2.2 Embriologi Pembentukan Palatum
dimulai dari embriologi pembentukan wajah dst
hingga pembentukan palatum sekunder Secara embriologis, pembentukan wajah terjadi pada minggu ke-5 sampai dengan minggu minggu ke-10. ke-10. Pada Pada saat minggu minggu ke-5, ke-5, dua prosesu prosesuss akan akan tumbuh tumbuh dengan dengan cepat, cepat, yaitu yaitu prosesus nasal medial dan lateral. Prosesus nasal lateral akan membentuk alae hidung, sedangkan prosesus medial akan membentuk (1 bagian tengah hidung, (! bagian tengah bibir atas, (" bagian tengah rahang atas, serta (# seluruh langit-langit primer. Secara simultan, prosesus ma$illaris akan mendekati prosesus nasal lateral dan medial akan tetapi tetap tidak menyatu karena dipisahakn oleh suatu lekukan yang jelas (Saddler, 1%%&. Selama Selama ! minggu minggu beriku berikutny tnya, a, terjad terjadii peruba perubahan han bermak bermakna na pada pada wajah. wajah. Prosesu Prosesuss ma$ill ma$illaris aris terus tumbuh tumbuh ke arah medial dan meneka menekan n prosesu prosesuss nasal nasal ke arah midline. midline. Selanjutnya terjadi penyatuan prosesus-prosesus nasal dengan prosesus ma$illa di sisi lateral. 'adi bibir bagian atas dibentuk oleh ! prosesus nasal dan ! prosesus ma$illa (Saddler, 1%%&. Prosesus yang menyatu di bagian medial, tidak hanya bertemu di daerah permukaan, tetapi terus menyatu sampai dengan bagian yang lebih dalam. Struktur yang dibentuk oleh ! prosesus yang menyatu ini dinamakan segmen interma$illaris. agian ini terdiri dari (1 bagian bibir yang membentuk philtrum dna bibir atas, (! komponen rahang atas yang mendukung empat gigi insisi), (" komponen palatum yang membentuk segitiga palatum primer. *i bagian atas, segmen interma$illaris menyatu dengan septum nasal yang dibentuk oleh prominentia )rontalis (Saddler, 1%%&. Palatum sekunder terbentuk dar pertumbuhan ! prosesu ma$illa yang disebut palatine shel+es. Pada minggu ke-, palatine shel+es tumbuh miring ke arah bawah di kedua sisi lidah. Pada minggu ke-& posisinya horiontal di atas lidah dan kemudian kedua sisinya menyatu dan membentuk palatum sekunder. *i bagian anterior, terjadi penyatuan dengan palatum primer, pada titik pertemuan ini terjadi )oramen incisi+um. incisi+um. Pada saat yang sama, septum nasal tumbuh ke arah bawah dan bergabung dengan permukaan atas palatum yang baru terbentuk. Palatine shel+es saling menyatu dan juga menyatu menyatu dengan dengan palatu palatum m primer primer pada pada minggu minggu ke-& ke-& dan ke-10 ke-10 pada pada masa masa pertum pertumbuh buhan an embrio (Saddler, 1%%&.
mbriologi wajah diawali dengan perkembangan kepala dan leher, gambaran yang paling khas dalam perkembangan perkembangan kepala dan leher adalah terbentukny terbentuknyaa lengkung lengkung brankialis brankialis atau lengkung faring. lengkung faring. /engkung /engkung lengkung ini tampak dalam perkembangan minggu ke-# dan ke5. /engku /engkung ng faring tidak ikut membentuk leher, tetapi memiliki peranan penting dalam
pembentukan kepala. Pada akhir minggu ke-#, bagian pusat wajah terbentuk oleh stomodeum, yang dikelilingi oleh pasangan pertama lengkung faring . etiga mudigah berusia #2 minggu, dapat dikenali lima buah tonjolan mesenkim yaitu 3 (Sadler,4., !000 /engkung )aring pertama ( tonjolan tonjolan mandibula , disebelah kaudal stomodeum. /engkung )aring kedua ( tonjolan tonjolan maksila , terletak disebelah lateral stomodeum. /engkung )aring ketiga ( tonjolan tonjolan )rontonasal , suatu tonjolan yang agak memebulat d isebelah kaudal stomodeum. /engkung )aring keempat dan kelima yang unsur rawannya bersatu membentuk tulang rawan thyroidea, cricoidea, corniculata, dan cuneiforme dari laring. /engkung pertama terdiri atas satu bagian dorsal , yang dikenal sebagai prominensia maksilaris, yang meluas dibawah daerah mata, dan satu bagian ventral, prominensia mandibularis atau tulang rawan Meckel . Pada perkembangan selanjutnya, tulang rawan Meckel menghilang, kecuali dua bagian kecil diujung dorsal dan masing masing memebentuk inkus dam malleus. Mesenkim prominensia maksilaris selanjutnya membentuk premaksila, maksila, os zigomatikus, dan bagian os temporalis melalui penulangan membranosa. Mandibula juga terbentuk melalui penulangan membranosa jaringan mesenkim yang mengelilingi tulang rawan Meckel (Saddler,4., !000. Pada akhir minggu ke-# , mulai tampak tonjolan tonjolan wajah yang terutama dibentuk oleh mesenkim yang berasal dari krista neuralis dan terutama dibentuk oleh pasangan lengkung faring pertama. 4onjolan maksila dapat dikenali disebelah lateral stomodeum dan tonjolan mandibula disebelah kaudal stomodeum. Prominensia frontonasalis, yang dibentuk oleh proloferasi mesenkim disebelah +entral vesikel otak, merupakan tepi atas stomodeum. *i sisi kanan dan kiri prominensia frontonalis, muncul penebalan penebalan setempat dari ektoderm permukaan, yaitu plakoda nasal (olfaktorius , di bawah pengaruh induksi bagian +entral otak depan (Sadler, 4., !000. Selama minggu ke-5 plakoda – plakod a hidung tersebut mengalami in+aginasi membentuk lobang hidung. *alam hal ini, plakoda hidung ini membentuk suatu rigi jaringan yang mengelilingi masing masing lobang dan memebentuk tonjolan hidung. 4onjolan yang berada ditepi luar lubang adalah tonjolan hidung lateral dan yang berada ditepi dalam adalah tonjolan hidung medial (Sadler, 4., !000.
6ambar ". Permukaan )rontal wajah. A. 7udigah lima minggu. B. 7udigah eman minggu tonjol tonjol hidung berangsur angsur terpisah dari tonjol maksila oleh alur yang dalam.
Selama dua minggu selanjutnya, tonjolan maksila terus bertambah besar ukurannya. Serantak dengan itu, tonjolan ini tumbuh kearah medial, sehingga mendesak tonjol hidung ke medial ke arah garis tengah. Selanjutnya, celah antara tonjol hidung medial dan tonjol maksial hilang, dan keduanya bersatu. 8leh karena itu bibir atas dibentuk oleh tonjolan hidung medial dan kedua tonjol maksila itu. 4onjol hidung lateral tidak ikut dalam pembentukan bibir atas. ibir bawah dan rahang bawah dibentuk dari tonjolan mandibula yang menyatu digaris tengah (Sadler, 4., !000
6ambar #. 9spek )rontal wajah A. mbrio yang berusia tujuh minggu. 4onjol maksila telah bersatu dengan tonjol medial B. mbrio yang berusia sepuluh minggu. 7ula mula, tonjol maksila dan tonjol hidung lateral terpisah oleh sebuah alur yang dalam, alur nasolacrimal . Ektoderm ditantai alur ini membentuk sebuah tali epitel padat yang melepaskan diri dari ektoderm dibawahnya. Setelah terjadi kanalisasi, tali ini membentuk duktus nasolacrimalis ujung atasnya melebar untuk membentuk sacus lacrimalis. Seletah lepasnya tali tersebut, tonjolan maksila dan tonjolan hidung lateral saling menyatu. Duktus lacrimalis kemudian berjalan dari tepi medial ke meatus inferior rongga hidung ( Sedler, 4., !000. 4ulang pipi merupakan artikulasi dari tulang zigomatikus dan prosesus zigomatikus dari tulang temporal. Pusat penulangan tersebut berasal dari membran lateral dan mengikuti
perkembangan dari mata pada akhir bulan kedua. entuk wajah orang dewasa dipengaruhi oleh perkembangan sinus paranasale, conchae nasales dan gigi – geligi ( Sadler, 4., !000 Palatum primer dan palatum sekunder terbentuk berdasarkan perkembangan embriologi. Palatum primer atau premaksila merupakan daerah triangular pada bagian anterior langitan keras, meluas secara anterior ke insisif foramen sampai ke lateral insisif kanan dan kiri, termasuk bagian alveolar ridge gigi-gigi insisif maksila. Palatum sekunder terdiri dari sisa bagian palatum keras dan semua palatum lunak (gambar 2.1).
9
Gambar 2.1. Anatomi Bibir dan Langitan
Sumber3 7illard, :alph *., 'r. ;le)t ;ra)t. oston3 /ittle, rown, 1%&&.
7enurut 9lberry, perkembangan wajah terjadi pada minggu keempat setelah
)ertilisasi, dengan penampakan lima buah penonjolan atau swelling yang mengelilingi stomotodeum. Swelling ini disebut juga <)acial processes=. >acial processes
tersebut merupakan hasil akumulasi sel mesenkim yang berada di
bawah permukaan epitel. 7esenkim ini merupakan ektomesenkimal dan berkontribusi terhadap perkembangan struktur oro)asial seperti sara), gigi, tulang, mukosa mulut. Swelling yang berada diatas stomodeum disebut frontonasal process dimana berkontribusi dalam perkembangan hidung dan juga bibir atas. *i bagian bawah dan di lateral stomodeum terdapat dua buah mandibular processes yang berkontribusi dalam perkembangan rahang bawah dan bibir dan di atas mandibular processes terdapat
maillary !
processes yang berkontribusi dalam perkembangan rahang atas dan bibir. Pada sisi in)erior )rontonasal prosessus akan muncul nasal (olfactory placodes. Proli)erasi ektomesenkim pada tiap kedua sisi placode akan menghasilkan pembentukan medial dan lateral nasal prosessus. *iantara pasangan prosessus tersebut terdapat cekungan yaitu nasal pit yang merupakan primiti+e nostril.
1#
Sedangkan menurut Petterson, perkembangan embriologi hidung, bibir dan langitan terjadi antara minggu ke-5 hingga ke-10. Pada minggu ke-5, tumbuh dua penonjolan dengan cepat yaitu lateral processes dan median nasal processes. 7a$illary swelling secara bersamaan akan mendekati medial dan lateral nasal prossesus tetapi tetap akan terpisah dengan batas groo+e yang jelas. Selama dua minggu selanjutnya ma$illary processus akan meneruskan pertumbuhannya ke arah tengah dan menekan median nasal prosessus ke arah midline. edua penonjolan ini akan bersatu dengan ma$illary swelling dan terbentuklah bibir.
10
*ari ma$illary processes akan tumbuh dua shel)like yang disebut palatine shel+es. Palatine shel+es akan terbentuk pada minggu ke-. emudian pada minggu ke-&, palatine shel+es akan naik ke posisi horiontal di atas lidah dan ber)usi satu sama lain membentuk palatum sekunder dan dibagian anterior penyatuan dua shel) ini dengan triangular palatum primer, terbentuklah )oramen insisi). Penggabungan kedua palatine shel) dan penggabungan dengan palatum primer terjadi antara minggu ke11
& sampai minggu ke-10. Pada anak perempuan, pembentukkan palatum sekunder ini terjadi 1 minggu kemudian, karena itu celah langitan lebih sering terjadi pada
anak perempuan (gambar !.! dan !.".
?
Gambar 2.2 Aspek frontal dari wajah. A, Embrio minggu. !, Embrio " minggu. #on$ol nasal sedikit demi sedikit terpisah dari ton$ol ma%ila dengan alur &ang dalam. ', Embrio bulan. , Embrio 1* bulan. #on$ol maksila berangsur-angsur bergabung dengan lipatan nasal dan alur terisi dengan mesenkim. (+umber angman /edical embriolog&, ed 0, !altimore, 19, illiams ilkins.)
Pertumbuhan dan Perkembangan Rongga Mulut Pertumbuhan dan perkembangan oromaksilofasial (muka rongga mulut) dimulai pada minggu ke-0 intra uterin. /ula-mula masih terbentuk tube dan terdiri dari 0 unsur &aitu ectoderm, mesoderm dan endoderm3entoderm.
Pertumbuhan dan perkembangan oral 3 mulut dimulai dengan proses in4aginasi lapisan ectoderm di bagian caudal dan Processus Prontonasalis dan disebut +tomodeum (Primitive Oral Cavity ). i samping itu ter$adi pula proses in4aginasi pada lapisan endoderm &ang disebut Primiti4e igesti4e #ract. +elan$utn&a P5' dan P# saling mendekat hingga bertemu pada membran &ang tipis disebut /embrana !ucco Phar&ngeal. /embran tersebut akhirn&a pecah dan ter$adilah hubungan &ang sempurna antara P5' dan P#.
Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Apparatus +elain proses tersebut ter$adi pula pula proses pertumbuhan dan perkembangan pembentukan !ranchial Apparatus, &aitu terdiri dari Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Arches Llengkungan) /ula-mula dibentu !ranchial Arch 6 3 Phar&ngeal Arch 6, kemudian dibentuk !ranchial Arch 6 hingga 67, namun !ranchial Arch 7 rudimenter 3 hilang sehingga !ranchial Arch 67 bergabung dengan !ranchial 67. ari !ranchial Apparatus inilah akan dibentuk organ-organ, rahang atas, rahang ba8ah, lidah lar&n%, phar&n%, os h&oid, otot-otot 8a$ah, ligamentum, arteri, 4ena, ner4us, dll. Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Pouches (Konjungsi) ang pertama dibentuk adalah 'a4um t&mpanica Antrum /astoideum #elinga tengah #uba Eustachii alu lapisan Endoderm berdiferensiasi membentuk #onsila Palatina dan :ossa +upratonsilaris. !agian orsal berdirensiasi membentuk glandula parath&roid inferior lalu bermigrasi ke arah dorsal glandula th&roid. +edangkan bagian 4entral berdiferensiasi membentuk primordial glandula th&mus kemudian bermigrasi kea rah 'audal /edial selan$utn&a bagian kanan kiri berfusi membentuk glandula th&mus. !agian dorsal berdirensiasi membentuk glandula parath&roid superior kemudian bermigrasi ke dorsal glandula th&roid. !agian 4entral berdiferensiasi membentuk ultimo branchial bod& lalu bermigrasi dan berfusi dengan glandula th&roid. Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Groove (Celah) !ranchial ;roo4e 6 akan membentuk meatus acusticus e%ternus, sedangkan !ranchial ;roo4e &ang lain akan hilang sehinga leher rata.
Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial embrane (!ela"ut) !ranchial /embrane 6 akan membentuk membrane t&mpanica sedangkan branchial membrane &ang lain menghilang.
Pertumbuhan dan Perkembangan Fasial (Muka) Pertumbuhan dasn perkembangan fasial (muka) berasal dari buah :asial Promordia, &aitu 1. +ebuah ton$olan Processus :ronto
Pertumbuhan dan Perkembangan Processus Fronto Nasalis imulaik pada minggu ke-=, &aitu sebagai dua buah penebalan ectoderm &ang terletak di latero processus fronto dan di atas stomodeumm disebut
− Processus e arah caudal ? akan membentuik Phitrum >e arah medial ? akan membentuk +eptum nasi, Palatum Primer (processus palatinus medialis), Prema%illa (&aitu tulang rahange atas bagian tengah &ange menun$ang gigi-gigi +edangkan "rocessus nasalis lateralis akan membentuk Ala
Pertumbuhan dan Perkembangan Cavum Nasi imulai pada embrio umur kurang dari " minggu, sebagai proses in4aginasi pada nasal placode sebagai dasar lekukann&a. /ula-mula dibentuk nasal pit, kemudian lekukan semakin meluas membentuk +accus
hubungan 'abum
Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang Rahang Atas #ulang rahang atas (os ma%illa) berasal dari !ranchial Arch 6 bagian atas. isebut pula Processus /a%illaris. Pusat ossi@kasi terletak pasda percabangan <. infra orbitalis men$adi <. al4eolaris superior anterior dan <. al4eolaris superior medius. >emudian proses ossi@kasin&a berlan$ut mula-mula ke arah posterior membentuk Processus &gomaticus 5ssis /a%illaris, kemudian ke arah 'audal membentuk Processus Al4eolaris 5ssis /a%illaris dan ke arah medial membentuk Processus Palatinus 5ssis /a%illaris. +elama proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut, di bagian pusat ossi@kasin&a membentuk 'orpus /a%illia, hingga terbentuklah 5s /a%illa &ang lengkap.
Pertumbuhan dan Perkembangan Palatum Pertumbuhan dan Perkembangan palatum ter$adi melalui beberapa tahap Palatum Primer (Processus Palatinus /edialis) +eperti telah diuraikan sebelumn&a bah8a palatum primer dibentuk oleh 6nterma%illar& +egment (fusi dari processus nasalis medialis) &ang berkembang ke arah medial dan caudal membentuk Palatum primer,septum nasi, prema%illa (tulang rahang atas &ang menun$ang gigi , philtrum (alur 4ertical pada bagian tengah bibir atas). Palatum +ekunder (Processus palatines lateralis) Palatum sekunder (processus palatines lateralis) berasal dari processus ma%illaries. /ula-mula palatum sekunder berkembang ke arah ba8ah karena masih adan&a lidah embrional.
ini mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan palatum sekunder dapat berkembang ke arah mid line dan berfusi. +elain itu septum nasi $uga mengadakan fusi tangan kedua palatum sekunder (kanan dan kiri). Pertumbuhan dan Perkembangan +elan$utn&a dari Paltum +ekunder 1. orsal palatum primer #er$adi proses ossi@kasi disebut Processus Palatinus 5ssis /a%illari. 2. orsal ad1 #er$adi pula ossi@kasi disebut 5s Palatinum 0. orsal ad.2 Pertumbuhan dan perkembangan pada dorsal ad.2 tidak mengalami proses ossi@kasi, disebut Palatum /olle dan C4ulia.
Pertumbuhan dan Perkembangan s Palatinum !erasal dari bagian medial tulang ra8an nasal capsul. eduan&a mengalami ossi@kasi setelah lahir. !a8ah nasal capsul bagian lateral membentuk concha nasalis inferior sedangkan di antaran&a mengalami atropi bagian medial membentuk os palatinum . 5ssi@kasi pada minggu ke -D. okasi di dekan <. Palatinus escendeus 5ssi@kasi ke arah 4ertical disebut pars perpendicularis ossis palatine, &ang akan berfusi dengan os ma%illaries membentuk dinding medial sinus ma%illaries. 5ssi@kasi ke arah horiontal disebut pars horiontal ossis palatine &ang akan berfusi dengan prosessus palatines ossis ma%illaries.
Pertumbuhan dan Perkembangan !inus Ma"illaris Pada bulan ke-= i.u., mula-mula terbentuk kantong mukosa kecil di daerah lateral ca4um nasi. >antong tersebut mula-mula terpisah dari maksila oleh tulang ra8an nasa capsul. +etelah nasal capsul bagian ba8ah atropi, kantong mukosa tersebut menerobos masuk ke dalam os ma%illa di atas processus palatines lateral sehingga terbentuk ma%illaries. +inus ini terus berkembang hingga ukuran de8asa. Perkembangan seterusn&a ke arah processus al4eolaris.
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang Rahang Ba#ah #ulang rahang ba8ah (os mandibula) berasal dari !ranchial Arch 6 ba8ah atau mandibula$ Arch dan disebut pula Processus /andubularis. /ula-mula dibentuk
tulang ra8an /eckel di bagian lingual Processus /andibularis. Pertumbuhan dan perkembangan tulang /eckel ini berada dekat dengan pembentukan <. /andibularis. Pada saat <. /andibularis dibentuk mencapai 130 dorsal tulang ra8an /eckel, kemudian bercabang men$adi <. Al4eolaris inferior ke arah anterior dan bercabang lagi men$adi <./entalis dan <. 6ncisi4us. i #empat lateral percabangan inilah $aringan ikat pada @brosa mengalami ossi@kasi (minggu ke-). Pusat ossi@kasin&a sekitar for. /entale. >emudian pertumbuhan dan perkembangan posterior membentuk rumus mandibulae hingga terbentuk mandibula hingga terbentuk mandibula &ang lengkap, sedang tulang ra8an /eckle menghilang.
Pertumbuhan dan Perkembangan Temoro Mandibular $oint /ula-mula os temporalis masih terpisah $auh dari os mandibula. +etelah pertumbuhan cono4ius mandibula $aringan, dibentuk $aringan ikat padat &ang tipis disebut iscus Articularis. +elan$utn&a #uberculum Articulare baru tampak pada saat lahir. !entukn&a khas setelah pembentukan gigi sulung.
Pertumbuhan dan Perkembangan %idah Pertumbuhan dan perkembangan lidah dimulai pada akhir minggu ke-=. /ulamula dibentuk sebuah ton$olan di dasar phar&n%, anterior foramen caecum disebut #uberculum #m"ar$ >emudian dibentuk pula 2 ton$olan di daerah lateral dari #uberculum 6mpar, disebut %onjolan Lateral Lidah. >etiga ton$olan tersebut berasal dari !ranchial Arch 6. >emudian ton$olan lateral lidah berfusi membentuk 230 anterior lidah dengan garis fusi pada +ulcus lingualis media (luar) +eptum lingual (dalam)
Pertumbuhan dan perkembangan Papilla dan Taste Buds pada %idah /ula-mula dibentuk papilla @liformis tanpa ada induksi s&araf sehingga tidak ada taste buds. +aat umur = hari dibentuk Papilla 'ircum 7allatae, lalu Papilla :oliatae :ungiformis &ang diinduksi oleh chorda t&mpani (<. 766). >etigan&a terdapat taste buds.
Pertumbuhan dan Perkembangan &elen'ar !aliva
Pada embrio minggu ke "- dibentuk ;landula Parotis &ang berasal dari $aringan ektodermal berlokasi di tepi stomodeum. +el-sel berpoliferasi membentuk tali padat dan u$ung bulat. #ali tersebut berkembang membentuk tumen dan selan$utn&a terbentuk duktus, sedangkan u$ung &ang bulat berdiferensiasi membentuk acini (khusus menghasilkan sali4a) &ang akan mengeluarkan secret. ;landula +ubmandibularis &ang berasal dari $aringan endodermal berlokasi di dasar mulut di latero-caudal lidah. 'ara pembentukann&a sama dengan ;6. Parotis. ;landula sublingualis berkembang agak akhir, $uga berasal dari $aringan endodermal sebagai multiple buds &ang nantin&a membentuk lobus ma&or dan lobus minor. okasin&a di latero-caudal lidah.
Pertumbuhan dan Perkembangan landula' Throid ;landula$ #h&roid dari penebalan $aringan endodermal di belakang tuberculum impar kemudian melekuk ke caudal &ang disebut th&roid di4erticulum &ang lalu bermigrasi (lidah berkembang) ke caudal. Pada saat bermigrasi ke caudal terbentuklah uctus #h&roglossus. uctus #h&roglossus ini akan tersisa sebagai foramen caecum dan lobus P&ramidalis ;6. #&reodea. !agian ductus &ang lain menghilang sedangkan #h&roid i4erticulum &ang bermigrasi ke caudal membentuk 2 lobus &aitu ;6 #h&roidea dan akhir migrasin&a berada di antara lateral #rachea. +edangkan tuberculum impar tidak membentuk bangunan &ang khas. Pertumbuhan dan perkembangan 130 posterior lidah dimulai dengan dibentukn&a ton$olan 'opula (berasal dari phar&ngeal arch ke 66) kemudian dibentuk lagi ton$olan B&pobranchial (!ranchialk Arch 666 F 67). 'audal dari foramen 'aecum.
EMBRIOLOGI
Proses pembentukan tulang )rontonasal sesuai dengan perkembangan premaksila sementara rongga palatum berasal dari sisa pembentukan tulang palatum. :ongga palatum tumbuh ke arah medial sedangkan bagian lateralnya terhambat oleh pembentukan lidah. 9walnya palatum berkembang ke arah +ertikal kemudian ke bawah menuju dasar mulut. Pada saat memasuki minggu ke & intrauterin terjadi trans)ormasi rongga palatum. 7ereka merubah yang awalnya +ertikal menjadi posisi horiontal. Penyatuan rongga palatum di kanan dan kiri terjadi pada minggu ke ?,5 kehidupan intrauterin. 9walnya kedua rongga palatum dilapisi oleh lapisan epitel, karena mereka bergabung, maka terjadilah degenerasi epitel dan terbentuk jaringan penghubung antara rongga palatum dan terjadi hubungan antara rongga-rongga
palatum tersebut. Seluruh bagian palatum tidak melakukan perubahan dalam waktu yang sama. Perubahan pertama terjadi pada area medial palatum sekunder posterior sampai ke premaksila. *ari sini perubahan melanjut ke anterior dan posterior palatum. Pada daerah tepi terjadi perubahan antara bagian bawah septum nasal dan membagi menjadi ! bagian yaitu naso)aring dan oro)aring. 15 8ssi)ikasi palatum terjadi pada minggu ke ? kehidupan intrauterin dengan tipe intramembranous, ossi)ikasi palatum sebagian besar berasal dari pembentukan tulang maksilla namun baggian posterior palatum tidak terbentuk ossi)ikasi dan menjadi palatum mole, sutura palatum pada bagian medial terbentuk 1!-1# tahun. 15 Secara embriologi ruge palatal terbentuk secara sempurna pada bulan ke " perkembangan intrauterin berasal dari jaringan ikat yang menutupi proses pembentukan palatina pada tulang maksila. Pertumbuhan dan perkembangannya dikontrol oleh interaksi timbal balik epitel-mesenkimal, dimana molekul matriks ekstraseluler dibentuk selama pengembangannya. Pada masa embrionik manusia, ruge palatal dapat dilihat dengan sangat jelas karena memenuhi sebagian besar panjang lapisan palatum saat ele+asi. Saat perkembangan embrionik di tahap 550mm terdapat 5-& tonjolan yang cenderung simetris dengan bagian anterior menuju ke arah ra)e mediana sedangkan bagian lainnya ke arah lateral. 7enjelang akhir kehidupan intrauterin, pola dari ruge menjadi lebih ireguler, bagian posterior menghilang dan bagian anterior menjadi jelas dan padat. mbriogenesis palatum dapat dibagi dalam dua )ase terpisah yaitu pembentukan palatum primer yang akan diikuti dengan pembentukan palatum sekunder. Pertumbuhan palatum dimulai kira-kira pada hari ke-"5 kehamilan atau minggu ke-# kehamilan yang ditandai dengan pembentukan processus )asialis. Penyatuan processus nasalis medialis dengan processus ma$illaries, dilanjutkan dengan penyatuan processus nasalis lateralis dengan processus nasalis medialis, menyempurnakan pembentukan palatum primer. egagalan atau kerusakan yang terjadi pada proses penyatuan processus ini menyebabkan terbentuknya celah pada palatum primer. Pembentukan palatum sekunder dimulai setelah palatum primer terbentuk sempurna, kira-kira minggu ke-% kehamilan. Palatum sekunder terbentuk dari sisi bilateral yang berkembang dari bagian medial dari processsus ma$illaries. emudian kedua sisi ini akan bertemu di midline dengan terangkatnya sisi ini. etika sisi tersebut berkembang kearah superior, proses penyatuan dimulai. egagalan penyatuan ini akan menyebabkan terbentuknya celah pada palatum sekunder.
Gambar 1. *eskripsi pertumbuhan wajah manusia ('ames . ;lark, Management of
the cleft lip and palate patient, Philadelphia, 1%?5, hal. " ;elah ini terjadi antara minggu keenam dan kesepuluh pada masa embrio. Selama minggu keenam dan ketujuh, prosessus maksilaris dari lengkung brankial pertama tumbuh ke depan dan bersatu dengan prosesus nasalis-lateralis lalu berlanjut bersatu dengan prosessus nasalis medialis membentuk bibir bagian atas, dasar hidung, dan palatum primer. Semua
struktur ini berkembang cepat, lidah membesar dan berdi)erensiasi tumbuh +ertikal mengisi ka+um stomodealis primiti+um. Pada minggu kedelapan sampai kesembilan, tulang palatum meluas ke medial untuk berkontak pada midline menghubungkan anterior ke posterior membentuk tulang palatum yang memisahkan hidung dan rongga mulut. 'aringan-jaringan wajah, termasuk didalamnya bibir dan palatum berasal dari migrasi, penetrasi, dan penyatuan mesenkimal dari sel-sel cranioneural kepala. etiga penonjolan utama pada wajah (hidung, bibir, palatum secara embriologi berasal dari penyatuan processus )asialis bilateral. Secara embriologis palatum utama terdiri dari semua struktur anatomi anterior ke )oramen incisi+us, disebut al+eolus dan bibir atas. Palatum sekunder dide)inisikan sebagai sisa palatum di belakang )oramen incisi+us, dibagi dalam palatum durum dan lebih ke belakang lagi merupakan palatum molle. Gambar 2.3 Gambaran Frontal Keala Embrio !"ia #$ Minggu%1& Minggu. 9,
6ambaran )rontal embrio usia 1@! minggu. Palatine shel+es berada di posisi +ertical pada tiap sisi lidah. , 6ambaran +entral embrio usia 2 minggu. ;, 6ambaran )rontal kepala embrio usia &2 minggu. /idah sudah bergerak turun dan palatine shel+es mencapai posisi horiontal. *, 6ambaran +entral kepala embrio usia &2 minggu. , 6ambaran )rontal kepala embrio usia 10 minggu. edua palatine shel+es sudah bersatu satu sama lain juga dengan nasal septum. Sumber 3 Petterson. !ontemporary "ral and
Maillofacial
#urgery
$nd
Ed .1%%".
hal-!&.