VIRUS, BAKTERI, PROTOZOA, RICKETTSIA, BAKTERIOVAG
Nama
: Andika Andika Setiaputra Setiaputra
NPM
: 23011010001 230110100019 9
Fakultas/jurusan
: FPIK/perikanan A
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan perlindungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, mengingat keterbatasan penulis dalam hal pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan juga waktu. Namun, inilah yang terbaik yang dapat penulis lakukan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi penyempurnaan makalah ini. Dengan selesainya penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Biologi Perairan yang telah memberikan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulisan makalah ini. Semoga Tuhan YME melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi guru penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, 24 Oktober 2010
PENYUSUN
DAFTAR ISI Bab 1..................................VIRUS Bab 2..................................BAKTERI Bab 3..................................PROTOZOA Bab 4..................................RICKETTSIA Bab 5..................................BAKTERIOFAGE
BAB 1
Virus 7
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV). Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Perbedaan virus dengan sel hidup Sel hidup 1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus 2. dapat mereproduksi semua bagian selny 3. memiliki system metabolisme Virus 1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat 2. tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya
3. tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi. Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang. Reproduksi virus Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel,kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis
Proses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profage( dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan binner, dan profage keluar dari kromosom bakteri. siklus litik • Waktu relatif singkat • Menonaktifkan bakteri • Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri siklus lisogenik • Waktu relatif lama • Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus • Terikat pada kromosom bakteri
SEJARAH PENEMUAN D. Iwanowsky (1892)da n M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau. Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).
STRUKTUR TUBUH
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virusARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
(gambar kelompok virus)
BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN 1. Pada Bakteri : 1.1. Bakteriofage. 2. Pada Tumbuhan :
2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun tembakau. 2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau. 2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman jeruk
3. Pada Hewan : 3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam dan itik. 4. Pada Manusia :
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B. 4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies 4.3. Virus Polio >> penyebab polio 4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air 4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa 4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah 4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakanvaks inasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebabpolio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebutInterferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.
BAB 2
Bakteri 9 Dari asal kataBak terion (yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes. CIRI-CIRI UMUM Tubuh uniseluler (bersel satu) Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis) Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup) Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)
Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas
Bakteri – Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya
Bakteri Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempattempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciriciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 1. Organisme multiselluler 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu: 1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan 2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora. Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri : 1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). 2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. 3. Sitoplasma adalah cairan sel. 4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. 5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
granula
Struktur tambahan bakteri : 1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. 2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. 3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. 4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. 5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. 6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri : 1. Bakteri Kokus :
kokus a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :
basil a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri tunggal b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
spirilia a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Alat Gerak Bakteri Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu 1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu 2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi 3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung 4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah : 1. Suhu 2. Derajat keasaman atau pH 3. Konsentrasi garam 4. Sumber nutrisi 5. Zat-zat sisa metabolisme 6. Zat kimia Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya. Cara Perkembangbiakan bakteri: Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
transformasi 2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
transduksi
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
konjugasi Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut : 1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie). 2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt. 3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum. 4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman. 5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri. 6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum 7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium 8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut : 1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum 2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra ) 3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi ) 4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan) KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2: - Bakteriaerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya - Bakterianaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan respirasinya.
PERTUMBUHAN BAKTERI dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C. 2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri. 3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri. 4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri. Bakteri (2 dari 2) 10
PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN 1. Sebagai MahlukPengurai/Saprovor. Bersama-sama dengan jamur, bakteri berperan sebagai pengurai mahluk-mahluk yang sudah mati 2. PenghasilAntibiotik. Dari bakteri golongan Actinomycetes (bentuk peralihan antara bakteri dan jamur) dihasilkan bermacam-macam antibiotik. Misalnya: Streptomisin >> dari Streptomyces griseus, Kloramfemikol >> dari Streptomyces venezuelae. 3. Penghasil Bahan Pangan. - Asam cuka >> dari Acetobacter acetil - Yoghurt >> dari Lactobacillurs bulgaricus - Sari kelapa/Nata de Coco >> dari Acetobacter xylinum 4. PengikatN2 bebas di udara: Bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (tanaman buah polong) - Rhizobium leguminosarum dan R. radicicola. Hidup bebas : - Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, Clostridium pasteurianum.
MERUGIKAN MAHLUK LAIN Bakteripa togen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Pada tumbuhan misalnya: Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk. Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu. Pada hewan misalnya: Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak. Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi. Pada manusia misalnya: Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis Shigella dysentriae >> penyebab penyakit disentri basiler Diplococcus pneumoniae >> penyebab penyakit radang paru-paru Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
BAB 3 Protozoa
ciri-protozoa Kompetensi 1. Mendeskripsikan ciri-ciri Protozoa berdasarkan pengamatan 2. Mengklasifikasikan Protozoa berdasarkan ciri-ciri morfologi alat gerak 3. Menjelaskan cara-cara perkembang biakan Protozoa 4. Mengidentifikasi Protozoa yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum : 1. Organisme uniseluler (bersel tunggal) 2. Eukariotik (memiliki membran nukleus) 3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) 4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) 5. Hidup bebas, saprofit atau parasit 6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup 7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Klasifikasi Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya.
klasifikasi-protozoa Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
Flagellata (Mastigophora)
flagellata Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : T rypanosoma gambiens, Leishmania
Ciliata (Ciliophora)
cillliata Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
Apicomplexa (Sporozoa) Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
Perkembangbiakan.
pembelahan-mitosis
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara : 1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal). 2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
Seksual (Generatif) Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara : 1. Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami. 2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.
BAB 4
RICKETTSIA Rickettsia adalah genus organisme non-motil, gram negatif, tidak punya bentuk spora, bakteri pleomorfik yang dapat berbentuk kokus (diameter 0,1 μm), batang (1-4 μm). Parasit obligat intraseluler, Rickettsia masuk, tumbuh, dan replikasi di dalam sitoplasma sel host eukariot (sel endhotel). Karena itu, rickettsia tidak dapat hidup pada lingkungan tiruan yang tidak baik dan dapat tumbuh juga pada jaringan atau lingkungan embrio (biasanya menggunakan embrio ayam). Sebelumnya, Rickettsia dimasukkan pada organisme diantara virus dan bakteri asli). Sebagian besar Rickettsia peka terhadap antibiotik golongan tetraciclin Spesies Rickettsia dibawa oleh beberapa jenis parasit seperti kutu dan dapat menyebabkan penyakit seperti thypus, rickettsiapox, Boutonneuse fever and Rocky Mountain spotted fever pada tubuh manisia. Bakteri ini juga dihubungkan dengan beberapa penyakit pada tanaman. Seperti virus, bakteri ini hanya dapat hidup pada sel yang hidup. Nama Rickettsia sering digunakan untuk banyak jenis dari order Rickettsiales. Rickettsia lebih dapat dimasukkan dalam keluarga bakteri karena Rickettsia mempunyai organella mitokondria yang tetap ada pada sebagian besar sel eukariot. Metode untuk menumbuhkan rickettsia pada embrio ayam ditemukan oleh Ernest William Goodpasture dan universitas Vanderbilt pada awal tahun 1930
Karakteristik
Mengandung asam muramat dan asam diaminopimelat. Pertumbuhan nya dengan pemberian sulfonamid. Dapat dihambat dengan Tetracyline dan Chloramphenicol Dapat dihancurkan oleh panas, pengeringan dan bahan kimia bakterisidal organisme ini dapat bertahan saat dipasteurisasi pada suhu 60OC selama 30 menit dan dapat bertahan hidup pada susu dan kotoran kering selama berbulan bulan.
Rickettsia adalah genus motil, Gram-negatif, non-sporeforming,Ciri-ciri khususnya ialah sifat parasitic obligat dan hubungannya dengan antropoda penghisap darah seperti misalnya caplak, kutu, dan tungau-tungau parasit lainnya. Riketsia hanya tumbuh pada sel hidup lain (hewan dan serangga). Riketsia itu parasit obligat intra seluler.
KLASIFIKASI PADA RICKETSIA Domain Phylum Class Order Family Genus
: Bacteria : Proteobacteria : AlphaProteobacteria : Rickettsiales : Rickettsiaceae : Rickettsia
Spesies :
Rickettsia felisRickettsia prowazekii Rickettsia rickettsii Rickettsia typhi Rickettsia conorii Rickettsia africae Rickettsia akari
KARAKTERISTIK Rickettsia adalah genus motil, Gram-negatif, non-sporeforming,Ciri-ciri khususnya ialah sifat parasitic obligat dan hubungannya dengan antropoda penghisap darah seperti misalnya caplak, kutu, dan tungau-tungau parasit lainnya. Riketsia hanya tumbuh pada sel hidup lain (hewan dan serangga). Riketsia itu parasit obligat intra seluler.
HABITAT Habitat : Serangga pembawa , burung, dan mammalian ( termasuk manusia ) Kelangsungan hidup Rickettsia tergantung pada entry, pertumbuhan, dan replikasi di dalam sitoplasma sel eukariot .karena Rickettsia tidak dapat hidup dalam lingkungan nutrisi buatan dan tumbuh baik dalam jaringan atau embrio budaya (biasanya, embrio ayam digunakan). Di masa lalu mereka berada di suatu tempat antara virus dan bakteri sejati
INTERAKSI Rickettsia spesies yang penyebaranya oleh kutu, dan menyebabkan penyakit pada manusia seperti tifus, rickettsialpox, demam Boutonneuse, demam gigitan kutu Afrika, Rocky Mountain spotted fever, Tick Australia Tifus, Pulau Flinders Spotted Fever dan tifus kutu Queensland.rickettsia juga telah dikaitkan dengan berbagai penyakit tanaman. Seperti virus, mereka hanya tumbuh di dalam sel hidup. Penyebab berbagai penyakit, yaitu demam tifus, demam bercak Rocky Mountain , tifus "scrub", dan demam Q. pada umumnya ditularkan oleh serangga penghisp darah. Serangga itu menjadi terjangkiti ketika memakan darah dan individu tterinfeksi. Serangga yang terinfeksi, yang menghisap darah dari individu sehat menjangkiti individu tersebut secara langsung dengan bagian mulutnya sewaktu menembus kulit atau kemudian lewat kotorannya. Yang masuk melalui lapisan-lapisan kulit yang robek
BAB 5 BAKTERIOFAGE Bakteriofage berasal dari kata bacteria dan phagus (bahasa Yunani). Dari asal kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bakteriofage merupakan virus yang menyerang bakteri. Bakteriofage memiliki 2 macam cara untuk mereplikasikan dirinya, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Replikasi tersebut baru dapat dilakukan ketika virus ini telah masuk ke dalam sel inangnya (bakteri). Bakteriofage termasuk ke dalam ordo Caudovirales. Salah satu contoh bakteriofage adalah T4 virus yang menyerang bakteri Eschericia coli. E. coli merupakan bakteri yang hidup pada saluran pencernaan manusia. Virus Pemakan Bakteri (Bakteriofag)
Ditemukan oleh Frederick Twort (1913) dan Felix d’Herelle (1917). Bakteriofag merupakan partikel yang menyebabkan sel bakteri pecah. Bakteriofag berasal dari kata bacteria (inggris) dan phagein (yunani) yang berarti makan. Struktur bakteriofag terdiri dari kepala, ekor, dan kaki serabut. Kepala terdiri dari asam nukleat yang diselubungi kapsid berbentuk polihedral. Bagian ekor menancap ke kepala. Kaki serabut merupakan perpanjangan ekor yang berfungsi untuk menancapkan diri ketubuh bakteri saat menyerang.