BAB I PENDAHULUAN
Manusia telah mengkonsumsi kafein sejak zaman batu. Manusia purba menemukan bahwa mengunyah biji, kulit kayu atau daun dari tanaman tertentu memb member erii
efek efek
meng mengur uran angi gi
rasa rasa
lela lelah, h,
mens mensti timu mula lasi si
kewa kewasp spad adaa aan n
dan dan
mening meningkat katkan kan mood. mood. Tidak Tidak lama lama kemudi kemudian, an, ditemu ditemukan kan bahwa bahwa efek tersebu tersebutt meningkat bila tanaman tertentu diseduh dengan air panas. Berbagai kebudayaan kuno kuno telah telah mengon mengonsum sumsi si kafein kafein dalam dalam berbag berbagai ai wujud. wujud. Dinast Dinastii China China sudah sudah mengko mengkonsu nsumsi msi kafein kafein dalam dalam wujud wujud teh sejak sejak 3000 3000 tahun tahun sebelu sebelum m masehi masehi.. Kerajaan-kerajaan di wilayah Timur Tengah juga telah mengonsumsi kopi yang berasal dari Ethiopia sejak abad ke-9. Selanjutnya melalui jalur perdagangan kuno kebiasaan mengkonsumsi kopi dan teh menyebar ke Eropa. 1 Tahun 1819, seorang alkemis Jerman bernama Friedrich Ferdinand Runge berhasil mengisolasi kafein murni untuk pertama kalinya, dan menamai senyawa tersebut “kaffein”. Struktur kafein baru ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh Herman Hermann n Emil Emil Fische Fischer, r, yang yang juga juga merupa merupakan kan orang orang pertam pertamaa yang yang berhas berhasil il menemukan cara sintesis totalnya. Karya Fiscer ini dihadiahi Nobel pada tahun 1902. 1 Konsumsi kafein secara global diperkirakan sebanyak 120.000 ton per tahun, sehingga zat psikoaktif paling populer di dunia. Jumlah ini setara dengan satu porsi minuman kafein bagi setiap orang, per hari. Kafein memiliki efek pada sistem saraf pusat dan stimulan metabolik, dan digunakan baik sebagai penenang dan mengurangi kelelahan fisik dan mengembalikan kewaspadaan mental saat kelemahan atau mengantuk terjadi. Kafein dan turunan methylxanthine lainnya juga digunakan pada bayi yang baru lahir untuk mengobati apnea dan denyut jantung tidak teratur.
1
1
Kafe Kafein in mera merang ngsa sang ng sist sistem em sara saraff pusa pusatt di ting tingka katt yang yang lebi lebih h ting tinggi gi,, sehingga kewaspadaan meningkat dan terjaga, pemikiran lebih cepat dan lebih jelas, jelas, meningkatk meningkatkan an fokus, fokus, dan koordinasi koordinasi tubuh tubuh yang lebih baik, dan kemudian kemudian pada pada tingka tingkatt sumsum sumsum tulang belaka belakang ng pada pada dosis dosis yang yang lebih lebih tinggi tinggi.. Kafein Kafein memiliki banyak kegunaan, dengan perumusan supositoria dari ergotamine tartrat dan kafein (untuk menghilangkan migrain) serta chlorobutanol dan kafein (untuk pengobatan gravidarum).
1,2
2
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Kafein
Kafei Kafein n adal adalah ah seny senyaw awaa alkal alkaloid oidaa turu turuna nan n xant xantin inee (bas (basaa purin purin)) yang yang berwuj berwujud ud kristal kristal berwarn berwarnaa putih. putih. Kafein Kafein bersifat bersifat psikoa psikoakti ktif, f, diguna digunakan kan sebaga sebagaii stimulan sistem saraf pusat dan mempercepat metabolisme (diuretik). Konsumsi kafein kafein berguna berguna untuk untuk mening meningkat katkan kan kewasp kewaspada adaan, an, menghi menghilang langkan kan kantuk kantuk dan menaikkan mood . Overdosis kafein akut, biasanya lebih dari 300 mg per hari, dapat menyebabkan menyebabkan sistem saraf pusat terstimulasi terstimulasi secara berlebihan. berlebihan. Kondisi ini disebut disebut keracunan kafein, gejalanya antara lain gelisah, gugup, insomnia, emosional, urinasi berlebihan, gangguan pencernaan, otot berkedut, denyut jantung yang cepat dan tidak tidak teratur teratur.. Gejala Gejala yang yang lebih lebih parah parah adalah adalah munculn munculnya ya depresi depresi,, disorie disorienta ntasi, si, halusinasi dan dampak fisik seperti kerusakan jaringan otot rangka. 1 Kafein ditemukan pada biji, daun dan buah pada berbagai tanaman. Kafein diprod diproduks uksii tanama tanaman n sebaga sebagaii pestis pestisida ida alami alami untuk untuk pertah pertahana anan n diri diri terhad terhadap ap serangga yang memakan tanaman tersebut. Tanaman yang mengandung kadar kafein tinggi antara lain kopi ( Coffea arabica ), teh (Camellia sinensis ), coklat (Theobroma cacao ) dan kola (Cola acuminata ). 1,2,3 Atom Atom nitrog nitrogen en pada pada kafein kafein bentuk bentuknya nya planar planar karena karena terleta terletak k di orbita orbita hibr hibrid id sp3. Hal Hal ini ini meny menyeb ebab abka kan n mole moleku kull kafei kafein n memi memili liki ki sifa sifatt arom aromat atik ik.. Umumnya kafein diperoleh sebagai produk sampingan proses dekafeinasi kopi, karena itu kafein jarang disintetis. 3
3
Tabel. Kandungan Kafein dalam beberapa Produk Minuman1 Produk
Secangkir Kopi
Kandungan Kafein 85 mg
Secangkir Teh
35 mg
Sebotol Coca-cola
35 mg
Minuman energi (Kratingdaeng, M-150, Galin Bugar, dll)
50 mg
Kopi Instan
2.8 – 5.0%
Kopi Moka (mentah)
1.08%
Kopi Moka (sangrai)
0.82%
Kopi Robusta Jawa
1.48%
Kopi Arabika
1.16%
Kopi Liberika (mentah)
1.59%
Kopi Liberika (sangrai)
2.19%
2.2 Metabolisme Kafein dalam Tubuh
Waktu aktu paru paruh h kafe kafein in wakt waktu u yan yang diper iperlu luk kan untu ntuk tubu tubuh h untu ntuk menghilangkan setengah hingga keseluruhan dari jumlah kafein sangat bervariasi antar individu individu berdasarkan berdasarkan faktor-faktor faktor-faktor seperti seperti umur, fungsi hati, kehamilan, kehamilan, beberapa obat bersamaan, dan tingkat enzim dalam hati yang dibutuhkan untuk metabolisme kafein. Pada orang dewasa yang sehat, waktu paruh kafein sekitar 49 jam. Pada wanita menggunakan kontrasepsi oral, meningkat menjadi jam 5-10, dan pada wanita hamil waktu paruhnya adalah sekitar 9-11 jam. Kafein dapat menumpuk menumpuk pada individu individu dengan penyakit hati yang berat, meningkatk meningkatkan an waktu paruh sampai 96 jam. Pada bayi dan anak-anak muda, waktu paruh dapat lebih lama dibandingkan orang dewasa, waktu paruh pada bayi baru lahir mungkin selama 30 jam. Faktor-faktor lain seperti merokok dapat mempersingkat waktu paruh paruh kafein kafein.. Fluvox Fluvoxami amine ne mengur mengurang angii pengel pengeluar uaran an kafein kafein 91,3%, 91,3%, dan lama lama eliminasi waktu paruh dengan 11,4 kali lipat (dari 4,9 jam sampai 56 jam).
4
4
Kafein dimetabolisme di hati oleh sistem enzim sitokrom P450 oksidase (lebih spesifik dikenal isozim 1A2) menjadi tiga metabolik dimethylxanthines, yang masing-masing memiliki efek sendiri pada tubuh: •
Para Paraxa xant nthi hine ne
(84% (84%): ):
memi memili liki ki
efek efek
lipo lipoli lisi sis, s,
yang yang
meny menyeb ebab abka kan n
peningkatan gliserol dan bebas kadar asam lemak dalam plasma darah. •
Theobromine (12%): Dilatasi pembuluh darah dan volume urin meningkat.
Theobromine juga merupakan alkaloid utama dalam biji kakao. •
Teof Teofil ilin in (4%) (4%):: mele melema mask skan an otot otot polo poloss dari dari salu salura ran n pern pernap apas asan an,, dan dan
digunakan digunakan untuk mengobati asma. Dosis terapi teofilin adalah lebih besar diperoleh dari metabolisme kafein. 1
Masing Masing-ma -masin sing g metabo metabolit lit selanj selanjutn utnya ya dimeta dimetabol bolism ismee dan kemudi kemudian an dikeluarkan dalam urin.
2.3 Pengaruh Kafein pada Susunan Saraf Pusat
Kafein adalah antagonis reseptor sistem saraf pusat yaitu neurotransmitter adenosine. Pada seseorang yang secara teratur mengkonsumsi kafein secara terusmenerus dengan secara substansial akan meningkatkan jumlah reseptor adenosin dalam sistem saraf pusat. Peningkatan jumlah reseptor adenosin membuat tubuh lebih sensitif terhadap adenosin, dengan dua konsekuensi utama. Pertama, efek stimulasi stimulasi kafein secara substansi substansial al berkurang, berkurang, sebuah fenomena yang dikenal sebagai adaptasi toleransi. Kedua, karena respon adaptif untuk membuat kafein individu individu jauh lebih sensitif sensitif terhadap terhadap adenosin, adenosin, pengurangan pengurangan konsumsi konsumsi kafein seca secara ra efekt efektif if akan akan meni mening ngka katk tkan an efek efek fisi fisiol olog ogis is norm normal al aden adenos osin in,, yang yang mengakibatkan gejala penghentian (withdrawal symptoms ). 1,4 Umumny Umumnya, a, adenos adenosin in memilik memilikii efek efek pengh penghamb ambata atan n dalam dalam sistem sistem saraf saraf pus pusat at (SSP (SSP). ). Efek Efek stim stimul ulas asii kafe kafein in,, teru teruta tama ma (wal (walau aupu pun n tida tidak k selu seluru ruhn hnya ya))
5
berhubungan dengan penghambatan atas adenosin dengan mengikat pada reseptor yang sama, dan karenanya secara efektif memblokir reseptor adenosin dalam SSP. Pen Penuru urunan nan
akti aktivi vita tass
aden adeno osin sin
men menyeb yebabka abkan n
menin ening gkatn katnya ya
akti aktivi vita tass
neurotransmitter dopamin dan glutamat. 5
Gambar 1. Molekul Kafein dan Adenosin
Tole Tolera rans nsii kafe kafein in berk berkem emba bang ng sang sangat at cepa cepat, t, teru teruta tama ma di kala kalang ngan an pengk pengkons onsums umsii kopi kopi berat berat dan konsum konsumen en minuma minuman n energi energi.. Toleran Toleransi si lengka lengkap p untuk tidur efek gangguan kafein berkembang setelah mengkonsumsi 400 mg kafein 3 kali sehari selama 7 hari. Toleransi sempurna terjadi efek subjektif kafein setelah mengkonsumsi 300 mg 3 kali per hari selama 18 hari. Dalam eksperimen lain, toleransi kafein yang sempurna terjadi setelah mengkonsumsi 750-1200 mg per hari sedangkan toleransi kafein tidak sempurna terjadi pada mereka yang mengkonsumsi dengan dosis lebih dari rata-rata.
3
Kare Karena na aden adenos osin in berfu berfung ngsi si untu untuk k meng mengat atur ur teka tekana nan n dara darah h deng dengan an menyebabkan vasodilatasi, peningkatan efek adenosin karena penghentian kafein menyebabkan pembuluh darah kepala membesar, yang menyebabkan kelebihan darah di kepala dan menyebabkan sakit kepala dan mual. Mengurangi aktivitas katekolamin dapat menyebabkan perasaan lelah dan kantuk. Penurunan tingkat serotonin saat kafein dihentikan dapat menyebabkan kegelisahan, lekas marah, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, dan motivasi berkurang untuk memulai
6
atau untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari; dalam kasus yang ekstrim dapat menyeb menyebabk abkan an depres depresii ringan ringan.. Bersam Bersama-sa a-sama, ma, efek ini telah telah dikena dikenall sebaga sebagaii "crash". 1,6 Gejala penghentian (withdrawal sympton ) mungkin termasuk sakit kepala, lekas marah, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, mengantuk, insomnia dan nyeri di perut, tubuh bagian atas, dan sendi dapat muncul dalam waktu 12 sampai 24 jam setelah penghentian asupan kafein, puncaknya pada 48 jam, dan biasanya berakhir sampai lima hari, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk reseptor adenosin di otak kembali ke tingkatan "normal", yaitu keadaan tidak dipengaruhi oleh kafein. Analgesik, seperti aspirin, bisa menghilangkan gejala sakit, dan dapat pula digunakan kafein dalam dosis rendah. Paling efektif adalah kombinasi antara keduanya analgesik dan kafein dosis rendah.
6
Ini bukan bukan satu-satuny satu-satunyaa kasus kasus di mana kafein meningkatk meningkatkan an efektivitas efektivitas obat. Kafein 40% lebih efektif dalam mengurangi sakit kepala dan membantu tubuh menyerap obat sakit kepala lebih cepat, serta memberi efek lebih cepat. Oleh karena itu, banyak obat sakit kepala memasukkan kafein dalam ramuannya. Kafein juga digunakan dengan ergotamine dalam pengobatan sakit kepala migrain serta mengatasi rasa kantuk yang disebabkan oleh antihistamin.
7
6
Over Doses Dalam jumlah besar, dan khususnya selama periode yang lama, kafein dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n kond kondis isii yang yang dike dikena nall seba sebaga gaii “caffeinism'' . Caffei Caffeinis nism m biasanya gabungan keadaan ketergantungan kafein dengan berbagai kondisi fisik dan mental yang tidak menyenangkan, termasuk kegelisahan, lekas marah, cemas, geme gemeta tar, r,
hipe hiperr rrefl eflek eksi si
(hyperreflexia ),
inso insomn mnia ia,,
saki sakitt
kepa kepala la,,
alka alkalo losi siss
pernapasan pernapasan,, dan jantung jantung berdebar-deb berdebar-debar. ar. Kafein juga meningkatkan meningkatkan produksi produksi asam asam lambun lambung, g, sehing sehingga ga dalam dalam penggu penggunaa naan n lama lama dapat dapat menyeb menyebabk abkan an tukak tukak lambung, esofagitis erosif, dan penyakit gastroesophageal ref luks. 1,7 Ada empat gangguan gangguan kejiwaan yang disebabkan disebabkan kafein yang telah diakui oleh Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders : intoksikasi kafein, gangguan kecemasan akibat kafein, gangguan tidur akibat kafein, dan gangguan terkait kafein. 7
Keracunan Kafein
Overdosis Overdosis kafein secara akut, lebih dari sekitar sekitar 300 miligram, miligram, tergantung tergantung pada pada berat berat badan badan dan tingka tingkatt tolera toleransi nsi kafein kafein,, dapat dapat mengak mengakibat ibatkan kan keadaa keadaan n stimulasi intoksikasi kafein pada sistem saraf pusat disebut (DSM-IV 305,90), atau bahasa sehari-hari yang "gugup akibat kafein". Gejala keracunan kafein tidak seperti seperti overdo overdosis sis lainny lainnya. a. Gejala Gejala yang yang dapat dapat terjad terjadii termas termasuk uk gelisa gelisah, h, gugup, gugup, gembira berlebihan, insomnia, meningkatnya frekuensi buang air kecil, gangguan pencernaan pencernaan,, alur berpikir dan berbicara berbicara yang kacau, lekas marah, denyut denyut jantung jantung cepat atau tidak teratur, dan agitasi psikomotor.
8
Dalam kasus overdosis overdosis ekstrim, dapat mengakibatkan mengakibatkan kematian. kematian. Dosis letal median (LD 50) diberikan secara oral, adalah 192 miligram perkilogram berat bad badan an pada pada tiku tikus. s. LD
50
kafe kafein in pada pada manu manusi siaa terg tergan antu tung ng pada pada berat berat dan dan
sensit sensitivi ivitas tas indivi individu du dan diperk diperkirak irakan an sekita sekitarr 150 sampai sampai 200 miligr miligram am per
8
kilogram massa tubuh, sekitar 80 hingga 100 cangkir kopi untuk orang dewasa. Meskipun mencapai dosis kafein yang mematikan sangat sulit dengan kopi biasa, kematian akibat kelebihan dosis kafein adalah dari penggunaan pil, dengan gejala serius yang memerlukan rawat inap akibat sedikitnya 2 gram kafein. Peng Pengec ecua uali lian an
pada pada
peng penggu guna naan an
obat obat
sepe sepert rtii
8
fluv fluvox oxam amin ine, e,
yang yang
mengha menghamba mbatt enzim enzim hati hati yang yang bekerja bekerja untuk untuk metabo metabolis lisme me kafein kafein,, sehing sehingga ga meningkatkan efek sentral dan konsentrasi kafein darah secara dramatis hingga 5 kali lipat. Hal ini bukan kontraindikasi, tapi sangat dianjurkan untuk mengurangi asupan asupan minuman minuman berkafein, berkafein, seperti minum satu cangkir kopi akan memiliki efek yang sama seperti seperti minum lima dalam kondisi kondisi normal. normal. Kematian Kematian biasanya biasanya terjadi karena fibrilasi ventrikel karena pengaruh kafein pada sistem kardiovaskular.
1
Pengobatan keracunan kafein berat umumnya berupa pengobatan suportif, memberikan pengobatan gejala langsung. Tapi jika tingkat kafein serum sangat tinggi maka dilakukan dialisis peritoneal, hemodialisis, atau hemofiltration bila memungkinkan. 1
Gangguan Cemas (Anxietas) dan Gangguan Tidur
Dua gangg gangguan uan yang yang jarang jarang akibat akibat kafein kafein yang yang diakui diakui oleh oleh American (APA) adalah adalah “gangg “gangguan uan tidur tidur yang yang diseba disebabka bkan n Psychological Psychological Association Association (APA) kafein” dan gangguan cemas yang disebabkan kafein, yang dapat terjadi karena asupan kafein berlebihan dalam jangka waktu lama.
2
Dalam kasus gangguan tidur karena kafein, terjadi pada seseorang yang seca secara ra tera teratu turr meng mengko kons nsum umsi si kafe kafein in dala dalam m dosi dosiss yang yang cuku cukup p ting tinggi gi dan dan meny enyebab ebabk kan
gan ganggua gguan n
sig signifi nifik kan
pada pada
tidu tidur, r,
cuku cukup p
bera beratt
seh sehing ingga
membutuhkan perhatian klinis. Sebuah studi pada British Journal of Addiction meny menyim impu pulk lkan an bahw bahwaa caffe caffein inis ism m terja terjadi di pada pada satu satu oran orang g dalam dalam sepu sepulu luh h penduduk. 3
9
Efek pada Memori dan Belajar Sebuah studi menemukan bahwa kafein dapat memiliki efek nootropik, menginduksi perubahan tertentu dalam memori dan belajar.
1,2
Para peneliti telah menemukan bahwa konsumsi kafein jangka panjang dengan dosis rendah menyebabkan proses belajar pada hipokampus melambat dan gangguan memori jangka panjang pada tikus. Konsumsi kafein selama 4 minggu juga juga secara secara signif signifika ikan n mengur mengurang angii neurog neurogene enesis sis hippok hippokamp ampal al diband dibanding ingkan kan dengan kontrol selama percobaan. Kesimpulannya adalah bahwa konsumsi jangka panjang dari kafein dapat menghambat belajar pada hipokampus dan sebagian memori melalui penghambatan neurogenesis hippokampal.
1,2
Dalam studi lain, kafein dimasukkan ke neuron tikus secara vitro. Serabut dendri dendritik tik (bagia (bagian n dari dari sel otak otak yang yang memben membentuk tuk koneks koneksii antara antara neuron neuron)) dari dari hipokampus (bagian dari otak yang berhubungan dengan memori) tumbuh dan serabut yang baru terbentuk sebesar 33%. Namun, setelah satu atau dua jam, selsel kembali ke bentuk semula.
2
Studi lain menunjukkan bahwa manusia - setelah menerima 100 miligram kafein - meningkatk meningkatkan an aktivitas aktivitas di daerah otak di bagian lobus frontal, frontal, di bagian jaringan memori bekerja, dan korteks anterior cingulate , bagian dari otak yang mengontrol perhatian. Pengkonsumsi kafein juga melakukan tugas-tugas memori lebih baik. 1 Nam Namun un,, sebu sebuah ah pene peneli liti tian an lain lain menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa kafe kafein in dapa dapatt mengganggu memori jangka pendek. Studi ini menunjukkan bahwa kafein bisa memban membantu tu memori memori jangka jangka pendek pendek ketika ketika inform informasi asi yang yang akan akan diinga diingatt adalah adalah berkaitan dengan pemikiran saat ini, tetapi menghalangi memori jangka pendek ketik ketikaa pemi pemiki kira ran n itu itu tida tidak k berh berhub ubun unga gan. n. Pada Pada dasa dasarn rnya ya,, kons konsum umsi si kafe kafein in meningkatkan kinerja mental yang berkaitan dengan fokus pemikiran sementara dan menurunkan kemampuan berpikir yang luas.
10
4
BAB III KESIMPULAN
Manusia telah mengkonsumsi kafein sejak zaman batu. Manusia purba menemukan bahwa mengunyah biji, kulit kayu atau daun dari tanaman tertentu memb member erii
efek efek
meng mengur uran angi gi
rasa rasa
lela lelah, h,
mens mensti timu mula lasi si
kewa kewasp spad adaa aan n
dan dan
meningkatkan mood. Kafein merangsang sistem saraf pusat di tingkat yang lebih tinggi, sehingga kewaspadaan meningkat dan terjaga, pemikiran lebih cepat dan lebih jelas, meningkatkan fokus, dan koordinasi tubuh yang lebih baik. Kafei Kafein n adal adalah ah seny senyaw awaa alkal alkaloid oidaa turu turuna nan n xant xantin inee (bas (basaa purin purin)) yang yang berwuj berwujud ud kristal kristal berwarn berwarnaa putih. putih. Kafein Kafein bersifat bersifat psikoa psikoakti ktif, f, diguna digunakan kan sebaga sebagaii stimulan sistem saraf pusat dan mempercepat metabolisme (diuretik). Konsumsi kafein kafein berguna berguna untuk untuk mening meningkat katkan kan kewasp kewaspada adaan, an, menghi menghilang langkan kan kantuk kantuk dan menaikkan mood . Overdosis kafein akut, biasanya lebih dari 300 mg per hari, dapat menyebabkan sistem saraf pusat terstimulasi secara berlebihan. Waktu aktu paru paruh h kafe kafein in wakt waktu u yan yang diper iperlu luk kan untu ntuk tubu tubuh h untu ntuk menghilangkan setengah hingga keseluruhan dari jumlah kafein sangat bervariasi antar individu individu berdasarkan berdasarkan faktor-faktor faktor-faktor seperti seperti umur, fungsi hati, kehamilan, kehamilan, beberapa obat bersamaan, dan tingkat enzim dalam hati yang dibutuhkan untuk metabolisme kafein. Pada orang dewasa yang sehat, waktu paruh kafein sekitar 49 jam. Kafein adalah antagonis reseptor sistem saraf pusat yaitu neurotransmitter adenosine. Pada seseorang yang secara teratur mengkonsumsi kafein secara terusmenerus dengan secara substansial akan meningkatkan jumlah reseptor adenosin dalam sistem saraf pusat. pusat. Toleransi Toleransi kafein berkembang berkembang sangat cepat, terutama terutama di kalangan kalangan pengkonsu pengkonsumsi msi kopi berat dan konsumen konsumen minuman energi. energi. Toleransi Toleransi
11
lengkap untuk tidur efek gangguan kafein berkembang setelah mengkonsumsi 400 mg kafein 3 kali sehari selama 7 hari. Gejala penghentian (withdrawal sympton ) mungkin termasuk sakit kepala, lekas marah, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, mengantuk, insomnia dan nyeri di perut, tubuh bagian atas, dan sendi dapat muncul dalam waktu 12 sampai 24 jam setelah penghentian asupan kafein, puncaknya pada 48 jam, dan biasanya berakhir sampai lima hari, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk reseptor adenosin di otak kembali ke tingkatan "normal". Kafein 40% lebih efektif dalam mengurangi sakit kepala dan membantu tubuh menyerap obat sakit kepala lebih cepat, serta memberi efek lebih cepat. Dalam jumlah besar, dan khususnya selama periode yang lama, kafein dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n kond kondis isii yang yang dike dikena nall seba sebaga gaii “caffeinism'' . Caffei Caffeinis nism m biasanya gabungan keadaan ketergantungan kafein dengan berbagai kondisi fisik dan mental yang tidak menyenangkan, termasuk kegelisahan, lekas marah, cemas, geme gemeta tar, r,
hipe hiperr rrefl eflek eksi si
(hyperreflexia ),
inso insomn mnia ia,,
saki sakitt
kepa kepala la,,
alka alkalo losi siss
perna pernapas pasan, an, dan jantun jantung g berdeb berdebarar-deb debar. ar. Pengob Pengobata atan n keracu keracunan nan kafein kafein berat berat umumnya berupa pengobatan suportif, memberikan pengobatan gejala langsung. Tapi jika tingkat kafein serum sangat tinggi maka dilakukan dialisis peritoneal, hemodialisis, atau hemofiltration bila memungkinkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous, Kafein , avai availa labl blee Kafein Farmakol Farmakologi ogi
at: at:
http://www.news-
medical.net/health/Caffeine-Pharmacology-(Indonesian).aspx,, last medical.net/health/Caffeine-Pharmacology-(Indonesian).aspx last update update at: 24 December 2010. 2. Anonymous, What Caffeine Actualy Does To Your Brain , available at: http://lifehacker.com/5585217/what-caffeine-actually-does-to-your-brain,, last http://lifehacker.com/5585217/what-caffeine-actually-does-to-your-brain update at: 13 July 2010. 3. Jon,
S.,
Efek
Kopi
Untuk
Kesehata,n
available
at:
http://sevenjon.xtreemhost. com/seven/index.php/kesehatan, com/seven/index.php/kesehatan , last update at: 10 October 2010. 4. Anonymous, Adenosin Efek Farmakologi Farmakologi , available at: http://www.newsmedical.net/health/Adenosine-Pharmacological-Effects-(Indonesian).aspx,, last medical.net/health/Adenosine-Pharmacological-Effects-(Indonesian).aspx update at: 24 December 2010. 5. Nadiana, Akib availa labl blee at: at: Akibat at Men Mengko gkonsu nsums msii Kafei Kafein n Berle Berlebih bihan an, avai http://www.blogsehat.com/2010/04/17/kafein-pemicu-kecanduaninsomniadan-resiko-penyakit/,, last update at: 17 April 2010. dan-resiko-penyakit/ 6. Anonymous,
Kafein,
available
at:
http://monruw.wordpress.com/2010/03/12/ kafein/, kafein/ , last update at: 12 March 2010. 7. Anonymous, Kafeina, availab available le at: http://id.wikipedia.org/wiki/Kafeina http://id.wikipedia.org/wiki/Kafeina,, last update at: 12 October 2010. 8. Bhima,
H.J.,
Kaf Kafei ein n
dan dan
Pemb Pemban angk gkit it
Tena Tenaga ga,
available
http://bhimashraf.blogspot.com/2010/12/kafein-dan-pembangkitanenergi.html,, last update at: 24 December 2010. energi.html
13
at: