RESUME MANAJEMEN EKSPOSUR OPERASI 1. Definisi Eksposur Operasi
Eksposur operasi ialah suatu eksposur yang tibul akibat perusahaan secara langsung atau tidak langusng akan dipengaruhi oleh perubahan kurs mata uang . contoh yang sederhana adalah jika mata uang suatu Negara menguat , maka harga produk yang dihasilkan Negara tersebut menjadi relative lebih mahal dibandingkan dengan produk luar negeri . hal ini mengakibatkan menurunnya daya saing produk tersebut , dan mengakibatkan turunnya aliran kas masuk perusahaan yang berarti menurunnya nilai perusahaan . Eksposur operasi mempunyai orientasi masa mendatang . perubahan kurs saat ini akan mempengaruhi operasi perusahaan di masa mendatang . untuk memperjelas eksposur operasi , contoh berikut ini akan digunakan . missal ada perusahaan Indonesia yang mempunyai cabang di Amerika Serikat . Cabang tersebut memproduksi barang yang dijual di pasar domestic AS . Proporsi input yang cukup signifikan dating dari Indonesia . Kemudian mata uang dolar mengalami depresiasi terhadap Rupiah yang cukup signifikan . Perhatian bahwa contoh berikut ini menunjukan depresiasi . Biasanya mata uang yang didepresiasi menimbulkan masalah , karena aliran kas dengan dedominasi mata uang tersebut , jika dikonversikan ke mata uang Negara kantor pusat akan lebih kecil dibandingkan sebelum didepresiasi . Perubahan aliran kas karena perubahan kurs disebabkan dua hal : 1. Perubahan daya saing . perubahan kurs mengakibatkan perubahan daya saing . dalam contoh diatas karena sebagian input didatangkan dari Indonesia , harga input dalam rupiah akan menjadi lebih mahal. Hal ini akan mempengaruhi daya saing produk tersebut . 2. Peruhanan karena konversi mata uang . perubahan kurs juga mengakibatkan perubahan aliran kas . dalam contoh di atas m dengan depresiasi dolar , satu dolar AS akan menghasilkan Rupiah yang lelbih sedikit jika terjadi depresiasi dolar . Contoh : Misalkan kurs asal adalah Rp 3.000,00/$. Kemudian dolar mengalami depresiasi menjadi Rp. 2.700,00/$ Depresiasi dolar adalah
[(Rp.2.700/$-Rp3.000/$) / Rp.3.000/$] = [-Rp.300/$/Rp.3000] = -0.1/ -10% Setelah depresiasi , ada tigas ksenario yang timbul : 1. Tidak ada perubahan dalam harga biaya ataupun kuantitas yang dijual . 2. Harga berubah , dan kuantitas penjualan tetap . Misal biaya variable berubah mengikuti depresiasi yaitu naik sekitar 10%. Kenaikan seprerti ini masuk akal karena depresiasi membuat barang impor meningkat lebih mahal . karena biaya naik maka harga dinaikan sekitar 10 %. Biaya teap tidakberubah karena kontrak sudah ditetapkan dimuka dan mencakup satu tahun . kontrak diasumsikan berakhir beberapa bulan setelah depresiasi mata uang dolar AS 3. Karena harga naik, kuantitasw penjualan akan semakin menurun . misalkan kuantitas diperkirakan turun sekitar 1000 unit . harga dan biaya masih sama dengan scenario pada (2) 2. Horizon Eksposur Operasi
Pengukuran eksposur operasi tidak mudah dilakukan karena beberapa hal: 1. Sulit memeperkirakan aliran kas yang akan berubah karena perubahan mata uang, 2. Pengaruh infalsi terhadap aliran kas, dan 3. Sulit memperkirakan horizon waktu yang tepat. Horizon waktu eksposur operasi, antara lain: a. Non-Kontrak Investasi pada pabrik, produk baru, infrastruktur pemasaran, hubungan dengan pemasok b. Kuasi-Kontrak Menetapkan harga jual (dalam mata uang asing), memeperoleh harga input untuk produksi. c. Kontrak Mengirimkan produk ke pembeli, menagih pembayaran, menerima pembayaran dalam mata uang asing, membayar input (sebagian dalam mata uang asing) selama periode tertentu di masa mendatang
Perusahaan mulai menghadapi eksposur operasi pada saat dia memutuskan melakukan investasi, dan menanamkan dana untuk investasi tersebut. Kemudian eksposur tersebut akan terus ada selama perusahaan tersebut menjalankan operasinya. 3. Pengukuran Eksposur Operasi
Risiko perubahan nilai mata uang bisa diidentifikasikan dengan teknik statistik yang ada. Risiko tersebut merupakan sejauh mana kemungkinan (probabilitas) aliran kas masuk di masa mendatang berbeda nilainya dari nilai yang diharapkan. Sedangkan eksposur menunjukkan seberapa besar mata uang yang berisiko (karena perubahan nilai mata uang). Teknik statistik regresi bisa digunakan untuk mengukur eksposur operasi yang bisa didefinisikan sebagai berikut :
B = (kovarians variabel x dengan y)/Varians variabel x
Persamaan regresi tersebut digunakan dalam perhitungan eksposur aliran kas terhadap perubahan kurs mata uang yang didefinisikan sebagi berikut:
B = eksposur = (Kovarians antara kurs dengan aliran kas/Varians
aliran kas )
Koefisien regresi menjadi indikator eksposur ekonomi. Hedging bisa menurunkan risiko perubahan aliran kas akibat perubahan kurs. Varians aliran kas yang dihedge lebih kecil dibandingkan dengan varians aliran kas yang tidak dihedge. Data historis bisa digunakan untuk mengukur eksposur ekonomi dengan melakukan perhitungan regresi time-series untuk memperkirakan sensivitas aliran kas terhadap perubahan kurs, dengan rumus sebagi berikut :
CFt=a+B (Kurst)+e
Keterangan:
CFt = Aliran kas dalam mata uang kantor pusat
a = parameter intercept
B = koefesien regresi yang menggambarkan sensitivitas
Kurst = Kurs nominal pada periode t
e = random error
4. Manajemen Eksposur Operasi
Manajemen eksposur bisa dilakukan melalui beberapa bidang, diantaranya: A. Pemasaran
Seleksi pasar menentukan pasar mana yang akan dimasuki dan menggunakan stragtegi yang bagaimana. Negara dengan mata uang yang menguat merupakan target yang cukup menarik diamsuki karena harga menjadi relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga produk impor. Manajer bisa melakukan segmentasi pasar untuk mengurangi sensitif pasar terhadap perubahan harga. Perubahan kurs terutama akan meneybabkan daya saing harga akan berubah. Jika suatu perusahaan tidak mampu dalam persaingan harga, maka yang dilakukan adalah memfokuskan pada segmen yang tidak begitu sensitif terhadap harga. Segmen tersebut biasanya segmen pasar yang memiliki pendapatan tinggi (misal eksekutif atau manajer). Jadi produk-produk yang ditawarkan lebih ditekankan pada barang mewah dan untuk golongan menengah ke atas. Strategi Bauran Pasar : a. Produk
Untuk sensitivitas pasar terhadap harga, perusahaan bisa mengembangkan lini produk yang beragam, tidak hanya tergantung pada produk yang menggunakan harga sebagai alat persaingan. Untuk mengembangkan produk, kegiatan riset dan pengembangan merupakan hal yang penting. Inovasi produk yang terus menerus bisa mendorong munculnya produk baru yang sekaligus memperkuat daya saing perusahaan,dan mengurangi sensitivitas harga pada pasar yang dihadapi oleh perusahaan. b. Harga Jika kurs berubah ada dua tujuan yang tidak selalu konsisten: pangsa pasar dan marjin keuntungan (profit margin). Jika mata uang negara mengalami devaluasi/depresiasi, produk yang dihasilkan oleh perusahaan di negara tersebut akan relatif menjadi murah. Perusahaan mempunyai dua pilihan: 1. Harga berubah. Jika terjadi depresiasi mata uang suatu negara, biasanya barang impor akan naik, dan kemungkinan harga barang impor akan ikut naik. 2. Harga tetap Jika harga tidak berubah, perusahaan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan pangsa pasar. Tetapi strategi tersebut tidak akan meningkatkan marjin keuntungan. c. Promosi Untuk menghadapi perubahan kurs, promosi dilakukan konsisten dengan strategi produk harga. d. Distribusi Strategi distribusi mengikuti strategi pasar dan produk.
B.
Produksi
a. Komposisi Input Salah satu perubahan yang ringan sebagai akibat perubahan kurs adalah mengubah komposisi input. Perusahaan multinasional mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam hal ini. Perusahaan biasa menggunakan input yang lebih banyak dari negara yang mata uangnya mengalami depresiasi, dan mengurangi input dari negara dengan mata uang yang menguat. b. Pemindahan Fasilitas Produk Perusahaan multinasional yang mempunyai peroduk di beberapa negara, tingkat produksinya bisa diubah. Tngkat produksi akan ditingkatkan di pabrik di negara yang mata uangnya lemah. Sebaliknya, jika mata uang suatu negara menuat tigjat produksi di pabrik di negara tersebut akan diperkecil. c. Lokasi pabrik Dalam jangka pendek, kebijakan produksi seperti mengubah komposisi input atau memindahkan fasilitas produksi bisa dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan multinasional juga bisa memindahkan lokasi pabriknya, yang biasanya ke negara yang tenaga kerjanya lebih murah. Sehingga bisa menekan biaya produksi bisa ditekan. d. Meningkatkan produktivitas Salah satu cara mengatsi masalah eksposur ekonomi yang cukup fundamental adalah dengan meningkatkan produktifitas. Pabrik yang tidak efisien ditutup, otomatisasi bisa lebih diperbanyak hubungan manajemen dengan pekerja lebih dipererat, hubungan dengan pemasok dan pihak lain yang terkait lebih dipererat, kualitas ditingkatkan. Dengan meningkatkan produktivitas, kebutuhan relokasi pabrik menjadi lebih berkurang karena perusahaan multinasional bisa mengkompensasi eksposur mata uang asing dengan kenaikan produktivitas.
C.
Keuangan
Beberapa teknik dalam keuangan bisa dipakai untuk mengelola eksposur operasi, antara lain : 1. Hedging alami dengan menyesuaikan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar. 2. Back to back loan 3. Swap 4. Lead dan lag -Hedging alamiah.
Melalui hedging alamiah, perusahaan multinasional berusaha menyeimbangkan denominasi aliran kas masuk dengan denominasi aliran kas keluar. Ada beberapa cara untuk melakukan natural hedging. Pertama, perusahaan di Indonesia dapat mencari pinjaman dalam US$. Kedua, menjalin kerja sama dengan pemasok dari Amerika Serikat, di mana pembayaran dilakukan dalam US$. Ketiga, melakukan currency switching, yaitu mencari mitra bisnis dari negara non Amerika Serikat, yang mau menerima pembayaran dalam US$. -Back to back loan.
Perusahaan multinasional induk memberikan pinjaman dalam bentuk mata uang negara tersebut kepada cabang yang berada di negara lain. Perusahaan induk tidak perlu memasok dana secara langsung. Jika memasok dana secara langsung, akan terjadi eksposur valuta asing. Jadi, perusahaan induk memberikan dana dalam bentuk mata uang negara induk, kemudian dikonversikan ke dalam mata uang negara anak perusahaan, kemudian diberikan ke anak perusahaan tersebut. -Swap. Swap mata uang dilakukan dengan menukar aliran kas dengan denominasi yang berbeda di
mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Untuk memudahkan pertukaran swap, dealer (bank swap) bisa digunakan dalam hal ini. -Leading dan Lagging. Leading berarti mempercepat aliran pembayaran, sedangkan lagging berarti memperlambat
pembayaran. Jika mata uang suatu negara diperkirakan akan mengalami depresiasi yang signifikan, maka aliran kas masuk dengan denominasi mata uang tersebut lebih dipercepat. Jika aliran kas masuk tersebut dibayar pada waktu mata uang sudah terdepresiasi, maka nilai aliran
kas tersebut akan berkurang. Sedangkan aliran kas keluar dengan denominasi mata uang tersebut akan lebih jika diperlambat (lagging). Dampak Eksposur a.
Jangka Pendek Dampak jangka pendek pada eksposur Operasi adalah pada aliran kas yang diharapkan dalam anggaran operasi satu tahunan. Keuntungan atau kerugian yang dialami akan dipengaruhi oleh denominasi mata uang .
b.
Jangka Menegah Dampak jangka Menegah yang diharapkan ialah seperti yang ditujukan dalam perencanaan dua sampai lima tahunan , dimana kondisi keseimbangan antar berbagai nilai tukar mata uang , laju inflasi , dan tingkat bunga antar Negara
c.
Jangka Panjang Dampak ini adalah dampak dimana aliran kas jangka panjang yang diharapkan yaitu diatas lima tahun . aliran kas pada tingkat ini akan dipengaruhi oleh reaksi pesaing yang sudah ada dan pesaing potensial terhadap perubahan nilai tukar mata uang dibawak kondisi keseimbangan