REFERAT TUMOR PAROTIS PAROTIS
Dokter Pembimbing : dr. Lukman Nurfauzi Sp. B Disusun !e" : S#$ETN %&&'()&*%)
+EPAN,TERAAN +L,N,+ STASE ,L-# BEDA BL#D RS SE+AR/AN0, FA+#LTAS +ED+TERAN DAN +ESEATAN #N,1ERS,TAS -#A--AD,$A 2A+ARTA %&*3
TUMOR PAROTIS
Anatomi Kelenjar Parotis Kelenjar parotis adalah kelenjar liur yang berpasangan, berjumlah 2. Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur yang terbesar. Masing-masing beratnya rata-rata 25 gram dan bentuknya irregular, berlobus, berwarna antara hijau dan kuning ( yellowish) terletak dibawah meatus akustik eksternus diantara mandibula dan otot sternokleidomastoideus e!inisi Menurut kamus kedokteran orland edisi 2", #umor dide!inisikan sebagai pertumbuhan baru suatu jaringan dengan multiplikasi sel-sel yang tidak terkontrol dan progresi!, disebut juga neoplasma. Kelenjar Parotis adalah kelenjar air liur terbesar yang terletak di depan telinga. $pidemiologi #umor pada kelenjar liur relati! jarang terjadi, persentasenya kurang dari %& dari seluruh keganasan pada kepala dan leher. Keganasan pada tumor kelenajar liur berkaitan dengan paparan radiasi, !aktor genetik, dan karsinoma pada dada. 'ebagian besar tumor pada kelenjar liur terjadi pada kelenjar parotis, dimana 5& - )5& dari seluruh tumor berasal dari parotis dan )*& dari tumor ini adalah adenoma pleomorphi+ jinak ( benign pleomorphic adenomas). Presentasi #umor kelenjar liur baik itu jinak atau ganas akan mun+ul sebagai suatu massa berbentuk soliter, berkembang diantara sel-sel pada kelenjar yang terkena. Pembesaran menyeluruh atau berulang dari kelenjar yang terkena sepertinya akibat kalkulus atau peradangan dan pembesaran kelenjar air liur global yang jarang dapat dilihat pada penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, myoedema, sindroma ushing, dan peminum al+ohol. Pembesaran kelenjar parotis juga dapat dilihat pada anoreia nerosa. Pasien dengan tumor jinak atau keganasan derajat rendah dapat menampilkan gejala pertumbuhan massa yang lambat untuk beberapa tahun. Pertumbuhan yang +epat dari massa dan rasa sakit pada lesi itu berkaitan dengan perubahan ke arah keganasan, tetapi bukan sebagai alat diagnostik. Keterlibatan sara! !asialis (/.011
umumnya sebagai indikator dari keganasan,walaupun gejala ini hanya nampak pada %& dari seluruh tumor parotis dan prognosisnya buruk. #umor ganas pada kelenjar parotis dapat meluas ke area retromandibular dari parotis dan dapat menginasi lobus bagian dalam, melewati ruangan parapharyngeal. Akibatnya, keterlibatan dari sara! kranial bagian bawah dapat terjadi berupa dis!agia, sakit dan gejala pada telinga. 3ebih lanjut lagi dapat melibatkan struktur disekitarnya seperti tulang petrosus, kanal auditorius eksternal, dan sendi temporomandibular.Error! Bookmark not defined. #umor ganas dapat bermetastasis ke kelenjar lim!e melalui ruangan parapharyngeal dan ke rangkaian jugular bagian dalam, dan ke pre-post facial nodes. Menurut Armstrong et al , sebanyak 4 & dari pasien dengan tumor parotis dan )& pasien dengan tumor pada submandibula atau sub lingual se+ara klinis menunjukkan keterlibatan kelenjar lim!e pada penampilannya. Pemeriksaan Pada anamnesis harus ditanyakan mengenai radiasi terdahulu pada daerah kepala-leher, operasi yang pernah dilakukan pada kelenjar ludah dan penyakit tertentu yang dapat menimbulkan pembengkakan kelenjar ini (diabetes,sirosis,hepatitis, alkoholisme. 6uga obatobat seperti opiate, antihipertensi, deriate !enotia7in, dia7epam, dan klordia7epoksid dapat menyebabkan pembengkakan, karena obat-obat ini menurunkan !ungsi kelenjar ludah. engan inspeksi dalam keadaan istirahat dan pada gerakan dapat ditentukan apakah ada pembengkakan abnormal dan dimana, bagaimana keadaan kulit dan selaput lendir di atasnya dan bagaimana keadaan !ungsi nerus !asialis. Kadang-kadang pada inspeksi sudah jelas adanya !iksasi ke jaringan sekitarnya, dan langsung tampak adanya trismus. Penderita juga harus diperiksa dari belakang, untuk dapat melihat asimetrisitas yangmungkin lolos dari perhatian kita. Palpasi yang dilakukan dengan teliti dapat mengarah ke penilaian lokalisasi tumor dengan tepat, ukuran (dalam +m, bentuknya, konsistensi, dan hubungan dengan sekelilingnya. 6ika mungkin palpasi harus dilakukan bimanual. Palpasi se+ara sistematis dari leher untuk lim!adenopati dan tumor 8arthin yang jarang terjadi juga harus dilakukan. 9erikut ini kelainan patologi yang dapat terjadi :
4. Penyakit dengan metastase ke kelenjar lymph 2. ;ea+tie lymph nodes %. <10 in!e+tion =. 'ar+oidosis 5. Masseteri+ hypertrophy . Prominent transerse +eri+al pro+ess o! 4 . hroni+ parotitis ). 3ymphangioma (paediatri+ ".
oto rontgen kepala dan leher dapat menunjukkan ada atau tidak ada gangguan tulang, tau mungkin penting juga untuk diagnosti+ di!erensial (batu kelenjar ludah? kelenjar lim!e yang mengalami kalsi!ikasi. >oto toraks diperlukan untuk menemukan kemungkinan metastasis hematogen. engan ekogra!i atau #, tetapi lebih baik lagi dengan M;1 dapat diperoleh gambaran mengenai si!at pembatasan dan hubungan ruang tumornya: ukuran, lokalisasi, letaknya di dalam atau di luar kelenjar lim!e. Adenoma pleomor! dapat dibedakan dari tumor kelenjar ludah yang lain dengan M;1. Metode ini tidak dapat membedakan antara tumor benigna dan maligna. Pemeriksaan dengan rontgen kontras glandula parotidea dan glandula submandibularis (sialogra!i diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut in!lamasi (kronik atau kalsi!ikasi dan dapat mempunyai arti untuk diagnosis di!erensial. #umor 6inak Kelenjar 3iur A. Pada Anak-Anak
#umor kelenjar jinak yang paling sering pada anak-anak adalah hemangioma kelenjar parotis. Kulit terletak di bawah massa mempunyai perubahan warna kebiru-biruan, dan kemungkinan terdapat !luktuasi dalam ukuran dari massa bila anak menangis. #umor ini akan menunjukkan peningkatan ukuran yang sedikit demi sedikit selama empat sampai enam bulan pertama kehidupan, tetapi mulai tampak resolusinya pada usia dua tahun. @ang mirip dengan hemangioma adalah lim!angioma, yang juga timbul pada daerah kelenjar parotis. Adenoma pleomor!ik merupakan tumor ketiga terbanyak yang ditemui, dan paling sering tumor padat, ditemukan pada anak-anak. #umor jinak lain termasuk neuro!ibroma dan lipoma. #umor kelenjar liur pada anak-anak paling sering mengenai kelenjar parotis, sedang daerah submandibula dan kelenjar liur minor jarang terjadi. Pada ewasa Adenoma Pleomor!ik #umor +ampur jinak ini menyebabkan 5 & kelenjar parotis, baik jinak maupun ganas pada dewasa. Kelainan ini paling sering pada daerah parotis, dimana tampak sebagai pembengkakan tanpa nyeri yang bertahan untuk waktu lama di daerah depan telinga atau daerah kaudal kelenjar parotis. #umor ini tidak menimbulkan rasa nyeri atau kelemahan sara! !asialis. Pada daerah parotis, meskipun diklasi!ikasikan sebagai tumor jinak, dalam ukurannya tumor dapat bertambah besar dan menjadi destrukti! setempat. ;eseksi bedah total merupakan satu-satunya terapi. Perawatan sebaiknya dilakukan untuk men+egah +edera pada sara! !asialis dan sara! dilindungi walaupun jika letaknya sudah berdekatan dengan tumor. #umor dapat berkembang pertama kali pada lobus pro!unda dan meluas ke daerah retromandibula. Pada keadaan ini sara! !asialis dilindugi se+ara hati-hati dan di retraksi dengan lembut sehingga tumor dapat diangkat dari lokasinya yang dalam ke ruang para!aringeal. Kadang-kadang adenoma pleomor!ik lobus pro!unda tampak di dalam mulut.
pleomor!ik pada lobus super!i+ial kelenjar parotis tidak dianjurkan karena kemungkinan kekambuhan yang tinggi. Adenoma pleomor!ik
'e+ara histologi, adenoma pleomor!ik berasal dari bagian distal saluran liur, termasuk saluran intercalated dan asini. ampuran dari epitel, mioepitel dan bagian stroma diwakilkan dengan namanya: tumor +ampur jinak. ari ketiga jenis diatas dapat lebih mendominasi dibandingkan jenis lain namun ketiga jenis tersebut harus ada untuk mengkon!irmasi diagnosis. Pada saat operasi massa tumor tampak berkapsul, tetapi pemeriksaan patologis menunjukkan perluasan keluar kapsul. 6ika seluruh tumor dengan massa kelenjar parotis yang normal mengelilingi tumor direseksi, insidens kekabuhannya kurang dari ) persen. 'eadandainya adenoma pleomor!ik kambuh, terdapat kemungkinan +edera yang besar pada paling sedikit satu dari bagian sara! !asialis ketika tumor direseksi ulang. Meskipun tumor ini dianggap jinak, terdapat kasus kekambuhan yang berkali-kali dengan pertumbuhan yang berlebihan di mana tumor meluas dan mengenai daerah kanalis eksterna dan dapat meluas ke rongga mulut dan ruang para!aringeal. #umor yang kambuh dapat mengalami degenerasi maligna, tetapi insidens ini kurang dari persen. #erapi iradiasi terhadap tumor yang kambuh berulang kali dan tidak dapat direseksi diberikan pengobatan paliati!. iagnosis banding iagnosis banding untuk adenoma pleomor!ik adalah neoplasma maligna: karsinoma kistik adenoid, adenokarsinoma polimor!ik derajat rendah, neoplasma adnea dalam, dan neoplasma mesenkimal. Komplikasi yang jarang dari adenoma pleomor!ik adalah perubahan ke arah ganas yaitu karsinoma e-pelomor!ik adenoma (carcinoma ex-pleomorphic adenoma) atau nama lainnya tumor +ampur jinak yang bermetastasis ( benign metastazing mixed tumors). Prognosis adenoma pleomor!ik adalah sempurna, dengan angka kesembuhan men+apai " &. 3im!omatosum Adenokistoma Papilar (#umor 8arthin
#umor jinak kelenjar liur lain yang relatie sering. #umor ini paling sering terjadi pada pria usia 5*-* tahun dan ada hubunganya dengan !aktor resiko merokok. #umor ini juga merupakan tumor yang paling sering terjadi bilateral. #umor ini dikenali berdasarkan histologinya dengan adanya struktur papil yang tersusun dari lapisan ganda sel granular eusino!il atau onkosit, perubahan kistik, dan in!iltrasi lim!ostik yang matang. Cambaran histopatologi tumor warthin pada kelenjar parotis
#umor ini berasal dari epitel duktus ektopik. #-'+an dapat menunjukkan suatu massa dengan batas jelas pada bagian postero-in!erior dari lobus super!i+ial parotis. 6ika pemeriksaan radiosialografi dilakukan maka dapat dilihat peningkatan aktiitas yang berhubungan dengan adanya onkosit dan peningkatan isi dari mitokondrianya. iagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histology. #erapi terdiri dari reseksi bedah dengan melindungi sara! !asialis. #umor ini berkapsul dan tidak mungkin kambuh.
Error! Bookmark not defined.
#umor jinak kelenjar liur lain yaitu: 4. Adenoma oksi!il (sel asido!ilik 2. Adenoma sel serosa %. Dnkositoma #erapi serupa pada adenoma pleomor!ik. ;uang para!aringeus merupakan daerah asal primer untuk tumor jinak. Paling sering adalah tumor kelenjar liur yang timbul dari lobus pro!unda kelenjar parotis dan meluas ke dalam ruang para!aringeal. #umor yang berasal neurogenik seperti s+hwanoma mungkin berasal pada daerah ini dari sara! agus atau jaras simpatetik serikalis. #umor ini nampak sebagai massa lunak yang menekan dinding !aring lateral ke arah medial. #umor ini sebaiknya dilakukan pendekatan melalui leher daripada dalam mulut karena adanya pembuluh darah yang besar dan sara! kranialis yang penting pada ruang ini. Arteriogram pendahuluan tidak hanya menunjukkan e!ek tumor pada lokasi dari arteri karotis interna tapi juga berguna dalam mendeteksi tumor kemodektoma atau tumor neurogenik dalam ruangan ini.
#umor yang paling sering pada ruang para!aringeal adalah adenoma pleomor!ik. Kedua yang tersering adalah karsinoma adenokistik maligna. Kelompok terbesar dari tumortumor lain adalah yang berasal dari neurogenik, seperti s+hwanoma dan neuroma. 9eberapa tumor dari ruangan para!aringeal sebaiknya ditangani, melalui pendekatan trans-serikal eksternal. #indakan ini akan memberikan +ontrol yang lebih baik terhadap pembuluh darah utama pada daerah ini. 6uga men+egah metastasis tumor, yang dapat terjadi pada pendekatan melalui transoral. Karena edema pas+a operasi yang luas dapat terjadi, sering dibutuhkan trakeostomi. Tabel 3.1 Perbedaan Massa-Massa Pada Kelenjar 3iur
6inak
Kemungkinan Keganasan
Canas
Meningkat
4.Parotis
4. 'ubmandibula
4. Kelenjar liur minor
2.Esia Muda
2. Paresis
2. 3ebih tua
%.8anita
%. Keras
%. Pria
=.>ungsi sara! !asialis utuh
=. tumbuh +epat
=. Paralisis
5. ;asa tidak enak
5. Keras seperti batu
5.Kistik . Dnset +epat (GF .urasinya lama (F2 tahun
. /yeri
.Asimptomatik
). Adenopati serikal
).#idak adenopati
#umor Canas Pada Kelenjar 3iur A. #umor Canas Kelenjar 3iur pada Anak 4 Karsinoma mukoepidermoid #umor ganas parotis pada anak jarang. #umor paling sering pada anak adalah karsinoma mukoepidermoid, biasanya derajatnya rendah. #umor ini merupakan jenis terbanyak dari
keganasan kelenjar liur yang diakibatkan oleh radiasi. 1nsidens kejadian paling tinggi didapat pada usia antara dekade %*-=*.
engan bertambahnya usia, kemungkinan bahwa massa dalam kelenjar liur menjadi ganas bertambah besar, pada umumnya yang sering terjadi pada orang dengan usia =* tahun adalah 25 & tumor parotis, 5* & tumor submandibula, dan satu setengah sampai dua pertiga dari seluruh tumor kelenjar liur minor adalah ganas. 9erdasarkan derajat keganasannya, tumor kelenjar liur dapat dibagi menjadi derajat tinggi, sedang, dan rendah. 4. #umor ganas derajat tinggi @ang termasuk derajat tinggi yaitu: 4. Karsinoma mukoepidermoid 2. Karsinoma sel skuamosa %. Adenokarsinoma yang tidak berdi!erensiasi =. Karsinoma adenokistik (silindroma Karsinoma adenokistik (silindroma merupakan tumor kelenjar liur spesi!ik yang termasuk tumor dengan potensial ganas derajat tinggi. #umor ini di dapat pada % & dari seluruh tumor parotis, 45 & tumor submandibular, dan %* & tumor kelenjar liur minor. 'ebagian dari pasien merasa asimptomatik, walaupun sebagian besar tumor ter!iksasi pada struktur di atas atau di bawahnya. Keterlibatan tulang terdapat pada 4,5 kasus, 25 & terdapat rasa sakit di wajah, 2* & terdapat keterlibatan nerus !asialis, dan metastasis lim!atik terjadi sebanyak 45 &. #umor ini ditandai dengan penyebaran perineural awal. Asal tumor ini dipikirkan dari sel mioepitel. #erdapat % pola pertumbuhan yaitu: +ribri!orm, solid, dan tubular. #umor ini berbeda dari tumor-tumor sebelumnya karena mempunyai perjalanan penyakit yang panjang ditandai oleh kekambuhan lokal yang sering, dan kekambuhan dapat terjadi setelah 45 tahun. Penderita dengan karsinoma adenokistik mempunyai angka harapan hidup tinggi hingga lima tahun, angka harapan hidup yang se+ara keseluruhan sepuluh tahun ditemukan kurang dari 2* persen. #erapi tumor ganas derajat tinggi meliputi reseksi bedah radikal tumor primer, jika perlu struktur ital yang berdekatan seperti mandibula, maksila, dan bahkan tulang temporalis. Agar eksisi yang sempurna pada tumor-tumor ganas ini, bagian sara! !asialis yang berdekatan dengan tumor harus dieksisi. Pen+angkokan sara! untuk mengembalikan kontinuitas sara!
dapat dipertimbangkan man!aatnya karena dapat mengembalikan !ungsi sara! !asialis tersebut. 6ika telah menunjukkan paralisis sara! !asialis, maka prognosisnya buruk. Tabel 3.2 #umor-#umor Canas Kelenjar 3iur Pada Drang ewasa
4. Karsinoma mukoepidermoid erajat rendah erajat tinggi 2. Karsinoma adenokistik %. Kanker sel asini =. Adenokarsinoma Menghasilkan mu+us #idak berdi!erensiasi 5. Karsinoma yang timbul pada adenoma pleomor!ik . Karsinoma sel +lear . Karsinoma sel skuamosa
2. #umor ganas derajat sedang dan rendah @ang termasuk jenis tumor derajat ini adalah karsinoma mukoepidermoid dan karsinoma sel asini. 6ika tumor-tumor ini terjadi pada daerah kelenjar parotis,dilakukan parotidektomi total dan sara! !asialis dilindingi jika perlindingan ini tidak membahayakan reseksi total dari keganasan. 1nasi langsung pada sara! akan menghalangi perlindungan bagian sara! tersebut. Potongan beku harus dilakukan untuk menyingkirkan adanya inasi sara!, dan inasi ini selalu terjadi pada bagian kranial. 6ika memungkinkan dilakukan +angkok sara! pada waktu reseksi bedah. Pembedahan leher radikal bukan merupakan bagian rutin dari reseksi awal untuk keganasan parotis tetapi dibutuhkan jika teraba adanya metastasis serikal atau jika terdapat kekambuhan tumor ganas pada daerah parotis. Pembedahan leher radikal digabung dengan reseksi parotis radikal yang luas. 6ika pada waktu operasi ditemukan bahwa salah satunya berhubungan dengan tumor ganas parotis, prosedur yang lebih disukai adalah parotidektomi
total denga pengangkatan sekitarnya, jaringan lunak yang berdekatan. 'ara! !asialis dilindungi jika tidak membahayakan reseksi tumor. angkok sara! !asialis dilakukan jika mungkin, khususnya jika jaras sara! harus direseksi. 6ika mungkin, bagian dari mata dilindungi, karena ini akan menyebabkan sejumlah masalah yang besar pas+a-operasi. /odus digastrikus bagian atas dan nodus-nodus di daerah kelenjar parotis diangkat pada waktu prosedur operasi awal. 6ika nodus-nodus ini menunjukkan keganasa, dianjurkan pembedahan leher radikal komplit atau pengobatan radiasi pas+a-operasi. Karsinoma mukoepidermoid derajat tinggi dan karsinoma sel skuamosa merupakan tumor yang kemungkinan besar dapat menimbulkan metastasis serikal. #erdapat insiden sebesar =* & adanya metastasis untuk karsinoma sel skuamosa dan 4 & untuk karsinoma mukoepidermoid derajat tinggi. Karsinoma adenokistik, adenokarsinoma, dan karsinoma asini dapat bermetastasis langsung ke leher tetapi kemungkinan besar menyebar oleh karena perluasan langsung. #umor ini juga kemungkinan besar menimbulkan metastasis se+ara hematogen ke paru-paru. ilakukan reseksi untuk tumor-tumor parotis ini dan nodus subdigastrikus. 6ika pada saat itu ditemukan terdapat metastasis, dapat dilakukan pembedahan leher total. Paralisis sara! !asialis merupakan tanda prognosis buruk, hal ini juga merupakan indikasi dari kemungkinan terbesar adanya metastasis serikal dan merupakan indikasi untuk dilakukan pembedahan leher radikal. Entuk terapi pas+a-operasi dianjurkan terapi radiasi untuk kebanyakan tumor parotis ganas. #erapi radiasi tambahan dapat menurunkan angka kekambuhan total. #erapi radiasi bukan merupakan terapi pengganti untuk reseksi bedah yang adekuat dan tidak menurunkan angka kekambuhan jika batas tumor positi!. Prognosis untuk dewasa dengan tumor parotis ganas tergantung dari stadium dan ukuran tumor pada saat ditemukan, ada atau tidaknya paralisis sara! !asialis, dan menunjukkan metastasis serikal. Patologi spesi!ik dari tumor penting dalam memastikan harapan hidup dan prosedur operasi yang luas diperlukan. Keluhan awal dari nyeri dalam beberapa penelitian menunukkan tanda prognosis yang buruk. Tabel 3.3 Klasi!ikasi #/M dari #umor Kelenjar 3iur
Tmor Primer T"
#4 iameter tumor terbesar 2 +m atau kurang tanpa perluasan lokal yang berarti (H #2 iameter tumor terbesar lebih dari 2 +m tapi tidak lebih dari = +m tanpa perluasan lokal yang berarti #% iameter tumor terbesar lebih dari = +m tapi tidak lebih dari +m tanpa perluasan lokal yang berarti #=a iameter tumor terbesar lebih dari +m tanpa perluasan lokal yang berarti #=b 9erbagai ukuran tumor dengan perluasan lokal yang berarti (H
(H Perluasan lokal yang berarti dijelaskan sebagai tumor yang melibatkan kulit, jaringan lunak, tulang, atau sara! lingual atasu !asialis 4. Karsinoma sel asini #erjadi pada sekitar % & dari tumor parotis. #umor ini menyerang lebih banyak wanita dibanding pria. Pun+ak insidens antara usia dekade 5 dan . #erdapat metastasis ke nodus serikal pada 45& kasus. #anda patologik khas adalah adanya amiloid. Asal mula sel ini dipikirkan dari komponen serosa asinar dan sel duktus inter+alated. 2. Karsinoma sel skuamosa Emumnya terjadi pada pria usia tua dan ditandai dengan pertumbuhan +epat. 1nsiden metastasis ke nodus lim!atikus sebanyak = &. #umor ini biasanya terdapat pada kelenjar parotis. #umor ini dipikirkan berasal dari sel duktus ekskretorius. %. Karsinoma duktus salia #umor ini jarang, menyerupai kanker duktus mammae. uktus 'tensen lebih sering terkena dibandingkan dengan duktus 8harton. #umor ini memiliki ke+enderungan untuk terjadi berulang pada tempat yang sama (%5& dan dapat berkembang ke metastasis jauh (2&, dengan hanya 2% & pasien yang dapat hidup selama % tahun.
=. Karsinoma mioepitel #umor ini jarang. #umor ini unik karena terdapat di!erensiasi mioepitel dengan struktur immunohisto-kimia dan struktur ultra yang unik. iobati dengan radiasi pas+a operasi dan kemoterapi jika diindikasikan. 5. Dnkositoma maligna 'erupa dengan ariasi benigna ke+uali ditandai dengan adanya metastasis jauh, metastasis ke nodus serikal, dan pembuluh darah, sara!, atau inasi ke lim!atik. . 3esi lim!oepitel maligna #umor ini jarang, ditandai dengan adanya area jinak dan ganas pada satu tumor. 9agian maligna mewakili kanker anaplastik yang berasal dari duktal. Metastasis ke nodus lim!atikus telah berulang kali ditemukan. . 3im!oma maligna 3im!oma maligna primer dari kelenjar salia jarang, pada umumnya di dapat pada lelaki usia tua. rey Gustatory sweating saat parotidektomi terdapat pada 5* & pasien. #erjadi re-inerasi silang pada system persara!an otonom kelenjar parotis yang terjadi setelah dilakukan parotidektomi. 'erat parasimpatis, yang dirangsang oleh bau dan rasa dari makanan sekarang menginerasi
kelenjar keringat dan pembuluh darah melalui asetilkolin, lalu mengakibatkan keringatan dan kemerahan pada kulit di atas area tersebut. 9. ParalisisIParesis nerus !asialis Kejadian paralisisIparesis nerus paresis setelah operasi tumor salia jinak biasanya ke+il (G5&.F22.2= #erapi tambahan Karena banyaknya sub tipe histology dari keganasan parotis, pernyataan umum yang berkaitan dengan kegunaan terapi tambahan tidak dapat dibuat. 6ika dapat di bedah, pembedahan adalah modalitas utama dalam pengobatan untuk sebagian besar tumor ganas kelenjar parotis. 1ndikasi umum untuk terapi radiasi pas+a operasi yaitu: 4. iameter terbesar tumor F = +m 2. #umor derajat tinggi %. 1nasi tumor ke struktur lokal, lim!atik, sara!, dan pembuluh darah =. #umor berada sangat dekat dengan sara! 5. #umor berasal dari dalam atau luar lobus dalam .#umor mun+ul kembali setelah dilakukan reseksi ulang . 9atas yang positi! dari pemeriksaan akhir patologi ). Keterlibatan nodus lim!atikus regional #idak ada kemoterapi yang telah terbukti e!ekti! sebagai modalitas terapi tunggal. Entuk beberapa sub tipe histology, beberapa ahli menyarankan kombinasi antara kemoterapi dan radiasi. 'aat ini, penggunaan immunoterapi sedang dalam tahap per+obaan. Prognosis 'esudah terapi adekuat pada tumor benigna terjadi residi! lokal kurang dari 4& kasus. /amun, jika tumor benigna tidak diangkat se+ara luas, sering timbul residi! lokal.
kemungkinan yang lebih besar kerusakan sara! penting seperti nerus !asialis dan dalam beberapa kasus residi! demikian adalah maligna. Prognosis pada tumor maligna sangat tergantung pada histology, perluasan lokal dan besarnya tumor dan jumlah metastasis kelenjar leher. 6ika sebelum penanganan tumor maligna telah ada kehilangan !ungsi sara!, maka prognosisnya lebih buruk. Ketahanan hidup 5 tahun kira-kira 5&, namun hal ini masih tetap tergantung kepada histologinya. #A$TAR PUSTA%A
4 Adams 3C, 9oies ;3, Paparella MM. alam: 9uku Ajar Penyakit #<# , $d.. 6akarta : $C, 4"": %*5-%4" 2 Cregory Masters, 9ru+e 9ro+kstein. alam :oote >86. #he uniLue asso+iation between saliary gland +an+er and breast +an+er. 6ournal o! the Ameri+an Medi+al Asso+iation, 4")? 2*=: 4 44 9atsakis 6C. #umours o! the head and ne+k (2nd edn. 9altimore: 8illiams and 8ilkins, 4")2: =4"=
42 8alsh 9#, ro!t 9. 'aliary gland enlargement in anoreia nerosa. 1nternational 6ournal o! Psy+hiatri+ Medi+ine, 4")4? 44: 255. 4% ;obert 3. 'ouhami. D!ord #etbook o! Dn+ology (2 olume set 2nd edition. $ngland: D!ord Press, 2**2 4= D!ord #etbook o! Dn+ology (2 olume set 2nd edition. $ngland: D!ord Press, 2**2 45 Armstrong 6C,