LAPORAN KASUS POLIKLINIK
EPILEPSI Pembimbing : Dr. H. Martono Muslam, Sp.S Di Susun oleh : Diya pitaloka pitaloka (110 (110.20 .2005.0 05.072) 72)
IDENTITAS PASIEN y y y y y y y y y y y
Nama
Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Alamat Suku Bangsa Status Perkawinan No. Rekam Medik Tanggal Periksa Dokter yang memerik riksa
: Nn.F : 7 tahun : Perempuan : Islam : siswa SD : Harjamukti : Sunda : Belum menikah : 680472 : 19 Februari 2011 : Dr.H.Marto rtono Muslam Sp.S
ANAMNESIS (Autoanamnesa & alloanamnesa) y
Keluhan Utama
: Kejang
y
Keluhan Tambahan
: Pusing seperti berputar
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG y
Pasien perempuan berusia 7 tahun datang ke poliklinik syaraf RSUD Gunung Jati dengan keluhan kejang-kejang sejak 7hari yang lalu.kejadian ini terjadi ketika pasien bangun tidur. Orang tua pasien mengatakan kejangnya sebentar beberapa detik dan pada saat kejang pasien diam dan mata memandang kedepan serta diikuti gerakan kejang dari tangan sebelah kiri,pada saat kejang pasien mengalami gangguan kesadaran mendadak (tidak sadar) berlangsung beberapa detik. Pasien juga mengatakan pusing seperti berputar setelah serangan.pasien pernah menderita keluhan kejang seperti ini 2 tahun yang lalu. Dan sudah pernah diobati kedokter dan pernah dirawat diruang ICU atas indikasi epilepsi dan setelah itu pasien merasa sembuh.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU y
y
y
Riwayat keluhan kejang yang serupa pernah dialami pasien sejak 2 tahun yang lalu dan pasien sudah pernah berobat sebelumnya kedokter dan pasien merasa sembuh. Riwayat sering jatuh waktu masih kecil diakui oleh orang tua pasien Riwayat
Penyakit Keluarga :
Gejala serupa yang terjadi pada keluarga disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK y
Status
Present
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
: TD : 100/60 mmHg N : 80x/menit
R : 20x/menit S : 36,30C
y y y y y y y y y y y y y y y y
Status
Interna Kepala : Normocephale Mata : Kedua konjungtiva tidak anemis Kedua sclera tidak ikterik THT : Liang telinga lapang kanan dan kiri Sekret AS (-) AD (-) Gigi : Pulpitis (-) gangren pulpa (-) Leher : Tidak ada pembesaran KGB Tidak ada pembesaranTiroid Trakea tepat berada ditengah Kaku leher (-), Spasme (-) Thorax : Cor : Bunyi Jantung I-II regular Murmur(-) Gallop (-) Pulmo : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/Abdomen : datar, supel, bising usus dalam batas normal NT(-), NL(-), NK(-) Eksteremitas : akral hangat, tidak ada edema,tidak ada sianosis
y
Status Neurolog i
y
Kesadaran : GCS E4V5M6 = 15 Rangsang Meningeal : Kaku Kuduk (-) Brudzinsky (-/-), Kernig (-) Pemeriksaan N.Cranialis N I (N. Olfactorius ) : tidak dilakukan N II (N. Opticus) : Tes ketajaman penglihatan tidak dilakukan Refleks Cahaya langsung +/+ Refleks Cahaya Tidak langsung +/+ N III, IV, VI (N. Occulomotorius, N.Trochlearis, N.Abdusen ) Ptosis (-/-), Endophtalmus (-/-), Exophtalmus (-/-) Pupil bulat, isokor, tepat berada di tengah, Gerak bola mata baik kesegala arah
y y y y
y
y
N V (N.Trigeminus)
y
Sensorik Motorik
y
: sensibilitas wajah +/+ : Gerakan membuka dan Menutup mulut baik
y
N VII (N.Fasialis)
y
Mengangkat alis +/+, Menutup dan membuka mata +/+ Lipatan Nasolabial ( Nasolabial fold) +/+
y y
y
N VIII (N.Vestibulococlearis ) :
Tidak dilakukan y
N IX,X ( N.Glossopharingeus, N.Vagus)
Posisi uvula tepat berada di tengah Refleks menelan (+)
y
N XI (N. Accesorius)
Mengangkat bahu kanan/kiri normal, Kontraksi M. Sternocleidomastoideus normal y
N XII (N. Hipoglossus)
Kedudukan lidah simetris saat dijulurkan.
y
Pemeriksaan Motorik
y
Kekuatan otot
: Superior 5/5, Inferior 5/5
y
Gerak
: Superior B/B, Inferior B/B
y
Tonus
: Superior N/N, Inferior N/N
y
Pemeriksaan Sensorik
y
Raba
: Superior N/N, Inferior N/ N
y
Nyeri
: Superior N/N, inferior N/N
y
Refleks Fisiologis BPR +/+, TPR +/+, KPR +/+, APR +/+
y
Refleks Patologis Hoffman (-/-) Tromner (-/-) Babinski (-/-), Chaddok (-/-)
y
Fungsi SSO BAB Normal, BAK Normal, keringat normal
RESUME y
Pada Anamnesis didapatkan Pasien perempuan berusia 7 tahun datang ke poliklinik syaraf RSUD Gunung Jati dengan keluhan kejang-kejang sejak 7hari yang lalu.kejadian ini terjadi ketika pasien bangun tidur. Orang tua pasien mengatakan kejangnya terjadi beberapa detik dan pada saat kejang pasien diam dan mata memandang kedepan serta diikuti gerakan kejang dari tangan sebelah kiri ,pada saat kejang pasien mengalami gangguan kesadaran mendadak (tidak sadar) berlangsung beberapa detik. Pasien juga mengatakan pusing seperti berputar (vertigo) setelah serangan.pasien pernah menderita keluhan kejang seperti ini 2 tahun yang lalu. Dan sudah pernah diobati kedokter dan dirawat diruang ICU atas indikasi epilepsi dan setelah itu pasien merasa sembuh.
y
Pada Pemeriksaan fisik didapatkan : Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
: TD : 100/60 mmHg N : 80x/menit
R : 20x/menit S : 36,30C
Kesadaran : GCS E4V5M6 = 15 Rangsang Meningeal : Kaku Kuduk (-) Brudzinsky (-/-), Kernig (-) Pemeriksaan N.Cranialis : Dalam batas normal Pemeriksaan Motorik : 1.Kekuatan otot : Superior 5/5, Inferior 5/5 2.Gerak : Superior B/B, Inferior B/B 3.Tonus : Superior N/N, Inferior N/N Pemeriksaan Sensorik Raba : Superior N/N, Inferior N/N Nyeri : Superior N/N, Inferior N/N Refleks Fisiologis : BPR +/+, TPR +/+, KPR +/+, APR +/+ Refleks Patologis : Hoffman (-/-) Tromner (-/-) Babinski (-/-), Chaddok (-/-) Fungsi SSO : BAB Normal, BAK Normal, keringat normal
DIAGNOSIS Diagnosis
Klinis
:
Kejang disertai gangguan kesadaran awal kejang Diagnosis Topis
:
Lobus Temporalis dextra Diagnosis
Etiologi :
Epilepsi serangan umum lena (absence/ petit mal)
y
DIAGNOSIS BANDING Epilepsi serang lena parsial yang kompleks Sinkope vasovagal attack Vertigo
y
PEMERIKSAAN AN JURAN Pemeriksaan laboratorium darah Elektroensefalografi (EEG) CT scan
PENATALAKSANAAN 1.PERTOLO NGAN PERTAMA : Pasien dan anggota keluarga harus diberitahukan dengan jelas tindakan apa yang harus diambil bila menghadapi serangan. Jangan memasukan sesuatu kedalam mulut pasien atau memaksa membuka mulut pasien. Tidak perlu diusahakan mengekang gerakan kejang karena hanya akan berakibat timbulnya cedera. Pasien harus dibiarkan untuk mengalami kejang seperti seharusnya. Pasien harus dipindahkan ketempat yang aman. Setelah serangan balikkan pasien pada salah satu sisi dalam posisi setengah telungkup untuk membantu pernafasan pasien dan pemulihan serta berikan bantalan dikepala dengan sesuatu yang lunak. Jalan nafas harus diperiksa dan diawasi Jangan memberikan minuman apapun setelah suatu serangan kejang,dan jangan memberikan pasien antikonvulsan oral tambahan. Setelah suatu serangan,pasien harus ditemani dan diberi dukungan hingga fase bingung yang menyertainya telah hilang seluruhnya dan sehingga pasien memperoleh kembali keseimbangannya. y
y
y
y y y
y y
y
2.MEDIKA MENTOSA Pilihan pertama :-asam valproat 400-500mg (bisa dikombinasi dengan Aspirin) -Etosuksimid 250 mg Pilihan kedua
: golongan benzodiazepin 200mg
y
PROGNOSIS
y
Quo ad vitam
: ad bonam
y
Quo ad functionam
: ad bonam