3 * 2 S > t : n m = 1 N t n m = / " " > G / , 8 / T L :
a e " a 7 i t e % e K j < 6 b ; + d <
6 ; % < 6 ; i < 6 ; : a
r e h e L <
6 ; ) : ! n a r a s e b r e P :
1 a r 0 h T 0 m " u
h a g n e t i d a e k a r t , 6 a d a d g n i d n i d i s k a r t e r , s i r t e m i s
13
t % e j b u S
< 6 ; g n a j e !
< 6 ; h a t n u #
< 6 ; s a n a P
l a g g n a T
u a m < B ; S A 1 r e m e s e . * 1 /A/ 2 PE*/AASAN
Pada kasus ini, seorang An$ A usia 8 bulan datang dengan keluhan kejang$ !ejang pada pasien ini perlu dipikirkan berbagai ma%am penyebabnya,
karena
kejang sendiri sebenarnya bukan suatu diagnosis, melainkan suatu mani&estasi
18
lepasnya muatan listrik berlebihan di sel neuron otak$ 0al ini
penting karena
diagnosis etiologi dari kejang pada anak akan menentukan terapi, prognosis, serta edukasi pada keluarga nantinya$ )erdasarkan serangan kejang, kejang pada anak dapat dibedakan serangan akut dan kronik berulang$ !ondisi akut pada kejang ini dapat melalui proses in&eksi, gangguan metabolisme, maupun gangguan elektrolit$ Pada kondisi in&eksi, kejang dapat dibagi dalam in&eksi intrakrainal maupun ekstrakrainal$ Proses in&eksi intrakranial yang menyebabkan kejang dapat berupa meningitis, en%ephalitis, meningoen%ephalitis, dan abses otak$ Sedangkan etiologi non6in&eksi dapat berupa adanya trauma, Space Occupying Process ;S+P< seperti perdarahan intrakranial$ !ejang yang disebabkan oleh suatu proses intrakranial dapat bermani&estasi berat pada anak, seperti panas tinggi, nyeri kepala, muntah, penurunan kesadaran, serta didapatkan adanya de&isit neurologis$ Pada pasien ini, keluhan kejang tidak diikuti dengan penurunan kesadaran, panas tinggi maupun muntah proyektil sehingga kemungkinan penyebab kejang berasal dari intra%ranial dapat disingkirkan$ 0al ini didukung pula dari hasil pemeriksaan &isik dimana keadaan umum anak baik, :>S 2*3, suhu tubuh anak /8,1o >, meningeal sign ;6<, tidak didapatkan de&isit neurologis, serta dari hasil laboratorium tidak didapatkan pertanda in&eksi$ Pada pasien ini juga tidak didapatan adanya ri(ayat trauma sehingga penyebab kejang karena trauma dapat disingkirkan$ Lingkar kepala pada anak ini adalah 2*%m, dimana menurut kur7a Neilhauss, ukuran anak laki6laki usia 8 bulan 2* %m termasuk normo%ephali$ Sehingga kemungkinan adanya hido%ephalus, ataupun kondisi mikro%ephali yang dapat menjadi salah satu penyebab kejang karena kelainan anatomi dapat disingkirkan$ 14
Adanya gangguan keseimbangan elektrolit maupun gangguan metabolisme juga dapat men%etuskan serangan kejang$ !eadaan6keadaan seperti muntah pro&use, maupun diare, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit yang dapat men%etuskan
terjadinya kejang$ !eadaan gangguan keseimbangan
elektrolit
menyebabkan perubahan konsentrasi ion di ekstraseluler$ Sehingga keadaan ini akan men%etuskan eksitasi dari sel neuron yang berlebihan sehingga akan menyebabkan kejang$ .alam kasus ini, anak tidak mengalami pengeluaran %airan yang pro&use yang berpotensi membuat keseimbangan elektrolit pada anak terganggu, seperti muntah ataupun diare$ Pada pasien ini memang belum diperiksakan untuk serum elektrolitnya, sehingga kemungkinan kejang karena gangguan keseimbangan elektrolit atau gangguan keseimbanagn elektrolit sebagai &aktor penyerta masih belum dapat disingkirkan$ Selain penyebab intrakranial, penyebab kejang tersering pada anak H* tahun adalah proses ekstrakranial yaitu kejang demam$ Pada kejang demam, kejang disertai demam I/4,*o >, kejang tanpa penurunan kesadaran, tanpa ada ri(ayat kejang tanpa demam sebelumnya$ Pada pasien ini se%ara umur dapat dipikirkan masuk ke dalam kategori kejang demam, dan memang anak sadar di antara kejang$ Namun pada pasien ini kejang tidak disertai demam, karena suhu tubuh anak /8,1o >, dan setiap anak kejang tidak disertai peningkatan suhu tubuh, serta tidak didapatkan ri(ayat kejang dengan demam sebelumnya$ Sehingga dalam hal ini kejang demam bukan sebagai diagnosis banding$ .alam kasus ini, serangan kejang tidak hanya terjadi satu kali, melainkan terjadi berulang, dan kejang terjadi tanpa pen%etus$ .alam hal ini perlu dipikirkan 15
suatu epilepsi pada anak, di mana kejang pada epilepsi terjadi kronik dan berulang$ )angkitan epilepsi mun%ul tanpa dipro7okasi, bersi&at tiba6tiba dan transient, dan klinis bangkitan serupa ;stereotipik<$ Etiologi epilepsi se%ara garis besar adalah idiopatik, dapat pula terjadi karena in&eksi SSP, yang dapat menyebabkan kelainan bangkitan listrik jaringan sara& yang tidak terkontrol baik sebagian maupun seluruh bagian otak$ Epilepsi ditandai oleh bangkitan berulang yang diakibatkan oleh akti7itas listrik yang berlebihan pada sebagian atau seluruh bagian otak$ )angkitan epilepsi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara &aktor eksitasi dan inhibisi serebral, bangkitan akan mun%ul pada eksitabilitas yang tidak terkontrol1$ .alam kasus ini seorang anak laki usia 8 bulan datang dengan keluhan kejang$ #enurut peneitian :usti ;-11< mengenai nsiden dan !arakteristik !linis Epilepsi pada Anak, berdasarkan jenis kelamin, laki6laki mempunyai risiko lebih tinggi menderita epilepsi, tetapi tidak ditemukan perbedaan ras$ Pada pasien ini kejang terjadi tiga kali, di mana di antara kejang anak sadar$ !ejang sebanyak / kali, sekali kejang 1 menit$ Saat kejang seluruh tubuh kaku, tangan mengepal, mata tidak melirik ke atas$ !etika kejang anak tidak panas$ .i antara kejang anak sadar dan menangis$ Pasien tidak memiliki ri(ayat kejang dengan demam sebeumnya$ #enurut penelitian :usti ;-11<, sebagian besar pasien epilepsi pada anak tidak mempunyai ri(ayat kejang demam sebelumya$ Selain itu pasien ini memiliki &aktor resiko di keluarga pasien ada yang pernah mengalami kejang yaitu kakak pasien, yang saat ini berusia 8 tahun$ Sehingga pada pasien ini dapat didiagnosis sebagai suatu epilepsi$ .iagnosis
epilepsi didasarkan atas gejala dan tanda klinis yang khas,
sehingga membuat diagnosis tidak hanya berdasarkan dengan beberapa hasil -
pemeriksaan penunjang diagnostik
saja, justru in&ormasi diperoleh
melakukan anamnesis yang lengkap dengan pasien maupun saksi
sesudah
mata
yang
mengetahui serangan kejang tersebut terjadi dan kemudian baru dilakukan pemeriksaan &isik J neurologi/$ Epilepsi merupakan diagnosis klinis, pemeriksaan EE: merupakan pemeriksaan neuro&isiologi yang diperlukan untuk melihat adanya &okus epileptogenik, menentukan sindrom epilepsi tertentu, e7aluasi pengobatan, dan menentukan prognosis$ 0asil rekaman EE: dipengaruhi oleh banyak &aktor dan tidak selalu gangguan &ungsi otak dapat ter%ermin pada rekaman EE:$ :ambaran EE: normal dapat dijumpai pada anak dengan epilepsi, sebaliknya gambaran EE: abnormal ringan dan tidak khas terdapat pada 1*9 populasi normal$ :ambaran EE: noral pada pasien dengan epilepsi dapat terjadi karena rekaman EE: dilakukan pada saat anak sudah tidak kejang ;interictal <$ .i samping itu, hasil rekaman EE: yang akan memberikan hasil yang positi& memerlukan beberapa prosedur akti7asi, misalnya
tidur, hiper7entilasi, dan stimulasi &otik$ Pasien ini sudah melakukan
pemeriksaan EE: dengan hasil abnormal dan kesimpulan epilepsy, sehingga pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosis epilepsi$ Pasien kemudian diterapi epilesi dengan obat lepsio ;asam 7alproat< sirup dengan dosis =1$ %%, neurotam ;pira%etam< sirup =1$ %%, dan malto&er ;?at besi< =8 tetes$ Pemberian terapi epilepsi memang sebisa mungkin dengan obat tunggal ;monoterapi<, dan dimulai dari dosis terke%il$ Pemberian obat tunggal ;monoterapi< akan menurunkan risiko timbulnya e&ek samping, meningkatkan kepatuhan, dan menghindari timbulnya interaksi obat$ Pemberian obat tunggal juga lebih bernilai ekonomis$ .engan terapi yang e&ekti&, 4-9 kejang pasien epilepsi dapat dihentikan 1
dengan monoterapi$ .alam kasus ini, pasien sudah menjalani terapi ini selama minggu, dan ibu mengatakan selalu meminumkan obatnya se%ara rutin, namun kali ini kejang mun%ul kembali$ .alam penelitian Triono J 0erini ;-12< mengenai Faktor Prognostik !egagalan Terapi Epilepsi pada Anak dengan #onoterapi, didapatkan kelompok prognosis sangat baik ditemukan pada -96/-9 dari semua anak yang mengalami bangkitan kejang tanpa pro7okasi dan kemungkinan besar remisi spontan$ !elompok prognosis baik ditemukan pada /-962-9 kasus, kejang biasanya terkontrol dengan baik dengan +AE dan ketika remisi ter%apai si&atnya permanen dan +AE dapat dengan baik diturunkan atau dihentikan$ !elompok tergantung +AE terdapat pada 1-96-9 kasus, di mana kejang dapat ditekan dan mengalami remisi, tetapi kemudian relaps jika +AE dihentikan$ Pada pasien ini, dosis asam 7alproat sirup yang diberikan adalah = 1$%%$ .osis asam 7alproat untuk anak adalah 1* mgkgbbhari$ )erat badan anak 8$4kg$ Kika dibulatkan menjadi )) 4 kg, dosis asam 7alproat sirup yang dibutuhkan dalam sehari adalah 1- mg, terbagi dalam dosis$ !emasan asam 7alproat sirup adalah *-mg* mL, sehingga dosis yang dibutuhkan dalam satu kali minum 1$ %%$ Pemberian dosis asam 7alproat pada pasien ini tepat, namun mempertimbangkan anak masih mengalami kejang kembali, sebenarnya untuk dosis asam 7alproat sendiri dapat dinaikkan *61-mgkg))hari dengan selang (aktu 1 minggu, dengan dosis maksimal 3-mgkg))hari$ Sehingga pada pasien ini ditingkatkan dosisnya menjadi = 1$/ %% dengan harapan tidak terjadi serangan kejang berulang kembali$ Pasien ini mendapatkan terapi epilepsi monoterapi asam 7alproat$ Asam 7alproat merupakan antiepilepsi yang luas digunakan di ndonesia dan tergolong
dalam obat dengan indeks terapi sempit yang memerlukan penga(asan pada le7el obat dalam plasma dan penyesuaian dosis untuk men%egah timbulnya e&ek toksik$ .alam penelitian Lingga dkk ;-1/< tentang E7aluasi .osis Asam Calproat pada Pasen Epilepsi Anak, dua puluh satu pasien epilepsi anak pada kelompok umur 1 tahun dengan monoterapi asam 7alproat mengalami durasi bebas kejang H 3 bulan$ Pasien epilepsi anak pada kelompok umur 1 tahun dengan monoterapi asam 7alproat yang mengalami durasi bebas kejang M 3 bulan sebanyak // pasien$ !esesuaian kadar asam 7alproat dalam serum terhadap kisar terapi sangat penting, agar memberikan e&ek terapi yang optimal$ !arena se%ara klinik kadar obat yang berada pada kisar terapi telah dibuktikan berkorelasi dengan e&ek terapi obat$ .alam kisar terapi dikenal istilah Minimum !""ective #oncentration ;#E>< atau sering disebut nilai ambang e&ek, dan #T> ;minimum to$ic concentration< atau bisa disebut nilai ambang toksik ;0akim, -1<$ Apabila berdasarkan hasil perhitungan, perkiraan kadar asam 7alproat memberikan nilai berada di ba(ah nilai #E> ;*- mgL<, maka asam 7alproat tidak menimbulkan e&ek terapi$ Selain itu juga adanya perbedaan tingkat keparahan epilepsi dan kondisi masing6masing indi7idu pasien dapat menyebabkan adanya perbedaan outcome yang di%apai$ #enurut Shargel dkk$ ;--*<, outcome tidak ter%apai juga dapat disebabkan oleh adanya perubahan kepekaan pada reseptor dan kemungkinan terjadi interaksi obat pada reseptor$ #linical outcome yang dilihat adalah durasi bebas kejang yang ditetapkan selama 3 bulan$ +ut%ome terapi dikatakan baik apabila dalam jangka (aktu 3 bulan berturut6turut setelah mendapat terapi asam /
7alproat pasien terbebas dari kejang, dan sebaliknya out%ome terapi dikatakan tidak baik apabila durasi bebas kejang kurang dari 3 bulan$ Selain dari sisi terapi epilepsi yang sedang dijalani pasien, kemungkinan serangan kejang kembali yang dialami pasien adalah adanya &okus epileptogenik yang baru$ Serangan epilepsi diperkirakan dapat memi%u terjadi serangan berikutnya melalui
&enomena
&asilitasi$
!onsep
pembentukan
epileptogenik baru< akibat serangan epilepsi berulang
epileptogenesis
;&okus
disebut sebagai %indling
hypothesis& )angkitan elektrik pada sebuah &okus primer akan dapat menginduksi daerah sekitarnya sehingga men%etuskan bangkitan Status
epileptikus adalah
&aktor
prognostik
paroksismal yang abnormal$
kegagalan
monoterapi$
!ejang
berkepanjangan dan berulang dapat menyebabkan kerusakan otak akibat
pa%uan
asam amino eksitatorik yang toksik$ Suatu &okus epileptogenik yang terlokalisasi pada pemeriksaan EE: mungkin saja dapat berubah menjadi multi&okus atau menyebar se%ara di&us pada pasien epilepsi anak$
/A/ IV KESI*PULAN
)erdasarkan pembahasan, An$ A didiagnosis sebagai epilepsi, sehingga memerlukan terapi +AE selama tahun dengan harapan selama tahun anak dapat bebas kejang sejak kejang yang terakhir$ Faktor yang menyebabkan timbunya kejang kembali pada anak ini bisa disebabkan karena diperlukannya tambahan dosis asam 2
7alproat yang diberikan, dan dapat disebabkan pula karena mun%ulnya &okus epileptogenik baru pada anak$
DA+TAR PUSTAKA
1$ Su(arba, :usti Ngurah #ade$ -11$ Insiden dan 'ara%teristi% !pilepsi pada na% $ )agianS#F lmu !esehatan Anak Fakultas !edokteran ni7ersitas dayana "SP Sanglah, .enpasar, )ali$ Sari Pediatri, Col$ 1/ No$ , Agustus -11$
*
$ #u?ayyanah, Nur Laili, Sunartini 0apsara, Tunjung Wibo(o, -1/$ 'eang *erulang dan Status !pilepti%us pada !nse"alitis sebagai +a%tor Resi%o !pilepsi Pascaense"alitis& )agian
lmu
!esehatan
Anak
Fakultas
!edokteran
ni7ersitas :adjah #ada ogyakarta "SP .r$ Sardjito, Sari Pediatri Col$ 1*, No$ /, +ktober -1/$ /$ Sunaryo, toyo$ --8$ iagnosis !pilepsi$ )agian Neurologi F! W!S "S. .r$ #oh$ Saleh !ota Probolinggo$ Wijaya !usuma, Colume 1, Nomor , Kanuari --8, 256*3$ 2$ Triono, Agung J 0erini, Elisabeth$ -12$ +a%tor 'egagalan Monoterapi !pilepsi pada na% dengan Monoterapi$ )agian lmu !esehatan Anak Fakultas !edokteran ni7ersitas :adjah #ada"SP .r$Sardjito, ogyakarta$ Sari Pediatri Col$ 13, No$ 2$ .esember -12$ *$ Lingga, 0erningtyas, Lukman 0akim, .e(a Putu Pramantara$ -1/$ !valuasi osis sam -alproat pada Pasien !piepsi na%& Kurnal #anajemen dan Pelayanan Farmasi Col$ / No$ Kuni -1/$
3