EPIDEMIOLOGI KECELAKAAN LALU LINTAS LINTAS
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular)
Disusun oleh: Dela Putri Sasmita
1521101010
!l"a #adrya P
1521101011$
Eka %ur &ailiyah
1521101010
'prilia De Dei &estari
15211010202
Sindya Septi 'yu P
15211010225
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UNIVERSITAS JEMBER 2018
DAFTAR ISI D'T'# *S*+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++i ++++++++++++++++i
,', 1 PE%D'-!&!'%+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++1 +++++++++++++++1 1+1
&atar ,elakang+++++ ,elakang++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++++++++++1 +++++++++++++++1
,', 2 PEM,'-'S'%++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++2 ++++++++++++++++2 2+1
De"inisi De"inisi .e/elakaan .e/elakaan &alu &intas++++++ &intas++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++++++++++2 +++++++++++++++2
2+2
.lasi"ikas .lasi"ikasii .e/elakaan .e/elakaan &alu &intas+++++ &intas+++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++++++++ +++++++++++++++ +++++++++++++++++2 +++++++++++++++2
2+
Propor Proporsi si .e/ela .e/elakaa kaan n &alu &inta &intass di Dunia Dunia dan 'sia 'sia Teng Tenggar gara+++ a++++++ ++++++ +++++++ +++++++ +++++++ +++++++ +++++ ++++++++++++++++++5 ++++++++++++++++5
2+
Preal Prealens ensii .e/elak .e/elakaan aan &alu &intas &intas di *ndonesi *ndonesia++ a++++++ +++++++ +++++++ +++++++ ++++++ +++++++ +++++++ ++++++ +++++++ ++++++++ +++++++++ ++++++++++ ++++++++++++++++++++ +++++++++++++++
2+5
Distri3us Distri3usii .e/elakaan .e/elakaan &alu &intas++++++ &intas++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++ ++++++++++++++++++4 +++++++++++++++4
2+
aktor #isiko #isiko .e/elakaan .e/elakaan &alu &intas++++++ &intas++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++ +++++++++++++++++10 +++++++++++++10
2+
Pen/egahan Pen/egahan .e/elakaan .e/elakaan &alu &intas+++++ &intas++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++++++++15 ++++++++++++++15
,', '%'&*S*S 6!#%'&+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++1 +++++++++++++1 +1
6urnal Pertama++++ Pertama+++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++ +++++++++++++++1 +++++++++++++1
+2
6urnal .edua++++++++ .edua++++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++1$ +++++++++++++1$
,', PE%!T!P+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++20 +++++++++++++20 +1
.esimpulan+ .esimpulan++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++++++++++ +++++++++++++++++++++++++++++20 +++++++++++++20
+2
Saran++++++++ Saran+++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++++ ++++++++++++++ +++++++++++++ +++++++++++++ ++++++++++++ +++++++++++++++++++20
D'T'# D'T'# P!ST'.'+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++21 ++++++++++++++21
i
ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar B!a"a#$
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang men7adi perhatian nasional maupun glo3al+ Masalah PTM pada akhirnya tidak hanya men7adi masalah kesehatan sa7a8 tapi sudah masuk ke dalam ranah ke/elakaan lalu lintas+ Penyakit tidak menular (PTM) dan pengendalian "aktor risikonya 3erhu3ungan erat dengan determinan kualitas hidup8 yaitu tingkat pendidikan dan sosial ekonomi+ Perkem3angan kendaraan se3agai alat transportasi mem3aa dampak positi" 3agi pemenuhan dan peningkatan kese7ahteraan manusia terutama se3agai alat mo3ilisasi guna mempelan/ar aktiitas sehari9hari+ %amun hal ini 7uga diiringi dengan tim3ulnya 3e3erapa dampak negati" yang tidak diinginkan seperti kema/etan dan meningkatnya dan meningkatnya angka ke/elakaan lalu lintas+ .e/elakaan lalu lintas merupakan salah satu penye3a3 kematian ter3esar di *ndonesia+ 6umlah kor3an yang /ukup 3esar akan mem3erikan dampak ekonomi (kerugian material) dan sosial yang tidak sedikit8 3er3agai usaha preenti" hingga per3aikan lalu lintas dengan meli3atkan 3er3agai pihak yang terkait hasilnya 3elum sesuai yang diharapkan+ Transportasi 7alan diselenggarakan dengan tu7uan untuk meu7udkan lalu lintas dan angkutan 7alan dengan selamat8 aman8 /epat8 terti3 dan teratur8 nyaman dan e"isien8 mampu memadukan model transportasi lainnya8 men7angkau seluruh pelosok ilayah daratan8 untuk menun7ang pemerataan8 pertum3uhan dan sta3ilitas se3agai pendorong8 penggerak dan penun7ang pem3angunan nasional dengan 3iaya te7angkau oleh daya 3eli masyarakat (Pasal 8 !ndang9undang %o+ 1 Tahun 1442 tentang &alu &intas dan 'ngkutan 6alan)+ Tu7uan penyelenggaraan transportasi yang demikian ideal nyatanya sangat sulit untuk dilaksanakan di negara 3erkem3ang seperti *ndonesia+ -ampir semua kota9kota di *ndonesia memiliki pro3lem lalu lintas yang sama8 3ukan hanya
1
3erkaitan dengan kema/etan lalu lintas8 polusi udara dan suara8 tetapi kurangnya kesadaran masyarakat dan aparat 3erenang untuk memperhatikan "aktor9"aktor keselamatan8 yang seharusnya adalah merupakan "aktor utama yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan transportasi+
2
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 D%&'& K(!a"aa# La!) Lta'
Menurut !ndang9!ndang %omor 22 Tahun 2004 .e/elakaan &alu &intas adalah suatu peristia di 7alan yang tidak diduga dan tidak disenga7a meli3atkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna 7alan lain yang mengaki3atkan kor3an manusia danatau kerugian harta 3enda+ .or3an ke/elakaan lalu lintas se3agaimana dimaksud dalam ayat (1) dise3utkan dalam Pasal 4 ayat (2)8 antara lain; kor3an mati8 kor3an luka 3erat8 dan kor3an luka ringan+ .or3an mati (atality)8 se3agaimana dimaksud adalah kor3an yang pasti mati se3agai aki3at ke/elakaan lalu lintas dalam 7angka aktu paling lama 0 hari setelah ke/elakaan terse3ut+ .or3an luka 3erat (Serious *n7ury)8 se3agaimana dimaksud adalah kor3an yang karena luka9lukanya menderita /a/at tetap atau harus diraat dalam 7angka aktu 0 hari se7ak ter7adi ke/elakaan+ .or3an luka ringan (&ight *n7ury)8 se3agaimana dimaksud adalah kor3an yang tidak masuk dalam pengertian diatas+ Se/ara teknis ke/elakaan lalu lintas dide"inisikan se3agai sutau ke7adian yang dise3a3kan oleh 3anyak "aktor yang tidak senga7a ter7adi (#andom Multy a/tor Eent)+ Dalam pengertian se/ara sederhana8 3aha suatu ke/elakaan lalau lintas ter7adi apa3ila semua "aktor keadaan terse3ut se/ara 3ersamaan pada satu titik aktu tertentu 3ertepatan ter7adi+ -al ini 3erarti memang sulit meramalkan se/ara pasti dimana dan kapan suatu ke/elakaan akan ter7adi+ 2.2 K!a'&%&"a'& K(!a"aa# La!) Lta'
2+2+1 .lasi"ikasi .e/elakaan &alu &intas menurut Si"atnya (Purnomo dkk8 2011): a+ .e/elakaan lalu9lintas se3agai ke7adian yang 7arang Dide"inisikan 3ersi"at 7arang8 karena pada prinsipnya ke/elakaan relati" 7arang denganpengertian ke/il 3ila di3andingkan dengan 7umlah pergerakan kendaraan yang ada+ 3+ .e/elakaan lalu9lintas 3ersi"at a/ak (random)
3
Dide"inisikan 3ersi"at a/ak karena ke7adian ke/elakaan terse3ut dapat ter7adi kapan dandimana sa7a8 tanpa memandang aktu dan tempat+ ,erdasarkan pengertian ini ada duahal yang 3erkaitan ke7adian ke/elakaan yaitu aktu dan lokasi ke7adian yang 3ersi"at a/ak+ /+ .e/elakaan lalu9lintas 3ersi"at multi"aktor Dide"inisikan 3ersi"at multi "aktor8 dengan perkataan lain meli3atkan 3anyak "aktor+Se/ara umum ada tiga "aktor utama penye3a3 ke/elakaan yaitu manusia8 kendaraan dan "aktor 7alan dan lingkungan+
2+2+2 .lasi"ikasi .e/elakaan &alu &intas menurut 6umlah .endaraan yang Terli3at Ta3rakan a+ .e/elakaan tunggal8 yaitu ke/elakaan yang hanya meli3atkan satu kendaraan 3ermotor dan tidak meli3atkan pengguna 7alan lain+
2+2+ .lasi"ikasi .e/elakaan &alu &intas menurut 6enis Ta3rakan yang Ter7adi (Purnomo dkk8 2011): a+ -ead9on
4
/+ #ear9 end
mem3ahayakan
7ianya dan
memerlukan pertolongan
peraatan le3ih lan7ut dengan segera dirumah sakit8 terdiri dari:
5
atau
>
&uka yang menye3a3kan keadaan penderita menurun8 3iasanya
> >
luka yang mengenai kepala atau 3atang kepala+ &uka 3akar yang luasnya meliputi 25 ? dengan luka 3aru+ Patah tulang anggota 3adan dengan komplikasi disertai rasa nyeri
> >
yang he3at dan pendarahan he3at+ Pendarahan he3at kurang le3ih 500 //+ ,enturanluka yang mengenai 3adan penderita yang menye3a3kan kerusakan alat9alat dalam8 misal; dada8 perut8 usus8 kandung
kemih8 gin7al8 hati8 tulang 3elakang8 dan 3atang kepala+ /+ .or3an luka ringan .or3an luka ringan adalah kor3an yang tidak termasuk dalam kor3an mati dan kor3an luka 3erat+ keadaaan kor3an mengalami luka9luka yang tidak mem3ahayakan 7ia dan atau tidak memerlukan pertolongan atau peraatan le3ih lan7ut dirumah sakit8 terdiri dari: > &uka ke/il dengan pendarahan sedikit dan penderita sadar+ > &uka 3akar dengan luas kurang dari 15 ?+ > .eseleo dari anggota 3adan yang ringan tanpa komplikasi+ > Penderita9penderita diatas semuanya dalam keadaan sadar tidak pingsan atau muntah9muntah+ ,erdasarkan !ndang9undang %omor 22 Tahun 2004 tentang &alu lintas dan 'ngkutan 6alan pada pasal 2248 karakteristik ke/elakaan lalu lintas dapat di3agi kedalam (tiga) golongan8 yaitu: a+ .e/elakaan &alu &intas ringan8 yaitu ke/elakaan yang mengaki3atkan kerusakan kendaraan danatau 3arang+ 3+ .e/elakaan &alu &intas sedang8 yaitu ke/elakaan yang mengaki3atkan luka ringan dan kerusakan kendaraan danatau 3arang+ /+ .e/elakaan &alu &intas 3erat8 yaitu ke/elakaan yang mengaki3atkan kor3an meninggal dunia atau luka 3erat+
2.* Pr+,+r'& K(!a"aa# La!) Lta' -& D)#&a -a# A'&a T#$$ara
Seiring dengan 3erkem3angnya kendaraan se3agai alat transportasi yang mem3aa dampak positi" 3agi mo3ilisasi aktiitas8 perkem3angan ini 7uga diiringi dengan dampak negati" seperti kema/etan dan ke/elakaan lalu lintas+ ,erdasarkan hasil ka7ian @rganisasi .esehatan Dunia (A-@) dan ,ank Dunia dalam 3uku
6
yang 3er7udul Aorld #eport on #oad Tra""i/ *n7ury Preention yang diter3itkan pada tahun 200 menun7ukkan 3aha di seluruh dunia 182 7uta orang teas dalam ke/elakaan 7alan setiap tahunnya dan se3anyak 50 7uta orang terluka+ A-@ menyatakan 3aha ke/elakaan lalu lintas dinilai men7adi pem3unuh ter3esar ketiga di3aah penyakit 7antung koroner dan tu3er/ulosisT,<+ Data A-@ tahun 2015 menye3utkan8 rata9rata angka ke/elakaan lalu lintas 18 per 100+000 populasi di dunia mengalami .&&+ .aasan a"rika memiliki ke7adian .&& tertinggi (28100+000 populasi) B Eropa yang terendah (48100+000 populasi)+ Sedangkan 'sia Tenggara 3erada di angka (180100+000 populasi)+ Menurut #oad Sa"ety 'sso/iation *ndonesia (2015)8 se3agian 3esar kematian aki3at ke/elakaan sepeda motor ter7adi di 'sia8 dengan proporsi men/apai $?+ 'sia 7uga memiliki tingkat kematian pengendara sepeda motor yang paling tinggi8 yakni 85 kematian per 100+000 penduduk+ Thailand8 &aos8 Cietnam8 Malaysia8 dan .am3o7a adalah 5 dari 10 negara 'sia yang memiliki tingkat kematian penggunaan sepeda motor per 100+000 penduduk yang tinggi8 dimana Thailand adalah yang tertinggi+ *ndonesia menempati urutan ke dari 'sia yang memiliki tingkat kematian penggunaan sepeda motor per 100+000 penduduk+ Di *ndonesia8 7umlah kendaraan 3ermotor yang meningkat setiap tahunnya dan kelalaian manusia men7adi "aktor utama ter7adinya peningkatan ke/elakaan lalu lintas+ ,erdasarkan data Dir7en Perhu3ungan Darat (2015)8 pada tahun 201 ter7adi ke/elakaan lalu lintas se3anyak 151+0$0 ke/elakaan+ 6umlah ke/elakaan tertinggi ter7adi pada 7enis kendaraan sepeda motor yaitu 10$+$$ ke/elakaan8 sedangkan ke/elakaan mo3il 3e3an se3anyak 14+228 mo3il penumpang 1$+18 dan 3us +$0$+
2. Pr/a!#'& K(!a"aa# La!) Lta' -& I#-+#'&a
7
8
9
2. D&'tr&)'& K(!a"aa# La!) Lta'
a+ Man (@rang) Distri3usi 3erdasarkan manorang terdapat 2 klasi"ikasi yaitu: 1+ !mur Distri3usi karakteristik 3erdasarkan umur pada ke/elakaan lalu lintas 3aha 3anyak orang yang tergolong usia rema7a pernah mengalami ke/elakaan lalu lintas+ .e/elakaan lalu lintas merupakan salah satu dampak negati" dari adanya tren gaya hidup rema7a dalam 3ergaul yakni dengan men7adi pengendara sepeda motor 3aah umur (Primulyati8 2011)+Menurut A-@ dalam lo3al Status #eport on #oad Sa"ety 2015 menyatakan 3aha ke/elakaan lalu lintas adalah penye3a3 kematian nomer 1 pada kelompok orang dengan usia 15924 tahun+ 2+ 6enis .elamin Per3edaan kerentanan untuk mengalami ke/elakaan lalu lintas 3erdasar 7enis
kelamin
dise3a3kan
adanya
per3edaan
"rekuensi
penggunaan
kendaraan Perempuan yang 3iasanya hanya men7adi penumpang8 kini dapat
10
mengendarai kendaraan 3ermotor sendiri+ -al inilah yang men7adi salah satu penye3a3 3anyaknya perempuan yang men7adi kor3an ke/elakaan lalu lintas pada saat ini+ 3+ Pla/e (Tempat) .arakteristik tempat adalah ariasi geogra"is pada ter7adinya ke/elakaan lalu lintas atau keadaan lain yang mungkin 3erhu3ungan dengan satu atau le3ih dari 3e3erapa "aktor diantaranya adalah ilayah raan ke/elakaan+ Ailayah raan ke/elakaan adalah lokasi raan ter7adinya ke/elakaan lalu lintas+ 6umlah ke/elakan yang ter7adi dapat dipengaruhi oleh epidemiologi lokasitempat yang 3erupa 7alan didaerah persimpangan 3aik simpang empat atau simpang tiga8 dan ruas9ruas 7alan7alan lurus+pada tempat atau lokasi 7alan yang lurus8 7umlah ke/elakaan mempunyai angka yang tinggi+ /+ Time (Aaktu) 6umlah ke/elakaan yang ter7adi dipengaruhi oleh aktu8 dari aktu pagi8 siang8 petang8 dan malam hari8 hal ini dise3a3kan karena kondisi aktu itu adalah kondisi /apekatau mengantuk8 tetapi pada aktu sore hari ke7adian ke/elakaan relati" le3ih tinggi+ Sore hari pada saat lalu lintas padat 3iasa le3ih tinggi kerena merupakan aktu pulang sekolah dan pulang ker7a8 kondisi pengemudi dalam keadaan /apek sehingga mengurangi konsentrasi dalam 3erkendaraan8 men7elang sore ter7adi peru3ahan /ua/a sehingga akan 3erpengaruh terhadap 7arak pandang pengemudi kendaraan+ 2. Fa"t+r R&'&"+ K(!a"aa# La!) Lta'
'da tiga "aktor yang men7adi penye3a3 ke/elakaan8 yaitu "aktor manusia8 kendaraan8 lingkungan8 dan 7alan+ aktor penye3a3 ke/elakaan tertinggi adalah "aktor manusia (human error)8 yang dise3a3kan ke/ero3ohan pengendara8 kurangnya pemahaman pengendara sepeda motor terhadap teknik 3erkendara8 etika 3erlalu lintas8 dan komunikasi di 7alan (Sugiyanto B Malkhamah8 2015)+ !raian dari masing9masing "aktor penye3a3 ke/elakaan lalu lintas dapat di7elaskan se3agai 3erikut ini+ a+ aktor Manusia Penye3a3 ke/elakaan lalu lintas di *ndonesia paling 3anyak dise3a3kan oleh "aktor manusia (41?)+ aktor kedua ke/elakaan se3anyak 5? adalah
11
"aktor kendaraan8 dan "aktor 7alan se3anyak ? serta "aktor lingkungan se3esar 1? (Direktorat .eselamatan Transportasi Darat atau D.TD8 200)+ aktor manusia dapat dikelompokkan men7adi dua yaitu kondisi pengemudi dan usia pengemudi+ 1+ .ondisi Pengemudi &ima "aktor yang menye3a3kan ke/elakaan yaitu: "isik pengemudi8 tingkat kedisiplinan dan pemahaman 3erlalu lintas masih rendah8 ke/akapan pengemudi8 7arak pandang yang kurang (dalam mengam3il 7arak aman antarkendaraan) dan pelanggaran nilai 3atas ke/epatan maksimum kendaraan (speeding)+ 2+ !sia Pengemudi ,erdasarkan usia pelaku ke/elakaan lalu lintas8 se3agian 3esar 3erusia antara 22 s+d 0 tahun kemudian disusul usia antara 1 s+d 0 tahun8 di mana pada rentang usia terse3ut tergolong se3agai usia tingkat emosinya paling sta3il8 tingkat ke/ekatan dan re"lek yang le3ih 3aik di3anding golongan usia lainnya8 namun 3iasanya pada usia golongan ini tingkat mo3ilitasnya di 7alan 7uga sangat tinggi+ 6ika pelaku ke/elakaan golongan ini 7uga sekaligus men7adi kor3an8 maka hal ini sekaligus merupakan golongan usia yang paling produkti"+ Aorld -ealth @rganiation (A-@) men/atat hampir 182 7uta orang di seluruh dunia setiap tahun teas aki3at ke/elakaan di 7alan+ Dari 7umlah itu8 0 persen 3erusia di 3aah 25 tahun+6utaan lagi mengalami /edera dan se3agian lagi mengalami /a/at seumur hidup (Direktorat 6enderal Perhu3ungan Darat atau Dit7en -u3dat8 200)+ 3+ aktor .endaraan ,erdasarkan data Direktorat 6enderal Perhu3ungan Darat9Direktorat &alu &intas dan 'ngkutan 6alan (200)8 7enis kendaraan yang terli3at dalam ke/elakaan lalu lintas se3agian 3esar adalah sepeda motor dengan persentase pada empat tahun terakhir rata9rata se3esar 282? kemudian diikuti oleh 7enis kendaraan mo3il penumpang se3esar ?8 kendaraan 3arang 2482? dan 3us se3esar 1085?+ .endaraan8 ter/atat men7adi penye3a3 ke/elakaan lalu9lintas yang 3eraki3at parah+.e/elakaan lalu9lintas se3agai aki3at kerusakan rem (rem
12
3long) sering ter7adi8 namun 3ila kita ingin mengetahui le3ih rin/i dan teliti8 mutu data tidak /ukup memadai untuk dianalisis se3agai aki3at sistem pen/atatan yang 3elum sempurna+Selain rem8 masih 3anyak alat pem3eri isyarat (pada umumnya 3erupa lampu isyarat) se3agai kelengkapan kendaraan yang sering tera3aikan+ Mungkin sudah tidak 3er"ungsi8 atau 7ustru daya sorotnya ditingkatkan sehingga mengganggu pengemudi lain yang 3erpapasan8 atau ditam3ah lampu hias sehingga mem3ingungkan pengemudi lain+ Dalam kaitan dengan keselamatan umum8 kendaraan yang digunakan di 7alan raya seharusnya sudah mendapatkan serti"ikasi layak 7alan yang sudah dikeluarkan oleh Dinas.antor Perhu3ungan setempat se3elum dioperasikan+Terutama kendaraan umum (penumpang dan 3arang) yang selalu dilakukan u7i kelayakan setiap 7angka aktu tertentu+.endaraan yang tidak layak 7alan se3aiknya tidak digunakan untuk mengangkut penumpang maupun 3arang+Tingkat resiko ter7adinya 3ahaya ke/elakaan /ukup tinggi8 sehingga perlunya ketegasan dari aparat penegak peraturan (hukum) untuk menindak pelanggaran terse3ut+ Dalam .eputusan Menteri Perhu3ungan %o+ $1 tahun 144 tentang Pengu7ian Tipe .endaraan ,ermotor8 menye3utkan antara lain tu7uannya: 1+ !ntuk mem3erikan 7aminan keselamatan se/ara teknis terhadap penggunaan kendaraan 3ermotor di 7alan+ 2+ Melestarikan lingkungan dari
kemungkinan
yang
diaki3atkan
oleh
penggunaan kendaraan 3ermotor di 7alan+ Sehingga untuk keperluan terse3ut diperlukan 3e3erapa alat pengu7ian yang antara lain meliputi: 1+ 'lat u7i suspensi roda dan pemeriksaan kondisi teknis 3agian 3aah kendaraan; 2+ 'lat u7i rem utama dan rem parkir; + 'lat u7i lampu utama; + 'lat u7i spedometer; 5+ 'lat u7i emisi gas 3uang8 termasuk kete3alan gas 3uang; + 'lat pengu7ian 3erat; + 'lat u7i posisi roda depan; $+ 'lat u7i tingkat suara; 4+ 'lat u7i dimensi; 10+ 'lat u7i tekanan udara; 11+ 'lat u7i ka/a;
13
12+ 'lat u7i 3an; 1+ 'lat u7i sa3uk keselamatan; 1+ Peralatan pem3antu+ /+ aktor &ingkungan dan 6alan Penye3a3 ke/elakaan lalu lintas lainnya yaitu "aktor lingkungan+Se3agai /ontoh yaitu adanya hu7an yang sangat le3at8 angin ken/ang8 asap8 ka3ut+ .etika hu7an atau ka3ut atau asap8 maka 7arak pandang men7adi ter3atas dan 7alan men7adi li/in+ Pada kondisi ini8 7arak pengereman diatur se7auh mungkin dan menghindari pengereman mendadak dan mengatur lampu 7arak 7auhdekat+ .a3ut dan asap le3ih sering ter7adi pada daerah pegunungan8 sedangkan /ua/a hu7an dapat ter7adi dimana sa7a+ .ondisi 7alan dapat pula men7adi salah satu se3a3 ter7adinya ke/elakaan lalu9lintas+Meskipun demikian8 semuanya kem3ali kepada manusia pengguna 7alan itu sendiri+ Dengan rekayasa8 Para ahli meran/ang sistem 7aringan dan ran/ang 3angun 7alan sedemikian rupa untuk mempengaruhi tingkah laku para pengguna 7alan8 dan untuk mengurangi atau men/egah tindakan9tindakan yang mem3ahayakan keselamatan lalu9lintas+ 1+ -orisontal F tikungan
Tikungan yang terlalu ta7am8 apalagi 3ila terhalang oleh pagar atau 3angunan dan tanpa marka 7alan8 adalah tempat raan ke/elakan+ 2+ Certikal 99 tan7akan
Sudut pandang pada tan7akan yang ta7am dapat GmenipuH pengemudi8 sehingga tan7akan adalah salah satu tempat raan ke/elakaan+ + 6alan &e3ar
14
6alan le3ar8 di satu sisi mem3eri kenyamanan 3agi lalu9lintas kendaraan8 namun di sisi lain dapat men7adi an/aman keselamatan karena ke/epatan kendaraan+ 6alan le3ar sa7a tidak /ukup8 tetapi 7uga harus dalam kondisi daya dukung
yang
sesuai
dengan
3e3an
lalu9lintas
yang
yang
harus
ditanggungnya+
+ 6alan ,erlu3ang .ondisi ketika terdapat /ekungan ke dalam pada permukaan 7alan yang mulus8 dimana /ekungan terse3ut memiliki diameter dan kedalaman yang 3er3eda dengan kondisi 7alan sekitarnya+ .ondisi 7alan yang 3erlu3ang sangat
mem3ahayakan
pengguna
7alan
yang
3erlu3ang
sangat
mem3ahayakan pengguna 7alan terutama kendaraan 3ermotor+
5+ 6alan ,asah&i/in Permukaan 7alan yang li/in dapat dise3a3kan oleh 7alan yang 3asah aki3at hu7an8 tumpahan oli8 dan lumpur serta permukaan 3esi atau rel kereta+ 15
.ondisi ini dapat menye3a3kan ke/elakaan lalu lintas8 karena keseim3angan sepeda motor akan terganggu saat melintasi 7alan yang li/in+
6alan 7uga perlu dilengkapi dengan 3er3agai kelengkapan 7alan guna mem3antu mengatur arus lalu9lintas8 yakni: marka 7alan8 pulau lalu9lintas8 7alur pemisah8 lampu lalu9lintas8 pagar pengaman8 dan rekayasa lalu9lintas lainnya+ Tidak kalah pentingnya adalah penentuan alinyemen 7alan+ 'linyemen 7alan pun8 3aik horisontal (tikungan dan persimpangan) maupun ertikal (tan7akan turunan)8 sangat 3erpengaruh terhadap ke3e3asan pandang para pengemudi8 yang pada gilirannya mempengaruhi kelan/aran arus lalu9lintas atau 3ahkan mem3ahayakan lalu9lintas+ Peran/ang pem3angunan 7alan 3ertanggung 7aa3 untuk memasukkan "aktor9"aktor keselamatan selengkap9lengkapnya dalam ran/angannya guna meminimumkan ter7adinya ke/elakaan+ 2.3 P#($a4a# K(!a"aa# La!) Lta'
a+ Primordial Prevention (Pen/egahan tingkat aal)3erupa: 1+ .e3i7akan a+ Peraturan Menhu3 %o+2201 tentang Penyelenggaraan 'ngkutan @rang dengan .endaraan ,ermotor !mum Tidak dalam Trayek+ 3+ !! %o+222004 tentang &alu &intas dan 'ngkutan 6alan yang mengatur tari"" denda 3agi pelanggar lalu lintas dan upaya edukasi lalu lintas lainnya+ /+ !! 200 tentang 6alan yang mengatur persyaratan 7alan+ 2+ Sarana a+ Pem3erian penerangan 7alan+ 3+ Pem3erian ram3u9ram3u lalu lintas+
16
/+ Per3aikanlampulalulintas+ + Prasarana a+ Per3aikan 7alan rayapengaspalan+ 3+ Pem3angunan 7em3atan+ /+ Per3aikanmarka7alan+ d+ Pengadaan zebra cross dan lain9lain+ 3+ Primary Prevention (Pen/egahan tingkat pertama)8 3erupa: 1+ Promosi kesehatan8 misalnya: promosi tentang teknik 3erkendara yang aman dan sesuai standar8 pendidikan 3erlalu lintas8 dan lain se3againya+ 2+ Pen/egahan khusus8 misalnya: pengontrolan surat9surat kendaraan se/ara 3erkala oleh polisi lalu lintas dan perlindungan pengendara terhadap 3ahaya (memakai helmet8 sarung tangan8 ds3)+ + Pen/egahan umum8 misalnya: mana7emen stress8 pengaturan 7am ker7a8 tidak mengnsumsi alkohol dannarko3a8 dan lain se3againya+ /+ Secondary Prevention (Pen/egahan tingkat .edua) 3erupa: 1+ Early Diagnosis (.ementerian .esehatan #epu3lik *ndonesia8 2015): a+ .oordinasi .oordinasi petugas kesehatan dengan .epala Terminal8 .epolisian Daerah dan Dinas Perhu3ungan+ .emudian seluruh pengemu diangkutan umum diarahkan menu7u lokasi pemeriksaan+ 3+ Aaan/ara Pengemudi diaan/arai tentang .TPS*M8 nama8 tempat tanggal lahirumur8 7enis kelamin dan peker7aan+ /+ Pemeriksaan Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter umum8 peraat dan analis kesehatan adalah pemeriksaan tekanan darah8 alokohol8 pernapasan8 amphetamine urin dan pemeriksaan ula Darah Seaktu (DS)+ d+ Pen/atatan dan Pelaporan -asil pemeriksaan men7adi dasar kelayakan pengemudi untuk 3erkendara+ !ntuk hasil pemeriksaan yang memerlukan tindak lan7ut dini diru7uk ke pos kesehatan terdekat+ 2+ Prompt Treatment ('miruddin8 2010): a+
17
/+ ,alut dan ,idai8 misalnya: 3alut dan 3idai dilakukan 3ila kor3an mengalami /idera+ d+ 'ngkat B 'ngkut8 misalnya: pemindahan kor3an dengan teknik angkat dan angkut yang 3enar menu7u transportasi yang tersedia (misal: am3ulans)+ d+ Tertiary Prevention (Pen/egahan tingkat .etiga) 3erupa: 1+ #eha3ilitasi8 misalnya: reha3ilitasi /a/at tu3uh dengan pem3erian alat 3antuprotese pada pengendara yang ke/elakaan (/a/at)+ .onseling psikologi di3utuhkan untuk mengem3alikan motiasi pasien dari trauma yang dialami+ 2+ Pem3erian 7aminan ke/elakaan untuk pemulihan dan penggantian dana aki3at ke/elakaan+
BAB * ANALISIS JURNAL *.1 J)r#a! Prta5a
6udul
:
.arakteristik
.e/elakaan
&alu
&intas
dan
Pendidikan
.eselamatan ,erlalulintas Se7ak !sia Dini: Studi .asus di .a3upaten Pur3alingga Penulis
: + Sugiyanto B M+ =+ Santi
a+ Metode Penelitian 1+ Data ke/elakaan lalu lintas 3ersum3er dari .epolisisa #esost Pur3alingga (201) selama periode empat tahun yaitu dari tahun 2010 s+d 201+ 2+ 6enis kendaraan yang disurei dikelompokkan men7adi $ kendaraan yaitu sepeda motor8 mo3il pri3adi8 pi/k up atau truk ke/il8 3us ke/il atau mikrolet8 3us 3esar8 truk 2 as ke/il8 truk trailer dan truk 2 as 3esar+ + 6umlah data ke/epatan kendaraan yang diam3il se3esar 00 kendaraan+
18
+ Data ke/epatan dianalisis untuk memperoleh kura9S ke/epatan kendaraan8 nilai rata9rata8 median8 modus8 persentil $58 persentil 158 variance, dan standar deiasi+ 3+ -asil dan Pem3ahasan ,erdasarkan hasil analisis 7urnal8 untuk menanggulangi ke/elakaan B lalu lintas dapat dilakukan dengan melakukan Pendidikan keselamatan 3erlalu lintas pada anak se7ak usia dini melalui pengenalan prosedur 3er7alan se/ara selamat dan menye3erang 7alan se/ara selamat dengan menggunakan prinsip T8 yaitu Tunggu se7enak8 Tengok kanan8 Tengok kiri dan Tengok kanan lagi+
6udul
: 'nalisis #isiko .e/elakaan &alu &intas ,erdasar Pengetahuan8 Penggunaan 6alur8 dan .e/epatan ,erkendara
Penulis
: 'nnisa -idayati8 &u/ia =oita -endrati
a+ Metode Penelitian 1+ Penelitian dilaksanakan pada 3ulan Desem3er 201 hingga 6uli 2015+
19
2+ Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik karena penelitian ini 3ertu7uan menganalisis "aktor risiko ke/elakaan lalu lintas 3erdasar pengetahuan8 penggunaan 7alur8 dan ke/epatan 3erkendara+ + Populasi dalam penelitian ini adalah semua sisa dari SMP atau sedera7at yang 3erada di ilayah .e/amatan Aonokromo Sura3aya yang memenuhi kriteria inklusi+ + Sampel penelitian ditarik dari populasi inklusi se/ara a/ak dengan menggunakan teknik sampling to stage /luster random sampling+ 5+ 'nalisis data untuk mengetahui hu3ungan pengetahuan8 penggunaan 7alur8 dan ke/epatan dengan ke7adian ke/elakaan lalu lintas dilakukan dengan menggunakan u7i /hi sIuare ta3el kontingensi 2 J 2+ -u3ungan serta 3esar keterkaitan diketahui dengan mem3andingkan p alue serta melakukan perhitungan #isk #atio dengan
20
pelanggaran dengan tidak menggunakan 7alur 7alan se3elah kiri atau 3ahkan mela7u diatas trotoar+ ,erdasarkan hu3ungan antara ke/epatan 3erkendara dengan ke/elakaan lalu lintas8 -asil penelitian menun7ukkan 3aha terdapat hu3ungan antara ke/epatan 3erkendara dengan ke/elakaan lalu lintas+ .endaraan yang mela7u dengan ke/epatan K 0 km7am 3erpeluang meningkatkan risiko ter7adinya ke/elakaan lalu lintas+
BAB PENUTUP .1 K'&5,)!a#
a+ Menurut !ndang9!ndang %omor 22 Tahun 2004 .e/elakaan
&alu &intas
adalah suatu peristia di 7alan yang tidak diduga dan tidak disenga7a
21
meli3atkan kendaraan
dengan atau tanpa
pengguna 7alan
lain yang
mengaki3atkan kor3an manusia danatau kerugian harta 3enda+ 3+ A-@ menyatakan 3aha ke/elakaan lalu lintas dinilai men7adi pem3unuh ter3esar ketiga di3aah penyakit 7antung koroner dan tu3er/ulosisT,<+ /+ Distri3usi ke/elakaan lalu lintas yaitu man (umur dan 7enis kelamin)8 pla/e8 dan time+ d+ aktor risiko ke/elakaan lalu lintas adalah "aktor manusia 3erupa kondisi pengemudi dan usia pengemudi8 kemudian "aktor kendaraan8 "aktor lingkungan dan 7alan8 dengan 7alan 3erupa tikungan8 tan7akan8 le3ar8 3erlu3ang8 dan li/in+ e+ Pen/egahan ke/elakaan lalu lintas dapat dilakukan dengan pen/egahan primordial seperti per3aikan 7alan8 pen/egahan primer seperti pengontrolan surat9surat kendaraan se/ara 3erkala oleh polisi lalu lintas dan perlindungan pengendara
terhadap
3ahaya
(memakai
helmet8 sarung
tangan8
ds3)8
pen/egahan sekunder seperti early diagnosis dan prompt Tteatment terhadap kor3an8 serta pen/egahan tersier seperti reha3ilitasi dan em3erian 7aminan ke/elakaan untuk pemulihan dan penggantian dana aki3at ke/elakaan+ .2 Sara# Pemerintah perlu mengam3il tindakan untuk mengatasi keselamatan 7alan
se/ara holistik8 yang memerlukan keterli3atan dari 3er3agai sektor (transportasi8 polisi8 kesehatan8 pendidikan) dan yang mem3ahas keamanan 7alan8 kendaraan8 dan pengguna 7alan sendiri+ *nterensi yang e"ekti" termasuk meran/ang in"rastruktur le3ih aman dan mengga3ugkan "itur keselamatan 7alan dalam penggunaan lahan dan peren/anaan transportasi8 meningkatkan "itur keamanan dari kendaraan8 dan meningkatkan pas/a ke/elakaan meraat kor3an+ *nterensi yang menargetkan perilaku pengemudi seperti kepatuhan pengugunaan helm 3agi pengguna motor8 sa3uk pengaman 3agi pengendara roda empat8 serta kepatuhan dalam kepemilikan S*M+
22
DAFTAR PUSTAKA
'miruddin8 .+ 2010+ Penanganan .or3an 'ki3at .e/elkaan &alu &intas+ adar B Eakuasi Dit7en ,ina =anmed ak/e P2TM Dit7en PP B P&+ 'nonim+TT+
,a3
**
Studi
Pustaka+
http:eprints+undip+a/+id$212L/hapterL**+pd" (diakses
1
6anuari
201$) ,ustan8 M+ (200)+ Pengantar Epidemiologi. ,andung: #ineka
'ngkutan
6alan8
Direktorat
Perhu3ungan
Darat+
(online)
+hu3dat+e3+id8 diakses 22 6anuari 201$+ Direktorat .eselamatan Transportasi Darat (D.TD)+ 200+ Mana7emen .eselamatan Transportasi 6alan8 %askah Aorkshop Mana7emen .eselamatan Transportasi Darat8 ,atam: Direktorat 6enderal Perhu3ungan Darat8 1 Desem3er 200+ *krom8 Da"id Aal+201+ Mengurangi #esiko .e/elakaan &alu &intas Melalui 'udit .eselamatan 6alan (Studi .asus 6alan .alimantan .ota ,engkulu) SkripsiN+ ,engkulu: !niersitas ,engkulu+ Tersedia : http:repository+uni3+a/+id42512* ?2<**?2<***?2<**919da"9T+pd" (Diakses : 2 e3ruari 201) .ementerian .esehatan #epu3lik *ndonesia+ 2015+ Petun7uk Teknis Pemeriksaan Deteksi Dini akttor #isiko .e/elkaan &alu &intas 3agi Pengemudi+ 6akarta: .ementerian .esehatan #epu3lik *ndonesia Purnomo8 S+8 -erry8 C+8 %urmala8 S+8 'ri"8 #+8 Erillisia8 #+8 Dila8 P+%+8 'ndi8 P+8 #eha8 20118 Pengantar #ekayasa .eselamatan 6alan+ 6akarta+ Sugiyanto8 ito dan Mina =umei Santi+ 2015+ Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas dan Pendidikan Keselamatan Berlalulintas Sejak sia !ini" Studi Kasus di Kabupaten Purbalingga. Semesta Teknika8 Col+ 1$ %o+ 18 5958 Mei 2015+ Diam3il
dari:
-=PE#&*%.
Ohttp:7ournal+umy+a/+idinde+phpstarti/ledonload0$5O http:7ournal+umy+a/+idinde+phpstarti/ledonload0$5 + (Diakses 1 6anuari 201$) !! #* no 22 Tahun 2004 Tentang &alu &intas dan 'ngkutan 6alan+Tersedia : -=PE#&*%.
Ohttp:+dpr+go+iddok7dihdo/umentuu!!L2004L22+pd"O
http:+dpr+go+iddok7dihdo/umentuu!!L2004L22+pd" 23
A-@+
2015+
lo3al
Status
#eport
@n
#oad
Sa"ety+
http:+ho+intiolen/eLin7uryLpreentionroadLsa"etyLstatusreportstateL o"LroadLsa"etyLen+pd" (diakses 1 7anuari 201$)
24