Endapan epitermal didefinisikan sebagai salah satu endapan dari sistem hidrotermal yang terbentuk pada kedalaman dangkal yang umumnya pada busur vulkanik yang dekat dengan permukaan (Simmons et al, 2005 dalam Sibarani, 2008). enggolongan tersebut berdasarkan temperatur (!), tekanan () dan kondisi geologi yang di"irikan oleh kandungan mineralnya. Se"ara lebih detailnya endapan epitermal terbentuk pada kedalaman dangkal hingga #000 meter diba$ah permukaan dengan temperatur relatif rendah (50%200)0& denga dengan n tekan tekanan an tidak tidak lebih lebih dari dari #00 atm atm dari dari "aira "airan n meteo meteori rik k dominan yang agak asin (ira'no, #2). !ekstur penggantian (replacement (replacement ) pada mineral tidak men'adi "iri khas karena 'arang ter'adi. !ekstur yang banyak di'umpai adalah berlapis (banded (banded ) atau berupa fissure berupa fissure vein. vein. Sedangkan Sedangkan struktur khasnya adalah berupa struktur pembungkusan pembungkusan (cockade (cockade structure). structure). sosiasi sosiasi pada endapan ini berupa mineral emas emas (u) dan perak (g) dengan mineral penyertanya berupa mineral kalsit, mineral *eolit dan mineral k$arsa. +ua tipe utama dari dari enda endapa pan n ini ini adal adalah ah low sulphi sulphidat dation ion dan dan high high sulphi sulphidat dation ion yang yang dibed dibedaka akan n terutam terutamaa berdasar berdasarkan kan pada pada sifat sifat kimia kimia fluidany fluidanyaa dan berdasar berdasarkan kan pada alterasi alterasi dan mineraloginya. Endapan Endapan epitherm epithermal al umumny umumnyaa ditemuk ditemukan an sebagai sebagai sebuah sebuah pipe%sep pipe%sepert ertii *ona dimana dimana batuan mengalami breksiasi dan teralterasi atau terubah tingkat tinggi. eins 'uga ditemukan, khususnya sepan'ang *ona patahan., namun mineralisasi vein mempunyai tipe tidak menerus (dis"ontinuous). ada daerah vol"ani", sistem epithermal sangat umum ditemui dan seringkali men"apai permukaan, terutama ketika fluida hydrothermal mun"ul (erupt) sebagai geyser dan fumaroles. -anyak endapan mineral epithermal tua menampilkan fossil roots/ dari sistem sistem fumarol fumaroles es kuno. kuno. arena arena mineral mineral%mi %minera nerall tersebut tersebut berada berada dekat dekat permukaa permukaan, n, proses erosi sering men"abutnya se"ara "epat, hal inilah mengapa endapan mineral epithermal epithermal tua relatif tidak umum se"ara global. ebanyakan ebanyakan dari endapan mineral epithemal berumur 1eso*oi" atau lebih muda. 1ineral 1ineralisas isasii epiterm epitermal al memilik memilikii se'uml se'umlah ah fitur fitur umum umum seperti seperti hadirnya hadirnya kalsedon kalsedonik ik uart*, kalsit, dan breksi hidrotermal. Selain itu, asosiasi elemen 'uga merupakan merupakan salah satu "iri dari endapan epitermal, epitermal, yaitu dengan elemen bi'ih seperti u, g, s, s, Sb, 3g, !l, !e, !e, b, 4n, dan &u. !ekstur !ekstur bi'ih yang dihasilkan dihasilkan oleh endapan epitermal termasuk tipe pengisian ruang terbuka (karakteristik dari lingkungan yang bertekanan rendah), krustifikasi, colloform colloform banding banding da dan n stru strukt ktur ur sisi sisirr. Enda Endapa pan n yang yang terb terben entu tuk k deka dekatt permukaan sekitar #,5 km diba$ah permukaan ini 'uga memiliki tipe berupa tipe vein, vein, sto"k$ork dan diseminasi. +ua tipe utama dari endapan ini adalah low sulphidati sulphidation on dan dan high sulphidation yang dibedaka dibedakan n terutam terutamaa berdasar berdasarkan kan pada sifat sifat kimia kimia fluidany fluidanyaa dan berdasar berdasarkan kan pada alterasi dan mineraloginya (3edenuist et al., #62000 dalam &handra,200). +iba$a +iba$ah h ini digamba digambarkan rkan "iri%"i "iri%"iri ri umum endapan endapan epiterm epitermal al (7ingre (7ingren, n, # dalam dalam Sibarani,2008))6 9
Suhu relatif rendah (50%250:&) dengan salinitas bervariasi antara 0%5 $t.;
9
!erbentuk !erbentuk pada kedalaman dangkal (<# km)
9 embent embentukan ukan endapa endapan n epiterm epitermal al ter'adi ter'adi pada pada batuan batuan sedim sedimen en atau atau batuan batuan beku, beku, terutam terutamaa yang berasosi berasosiasi asi dengan dengan batuan batuan intrusi intrusiv v dekat dekat permukaa permukaan n atau atau ekstrusi ekstrusif, f, biasanya disertai oleh sesar ses ar turun dan kekar. 9 4ona 4ona bi'ih bi'ih berupa berupa urat%ur urat%urat at yang yang simpel simpel,, beber beberap apaa tida tidak k beratu beraturan ran dengan dengan pembentukan kantong%kantong bi'ih, seringkali terdapat pada pipa dan sto"k$ork. =arang terbentuk sepan'ang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan replacement (penggantian). (penggantian). 9
7ogam mulia terdiri dari b, b, 4n, u, g, 3g, Sb, &u, Se, -i, >
9 1ineral 1ineral bi'ih bi'ih berupa berupa ?ative ?ative u, u, g, g, elektrum elektrum,, &u, -i, irit, irit, marka markasit sit,, sfalerit sfalerit,, galena, galena, kalkopir kalkopirit, it, &innaba &innabar, r, 'ameson 'amesonite ite,, stibnit stibnite, e, realgar realgar,, orpimen orpiment, t, ruby silvers, silvers, argentite, selenides, tellurides. 9 1ineral penyerta adalah kuarsa, "hert, kalsedon, kalsedon, ametis, ametis, serisit, serisit, klorit klorit rendah%@e, rendah%@e, epidot, karbonat, fluorit, barite, adularia, alunit, di"kite, rhodo"hrosite, *eolit 9 >baha bahan n batu batuan an samp sampin ing g terd terdir irii piritisasi, dolomitisasi, kloritisasi kloritis asi
dari dari chertification (silisifikasi), (silisifikasi),
kaolinisasi, kaolinisasi,
9 !ekstur !ekstur dan struktur yang terbentuk terbentuk adalah &rustifi"ation &rustifi"ation (banding ) yang sangat umum, sering sebagai fine sebagai fine banding , vugs, vugs, urat terbreksikan. arakteristik umum dari endapan epitermal (Simmons et al, 2005 dalam Sibarani, 2008) adalah6 9
=enis air berupa air meteorik dengan sedikit air magmatik
9 Endapan Endapan epite epitermal rmal menga mengandun ndung g mineral mineral bi'ih bi'ih epigene epigeneti" ti" yang yang pada umumny umumnyaa memiliki batuan induk berupa batuan vulkanik. 9 !ubuh !ubuh bi'ih bi'ih memil memiliki iki bentuk bentuk yang yang bervaria bervariasi si yang yang disebabka disebabkan n oleh kontrol kontrol dan dan litolog litologii dimana dimana biasany biasanyaa merefle merefleksik ksikan an kondisi kondisi paleo-permeability paleo-permeability pada pada kedalam kedalaman an yang dangkal dari sistem hidrotermal. 9 Sebagian Sebagian besar besar tubuh bi'ih terdapat berupa sistem urat dengan dip yang ter'al yang terbentuk terbentuk sepan'ang *ona regangan. -eberapa diantaranya terdapat bidang sesar utama, tetapi biasanya pada sesar%sesar minor. 9
ada suatu 'aringan sesar dan kekar akan terbentuk bi'ih pada urat.
9 1ineral gangue yang utama adalah kuarsa sehingga menyebabkan menyebabkan bi'ih keras dan realtif tahan terhadap pelapukan. 9
andungan sulfida pada urat relatif sedikit (A# sBd 20;).
2.1.3 Klasifikasi Endapan Epithermal
ada lingkungan epitermal terdapat 2 (dua) kondisi sistem hidrotermal (Cambar 2.D) yang dapat dibedakan berdasarkan reaksi yang ter'adi dan keterdapatan mineral%mineral alterasi dan mineral bi'ihnya yaitu epitermal lo$ sulfidasi dan high sulfidasi (3edenuist et al .,# 2000 dalam Sibarani, 2008). engklasifikasian endapan epitermal masih merupakan perdebatan hingga saat ini, akan tetapi sebagian besar menga"u kepada aspek mineralogi dan gangue mineral, dimana aspek tersebut merefleksikan aspek kimia fluida maupun aspek perbandingan karakteristik mineralogi, alterasi (ubahan) dan bentuk endapan pada lingkungan epitermal. spek kimia dari fluida yang termineralisasi adalah salah satu faktor yang terpenting dalam penentuan kapan mineralisasi tersebut ter'adi dalam sistem hidrotermal.
1. Karakteristik Endapan Epitermal Sulfida Rendah / Tipe Adularia-Serisit ( Epithermal Low Sulfidation ) a.
Tinjauan mum
Endapan epitermal sulfidasi rendah di"irikan oleh larutan hidrotermal yang bersifat netral dan mengisi "elah%"elah batuan. !ipe ini berasosiasi dengan alterasi kuarsa% adularia, karbonat, serisit pada lingkungan sulfur rendah dan biasanya perbandingan perak dan emas relatif tinggi. 1ineral bi'ih di"irikan oleh terbentuknya elektrum, perak sulfida, garam sulfat, dan logam dasar sulfida. -atuan induk pada deposit logam mulia sulfidasi rendah adalah andesit alkali, dasit, riodasit atau riolit. Se"ara genesa sistem epitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan vulkanisme riolitik. !ipe ini dikontrol oleh struktur%struktur pergeseran (dilatational jog ).
!. "enesa dan Karakteristik
Endapan ini terbentuk 'auh dari tubuh intrusi dan terbentuk melalui larutan sisa magma yang berpindah 'auh dari sumbernya kemudian ber"ampur dengan air meteorik di dekat permukaan dan membentuk 'ebakan tipe sulfidasi rendah, dipengaruhi oleh sistem boiling sebagai mekanisme pengendapan mineral%mineral bi'ih. roses boiling disertai pelepasan unsur gas merupakan proses utama untuk pengendapan emas sebagai respon atas turunnya tekanan. erulangan proses boiling akan ter"ermin dari tekstur Fcrusstiform banding G dari silika dalam urat kuarsa. embentukan 'ebakan urat kuarsa berkadar tinggi mensyaratkan pelepasan tekanan se"ara tiba%tiba dari "airan hidrotermal untuk memungkinkan proses boiling. Sistem ini terbentuk pada tektonik lempeng subduksi, kolisi dan pemekaran (3edenuist dkk., # dalam ira'no, #2). ontrol utama terhadap p3 "airan adalah konsentrasi &H2 dalam larutan dan salinitas. roses boiling dan terlepasnya &H2 ke fase uap mengakibatkan kenaikan p3, sehingga ter'adi perubahan stabilitas mineral "ontohnya dari illit ke adularia. !erlepasnya &H2 menyebabkan terbentuknya kalsit, sehingga umumnya di'umpai adularia dan bladed "al"ite sebagai mineral pengotor ( gangue minerals) pada urat bi'ih sistem sulfidasi rendah
Endapan epitermal sulfidasi rendah akan berasosiasi dengan alterasi kuarsaIadularia, karbonat dan serisit pada lingkungan sulfur rendah. 7arutan bi'ih dari sistem sulfidasi rendah variasinya bersifat alkali hingga netral (p3 J) dengan kadar garam rendah (0% $t); ?a&l, mengandung &H2 dan &3D yang bervariasi. 1ineral%mineral sulfur biasanya dalam bentuk 32S dan sulfida kompleks dengan temperatur sedang (#50:%00: &) dan didominasi oleh air permukaan -atuan samping (wallrock ) pada endapan epitermal sulfidasi rendah adalah andesit alkali, riodasit, dasit, riolit ataupun batuan I batuan alkali. Kiolit sering hadir pada sistem sulfidasi rendah dengan variasi 'enis silika rendah sampai tinggi. -entuk endapan didominasi oleh urat%urat kuarsa yang mengisi ruang terbuka (open space), tersebar (disseminated ), dan umumnya terdiri dari urat%urat breksi (3edenuist dkk., #). Struktur yang berkembang pada sistem sulfidasi rendah berupa urat, cavity filling , urat breksi, tekstur "olloform, dan sedikit vuggy (&orbett dan 7ea"h, #), lihat !abel 2.# !abel 2.# arakteristik endapan epitermal sulfidasi rendah (&orbett dan 7ea"h, #).
'.
Tipe endapan
Sinter bre""ia, sto"k$ork
#$sisi tekt$nik
Subdu"tion, "ollision, dan rift
Tekstur
&olloform atau "russtiform
As$siasi mineral
Stibnit, sinnabar, adularia, metal sulfida
%ineral !ijih
irit, elektrum, emas, sfalerit, arsenopirit
&$nt$h endapan
ongkor, 3ishikari dan Colden &ross
nteraksi luida
Epithermal Low Sulphidation terbentuk dalam suatu sistem geotermal yang didominasi oleh air klorit dengan p3 netral dan terdapat kontribusi dominan dari sirkulasi air meteorik yang dalam dan mengandung &H2, ?a&l, and 32S
d. %$del K$nseptual Endapan Emas Epitermal Sulfidasi Rendah
Cambar.2. 1odel endapan emas epitermal sulfidasi rendah (3edenuist dkk., # dalam ?agel, 2008).
Cambar diatas merupakan model konseptual dari endapan emas sulfidasi rendah. +ari gambar tersebut dapat dilihat bah$a endapan ephitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan lingkungan volkanik, tempat pembentukan yang relatif dekat permukaan serta larutan yang berperan dalam proses pembentukannya berasal dari "ampuran air magmatik dengan air meteorit
2. Karakteristik Endapan Epitermal Sulfida Tin**i ( Epithermal High Sulfidation) atau Acid Sulfate a.
Tinjauan mum
Endapan epitermal high sulfidation di"irikan dengan host rock berupa batuan vulkanik bersifat asam hingga intermediet dengan kontrol struktur berupa sesar se"ara regional atau intrusi subvulkanik, kedalaman formasi batuan sekitar 500%2000 meter dan temperatur #000&%200&. Endapan Epitermal High Sulfidation terbentuk oleh sistem dari fluida hidrotermal yang berasal dari intrusi magmatik yang "ukup dalam, fluida ini bergerak se"ara vertikal dan hori*ontal menembus rekahan%rekahan pada batuan dengan suhu yang relatif tinggi (200%000&), fluida ini didominasi oleh fluida magmatik dengan kandungan acidic yang tinggi yaitu berupa 3&l, SH2, 32S (ira'no, #2).
Cambar 2.#0 eberadaan sistem sulfidasi tinggi
Cambar 2.## enampang Ldeal Endapan Epitermal 1enurut -u"hanan (#8#)
a.
"enesa dan Karakteristik
Endapan epitermal high sulfidation terbentuk dari reaksi batuan induk dengan fluida magma asam yang panas, yang menghasilkan suatu karakteristik *ona alterasi (ubahan) yang akhirnya membentuk endapan uM&uMg. Sistem bi'ih menun'ukkan kontrol permeabilitas yang tergantung oleh faktor litologi, struktur, alterasi di batuan samping, mineralogi bi'ih dan kedalaman formasi. High sulphidation berhubungan dengan p3 asam, timbul dari ber"ampurnya fluida yang mendekati p3 asam dengan larutan sisa magma yang bersifat en"er sebagai hasil dari diferensiasi magma, di kedalaman yang dekat dengan tipe endapan porfiri dan di"irikan oleh 'enis sulfur yang dioksidasi men'adi SH. !. nteraksi luida
Epithermal High Sulphidation terbentuk dalam suatu sistem magmati"%hydrothermal yang didominasi oleh fluida hidrothermal yang asam, dimana terdapat fluks larutan magmatik dan vapor yang mengandung 32H, &H2, 3&l, 32S, and SH2, dengan variabel input dari air meteorik lokal.
2.2 #$tensi +an Ke!eradaan Endapan Epithermal
=enis endapan epitermal yang terletak 500 m bagian atas dari suatu sistem hidrotermal ini merupakan *one yang menarik dan terpenting. +isini ter'adi perubahan%perubahan suhu dan tekanan yang maksimum serta mengalami fluktuasi%fluktuasi yang paling "epat. @luktuasi%fluktuasi tekanan ini menyebabkan perekahan hidraulik (hydraulic fracturing ) , pendidihan (boiling ), dan perubahan%perubahan hidrologi sistem yang mendadak. roses%proses fisika ini se"ara langsung berhubungan dengan proses%proses kimia$i yang menyebabkan mineralisasi (www.terrasia.tripod.com) !erdapat suatu kelompok unsur%unsur yang umumnya berasosiasi dengan mineralisasi epitermal, meskipun tidak selalu ada atau bersifat eksklusif dalam sistem epitermal. sosiasi klasik unsur%unsur ini adalah6 emas (u), perak (g), arsen (s), antimon (Sb), mer"ury (3g), thallium (!l), dan belerang (S) (www.terrasia.tripod.com) . +alam endapan yang batuan penerimanya karbonat (carbonat-hosted deposits), arsen dan belerang merupakan unsur utama yang berasosiasi dengan emas dan perak (-erger, #8), beserta dengan se'umlah ke"il tungstenB$olfram (N), molybdenum (1o), mer"ury (3g), thallium (!l), antimon (Sb), dan tellurium (!e) serta 'uga fluor (@) dan barium (-a) yang se"ara setempat terkayakan. +alam endapan yang batuan penerimanya volkanik (volcanic-hosted deposits) akan terdapat pengayaan unsur%unsur arsen (s), antimon (Sb), mer"ury (3g), dan thallium (!l) serta logam%logam mulia ( precious metals) dalam daerah%daerah saluran fluida utama, sebagaimana asosiasinya dengan *one%*one alterasi lempung. 1enurut -u"hanan (#8#), logam%logam dasar (base metals) karakteristiknya rendah dalam asosiasinya dengan emas%perak, meskipun demikian dapat tinggi pada level di ba$ah logam%logam berharga (precious metals) atau dalam asosiasi%nya dengan endapan%endapan yang kaya perak dimana unsur mangan 'uga ter'adi. &admium (&d), selenium (Se) dapat beraso siasi dengan logam%logam dasar sedangkan fluor (@), bismuth (-i), tellurium (!e), dan tungsten (N) dapat bervariasi tinggi kandungannya dari satu endapan ke endapan yang lainnya serta boron (-) dan barium (-a) terkadang terkayakan. ($$$.terrasia.tripod."om ). 1ineral%mineral ekonomis yang dihasilkan dari epitermal antara lain u, g, b, 4n, Sb, 3g, arsenopirit, pirit, garnet, kalkopirit, $olframit, siderit, tembaga, spalerite, timbal, stibnit, katmiun, galena, markasit, bornit, augit, dan topa*. -erikut ini adalah beberapa "ontoh logam hasil dari endapan epitermal yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, antara lain6 Emas (u) dan erak (g).
2.2.1 Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol u ( bahasa 7atin6 OaurumO) dan nomor atom J. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, PmalleableP, dan Pdu"tileP. Emas tidak bereaksi dengan *at kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aua regia. 7ogam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan dideposit alluvial dan salah satu logam "oinage. ode LSHnya adalah Q>. Emas melebur dalam bentuk "air pada suhu sekitar #000 dera'at "el"ius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 I (skala 1ohs), serta berat 'enisnya tergantung pada 'enis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. 1ineral pemba$a emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan ( gangue minerals). 1ineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar , dan se'umlah ke"il mineral non logam. 1ineral pemba$a emas 'uga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. 1ineral pemba$a emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, se'umlah paduan dan senya$a emas dengan unsur%unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya 'enis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya R20; (Sutarto, 200D). Sebagian besar endapan emas di Lndonesia dihasilkan 'enis endapan epitermal. Endapan emas tipe ini umumnya didapatkan dalam bentuk urat, baik dalam urat kuarsa maupun dlam urat bentuk karbonat yang terbentuk dalam suhu #50%000& dengan p3 sedikit asam atau mendekati netral >rat%urat tersebut terbentuk oleh hasil aktifitas hidrotermal yang berada di sekitar endapan porfiri. +imana emas, perak, tembaga, $olfram, dan timah terdapat dalam endapan ini (Sukandarrumidi, 200J). ebanyakan emas epitermal terdapat dalam vein%vein yang berasosiasi dengan lterasi uart*%Lllite yang menun'ukkan pengendapan dari fluida%fluida dengan p3 mendekati netral (@luida%fluida hlorida ?etral) +alam alterasi dan mineralisasi dengan 'enis fluida ini, emas di'umpai dalam vein, veinlet, breksi ekplosi atau breksi hidrotermal, dan sto"k$ork atau stringer yriteMuart* yang berbentuk seperti rambut (hairline) Emas epitermal 'uga terdapat dalam lterasi dvan"ed%rgilli" dan alterasi%alterasi sehubungan yang terbentuk dari @luida%fluida sam Sulfat. +alam alterasi dan mineralisasi dengan 'enis fluida ini, emas di'umpai dalam veinlet, batuan%batuan silika masif, atau dalam rekahan%rekahan atau breksi%breksi dalam batuan. roses terbentuknya emas endapan epitermal dapat diuraikan sebagai berikut6 emas diangkut oleh larutan hidrotermal yang kaya akan ligand 3S% dan H3%. 7igan ini mengangkut emas hingga ke tempat pengendapannya. ehadiran breksi hidrotermal merupakan salah satu "irri adanya proses pendidihan pada larutan hidrotermal. endidihan ter'adi karena ada pertemuan antara larutan yang bersuhu tinggi (hidrotermal) dengan larutan yang bersuhu rendah (larutan meteori"). Selama proses pendidihan ini tekanan men'adi semakin besar sehingga mengan"urkan dinding batuan yang dilalui larutan hidrotermal. kibat proses pendidihan tersebut, yaitu hilangnya gas 32S, ter'adi peningkatan p3 dan penurunan suhu. etiga proses tersebut dapat
mengantarkan emas pada batuan sehingga kadar emas primer tinggi biasanya di'umpai di breksi hidrotermal (Sukandarrumidi, 200J). +iba$ah ini "ontoh endapan emas epitermal dari sistem low sulfidation danhigh sulfidation. !abel 2.2 &ontoh endapan emas epitermal (high sulfidation) (Nayan dalam . $$$.osun.org)
Endapan
Au (t$n)
mur
Tana"o"haBeru
820
1B
ueblo ie'o
80
&ret
as"ua
D0
1B
ieninaBeru
250
1B
7epanto
2#0
uat
El Lndio
#0
1B
&hinuashih
#50
uat
Summitville
20
1B
Kodaluilar
#0
?B
!abel 2. &ontoh endapan emas epitermal (Low Sulphidation) (Nayan dalam $$$.osun.org)
Endapan
Au (t$n)
mur
7ihir
2D
uat
orgera
00
1B
Kound 1ountain
DD
1B
-aguio +istri"t
00
uat
3ishikari
250
uat
elian
#80
1B
Cunung ongkor
#J5
1B
+ukat
#50
&ret
&erro orikollo
#DJ
1B
2.2.2 #erak
+i'umpai sebagai unsur (perak murni) atau sebagai senya$a. Sebagai perak murni (g) mempunyai sifat ristal%kristal berkelompok tersusun se'a'ar, men'arum, atau men'aring, kadang berupa sisik, kilap logam. +alam bentuk mineral didapatkan sebagai argentite, "errargirit, miagirit, dan proustit (Sukandarrumidi, 200J). erak biasanya berasosiasi dengan pirit, tembaga, emas, kalsit, dan nikel. erak terbentuk dari reduksi sulfide pada bagian ba$ah endapan g, 4n, dan b. !erkadang 'uga terbentuk sebagai endapan primer urat epitermal berasosiasi dengan kalsit (temperature rendah) (Sutarto, 200D). andungan perak pada beberapa mineral dapat men"apai perak murni (#00;), argentite (8J;), prousite (5;), miagrite (;), dan dalam kandungan emas (28;). Endapan perak yang dihasilkan dari endapan emas kurang lebih J5; didapatkan sebagai hasil samping dari pengolahan bi'ih emas, nikel dan tembaga. Endapan perak dapat berupa endapan pengisian dan endapan penggantian, serta pengayaan sulfide. ebanyakan endapan perak didunia dihasilkan dari dari hidrotermal tipe fissure filling (Sukandarrumidi, 200J).
2.3 #emanfaatan ,asil Endapan Epitermal
2..# Emas Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan 'uga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik . enggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun se"ara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas di"antumkan dalam mata uang dolar merika. -entuk penggunaan emas dalam bidang moneter la*imnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.
2..2 Sfalerit (4nS) >nsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam%logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bi'ih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bah$a
unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan dengan belerang. alkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di ba$ah kondisi atmosfer bumi a$al yang mendukung reaksi reduksi. Sfalerit, yang merupakan salah satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bi'ih logam yang paling banyak ditambang untuk mendapatkan seng karena mengandung sekitar 0%2; seng. elapisan seng pada ba'a untuk men"egah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. plikasi%aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan "ampuan logam.
2..2 !imbal (b) !imbal tersebut 'uga memberikan berbagai manfaat, salah satunya adalah pelumasan pada dudukan katup dalam proses pembakaran khususnya bagi mesin%mesin kendaraan bermotor keluaran lama (dekade #80%an dan sebelumnya). danya fungsi pelumasan dari !imbal pada dudukan katup tersebut, akan mengakibatkan dudukan katup ter'aga dari keausan dan resesi (recession valve) sehingga lebih tahan lamaBa$et. +engan kata lain pera$atan untuk dudukan katup tersebut men'adi lebih murah. sifat timbal ini yang tahan terhadap korosi (karatan), timbal ini biasanya digunakan untuk bahan perpipaan, bahan aditif untuk bensin, baterai, pigmen dan amunisi. Selain itu dalam dunia permesinan terutama kendaraan bermotor timbal ini 'uga bermanfaat buat menambah nilai oktan pada bensin (premium) sehingga efek knocking (ketukan) pada mesin dapat dihindari. Kesidu timbal ini berfungsi untuk melapisi katup. arena ada lapisan ini, maka ketika katup menutup ada sema"am bantalanBpelindung antara bahan metal katup dengan dudukan katup(valve seat ) di "ylinder head mesin sehingga terhindar ter'aga dari keausan dan resesi (recessionvalve) sehingga lebih tahan lamaBa$et. ($$$.superpedia.rumahilmuindonesia.net) Endapan 1ineral 3ipotermal #en*ertian
-eberapa endapan mineral terbentuk pada larutan hidrotermal. -erdasarkan temperatur, tekanan dan kondisi geologi pada saat pembentukannya endapan hidrotermal dapat dibagi men'adi 'enis yaitu6 endapan hipotermal, endapan mesotermal dan endapan epitermal. ada tulisan ini pembahasan terhadap proses pembentukan endapan mineral lebih dikhususkan pada pembentukan endapan hipotermal. 1ineralisasi hipotermal adalah proses pembentukan mineral pada suhu tinggi (00:&% 5000&) yang berada pada lingkungan 'auh dengan permukaan pada kedalaman kurang dari D% km. prosesnya hamper sama dengan epithermal dan endapan mesothermal. @aktor%faktor yang mempengaruhi kondisi se"ara umum pada lingkungan ini, yang men"irikan karakteristik dari proses mineralisasi, temasuk kondisi geologi lokal (permeabilitas dan reaktivitas dari host%ro"ks) dan tekanan beserta temperatur dari fluida hydrothermal (air pada temperatur #00:& dapat tetap men'adi "airan diba$ah tekanan
yang tinggi tetapi ketika berada lingkungan tekanan yang rendah dapat mendidih se"ara tiba%tiba bahkan meledak se"ara eUplosive). @luida hydrothermal mungkin dari residu magma asli, tetapi umumnya terbentuk ketika airtanah terpanaskan oleh tubuh batuan yang meleleh, "ontohnya sebuah sub%vol"ani" magma%"hamber.
A. Ke!eradaan
Endapan hipotermal terbentuk pada magma "hamber pada kedalaman D.000 I .000 meter. ada endapan ini, biasa terdapat mineral logam yang berupa bornit, kovelit, kalkosit, kalkopirit, pirit, tembaga, emas, $olfram, molibdenit, seng dan perak. 1ineral logam tersebut berasosiasi dengan mineral % mineral pengotor seperti piroksen, amfibol, garnet, ilmenit, spekularit, turmalin, topa*, mika hi'au dan mika "okelat (Narmada, 200). eberadaan dari endapan hipotermal terkait dengan pembentukannya yang dipengaruhi oleh aktivitas magmatisme yang berada pada lokasi di ba$ah permukaan, yaitu pada kedalaman D.000 I .000 meter. Selain itu, dengan adanya sistem hidrotermal yang membutuhkan adanya aktivitas magmatisme, maka endapan hipotermal akan dapat ditemukan pada daerah%daerah yang terdapat aktivitas magmatisme seperti sepan'ang *ona subduksi ataupun ring of fire.
. #$tensi
1enurut 1. -ateman, terdapat beberapa proses pembentukan mineral yang dari proses%proses tersebut akan menghasilkan mineral dengan karakteristik yang khusus. roses%proses pembentukan mineral menurut -ateman antara lain proses magmatisme, pegmatisme, pneumotalisis, dan hidrotermal. +alam tulisan ini, telah dipersempit ob'ek studi yaitu berupa endapan mineral hipothermal yang merupakan salah satu bentukan dari proses pembentukan mineral se"ara hidrotermal. Endapan hipotermal terbentuk pada temperatur dan tekanan yang tinggi, dan pada umumnya terbentuk kedalaman D.000 I .000 meter, dimana tidak ada perantara yang bisa menghubungakan dengan permukaan. !ekstur dan strukutur pada endapan hipotermal menun'ukan bah$a endapan ini merupakan endapan hasil replacement dan pengisian mineral pada rekahan (vein), sehingga karakter dari endapan dangkal tidak terlihat lagi. -atuan pada endapan hipotermal dapat terlapiskan atau tergeruskan, terkadang mengandung fragmen%fragmen dari batuan dinding. ada umumnya, endapan hipotermal berupa perlapisan endapan yang tersusun oleh butiran yang kasar. Endapan mineral yang terdapat pada *ona hipotermal antara lain emas, wolframite scheelite pyrrhotite pentlandite pyrite arsenopyrite chalcopyrite sphalerite galena uranite dan cobalt. !lourite barite magnetite dan ilmenite dalam 'umlah ke"il 'uga mungkin terdapat pada *ona ini. Selain mineral%mineral tersebut, terdapat 'uga mineral I mineral lain yang merupakan penyusun dari batuan beku dan
metamorf yang 'uga dapat dimungkinkan terdapat pada *ona hipotermal, biasanya ditemukan bersamaan dengan urat hipotermal. -erdasarkan data%data eksperimen dan pemodelan memperlihatkan bah$a logam%logam pada umumnya termobilisasi (berasosiasi) dengan magma. -erdasarkan pengukuran% pengukuran pada material hasil letusan gunung api memperlihatkan bah$a gas%gas yang terlepas dari magma (degassing magma) dapat memba$a logam%logam. -erdasarkan studi terhadap beberapa tipe endapan, memperlihatkan adanya hubungan antara 'enis (komposisi) magma yang berasosiasi dengan kandungan unsur%unsur logam tertentu, antara lain 6 1agma (batuan beku) dengan kandungan 2H dan ?a2H yang tinggi dapat men'adi host untuk unsur%unsur lithophile seperti 4r, ?b dan 7anthanides. 1agma dengan komposisi aluminous yang kaya dengan @ se"ara spesifik berasosiasi dengan Sn, 1o, dan -. !imah (Sn) dan tungsten (N) memperlihatkan ke"enderungan berasosiasi dengan Fredu"ed magmaG (di"irikan dengan absen%nya magnetite). !embaga (&u) dan 1olibdenum (1o) memperlihatkan ke"enderungan berasosiasi dengan FoUided magmaG (di"irikan dengan kehadiran magnetite). -erdasarkan pemetaan terhadap keberadaan (sebaran) endapan%endapan pada lingkungan hydrothermal memperlihatkan korelasi antara lingkungan tektonik (busur magmatik) dengan distrik (komplek) bi'ih.
&. #en**unaan/%anfaat
Endapan hipotermal, seperti yang telah dibahas pada poin sebelumnya, memiliki berbagai ma"am asosiasi dengan mineral lain. +ari masing%masing endapan hipotermal tersebut, akan dapat bernilai ekonomis 'ika dalam 'umlah tertentu. -erikut ini adalah beberapa "ontoh penggunaan dari ma"am%ma"am endapan hipotermal. #. Emas Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak, tembaga, atau besi. Narnanya kuning keemasan dengan kekerasan 2,5% skala 1ohs. -entuk kristal isometri" o"tahedron atau dode"ahedron. Spe"ifi" gravity #5,5%#, pada emas murni. 1akin besar kandungan perak, makin ber$arna keputih%putihan. +engan kondisi fisik dari emas yang ber$arna menarik dan termasuk dalam golongan logam mulia, sehingga endapan ini men'adi komoditas yang memiliki harga tinggi. +engan kestabilan harganya, maka dibeberapa negara se'ak dulu emas di'adikan sebagai standar keuangan. Selain itu, dengan $arnanya yang menarik, emas di'adikan sebagai perhiasan dan benda%benda yang memiliki estetika. 2. Nolframite
Nolframite merupakan mineral series yang biasanya dapat ditemukan pada urat kuarsa dan pegmatite yang merupakan asosiasi dengan intrusi granit. Nolframite merupakan sumber utama dari metal tungsten yang merupakan logam dengan kekuatan yang tinggi dan massanya yang rendah (ringan) sehingga digunakan sebagai bahan alat%alat militer. . Calena Calena merupakan mineral sulfida, yang pembentukannya masuk dalam kategori pembentukan hipothermal. Endapan dari mineral ini mengandung se'umlah besar perak yang menyatu pada struktur yang ada. Calena merupakan mineral semikonduktor yang digunakan dalam peralatan komunikasiwireless. Selain endapan dari mineral%mineral hipotermal di atas, masih ada beberapa ma"am endapan mineral hipotermal lain dengan kegunaan masing%masing. Se"ara umum, endapan hipotermal memiliki kegunaan yang hampir sama sebagai mineral logam hasil altrasi pada sistem hipotermal. E+A#A %ERA %ES0T,ER%A 1.
a.
#R0SES #E%ETKA E+A#A %ERA %ES0T,ER%A
embentukan 1ineral rimer
Sebelum membahas mengenai proses pembentukan endapan mineral mesothermal, terlebih dahulu harus diketahui tentang pembentukan endapan mineral menurut proses pembentukannya, adalah sebagai berikut 6 embentukan bi'ih primer se"ara garis besar dapat diklasifikasikan men'adi lima 'enis endapan, yaitu 6 a.
@ase 1agmatik &air
b.
@ase egmatitil
".
@ase neumatolitik
d.
@ase 3idrothermal
e.
@ase ulkanik
+ari kelima 'enis fase endapan di atas akan menghasilkan sifat%sifat endapan yang berbeda%beda, yaitu yang berhubungan dengan 6 a.
ristalisasimagmanya
b.
=arak endapan mineral dengan asal magma
9
intra%magmati", bila endapan terletak di dalam daerah atuan beku
9
peri%magmati", bila endapan terletak di luar (dekat batas) batuan beku
9
"rypto%magmati", bila hubungan antara endapan dan batuan beku tidak 'elas
9
apo%magmati", bila letak endapan tidak terlalu 'auh terpisah dari batuan beku
9
tele%magmati", bila disekitar endapan mineral tidak terlihat (terdapat) batuan beku
V @ase 1agmatik &air (7iuid 1agmati" hase) 7iuid magmati" phase adalah suatu fase pembentukan mineral, dimana mineral terbentuk langsung pada magma (differensiasi magma), misalnya dengan "ara gravitational settling. 1ineral yang banyak terbentuk dengan "ara ini adalah kromit, titamagnetit, dan petlandit. V @ase egmatitik (egmatiti" hase) egmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil in'eksi magma. Sebagai akibat kristalisasi pada magmatik a$al dan tekanan disekeliling magma, maka "airan residual yang mobile akan terin'eksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan sto"k$ork. V @ase neumatolitik (neumatolitik hase) neumatolitik adalah proses reaksi kimia dari gas dan "airan dari magma dalam lingkungan yang dekat dengan magma. +ari sudut geologi, ini disebut kontak% metamorfisme, karena adanya ge'ala kontak antara batuan yang lebih tua dengan magma yang lebih muda. 1ineral kontak ini dapat ter'adi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma kontak dengan batuan dinding yang reaktif. 1ineral%mineral kontak yang terbentuk antara lain 6 $olastonit (&aSiH), amphibol, kuarsa, epidot, garnet, vesuvianit, tremolit, topa*, aktinolit, turmalin, diopsit, dan skarn. V @ase 3idrothermal (3ydrothermal hase) 3idrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat PaueousP sebagai hasil differensiasi magma. 3idrothermal ini kaya akan logam%logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (0;) dari proses pembentukan endapan. V @ase ulkanik (ulkanik hase) Endapan phase vulkanik merupakan produk akhir dari proses pembentukkan bi'ih se"ara primer. Sebagai hasil kegiatan phase vulkanis adalah 6 #.
7ava flo$
2.
Ekshalasi
.
1ata air panas
b.
roses 3idrotermal
3idrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat Fa"ueosG sebagai hasil diferensiasi magma. 3idrothermal ini kaya akan logam%logam yang relative ringan, dan merupakan sumber terbesar (0;) dari proses pembentukan deposit mineral. -erdasarkan "ara pembentukan endapan, dikenal dua ma"am endapan hydrothermal yaitu Cavity Filling atau mengisi lubang%lubang yang sudah ada dalam batuan, dan Metasomatisme, dengan mengganti unsur%unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur baru larutan hydrothermal.
-erdasarkan "ara pembentukannya, maka dikenal beberapa 'enis endapan hidrotermal, antara lain 6 9 W&
Endapan mineral Ephitermal, yaitu endapan mineral yang ter'adi pada suhu A 200
9 Endapan mineral 1esothermal, yaitu endapan mineral yang ter'adi pada suhu antara 200%00W& dengan tekanan moderat 9 Endapan mineral 3ipothermal, yaitu endapan mineral yang ter'adi pada suhu 00% 500W& dengan tekanan yang tinggi.
Cbr. roses hydrothermal dalam mineralisasi batuan
".
embentukan Endapan 1ineral 1esothermal
Endapan mineral mesothermal merupakan endapan mineral yang terbentuk pada temperature dan tekanan menengah. -i'ih endapan mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 200%00W& dengan kedalaman sekitar #200%00m diba$ah permukaan bumi. ada dasarnya pembentukannya tidak 'auh berbeda dengan pembentukan endapan mineral epitermal dan hipotermal, yang membedakan hanya suhu dan tekanan pada saat pembentukannya. 1agma mengalami diferensiasi seiring penurunan suhu se"ara bertahap, mineral yang pertama kali terbentuk adalah mineral yang terbentuk se"ara pegmatiti" yang sarat akan unsur logam, selan'utnya pada tingkat diatasnya kandungan unsur logam mulai berkurang seiring pembentukan mineral se"ara pneumolitik, sehingga tahapan pembentukan mineral yang selan'utnya adalah melalui proses hidrotermal akibat kandungan unsur mineral logam yang sudah mulai berkurang. +alam proses pembentukan endapan mineral hidrotermal ini dia$ali dengan endapan mineral hypothermal pada suhu sekitar 00%500W& dengan tekanan yang masih sangat tinggi, kemudian terbentuk endapan mineral mesothermal pada suhu 200%00W& pada tekanan
moderat, dan yang terakhir adalah endapan mineral epitermal pada suhu sekitar #50% 200W& dengan tekanan rendah dekat dengan permukaan. Semakin mendekati permukaan, maka mineral%mineral yang terbentuk "enderung kepada mineral yang bersifat acid (asam) seiring berkurangnya kandungan unsur logam sehingga kandungan silikanya se"ara otomatis akan mendominasi.
2.
a.
KEERA+AA E+A#A %ERA %ES0T,ER%A
1a"am Endapan 1ineral 1esothermal
Endapan mineral mesothermal terdiri dari beberapa beberapa mineral logam yang beberapa diantaranya adalah timbal, seng, perak, dan emas. 1ineral%mineral logam tersebut dapat terendapkan bersama dengan mineral%mineral lain seperti kuarsa, pirit, dan 'uga mineral karbonat. 4ona altrasi yang luas mengeliilingi endapan mineral mesothermal tersebut. roduk dari altrasi itu antara lain, seri"ite, kuarsa, kalsit, pirit, dolomit, piroklas, klorit , dan mineral lempung. Hrtoklas sekunder dan mineral lempung di'umpai pada endapan tembaga yang tersebar dalam *ona tersebut. -eberapa mineral tersebut seperti klorit dan lempung lebih memiliki karakteristik seperti endapan epithermal, akan tetapi biasanya endapan tersebut terdapat pada bagian luar dari endapan mesothermal. -erikut merupakan "iri%"iri umum dari endapan mesothermal V ada endapan ini tekanan temperaturnya medium(00o % 200o&), V arena bertemperaturnya medium maka proses pengendapan hanya mengisi "ela% "ela#cavity filling) pada batuan yang dibentuk oleh tekanan dan 'uga kadang%kadang mengalami replacement karena temperature yang masih medium. V sosiasi mineral yang ada berupah berupah sulfide g, s, u, Sb dan oksida (Sn) yang berasosiasi dengan batuan beku asam yang didekat permukaan bumi oleh karena itu, mineral u, &u dapat di'umapi pada mineral kuarsa dan kalsit pada batuan beku asam dan batuan sedimen. Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu memba$a mineral%mineral yang tertentu (spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai ma"am batuan dinding. !etapi minera%mineral seperti pirit (@eS2), kuarsa(SiH2) kalkopirit (&u@eS2) florida%florida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal. Sedangkan alterasi yang ditimbulkan untuk tipe endapan mesothermal khususnya pada dapat dilihat pada !abel di ba$ah ini.
-atuan dinding
3asil lterasi
batuan gamping
silisifikasi
serpih, lava
selisifikasi, mineral%mineral lempung
batuan beku asam
sebagian besar serisit, k$arsa, beberapa mineral lempung
batuan beku basa
serpentin, epidot dan klorit
$abel %. <erasi-alterasi yang terjadi pada tipe endapan 'esothermal
aragenesis dari endapan mesothermal dan mineral gangue antara lain stanite (Sn, &u) sulfida, sulfida%sulfida 6 spalerit, enargit (&usSD), &u sulfida, Sb sulfida, stibnit (Sb2S), tetrahedrit (&u,@e)#2SbDS#, bornit (&u2S), galena (bS), dan kalkopirit (&u@eS2), dengan mineral%mineral ganguenya 6 kabonat%karbonat, kuarsa, dan pirit. 7indgren (#) menyatakan bah$a endapan mesothermal tidak mengandung mineral garnet, topas, piroksen, amphibole, dan tourmaline yang merupakan mineral dengan suhu pembentukan yang tergolong tinggi. sedangkan endapan mesothermal 'uga tidak mengandung *eolite yang proses pembentukannya pada suhu yang tergolong rendah. Endapan mineral mesothermal berhubungan erat dengan batuan beku se"ara spasial ataupun se"ara geneti" (genesa), sedangkan dalam hal lain, tidak ada asosiasi geneti" yang bisa di'abarkan. b.
7okasi embentukan Endapan 1ineral 1esothermal
7okasi embentukan dari Endapan 1ineral 1esothermal adalah pada >rat%urat polimetalikpada batuan yang berumur paleo*oikum ba$ah, dengan "ontoh batuan yang telah diketahui dari embrokeshire, mele$ati Nales tengah ke Sno$donia dan pada nglesey. Se"ara khusus, urat%urat polimetalik terdapat pada patahan, rekahan%rekahan batuan dan *ona patahan. roses mineralisasi dimungkinkan terdapat pada struktur, atau berkembang dengan pola minim ('arang). Cerakan perulangan dan proses aktivitas mineralisasi adalah hal yang khusus. +ip%dip sangat dimungkinkan untuk berubah%ubah dan dip%dip "uram merupakan hal yang la*im pada batuan%batuan yang berkompeten ("ontoh batupasir, dolerite sills) dan dip%dip yang kurang "uram terdapat pada batuan% batuan yang tidak berkompeten ("ontoh serpih, batulempung). Nallro"k biasanya teralterasi, dengan kenampakkan yang agak memudar. +i dalam >rat%urat polimetalik terkandung tembaga, timbal, seng, perak, dan emas (sangat ekonomis), arseni", dan logam putih, selalu didapatkan sufida langka, arsenide atau telluride,. 1aterial I material ini terbentuk dari se'umlah proses, yang berada di Nales,
etika sekuen sedimen tebal dan batuan vulkanik terkubur sangat dalam, hal ini digunakan untuk penambahan tekanan dan suhu, menghasilkan produk dalam metamorfisme tingkat rendah. =umlah kebebasan air yang signifikan ini berasal dari mineral yang terhidrasi, seperti lanau, sebagai rekristalisasinya. >nsur yang mengandung air ini lalu pindah sebagai fluida hidrotermal sepan'ang 'alan yang dapat dile$ati air pada batuan, seperti patahan dan *ona rekahan, dimana mineral%mineral terdepositkan. -eberapa sampel terbaik yang berasal dari Nelsh, sama seperti urat%urat yang berada di sabuk emas +olgellau, diisi oleh batuan sedimen berumur tengah sampai atas kambrian, dan intrusi, dan terbentuk lebih dahulu dari deformasi &aledonian yang terangkat men'adi "ekungan Nelsh pada masa +evonian. >rat%urat tersebut mengisi rekahan patahan dengan pan'ang strikehingga beberapa kilometer dan khususnya terungkap menyerupai struktur pita sebagai "ontoh ilustrasi diatas. Keaksi metamorfisme menyebabkan pengisian air berskala luas pada batuan yang terkubur sangat dalam, diper"aya telah mengalami proses mekanisme yang memi"u fluida hidrotermal.
3.
a.
#0TES
?ilai ekonomis mineral mesothermal
roduk atau hasil dari endapan mineral mesothermal beberapa diantaranya adalah timbal, tembaga, seng, perak, dan emas yang terendapkan bersama dengan mineral% mineral seperti mineral kuarsa, pirit, dan 'uga mineral karbonat. 1ineral%mineral tersebut merupakan mineral yang memilki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Endapan mineral emas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi diantaranya adalah, native gold calaverite dan sylvanite. +ari ma"am%ma"am endapan mineral tersebut, native gold merupakan 'enis endapan mineral emas yang paling ekonomis. 3al tersebut dikarenakan kandungan atau komposisi dari unsur u yang lebih besar daripada 'enis endapan mineral emas calaverite dan sylvanite. Endapan mineral perak dibagi men'adi beberapa 'enis mineral berdasarkan komposisi atau kandungan dari unsur g. Endapan mineral yang paling banyak kandungan unsur g adalah mineral native silver kemudian diba$ah mineral native silver yang mana kandungan g nya lebih sedikit yakni 25;%50; adalah mineral argentite dan cerargirite. Endapan 1ineral !embaga merupakan salah satu dari beberapa mineral bi'ih yang "ukup potensial. !embaga terbagi men'adi beberapa kelas berdasarkan kandungan unsur &u, urutan kelas tersebut antara lain ?ative &ooper, -ornite, &hal"osite, &hal"opyrite, &ovellite, &uprite, Enargite, 1ala"hite, *urite. Endapan mineral lain adalah mineral timbal yang diklasifikasikan berdasarkan kandungan b nya. ?ilai kandungan b yang besar adalah Calena. Sementara
kandungan unsur b yang lebih ke"il dari mineral Calena adalah &erussite dan nglesite. Semakin tinggi kandungan b nya, maka semakin tinggi nilai ekonomis dari mineral tersebut. Seng adalah endapan mineral yang memiliki nilai ekonomis yang "ukup tinggi. 1ineral ini dibagi men'adi beberapa kelas. Taitu Sphaleite, Smitshsonite, 3emimorphite, dan 4in"ite. ?ilai kandungan unsur 4n yang besar akan mempengaruhi nilai ekonomis dari mineral tersebut. elas endapan mineral ini yang memilki nilai 4n terbesar adalah Sphaleite. Endapan mineral lain yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah timah. andungan Sn yang besar pada mineral ini akan mempengaruhi nilai ekonomis suatu mineral. 1ineral !imah yang mengandung Sn terbesar adalah &assiterite dan Stannite. b.
ersebaran endapan mineral mesothermal di Lndonesia
Endapan mineral mesothermal banyak tersebar di berbagai $ilayah di Lndonesia, misalnya #.
!imah
+aerah%daerah penghasil timah di Lndonesia adalah ulau -angka, -elitung,dan Singkep yang menghasilkan lebih dari 20; produksi timah putih dunia. +i 1untok terdapat pabrik peleburan timah. 2.
?ikel
?ikel terdapat di sekitar +anau 1atana, +anau !o$uti, dan di olaka (Sula$esi Selatan). . !embaga !embaga terdapat di !irtomoyo dan $onogiri (=a$a !engah), 1uara Sipeng (Sula$esi) dan !embagapura (apuaBLrian =aya). D. Emas dan perak Emas dan erak merupakan logam mulia. usat tambang emas dan perak terdapat di daerah%daerah berikut6 !embagapura di apua (Lrian =aya) -atu hi'au di ?usa !enggara -arat !asikmalaya dan =ampang di =a$a -arat Simao di -engkulu 7ogos di Kiau 1eulaboh di ?aggroe "eh +arusalam
.
#.
#E""AA +A #E%AAATA
Calena
V 1ineral sulfida yang alami V 1ineral bi'ih yang paling utama V 1empunyai rumus bahan kimia (bS) Sulfida V System kristalnya isometri" heUo"tahedral, mempunyai belahan yang sempurna, dengan kekerasn 2,5 I 2,J5 dan berat 'enis J,58, kilap logam, dengan $arna abu I abu timah V 1ineral galena sekali I kali di gunakan sebagai semikonduktor (yaitu kristalnya) di dalam pesa$at radio. kristal galena men'adi bagian dari suatu titik% dioda kontak digunakan untuk mendeteksi isyaratBsinyal radio. V -atuan galena merupakan bahan baku dari logam timah hitam (b).
2.
alkopirit
V suatu mineral besi sulfide tembaga yang mengeristal sistem bersudut empat V mempunyai komposisi kimia yaitu (&u@eS2) V mempunyai $arna kuning keemasan, dan mempunyai skala kekerasan ,5 I D, 7apisan nya adalah diagnostik seperti sedikit $arna hi'au kehitam. V saat kalkopirit berada di udara terbuka maka kalkopirit akan beroksidasi dengan berbagai oksida, hidroksid dan sulfatesKekanan 1ineral !embaga meliputi sulfida bornite ( &u5@eSD), "hal"o"ite ( &u2S), "ovellite ( &uS), digenite ( &uS5) karbonat seperti perunggu dan a*urit, dan oksida 'arang seperti "uprite ( &u2H). V Narna kalkopirit kuning gelap dengan sedikit $arna kehi'au I hi'auan dan kilap berminyak diagnosti". +alam kaitan dengan $arna nya dan isi tembaga tinggi, kalkopirit telah sering dikenal sebagai G tembaga kuninganG. V digunakan di dalam pembuatan asam belerang dan belerang dioksida, butir dari pyrite debu telah digunakan untuk memulihkan besi, emas, tembaga, unsur kimiaBkobalt, nikel, dll. .
Emas
V 7ogam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 I (skala 1ohs), serta berat 'enisnya tergantung pada 'enis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. V 1empunyai kandungan unsur u
V 1ineral pemba$a emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). 1ineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan se'umlah ke"il mineral non logam. V 1ineral pemba$a emas 'uga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. V Emas banyak digunakan sebagai barang perhiasan, "adangan devisa, dll. V otensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Lndonesia, seperti di ulau Sumatera, epulauan Kiau, ulau alimantan, ulau =a$a, ulau Sula$esi, ?usa !enggara, 1aluku, dan apua. D.
erak
V erak merupakan logam yang terbentuk dan selalu bersama%sama dengan logam emas, yang mempunyai $arna putih. V 1empunyai kandungan unsur g V egunaannya adalah untuk perhiasan, "indera mata, logam "ampuran, dll. otensinya selalu berasosiasi dengan logam lainnya seperti emas dan tembaga 5.
Seng
V 1erupakan unsur pertama golongan #2 pada tabel periodik . V -eberapa aspek kimia$i seng mirip dengan magnesium. 3al ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya 'uga memiliki keadaan oksidasiM2. V Seng merupakan logam yang ber$arna putih kebiruan, berkilau, dan bersifatdiamagnetik . Nalau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan ber struktur kristal heksagonal V Seng merupakan unsur paling melimpah ke%2D di kerak -umi dan memiliki lima isotopstabil. -i'ih seng yang paling banyak ditambang adalahsfalerit (seng sulfida). elapisan seng pada ba'a untuk men"egah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. plikasi%aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Selain itu 'uga seng dapat digunakan dalam pembuatan konstruksi bangunan dan 'uga merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. ada anak%anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, mempengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak% anak di seluruh dunia. ongersumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkanataksia, lemah lesu, dan defisiensi tembaga.
http6BBthegolden'ubilee.blogspot."o.idB20#2B0Bendapan%mineral%mesothermal.html
http6BBgeos'epara.blogspot."o.idB20#DB02Bendapan%mineral%hipotermal.html