PENDAHULUAN Sejak Januari 2010, Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas antara China dan negara-n negara-nega egara ra ASEAN ASEAN yang yang lebih lebih dikenal dikenal dengan dengan ACFT ACFTA A (ASEA (ASEAN-C N-China hina Free Free Trade Trade Agreement). Saat ini terjadi polemic terkait implementasi ACFTA terutama dikaitkan dengan kesiapan kesiapan para pelaku pelaku usaha di di berbagai berbagai sector industri. industri. Dampak Dampak dari dari perdagangan perdagangan bebas bebas ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan asing dengan bebas masuk dan bersaing di dalam negeri yang mengakibatka mengakibatkan n semakin semakin tingginya tingginya tingkat tingkat persaingan persaingan bisnis lokal maupun maupun global. global. Seiring Seiring
perkem perkemban bangan gan tersebut tersebut diikuti diikuti pula oleh oleh berkem berkemban bangny gnyaa ilmu pengetah pengetahuan uan dan
teknologi teknologi yang membawa perubahan dalam berbagai berbagai aspek kehidupan. kehidupan. Perubahan Perubahan di berbagai berbagai sektor sektor seperti seperti ekonomi, ekonomi, teknologi, teknologi, politik, politik, budaya, budaya, dan kondisi kondisi dari situasi pasar semakin semakin terlihat terlihat jelas jelas di berbag berbagai ai sektor sektor indust industri ri saat saat ini. Peruba Perubahan han dalam dalam dunia dunia usaha usaha yang yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi, sedangkan masalah sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah bagaimana perusahaan tersebut tersebut menarik pelanggan dan mempertahankan mempertahankanya ya agar perusahaan tersebut tersebut dapat bertahan bertahan dan berkembang untuk mencapai tujuannya. Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkan sebagai salah satu pasar terbesar di dunia. Peluang Yamaha untuk mendominasi mendominasi pasar di masa depan terbentang luas, luas, karena karena Yamaha Yamaha mengut mengutamak amakan an kualita kualitas, s, kesemp kesempurn urnaan aan produk produk,, inovas inovasii tanpa tanpa henti, henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi "Semakin Di Depan". Investasi dalam fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung pendukung yang yang terus dikembang dikembangkan, kan, membuktik membuktikan an tingginya tingginya komitmen komitmen kami kami untuk mencapai mencapai sasaran : a. Fasilitas produksi seluas lebih dari 300.000 m 2
b. Lebih dari 6000 6000 teknisi teknisi dan dan Staff yang yang terlatih terlatih c. Tiga Tiga jalur jalur perakita perakitan n yang yang berop beroperas erasii selama selama 24 jam jam d. Kapasitas Kapasitas produk produksi si lebih lebih dari dari 3.500 3.500 seped sepedaa motor motor per hari e. Dukun Dukungan gan fasilitas fasilitas penunjang penunjang yang lengkap lengkap,, misalny misalnya: a: penelit penelitian ian dan pengem pengemban bangan gan,, pelatihan khusus khusus dan fasilitas fasilitas penunjang penunjang modern modern 1
f.
Inventaris suku cadang yang besar dan lengkap Yamaha Indonesia memiliki komitmen untuk menyumbangkan sesuatu yang berguna
bagi
masyarakat.
Selain
mendukung
berbagai
program
sosial
juga
menyediakan
kursus/pelatihan kepada mahasiswa mengenai teknik sepeda motor. Dengan fasilitas yang sama kami juga memberikan pelatihan teknik kepada individu perorangan di luar perusahaan Yamaha, berupa bimbingan bagi mereka yang berminat untuk menjalankan usaha kecil pelayanan dan perawatan sepeda motor (bengkel). PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) berhasil memenuhi kuota target penjualannya selama tahun 2007 sebanyak 1.880.000 unit. Bahkan jumlah tersebut tercapai sebelum tutu buku tahun 2007. Dengan sukses ini, perusahaan yang telah menjual sepeda motor sejak 33 tahun lalu ini mampu membuktikan kekuatannya dalam persaingan industri automotif Indonesia, khususnya sepeda motor. Persaingan yang semakin dinamis dalam dunia bisnis terjadi pada seluruh industri baik barang maupun jasa termasuk didalamnya industri sepeda motor. Industri sepeda motor, dituntut untuk dapat menyesuaikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi terus bertambah. Alat transportasi praktis ini sudah menjadi kebutuhan
bagi
masyarakat.
Maka
tidak mengherankan jika kendaraan seperti motor yang dinilai praktis dengan harga terjangkau menjadi pilihan masyarakat sebagai alternatif kendaraan dalam menjalankan berbagai aktivitas dan dampaknya pasar motor nasional pun meningkat. Perkembangan industri sepeda motor dapat dilihat
pada Tabel 1 volume produksi sepeda
motor
anggota Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia (AISI) selaku lembaga tertinggi seluruh Agen Tunggal Pemilik Merek (ATPM) di Indonesia: TABEL 1 VOLUME PRODUKSI, PENJUALAN NASIONAL DAN EKSPOR SEPEDA MOTOR ANGGOTA AISI 2006-2010 Tahun 2006 2007 2008 2009
Produksi 4.458.88 4.722.52 6.264.26 5.884.02
Pen ualanNasional 4.428.274 4.688.263 6.215.831 5.881.777
Eks or 42.448 25.632 64.968 29.815 2
2010 7.395.39 7.398.644 29.395 Krisis finansial pasar global pada tahun 2009 menyebabkan melemahnya daya beli masyarakat yang menyebabkan penjualan
sepeda motor
mencapai 5.884.021 unit dari
sebelumnya pada tahun 2008 yaitu 6.264.265 unit. Krisis finansial ini menyebabkan industri sepeda motor Indonesia mengalami
kemunduran dengan menyusutnya penjualan sebagai
akibat dari kebijakan uang ketat yang diterapkan oleh pemerintah yang memaksa bank-bank dan perusahaan leasing untuk meletakkan rem
pada ekspansi kredit. Sedangkan 80%
pembelian motor baru di Indonesia dilakukan dengan cara kredit. Seiring dengan membaiknya perekonomian nasional tahun 2010 penjualan mengalami kenaikan yang signifikan yaitu mencapai 7.395.390
unit.
Hal ini mengindikasikan bahwa meningkatnya jumlah pemakai sepeda motor menunjukan trend yang terus berkembang dalam industri sepeda motor yang menyebabkan persaingan antara produsen semakin tinggi. Berdasarkankan data penjualan yang diperoleh dari AISI
terdapat empat produsen motor yang mendominasi pasar sepeda motor di
Indonesia diantaranya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki. Berikut persaingan industri sepeda motor ditunjukan dari besarnya penjualan dan pangsa pasar sepeda motor berdasarkan merek dan kategori disajikan pada Tabel 2 : TABEL 2 PENJUALAN DAN PANGSA PASAR MOTOR BERDASARKAN MEREK Merek
Tahun 2007 Unit
Honda Yamaha
Tahun 2008 %
Unit
Tahun2009 %
Unit
Tahun 2010 %
Unit
%
2.141.01 1.833.50
45,6 39,1
2.874.57 2.465.54
46, 39,
2.704.09 2.674.89
45,9 45,4
3.418.63 3.345.68
46,2 45,2
637.03
13,5
793.74
12,
438.15
7,
526.00
7,1
Kawasaki
38.31
0,8
81.96
1,
61.21
1,0
87.00
1,1
Other
38.39
0,8
0,0
21.32
0.2
10
2 10
3.41
4.688.26
6 6.215.86
5.881.77
10
7.398.64
10
Suzuki
Total
Tabel 1.2 menunjukan dari tahun ke tahun Honda selalu unggul memimpin penjualan, tahun 2010 pangsa pasar mencapai 46,21% dan mengalami kenaikan sebesar 0.24% sedangkan Yamaha meraih 45,22% berselisih 0,99% dengan pangsa pasar Honda. Untuk Suzuki penjualan mencapai 7,11% dan Kawasaki memperoleh pangsa 0,28% sedangkan Kanzen dan merek 3
lainnya memperoleh pangsa pasar 0,28% dari total penjualan nasional. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan Honda masih menjadi market leader di pasar otomotif roda dua. Data tersebut menunjukan Yamaha mengalami peningkatkan penjualan dan pangsa pasar yang sangat tinggi. Terbukti dengan volume penjualan dan pangsa pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi tantangan bagi Honda untuk bisa tetap mempertahankan posisi penguasa pasar. Bila produsen Honda tidak segera mengambil strategi yang tepat, maka tidak menutup kemungkinan penjualan Yamaha akan melebihi Honda. Yamaha yakin akan segera menjadi pusat ekspor CBU, mesin dan komponen ke negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus meningkatkan kinerja dalam aktifitas produksi dan penjualan secara domestik maupun global. Untuk menjadi "Semakin Di Depan", Yamaha harus unggul dalam kompetisi produk, kualitas, layanan, serta layanan pasca penjualan. Sehingga citra Yamaha sebagai motor yang nyaman dikendarai dan memberi perasaan bangga dapat terbentuk. Dalam menghasilkan target penjualan tahun demi tahun Yamaha selalu membuat strategi-strategi bagaimana caranya meningkatkan penjualan. Hal ini dibuktikan dengan penganugerahan Sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2001 yang lalu. Untuk menjangkau negara yang terdiri lebih dari 13.000 pulau, tentunya membutuhkan jaringan kerja Dealer dan Sub-Dealer yang terpadu. Untuk memastikan bahwa konsumen kami di seluruh pelosok Nusantara dapat menikmati standar kualitas yang sama untuk setiap produk dan pelayanan, maka kami telah menunjuk pihak-pihak yang profesional dan dapat diandalkan sebagai mitra kerja. Melalui jaringan lebih dari 800 Dealer, kami menyediakan dukungan pelayanan yang lengkap, termasuk jasa perawatan dan penyediaan suku cadang. a. Lebih dari 800 Dealer di Indonesia b. Layanan jasa perawatan dan suku cadang yang lengkap c. Lebih dari 140.000 jenis suku cadang Oleh karena itu, para marketing harus meningkatkan kinerja kerja lagi agar dapat mencapai target sesuai yang diinginkan perusahaaan. Dengan melakukan tindakan yang positif dan inisiatif dalam berbagai cara melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan sebagai fokus utama dalam layanan untuk dapat mempertahankan keberadaannya dipasar yang begitu kompetitif ini. STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
4
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Menurut William J. Stanton, menyatakan Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang adan maupun pembeli potensial (Swastha, 1997: 5). Berbagai kegiatan dan upaya dilakukan dalam pemasaran, semuanya itu dilakukan dalam meningkatkan penjualan yang mengutungkan pihak perusahaan begitu juga dengan pihak konsumen. Oleh sebab itu, bauran komunikasi pemasaran disebut juga dengan bauran promosi (promotion mix) merupakan perpaduan khusus, antara lain: 1. Personal selling , penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan
menjual dan membina hubungan dengan pelanggan. 2. Advertising , segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan,
barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor. 3. Sales promotion, insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan
dari suatu produk atau jasa. 4. Publisitas, bentuk komunikasi non-personal dalam bentuk berita atau newstory from
yang berhubungan dengan organisasi tertentu ditransmisi melalui perantara media massa dan tidak dipungut bayaran sama sekali.
MEREK DAN EKUITAS MEREK Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu, dengan demikian membedakannya dari barang-barang dan jasa yang dihasilkan para competitor (Aaker, 1997: 9). Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah dan mengurangi nilai yang diberikan oleh
5
sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan (Aaker, 1997: 2223). Agar aset dan liabilitas mendasari ekuitas merek, keduanya mesti berhubungan dengan nama atau symbol sebuah merek. Walau begitu, keduanya bisa dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu: 1. Loyalitas merek (Brand Loyalty) 2. Kesadaran merek (Brand Awareness) 3. Kesan kualitas (Perceived Quality) 4. Asosiasi-asosiasi merek (Brand Association) 5. Aset-aset merek lainnya (Other Proprierty Brand Assets) Empat elemen brand equity di luar aset-aset merek lainnya dikenal dengan elemenelemen utama dari brand equity. Elemen brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut. Bagi perusahaan, ekuitas merek memiliki potensi untuk menambah nilai dengan cara, yaitu: 1. Ekuitas merek dapat memperkuatkan program memikat para konsumen baru, atau merangkul kembali konsumen lama. 2. Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir dapat menguatkan loyalitas merek. Persepsi kualitas, asosiasi merek, dan nama yang terkenal dapat memberikan alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan penggunaan. 3. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual produk pada harga optimum (premium pricing) dan mengurangi ketergantungan pada promosi. 4. Ekuitas merek dapat memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan perluasan merek. 5. Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi saluran distribusi
6
TEORI AIDDA Menurut Effendy (1999: 89), AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Descision (keputusan), Action (tindakan/kegiatan). Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak membaca dan melakukan action apa yang dianjurkan pihak penyusun berita atau tajuk artikel, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention). Sebuah iklan akan memberikan efek bagi responden yang mendengarkan, atau menyaksikan sebuah iklan. Adapun efek sebuah iklan menurut Frank Jefkins (1996: 234-235), adalah: 1. Perhatian (Attention), Suatu iklan berhasil memenangkan perhatian, memecahkan
perhatian pembaca dari berita editorial atau iklan lain bila iklan tersebut menarik pembaca. Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi, atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu diletakkan pada posisi yang tepat. 2. Ketertarikan (Interest), Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat
kreatif ini guna membuat orang tertarik pada iklan kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa keterkaitan mereka. 3. Keinginan (Desire), Pembaca harus dibuat dari sekedar merasa tertarik dan terpikat,
mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. 4. Keyakinan (Decision), Iklan akan sangat bagus bila mampu menciptakan untuk
membeli, memiliki, atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun juga perlu menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan.
7
5. Tindakan (Action), Iklan mampu menimbulkan respon. Iklan cetak bersifat statis dan
tidak mudah untuk membuat pembaca untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang diinginkan.
Pada pentahapan ini mengandung maksud bahwa komunikasi itu hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention). Dalam hal ini komunikator harus dapat menimbulkan daya tarik. Oleh karena itu, iklan harus mempergunakan trik-trik khusus untuk menimbulkan perhatian calon pembeli (Jefkins, 1996: 82), seperti: 1. Menggunakan headline yang mengarah. 2. Menggunakan slogan yang mudah diingat. 3. Menonjolkan selling point suatu produk. 4. Menggunakan huruf tebal.
MODEL TEORITIS
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk suatu model teoritis sebagai berikut:
Variabel Bebas ( X ) Strategis Komunikasi Pemasaran Sepeda Motor Yamaha
±
Variabel Terikat ( Y ) Tindakan Membeli
Gambar 1 Model Teoritis
Keterangan: X : variabel bebas Y : variabel terikat 8
± : kuat-lemahnya hubungan
TABEL 3 OPERASIONAL VARIABEL Variabel Teoritis
Variabel Operasional
1. Variabel Bebas (X)
a. Personal Selling
Strategis Komunikasi Pemasaran Sepeda Motor Yamaha
b. Advertising c. Sales Promotion
2. Variabel Terikat (Y)
d. Publisitas a. Perhatian (Attention)
Tindakan Membeli
b. Ketertarikan (Interest) c. Keinginan (Desire) d. Keyakinan (Decision) e. Tindakan (Action)
KESIMPULAN Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas antara China dan negara-negara ASEAN yang lebih dikenal dengan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) mulai tahun 2010. Strategi pemasaran pada suatu industri itu sangat penting guna mempertahankan dan mengembangkan suatu usaha mulai dari Personal selling, Advertising, Sales promotion, dan Publisitas Merek dari suatu produk memiliki potensi untuk meningkatkan/menambah nilai dengan cara :
9
1. Dapat memperkuatkan program memikat para konsumen baru, atau merangkul
kembali konsumen lama. 2. Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir dapat menguatkan loyalitas merek. Persepsi kualitas, asosiasi merek, dan nama yang terkenal dapat memberikan alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan penggunaan. 3. Memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual produk pada harga
optimum (premium pricing) dan mengurangi ketergantungan pada promosi. 4. Dapat memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan perluasan merek. 5. Dapat memberikan dorongan bagi saluran distribusi
DAFTAR PUSTAKA ___, Pasar Bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_bebas. (diakses tanggal 14 April 2012). ___, repository.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601934_chapter1.pdf. (diakses tanggal 14 April 2012). Mauludin, Salam Kata Mauludin Yamaha. http://yamaha-mio-matic.blogspot.com/2009/03/ salam-kata-mauludin.html. (diakses tanggal 14 April 2012). ___, Penjualan Dan Pangsa Pasar Motor Berdasarkan Merek . http://permanas.wordpress.com/2008/03/05. (diakses tanggal 14 April 2012). ___, Sistem Ekonomi Pasar Bebas. http://www.scribd.com/doc/35271773/Sistem-EkonomiPasar-Bebas. (diakses tanggal 14 April 2012). Indah Sri Wulandari, Menggugat Ekonomi Pasar Bebas. http://iswekon.wordpress.com/2009/01/21/menggugat-ekonomi-pasar-bebas/ . (diakses tanggal 14 April 2012).
10
EKONOMI INDUSTRI STRATEGI PERSAINGAN PASAR SEPEDA MOTOR YAMAHA DENGAN SEPEDA MOTOR MEREK LAIN
Disusun oleh :
Bimo Handiko Satrio Tricakti 093112320150006
FAKULTAS BIOLOGI
11
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2012
12