Trauma Trauma Fisik Fisik dan Kimia pada Rongga Rongga Mulut Linea Alba Linea alba adalah suatu perubahan yang sering terjadi pada mukosa bukal yang berhubungan dengan adanya penekanan, iritasi friksional akibat gesekan, atau trauma pada bagian muka gigi karena kebiasaan kebiasaan menghisap (sucking trauma) !esuai dengan namanya, perubahan yang terjadi terdiri atas garis putih yang (biasanya) bilateral Linea alba terletak pada mukosa bukal setinggi dengan bidang oklusi gigi yang di dekatnya "aris yang terbentuk lebih terlihat jelas pada mukosa bukal yang berbatasan dengan gigi posterior Tidak ada terapi yang dibutuhkan dan tidak terdapat komplikasi dari kejadian ini Linea alba merupakan jenis trauma pada mukosa mulut yang sering terj adi #enelitian di turki menyebutkan linea alba merupakan jenis trauma mulut kedua yang sering terjadi dengan besar angka kejadian sebesar $,% & dari seluruh total trauma mulut
Linea alba pada mukosa bukal kanan
Morsicatio Buccarum Morsicatio berasal dari bahasa latin yang berarti gigitan Kebiasaan menggigit' gigit kronis bias mengakibatkan terbentuknya lesi yang paling sering terletak di mukosa bukal dan dapat ditemukan juga pada mukosa labial dan batas lateral lidah #realensi morsicatio buccarum lebih tinggi pada orang'orang orang' orang yang mengalami stress atau dengan masalah psikologis Lesi morsicatio buccarum biasanya ditemukan bilateral pada mukosa bukal disertai lesi pada bibir dan lidah, atau bisa juga ditemukan hanya pada bibir atau libal, dah Lesi yang terbentuk tebal, seperti area parut berarna putih (tidak rata) yang biasa disertai dengan eritema, eri tema, erosi, aatau ulserasi fokal traumatik Mukosa yang mengalami perubahan biasanya terletak di tengah anterior mukosa bukal di sepanjang bidang oklusi Lesi yang besar bisa terbentuk melebar ke arah atas atau baah bidang oklusi pada pasien yang memiliki kebiasaan menekan pipi ke arah antara gigi dengan menggunakan jari
!ecara klinis, penampilan morsicatio buccarum cukup untuk menegakkan diagnosis, sehingga biopsi jarang dilakukan *asil biopsi pada kasus ini menunjukkan hiperkeratosis yang luas serta dapat ditemukan juga sel berakuola pada lapisan mukosa Tidak dibutuhkan penatalaksanaan khusus untuk lesi ini, juga tidak terdapat komplikasi dari perubahan mukosa yang terjadi
Morsicatio buccarum
Ulkus Traumatik (Traumatik Granuloma) +lkus traumatik adalah trauma akut yang terjadi pada mukosa mulut yang diakibatkan oleh kerusakan mekanik seperti kontak dengan makanan yang tajam, tergigit ketika makan, bicara, bahkan tidur Lesi ini juga bisa terjadi akibat luka bakar benda panas, listrik, atau kimia Trauma akut atau kronik mukosa mulut mengakibatkan terjadinya ulkus supercial yang bisa bertahan selama beberapa aktu yang bisa sembuh dalam beberapa hari tanpa adanya komplikasi Lesi biasa terjadi pada lidah, bi bir, dan mukosa bukal Lesi di daerah lainnya biasanya muncul di daerah sekitar sumber iritasi seperti lipatan mukosa bukal atau ginggia oleh karena pemakaian sikat gig dan karena makanan Lesi muncul sebagai area eritema yang mengelilingi daerah tengah berupa membran brinopurulen yang berarna kekuningan dengan perifer keratosis dengan kedalaman yang berariasi !umber ulkus traumatik yang ditemukan harus dihilangkan sumber iritasinya kemudian diberikan dyclonine *-l atau hydro.ypropyl cellulose untuk menghilangkan rasa sakit sementara /ika penyebabnya tidak ditemukan atau pasiennya tidak merespon terapi yang diberikan, maka diindikasikan untuk melakukan biopsi
Ulkus traumatik
Luka Bakar Elektrik dan Panas Luka bakar elektrik pada rongga mulut seringkali terjadi Luka bakar elektrik dibagi menjadi dua macam, yaitu tipe kontak dan tipe arc Tipe kontak membutuhkan alas yang sesuai dan arus listrik !ebagian besar luka bakar elektrik yang mengenai rongga mulut adalah tipe arc, yang melibatkan salia sebagai media konduksi Luka bakar rongga mulut sebagian besar disebabkan oleh makanan atau minuman yang panas #enggunaan microae meningkatkan angka kejadian luka bakar panas karena dapat membuat makanan yang dingin dingin di bagian luarnya tetapi sangat panas di bagian dalamnya #ada aalnya, luka bakar muncul sebagai area yang tidak nyeri, hangus, dan kekuningan yang disertai dengan sedikit atau bahkan tidak berdarah 0alam beberapa jam akan muncul edema yang dapat bertahan hingga 12 hari #ada hari keempat, area tersebut akan mengalami nekrosis dan mulai m engelupas, dan bisa mengeluarkan darah Luka yang melibatkan makanan yang panas biasanya timbul pada palatum atau mukosa lidah bagian posterior berupa area eritema dan ulserasi yang dapat menyisakan epithelium yang nekrosis pada daerah perifer
Luka bakar elektrik
Terapi untuk luka bakar pada rongga mulut meliputi imunisasi tetanus dan antibiotik prolaksis (biasanya penisilin) untuk mencegah infeksi sekunder Masalah utama yang dapat timbul adalah kontraktur pada pembukaan mulut selama proses penyembuhan
Luka Kimiawi pada Mukosa Oral 3anyak 4at kimia dan obat'obatan yang kontak dengan jaringan oral pada akhirnya menimbulkan kerusakan pada jaringan oral -ontoh 4at'4at yang dapat mengakibatkan luka pada mukosa oral diantaranya aspirin, sodium perborat, hydrogen peroksida, bensin, terpentin, dan alcohol #aparan yang singkat dengan 4at'4at tersebut dapat mengakibatkan perubahan mukosa menjadi putih dan keriput 5pabila paparan dilanjutkan, maka akan terjadi nekrosis dan epitel yang terpapar akan terpisah dari jaringan yang berada di baahnya serta menjadi mudah terkelupas 3ila epitel yang nekrotik tersebut dihilangkan, maka akan terlihat jaringan ikat yang eritem dan berdarah 5rea supercial yang nekrosis akan sembuh tanpa luka parut dalam ak tu 16 hingga 17 hari setelah agen penyebabnya dihilangkan
Luka akibat aspirin
Penakit !i"a #ede #enyakit Riga fede adalah trauma ulseratif reaktif jinak yang sering terlihat dibagian ujung atau depan lidah Lesi yang muncul sering terjadi setelah erupsi gigi pada masa prenatal, natal dan gigi seri primer
$%elitis Eks&oliati'a Kebiasaan menjilat, menggigit, menyedot, dan mencubit bibir dalam jangka aktu yang lama dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang signikan pada batas ermillion bibir ataupun pada kulit perioral, sebagian besar dalam bentuk chelitis eksloatia
-helitis eksfoliatia ini banyak ditemukan pada anita berusia kurang dari %6 tahun Kasus yang ringan ditunjukkan dengan adanya kekeringan yang kronis, terbentuknya ssure dan scar pada batas ermillon bibir /ika berkembang, maka ermillon akan tertutup dengan krusta hiperkeratotik yang menebal dan berarna kuning Kulit disekeliling lesi akan membentuk daerah seperti lingkaran yang melingkari bagian bibir tersebut Kasus ini juga dapat ditimbulkan oleh reaksi alergi ataupun sensitiitas terhadap cahaya, meskipun lebih jarang terjadi /ika keadaan ini diakibatkan oleh adanya infeksi, maka keadaan ini disebut dengan angular chelitis
Chelitis eksfoliativa #ada sebagian besar kasus chelitis eksfoliatia, tidak ditemukan penyebab yang jelas 3iasanya dibutuhkan terapi psikoterapi dan penenang ataupun pencegahan stree untuk mencapai resolusi dari penyakit ini #ada infeksi candida, lesi ini tidak akan sembuh kecuali jika trauma kronis sudah dihilangkan
Perdara%an ubmukosa !etiap orang pernah mengalami memar yang diakibatkan oleh trauma minor *al ini terjadi ketika trauma tersebut mengakibatkan terjadinya perdarahan dan terkumpulnya darah di dalam jaringan /enis'jenis perdarahan berdasarkan ukurannya8 a #erdarahan sedikit pada kulit, mukosa, atau serosa (ptekia) b #erdarahan yang melibatkan area yang sedikit lebih luas (purpura) c 5kumulasi perdarahan 92 cm (ekimosis) d 5kumulasi darah dalam jaringan yang memunculkan massa (hematoma) Trauma benda tumpul pada mukosa oral biasa mengakibatkan terbentuknya hematoma #tekia dan purpura dapat timbul apabila terjadi peningkatan tekanan intratoraks yang berulang atau terus'menerus
Ptekia pada palatum #erdarahan submukosa muncul sebagai area yang datar atau menonjol, tidak memucat, dengan arna yang berariasi dari merah, ungu, hingga biru kehitaman Lesi traumatik ini biasanya terdapat pada mukosa labia atau bukal Tidak dibutuhkan terapi spesik jika perdarahan tidak berkaitan dengan penyakit sistemik dan area perdarahan dapat hilang secara spontan
Trauma Oral dari Akti'itas eksual Lesi yang sering ditemukan pada seks orogenital adalah perdarahan submukosa palatum akibat fellatio Lesi dapat berupa eritema, ptekia, purpura, atau ekimosis dari palatum lunak 5rea luka ini tidak memunculkan gejala dan dapat sembuh tanpa terapi dalam :'16 hari ;kstraasasi eritrositik kemungkinan berasal dari kenaikan muskular palatum lunak dan penekanan terhadap lingkungan dengan adanya tekanan negatif Lesis oral juga dapat terjadi karena melakukan cunnilungus Lesi berupa ulkus hori4ontal dari freulum lidah Ketika lidah didorong keluar, frenulum tergesek bagian insisal gigi seri mandibula Lesi ini dapat sembuh, tetapi dapat muncul kembali apabila aktiitas serupa diulangi kembali
Trauma Osseus dan Metaplasia Kondromatus #ada pengguna gigi palsu, kelunakan pada jaringan aleolar yang menonjol akibat iritasi mekanis gigi "ambaran klinis berariasi mulai dari area ulkus yang menonjol, kemerahan , bernanah, hingga terbantuk polip yang kuat #ada pemeriksaan radiogra ditemukan area yang radiopak