BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Geomorfologi
Pembag Pembagian ian satuan satuan geomo geomorfol rfologi ogi daerah daerah penelit penelitian ian dilaku dilakukan kan sebagai sebagai interpretasi awal sebelum penelitian lapangan, berupa interpretasi pola kontur dan foto foto satelit. satelit. Penama Penamaan an satuan satuan geomor geomorfol fologi ogi daerah daerah penelit penelitian ian mengac mengacu u pada pada referen referensi si Lobeck (1939). Satuan geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan, aitu! 1. Satuan Perbukitan "erucut #ebu (cinder ( cinder cone), cone), $. Satuan #anau "awah dan "aldera Purba.
II.1.1. Satuan Perbukitan Kerucut Debu (cinder ( cinder cone cone
Satuan Satuan ini berupa perbukitan ang menempati sekitar %&' daerah penelitian dan terletak merata di semua bagian daerah penelitian. Satuan perbukitan kerucut debu terdiri dari . Sanggar, Sanggar, kaki . akutak, . #ano, ."amasan, ."amasan, . *iharus, *iharus, . +eling, +eling, . awa, .Pedang, .Pedang, .ahe, dan kaki .*ibatuipis. Satuan ini memiliki pola kontur rapat-sangat rapat, relief kasar, kemiringan lereng miring-terjal (/-&&/), dan kisaran ele0asi kontur 11&/11&/-1%% 1%%$ $ mdpl. mdpl. Pola Pola aliran aliran sungai sungai subpar subparalle allel-su l-subde bdendr ndritik itik dengan dengan morfologi lembah berbentuk 2 ang dipengaruhi oleh proses eksogen berupa longsoran dan pelapukan. Proses erosi berlangsung secara 0ertikal, dan menunjukkan tahapan geomorfik sangat muda. orfologi perbukitan dibentuk oleh satuan gunung api ang berukuran hampir s ama baik sebagai gunung api utama maupun parasit dan terletak berdekatan atau disebut juga multiple cone. cone. Perbukitan "erucut debu (cinder ( cinder cone) cone) dibentuk oleh tefra tefra beruku berukuran ran debu debu sampai sampai lapili lapili ang ang menutu menutupi pi perbuk perbukitan itan sebagai sebagai produk gunung api paling muda. 4itologi lainna la inna sebagai penusun satuan berupa aliran la0a andesit sampai basalt.
II.1.!. Satuan Danau Ka"a# $an Kal$era Purba
Satuan ini menempati sekitar 1&' daerah penelitian ang terletak di bagian 5imur, 5engah, dan bagian +arat daerah penelitian. Satuan ini terdiri dari #anau *iharus, #anau Pedang, dan "aldera Purba Pangkalan. Satuan Satuan ini memili memiliki ki pola pola kontur kontur sangat sangat rengga renggang, ng, relief relief sangat sangat halus, halus, kemiringan lereng sangat datar-miring (//-6/), dan kisaran ele0asi kontur 176&-1 176&-1&// &// mdpl, mdpl, pola pola aliran aliran sungai sungai subpar subparalle allel-su l-subde bdendr ndritik itik.. Satuan Satuan #anau "awah ang terdiri dari #anau *iharus dan #anau Pedang saat ini teri terisi si air air meteo meteorik rik ang ang terak terakum umul ulas asii pada pada morfo morfolo logi gi lemba lembah h dari dari pertemuan antar kaki gunung pada Satuan Perbukitan "erucut #ebu, dan juga berperan sebagai hulu sungai. "aldera Pangkalan pada satuan ini dijadikan dijadikan sebagai permukiman warga #s.pangkalan #s.pangkalan,, sedangkan sedangkan #anau *iharus sebagai daerah objek wisata setempat. orfologi berupa depresi meru merupa paka kan n eksp ekspre resi si topo topogr graf afii dari dari bent bentuk ukan an datar dataran an rend rendah ah ang ang dike dikelil lilin ingi gi oleh oleh satu satuan an geom geomor orfo folo logi gi Perb Perbuk ukit itan an "eru "erucu cutt #ebu #ebu dan dan diinterpreta diinterpretasikan sikan sebagai morfologi morfologi kaldera ang menjadi pusat erupsi ."amojang 5ua.
II.!. Stratigrafi
5ata nama satuan stratigrafi gunung api dibuat berdasarkan sumber, jenis batuan8 endapan, dan urutan kejadian. #aerah penelitian peneliti an ang terdiri dari endapan 0olkanik 0olkanik dibagi menjadi menjadi beberapa beberapa satuan stratigrafi tidak resmi (uwono, (uwono, $//7) ang kemudian penamaanna disebandingkan dengan satuan resmi pada Sandi Stratigrafi :ndonesia (SS:). #aerah penelitian secara umum dibagi menjadi dua khuluk dan 13 gumuk ang dipisahkan menjadi 1/ gumuk dengan satuan litologi 0olkanik primer dan tiga gumuk dengan satuan litologi sekunder. "huluk gunung api merupakan satuan dasar pada pembagian 0olkanostratigrafi ang terdiri dari satu atau lebih sumber erupsi baik berupa sumber erupsi utama maupun erupsi samping (parasiter). umuk gunung api merupakan satu sumber erupsi bagian dari khuluk gunung api ang dapat terdiri dari satu atau lebih produk gunung api, dan gumuk gunung api tidak dibedakan menjadi sumber erupsi utama atau sumber erupsi samping
Gambar II.1. Peta eologi #aerah "amojang dan Sekitarna (P5. Pertamina ; ;
"amojang, $//3)
II.% Struktur geologi
eser0oir "amojang dikontrol oleh kontak formasi dan struktur geologi. "ontak formasi dan ketidakselarasan secara lateral lebih dominan mengontrol reser0oir di bagian tengah (Central ( Central Block ) walapun walapun tidak dapat dikesamping dikesampingkan kan pengaruh setting rim structures ang stepna memisahkan +lok 5engah dengan +lok +lok sebelah sebelah +arat +arat "amoja "amojang. ng. Sementa Sementara ra struktu strukturr geolog geologii berupa berupa rangka rangkaian ian patahan ( step step of faults) faults) lebih dominan mengontrol di +lok 5imur "amojang. +erdasarkan e0aluasi hasil pemboran sumur < sumur ang telah dibor di dalam ;rea eothermal "amojang menunjukkan bahwa, reser0oir panas bumi kamojang terdiri dari dua Feed dua Feed Zones utama aitu pada ele0asi 6// < %//m asl ( asl (above sea level ) untuk feed untuk feed zone pertama zone pertama (=> ::) dan pada ele0asi 1//-//m asl untuk feed untuk feed zone ke zone ke dua (ustin, $//$). Strukt Struktur ur geolog geologii ang ang berkem berkemban bang g mempun mempuna aii arah arah distri distribus busii sesuai sesuai kerapatan sesarna adalah struktur berarah ?@-SA dan ?A-S@. Struktur berarah ?A-S@ ?A-S@ merupakan struktur-struktur ang berumur lebih tua dibandingkan dengan stru strukt ktur ur bera berara rah h ?@-S ?@-SA A. Pert Pertem emua uan n kedu keduaa
pola pola dist distri ribu busi si stru strukt ktur ur ini ini
meneb menebabk abkan an terben terbentuk tukn naa subsurface geology zone sangat sangat lemah, lemah, sehing sehingga ga muncul muncul manifestasi-m manifestasi-manifesta anifestasi si panasbumi panasbumi berupa fumarole, hot springs, mud pool , silika residu dan lain-lain di sebelah Btara +lok 5imur ;rea eothermal "amojang. #i +lok 5imur ;rea eothermal "amojang, kontrol struktur geologi sangat sangat nata, nata, baik baik kenamp kenampakan akan di permuka permukaan an maupun maupun dari dari hasil hasil pembor pemboran an beberapa sumur. Secara regional struktur geologi patahan utama Pateungteung dan Patahan Patahan *itepus tampak jelas dengan dengan strike of faults memanjang berarah ?@ < SA berkisar ? C /1/D @ sampai dengan ? C /$/D @.
II.&. Geologi 'okal
"abupaten +andung +arat memiliki beberapa jenis batuan geologi aitu gabro, pliosen fasies sedime sedimen, n, midose midosen n fasies, fasies, batu gamping, plistosen fasies sedimen, plistosen sedimen, plistosen fasies gunung api, hasil gunung api kuarter tua, aluvium fasies gunun unung g api, api, miosen miosen fasies fasies sed sedim imen en,, ande andesi sit, t, dan aluvium. aluvium. +atu +atuan an sedim sedimen en batugamping disusun dari sisa-sisa menghasilkan
hasil tumbuhan dan binatang ang
Gambar II.!. Peta eologi 4okal unung asigit
kalsium karbonat sebagai bagian dari metabolismena membentuk bagian utama dari batugamping. #iakatakan kawasan karst apabila batugamping telah mengalami proses karstifikasi. "arstifikasi adalah serangkaian proses mulai dari terangkatna batugamping ke permukaan bumi akibat proses endogen serta terjadi pelarutan di dalam ruang dan waktu geologi hingga akhirna menghasilkan lahan
karst. "arst merupakan topografi unik ang terbentuk akibat adana aliran air pada batuan karbonat (biasana berupa kapur atau marmer). Proses geologi ini, terjadi selama ribuan tahun, menghasilkan permukaan ang luar biasa mulai dari pembentukan lubang-lubang 0ertikal, sungai-sungai dan mata air bawah tanah, hingga gua dan sistem drainasebawah tanah. Pada umumna batuan karbonat mudah mengalami proses pelarutan karena adana reaksi kimiadengan air hujan ang bersifat asam. Proses pelarutan ang terus menerus membentuk bentang alam ang terbentuk di permukaan dan memiliki fenomena ang khas seperti gua.
II.. Pana)bumi II..1. Defini)i Pana)bumi
Gambar II.%. Peta batas-batas lempeng dunia
@nergi panas bumi adalah energi ang diekstraksi dari panas ang tersimpan di dalam bumi. @nergi panas bumi ini berasal dari akti0itas tektonik di dalam bumi ang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga
berasal
dari panas
bumi. @nergi ini
telah
matahari ang
dipergunakan
diserap
untuk
oleh permukaan
memanaskan
(ruangan
ketika musim dingin atau air ) sejak peradaban omawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik . Sekitar 1/ iga Aatt pembangkit
listrik
tenaga
panas
bumi telah
dipasang
di
seluruh dunia pada tahun $//6, dan menumbang sekitar /.3' total energi listrik dunia. @nergi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hana pada dekat area perbatasan lapisan tektonik .
SIST*+ PANASBU+I Manifestasi Permukaan
Sumber gambar : GEOTHERMAL EDUCATION OFFICE - US
Sumbe r Panas
Gambar II.&. Sistem Panas +umi
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hana dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan. Pengembangan dan penempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng tektonik terdekat. @fisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi berada pada temperatur ang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih. +erdasarkan hukum termodinamika, rendahna temperatur membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung,
misalna untuk pemanas ruangan. @fisiensi sistem tidak mempengaruhi biaa operasional seperti pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.
Gambar II.. rafik gradien geotermal
Panas dari sistem panasbumi selalu meningkat seiring dengan bertambahna kedalaman di bawah permukaan bumi. Sedangkan gradien geotermal itu sendiri adalah tingkat perbandingan perubahan suhu ang terjadi pada sistem panasbumi ang terus meningkat seiring dengan bertambahna kedalaman dibawah permukaan bumi. Pada tiap 1// km kedalaman dibawah permukaan bumi, suhu panasbumi rata-rata akan naik C 3/ o*.
Secara bahasa, kata geothermal terbentuk dari dua kata aitu geo ang berarti bumi dan thermal ang artina panas. adi istilah geothermal sama saja dengan panas bumi. eothermal dapat dimaknai sebagai energi panas ang terbentuk secara alami dibawah permukaan bumi. #i daerah gunung api, dimana terdapat potensi panas bumi, seringkali ditemukan
struktur sesar ( fault ) dan kaldera (caldera) sebagai akibat dari letusan gunung maupun aktifitas tektonik lainna. "eberadaan struktur tersebut tidak sekedar membuka pori-pori atau rongga-rongga antar butiran menjadi lebih terbuka, bahkan lebih dari itu mereka menciptakan Eona rekahan ( fracture zone) ang cukup lebar dan memanjang secara 0ertikal atau hampir 0ertikal dimana air tanah dengan leluasa menerobos turun ke tempat ang lebih dalam lagi sampai akhirna dia berjumpa dengan batuan panas (hot rock ). ;ir tersebut tidak lagi turun ke bawah, sekarang dia mencari jalan dalam arah horiEontal ke lapisan batuan ang masih bisa diisi oleh air. Seiring dengan berjalanna waktu, air tersebut terus terakumulasi dan terpanaskan oleh batuan panas (hot rock ). ;kibatna temperatur air meningkat, 0olume bertambah dan tekanan menjadi naik. Sebagianna masih tetap berwujud air panas, namun sebagian lainna telah berubah menjadi uap panas. 5ekanan ang terus meningkat, membuat fluida panas tersebut menekan batuan panas ang melingkupina seraa mencari jalan terobosan untuk melepaskan tekanan tinggi. "alau fluida tersebut menemukan celah ang bisa mengantarna menuju permukaan bumi, maka akan dijumpai sejumlah manifestasi sebagaimana ang diterangkan pada halaman sebelumna. ?amun bila celah itu tidak tersedia, maka fluida panas itu akan tetap terperangkap disana selamana. 4okasi tempat fluida panas tersebut dinamakan reser0oir panas bumi ( geothermal reservoir ). Sementara lapisan batuan dibagian atasna dinamakan cap rock ang bersifat impermeabel atau teramat sulit ditembus oleh fluida. ;ir atau uap panas
II..!. Si)tem Geotermal Sistem geotermal adalah suatu istilah umum untuk mendefinisikan
proses transfer panas secara alami dalam suatu 0olume tertentu di kerak bumi, dimana panas tertransportasi dari heat source (sumber panas) ke heat sink (biasana diatas permukaan tanah). #an umumna medium pembawa energi panas ini adalah air, sehingga secara skematik sistem geotermal dideskripsikan sebagai Fair ang berkon0eksi pada suatu medium tertutup di dalam kerak bumi bagian atas, ang membawa panas dari heat source ke heat sink . (Gochstein, 199/) #ari definisi diatas maka lebih lanjut sistem geotermal dibagi menjadi tiga unsur utama, aitu ! 1. eat !ource Pada sistem very high"temperature (//o*), sumber panasna berupa intrusi magma ang telah mencapai kedalaman relatif dangkal (&-1/ km). Sedangkan pada sistem lo#"temperature, sumber panasna adalah gradien suhu normal dari bumi itu sendiri, ang semakin meningkat terhadap kedalaman seperti dijelaskan sebelumna. $. eser0oar aitu batuan permeabel panas ang dari situ lah panas diekstrak oleh fluida tersirkulasi. eser0oar umuma dibatasi oleh batuan impermeabel dan terhubung dengan recharge area di permukaan, dimana air meteorik dapat mengganti semua atau sebagian dari fluida reser0oar ang lolos ke permukaan dalam bentuk mata air panas maupun ang diekstrak melalui lubang bor. 3. =luida =luida geotermal adalah air, dan umumna adalah air meteorik dalam fasa gas (uap) maupun cair tergantung dari temperatur dan tekananna. ;ir ini biasana mengandung unsur dan gas kimia seperti *H $, G$S, dan lain-lain.
Gambar II.,. Sistem geothermal
(http!88reinesin.blogspot.com8$/1$8/38klasifikasi-sistempanasbumi klasifikasi.html) II..%. Kla)ifika)i Si)tem Geotermal
Sistem panas bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa parameter. +erdasarkan suhu rata-rata reser0oar, sistem panas bumi dibagi menjadi tiga aitu lo# temperature reservoar (5I1$&o*), intermediate temperature reservoar (5 1$&-$$& o*), dan high temperature reservoar (5J$$&o*) (Gochstein, 199/). II..%.1. Si)tem Tem-eratur en$a# Sistem temperature rendah terbagi menjadi ! 1. Akuifer cekungan )e$imen ( Aquifers in sedimentary basin
Pada sistem ini akuifer atau reser0oar dapat meliputi daerah ang luas (&// km$ atau lebih). =luidana bersifat stagnan (tidak bergerak), biasana termineralisasi dan saline (marine pore fluids). Perpindahan panasna secara konduktif, dan suhu akuifer dikontrol oleh terrestrial heat flu$, kondukti0itas panas batuan dan kedalaman akuifer, dengan kisaran suhu reser0oar biasana /-6& o*. *ontoh dari sistem ini misalna di Panonian Basin (Gungaria), ;Kuitaine Basin (Prancis), Aoming !edimentary Basin (BS;) (Gochstein, 199/). !. Akuifer batuan $a)ar $i ba"a# cekungan )e$imen ( Basement aquifer beneath sedimentary basins
erupakan akuifer dengan permeabilitas tinggi ang berada pada basement ang
tertutup
oleh
sekuen
batuan
sedimen
dengan
permeabilitas rendah. ang biasana terjadi adalah forced convection dimana fluida bergerak dari tengah ke tepi cekungan. Suhu reser0oir
biasana berkisar &/-&o*. Sistem ini terdapat di *ina, :talia, Swiss, dan ;merika (Gochstein, 199/). %. Si)tem mata air -ana) (Warm spring system
Sistem ini umum dijumpai di kaki-kaki gunung, ang berasosiasi dengan deep reaching fracture berpermeabilitas tinggi. Panas berasal dari terrestrial heat flo# ang dipindahkan secara forced convection. Suhu /-%/o* (Gochstein, 199/). &. Si)tem Tekanan (Geopressured system
Sistem ini terdapat pada bagian dalam dari cekungan sedimen. ;kibat pengendapan cepat dan pembentukan sesar listrik, pada beberapa bagian cekungan akan terbentuk penudung sehingga menghasilkan tekanan litostatik.
Panas
terbentuk
karena
adana
pressure
gradients
menghasilkan anomalous temperature. Suhu pada sistem ini dapat mencapai 1//-1$/o* (pada kedalaman $-3 km). II..%.!. Si)tem Tem-eratur +enenga#
Perpindahan panasna biasana kon0ektif dengan reser0oar jenuh air, kehilangan panas alamiah (natural heat loss) biasana cukup besar (3-3/ A). +ila tranfer panas pada reser0oar J1/ A dan dijumpai manifestasi boiling spring , maka fluida dapat diproduksi langsung dari mata air tersebut. Sumber panas berupa intrusi dalam atau hot upper crust (kerak bagian atas ang panas). *ontohna *isolok-*isukarame, *itaman-+anten, ;luto 4agano (@thiopia), @l 5atio (*ili). II..%.%. Si)tem Tem-eratur Tinggi
Sistem ini hana terdapat dalam tatanan tektonik lempeng active plate margin, ang umumna berasosiasi dengan 0ulkanisme dan deformasi kerak bumi. *ontoh jenis sistem ini adalah di ?ew >ealand, =ilipina,epang, ;merika 4atin, ;frika dan :ndonesia. Sistem ini terbagi menjadi ! 1. Si)tem air -ana) ( Hot water system Pa$a me$an $atar
Sebagian besar panas ang mengalami perpindahan di dalam sistem dikeluarkan kepermukaan. eser0oar ang produktif berada di bawah Eona manifestasi permukaan, dan pengendapan mineral hidrotermal umumna terjadi pada bagian atas reser0oar dan pada bagian sistem di mana fluida panas bertemu dengan air permukaan ang dingin. *ontohna diAairakei (?>). Pa$a me$an ter/al
Perbedaan utama dengan hot #ater system pada medan datar adalah pola aliran fluidana. Pengeluaran panas alamiah umumna terjadi melalui mekanisme Fconcealed lateral outflo# (semacam seepage pada Eona lateral). Pada sistem ini biasana terdapat uap (minor) hasil e0aporasi pada bagian atas reser0oar aitu kondensasi uap dan oksidasi G$S ang menghasilkan kondensat asam, dan batuan ang terdapat di atas reser0oar utama umumna teralterasi oleh akti0itas uap tersebut.
!. Si)tem air a)in ( Hot brine system
Brine pada sistem ini kemungkinan terbentuk dari kon0eksi air pada hot #ater system ang melarutkan e0aporit, atau juga adana hypersaline brine ang mengalami advective rise. Pada sistem ini suhu reser0oar umumna tinggi (di Salton Sea, Btah mencapai 3// o*), dengan transfer panas secara konduktif dan heat loss relatif kecil (I 3/ A). "arena fluidana bersifat salin, maka sangat korosif. *ontoh sistem ini antara lain Salton Sea, *esano (:talia), ilos (unani). %. Si)tem $omina)i ua- air (Vapor-dominated system
"eterdapatan sistem ini termasuk langka di dunia. #apat terbentuk apabila natural recharge sangat kecil karena permeabilitas di luar reser0oar rendah. Bmumna pada bagian atas reser0oar terbentuk lapisan kondensat ang tebal, di mana bagian atas kondensat bersifat asam. eat loss lebih kecil dibandingkan hot #ater system pada ukuran ang sama. *ontoh dari sistem ini antara lain "amojang, #arajat (arut), 5he eser (BS;), 4ardrello (:talia), atsukawa (epang) dan "etetahi (?>)
4. Two phase system
Pada sistem ini permeabilitas batuan di dalam dan di luar reser0oar relatif lebih rendah dari hot #ater system, dan sering menurunna permeabilitas 0ertikal, saturasi dan entalpi fluidana juga turun. *ontoh dari sistem ini adalah #ieng, 4ahendong (Sulut), 5ongonan (=ilipina), Hhaaki (?>), "rafla (:slandia) dan Hlkaria ("ena). . Si)tem -ana) bumi gunung a-i (o!canic geotherma! system
*iri khas dari sistem ini adalah adana kondensat tebal di atas reser0oar dengan kandungan gas 0ulkanik ang reaktif misalna G= dan G*l. Sistem ini sering dikategorikan dalam sesumber ang sub-ekonomis. *ontoh model sistem ini terdapat di 5angkuban Prahu, Sibaak, Pinatubo (=ilipina), ?e0ado del uiE ("olombia), 5atun (5aiwan). Sistem panasbumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida aitu sistem entalpi rendah, sedang dan tinggi. "riteria ang digunakan sebagai dasar klasifikasi pada kenataanna tidak berdasarkan pada harga entalpi, akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalpi adalah fungsi dari temperatur.
Tabel 1."lasifikasi sistem geotermal berdasarkan suhu reser0oar (http!88reinesin.blogspot.com8$/1$8/38klasifikasi-sistempanasbumi-
klasifikasi.html)
Gambar II.0."lasifikasi sistem geotermal berdasarkan suhu reser0oar (Gochstein, 199/)
Selain diklasifikasikan berdasarkan suhu reser0oar, sistem geotermal juga diklasifikasikan berdasarkan tipe fluida, aitu sistem dominasi uap, sistem dominasi air, sistem dua fasa dan sistem 0ulkanik.
II..%.&. Domina)i ua- (rak)i ua- 2 rak)i air eser0oar memiliki permeabilitas rendah dengan =luida ang
masuk
kedalam
reser0oar
langsung
berubah
menjadi
fasa
uap.
Pengoperasian lapangan lebih mudah, temperatur L $7/ D*. *ontoh lapanganna adalah di "amojang dan #arajat (:ndonesia). II..%.. Domina)i air (rak)i air 2 rak)i ua-
#aerah %echarge dan reser0oar mempunai permeabilitas ang relatif
sama. 4aju penguapan di reser0oar dapat diimbangi oleh laju
recharge sehingga pori-pori batuan terisi oleh air panas. Permasalahan teknis lebih banak ( scaling , masalah air buangan), temperatur L $%/ D*. *ontoh lapanganna adalah di Aairakei (?>) dan .Salak (:ndonesia).
II..%.,. Dua fa)a (rak)i air 3 rak)i ua-
Pembentukan reser0oar tipe ini melibatkan proses ang lebih rumit dibanding dominasi uap dan dominasi air. *ontoh area panas bumi dengan dua fasa di :ndonesia adalah 4ahendong (Sulawesi Btara), #ieng (awa 5engah).
II..%.0. Si)tem 4ulkanik 5 bera)o)ia)i $engan gunung a-i aktif Sistem ini kurang baik untuk dikembangkan, karena haEard ang
cukup tinggi (fluida sangat korosif, kandungan gas tinggi seperti G*4 dan G=).
II..&. +anife)ta)i Pana)bumi
Pada awalna, molekul-molekul fluida tersebut berusaha mentransfer atau berbagi panas kepada sesamana hingga mencapai kesetaraan temperatur.
Tabel !. "lasifikasi manifestasi permukaan berdasarkan transfer
panasna (.P. GH*GS5@:? M P..4. +HA?@ ($///))
Seiring dengan meningkatna temperatur, 0olumena bertambah dan efekna tekanan fluida semakin naik. ;khirna fluida mendesak dan mendorong batuan sekitarna atau berusaha menerobos celah-celah antar batuan ( fracture) untuk melepaskan tekananna. Secara umum, tekanan di sekitar permukaan bumi lebih rendah dari pada tekanan dibawah permukaan bumi. +erdasarkan hal ini, air panas maupun uap panas ang terperangkap dibawah permukaan bumi akan berupaa mencari jalan terobosan supaa bisa keluar ke permukaan bumi.
"etika mereka menemukan jalan untuk sampai ke permukaan, kita bisa melihatna sebagai asap putih ang sesungguhna adalah uap panas ( fumarole), atau bisa juga mereka keluar dalam wujud cairan membentuk telaga air panas (hot spring ), atau bisa juga berupa lumpur panas (mud pots). Semua fenomena ini adalah jenis-jenis manifestasi dari keberadaan sistem panas bumi ( geothermal system). :tu merupakan tanda-tanda alam ang menunjukkan bahwa di bawah lokasi manifestasi tersebut pasti ada intrusi magma ang memanaskan batuan sekelilingna. +erarti daerah tersebut menimpan potensi panas bumi ang suatu saat bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi.
+erikut ini adalah contoh-contoh penampakan nata manifestasi panasbumi pada lapangan panasbumi "amojang !
umarol
Gambar II.6. =umarol
=umarol (4atin fumus, asap) adalah lubang di dalam kerak bumi (maupun objek astronomi ang lain), ang sering terdapat di sekitar gunung berapi, ang mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, asam hidroklorik, dan hidrogen sulfida. ?ama solfatara, ang berasal dari kata solfo dari bahasa :talia, sulfur (melalui dialek Sisilia) diberikan pada fumarol ang mengeluarkan gas sulfur . =umarol bisa terdapat di sepanjang retakan kecil maupun rekahan ang panjang, dalam medan atau klaster ang kacau balau, dan di permukaan aliran la0a serta endapan aliran piroklastik ang tebal. 4apangan fumarol merupakan suatu wilaah mata air panas dan semburan gas dimana magma atau batuan beku ang panas di kedalaman ang dangkal atau air tanah. #ari perspektifna air tanah, fumarol bisa dideskripsikan sebagai mata air panas ang membuat air mendidih sebelum air mencapai permukaan tanah. (sumber! wikipedia)
Sumber Air -ana) ( Hot "pring
Gambar II.7. Sumber ;ir Panas
ata air panas atau sumber air panas adalah mata air ang dihasilkan akibat keluarna air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal. ;ir ang keluar suhuna di atas 36 D* (suhu tubuh manusia), namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas titik didih.N1O #i seluruh dunia terdapat mata air panas ang tidak terhitung jumlahna, termasuk di dasar laut dan samudra. ;ir panas lebih dapat mengencerkan padatan mineral, sehingga air dari mata air panas mengandung kadar mineral tinggi, seperti kalsium, litium, atau radium. andi berendam di dalam air panas bermineral dipercaa dapat menembuhkan berbagai macam penakit. +erdasarkan alasan tersebut, orang membangun pemandian air panas dan spa untuk tujuan rekreasi dan pengobatan. ;ir ang keluar dari mata air panas dipanaskan oleh geotermal (panas bumi). Semakin dalam letak batu-batuan di dalam perut bumi, semakin meningkat pula temperatur batu-batuan tersebut. Peningkatan temperatur batuan berbanding dengan kedalaman disebut gradien geotermal. ;ir merembes ke dalam kerak bumi, dan dipanaskan oleh permukaan batu ang panas. ;ir ang sudah dipanaskan keluar di mata air panas ang lokasina jauh dari gunung berapi. #i kawasan gunung berapi, air dipanaskan oleh magma hingga menjadi sangat panas. ;ir menjadi terlalu panas hingga membentuk tekanan uap, dan menembur ke permukaan bumi sebagai geser . +ila air hana mencapai permukaan bumi dalam bentuk uap, maka disebut fumarol. +ila air tercampur dengan lumpur dan tanah liat, maka disebut kubangan lumpur panas.
Kolam 'um-ur ( #ud $oo!
Gambar II.18. "olam 4umpur ("awah anuk)
&ud pool merupakan sumber air panas atau fumarol terdiri dari kolam ang biasana ada gelembung lumpur. 4umpur ini umumna berwarna putih keabu-abuan, tapi kadang-kadang berwarna bintik-bintik kemerahan atau pink dari senawa besi. udpool dalam geotermal area memiliki temperatur tinggi. #imana air dengan suplai pendek naik ke permukaan di tempat di mana tanah kaa akan debu 0ulkanik, cla (lempung) dan partikel halus lainna, ang kemudian merubah cla dan partikel-partikel tersebut menjadi lumpur. "etebalan dari lumpur biasana berubah sepanjang musim. 4umpur ini kental, sering bergelembung, dan seperti bubur. Sebagai lumpur ang mendidih, sering menembur hingga melebihi pinggiran dari mudpool, 0ulkanik kecil dapat terbentuk dengan tinggi 3<& feet. Aalaupun mudpool sering disebut mud volcanoes, sebenarna mud 0olcanoes sangat berbeda di alam. ;rea geotermal 5aman ?asional ellowstone terdiri dari beberapa contoh baik mudpot dan paint pot, kita dapat jumpai juga di beberapa area di :celand dan ?ew >ealand.
II... Altera)i 9i$rotermal ;lterasi berkaitan
erat
dengan
sistem
magmatik
dinamis
(temperatur tinggi) antara lain seperti ! 1. Proses kimia dan fisika ang mempengaruhi komposisi air meteorik ketika menuju reser0oar. $. ;ir geotermal ang menuju permukaan melalui up flo# zone 3. Proses kimia ang paling utama adalah disolusi dan presipitasi mineral. 7. Proses fisika ang paling dominan adalah boiling , conductive cooling dan mi$ing . Brutan reaksi ang terjadi ketika alterasi adalah ! 1. #isolusi isokimia dari material batuan saat kontak dengan fluida panas ang menuju permukaan.
$. ekristalisasi batuan primer enis-jenis alterasi ang umum dijumpai pada lapangan geotermal adalah ! 1. 'ropylitic (lteration +iasana terjadi bersamaan ketika air meteorik menuju ke reser0oar dalam sistem hidrotermal. #icirikan dengan penambahan unsur G $H dan *H$, unsur S di beberapa area, dan tanpa metasomatisme unsur G. ;ir meteorik ketika memasuki sistem hidrotermal pada recharge zone akan terpanaskan dan menuju ke bawah sekaligus mengalami metasomatisme ?a-g-*a. ineral potassium seperti "-feldspar mikrolin (";lSi 3H%) lebih dahulu hancur ketika mengalami kontak dengan larutan ang menuju ke bawah. Sehingga hana terbentuk larutan ang mengandung ;lbit (?a;lSi 3H%), "lorit ((g=e;l)(;lSi)7H1/(HG)%) dan epidot (*a $=e;l$Si3H1$(HG)). ). (rgillic (lteration ;lterasi argilik dicirikan dengan pembentukan mineral lempung karena metasomatisme unsur G ang sangat intensif (acid leaching ). 5erjadi dalam sistem hidrotermaldi dua lokasi, aitu di reser0oar ang terletak pada Eona netralisasi primer dan di batas Eona up flo# abg terletak diantara Eona netralisasi sekunder. *. 'otassic (lteration #isebut juga metasomatisme unsur ", aitu reaksi pertukaran feldspar, khususna unsur " oleh ?a atau ?a oleh ". "edua tipe pertukaran tersebut berkombinasi atau terjadi bersamaan dan disebut metasomatisme alkali, mengakibatkan perubahan strukrtur feldspar sebelumna.
+. 'hyllic (lteration erupakan alterasi ang terjadi pada daerah metasomatisme unsur " dan G secara bersamaan, dan disebut alterasi phyllic atau serisitic. ;lterasi jenis ini lebih banak dijumpai dibandingkan beberapa jenis alterasi
hidrotermal ang telah disebutkan, muncul juga pada sistem epitermal masa lampau ang mengakibatkan endapan sulfida dan gold"uartz ang sangat banak. Secara keseluruhan Eona alterasi phyllic mengandung kuarsa, serisit dan pirit ang ditemukan bersama "-feldspar, kaolin, kalsit, biotit, rutil (5iH$), apatit (*a&(PH7)3(HG,=,*l)), dan anhidrit. ;lterasi phyllic akanmenjadi tipe potassic jika jumlah "-feldspar semakin bertambah, dan menjadi tipe argillic jika jumlah mineral lempung betambah. -. !ilicification Selama proses hidrotermal berlangsung kemungkinan terdapat silika dalam fluida ang bersirkulasi, kemudian terpresipitasi atau tertinggal dalam bentuk endapan silika seperti ditunjukkan oleh feldspar atau batuan mafik ang mengalami metasomatisme unsur G. . !ilication +atuan skarn adalah contoh hasil silication, aitu penambahan unsur silika ang menebabkan terbentukna mineral kalsium-silika. Skarn terbentuk karena adana kontak antara batuan plutonik dengan batuan karbonat. Skarn sangatlah penting karena ia merupakan host dari berbagai macam bijih. !ilication juga didefinisikan sebagai penggantian mineral batuan karbonat dengan mineral silikat, contohna reaksi kalsit atau dolomit menjadi wollastonit (*aSiH 3) atau diopsit ((*ag)Si$H). Selain metasomatisme, faktor penting ang mengontrol ubahan mineral pada sistem hidrotermal adalah suhu dan pG. Peneliti lapangan geothermal di =ilipina, epang, B.S.;, ?ew >ealand serta penelitian di laboratorium menghasilkan diagram stabilitas mineral hidrotermal sebagai berikut.
Gambar II.11. #iagram stabilitas mineral hidrotermal
II..,. +o$el Kon)e-tual Geotermal
+erikut ini adalah beberapa model geologi dari suatu sistem geotermal ang tersebar di seluruh dunia. II..,.1. Si)tem 4ulkanik 9i$rotermal
Gambar II.1!. odel konseptual sistem 0ulkanik hidrotermal
(.P.Gochstein dan P..4.+rowne, $///) odel diatas dibuat berdasarkan sistem lapangan panas bumi Suretimeat (2anuatu). aris putus-putus pada gambar $.% menunjukkan batas isothermal dengan 51 1&/o* dan 5$ 3&/o*. +eberapa fitur-fitur ang ada pada sistem 0ulkanik hidrotermal juga ditunjukkan pada gambar, termasuk manifestasi permukaan dengan karakteristik kimia ang berbeda (bersifat asam atau netral) tergantung seberapa jauh posisina dari heat source ang dalam model ini berupa magma chamber . Selain itu pada gambar diatas juga terdapat self sealing zone, hal ini berhubungan dengan alterasi hidrotermal pada batuan ang menebabkan perubahan sifat fisik
dan kimia dari batuan tersebut hingga mirip sifatna dengan mineral lempung ang impermeabel, sehingga berfungsi sebagai penekat (seal ). II..,.!. Si)tem Gunung A-i +u$a ( Andesitic "tratoo!cano
Gambar II.1%. Sistem geotermal pada stratovolcano muda
(=.off M *..anik, $///) Pada model diatas reser0oar ang dapat dieksploitasi biasana terdapat pada horiEon $//o*, dengan kedalaman Q 1,& km. "edalaman intrusi ber0ariasi mulai $ < 1/ km di subsurface. #imensi lateral dari reser0oar dan outflo# dapat melebihi $/ km. odel konseptual ini sesuai dengan kondisi daerah penelitian di lapangan ;;;, karena berada pada busur 0ulkanik dengan gunung api berumur Kuarter. eotermal sistem seperti ang telah dibahas sebelumna terdiri dari heat source, fluida, reser0oar, dan cap rock . Pada lapangan ;;; ini heat source merupakan tubuh magma ang mengintrusi basement dan lapisan batuan diatasna. "edalaman heat source biasana mencapai kedalaman lebih dari & km dan suhu J //o*. eat source ini kemudian akan
memanaskan basement rock sebagai medium perambatan panas secara konduktif. Basement pada lapangan ;;; adalah batuan sedimen berumur tersier ang termetamorf karena panas dan tekan ang tinggi. eser0oarna kemungkinan adalah batuan 0ulkanik
dengan
permeabilitas sekunder karena adana efek intrusi magma dan tektonik aktif, ang menebabkan terbentukna Eona-Eona rekahan, dan air meteorik masuk ke dalamna dari permukaan melewati patahan ang dalam. "arena batuan ang memiliki porositas primer seperti batupasir dan gamping hana terdapat di basement ang notabene sudah mengalami metamorfisme. Bntuk cap rock tentuna merupakan batuan impermeable. Pada lapangan ;;; ini kemungkinan cap rock na adalah batu lempung ang terbentuk karena alterasi tufa batuapung oleh fluida hidrotermal ang tertransport karena adana Eona-Eona rekahan. ;lterasi ini jika terjadi terus menerus
akan
menebabkan
terbentukna
mineral
lempung,
serta
penambahan unsur-unsur sulfida ang berasal dari air magmatik. Peristiwa ini biasa dikenal dengan istilah self sealing, dan umumna dijumpai pada lapangan panas bumi bertipe 0ulkanik-hidrotermal (.P. Gochstein M P..4. +rowne, $///).
II..,.%. Si)tem Tem-eratur Tinggi:Domina)i Air
Gambar II.1&. odel konseptual sistem temperatur tinggi-dominasi air
(.P.Gochstein dan P..4.+rowne, $///) odel diatas adalah sistem geotermal ang berada di bawah kompleks gunung api ang ter-erosi sebagian. #itunjukkan adana Eonasi lateral (do#nstream) dari manifestasi permukaan. Panas dalam jumlah ang besar dikeluarkan melalui outflo# tersembuni karena tersekat sebagian oleh endapan mineral. Geat source pada model ini berupa cooling pluton. *ontoh dari model ini adalah sistem Palinpinon di =ilipina.
II..,.&. Si)tem "teaming Ground Tem-eratur Tinggi:Dua a)a (Ua$an ;air
Gambar II.1. odel konseptual temperatur tinggi dua fasa.
(.P.Gochstein dan P..4.+rowne, $///) eser0oar berada di bawah pusat gunung api ang lebar pada lingkungan ang agak gersang. Gana sedikit manifestasi permukaan ang dapat dilihat pada setting ini. odel ini mirip dengan sistem Hlkaria ("ena) dan beberapa daerah lain di /ast (frican %ift 0alley.
II..,.. Si)tem Domina)i Ua-
Gambar II.1,.odel konseptual sistem geotermal dominasi uap
(.P.Gochstein dan P..4.+rowne, $///) Pada model ini reser0oar memiliki lapisan kondensat pada bagian atasna. Panas ang ada di reser0oar ditransfer keluar permukaan dalam bentuk steam dan kondensat panas (air bikarbonat). Sumber panasna berupa cooling pluton. odel memiliki kemiripan dengan sistem "amojang (awa +arat, :ndonesia).
II..,.,. Si)tem Domina)i Air -a$a Daera# Dataran
Gambar II.10.odel "onseptual sistem geotermal dominasi air di daerah
dataran (.P.Gochstein dan P..4.+rowne, $///)
Pada model diatas heat source berupa lapisan ekstensif dari batuan kerak panas ang mengandung beberapa bagianmelting dan host intrusions. odel konseptual ini mirip dengan sistem Aairakei (new >ealand).
II..,.0. Si)tem Heat-"weep (%orced &onection
Gambar II.16. odel konseptual sistem heat"s#eep ( forced convection)
(.P.Gochstein dan P..4.+rowne, $///) odel ini berdasarkan sistem danau ang ada di 5anEania Btara, "ena, dan @thiopia.
II..,.6. Si)tem Heat-"weep (%ree &onection
GambarII.17. odel konseptual sistem heat"s#eep ( free convection)
(.P.Gochstein dan P..4.+rowne, $///) Pada model ini, fluida panas dikeluarkan melalui Eona patahan ang dalam. eat source na memberikan heat flow lebih tinggi dari heat flo# terrestrial normal. !etting seperti ini dapat terjadi pada daerah ang jauh dari batas lempeng aktif dan 0ulkanisme. odel diatas memeiliki kemiripan dengan sistem =uEhou di *ina Selatan.
II..,.7. Si)tem Geotermal Daera# *k)ten)ional
Gambar II.!8. odel konseptual sistem geothermal daerah ekstensional
(=.off dan *..anik, $///) Pada sistem ini terjadi displacement sangat aktif dan intensif sehingga terdapat banak patahan. ika sistemna adalah lo# temperature maka manifestasi fumarol tidak akan ditemukan.
+erdasarkan asosiasi terhadap tatanan geologina, sistem panas bumi di :ndonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, aitu ! 0ulkanik, 0ulkano < tektonik dan ?on-0ulkanik. Sistem panas bumi 0ulkanik adalah sistem panas bumi ang berasosiasi dengan gunungapi api kuarter ang umumna terletak pada busur 0ulkanik kuarter ang memanjang dari Sumatra, awa, +ali dan ?usa 5enggara, sebagian aluku dan Sulawesi Btara. Pembentukan sistem panas bumi ini biasana tersusun oleh batuan 0ulkanik menengah (andesit-basaltis) hingga asam dan umumna memiliki karakteristik reser0oir sekitar 1,& km dengan temperature reser0oir tinggi (L$&/ - Q 36/D*). Pada daerah 0ulkanik aktif biasana memiliki umur batuan ang relatif muda dengan kondisi temperatur ang sangat tinggi dan kandungan gas magmatik besar. uang antar batuan (permeabilitas) relatif kecil karena faktor akti0itas tektonik ang belum terlalu dominan dalam membentuk celah-celah atau rekahan ang intensif sebagai batuan reser0oir. #aerah 0ulkanik ang tidak aktif biasana berumur relatif lebih tua dan telah mengalami
akti0itas
tektonik ang
cukup
kuat untuk
membentuk
permeabilitas batuan melalui rekahan dan celah ang intensif. Pada kondisi tersebut biasana terbentuk temperatur menengah < tinggi dengan konsentrasi gas magmatik ang lebih sedikit. Sistem 0ulkanik dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa tipe, misal ! sistem tubuh gunung api strato jika hana terdiri dari satu gunung api utama, sistem komplek gunung api jika terdiri dari beberapa gunung api, sistem kaldera jika sudah terbentuk kaldera dan sebagaina. ambar ::.$1 merupkan contoh tipe sistem komplek gunung api di lingkungan pulau-pulau kecil seperti Pulau Aeh. Sedangkan gambar ::.$$ merupakan contoh tipe sistem komplek gunung api di lingkungan pulau pulau besar seperti di Pulau awa. Gal ini untuk menunjukkan bahwa tipe ang sama akan memberikan potensi ang jauh berbeda jika lingkunganna berbeda. ambar ::.$3 adalah salah satu contoh tipe sistem kaldera.
Sistem panas bumi 0ulkano < tektonik, sistem ang berasosisasi antara struktur graben dan kerucut 0ulkanik, umumna ditemukan di daerah Sumatera pada jalur sistem sesar sumatera (Sesar Semangko). *ontoh disini ditunjukkan pada gambar ::.$7. Sistem panas bumi ?on 0ulkanik adalah sistem panas bumi ang tidak berkaitan langsung dengan 0ulkanisme dan umumna berada di luar jalur 0ulkanik "uarter (ambar ::.$&). 4ingkungan non-0ulkanik di :ndonesia bagian barat pada umumna tersebar di bagian timur sundaland (paparan sunda) karena pada daerah tersebut didominasi oleh batuan ang merupakan penusun kerak benua ;sia seperti batuan metamorf dan sedimen. #i :ndonesia bagian timur lingkungan non-0ulkanik berada di daerah lengan dan kaki Sulawesi serta daerah kepulauan aluku hingga :rian didominasi oleh batuan granitik, metamorf dan sedimen laut.
Gambar II.!1. odel tentatif sistem panas bumi aboi, ;ceh. erupakan
contoh tipe sistem panas bumi komplek 0ulkanik di pulau kecil (+adan eologi, $//)
Gambar II.!!. odel hidrotermal lapangan ;wibengkok, komplek gunung
Salak. erupakan contoh tipe sistem panas bumi komplek 0ulkanik di pulau besar (*:, $//$)
Gambar II.!%. odel sistem panas bumi dan fasilitas produksi #arajat,
kabupaten arut. erupakan contoh tipe sistem panas bumi kaldera (*:, 199%)
Gambar II.!&. odel sistem panas bumi +onjol, Sumatra +arat. erupakan
contoh tipe sistem panas bumi volcano-tektonik! grabenkerucut 0ulkanik (+:, $//6)
Gambar II.!. odel tentatif panas bumi Aapsalit, +uru. erupakan
contoh tipe sistem panas bumi non-0ulkanik (+adan eologi, $//6)
Pengelompokan sistem ini juga akan memberikan gambaran atau estimasi awal besarna potensi energina. Sistem komplek gunung api dan sistem kaldera, karena telah mengalami proses geologi ang panjang dan lama, memungkinkan potensi energina akan jauh lebih besar dibandingkan dengan sistem tubuh gunung api tunggal. Perkiraan awal mengenai besar potensi panas bumi suatu daerah berdasarkan lingkungan geologina dapat menjadi panduan dalam menentukan prioritas penelidikan pendahuluan panas bumi oleh Pemerintah, dalam hal ini +adan eologi. 5abel 7 memberikan gambaran tentang berbagai sistem panas bumi tersebut dan perkiraan awal potensi energina.
Tabel %. Gubungan antara tipe tistem panasbumi di :ndonesia dan estimasi
awal potensi energina (+adan eologi, $//9)
II.&. Poten)i Geotermal $i In$one)ia #ari hasil sur0e geologi, :ndonesia merupakan negara dengan potensi paling
besar di dunia akni mencapai $6./// ega Aatt (A) atau setara dengan 7/ ' cadangan dunia. #ari potensi sebesar itu, baru 1197 A ang termanfaatkan. :ndonesia memiliki potensi sebesar itu sebab :ndonesia termasuk dalam jalur gunung berapi aktif dunia atau biasa dikenal dengan %ing of Fire. Potensina tersebar di seluruh kepulauan nusantara, terutama daerah ang dilalui oleh jalur tersebut,
aitu
Sulawesi
Btara,
?usa
5enggara,
awa
dan
Sumatera
("ompasiana.com, posting ! 6 uli $/1$ jam 1$!//). Sekitar %/' lokasi panas bumi di :ndonesia berasosasi dengan sistem 0ulkanik aktif seperti Sumatra (%1 lokasi), awa (61 lokasi), +ali dan ?usa 5enggara ($6 lokasi), aluku (1& lokasi), dan terutama Sulawesi Btara (6 lokasi).
Sedangkan ang berada di lingkungan non 0ulkanik aktif aitu di Sulawesi (73 lokasi), +angka +elitung (3 lokasi), "alimantan (3 lokasi), dan P apua ($ lokasi).
Gambar II.!,. Peta distribusi lokasi dan wilaah kerja pertambangan panas bu mi di
:ndonesia (#irektorat :n0entarisasi S#, $//7) #ari $&$ lokasi panas bumi ang ada, hana 31' ang telah disur0ei secara rinci dan didapatkan potensi cadangan. #i sebagian besar lokasi terutama ang berada di daerah terpencil masih dalam status sur0ei pendahuluan sehingga didapatkan potensi sumber daa. 5otal potensi panas bumi dari $&$ lokasi sebesar $6.3&6 Ae terdiri dari sumber daa sebesar 17.//6 Ae dan cadangan sebesar 13.3&/ Ae (5abel 3). #ata potensi ini merupakan data dari #irektorat :n0entarisasi Sumber #aa ineral (#:) tahun $//7. ;pabila ditinjau dari total potensi ang ada, pemanfaatan energi panas bumi di :ndonesia masih sangat kecil aitu sekitar 3'. Pemanfaatan ini juga masih terbatas untuk
Pembangkit 4istrik 5enaga Panas +umi (P45P) dengan
menghasilkan energi listrik sebesar %/6 Ae ang sebagian besar masih terkonsentrasi di Pulau awa (96'). 5ujuh lapangan panas bumi ang telah dimanfaatkan sebagai P45P terletak di awa +arat (unung Salak 33/ Ae, Aaang Aindu 11/ Ae, "amojang 17/ we, dan #arajat 17& Ae), awa