ELASTISITAS Konsep Elastisitas
A
pengeluran pengeluran iklan dan pengeluar pengeluaran an bersifat absolut (nilai) dan ber jarang dipergunakan untuk mengumpulka mengumpulkan n data yang terukur terukur tidakn tidaknya ya pemanf pemanfaat aatan an konsep konsep data yang akurat.
Kon Kondis disi ekono konom mi dan bis bisnis nis sela selalu lu mengalami perubahan, seperti perubahan: pendapatan pendapatan,, perubahan perubahan harga, harga, perubahan perubahan lainnya. lainnya. PerubahanPerubahan-peru perubahan bahan ini dapat dapat sifat relatif relatif (persen). (persen). Konsep Konsep elastisitas elastisitas penentuan strategi bisnis karena sukarnya dan runtut runtut dari waktu waktu ke waktu. waktu. Artinya Artinya baik elasti elastisit sitas as ber-g ber-gant antung ung pada pada keters ketersedi ediaa aa
Pengukuran seberapa jauh reaksi perubahan kuantitas terhadap per-ubahan harga dan faktor-faktor lainnya seringkali merupakan informasi yang berguna bila ingin dipahami arti penting perubahan-perubahan tersebut. Ukuran kuantitatif yang menunjukkan menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan perubahan harga dan faktor-f faktor-faktor aktor lainnya terhadap terhadap perubahan perubahan permintaa permintaan n dan penawaran dari satu komoditas disebut elastisitas. Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat di-ramalkan perubahan yg akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah suatu komoditas yg diperjualbelikan berubah. Elastisitas dibedakan menjadi dua, yaitu: elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran Pengertian, Jenis dan Model Elastisitas Permintaan
B
Elastisitas permintaan (Ed) adalah derajat (dalam satuan angka) ke-pekaan dari permintaan suatu barang terhadap perubahan harga arang yang di-maksud atau rasio antara persentase perubahan permintaan terhadap persen-tase perubahan harga. Elastisitas permintaan dibagi atas tiga, yaitu: 1
Elastisitas harga ( price price elasticity of demand )
Elastisitas harga (η p, η dibaca eta atau ada yang menulis simbol E P P) mengukur seberapa besar perubahan jumlah komodi komoditas tas yg dimint diminta a apabila apabila hargan harganya ya beruba berubah h atau atau dengan dengan kata kata lain lain elasti elastisit sitas as harga harga adalah adalah ukuran ukuran ke-pek ke-pekaan aan perubahan jumlah komoditas yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut dengan asumsi cateris paribus. paribus. Nilai elastisitas harga harga merupakan merupakan hasil bagi antara persentase persentase perubahan perubahan jumlah komoditas yang diminta diminta dengan dengan persentase perubahan harga. Secara numerik η p, E P P dapat dibuat formulasi rumus sebagai berikut:
Rumus 1:
Persentase perubahan jumlah yang diminta = ----------------------------------------------------------η p persentase perubahan harga (QD1 – QD0 ) ---------------QD0 η p = -----------------P 1 – P 0 ----------P 0 Rumus 2: Persentase perubahan jumlah yang diminta E p = ----------------------------------------------------------persentase perubahan harga % ∂Q E p = ----------% ∂P
(∂Q/Q) P ∂Q ------------- ----- ∙ -----(∂P/P) Q ∂P
Dalam rumus di atas harga berubah dari P 0 menjadi P1 dan jumlah komoditas yg diminta berubah dari Q D0 menjadi QD1. Karena harga dan jumlah berubah secara berlawanan, maka nilai elastisitas harga akan bernilai negatif. Contoh: Keadaan
Harga/kg
Jumlah diminta
Awal
400
10.000
Akhir
300
15.000
Dari data Tabel di atas, maka besarnya elastisitas harga adalah:
(15.000 – 10.000) ----------------------10.000 η p = -------------------------(300 – 400) -----------------400
= - 2
Nilai -2 menunjukkan bahwa bila harga gabah turun 1% akan menyebabkan jumlah gabah yang diminta naik sebesar 2%. Bila dilihat dari sudut pandang yang sebaliknya, rumus di atas akan memberikan hasil yang berbeda pula. Contoh: Keadaan
Harga/kg
Jumlah diminta
Awal
300
15.000
Akhir
400
10.000
(10.000 – 15.000) ----------------------15.000 η p = -------------------------(400 – 300) -----------------300
=-1
Bila diperhatikan data kedua perhitungan di atas sesungguhnya sama, hanya sudut pandangnya yang berbeda namun hasilnya berbeda sehingga hal tersebut menunjukkan adanya kelemahan dari cara perhitungan di atas. Adanya kelemahan tersebut dibuat cara prhitungan lain dengan koefisien elastisitas yang disempurnakan dengan menggunakan nilai titik
tengah (nilai diantara sebelum dan sesudah perubahan) dari harga dan jumlah yang diminta dalam menghitung persentase perubahan dan persentase perubahan jumlah yang diminta. Adapun formulasi koefisien yang disempurnakan adalah:
(QD1 – QD0 ) ------------------½ (QD1 + QD0 ) η p = ---------------------P 1 – P 0 ---------------½ (P 1 + P 0 ) Hasil perhitungan dgn rumus yg baru akan berada diantara kedua nilai yang dihitung dengan cara sebelumnya, sehingga rumus yg baru dinamakan rumus titik tengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas busur (arc elasticity ). Contoh: Berdasarkan data tabel 1 dan 2 kita hitung elastistas harga dengan meng-gunakan elastisitas busur. ;
Data Tabel 1 (15.000 – 10.000) --------------------------½ (15.000 – 10.000) η p1 = ------------------------------ = -1,4 300 – 400 -------------------½ (300 + 400)
;
Data tabel 2 (10.000 – 15.000) --------------------------½ (10.000 – 15.000) η p2 = ------------------------------ = -1,4 400 – 300
-------------------½ (400 + 300) Nilai yg diperoleh dengan elastisitas busur baik η p1 dan η p2 adalah -1,4 yang berarti berada diantara nilai elastisitas titik, yaitu -2 dan -1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengalaman, bila harga dan kuantitas berubahn dalam skala kecil sebaiknya digunakan elastisitas titik (point elasticity formula) karena akan memberikan hasil tak berbeda nyata, namun bila harga dan kuantitas berubah dalam skalan besar, sebaiknya mengguna-kan elastsitas busur. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang elastisitas permintaan terhadap harga, maka perlu dipahami jenis-jenis angka elastisitas harga sebagai berikut: Elastisitas nol (η p = 0 / tidak elastis sempurna). Per-ubahan harga suatu komoditas tdk akan merubah jlh komoditas yg diminta (kurva permintaan komoditas sejajar dgn sumbu tegak) Contoh garam ;
P
0
Q
Elastisitas sempurna (η p = ∞). Pada suatu harga ter-tentu, pasar sanggup membeli semua komoditas yg ada di pasar berapapun banyaknya komoditas yg di-pasarkan o/ penjual (Kurva sejajar dgn sumbu datar). Contoh pulsa telepon genggam. ;
P
0
;
P
Q
Elastisitas uniter (η p = 1). Perubahan harga komoditas dlm suatu persentase tertentu akan diikuti dgn perubahan jumlah komoditas yg diminta dalam prosentase yg sama ttp arah yang berlawanan.
0
Q
; P Inelastis (η p < 1). Angka elastisitas yg berada antara 0 dan 1. Persentase perubahan harga a/ lebih besar daripada persentase perubahan jumlah yang diminta
0 ;
Q
P
Elastis (η p > 1). Persentase perubahan jlh komoditas yg diminta melebihi persentase perubahan harga
0
Contoh: Perhatikan kurva berikut
Q
P 110 90
B A
0
160
240
Q
Kurva di atas terlihat bahwa mula-mula ekuilibrium pasar adalah titik A dengan harga Rp. 90 dan jumlah yg diminta 240 unit. Karena sesuatu hal harga naik menjadi Rp.110 dan sebagai reaksi konsumen mengurangi pembelian menjadi 160 unit, sehingga keseimbangan bergerak ke titik B. Kalau kita menghitung elastisitas titik diperoleh nilai elastisitas per-mintaan terhadap harga sebesar -1,5. sedangkan kalau dgn elastistas busur diperoleh nilai elastisitas permintaan terhadap harga sebesar -2. Nilai mutlak kedua elastisitas ini lebih besar daripada 1, sehingga permintaan komoditas tersebut bersifat elastis terhadap harga sepanjang keseimbangan kurva A ke B. 2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan suatu komoditas, yaitu:
;
tingkat kemampuan komoditas-komoditas lain u/ menggantikan komoditas tersebut komoditas yang mempunyai banyak komoditas pengganti cenderung bersifat elastis, artinya komoditas-komoditas bersubstitusi cenderung memiliki elastisitas lebih tinggi drpd yg tdk memiliki substitusi. Sebaliknya komoditas yang kurang atau bahkan tidak memiliki komoditas pengganti bersifat tidak elastis.
;
Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli komoditas tersebut makin besar bagian pendapatan yg diperlukan untuk membeli suatu komoditas akan semakin elastis permintaan komoditas tersebut. Contoh: Kenaikan harga mobil (elastis) dengan kenaikan harga tali sepatu (inelastis).
;
Jangka waktu untuk menganalisis permintaan makin lama jangka waktu untuk menganalisis permintaan atas suatu komoditas, makin elastis sifat permintaan komoditas tersebut. Artinya lamanya waktu orang untuk bereaksi terhadap perubahan harga menyebabkan elastisitas permintaan terhadap komoditas tertentu mendekati nol. Untuk beberapa komoditas, kemampuan untuk menyesuaikan pola konsumsi menyiratkan bahwa elastisitas permintaan jangka panjang
akan lebih besar daripada elastisitas permintaan jangka Pendek Contoh: kenaikan harga bensin ketika kita dalam perjalanan untuk rekreasi keluar kota. Kenaikan tersebut tentunya tidak akan menyebabkan kita menjual mobil dan mebatalkan rekreasi saat itu juga. Dengan demikian dalam jangka pendek, elastisitas permintaan u/ bensin akan mendekati nol, namun u/ jangka panjang kita dapat menyesuaikan perilaku kita dengan kenaikan tersebut. Bisa jadi menjual mobol, atau membeli motor, dan atau memilih berkendaraan umum atau lainnya. ;
Kategori suatu komoditas (komoditas kebutuhan pokok, komoditas mewah dan lainnya). Komoditas 2 seperti: bahan makanan, BBM, sepatu, alat kaki atau kebutuhan pokok lainnya bersifat inelastis atau tidak terlalu ter-pengaruh oleh kenaikan harga Elastisitas pendapatan (income elasticity of demand )
3
Koefisien yg menunjukkan besarnya perubahan permintaan atas suatu komoditas sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen dikenak dengan elastisitas pendapatan (EI atau ηI). Elastisitas pendapatan merupa-kan suatu besaran yang berguna untuk menunjukkan responsivitas konsumsi suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan (income). Nilai yang diperoleh dapat digunakan untuk membedakan komoditas apakah termasuk dalam katagori komoditas mewah, normal dan atau inferior. Adapun rumus elastisitas pendapatan adalah: Persentase perubahan jumlah komoditas X yang diminta ηI = ------------------------------------------------------------------------------persentase perubahan penapatan (QDX1 – QDX0 ) ----------------QDX0 ηI = --------------------(I 1 – I 0 ) --------------I 0 Acuan pengelompokan katagori suatu komoditas adalah:
ηI ηI ηI ηI
: : : :
- Komoditas inferior (mutu rendah) + Komoditas normal > 1 Komoditas mewah < 1 Kebutuhan pokok
Komoditas normal dan komoditas mewah memiliki elastisitas perminta-an terhadap pendapatan positif, karena antara perubahan pendapatan dan perubahan permintaan bergerak searah, sedangkan komoditas inferior me-miliki elastisitas permintaan terhadap pendapatan negatif, karena perubahan pendapatan dan perubahan jumlah komoditas yg dibeli bergerak ke arah yg berlawanan. Contoh: Ketika Dion memiliki pendapatan Rp. 4 jt, ia mengkonsumsi komoditas Anu 100 unit per bulan dan ketika pendapatannya naik menjadi Rp. 6 jt konsumsi-nya meningkat menjadi 200 unit per bulan. Hitunglah besarnya elastisitas pendapatan. Karena nilai elastisitas pendapatan adalah positif, maka komoditas anu tersebut termasuk komoditas normal. (200 – 100) ----------------100 ηI = -------------------- = 2 (6 – 4) --------------4 Tabel berikut akan memberikan gambaran bagaimana status suatu komoditas dapat berubah bila pendapatan seseorang berubah dari waktu kewaktu. Pendpatan (Rp per bln) 8.000
Jlh X (unit per tahun) 5
12.000
10
16.000
15
20.000
18
24.000
20
28.000
19
32.000
18
%ΔQX
%ΔI
ηI
Jenis komoditas
100
50
2,00
Mewah
50
33,33
1,50
Mewah
20
25
0,80
Keb. Pokok
11,11
20
0,56
Keb. Pokok
-5
16,17
-,030
Inferior
-5,25
14,29
-0,37
Inferior
Contoh Soal: Diketahi fungsi permintaan konsumen untuk jagung QD = 0,01I + 0,8P G – 0,5PK – 0,2PJ. Konsumsi jagung saat ini Q J = 217,5 ton; elastisitas pendapatan EI = 4,6; Elastisitas silang terhadap gabah E C(JG) =2,2; elastisitas silang terhadap kedelai EC(JK) = -1,15. Tentukanlah: a Tingkat pendapatan (I) b
Harga gabah (PG)
c Harga kedelai (PK) d
Harga Jagung (PJ)
Penyelesaian: QJ = 0,01I + 0,8P G – 0,5PK – 0,2PJ QJ = 217,5 EI = 4,6 EC(JG) =2,2 EC(JK) = -1,15 a Mencari besarnya pendapatan
∂QJ I ηI = -------- ----∂I QJ I 4,6 = 0,011 -------- I = 1000,50 217,5 bHarga gabah (PG)
∂QJ
P G
ηC(JG) = -------- ----∂P G QJ P G 2,2 = 0,8 -------- P G = 598,125 217,5 c Harga kedelai (PK)
∂QJ P K ηC(JK) = -------- ----∂P K QJ P K -1,15 = -0,5 -------- P K = 500,25 217,5 dHarga jagung (PJ)
QJ = 0,01I + 0,8P G – 0,5PK – 0,2PJ 217,5 = 0,01(1000,50) + 0,8(598,125) – 0,5(500,25) – 0,2P J 217,5 = 1228,875 – 0,2PJ 0,2PJ = 1228.875 – 217,5 0,2PJ = 1011,375 PJ = 1011,375/0,2 = 5056,875. 4
Elastisitas silang (cross price elasticity of demand = Ec)
Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu komoditas apabila terjai perubahan harga komoditas lain disebut elastisitas permintaan silang . Koefisen elastisitas permintaan silang sering digunakan untuk mengkur kekuatan hubungan komplemen atau substitusi diantara ber-bagai komoditas. Nilai elastisitas permintaan silang berkisar dari negatif tak terhingga sampai positif tak terhingga. Adapun formulasi perhitungan elastisitas permintaan silang komoditas x terhadap komoditas Y adalah:
Persentase perubahan jumlah komoditas X yang diminta ηC = ------------------------------------------------------------------------------persentase perubahan harga komoditas Y (QDX1 – QDX0 ) ----------------QDX0 ηC = --------------------(P Y1 – P Y0 ) --------------P Y0 Tanda dari elastisitas silang akan tergantung kepada apakah komoditas yang terkait merupakan komoditas pelengkap atau komoditas pengganti dari suatu komoditas yg sedang menjadi topik pembicaraan. Untuk komoditas pelengkap (complements) EC < 0 (negatif), misal: mobil dengan BBM perubahan jlh komoditas X yang diminta berlawanan dengan perubahan harga komoditas Y. Untuk komoditas substitusi, EC > 0 (positif): misal: BMW dan Mercedes perubahan jumlah komoditas X yang diminta searah dengan perubahan harga komoditas Y. Contoh Soal: Diketahui harga dan jumlah permintaan atas berbagai komoditas disuatu daerah terlihat dalam data sbb: Komoditas
Kondisi Awal Harga Jlh diminta
Kondisi Akhir Harga Jlh diminta
A
80
160
80
200
B
160
200
240
120
C
60
100
60
50
Pertanyaan: carilah besarnya elastisitas permintaan silang komoditas A terhadap B. PB (Q A1 – Q A0) (PB0) ΔQ A EC = -------- . ------ ----------------. -------Q A (PB1 – PB0) (Q A0) ΔPB (200 – 160) (160) ------------------. --------- = 0,5
(240 – 160) (160) (200 – 160) ----------------160 ηC (AB) = --------------------- = 0,5 (240 – 160) ----------------160 PB (QC1 – QC0) (PB0) ΔQC EC = -------- . ------ ----------------. -------QC (PB1 – PB0) (QC0) ΔPB (50 – 100) (160) ------------------. --------(240 – 160) (100) -50 160 -8000 ------ . ------ = --------- = -1 80 100 8000 karena hasil perhitungan EC komoditas A terhadap B bernilai positif, maka komoditas B merupakan komoditas pengganti bagi A. Sedang EC komoditas C dan B adalah: (50 – 100) ----------------100 ηC (CB) = --------------------- = -1 (240 – 160) ----------------160
karena hasil perhitungan EC komoditas C terhadap B bernilai negatif, maka komoditas B merupakan komoditas pelengkap bagi C. Soal Tugas: Angka-angka dlm Tabel berikut menunjukkan perubahan konsumsi individu terhadap kopi, the dan lemon dirumah ketika harga kopi dan lemon naik sementara harga the tetap. Tentukanlah hubungan antara komoditas teh dgn kopi serta antara the dengan lemon:
Komoditas
Sebelum Harga Jumlah
Harga
Sesudah Jumlah
Kopi (Y)
40
50
60
30
Teh (X)
20
40
20
50
Komoditas
Sebelum Harga Jumlah
Sesudah Harga Jumlah
Lemon (Z)
10
20
20
15
Teh (X)
20
40
20
50
Catatan: Gunakan rumus berikut:
PY ΔQX EC(XY) = -------- . -----QX ΔPY PY ΔQX EC(XZ) = -------- . -----QX ΔPY
C
Pengertian, Macam dan Model Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah bila harga barang berubah satu persen. Adapun rumus elastisitas penawaran adalah: Persentase perubahan jumlah komoditas X yang diminta ηS (ES )= ------------------------------------------------------------------------------persentase perubahan harga komoditas Y (QS1 – QS0 ) ----------------QS0 ηS = --------------------(P 1 – P 0 ) --------------P 0 Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan
ΔQS -------QS ∂Qs P lim ηS = ΔP ->0 ---------- = ------ ----∂P Qs ΔP 1 -----P Sedangkan dengan cara titik tengah dipergunakan rumus berikut: QS pada rumus tsb a/ jumlah ditawarkan setelah per-ubahan harga, Q s0 a/ jumlah ditawarkan awal. P 1 a/ tingkat harga yg baru dan P0 a/ tingkat harga awal. Karena kurva penawaran pd umumnya memiliki kemiringan yang positif, maka tanda elastisitas penawaran adalah positif (QS1 – QS0 ) ------------------½ (QS1 + QS0 ) ηS = ---------------------P 1 – P 0 ---------------½ (P 1 + P 0 ) 1
Penggolongan Kurva Penawaran
Bentuk-bentuk kurva penawaran mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran terhadap harga adalah sebagai berikut: Inelastisitas sempurna, kurva penawarannya sejajar dengan sumbu tegak. Penjual sama sekali tidak dapat menambah jumlah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. ;
P
0
Q
; P Elastisitas sempurna, bila penjual bersedia menjual semua komoditasnya pd suatu harg tertentu. Dlm hal ini kurva penawarannya sejajar dgn sumbu datar (kurva penawaran berbentuk horizontal)
1
Q
; P Elastisitas uniter kurva penawaran berupa garis lurus yg bermula dari titik nol dan merupakan kasus khusus dimana persentase kenaikan jlh yg ditawarkan sama dengan persentase kebaikan harga.
0
Q
; P Inelastis bila persentase perubahan harga menimbul-kan persentase perubahan yg lebih kecil kepada jumlah yang ditawarkan.
0
Q
; P Elastis bila perubahan harga komoditas menyebab-kan perubahan jlh komoditas yg ditawarkan dlm porsi yg lebih besar dari porsi perubahan harga
0
Q Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
2
Terdapat dua faktor yg dapat dianggap sebagai faktor yg sangat penting dlm menentukan elastisitas penawaran, yaitu: a Sifat dari perubahan biaya produksi
Penawaran suatu komoditas merupakan penawaran yg tdk elastis bila kenaikan penawaran hanya dpt dilakukan dgn mengeluarkan biaya tambahan yg sangat tinggi. Hal ini terjadi disebabkan karena: 1) kapasitas produksi telah
mencapai tingkat yg tinggi sehingga untuk menambah produksi harus dilakukan investasi baru; dan 2) faktor-faktor produksi yg dilakukan untuk meningkatkan produksi sangat sulit untuk diperoleh. Sebaliknya penawaran suatu komoditas merupakan penaaran yg elastis bila tambahan penawaran dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya tambahan yg rendah. b Jangka waktu analisis
Menganalisis pengaruh waktu terhadap elastisitas penawaran, biasanya dibedakan atas tiga jenis jangka waktu, yaitu: 1) Masa Amat Singkat , para penjual tdk dpt menambah penawarannya sehingga dengan demikian penawarannya bersifat tdk elastis sempurna; 2) Jangka Pendek, kapasitas alat-alat produksi yg ada tidak dpt ditambah (menambah input TK, bahan baku, dan modal sehingga penawaran bersifat sangat inelastis terhadap harga), tetapi setiap perusahaan masih dpt menaikkan produksi menggunakan kapasitas yg ter-sedia dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi termasuk modal secara lebih intensif; 3) Jangka Panjang, produksi dan jlh komoditas yg ditawarkan dapat dgn mudah ditambah, karena penawaran bersifat elastis (dpt mempekerjakan TK lebih banyak, membangun pabrik baru, & meningkat-kan kapasitas produksi, sehingga elastisitas penawarannya akan lebih besar). Contoh Soal: Diketahui, fungsi penawaran komoditas Anu ditunjukkan oleh QS = -200 + 7P2. Berapakah elastisitas penawarannya, pada P = 10?. Jawab Dik. QS = -200 + 7P2 ∂QS
ηS = -----∂P
P ----QS
P = 14P ----------------200 + 7P 2 10 = 14(10) ----------------200 + 7(102 10
= 140 ------------------200 + 7(102 = 2,8