KELOMPOK 8 EKONOMI MAKRO KONJUNGTUR DOSEN PEMBIMBING : Dra. Ni Putu Martini Dewi, M.Si
Oleh: I KADEK SEDANA YOGA
(1607531008)
NI KADEK NOVITA MADANI MADANI
(1607531018)
NI PUTU ESA KARISMA KARISMA DEWI
(1607531020)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017
KATA PENGANTAR Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan Rahmat Beliau maka penulis dapat meyelesaikan penyusunan makalah yang ber judul “KONJUNGTUR ”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Penulis menyadari, dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangankekurangan dikarena keterbatasan kemampuan dari penulis. Untuk itu kritik dan masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah, khususnya kepada Dra. Ni Putu Martini Dewi, M.Si selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini nantinya dapat bermanfaat sebagai manamestinya.
Denpasar, 12 April 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
1.4
Manfaat Penulisa ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2 2.1
Pengertian Konjungtur ............................................................................................ 2
2.2
Tahap-Tahap Konjungtur ........................................................................................ 3
2.3
Teori Terjadinya Konjungtur .................................................................................. 6
2.4
Pengelolaan Konjungtur.......................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 9 3.2 Saran ....................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Ekomoni merupakaan upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang terbatas. Melalui hal tersebut dibutuhkan adanya selalu dibutuhkannya ekonomi yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Dari hal tersebut perkembangan ekonomi tentu tidak akan berjalan secara teratur tetapi mengalami kenaikan dan kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Untuk itu perlunya mempelajari tahapan yang terjadinya hal tersebut. Disamping itu ditambah dengan tahap-tahap terjadinya konjungtur tersebut dan pengelolaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tersebut.
1.2
1.3
1.4
Rumusan Masalah 1.2.1
Bagaimanakah pengertian dari konjungtur ?
1.2.2
Bagaimanakah tahap-tahap konjungtur ?
1.2.3
Bagaimanakah teori terjadinya konjungtur ?
1.2.4
Bagaimanakah pengelolaan konjungtur ?
Tujuan Penulisan 1.3.1
Untuk mengetahui tentang pengertian dari konjungtur.
1.3.2
Untuk mengetahui tentang tahap-tahap konjungtur.
1.3.3
Untuk mengetahui tentang teori terjadinya konjungtur.
1.3.4
Untuk mengetahui tentang pengelolaan konjungtur.
Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui perubahan kegiatan ekonomi yang tidak berkembang secara teratur. Disamping itu juga tahap terjadinya konjungtur dan pengelolaan akan konjungtur tersebut.
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Pengertian Konjungtur Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari suatu periode ke periode lainnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun. Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga
menimbulkan
perekonomian
kenaikan
mengalami
harga-harga.
perlambatan
dalam
Pada
periode
lainnya
perkembangannya
dan
adakalanya ia mereosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan perusahaaan (business cycle). Suatu siklus (cycle) dalam satu periode konjungtur berbeda dengan siklus pada periode lain. Namun demikian sifat-sifat dasar dari setiap siklus adalah sama. Bentuk khas dari suatu siklus tidak banyak berbeda. Bentuk khas dari suatu fluktuasi atau siklus dalam konjungtur ditunjukkan dalam gambar dibawah.
Grafik yang digambarkan menerangkan hubungan di antara periode (waktu) dengan pendapatan nasional yang diwujudkan pada waktu tersebut. Dalam siklus ABCDE, seperti yang terdapat pada gambar diatas, pergerakan dari A ke B dan dari C ke D mengambarkan kegiatan ekonomi
2
yang sedang mengalami kemunduran. Sedangkan pergerakan dari B ke C dan dari D ke E mengambarkan kegiatan ekonomi yang mengalami pertumbuhan. Kemunduran yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan menimbulkan kenaikan harga-harga atau lebih dikenal lazim dinyatakan sebagai inflasi. Ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil. Perkembangan yang sangat pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan perekonomian yang serius. Siklus kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbullkan
akibat
buruk
kepada
perekonomian
dan
masyarakat.
Pengangguran dan inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke atas kehidupan
dan
ketidakstabilan
kesejahteraan ekonomi
masyarakat.
menimbulkan
Dalam
ketidakpastian
jangka dan
panjang ini
akan
menimbulkan pengaruh buruk terhadap perkembangan ekonomi. Untuk menghindari terwujudnya masalah-masalah tersebut usaha-usaha perlulah dilakukan agar siklus kegiatan perusahaan bergerak dengan lebih stabil.
2.2
Tahap-Tahap Konjungtur Tahap – tahap konjungtur dibagi menjadi empat tahap yaitu : 1. Tahap Depresi atau Kemerosotan Kegiatan ekonomi semakin merosot yang terjadi karena banyak produksi berkurang,
banyak
perusahaan
pengangguran. Karena
tutup
pendapatan
karena
masyarakat
rugi,
banyak
terjadi
berkurang, permintaan
masyarakat sedikit, sehingga penjualan hanya sedikit. Harga barang merosot dan dalam hal ini pandangan para pengusaha menjadi sangat pesimis. Kegiatan ini juga disebut sebagai “konjungtur rendah”. Adapun ciri – ciri perekonomian pada kondisi depresi :
Tingginya pengangguran
Kapasitas produksi yang menganggur cenderung tidak beroperasi dari pada mengalami kerugian besar
Rasa pesimis yang mendalam dikalangan para pengusaha
3
2. Tahap Ekspansi (Prosperity) Yaitu tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau pertumbuhan yang cepat sampai tercapai puncak kegiatan (sering juga disebut“boom” atau”hausse”). Tetapi setelah beberapa waktu mulai timbul kemacetan – kemacetan dan hambatan – hambatan yang akhirnya menyebabkan situasi berubah atau berbalik menjadi kemunduran. Adapun ciri – ciri perekonomian pada kondisi ekspansi :
Tingkat permintaan agregat kuat dan naik
Peningkatan permintaan untuk barang-barang impor dan jasa
Meningkatnya investasi dan keuntungan perusahaan
Meningkatnya produtivitas
3. Tahap Resesi atau Kelesuan Semula kemacetan – kemacetan yang timbul menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhenti (stagnasi) dan / atau mundur sedikit. Kalau kelesuan itu berlangsung lama, dimana semua sektor ekonomi ikut terkena dampak, maka kelesuan
tersebut
dapat
menjadi
kemerosotan.
Adapun
ciri – ciri
perekonomian pada kondisi resesi :
Turunnya daya beli akibat inflasi yang tinggi, harga naik, daya beli turun, masyarakat mengurangi belanja, dan memilih untuk lebih banyak menabung.
Turunnya investasi akibat turunnya konsumsi, produksi berlebihan, investasi tidak diperlukan.
Turunnya kesempatan kerja akibat investasi turun, lowongan kesempatan kerja tidak ada ,pengangguran menjadi meningkat.
4. Tahap Recovery atau Pemulihan Kegiatan ekonomi mulai normal kembali sehingga ada dorongan untuk menghidupkan kembali kegiatan produksi. Dengan demikian pengangguran berkurang jumlahnya. Penjualan mulai bertambah dan harga – harga dapat naik sedikit. Pandangan dunia bisnis menjadi lebih optimis lagi, dan mulai ada lagi pengusaha yang mulai dengan usaha-usaha baru. Kehidupan ekonomi mulai normal kembali. Adapun ciri-ciri perekonomian pada kondisi recovery :
Membaiknya indikator ekonomi
4
Suku bunga turun, inflasi berhasil dikendalikan, gejolak buruh turun, nilai mata uang mulai stabil
Meningkatnya investasi Adanya
stimulus
rangsangan
ekonomi
(melalui
pengeluaran
pemerintah), bagusnya indikator makro, pelaku usaha mulai optimis akan hari kedepannya dan perusahaan mulai mengkaji investasi baru.
Berdasarkan hal tersebut siklus eknomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen: 1.
Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion) Pemulihan
ekonomi
(recovery)
ditandai
dengan
gerakan
perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut 2. Titik Puncak atau Kulminasi (Peak) Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya. Suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali. 3. Gerakan Menurun (Downturn atau Recession) Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang-kadang gerakan penurunan ini disebut resesi (recession), bila terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
5
4. Titik Terendah (Trough) Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik terendah, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.
2.3
Teori Terjadinya Konjungtur 1. Jevons dan Moore (1923): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya perubahan alam 2. Pigou (1927): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya faktor psikologis para pelaku bisnis (harapan pesimistis atau optimistis) 3. Mitchell (1951): Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sistem ekonomi kapitalis-liberalis. 4. Malthus (1936): penyebab munculnya krisis ekonomi karena adanya kekurangan
konsumsi
(under
consumption).
Alasan:
sektor
industri
manufaktur makin berkembang dan masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi pada sektor tersebut. 5. Hawtrey (1928) dan Friedman (1957): Fluktuasi ekonomi disebabkan oleh sistem moneter dan sistem kredit. 6. Shcumpeter (1934) menyebut penyebab utama tidak stabilnya inovasi teknologi. 7. Lucas danBarro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997): Ekspektasi masyarakat yang rasional sebagai penyebab fluktuasi ekonomi. 8. Keynes : Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan akibat. Penyebab utama adalah tidak stabilnya investasi. 9. Siklus konjungtur kegiatan ekonomi menurut Ellis (1991) berbeda-beda :
Kondratif: setiap 50 tahun sekali
Juglar: 11 tahun sekali
Kitchin: 4 tahun sekali
Batra (1990): 60 tahun sekali
Mubyarto: 7 tahun sekali untuk perekonomian Indonesia
6
2.4
Pengelolaan Konjungtur Siklus ekonomi tidak dapat terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak
naik
turun
output
diusahakan
tidak
terlalu
lebar,
sementara
kecenderungan output jangka panjang terus meningkat. Sumbu vertikal dalam diagram adalah output riil. Sedangkan garis lurus adalah trend output natural. Pada awalnya, memang fluktuasi output sangat besar, karena simpangan siklus selama periode sangar besar. Namun karena pengelolaan yang baik, maka simpangan dalam periode selanjutnya mengecil, sementara ekonomi mampu mempertahankan pertumbuhan hangka panjangnya karena output natural terus menigkat. 1. Kebijakan Jangka Pendek
Target utama kebijakan jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output natural (output gap). Melalui kebijakan fiskal
dan
moneter,
yang
mempengaruhi
permintaan
dan
penawaran agregat jangka pendek.
7
2. Kebijakan Jangka Panjang
Target
yang
ingin
dicapai
dalam
jangka
panjang,
selain
memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Melalui kebijakan fiskal dan moneter,
yang
menstimulasi
penawaran
(bantuan
kredit,
peningkatan SDM dan kesehatan).
8
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan perusahaaan (business
cycle).
Dalam
jangka
panjang
ketidakstabilan
ekonomi
menimbulkan ketidakpastian dan ini akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap perkembangan ekonomi. Untuk menghindari terwujudnya masalahmasalah tersebut usaha-usaha perlulah dilakukan agar siklus kegiatan perusahaan bergerak dengan lebih stabil. Tahapan-tahapan konjungtur terdiri dari tahap depresi atau kemerosotan, tahap ekspasi atau prosperity, tahap resesi atau kelesuan, dan recovery atau pemulihan. Dari tahapan tersebut akan menimbulkan gelombang konjungtur atau siklus ekonomi yang terdiri dari beberapa elemen yaitu gerakan menaik, titik puncak, gerakan menurun dan titik terendah. Berdasarkan hal tersebut teori terjadinya konjungtur terdiri dari semua aspek baik itu alam, sistem pemerintaahan, maupun waktu dan yang lainnya. Pengelolaan konjungtur dapat melalui jangka pendek dan jangka panjang.
3.2
Saran Menanggapi ketidakpastian dalam siklus ekonomi atau lebih dikenal dengan konjungtur, maka sangat diperlukan akan penanganan yang dini, meskipun tidak dapat memulihkan segera. Ini berarti pengelolaan akan konjungtur tersebut agar lebih bisa menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno,Sadono.2013. MAKROEKONOMI Teori Pengantar Edisi 3.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada Gilarso.T.2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro.Yogyakarta:Kanisius
10