LOGO
Tumor Parotis
Preseptor: dr. Khomeini, SpB
Anatomi Kelenjar Liur Kelenjar Tubul Kelenjar ubulo-as o-asiner iner Asal : Lapisan ektodermal & endodermal
Mayor Minor
• • •
• •
Parotis, submandibula sublingual Ukuran kecill-k kecil Mukosa bucal dan faring
Anatomi Kelenjar Liur
Fisiologi
Saliva
asini
Saluran Pencernaan
duktus interkalasi
duktus interlobulus
Antimikroba
duktus intralobulus
duktus kolektivus.
Kelenjar parotis Depan
Blk
Atas
Bawah
Depan
•
M. Masseter
•
Liang tlg tengah/ depan M. SCM
•
Arcus Zygomaticus
•
M. Digastricus
•
M. Pterogeideus / Proc. Transv. C2
Kelenjar parotis LOBUS SUPERFISIAL PROFUNDA
Kedua lapisan di atas dihubungkan oleh isthmus Antara Lobus Superf dan prof N VII Sal. Keluar : Ductus Stensoni Muara M2 atas
Kelenjar Submandibula Superfisial
Profunda
•
Pada ∆ Submandibula diatas & diantara M. Digastricus
•
Pada dasar mulut diatas M. Mylohyoid
Pada lobus Superf : lewat N. Lingualis, N. Mandibularis Sal. Keluar : Ductus Warthoni Samping Frenulum Lidah
Kelenjar sublingualis Lokasi
:
Antara
alveolus dan bag. Anterior lidah
Dalam
M. Mylohyoid pada fossa sublingual
Saluran Keluar : Pada dasar mulut
EPIDEMIOLOGI Parotis 5%
submandibula
15%
sublingual dan kel liur minor
80%
0,4 -13,5 kasus per 100.000 (3%) Semakin kecil ukuran >> ganas.
80% tumor parotis 50% tumor submandibula <40% tumor kelenjar sublingual dan kelenjar liur minor
J I N A K
Faktor risiko
Dewasa, anak2 cenderung ganas Wanita Radioterapi, sinar uv Virus Epstein-Barr Pekerjaan, gaya hidup , genetik dan lingkungan
Klasifikasi Benign
Malignant
pleomorfic adenoma
Mucoepidermoid
carsinoma
warthin’s tumor
gradeor high-grade
Lymphoepithelial lesion
Adenoid cystic carsinoma
Oncocytoma
Adenocarsinoma
monomorphic adenoma
Acinic cell carsinoma
Benign cysts
Malignant mixed tumor Epidermoid carsinoma Other anaplastic carsinoma
low
Adenoma Pleomorfik Tumor terbanyak pada Kel. Parotis
(>50%) Sering wanita, usia 40-60 th Klinis : benjolan tumbuh lambat
Pada perabaan keras -> lunak -> Kistik Batas tegas mobile dan berkapsul Lesi N. VII tidak ditemukan Mudah residif
Adenoma Pleomorfik
PA Bersimpai
Terdiri dari : Adenoma Kelenjar Pleomorfik Stroma terdiri dari : Fibrous Pseudokartilago Epitel Myxomatous Terapi : Eksisi tumor
Warthin Tumor Cystadenoma papiliferum
limfomatosum Adenolymphoma
Agak jarang
Wanita : pria 5:1 Usia > 40 th
Bilateral (10%)
Mengenai kel. Limfe subkapsuler Parotis
Benjolan tumbuh perlahan, nyeri (-)
batas tegas, berkapsul, berfluktuasi saat makan
PA Terdiri dari jaringan dan epitel yang tumbuh berjonjot kedalam kista
Onkositoma Insiden jarang, 2,3% tumor kelenjar liur Pada usia dekade 6 kehidupan wanita : laki-laki sama 78% kelenjar parotis, lobus superfisial Benjolan padat, multilobus, mobile
Adenoma Monomorphic Adenoma basal cell (>>), adenoma canalikuler,
adenoma sebaceous, glykogen rich adenoma dan adenoma clear cell usia dekade 6 kehidupan. kelenjar parotis, tumor tumbuh perlahan, padat.
Berkapsul Mikroskopis dibagi menjadi subtipe solid, trabecular,
tubular dan membraneous. tidak agresif adekuat dengan eksisi bedah.
Karsinoma Mukoepidermoid Terbanyak, di kelenjar parotis. nama tumor sel mukoid dan sel epidermoid. Prognosis, high grade : buruk>> low grade. Rekurensi ± 60%,
Metastase : kelenjar getah bening 40-70% kasus, dan 30%
metastase jauh. Tingkat harapan hidup 5 tahun : 30-50% Tumor low grade tingkat harapan hidup 5 tahun 80-95%, Klinis: benjolan, nyeri (-) , Nyeri dan parese wajah, adanya
massa di leher j Terapi : bedah (grading histologinya). low grade: eksisi luas dan radioterapi (metastase jauh). high grade, operasi eksisi luas dengan diseksi leher dan
radioterapi.
Karsinoma Kistik Adenoid
Sering
Lokasi : kelenjar submandibula dan kelenjar liur minor
Klinis : benjolan, nyeri(-), Parestesi dan parese sering.
Histopatologi; tubular, kribriformis, dan solid.
tubular dan kribriformis (low grade ),
gambaran solid (high grade)
Terapi : eksisi lokal luas, diseksi leher, radioterapi pascaoperasi Pada kelenjar parotis (parotidektomi radikal dg transeksi n. fasialis intramastoid.
Tingkat harapan hidup 5 tahun 80% dmna metastase intrakranial (-)
Adenokarsinoma Polimorfi Low grade (PLGA) kelenjar liur minor >>(Palatum) Klinis : benjolan bundar, yang lama
membesar, nyeri (-). Wanita: laki-laki = 2:1, jarang pada
anak-anak. Terapi: bedah, Rekurensi lokal pascaoperasi 17%, metastase ke KGB regional sekitar
9%. Prognosisnya bagus.
Karsinoma Sel Asinik tumor ganas epitel kelenjar liur , ditandai diferensiasi sel
asinik dg karakter granula sekretori pada sitoplasmanya. Insidensi 1-3% dari seluruh tumor kelenjar liur. 80% di
kelenjar parotis, Wanita >laki-laki, Klinis: benjolan yang lama membesar, soliter dan tidak
terfiksasi, 5-10% kasus terjadi parese n. fasialis.
Karsinoma Sel Asinik Terapi : eksisi luas, radioterapi adjuvant (invasi
perineural dan limfatik ), diseksi leher Prognosis untuk tingkat harapan hidup 5 tahun: 70%. Rekurensi lokal sekitar 35%, metastase jauh sekitar
15%. Bila tumor di kelenjar submandibula : prognosisnya
akan lebih buruk.
Malignant Mixed Tumors terdiri atas :
a) karsinoma ex-pleomorfik adenoma >>> b) karsinosarkoma, dan c) benign metastasizing pleomorfik adenoma. Asal pleomorfik adenoma (>5 th) Prognosis buruk,
Malignant Mixed Tumors tingkat harapan hidup 5 tahun sekitar 40% Terapi : eksisi luas, diseksi leher dan radioterapi
pascaoperasi. keganasan epitel dan mesenkim Metastasizing pleomorfik adenoma : penampilan jinak yaitu
dari pleomorfik adenoma. dugaan ganas pada pleomorfik adenoma lama dan adanya rekurensi lokal pascaoperasi.
Karsinoma Sel Skuamosa Insidensi jarang, kelenjar parotis dan kelenjar submandibula. metastase ke parenkim kelenjar parotis dan nodul limfatik
intraparotid. Diagnosis : tumor primernya. Klinis : benjolan berbatas tegas dan terfiksir Terapi : eksisi luas agresif, diseksi leher dan radioterapi
pascaoperasi Tingkat bertahan hidup 5 tahun sekitar 45%
Anamnesa
P. Fisik
P.Penunjang (biopsi & radiologi)
Diagnosa
TNM KANKER
STADIUM
TATALAKSANA
Pembedahan
Radiasi
Kemoterapi
TNM
Pembedahan Kel Parotis
Parotidektomi Superfisial
Parotidektomi Total Dengan Preservasi Nervus Fasialis
Parotidektomi Total dengan Reseksi Nervus Fasialis dan Graft
Pembedahan Kel Parotis Parotidekto mi Total Dengan Preservasi Nervus Fasialis
Parotid ektomi Superfisi al
Parotidektomi Total dengan Reseksi Nervus Fasialis dan Graft
SUBMANDIBULA
SUBLINGUA DAN MINOR
Radiasi indikasi : inoperabel, adjuvant post operatif pada kanker
grading tinggi atau rekurensi, Adenoid cystic carsinoma, high grade skuamosa, metastase kelenjar getah bening leher, tumor menempel pd saraf, karsinoma lobus profundus (makroskopis), kanker stadium T3 atau T4 (mikroskopis). Radioterapi adjuvant pasca diseksi leher (regional/leher)
diindikasikan pada semua kanker grading tinggi (high grade malignancy), kanker stadium T3 atau T4, metastase ke kelenjar getah bening >1, ada pertumbuhan dekstra kapsul atau diameter kelenjar getah bening lebih dari 3cm.
Kemoterapi Bukan terapi primer , tapi sebagai adjuvant atau paliatif pada
kasus-kasus yang sudah bermetastase. Respon berkisar 1030%. Doxorubicin dan 5-FU respon pada penelitian retrospektif
(adenoid cystic carsinoma) , tidak terbukti pada propektif. Ciplastin, paclitaxel, venorelbin, epirubicin dan mitoxantrone
rata-rata responnya adalah 10-20% (metastase atau rekuren) Kombinasi kemoterapi cisplatin atau cisplatin
(cyclophosphamide/doxorubicin/ cisplatin/vinorelbin cisplatin/5 Fu) meningkatkan respon 20-30%
Komplikasi SEGERA
Paresis nervus fasialis Pendarahan atau hematoma Infeksi Nekrosis jabir kulit Trismus Fistula kelenjar liur Sialokel Seroma
LANJUT
Sindroma frey’s Rekuren Skar hipertrofi Hipoestesia saraf aurikular magnus
Survival 5 tahun pada kanker kelenjar liur adalah 70-90% pada grading rendah dan 20-30% pada tumor grading tinggi. rekurensi lokal dan metastase jauh bervariasi antara 15-20% dan umumnya terjadipada karsinoma invasif ke perineural. survival 5 tahun pada tumor jinak mencapai 100%. risiko rekuren terjadi pada operasi inadekuat. menurut stadium rata-rata survival 5 tahun pada stadium I, II, III dan IV berturut-turut adalah 96%, 77%, 73%, dan 37%.
Follow up pasca operasi dianjurkan setiap 3 bulan pada 3 tahun pertama, kemudian setiap 6 bulan selama 5 tahun dan dialanjutkan setaun sekali seumur hidup. pada follow up tahunan penderita diperiksa secara lengkap : fisik, foto thoraks, USG abdomen (hepar), bone scan untuk menentukan bebas kanker atau tidak.