EKSPOSUR AKUNTANSI
EKSPOSUR AKUNTANSI
Eksposur akuntansi sering disebuteksposur translasi, hanya dialami oleh perusahaan multinasional yang memiliki anak perusahaan di luar negeri. Eksposur ini muncul karena kegiatan pembuatan laporan konsolidasi. Metode Translasi Mata Uang Ada dua tujuan utama pembuatan laporan keuangan konsolidasi, yaitu, pertama untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dalam proses konsolidasi , semua kekayaan dan kewajiban serta seluruh seluruh pendapatan dan biaya biaya perusahaan yang terjadi terjadi pada saat tertentu, akan dijumlah dengan menggunakan satuan mata uang yang sama. Tujuan yang kedua adalah untuk mengevaluasi kinerja keuangan anak perusahaan. Dengan membandingkan laporan keuangan setiap anak perusahaan, manajemen manajemen dapat mengetahui mengetahui kinerja kinerja keuangan masingmasing anak perusahaan. Informasi ini berguna untuk merumuskan strategi bersaing dan alokasi sumber daya ke setiap anak perusahaan. Proses translasi mata uang untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan konsolidasi dapat didasarkan pada beberapa metode, yaitu : 1.
Current Rate Method
Current rate method mengkonversikan denominasi mata uang berdasarkan kurs yang yang berlaku saat transaksi transaksi terjadi. Pos-pos Pos-pos dalam neraca dikonversikan dengan kurs pada tanggal neraca, pos-pos dalam laporan laba rugi , termasuk depresiasi dan harga pokok penjualan dikonversikan dengan kurs pada saat terjadinya pendapatan , biaya, keuntungan dan kerugian.
Keuntungan mendasar dari current rate method adalah tidak mengubah proporsi setiap rekening dalam neraca. Hal ini berarti translasi tidak mengubah kinerja keuangan perusahaan yang mencerminka n oleh rasiorasio keuanganya. Kerugian dari metode ini adalah melanggar prinsip akuntansi, yaitu menghitung setiap rekening dalam neraca menurut harga historis.
2.
Monetary / Nonmonetary Method
Dengan metode ini, aset moneter (terutama kas, efek jangka pendek, piutang dagang, dan piutnag jangka panjang) dan kewajiban moneter (terutama kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang) dikonversikan dengan menggunakan kurs yang berlaku, sementara untuk aset dan kewajiban nonmoneter (misal: depresiasi dan harga pokok penjualan) dikonversikan menurut kurs historisnya. Pos-pos dalam laporan rugi laba dikonversikan dengan menggunakan kurs rata-rata selama perhitungan laporan laba rugi, kecualai untuk pos-pos yang terkait secara langsung dengan aset atau kewajiba n nonmoneter dikonversikan menurut kurs historisnya. Keuntungan dari metode ini adalah aset dan kewajiban nonmoneter masing-masing anak perusahaan dinyatakan sesuai dengan harga aslinya dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan induk. Kelemahan metode ini adalah apabila sebagian pos dikonversikan menurut kurs berlaku, sementara yang lain dengan kurs historis , maka dalam pembuatan neraca akan ditemuka ketidakseimbangan anatara sisi aktiva dan pasiva.
3.
Temporal Method
Temporal method dianggap sebagai variasi dari monetary/nonmonetary method. Apabila anak perusahaan mencatat seluruh rekeningnya
berdasarkan historical cost, maka temporal method akan identik dengan monetary/nonmonetary method. Namun apanila dilakukan penilaian ulang terhadap unex-posed assets, maka temporal method menggunakan currebt exchange rate sebagai dasar translasi.
Konsolidasi Rekening Perusahaan multinasional selain berkepetingan mengetahui kinerja setiap anak perusahaannya, juga perlu mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu perlu dibuat laporan keuangan konsolidasi. Dalam proses pembuatan konsolidasi akan ditentukan mata uang yang dipakai untuk menyeragamkan laporan keuangan setiap anak perusahaan. Laporan keuangan anak perusaan akan ditranslasikan ke reporting currency supaya dapat dibandingkan.
Manajemen Eksposur Akuntansi Berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan dalam mengelola eksposur akuntansi : ·
Balance Sheet Hedge
Langkah yang ditempuh dalam teknik balance sheet hedge adalah menyeimbangkan jumlah aset dan kewajiban yang terekpos. Dengan langkah ini efek neto dari ekposur akuntansi akan ditiadakan. Disatu sisi, perubahan kurs akan mengubah nilai aset yang terekpos, tetapi disisi lain, nilai kewajiban yang erekpos juga akan berubah dengan jumlah yang sama, tetapi arahnya berlawanan dengan perubahan nilai aset. Biaya dari balance sheet hedge tergantung pada biaya pinjaman relatif. Apabila biaya pinjaman valuta asing, setelah disesuaikan dengan resiko valuta asing, lebih tinggi dari biaya pinjaman mata uang perusahaan induk, mak balance sheet hedge memiliki biaya positif, begitu pula sebaliknya.
·
Metode Current Rate
Dengan metode curret rate, FF8,000,000 harus dipinjam. Efek dari langkah adalahmenaikkan nilai asset (kas) dan kewajiban (utang) yang terekspos pada neraca monaco instrumens, tanpa mempengaruhi nex ekspossed asset ·
Metode Monetary/Nonmonetary
Apabila translasi menggunakan metode monetary/nonmonetary, hanya 800,000 yang perlu dipinjam. Seperti uraian diatas, monaco instrument dapat menggunakan hasil pinjaman untuk memperoleh US$. Akan tetapi Monaco Instrument juga dapat menggunakan hasil pinjaman untuk menambah persediaan. ·
Contractual Hedge
Eksposur akuntansi tidak dapat dihindari dengan menempuh contractual hadge, sepertimelalui pasar foward. Apabila contractual hadge tetap dilakukan, dan yang ingin dicapai sesungguhnya bukan “pengamanan” tetapi lebih condong untuk meraih keuntungan melalui
spekulasi pasar foward. Keuntungan ini merupakan objek pajak, sementara kerugian dari contractual hadge tidak dipakai sebagai pengurangan pendapatan. Foward akan mampu mengeliminir kerugian, jika perusahaan mampu meramal dengan tepat kurs spot mendatang.hal ini merupakan sesuatu yang sulit karena kurs spot masa yang akan datang relatif sulit di perkirakan. Penyimpangan dari kurs spot yang diharapkan, akan memberikan keuntungan atau kerugian. Jadi contractual hadge yang diterapkan pad eksposur akuntansi cenderung untuktujuan spekulatif.