19 " Enterprise Resources Planning
12 " Enterprise Resources Planning
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas
Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Program Studi Manajemen Keuangan
Disusun oleh
Laurence Margareta Nauli (2013.4.21134)
Rafika Qolbi (2013.4.21010)
Ranci Purwa Pratiwi (2013.4.21131)
Haryo Satria Ramadhan (2013.4.21104)
Muhamad Jejen Apriyadi (2012.4.20428)
PROGRAM STUDI KEUANGAN
POLITEKNIK AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah tentang "Sistem Informasi Akuntansi" ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah sistem informasi akuntansi.
Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Kami sebagai penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami selaku penyusun makalah pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta bisa menjadi tambahan referensi di bidang ilmu Komunikasi Data bagi penyusun makalah di masa yang akan datang.
Jakarta, 23 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
BAB II TEORI
Pengertian Enterprise Resource Planning 4
Konsep Enterprise Resource Planning 5
Fase-fase Implementasi Sistem ERP 6
Kriteria Pemilihan ERP untuk Perusahaan 7
Proses Implementasi ERP 9
Kelebihan dan Kekurangan ERP 10
Kelebihan dari ERP 11
Kekurangan dari ERP 11
2.7 Komponen Sistem Informasi Akuntansi 12
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 PT. Garuda Indonesia 19
BAB IV ANALISIS dan PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Enterprise Resource Planning 22
4.2 Penerapan ERP pada PT. Garuda Indonesia 22
4.3 Kendala PT. Garuda Indonesia dalam Menerapkan SAP 24
KESIMPULAN 25
DAFTAR PUSTAKA 26
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisasi yang berukuran besar dan sedang memiliki sistem informasi yang dirancang dan diprogram menurut pesanan (kebutuhan) mereka. Persaingan yang semakin sengit, membuat sejumlah organisasi mulai mengefisienkan segala kegiatan operasional bisnisnya. Jika semakin kompleks proses yang dijalankan, maka cepat atau lambat organisasi tersebut pasti akan memerlukan sistem yang bisa mengatasinya. Agar dapat bersaing, tentu diperlukan suatu sistem manajemen yang baik, untuk dapat memonitoring segala aktivitas produksi perusahaan. Tak mengherankan jika perusahaan pasti membutuhkan sebuah sistem aplikasi yang dapat memudahkan proses kerja. Kegiatan menghasilkan produk, ketersediaan bahan baku, laporan keuangan, laporan pemasaran, laporan komplain pelanggan, dan sebagainya itu merupakan beberapa komponen yang dapat menjadi bahan analisis untuk mengambil keputusan. Saat ini, trend sistem informasi adalah menuju implementasi sistem berorientasi perusahaan dengan tingkat integratif tinggi. Sistem ini bukan paket-paket pesanan yang dirancang untuk organisasi tertentu. Karakteristik organisasi-organisasi yang beraneka ragam turut membentuk komponen-komponen perangkat lunak menjadi sebuah sistem perencanaan sumber daya perusahaan atau bisa disebut Enterprise Resource Planing yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan bisnis mereka. lni berarti bahwa organisasi perlu mengubah cara mereka melakukan bisnis untuk dapat sepenuhnya memanfaatkan Enterprise Resource Planning (ERP).
Perencanaan sumber daya perusahaan - ERP (Enterprise Resource Planning) adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
BAB II
TEORI
Pengertian ERP
Menurut Enterprise Resource Planning: Global Opportunities & Challenges (Liaquat Hossai), Sistem ERP atau sistem perusahaan adalah sistem perangkat lunak untuk manajemen bisnis, mencakup modul pendukung divisi fungsional seperti perencanaan, manufaktur, penjualan, pemasaran, distribusi, akuntansi, keuangan, MSDM, manajemen proyek, manajemen persediaan, pelayanan dan pemeliharaan,transportasi dan e-business. Sedangkan SAP adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi mewakilkan area bisnis tertentu.
Untuk mendapat gambaran yang lebih luas mengenai ERP, berikut adalah beberapa pengertian ERP menurut parah ahli:
Menurut Daniel E. O' Leary dalam bukunya Enterprise Resource Planning Systems (Systems, Life Cycle, Electronic Commerce and Risk), ERP adalah paket software powerful yang memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai fungsi yang terpisah.
Menurut James Hall dalam bukunya Accounting Information Systems (Buku 1, Edisi 13, Halaman 45), ERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya.
Menurut Ellen Monk dan Bret Wagner dalam bukunya Concepts in Enterprise Resource Planning (Third Edition, Halaman 1), program ERP adalah core software yang digunakan perusahaan untuk mengkoordinasi informasi pada setiap area bisnis. Program ERP membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas menggunakan satu database dan satu sistem pelaporan manajemen.
Menurut Wijaya dan Damayanti (Jurnal Evaluasi dan Rencana Pengembangan Penerapan Aplikasi ERP) ERP adalah jalan pintas dari teknologi informasi untuk membantu perusahaan dalam mengatur proses bisnis, menggunakan sebuah database yang digunakan bersama dan bagian laporan manajemen.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem berbasis komputer sebagai tulang punggung perusahaan yang didesain untuk mengotomatisasi banyak proses transaksi perusahaan dan terintegrasi secara real time.
Seiring berkembangnya dunia teknologi informasi, sistem ERP juga semakin maju. Bahkan saat ini, sistem ERP dapat diakses melalui berbagai perangkat mobile dari luar perusahaan melalui internet, sehingga dapat dijangkau oleh pengguna kapanpun dan dimanapun mereka berada. Hal ini tentunya juga diiringi oleh semakin majunya mekanisme keamanan dari sistem tersebut.
Bentuk ERP pada tiap-tiap perusahaan akan berbeda sesuai dengan kebutuhan dan scope dari perusahaan tersebut. Perusahaan dapat membuat ERP mereka sendiri, melibatkan developer atau membeli produk ERP yang sudah disediakan oleh beberapa perusahaan, seperti Oracle, SAP, Microsoft dan lainnya.
Konsep ERP
Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software dan hardware sehingga pengolahan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin mewujudkan konsep ERP tanpa adanya dukungan sistem berbasis komputer. Konsep-konsep dasar ERP, yaitu [OLS–2004]: ·
"ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen" (Davenport, 1998).
"Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi didalam, dan melintas area fungsional dalam sebuah organisasi" (Kumar & Van Hillsgerberg, 2000).
"Satu basis data, satu aplikasi, dan satu kesatuan antarmuka di seluruh enterprise" (Tadjer, 1998). Konsep-konsep utama ERP tersebut digambarkan dalam satu diagram, oleh Davenport, seperti pada gambar 2.3 :
Gambar 2.3 Konsep Dasar ERP (Hass – 2002)
Fungsi-fungsi perusahaan yang harus dilibatkan dalam suatu proses ERP adalah:
Perencanaan bisnis (visi, misi, dan perencanaan strategis), peramalan, proses MRP II (master planning, perencanaan produksi, pembelian, manajemen persediaan, pengendalian aktivitas, dan pengukuran kinerja manufakturing), finansial (payroll, penetapan biaya produksi, hutang, piutang, harga tetap, general ledger), sumber daya manusia, sistem informasi, rekayasa pabrik dan peralatan, dan lain-lain (Gasperz, 2004).
Fase-fase Implementasi Sistem ERP
Fase Inisiasi
Berupa rencana strategis atau juga dari beberapa kejadian yang muncul di perusahaan misalnya adanya tawaran dari vendor, pergerakan dari kompetitior, pergerakan industri, peningkatan kualitas proyek, perubahan pada peraturan dan hukum atau pemanfaatan anggaran teknologi informasi yang lebih baik.
Fase Evaluasi
Meliputi evaluasi proses bisnis, analisis kebutuhan, evaluasi berbagai alternatif, pencarian vendor yang potensial dan evaluasi berbagai produk yang berbeda.
Fase Selection
Pada fase selection dapat berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama. Karena dihabiskan untuk menyeleksi berbagai potensi alternatif termasuk peluang mengakhiri proyek atau memutuskan proyek jika lingkungannya ternyata tidak siap menerima proyek tersebut.
Fase Modifikasi
Dapat dijalankan dua cara :
Cara pertama modifikasi yang terjadi dalam rangkaian proses analisis-konfigurasi dan pengujian hingga didapatkan hasil yang diinginkan atau hingga batasan waktu tertentu.
Cara kedua dengan melakukan pemilihan status target tertentu dan kemudian menerapkan pengukuran atas pencapaian target tertentu. Proses ini dilakukan secara paralel hingga membentuk suatu lingkaran. Dilakukan tahapan pelatihan bagi para pengguna.
Fase Penyelesaian
Jika semua berjalan lancar, konsumen akan melunasi pembayaran (tergantung kontrak). Dan juga tahapan ini perusahaan biasanya mendapatkan pelajaran dan pengalaman atas segala kejadian selama proyek implementasi, termasuk evaluasi keberhasilan dan kegagalan dan peluang implementasi selanjutnya.
Sumber: file:///D:/Downloads/Strategi%20dan%20Implementasi%20ERP.pdf Shafira_77.staff.gunadarma.ac.id
Kriteria Pemilihan ERP untuk Perusahaan
Ketika memakai ERP akan membantu pekerjaan sehari-hari maka perlu dianalisis dengan sesama dan teliti. Apakah benar produk ERP yang digunakan telah banyak membantu dalam operasional sehari-hari perusahaan? Kemudian dari sisi perusahaan terutama pihak manajemen, sebagai profesional TI selalu diminta untuk melakukan evaluasi sebelum setiap pembelian produk ERP akan digunakan di perusahaan. Hal-hal tersebut selalu menjadi pertanyaan rutin dan hampir dialami oleh setiap profesional I dimanapun mereka bekerja.
Langkah strategi analisa kriteria secara global yang dirangkum meliputi fungsi-fungsi pendukung sebagai berikut :
Support for cutting cost, setiap strategi penerapan sistem ERP harus mendukung proses untuk mengurangi biaya secara keseluruhan. Karena biaya yang tinggi yang disebabkan oleh proses dan pengeluaran yang tidak perlu akan mengakibatkan terjadi pemborosan yang berarti. Strategi yang dipersiapkan harus jelas dan terencana dengan baik, hal ini meliputi jangka pendek dan jangka panjang. Banyak perusahaan yang dapat menghemat kertas dan dokumen tertulis dengan pengembangan e-document? bukankah ini merupakan pengembangan TI yang dapat menurunkan biaya di perusahaan atau organisasi secara keseluruhan?
Get new access for the new market area, mendapatkan akses yang baru ke dalam suatu area pasar yang baru, hal ini dapat diperoleh apabila strategi penerapan sistem informasi memberikan terobosan baru terutama industri-industri yang membutuhkan ERP sebagai kunci utama untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Setiap inovasi TI dan penempatan ERP akan memberikan kontribusi yang besar terhadap ekspansi bisnis perusahaan. Masih ingatkah bahwa pengembangan Kartu ATM dan Mobil Banking merupakan produk perbankan yang didukung oleh TI.
Get new access for new resources, mendapatkan sumber daya baru merupakan kata kuci dengan adanya pengembangan TI. Dengan strategi pengembangan dan implementasi ERP yang tepat mengenai sasaran akan membuka peluang-peluang baru dalam mendapatkan sumber daya untuk modal kerja dan pengembangan bisnis dan organisasi atau peusahaan. Hal ini merupakan suatu kesempatan bagi organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi dengan tepat guna dan mengenai sasaran sebagai wujud nyata dari pengembangn teknologi dapat menambah sumber daya baru dalam wujud kombinasi antara teknologi elektronik pada handphone dewasa ini menjadi sangat pesat, hal ini terbukti bahwa dengan pengembangan software untuk handphone, banyak fasilitas-fasilitas dimana 2 atau 3 tahun yang lalu tidak ada pada handphone, sekarang menjadi hal yang nyata dan harga pun relatif lebih murah dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki! Coba bandingkan handphone 2 atau 3 tahun yang lalu!!
Capitalise competences abd resource, pengembangan kompetensi dan kapitalisasi sumber daya merupakan kunci utama dan strategi dari implementasi ERP yang tepat guna. Banyak penelitian lanjutan dewasa ini dikembangkan terutama pengembangan secara teknologi informasi dengan bidang-bidang ilmu lain, sebagai contoh Bioteknologi dengan pemanfaatan TI dewasa ini untuk dunia kedokteran telah membuat banyak kemudahan di dalam hal proses diagnosa penyakit. Hal ini merupakan wujud nyata dari hasil pengembangan nyata dari kontibusi TI bagi dunia industri dan bisnis.
Mitigate the bussiness risk, pencegahan merupakan hal yang lebih baik daripada mengobati? Ini merupakan istilah lama yang bukan berarti sudah usang! Penanggulangan risiko bisnis dewasa ini dapat terbantu dengan adanya penerapan dan implementasi strategi ERP yang tepat guna.
2.5 Proses Implementasi Enterprise Resource Planning
Kemampuan dari sistem ERP dapat dioptimalkan dan dimaksimalkan melalui yang tepat atau kemampuan dari ERP dari sisi software dan konsultan yang akan melakukan evaluasi. Evaluasi ini akan menentukan dampak dan arsitektur dari ruang lingkup ERP yang akan diimplementasikan oleh perusahaan. Analisa secara terinci ini akan menentukan masukan dan keluaran yang harus didokumentasikan dengan baik untuk tujuan menghasilkan potensial dari aplikasi ERP yang akan dipilih. Sisi biaya dan manfaat memegang peranan penting bagi perusahaan dan manajemen puncak didalam menentukan tingkat investasi yang akan dialokasikan baik dari sisi biaya, waktu dan sumber daya yang akan terlihat di dalam proses implementasi. Siklus dari proses implementasi ERP meliputi beberapa tahapan yang meliputi :
Keputusan untuk memakai ERP
Memilih ERP yang tepat
Merancang kebutuhan bisnis dengan fasilitas ERP yang dipilih
Melihat dan mengevaluasi setiap proses bisnis dan perubahan apa yang perlu dilakukan didalam modul ERP
Menyusun arsitektur dan cetak biru
Pendekatan implementasi yang akan diadakan "big bang" atau "Phased"
Pelatihan dan pengetesan ERP sebelum proses go live
Evaluasi setelah Go live dari sistem ERP
Sumber : http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00590-SI%20Bab%202.pdf
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Enterprise Resource Planning
Dalam prakteknya penerapan sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap best practice yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru. Misal bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stuk digudang dan sebagainya. Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, maka industry yang akan mengimplementasikan ERP harus mengikuti best practice process yang berlaku. Akan tetapi. Permasalahan mulai timbul bagi industry di Indonesia, contoh permasalahan bagaimana merubah proses kerja yang dikehendaki oleh sistem ERP agar sesuai dengan proses kerja perusahaan hal ini terutama dilakukan untuk modul sumber daya manusia, karena banyak perusahaan di Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda dibandingkan dengan proses bisnis pada modul SDM yang terdapat pada sistem ERP pada umumnya. Proses penyesuaian ini dikenal sebagai implementasi dan salah satu factor yang mementukan keberhasilan implementasi sistem ERP di perusahaan adalah proses bisnis yang telah terintegrasi didalam paket ERP merupakan paket bisnis bestpractice yang telah teruji reabilitasnya.
Kelebihan dari Enterprise Resource Planning
Integrasi data keuangan untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.(biaya yang mahal berapa dan biaya yang terbuang atau biaya yang telah terpakai berapa?)
Terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
Data realtime(Data bisa dilihat langsung ketika diinput hari itu jugadan bisa diliat oleh bagian divisi2 lain)
Pengambilan keputusan lebih cepat (karena informasi yang beredar lebih terkoordinasi dan mudah dipahami)
Proses pengawasan menjadi lebih terpusat sehingga menghindari tingkat penyimpangan.
Meningkatkan konsistensi dari informasi yang dihasilkan.
Kekurangan dari Enterprise Resource Planning
Sulit untuk menyesuaikan perubahan standar
Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
Persiapan implementasi tidak dilakukan dengan baik.
Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
Sistem ERP kaku artinya tidak dapat menyesuaikan dengan sistem yang ada di perusahaan.
Sumber: http://lppm.universitasazzahra.ac.id/penerapan-teknologi-enterprise-resources-planning-di-perusahaan-indonesia/
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Azhar Susanto (2008:207) komponen sistem informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. "Perangkat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)
3. Manusia (Brainware)
4. Prosedur (Procedure)
5. Basis data (Database)
6. Teknologi Jaringan komunikasi (Communication Network Technology)"
Penjelasan dari komponen-komponen sistem informasi akuntansi di atas adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.
a. Bagian Input (Input Device)
Peralatan input merupakan alat-lat yang dapat digunakan untuk memasukkan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang dapat digunakan untuk memasukkan data seperti berbentuk teks (seperti keyboard); atau berbentuk image (seperti scanner, kamera digital), suara, video (seperti kamera video) dan penunjuk (seperti mouse). Dan beberapa contoh lagi seperti Optical Code Recognition (OCR), touch screen, floppy disk, hardisk, NAS 300G, driver CD ROM/RW, DVD ROM/RW, digitizer dan lain-lain.
b. Bagian Pengolah Utama dan Memori
CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari komponen-komponen seperti:
Processor (CPU sesungguhnya)
Memory
Motherboard
Hardisk
Floppy disk
CD ROM
Expansion slots
Devices controller (multi I/0, VGA card, sound card)
Komponen lainnya (Fan, baterai, Conektor, dll)
c. Bagian Ouput (Output Devices)
Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam peralatan output yang biasa digunakan yaitu printer, layar monitor, Head Mount Display (HMD), LCD (Liquid Cristal Display) Projector dan speaker.
d. Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis peralatan komunikasi, beberapa diantaranya adalah :
Network card untuk LAN dan wireless LAN
HUB/switching dan accsess poin wireless LAN
Fiber optic, router dan range extender
Berbagai macam modem (internal, external, PCMIA) dan wireless cardbus adapter
Pemancar dan penerima
Very small apertur satelit (VSAT) dan Satelit
2. Perangkat Lunak (Software)
Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis.
Software dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perangkat lunak sistem (system software) dan perangkat lunak aplikasi (aplication software).
a. System Software
Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi (operating system), intefpreter dan compiler (kompiler).
(1) Operating System
Operating system berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem computer misalnya antara keyboard dengan CPU, dengan layar monitor dan lain-lain.
(2) Interpreter
Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) perintah per perintah.
(3) Compiler
Compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satu file.
(4) Application Software
Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut "paket aplikasi" merupakan software jadi yang siap untuk digunakan. Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu (software house) baik dari dalam maupun luar negeri yang umumnya berada di Amerika.
Macam-macam application software:
Sisten informasi akuntansi (quicken, account pro)
Word processor (word xp)
Desktop publishing (page maker)
Spreadsheet (excel xp)
Workgroup (office 2000)
Presentasi (powerpoint)
Komunikasi (microsoft net metting, outlook xp)
Browser (internet explorer)
3. Manusia (Brainware)
Brainware atau sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan kepada komunikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu organisasi.
Sumber daya manusia (SDM) sistem informasi atau sistem infomasi akuntansi merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
Beberapa kelompok SDM suatu organisasi yang terlibat dalam beberapa aktivitas diatas secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam pemilik dan pemakai sistem informasi.
a. Pemilik Sistem Informasi
Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Mereka biasanya bertanggung jawab terhadap biaya dan waktu yang digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sistem informasi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu dalam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi.
b. Pemakai Sistem Informasi
Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator dan manajer (end user). Para pemakai akhir sistem informasi tersebut menentukan:
Masalah yang harus dipecahkan
Kesempatan yang harus diambil
Kebutuhan yang harus dipenuhi
Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi. Mereka juga cukup memperhatikan tayangan aplikasi di komputer baik dalam bentuk form input maupun outputnya.
4. Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang informasi.
5. Basis Data (Database)
Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan didalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit).
6. Teknologi Jaringan Komunikasi (Communication Network Technology)
Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari suatu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda. Komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak yang berkomunikasi harus difasilitasi dengan infrastruktur berupa jaringan telekomunikasi yang konfigurasinya bisa berbentuk bintang (star), cincin (ring), dan hirarki (BUS). Jadi dengan menguasai jaringan telekomunikasi telah menolong persoalan yang disebabkan oleh masalah geografi dan waktu sehingga memungkinkan organisasi untuk mempercepat produksi dan pengambilan keputusan.
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 PT. GARUDA INDONESIA
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepangdan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut " Garuda Indonesia Experience ". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh kelas eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film ataulagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti darikeunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai " Four Star Airline" dan sebagai "The World's Most Best Improved Airline".Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai" World's Best Regional Airline" dan "Maskapai Regional Terbaik di Dunia". Sebuahlembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. SedangkanRoy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "The Best International Airline" pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010.Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenaldengan nama 'Quantum Leap'. Program ini diharapkan akan membawa perusahaanmenjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.
Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia. Pertama adalah hub bisnisyang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kemudian untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit /SBU) dan anak perusahaan. Unit bisnisGaruda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center . Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif Rendah ( Low Cost Carrier ), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanandan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologiinformasi untuk industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul.Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik danterdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
" Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia "
Misi Perusahaan
" Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonominasional dengan memberikan pelayanan yang professional "
Sumber : www.garuda-indonesia.com
BAB IV
ANALISIS dan PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Enterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning adalah suatu aplikasi terintegrasi yang menjadi kerangka untuk mengubah dan membantu proses pembangunan fondasi sistem informasi di dalam suatu organisasi, baik didukung oleh proses BPR yang tepat dan terkoordinasi dengan baik. Business Process Reengineering (BPR) merupakan suatu proses perubahan pola pikir yang bersifat fundamental serta perancangan ulang setiap proses bisnis untuk tujuan mencapai perbaikan secara dramatis dengan memperhitungkan biaya, kualitas, kecepatan dan pelayanan yang terbaik.
4.2 Penerapan ERP pada PT Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia menggunakan ERP untuk menghubungkan dan mengsinkronisasikan tiap divisi sehingga mengurangi redudansi data, juga untuk pelaporan pekerjaan tiap divisi ke divisi lain. Pada bagian penjualan proses dimulai dari kostumer datang, kemudian membeli tiket, kemudian memasukkan data tersebut kedalam sistem dan masuk ke dalam database kemudian muncul informasi berupa tampilan laporan penjualan pada bagian keuangan.
Modul modul yang banyak digunakan oleh PT. Garuda Indonesia :
SD - Sales & Distribution : membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales,shipping dan billing)
MM - Materials Management : membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory
PP - Production Planning : membantu proses perencanaan dan control daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
QM - Quality Management : membantu men-cek kualitas proses-proses dikeseluruhan rantai logistik
PM - Plant Maintenance : suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem secara teknis
HR - Human Resources Management : mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai
FI - Financial Accounting : Mencakup standard accounting cash management(treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
CO – Controlling : Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas
AM - Asset Management : Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixedassets, meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assetsmanagement, sampai ke investment controlling
PS - Project System : Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan control
Menurut buku Enterpise Resource Planning: Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis ( Wawan, Falahah ) . Fase fase dalam penerapan ERP adalah inisiasi, evaluasi, seleksi (business process re-engineering, modification, training,confertion of data), go live, termination, exploitation & development (Sesuai gambar 5.0). PT. Garuda Indonesia sendiri telah berada pada fase termination, Sehingga dapat disimpulkan penerapan ERP pada PT. Garuda Indonesia berhasil.
4.3 Kendala PT. Garuda Indonesia dalam menerapkan SAP
Penerapan ERP di PT. Garuda Indonesia pada awalnya mengalami hambatan yaitu kurangnya keefisienan system GA2000 sehingga beberapa pertukaran data masih dilakukan secara manual. Pada awal penerapan SAP kendala yang terjadi adalah proses memindahkan data dari sistem GA2000 ke sistem SAP. Selain itu, pada pelatihan awal karyawan untuk menggunakan SAP.
Sumber : www.academia.edu/3711122/manfaat_dan_penerapan_ERP_di_PT_Garuda_Indonesia
BAB V
KESIMPULAN
ERP merupakan sistem yang mempunyai kaitan erat dengan Sistem Informasi Manajemen, di mana ERP sangat berguna untuk kegiatan-kegiatan yang rumit, terutama kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Di mana ERP mempunyai arti dan fungsi yang sangat berguna, sistem ini dapat me- menej kegiatan-kegiatan perusahaan dengan baik, terutama dalam kegiatan produksi, pemasaran dan distribusi. Sistem ERP adalah paket software yang sangat dibutuhkan untuk mengelola sebuah industri secara efisien dan produktif. Secara de facto, sistem ERP hams menyentuh segala aspek sumber daya perusahaan yaitu dana, manusia, waktu, material dan kapasitas.
Bagaimanapun, proses implementasi ERP tidak hanya berhenti sampai selesainya instalasi software komputer, tetapi harus dilanjutkan dengan optimasi proses secara terus-menerus agar mencapai tujuan perusahaan seperti: pertumbuhan (growth), ketangkasan (agility), dan kemampuan menciptakan keuntungan (profitability). Semua ini akan tergantung pada efektivitas dari manajemen sistem perusahaan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 4 Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Widjaya, Iwan Kurniawan. 2012. Enterprise Resource Planning. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.