1 BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam Era Globalisasi yang senantiasa ditopang oleh kosmopolitanisme melanda dunia dewasa ini mengakibatkan dunia tanpa batas waktu dan ruang sehingga informasi yang ada di seluruh dunia dapat dengan mudah diakses dengan cepat oleh setiap manusia tanpa membedakan anak-anak ataupun orang dewasa. Informasi tersebut dapat menguntungkan masyarakat Indonesia tetapi juga dapat merugikan yaitu dapat mengakibatkan menurunnya budaya dalam masyarakat Indonesia yang pada akhirnya melemahkan ketahanan negara. Dimana budaya dari luar negeri yang masuk bisa sangat mempengaruhi budaya masyarakat Indonesia yang tercemin dari perilaku, pola pikir, pola tindak serta gaya dalam masyarakat Indonesia yang mengarah krisis nasionalisme. Kita sebagai manusia tidak bisa dipisahkan dari budaya, maka sebagaimana manusia dan masyarakatnya, sebegitulah pula budayanya. Demikian pula sebaliknya, sebagaimana budaya, sebegitulah manusia dan masyarakat pemilik yang mengembangkannya. Manusia dan masyarakat berkembang malalui pengembangan budayanya. budayanya. Entitas (jati ( jati diri) dan kualitas masyarakat ditentukan oleh hasil pengembangan budayanya. Karena itu, rendahnya atau tingginya kualitas dari hasil perubahan atau pengembangan budaya tercermin pada rendahnya atau tingginya kualitas manusia dan masyarakatnya. (Ishak Ngeljaratan) Pembahasan dibatasi tentang pengaruh negatif globalisasi pada nilai-nilai luhur budaya
bangsa
Indonesia
khususnya
pengaruh
informasi
televisi
yang
mengakibatkan bergesernya nilai-nilai kebangsaan masyarat kita dan mengarah pada krisis nasionalisme serta upaya-upaya untuk menanggulanginya.
Pengaruh informasi dunia tanpa batas tersebut sangat deras dan menjadi suatu kebutuhan setiap harinya, dimana informasi tersebut dapat dengan mudah ditemukan dimedia cetak dan elektronik khususnya pada tanyangan televisi yang sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat kita. Dibalik segi positif tayangan televisi yang berisi informasi, pengetahuan, pendidikan dan hiburan tanpa disadari televisi telah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2 memberikan banyak pengaruh negatif dalam kehidupan manusia baik anak-anak maupun orang dewasa khususnya masyarakat mas yarakat Indonesia. Tayangan televisi saat ini terdapat t erdapat banyak gaya kehidupan yang tidak sesuai dengan tatanan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan pada umumnya mengedepankan budaya-budaya asing yang berpandangan liberalisme, serba modern, vulgaritas, individualisme dan kurang mengangkat budaya lokal dalam bentuk tindakan dan berpikir. Orang yang semakin sering menonton tayangantayangan seperti itu pada akhirnya akan menerima hal itu sebagai sesuatu perbuatan yang normal. Hal ini sangat mempengaruhi pola pikir, ideologi, perilaku dan budaya masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma adat ketimuran. Kondisi seperti ini akan rentan menggeser atau mempengaruhi nilai-nilai kebangsaan bangsa Indonesia yang selama ini dipertahankan oleh bangsa kita, yang pada akhirnya menyebabkan kiris nasionalisme.
Melihat kondisi di atas peran pemerintah sangat diperlukan untuk memfilter dan memfasilitator tayangan-tanyangan televisi yang sesuai dengan tatanan, kaidah, norma dan moral masyarakat Indonesia. Begitu juga peran tokoh agama, adat dan masyarakat dalam memberikan pandangan dan batasan tentang tayangan-tayangan yang sesuai dengan ajaran agama yang dianut serta berusaha meningkatkan keimanan setiap penganutnya, memelihara dan meningkatkan norma-norma adat istiadat dan norma-norma yang berlaku dalam masyarat. Tidak kalah pentingnya adalah dunia pendidikan dan keluarga, dimana dari sejak dini telah diperkenalkan pendidikan ahlak, budi pekerti, moral dan etika kepada anak-anak dan dimasukkan kedalam kurikulum sekolah, serta peningkatan bimbingan dan pengawasan dari keluarga dengan pendekatan kasih sayang dan pengertian, sehingga mereka dapat memfilter tayangan-tayangan tersebut, yang pada akhirnya membentuk pribadi yang solid dan mempuyai ketahanan dalam menghadapi dunia masa depan.
Akhirnya kita sadari tidak mungkin menghindar dari arus informasi yang deras pada era globalisasi sekarang ini tetapi penanganan yang terpadu antara pemerintah, tokoh agama, adat dan masyarakat, serta dunia pendidikan dan keluarga sangat dibutuhkan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3 1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat diketahui rumusan masalah sebagai sebagai berikut : 1)
Bagaimana pengaruh adanya globalisasi terhadap kualitas nasionalisme
bangsa ? 2)
Bagaimana peran pendidikan kewarganegaraan kewarganegaraan dalam mengatasi
pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme bangsa ?
1.3
Tujuan Adapun tujuan dari penulisan penulisan makalah ini adalah sebagai sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui adanya pengaruh globalisasi terhadap kualitas
nasionalisme bangsa. 2) Untuk mengetahui mengetahui peran pendidikan kewarganegaraan dalam mengatasi mengatasi pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme bangsa. BAB II KAJIAN TEORI Nasionalisme
Indonesia
secara
umum
bertujuan
kedalam
memperhebat nation building dan character building sesuai sesuai dengan falsafah dan pandangan hidup bangsa (Budi Cahyo 21:1995). Pancasila, inilah cara pandang yang digunakan dalam membangun nasionalisme bangsa. Dengan cara pandang tersebut kita dapat melakukan pemikiran membangun nasional bangsa. Muljana (2008) menerangkan; “cara berpikir nasional ialah sikap seseorang terhadap kesadaran bernegara. Cara berpikir nasional memiliki ciri khusus, berupa norma obyektif; mengutamakan kepentingan kehidupan nasional. Segala perbuatan baik yang bersifat ke luar maupun kedalam diukur dengan norma tersebut. Apakah suatu
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kondisi Bangsa di Era Globalisasi
Seperti yang dikemukakan diatas, budaya globalisasi sedang melanda dunia, tak terkecuali Inodonesia. Segala aspek secara tidak langsung mendapatkan pengaruh dengan adanya globalisasi ini. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap generasi muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari generasi muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi generasi muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Seperti tindakan kriminalitas dan lain-lain. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, nilai-nilai kebangsaan generasi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
5 rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Seharusnya penerus bangsa mempuyai sikap nasionalisme yang kuat demi mempertahankan budaya dan nilai-nilai Pancasila yang dijadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara dalam rangka memupuk serta membudayakan rasa semangat dan jiwa nasionalisme bangsa. Kehadiran globalisasi tentunya tentunya membawa pengaruh bagi bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideol ogi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. bangsa. Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, antara lain : 1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. m eningkat. 2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. 3. Dari globalisasi sosial budaya budaya kita dapat meniru pola berpikir berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, antara lain : 1. Globalisasi mampu meyakinkan meyakinkan masyarakat masyarakat Indonesia bahwa liberalisme liberalisme
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
6 kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang. 2. Dari globalisasi aspek ekonomi, ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. I ndonesia. Dengan hilangnya hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. 3. Mayarakat kita khususnya khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. 4. Mengakibatkan adanya kesenjangan kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. 5.
Munculnya
sikap
individualisme
yang
menimbulkan
ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. 3.2 Nilai-nilai Pendidikan Pancasila dan Nasionalisme Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
7 sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah. Secara bahasa nasionalisme barasal dari kata nation, nation, yang berarti bangsa. Jadi nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Han Kohn dalam Budi Cahyo C ahyo (1995) memberikan makna nasionalisme sebagai suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepeda Negara kebangsaan. Dengan makna yang demikian nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya dan penyerahaan setinggi-tingginya. Bagi bangsa Indonesia, nasionalisme merupakan hal yang sangat mendasar sebab ia telah membimbing dan dan mengantar bangsa Indonesia Indonesia dalam mengarungi hidup dan kehidupannya (Budi Cahyo, 20;1995). Nasionalisme adalah manifestasi kesadaaran bernegara atau semangat bernegara (Slamet Muljana, 3;2008). Sehingga barang siapa yang merasa dirinya adalah warga Negara yang memiliki jiwa nasionalisme, selayaknya membuktikan dengan perbuatan yang nyata untuk menunjukkan rasa cinta negaranya. Nasionalisme di Indonesia lahir dengan proses yang panjang, tidak instan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
8 tersebut kita dapat melakukan pemikiran membangun nasional bangsa. Muljana (2008) menerangkan; “cara ber pikir nasional ialah sikap seseorang terhadap kesadaran bernegara. Cara berpikir nasional memiliki ciri khusus, berupa norma obyektif; mengutamakan kepentingan kehidupan nasional. Segala perbuatan baik yang berisifat ke luar maupun kedalam diukur dengan norma tersebut. Apakah suatu tindakan itu menguntungkan kehidupan nasional ataukah justru merugikan. Bila merugikan, perlu bahkan wajib ditinggalkan jika kesadaran bernegara memang terdapat dalam hati warga Negara yang bersangkutan.”
3.3 Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi Dunia kini tengah mengalami perubahan drastis dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai. Perubahan wajah dunia telah membawa pengaruh bagi perubahan sosial di Tanah Air. Perubahan sosial yang terjadi tentu tak bisa dipandang sebelah mata mengingat perubahan tersebut mengandung kekuatan dan dinamika yang menyangkut nilai-nilai kebangsaan, sikap, dan tingkah laku bangsa dan rakyat Indonesia. Bagi bangsa dan rakyat Indonesia yang membangun bangsa dan negara dengan kekuatan dan kepribadian sendiri, perubahan sosial tak berarti westernisasi atau kebarat-baratan. Seyogianya, perubahan sosial yang terjadi dipandang sebagai upaya bangsa untuk mengembangkan kepribadiannya sendiri melalui penyesuaian
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
9 asing dengan dirinya sendiri. Seperti yang terjadi saat ini dimana rakyat tidak lagi mengenal dirinya sendiri. Mereka kehilangan jati diri yang sebenarnya sudah jelas tergambar melalui nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Rakyat dan bangsa yang kehilangan jati dirinya sendiri senantiasa berada dalam kegelisahan sehingga akhirnya menjadi lemah. Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya. Dalam kondisi seperti itu sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilainilai mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut. 3.4 Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menumbuhkan Nasionalisme
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
10 Bagi kalangan tertentu, keprihatinan tersebut mungkin dipandang sebagai sikap konservatif. Namun, dalam konteks berbangsa, ini adalah sebuah fakta bahwa kredibilitas Pancasila sedang merosot, dan pendidikan kewarganegaraan tidak lagi populer. Penyebabnya bisa macam-macam, satu hal yang patut kita beri perhatian, yakni fenomena ini mengindikasikan bahwa masa depan berbangsa kita sedang terancam. Sebagai dasar negara, Pancasila adalah barometer moral di mana kerangka kewarganegaraan harus didasarkan. Pancasila secara fundamental merupakan kerangka yang kuat untuk pendefinisian konsep kewarganegaraan yang inklusif, sebab didalamnya memiliki komitmen yang kuat terhadap pluralisme dan toleransi. Komitmen inilah yang mampu mempersatukan dan menjaga keutuhan bangsa yang terdiri 400 lebih kelompok etnis dan bahasa. Inilah pentingnya kita kembali peduli kepada Pancasila, melaksanakan komitmen-komitmennya dan menegakkan prinsip-prinsip kewarganegaraan. Sebagai warga negara, kita juga memiliki tanggung jawab mengawasi pelaksanaan komitmen-komitmen tersebut, agar tidak melenceng dari garisnya. Sebenarnya banyak cara menumbuhkembangkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia di tengah wacana mengenai kekhawatiran akan semakin tajamnya kemerosotan nasionalisme. Nasionalisme dapat dipupuk kembali dalam momentum-momentum yang tepat seperti pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan dan hari besar nasional lainnya, guru maupun dosen yang tulus mengajar dengan baik dan dengan ikhlas menuntun para siswa hingga mampu mengukir prestasi yang gemilang, pelajar yang belajar
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
11 baiknya.Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri. Bangsa dan rakyat Indonesia sangat patut bersyukur bahwa founding fathers telah merumuskan dengan jelas pandangan hidup bagi bangsa dan rakyat Indonesia yang dikenal dengan nama Pancasila. Bahwa Pancasila telah dirumuskan sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia. Juga sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Karena itu, Pancasila tak bisa terlepas dari tata kehidupan rakyat seharihari mengingat Pancasila merupakan pandangan hidup, kesadaran, dan cita -cita moral yang meliputi seluruh jiwa dan watak yang telah berurat-berakar dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Kebudayaan bangsa Indonesia sejak dahulu kala telah menegaskan bahwa hidup dan kehidupan manusia bisa mencapai
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
12 menutup diri dari dunia luar. l uar. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia harus mempunyai akar-budaya dan mengikat diri dengan nilai-nilai agama, adat istiadat, serta tradisi yang tumbuh dalam masyarakat. Pancasila dapat ditetapkan sebagai dasar negara karena sistem nilainya mengakomodasi semua pandangan hidup dunia internasional tanpa mengorbankan kepribadian Indonesia. Hal ini akan menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan semangat untuk ber-nasionalisme. Nasionalisme bangs
Indonesia
dapat
terus
dipertahankan
dan
dilestarikan
dengan
mengimplementasikan seluruh nilai-nilai Pancasila dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang sesuai dengan pengamalan pe ngamalan nilai-nilai Pancasila pada sila ke-3 yakni Persatuan Indonesia I ndonesia yang bermakna Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Rela berkorban demi bangsa dan negara. Cinta akan Tanah Air, Berbangga sebagai bagian dari Indonesia dan Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika merujuk pada semangat Nasionalisme bangsa. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
13 DAFTAR PUSTAKA Utomo, Budi Cahyo. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia, dari Kebangkitan Hingga Kemerdekaan. Kemerdekaan . Semarang;IKIP Semrang press Muljana, Slamet. 2008. Kesadaran Nasional, dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan Jilid I . Yogyakarta;LKIS file:///D:/BERGESERNYA%20NILAINILAI%20KEBANGSAAN%20AKIBAT%20GLOBA NILAI%20KEBANGSAAN %20AKIBAT%20GLOBALISASI%20BUDAYA% LISASI%20BUDAYA%20_%2 20_%2 0Penikmat%20Sejarah.html Edison A. Jamli dkk. 2005.Kewarganegaraan 2005.Kewarganegaraan.. internet.public jurnal. 2005Pengaruh 2005Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang . september . Pidato LetJen TNI (Purn) H. R. Soeprapto, Ketua Umum DHN'45.Pancasila DHN'45. Pancasila dan Globalisasi. Jakarta. Globalisasi. Jakarta. 16 Oktober 2006.