PENJELASAN DAN CONTOH SOAL KIMIA YANG DIBUAT BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR TAKSONOMI BLOOM YANG BARU (REVISI) DAN DIMENSI PENGETAHUAN
Tabel. Hubungan Dimensi Pengetahuan dan Tingkat Berpikir Taksonomi Bloo m Setelah Revisi Taksonomi Bloom Dimensi
No.
Pengetahuan Pengetahuan Faktual
1.
(K 1) Pengetahuan Konseptual
2.
(K 2) Pengetahuan Prosedural
3.
(K 3) Pengetahuan Metakognisi
4.
(K 4)
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi Mencipta
(C1)
(C2)
(C3)
(C4)
(C5)
(C6)
C1 K 1
C2K 1
C3K 1
C4K 1
C5K 1
C6K 1
C1K 2
C2K 2
C3K 2
C4K 2
C5K 2
C6K 2
C1K 3
C2K 3
C3K 4
C4K 3
C5K 3
C6K 3
C1K 4
C2K 4
C3K 4
C4K 4
C5K 4
C6K 4 Keterangan: Keterangan:
C : Tingkat Berpikir Taksonomi Bloom K : Dimensi Pengetahuan
PENJELASAN DAN CONTOH SOAL KIMIA YANG DIBUAT BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR TAKSONOMI BLOOM YANG BARU (REVISI) DAN DIMENSI PENGETAHUAN Tabel. Hubungan Dimensi Pengetahuan dan Tingkat Berpikir Taksonomi Bloo m Setelah Revisi Taksonomi Bloom Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta
(C1)
(C2)
(C3)
(C4)
(C5)
(C6)
Pengetahuan Faktual
Membuat
Merangkum
Mengelompokkan
Menyusun
Mengurutkan
Menggabungkan
(K 1)
daftar
Pengetahuan Konseptual
Menggambarkan
Menafsirkan
Mencoba
Menjelaskan
Menguji
Merencanakan
Menghitung
Membedakan
Menyimpulkan
Menyusun
Menerima
Melakukan
Mengaktualisas
Dimensi No.
1.
2.
3.
4.
Pengetahuan
(K 2) Pengetahuan Prosedural (K 3)
Pengetahuan Metakognisi (K 4)
Membuat tabel data
Menerapkan Dengan tepat
Memprediksi
Melakukan
Membangun
Keterangan: Keterangan: C : Tingkat Berpikir Taksonomi Bloom K : Dimensi Pengetahuan
PENJELASAN DAN CONTOH SOAL KIMIA YANG DIBUAT BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR TAKSONOMI BLOOM YANG BARU (REVISI) DAN DIMENSI PENGETAHUAN Tabel. Hubungan Dimensi Pengetahuan dan Tingkat Berpikir Taksonomi Bloo m Setelah Revisi Taksonomi Bloom Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta
(C1)
(C2)
(C3)
(C4)
(C5)
(C6)
Pengetahuan Faktual
Membuat
Merangkum
Mengelompokkan
Menyusun
Mengurutkan
Menggabungkan
(K 1)
daftar
Pengetahuan Konseptual
Menggambarkan
Menafsirkan
Mencoba
Menjelaskan
Menguji
Merencanakan
Menghitung
Membedakan
Menyimpulkan
Menyusun
Menerima
Melakukan
Mengaktualisas
Dimensi No.
1.
2.
3.
4.
Pengetahuan
(K 2) Pengetahuan Prosedural (K 3)
Pengetahuan Metakognisi (K 4)
Membuat tabel data
Menerapkan Dengan tepat
Memprediksi
Melakukan
Membangun
Keterangan: Keterangan: C : Tingkat Berpikir Taksonomi Bloom K : Dimensi Pengetahuan
PENJELASAN DAN CONTOH SOAL KIMIA YANG DIBUAT BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR TAKSONOMI BLOOM YANG BARU (REVISI) DAN DIMENSI PENGETAHUAN
1. C1,K 1 (Mengingat, Pengetahuan Faktual)
Tujuan Perserta didik dapat mengingat kimiawan yang telah berjasa menemukan electron dan mengemukakan tentang prinsip ketidakpastian electron. Soal Siapakah penemu electron dan prinsip ketidakpastian electron? A. Thomson dan Rutherford B. Dalton dan Niels Bohr C. Thomson dan Niels Bohr D. Rutherford dan Niels Bohr Jawaban Penemu electron adalam Thomson dan prinsip ketidakpastian electron tersebut
PENJELASAN DAN CONTOH SOAL KIMIA YANG DIBUAT BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR TAKSONOMI BLOOM YANG BARU (REVISI) DAN DIMENSI PENGETAHUAN
1. C1,K 1 (Mengingat, Pengetahuan Faktual)
Tujuan Perserta didik dapat mengingat kimiawan yang telah berjasa menemukan electron dan mengemukakan tentang prinsip ketidakpastian electron. Soal Siapakah penemu electron dan prinsip ketidakpastian electron? A. Thomson dan Rutherford B. Dalton dan Niels Bohr C. Thomson dan Niels Bohr D. Rutherford dan Niels Bohr Jawaban Penemu electron adalam Thomson dan prinsip ketidakpastian electron tersebut dikemukakan oleh Niels Bohr. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C1,K 1 (mengingat pengetahuan fakta kimia) karena dalam soal ini peserta didik dituntut untuk mengingat fakta mengenai penemu electron dalam deretan daftar nama-nama ahli kimia dan kelemahan Teori Atom Bohr dimana Bohr mengemukakan tentang ketidakpastian electron. 2. C1,K 2 (Mengingat, Pengetahuan Konseptual) Tujuan Perserta didik dapat mengingat kaidah atau aturan yang digunakan dalam pengisian electron ke dalam orbital-orbitalnya. Soal Pengisian electron ke dalam orbital-orbitalnya mengikuti tiga kaidah atau aturan, yaitu…… A. Prinsip Aufbau, Kaidah Hund, Asas Larangan Pauli
B. Kaidah Hund, Dalton, Bohr C. Larangan Pauli, Thomson, Hund D. Kaidah Hund, Prinsip Aufbau, Rutherford Jawaban Electron dalam atom tersusun sesuai dengan tingkat energinya disebut konfigurasi electron. Pengisian electron ke dalam orbital-orbitalnya mengikuti tiga aturan atau kaidah, yaitu: a. Prinsip Aufbau Aufbau artinya meningkat. Elektron akan mengisi orbital dimulai dari tingkat energy terendah kemudian tingkat energy yang lebih tinggi dan seterusnya. Prinsip pengisian ini dapat digambarkan dalam bentuk diagram dengan urutan pengisian orbital sebagai berikut:
Gambar . Diagram tingkat energi orbital
Dengan mengacu pada aturan aufbau maka urutan kenaikan tingkat energi elektronelektron dalam orbital adalah sebagai berikut. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < … b. Aturan Hund Aturan Hund disusun berdasarkan data spektroskopi atom. Aturan ini menyatakan sebagai berikut.
Pengisian elektron ke dalam orbital-orbital yang tingkat energinya sama, misalnya ketiga orbital-p atau kelima orbital-d. Oleh karena itu, elektron-elektron tidak berpasangan sebelum semua orbital dihuni. Elektron-elektron yang menghuni orbital-orbital dengan tingkat energi sama, misalnya orbital pz, px, py. Oleh karena itu, energi paling rendah dicapai jika spin elektron searah. c. Prinsip Larangan Pauli Menurut Wolfgang Pauli, elektron-elektron tidak boleh memiliki empat bilangan kuantum yang sama. Aturan ini disebut Prinsip larangan Pauli. Makna dari larangan Pauli adalah jika elektron-elektron memiliki ketiga bilangan kuantum (n, l , m) sama maka elektron-elektron tersebut tidak boleh berada dalam orbital yang sama pada waktu bersamaan. Akibatnya, setiap orbital hanya dapat dihuni maksimum dua elektron dan arah spinnya harus berlawanan. Sebagai konsekuensi dari larangan Pauli maka jumlah elektron yang dapat menghuni subkulit s, p, d, f, …, dan seterusnya berturut-turut berturut-turut adalah 2, 6, 10, 14, …, dan seterusnya. Hal ini sesuai dengan rumus: 2(2 l + + 1). Analisis Soal Soal tersebut termasuk C1,K 2 (mengingat konsep kimia) karena dalam soal tersebut peserta didik dituntut untuk dapat mengingat kaidah atau aturan yang tergambar atau terdeskripsikan dalam teori atom mekanika kuantum. 3. C1,K 3 (Mengingat Pengetahuan Prosedural) Tujuan Perserta didik dapat mengingat kembali dalam menentukan bilangan kuantum electron valensi dari suatu unsure. Soal Diantara harga-harga keempat Bilangan Kuantum di bawah ini yang mungkin untuk pengisian electron pada orbital 3p adalah….. A. n = 3;
l = 2;
m = -1;
s = +1/2
B. n = 3;
l = 1;
m = -1;
s = +1/2
C. n = 3;
l = 2;
m = +1;
s = +1/2
D. n = 3;
l = 2;
m = 0;
s = +1/2
Jawaban 3p berarti: kulit ke 3 (n = 3) subkulit p (l = 1) orbital m = -1, 0, +1 Analisis Soal Soal tersebut termasuk C1,K 3 (Mengingat Pengetahuan Prosedural) karena pada soal ini, peserta didik dituntut untuk mengetahui tentang pengetahuan procedural, yaitu cara menentukan bilangan kuantum electron valensi dari suatu unsure berdasarkan pada Tabel Sistem Periodik Kimia. 4. C1,K 4 (Mengingat, Pengetahuan Metakognisi) Tujuan Perserta didik dapat mengingat kembali pernyataan-pernyataan yang benar dan salah berkaitan dengan sifat-sifat suatu unsure-unsur kimia dalam Tabel Sistem Sistem Periodik. Soal Pernyataan yang benar untuk unsure nitrogen (nomor atom = 7) dan oksigen (nomor atom = 8) adalah bahwa……… 1. Energi ionisasinya lebih besar daripada oksigen.
2. Keduanya mempunyai jumlah electron valensi yang sama. 3. Dengat berat yang sama jumlah molekul N 2 (Mr = 28) lebih besar daripada O 2 (Mr = 32).
4. Keduanya terletak dalam golongan yang sama. Jawaban Energi ionisasi untuk nitrogen lebih besar daripada oksigen. Nitrogen terletak pada golongan VA, sedangkan oksigen VIA. Nitrogen mempunyai 3 elektron tak berpasangan, sedangkan oksigen mempunyai 2 elektron tak berpasangan. Pada berat yang sama, nitrogen mempunyai jumlah molekul lebih besar daripada oksigen, karena jumlah molekul berbanding terbalik dengan massa atom relatif. Pernyataan yang benar adalah (1) dan (3).
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C1,K 4 (Mengingat Pengetahuan Kimia Metakognitif) karena dalam soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mengingat kembali pernyataan pernyataan yang benar dan salah mengenai unsure Nitrogen dan Oksigen. 5. C2,K 1 (Memahami, Pengetahuan Faktual) Tujuan Perserta didik dapat memahami mengenai molekul-molekul mana yang mempunyai titik didih tertinggi atau terendah. Soal Diantara molekul-molekul di bawah ini yang mempunyai titik didih tertinggi adalah…….. A. Butana (CH3 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH3) CH2 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH3) B. Heptana (CH3 – CH
C. Heksana (CH3 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH3) D. Pentana (CH3 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH2 – CH CH3) Jawaban Molekul yang memiliki titik didih tertinggi adalah molekul dengan rantai terpanjang karena semakin panjang rantai maka molekul tersebut semakin membutuhkan energi yang tinggi untuk memutuskan ikatannya, jadi pada soal di atas heptana adalah molekul yang memiliki energi yang tertinggi di antara butane, heksana dan pentane. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C2,K 1 (Memahami Pengetahuan Faktual) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat memahami rangkuman dari fakta-fakta yang berhubungan dengan titik didih suatu molekul dengan panjang ikatan yang berbeda -beda. 6. C2,K 2 (Memahami, Pengetahuan Konseptual) Tujuan Perserta didik dapat memahami mengenai contoh dari molekul-molekul dan ion yang termasuk dalam pasangan asam dan atau basa. Soal Pada reaksi HCl + H2O A. HCl dan Cl-
⇌
H3O+ + Cl-, pasangan manakah yang merupakan basa?
B. H2O dan H3O+ C. HCl dan H3O+ D. H2O dan Cl Jawaban HCl
+
H2O
Asam 1
basa 2
⇌
H3O+
+
asam 2
Clbasa 1
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C2,K 2 (Memahami Pengetahuan Kimia Konseptual) karena untuk menjawab soal ini peserta didik diharapkan dapat memahami contoh dari senyawa asam dan atau basa dengan cara menafsirkan pasangan mana yang termasuk kelompok asam atau basa. 7. C2,K 3 (Memahami, Pengetahuan Prosedural) Tujuan Perserta didik dapat memahami dalam menentukan letak suatu unsure dalam Tabel Sistem Periodik dengan kenfigurasi electron. Soal Dari unsure-unsur berikut 4A; 8B;
12C; 16D;
dan
32E.
Tuliskan konfigurasi electron dan
tentukan golongan, periode serta bilangan kuantum electron terakhir! Jawaban 4A
= 1s2 2s2 (electron valensi 2s2 = 2, maka golongan IIA, periode 2).
8B
= 1s2 2s2 2p4 (electron valensi 2s2 2p4 = 6, maka golongan VIA, periode 2).
12C
= 1s2 2s2 2p6 3s2 (electron valensi 3s2 = 2, maka golongan IIA, periode 3).
16D
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 (electron valensi 3s2 3p4 = 6, maka golongan VIA, periode
3). 32E
= 1s2
2s2
2p6 3s2 3p6 3d10
4s2
4p2 (elektron valensi 4s2
4p2 = 4, maka
golongan IVA, periode 4). Analisis Soal Soal tersebut termasuk C2,K 3 (Memahami Pengetahuan Prosedural) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat memprediksikan suatu unsure dengan cara menentukan dan mengelompokkan unsure-unsur segolongan melalui konfigurasi elektron dan mengetahui bilangan kuantum elektron terakhir dari unsure-unsur tersebut.
8. C2,K 4 (Memahami, Pengetahuan Metakognisi) Tujuan Perserta didik dapat memahami kembali pernyataan-pernyataan yang benar dan tidak benar tentang karakteristik dan atau sifat-sifat suatu suatu unsure dalam Tabel Sistem Periodik. Soal Sebuah unsure dengan konfigurasi elektron = (Xe) 4f 14 5d10 6s2 6p5. Pernyataan yang benar tentang unsure tersebut…… 1. Mempunyai nomor atom 85 2. Termasuk unsure halogen. 3. Terletak pada periode 6 dalam Tabel Sistem Periodik. 4. Mempunyai sifat kimia yang mirip dengan atom klorin.
Jawaban Pada atom netral, Nomor atom = jumlah elektron = 85 Konfigurasi elektron valensinya = 6s2 6p5 sehingga termasuk golongan VIIA (Halogen), periode 6. Karena mempunyai golongan yang sama dengan klorin maka unsure tersebut mempunyai sifat kimia yang sama dengan klorin. Jawaban yang benar adalah E yaitu (1), (2), (3) dan (4). Analisis Soal Soal tersebut termasuk C2,K 4 (Memahami Pengetahuan Kimia Metakognitif) karena dalam soal ini peserta didik dituntut untuk dapat memahami pernyataan-pernyataan yang benar dan salah tentang suatu unsure dalam Tabel Sistem Periodik melalui konfigurasi elektron. 9. C3,K 1 (Mengaplikasikan, Pengetahuan Faktual) Tujuan Perserta didik dapat mengaplikasikan fakta terjadinya terjadinya suatu endapan jika dua atau lebih larutan dicampur ke dalam satu wadah. Soal Bila larutan dari pasangan-pasangan senyawa di bawah ini di campurkan akan terjadi endapan……
1. Natrium Sulfat dan Barium Khlorida 2. Timbal Nitrat dan Tembaga(II) Sulfat 3. Kalium Hidroksida dan Perak Nitrat 4. Litium Khlorida dan Perak Nitrat
Jawaban
→ → → →
Na2SO4(aq) + BaCl2(aq)
BaSO4(s) + 2NaCl(aq)
Pb(NO3)2(aq) + CuSO4(aq) KOH(aq) + AgNO3(aq) LiCl(aq) + AgNO3(aq)
PbSO4(s) Cu(NO3)2(aq)
AgOH(s) + KNO3(aq)
AgCl(s) + LiNO3(aq)
Jawaban yang benar adalah E yaitu (1), (2), (3) dan (4) karena semua reaksi di atas menghasilkan endapan. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C3,K 1 (Mengaplikasikan Pengetahuan Faktual) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk mengaplikasikan fakta-fakta terbentuknya endapan dari dua larutan yang dicampur dengan cara mengelompokkan larutan dari pasangan pasangan senyawa yang jika dicampur akan membentuk endapan. 10. C3,K 2 (Mengaplikasikan, Pengetahuan Konseptual) Tujuan Perserta didik dapat mengaplikasikan dalam menentukan golongan dan periode dalam suatu unsure dengan menggunakan konfigurasi elektron. Soal Unsur X dengan nomor atom 27, dalam Tabel Sistem Periodik terletak pada……. A. Golongan IIA, periode 4 B. Golongan VIIA, periode 3 C. Golongan VIIB, periode 4 D. Golongan VIIIB, periode 4 Jawaban X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
→
golongan VIIIB, periode 4
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C3,K 2 (Mengaplikasikan Pengetahuan Konseptual Kimia) karena dalam soal ini peserta didik dituntut untuk mengaplikasikan konsep dari konfigurasi elektron untuk mencoba mencari total elektron pe rorbital. 11. C3,K 3 (Mengaplikasikan, Pengetahuan Prosedural) Tujuan Perserta didik dapat mengaplikasikan perhitungan domain suatu elektron untuk menentukan tipe molekul dari suatu senyawa. Soal Nomor atom P adalah 15, sedangkan Br adalah 35. Bentuk molekul PBr 5 adalah…. A. Tetrahedron B. Segitiga sama sisi C. Trigonal Bipiramida D. Trigonal Piramida Jawaban Pada molekul PBr 5, atom pusat P dikelilingi oleh elektron yang berasal dari: Elektron valensi P
=5
Elektron dari Br
=5 +
Jumlah elektron total = 10 Jumlah pasangan elektron= 5 Kelima pasangan elektron ini mengambil orientasi trigonal bipiramida.
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C3,K 3 (Mengaplikasikan Pengetahuan Kimia Prosedural) karena dalam soal ini, peserta didik dituntut untuk dapat mengaplikasikan perhitungan domain elektron untuk dapat mengetahui tipe molekul suatu senyawa. 12. C3,K 4 (Mengaplikasikan, Pengetahuan Metakognitif) Tujuan Perserta didik dapat mengaplikasikan pernyataan mengenai peristiwa terjadinya kesetimbangan asam dan basa. Soal Apabila gas NH3 dialirkan ke dalam air, maka akan terjadi kesetimbangan asam basa. Pernyataan berikut yang benar untuk peristiwa tersebut adalah…… 1. Air bersifat asam
2. NH4OH adalah basa konjugasi dari H2O. 3. NH3 dan NH4+ adalah basa dan asam konjugasi
4. Terjadi reaksi NH4OH Jawaban NH3 + H2O
⇌
→
NH3 + H2O
NH4+ + OH-
Pada reaksi ini H2O member satu proton (H+) pada NH3 sehingga air sebagai asam dan NH3 sebagai basa. Pasangan asam dari NH3 adalah NH4+ dan pasangan basa dari H2O adalah OH-. Jawaban yang benar adalah B (1) dan (3). Analisis Soal Soal tersebut termasuk C3,K 3 (Mengaplikasikan Pengetahuan Kimia Prosedural) karena dalam soal ini, peserta didik dituntut untuk dapat mengaplikasikan perhitungan domain elektron untuk dapat mengetahui tipe molekul suatu senyawa. 13. C4,K 1 (Menganalisis, Pengetahuan Faktual) Tujuan Perserta didik dapat menganalisis fakta terjadinya terjadinya pencemaran lingkungan
di suatu suatu
perairan yang disebabkan oleh limbah pabrik, yaitu Mercury atau air raksa. Soal a. Suatu hari diberitakan terjadi kasus pencemaran mercury atau air raksa di suatu perairan yang disebabkan oleh limbah suatu pabrik. Diberitakan bahwa penduduk
banyak yang menderita gatal-gatal akibat mengonsumsi ikan dari perairan yang telah tercemar tersebut. Beberapa hari kemudian di beberapa stasiun televisi ditayangkan iklan dengan tema penduduk daerah tersebut yang tetap memakan ikan dan tetap sehat. Siapakah yang menayangkan iklan tersebut? Jawaban Dinas Lingkungan Hidup setempat yang bekerja sama dengan salah satu stasiun TV.
b.
pH
N
M
K
L 30
60
90
mL NaOH
Grafik di atas memberikan hasil titrasi 20 mL larutan asam asetat dengan larutan NaOH 0,05 M. Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa….. 1. Konsentrasi ion asetat pada K adalah 0,15 M. 2. Larutan pada L merupakan larutan buffer.
3. Pada N sudah tidak ada lagi molekul CH3COOH. 4. Pada M pH larutan lebih besar dari 7.
Jawaban Gambar tersebut merupakan proses penambahan larutan NaOH pada larutan asam asetat. Pada titik M terjadi perubahan pH yang drastic. Ini menunjukkan pada tiitk M asam asetat tepat habis, sehingga yang terukur adalah pH garamnya (CH3COONa) yang bersifat basa. CH3COOH + NaOH
→
CH3COONa + H2O
Tepat habis, mol asam
= mol basa
20 mL x M
= 60 mL x 0,05 M = 0,15
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada L, CH3COOH belum habis (masih tersisa). Jadi, dalam larutan ada CH3COONa dan CH3COOH, merupakan larutan buffer dan pada M, CH3COOH tepat habis bereaksi dengan NaOH membentuk CH3COONa yang bersifat basa. Jawaban yang benar adalah C yaitu (2) dan (4).
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C4,K 1 (Menganalisis Pengetahuan Kimia Faktual) karena dalam soal ini peserta didik dituntut untuk dapat menganalisis fakta-fakta yang terjadi akbibat pencemaran mercuy atau air raksa serta mampu menyusun suatu kesimpulan berdasarkan data grafik yang terdapat pada soal (b). 14. C4,K 2 (Menganalisis, Pengetahuan Konseptual) Tujuan Perserta didik dapat menganalisis dalam menentukan atau mengidentifikasi unsure-unsur tertentu, apakah terkait satu sama lain untuk membentuk suatu struktur yang padu. Soal Hasilkali Kelarutan (K sp sp) untuk beberapa garam perak adalah sebagai berikut: AgCl, K sp sp
= 2 x 10-10
AgBr, K sp sp
= 5 x 10-13
-12 Ag2CO3, K sp sp = 8 x 10
Ag2S. K sp sp
= 6 x 10-50
Yang manakah di antara garam-garam ini yang mempunyai kelarutan paling besar dinyatakan dalam mol per liter…… A. AgCl
C. Ag2S
B. AgBr
D. Ag2CO3
Jawaban AgCl;
AgBr;
= √ = √ 2 10−− = 1,4 1010 = √ = √ 5 10−−3 = 7 10 = − =
Ag2CO3;
Ag2S;
= , − 6 10− = 4 = 2,47 1100−
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C4,K 2 (Menganalisis Pengetahuan Konseptual) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat menganalisis konsep hasilkali kelarutan (K sp sp) dengan cara menjelaskan hasilkali kelarutan (K sp sp) yang terbesar pada keempat senyawa yang berbeda. 15. C4,K 3 (Menganalisis, Pengetahuan Prosedural) Tujuan Perserta didik dapat menganalisis bentuk-bentuk molekul berdasarkan pada teori hibridisasi. Soal Jelaskan dengan cara hibridisasi bentuk molekul dari molekul SF6 (s = 16, F = 9)!
Jawaban Proses hibridisasi pada pembentukan SF6
↿⇂
Atom S pada tingkat dasar
3s
↿⇂ ↿ ↿
….
….
3p
….
….
….
3d
Atom S tereksitasi
↿
3s
↿ ↿ ↿ ↿ ↿ 3p
promosi ….
….
….
3d
Orbital hibrida sp3d 2
↿
↿ ↿ ↿ ↿ ↿
hibridisasi ….
….
….
sp3d 2 SF 6
↿∗
pembentukan
↿ ↿ ↿ ↿ ↿ *
*
*
*
*
SF6 ….
….
….
Hasil hibridisasi SF 6 di atas adalah
sp3d 2 jadi bentuk molekulnya adalah octahedral
dengan sudut ikatan 90o. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C4,K 3 (Menganalisis Pengetahuan Prosedural) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat menganlisis unsure yang cocok membentuk suatu molekul yang telah ditentukan berdasarkan prosedur teori hibridisasi. 16. C4,K 4 (Menganalisis, Pengetahuan Metakognisi) Tujuan Perserta didik dapat menganalisis konsentrasi suatu larutan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengetahuan tentang asam basa yang telah dipelajari sebelumnya. Soal Cuka di pasar sering dijual dalam larutan yang agak pekat, misalnya 25% atau kurang lebih 4 M. Untuk memeriksa konsentrasinya, 1 mL cuka tersebut diencerkan kemudian dititrasi dengan larutan NaOH……………………….. 1. Larutan yang digunakan untuk titrasi adalah larutan NaOH encer.
2. Konsentrasi NaOH dalam larutan yang digunakan untuk titrasi tidak perlu diketahui. 3. pH larutan pada akhir titrasi tersebut lebih dari 7.
4. ReHaksi yang terjadi pada titrasi tersebut adalah
→
2NaOH+CH3COOH+2O2 (dari udara) Na2CO3+3H2O+CO2 Manakah pernyataan di atas yang benar? Jawaban Untuk menentukan konsentrasi asam cuka dapat digunakan larutan encer NaOH yang konsentrasinya sudah diketahui. Pada titrasi ini, terjadi reaksi: CH3COOH + NaOH
→
CH3COONa + H2O
CH3COONa yang terbentuk dapat terhidrolisis menghasilkan larutan dengan pH > 7. Reaksi hidrolisisnya adalah: CH3COO+ + H2O
⇌
CH3COOH + OH-
Jadi pernyataan yang benar adalah B yaitu (1) dan (3).
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C4,K 4 (Menganalisis Pengetahuan Metakognisi) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat menganlisis konsentrasi suatu senyawa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya khususnya pengetahuan tentang asam dan basa. 17. C5,K 1 (Mengevaluasi, Pengetahuan Faktual) Tujuan Perserta didik dapat mengevaluasi suatu fakta dari pemakaian atau penggunaan energy minyak bumi, gas alam, dan batu bara pada suatu negeara tertentu di dunia. Soal Saat ini Amerika Serikat memakai sekitar 8 x 10 16 Kj/th , atau sekitar 6 % energy di seluruh dunia, 30 tahun yang akan datang meningkat menjadi dua kalinya. Dari keseluruhan energi yang dipakai 90% berasal dari energi minyak bumi, gas alam dan batubara. Material-material M aterial-material tersebut memuat kandungan hidrokarbon, yang tersusun dari karbon dan hidrogen. Untuk gas alam banyak mengandung CH4, minyak bumi yang merupakan cairan hidrokarbon dengan 5 sampai 20 atom karbon tiap molekulnya dan 2 atom H setiap kandungan 1 atom karbon. Pada pembakaran hidrokarbon di udara akan menimbulkan energi panas. Persamaan reaksi pembakaran bahan bakar fosil sebagai berikut : CH4(g) + 2O2(g)
→
CO2(g) + 2 H2O(l)
C8H18(l) + 25/2 O2(g)
→
H = -890 kJ
8CO2(g) + 9 H2O(l)
H = -5440 kJ
C10H8(g) + 12 O2(g) 10 CO2(g) + 2 H2O(l)
H = -5155 kJ
→
Maka dapat menujukkan dari pemakaian energi minyak bumi dunia, diramalkan kandungan energi dari cadangan minyak bumi akan habis sekitar 60 tahun mendatang. Berdasarkan data yang ada, apakah sudah memperhitungkan secara seksama? Jawaban Ya, berdasarkan yang telah diperoleh menunjukkan bahwa dari pemakaian energi minyak bumi dunia, diramalkan d iramalkan kandungan energi ene rgi dari cadangan minyak bumi akan aka n habis sekitar 60 tahun mendatang.
Analisis Soal Soal tersebut termasuk C5,K 1 (Mengevaluasi Pengetahuan Faktual) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mengevaluasi dengan cara mengurutkan fakta-fakta dari pemakaian energi minyak bumi dunia berdasarkan data-data yang telah ada. 18. C5,K 2 (Mengevaluasi, Pengetahuan Konseptual) Tujuan Perserta didik dapat mengevaluasi suatu konsep larutan yang dapat mengalami hidrolisis bilamana dilarutkan dalam air. Soal Manakah yang terbukti di antara garam-garam berikut yang kalau dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsial? 1.
Natrium asetat
2.
Ammonium asetat
3.
Ammonium khlorida
4. Natrium khlorida Jawaban Hidrolisis parsial terjadi bila garam terbentuk dari basa kuat + asam lemah atau basa lemah + asam kuat. Jadi yang benar adalah B yaitu (1) dan (3). Analisis Soal Soal tersebut termasuk C5,K 2 (Mengevaluasi Pengetahuan Konseptual) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mengevaluasi dengan cara menguji garam-garam manakah yang akan mengalami men galami hidrolisis parsial jika dilarutkan dalam air. 19. C5,K 3 (Mengevaluasi, Pengetahuan Prosedural) Tujuan Perserta didik dapat mengevaluasi suatu data percobaan tentang titik beku beberapa larutan pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm berdasarkan prosedur kerja yang telah ditentukan sebelumnya mengenai sifat koligatif larutan. Soal Data percobaan tentang titik beku beberapa larutan pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm tercantum pada table berikut ini;
No.
Zat Terlarut
1.
Larutan Konsentrasi (M)
Titik Beku (0 oC)
C6H12O6
1
-2
2.
C6H12O6
2
-4
3.
NaCl
1
-4
4.
NaCl
2
-8
Data tersebut menunujukkan bahwa penurunan titik beku larutan ……. 1. Berbanding lurus dengan konsentrasi. 2. Tidak bergantung kepada jenis zat terlarut. 3. Elektrolit lebih tinggi dari nonelektrolit. 4. Bergantung pada jumlah partikel zat terlarut.
Jawaban Sifat koligatif ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak bergantung kepada jenis zat terlarut. Jadi jawaban yang benar adalah E yaitu (1), (2), (3), dan (4). Analisis Soal Soal tersebut termasuk C5,K 3 (Mengevaluasi Pengetahuan Prosedural) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mengevaluasi dengan cara menyimpulkan sifat-sifat koligatif larutan dari suatu data percobaan tentang titik beku beberapa larutan pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm berdasarkan prosedur kerja yang telah ditentukan sebelumnya mengenai sifat koligatif larutan. 20. C5,K 4 (Mengevaluasi, Pengetahuan Metakognisi) Tujuan Perserta didik dapat mengevaluasi suatu pernyataan mengenai penggunaan prinsip elektrokimia dalam pemurnian tembaga . Soal Prinsip elektrokimia dipakai pada proses pemurnian tembaga. Pada proses ini logam tembaga murni dipakai sebagai katoda, dan tembaga murni yang akan dimurnikan dipakai sebagai anoda. Keduanya berada dalam larutan tembaga(II) sulfat. Hal ini dapat dilakukan.
SEBAB Perbedaan potensial dapat diatur sehingga hanya cukup bagi anoda untuk melepaskan ion ke dalam larutan, kemudian ion tereduksi menjadi logam yang menempel pada katoda sedangkan logam-logam perak dan emas tidak teroksidasi dan mengendap. Jawaban Potensial diatur supaya hanya Cu yang teroksidasi di anoda dan hanya Cu yang tereduksi di katoda. Jadi jawabnnya adalah A karena pernyataan di atas benar serta ada hubungan keterkaitan antara pernyataan dan sebabbnya. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C5,K 4 (Mengevaluasi Pengetahuan Metakognitif) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mengevaluasi suatu pernyataan apakah benar atau salah dan apakah ada hubungan atau tidak antara pernyataan dan sebabnya mengenai penggunaan prinsip elektrokimia dalam pemurnian tembaga . 21. C6,K 1 (Mencipta, Pengetahuan Faktual) Tujuan Perserta didik dapat mencipta dengan cara mengkategorikan suatu isotop berdasarkan
bilangan massa dan nomor atom setelah penembakan dengan menggunakan sinar . Soal Penembakan terhadap isotop 13Al27 dengan partikel
menghasilkan sebuah neutron dan
suatu isotop. Bilangan massa dan nomor atom isotop tersebut adalah… A. 30 dan 14
C. 31 dan 14
B. 30 dan 15
D. 31 dan 16
Jawaban 27 13Al
+
→
2
4
0n
1
+
15 30X
Analisis Soal
Soal tersebut termasuk C6,K 1 (Mencipta Pengetahuan Faktual) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mencipta dengan cara mengkategorikan
dan atau
menggabungkan suatu isotop berdasarkan bilangan massa dan nomor atom setelah
penembakan dengan menggunakan sinar .
22. C6,K 2 (Mencipta, Pengetahuan Konseptual) Tujuan Perserta didik dapat mencipta dengan cara menyimpulkan dan atau merencanakan suatu data berdasarkan pada penggunaan konsep efek Tyndall pada materi koloid. Soal Setelah air suangai yang keruh disaring, maka diperoleh filtrate yang jernih. Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa……. A. Air sungai tergolong larutan sejati B. Air sungai tergolong suspense. C. Air sungai tergolong sol. D. Air sungai mengandung partikel kasar dan partikel koloid.
Jawaban Partikel-partikel yang dapat disaring tergolong partikel kasar; sedangkan filtratnya dapat menujukkan efek Tyndall, berarti filtrate tersebut merupakan koloid. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C6,K 2 (Mencipta Pengetahuan Konseptual) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mencipta dengan cara menyimpulkan suatu data berdasarkan pada penggunaan konsep efek Tyndall pada materi koloid. 23. C6,K 3 (Mencipta, Pengetahuan Prosedural) Tujuan Perserta didik dapat mencipta dengan cara merancang suatu proses pembentukan emulsi dengan menggunakan bahan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti minyak kelapa, air dan sabun. Soal a. Bila minyak kelapa dicampurkan dengan air akan terjadi dua lapisan yang tidak saling melarut. Suatu emulsi akan terjadi bila campuran ini dikocok dan ditambahkan…… A. Air panas B. Air es C. Air sabun D. Minyak tanah
Jawaban Minyak kelapa adalah senyawa nonpolar, sedangkan air adalah senyawa polar, sehingga kalau bercampu akan membentuk lapisan. Sabun adalah senyawa yang mempunyai bagian yang bersifat polar (COONa) sekaligus bagian nonpolar (hidrokarbon). Sabun dapat berfungsi sebagai emulgator (pengemulsi). Bagian nonpolar akan mengikat lemak, bagian polar akan mengikat air. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C6,K 3 (Mencipta Pengetahuan Prosedural) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mencipta dengan cara merancang dan atau menyusun suatu proses pembentukan emulsi dengan menggunakan bahan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti minyak kelapa, air dan sabun. b. Sol belerang dapat dibuat menurut metode kondensasi dengan cara…. 1. Mengalirkan udara ke dalam larutan H2S. 2. Menggiling serbuk belerang dan hasilnya dicampurkan dengan air. 3. Menambahkan asam khlorida pada larutan natrium tiosulfat. 4. Mereaksikan tembaga sulfat dan natrium sulfat dalam air. Jawaban Pembuatan koloid ada dua metode, yaitu: Metode disperse, menghaluskan partikel-partikel suspense, Metode kondensasi, menggumpalkan partikel-partikel larutan. Cara (1) dan (3) termasuk metode kondensasi, sedangkan cara (2) dan (4) termasuk metode disperse. 24. C6,K 4 (Mencipta, Pengetahuan Metakognisi) Tujuan Perserta didik dapat mencipta dengan cara menyimpulkan unsure-unsur periode ketiga berdasarkan pada konfigurasi elektron. Soal Unsure-unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Atas dasar konfigurasi elektronnya maka dapat dikatakan bahwa….. A. Na paling sukar bereaksi B. P, S, dan Cl cenderung membentuk basa
C. Si adalah logam D. Energy ionisasi pertama Ar paling besar
Jawaban Di antara unsure-unsur periode ketiga, hanya Ar yang stabil (termasuk kelompok gas mulia), sehingga energy ionisasi Ar paling besar. Analisis Soal Soal tersebut termasuk C6,K 4 (Mencipta Pengetahuan Metakognitif) karena pada soal ini peserta didik dituntut untuk dapat mencipta dengan cara mengaktualitasi unsure-unsur periode ketiga berdasarkan pada konfigurasi elektron.
CONTOH KATA KERJA RANAH KOGNITIF (Cl – C6) C6)
Pengetahuan Pemahaman (Cl)
(C2)
Mengutip
Memperkirakan
Menyebutkan Menjelaskan
Penerapan (C3)
Analisis (C4)
Sintesis (C5)
Menugaskan
Menganalisis
Mengabstraksi
Mengurutkan
Mengaudit
Mengatur
Penilaian (C6)
Membandingk an
Menyimpulka n
Menelusuri
Mengkategorikan Menentukan
Memecahkan
Menganimasi
Menilai
Menggambar
Mencirikan
Menerapkan
Menegaskan
Mengumpulkan
Mengarahkan Mengarahkan
Membilang
Merinci
Menyesuaikan
Mendeteksi
Mengkategorikan
Mengkritik
Mengasosiasikan Mengkalkulasi
Mendiagnosis
Mengkode
Menimbang
Membandingkan
Menyeleksi
Mengkombinasikan Memutuskan
Mengidentiflk asi
Mendaftar
Memodifikasi
Menunjukkan Menghitung
Mengklasifikasi
Memberi label Mengkontrasikan Menghitung
Memberi indek
Mengubah
Membangun
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan
Memerinci
Menyusun
Memisahkan
Menominasikan Mengarang
Memprediksi
Mendiagramkan Membangun
Memperjelas
Mengkorelasika n
Menanggulangi
Menugaskan
Menafsirkan
Menamai
Menguraikan
Membiasakan
Merasionalkan
Menghubungkan
Menandai
Menjalin
Mencegah
Menguji
Menciptakan
Membaca
Membedakan
Menentukan
Mencerahkan
Mengkreasikan
Memerinci
Menyadap
Mendiskusikan Mendiskusikan
Menggambarkan
Menjelajah
Mengoreksi
Mengukur
Menghafal
Menggali
Menggunakan
Membagankan
Merancang
Merangkum
Menulis
Mencontohkan
Menilai
Menyimpulkan
Merencanakan
Membuktikan
Mencatat
Menerangkan
Melatih
Menemukan
Mendikte
Memvalidasi
Mengulang
Mengemukakan
Menggali
Menelaah
Meningkatkan
Mengetes
Memperjelas
Mendukung
Memaksimalka
Mereproduksi Mempolakan
Mengemukakan
Meninjau
Memperluas
Mengadaptasi
Memerintahkan Memfasilitasi
Memilih
Menyimpulkan
Menyelidiki
Mengedit
n
Membentuk
Mempertahan kan
Memilih
Memproyeksi kan
Menyatakan
Meramalkan
Mengoperasikan
Mengaitkan
Merumuskan
Mempelajari
Merangkum
Mempersoalkan
Memilih
Menggeneralisasi
Mentabulasi
Menjabarkan
Mengkonsepkan
Mengukur
Menggabungkan
Melaksanakan
Melatih
Memadukan
Meramalkan
Mentransfer
Membatasi
Memberi kode
Memproduksi
Mereparasi
Memproses
Menampilkan
Mengaitkan
Menyiapkan
Mensuimulasikan
Memproduksi
Memecahkan
Merangkum
Mel.akukan
Merekonstruksi
Mentabulasi
Menyusun
Memproses
Meramalkan
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah: 1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunkannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah. Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang pengetahuan adalah dapat menghafal surat al-’Ashar, al-’Ashar, menerjemahkan dan menuliskannya secara baik dan benar, sebagai salah satu materi pelajaran kedisiplinan yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam di sekolah. 2. Pemahaman (comprehension) Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitif pada jenjang pemahaman ini misalnya: Peserta didik atas pertanyaan Guru Pendidikan Agama Islam dapat menguraikan tentang makna kedisiplinan yang terkandung dalam surat al-’Ashar al-’Ashar secara lancar dan jelas. 3. Penerapan (application) Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan
sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses
berfikir
setingkat
lebih
tinggi
ketimbang
pemahaman.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang penerapan misalnya: Peserta didik mampu memikirkan tentang penerapan konsep kedisiplinan yang diajarkan Islam dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. 4. Analisis (analysis) Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi. Contoh: Peserta didik dapat merenung dan memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari kedisiplinan seorang siswa dirumah, disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat, sebagai bagian dari ajaran Islam. 5. Sintesis (syntesis) Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsurunsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau bebrbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan tentang pentingnya kedisiplinan sebagiamana telah diajarkan oleh islam. 6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA
Disusun Oleh Kelompok VI MIA AUDINA MZ
(E1M015047)
M. ASRORI AHYAN
(E1M015048)
MUTIA ZAHRANIE
(E1M015049)
NILA MUTIA SARI
(E1M015050)
NOVALDI NUR FIRDAUS
(E1M015051)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2018