Revolusi Mesir Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas “Islam Kontemporer” Dosen Pengampu: Prof. Fauzan Saleh, Ph. D.
Disusun oleh: Abdul Najib (903102009)
JURUSAN USHULUDDIN DAN ILMU SOSIAL PRODI PERBANDINGAN AGAMA STAIN KEDIRI 2012 0
Revolusi Mesir A. Pendahuluan Revolusi adalah perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yg dilakukan dengan kekerasan (spt dng perlawanan bersenjata). Revolusi bersifat instan, radikal, serampangan, memaksa. Revolusi bisa terjadi karena adanya kerusakan yang akut pada sebuah sistem tertentu. Bisa juga terjadi karena perubahan yang radikal di masyarakat yang tidak dapat ditanggulangi oleh pemerintah. Tiga puluh tahun tentu bukan waktu sebentar masyarakat Mesir menyimpan hasrat untuk memimpin. Lebih dari tiga puluh Mesir seperti mati, tanpa hasrat, tanpa gairah. Mesir cukup menerima satu orang dan kelompoknya megatur mereka. Segera saja mereka bangkit, menyerang dan melawan. Sebuah revolusi besar pun pecah. 18 hari demostran tanpa henti-hentinya berteriak meminta Mubarak turun dari jabatannya. Revolusi yang harus dibayar mahal; dibayar dengan harta, kesempatan, cinta dan bahkan nyawa. Revolusi demi membantu saudara seiman yang satu demi satu meregang nyawa di depan nyawa sementara mereka masyarakat Mesir seharusnya bisa berkata banyak. Revolusi demi kebebasan yang nyata. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi Mesir sebelum terjadinya revolusi? 2. Seperti
apakah
kebijakan-kebijakan
Hosni
Mubarak
menghendaki revolusi? 3. Bagaimanakah revolusi yang terjadi di Mesir? 4. Apa sajakah hasil revolusi Mesir? 5. Bagaimanakah kondisi Mesir saat ini pasca revolusi?
1
sehingga
masyarakat
C. Pembahasan 1. Republik Mesir dan Rezim Hosni Mubarak. Setelah Mesir benar-benar lepas dari jajahan Inggris pada tanggal 22 Februari 1922, Mesir mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka dengan sistem monarkiparlementer dimana kepala negara menjadi pemimpin negara dan perdana mentri sebagai kepala pemerintahan. Walaupun telah merdeka, sisa-sisa pengaruh inggris masih sangat terasa. Hal ini mendorong pemberontakan militer beberapa tahun kemudian yang memaksa raja Farouk turun tahta. Republik Mesir kemudian dideklarasikan dengan pemimpin kudeta, Jendral Muhammad Naguib sebagai presiden pertama. Kekuasaan Naguib tidak berlangsung lama. Setahun setelah dia diangkat menjadi presiden ia dilengserkan oleh Gamal Abdul Nasser lagi-lagi dengan revolusi militer.1 Dinamika politik Mesir berjalan dengan baik diawal revolusi. Terbukti dengan pergantian presiden dan parlemen yang berkelanjutan. Tetapi kondisi ini tidak berlangsung lama pasca dipilihnya Hosni Mubarak sebagai presiden Mesir. Mubarak menjadi presiden menggantikan presiden sebelumnya Anwar Sadat yang meninggal dibunuh oleh tentara fundamentalis. Tetapi beberapa orang termasuk putri Sadat sendiri menyatakan bahwa otak dibalik pembunuhan Sadat adalah Hosni Mubarak.2 Hosni Mubarak dilahirkan di Kafr-El Meselha, Al Monufiyah sebuah provinsi di dekat kairo pada tanggal 4 Mei 1928 dengan nama lengkap Muhammad Hosni Said Mubarak.3 Ia tercatat sebagai presiden kelima Republik Mesir dengan masa jabatan lebih dari 30 tahun sejak menjabat pada tahun 1981. Di bawah Konstitusi Mesir 1971, Presiden Mubarak memiliki kuasa yang luas atas Mesir. Ia dikenal karena posisinya yang netral dalam Konflik Israel-Palestina dan sering terlibat dalam negosiasi antar kedua pihak. Sebagaimana pengalaman Indonesia, meskipun dalam pemerintahan Mubarak terjadi peningkatan ekonomi per-kapita dan pembangunan infrastruktur yang signifikan, tetapi tidak adanya kebebasan berpolitik menjadikan stabilitas politik di Mesir menjadi kacau. Selama 30 tahun berkuasa setiap pos pemerintahan, baik parlemen maupun kabinet, selalu berhasil dikuasai oleh Mubarak.4 Hal ini membuat pendidikan politik tidak berjalan
1
Nanang Tahqiq, Politik Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), 254. “Egypt”, Wikipedia, (http://en.wikipedia.org/wiki/egypt.html) diakses pada tanggal 21 September 2012. 3 “Profil Husni Mubarak”, BBC Indonesia, (http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/01/110129_profilmubarak.shtml), diakses pada tanggal 24 September 2012. 4 Usman Abdul Mu’iz Ruslan, Pendidikan Politik Ikhwanul Muslimin, terj. Salafuddin Abu Sayyid, (Solo: Era Intermedia, 2000),148-149. 2
2
sebagaimana mestinya. Bahkan, Mubarak juga mencekal beberapa partai yang dinilai berpandangan ekstrim seperti Ikhwanul Muslimin dan Salafiyyah.5 2. Kebangkitan Ikhwanul Muslimin dan Revolusi. Ikhwanul Muslimin adalah sebuah kelompok bentukan Hasan al-Banna pada tahun 1982.6 Misi Ikhwanul Muslimin adalah untuk mendidik rakyat, meningkatkan taraf hidup mereka dan menyebarkan pesan “pranata Islam” (al-nizham al-Islam). Ikhwan menegaskan kembali visi Islam yang komperhensif, al-Banna mengatakan: “Islam adalah iman dan ritual, negara (wathan) dan kebangsaan, agama dan negara, spiritualitas dan amal, al-Qur’an dan pedang.7 Pada awalnya, tujuan pembentukan Ikhwanul Muslimin adalah untuk memberikan pengajaran agama bagi kaum muda sebab tidak ada pengajaran keagamaan di sekolah bertipe barat. Pengajaran ini diorganisasikan dalam unit-unit kecil yang disebut “keluarga” (Ikhwan).8 Segera setelah misi ini terpenuhi, Ikhwanul Muslimin terjun ke dunia politik. Pada awal berdirinya, hubungan Ikhwanul Muslimin dengan pemerintah berjalan harmonis karena pemerintah ingin mengambil simpati rakyat pasca revolusi.9 Tetapi hubungan akrab ini rusak ketika pemerintah menandatangani persetujuan Anglo-Egyptian pada tanggal 19 Oktober 1954 dan kekalahan Mesir atas Israel atas nama liga arab.10 Hubungan tidak baik ini memuncak ketika Ikhwanul Muslimin dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap Nasser pada tahun 26 Oktober 1954. Pada tahun yang sama Ikhwanul Muslimin dibubarkan.11 Kemudian pada saat pergantian kekuasaan dari Saddat ke Hosni Mubarak, Ikhwanul Muslimin kembali bangkit. Pada awal pemerintahannya Hosni Mubarak dikenal sangat moderat. Tidak seperti pendahulunya, ia menekankan liberalisasi dan toleransi
5
“Partai-Partai Islam Menang dalam Pemilu Mesir”, BBC Indonesia, (http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/01/120121_Mesir_pemilu.shtml), diakses pada tanggal 27 September 2012. 6 Hasan al-Banna (1906-1949) adalah seorang mujahid dakwah, peletak dasar-dasar gerakan Islam sekaligus sebagai pendiri dan pimpinan Ikhwanul Muslimin. Dilahirkan di di desa Mahmudiyah provinsi Buhairah, Mesir dan meninggal di Kairo ditembak mati oleh penembak jitu kiriman pemerintah. 7 Antony Black, Pemikiran Politik Islam, (Jakarta: SERAMBI, 2006), 573. 8 William Montgomery Watt, Fundamentalisme dan Modernitas dalam Islam, terj. Kurnia Sastrapraja (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2003), 72-73. 9 Revolusi yang dimaksud adalah revolusi yang dilakukan oleh Jamal Abdul Nasser yang menggulingkan Naguib dari kursi kepresidenan. 10 Mesir adalah pemimpin liga arab waktu itu. Dengan kekalahan ini Liga Arab kemudian membubarkan diri sedikit demi sedikit. Kekalahan ini juga membuat Mesir harus menyerahkan beberapa wilayahnya di gurun Sinai melalui perjanjian Camp David. 11 Nanang Thaqiq, Politik Islam, 271-272.
3
politik.12 Namun liberalisasi ini menjadi blunder yang besar. Kesempatan ini dipergunakan oleh para simpatisan untuk mendirikan kembali Ikhwanul Muslimin. Ikhwan menjadi semakin besar karena mendapat simpati dari masyarakat yang mulai lelah dengan kebijakan pemerintah. Ikhwanul Muslimin kemudian berkembang menjadi kekuatan oposisi yang sangat kuat. Ikhwan mendominasi organisasi kemahasiswaan di universitas, organisasi keagamaan di berbagai masjid dan majlis ta’lim bahkan dalam organisasi profesional seperti hakim, dokter, guru dan sebagainya.13 Meski dinilai cukup moderat, namun banyak kebijakan-kebijakan era pemerintahan Mubarak yang justru menekan Islam. Mubarak melanjutkan kebijakan pendahulunya yang pro zionis Israel dengan membuat tembok penghalang di semenanjung Sinai yang terletak di perbatasan Mesir dengan Israel dan Ghaza sehingga menghalangi para gerilyawan untuk menyerang Israel.14 Protes ini juga dilakukan terhadap usaha Mubarak untuk mendudukkan Jamal Mubarak15 sebagai penggantinya, protes terhadap kerusakan luas yang terjadi di instansi-instansi pemerintah, protes terhadap kemahalan kebutuhan pokok dan kerendahan upah, protes terhadap penangkapan para penentang rezim, dan protes terhadap ribuan masalah yang lain. Protes-protes ini begitu lantang sehingga slogan "cukup sudah kekuasan Mubarak" terdengar di jalan-jalan; sebuah slogan yang berhasil menelurkan gerakan politik dan sosial “Al-Kifayah” yang dikomandoi oleh Ikhwanul Muslimin.16 Protes besar-besaran yang terus terjadi membuat pemerintah Mesir kalang kabut. Pemerintah menerbitkan peraturan yang benar-benar membatasi kebebasan masyarakat. Mereka membuat jam malam, mencekal organisasi kemasyarakat dan menjaga ketat setiap demo yang dilakukan. Aksi protes meningkat intensitasnya ketika Tunisia telah berhasil menggulingkan pemerintahan. Mereka seperti terilhami dan terpacu semangatnya untuk segera melakukan revolusi.17 Dalam orasinya, para demonstran mengajukan empat tuntutan yakni; Pertama, pengunduran diri Mubarak. Kedua, pengunduran diri kabinet
12
John L. Esposito, Ancaman Islam: Mitos Atau Realitas?, ter. Alwiyah Abdurrahman dan MISSI (Bandung: Mizan), 110. 13 ibid, 110-113 14 “Hosni Mubarak: Sang Fir’aun Mesir”, WartaNews, (http://www.wartanews.com/timur-tengah/d956477d9ee6-4130-ad95-b0ef7e37f90e/hosni-mubarak-sang-firaun-Mesir), diakses pada tanggal 22 September 2012. 15 Jamal Mubarak adalah putra pertama dari Hosni Mubarak. Setelah Mubarak lengser, ia bersama keluarganya menjadi terdakwa kasus korupsi. 16 “Revolusi Mesir dan Keruntuhan Mubarak (I)”, Kantor Berita Shabetan, (http://shabestan.net/id/pages/?cid=7629), diakses pada tanggal 21 September 2012. 17 “Revolusi Gaya Tunisia Mengancam Mesir”, Vivanews (http://dunia.news.viva.co.id/news/read/201539wabah--revolusi-tunisia--menular-ke-Mesir) diakses pada tanggal 29 September 2012.
4
yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ahmed Mohamed Mahmoud Nazef. Ketiga, pembubaran parlemen dan penjadwalan ulang pemilu. Keempat, pembentukan pemerintahan baru pilihan rakyat.18 Aksi protes ini menimbulkan kekacauan dimana-mana. Mulai dari perusakan fasilitas umum, kaburnya para narapidana sampai pencurian mumi. Hal ini lama-kelamaan membuat pemerintah Mesir kehilangan akal sehatnya. Para aparat militer menghadapi para demonstran dengan kekerasan. Mereka dengan membabi buta menembaki demonstran dan bahkan menghalau mereka dengan pakaian perang lengkap dengan kendaraan lapis baja.19 Militer Mesir juga dikabarkan melakukan pembunuhan terhadap para aktivis secara sembunyi-sembunyi.20 Gelombang protes besar-besaran yang terus berlanjut dan desakan dari luar negeri membuat Mubarak menyerah. Lewat pernyataan wakil presiden Omar Suleiman dia secara resmi mundur dari kursi kepresidenan pada tanggal 11 Februari 2012. Pengumuman di televisi pemerintah itu muncul sementara ratusan ribu demonstran anti-pemerintah masih menyebar ke seantero Kairo dan kota-kota Mesir lainnya. Massa langsung bersorak sorai. Mereka mulai berkumpul setelah sholat Jumat di beberapa kawasan Kairo dan kota-kota besar Mesir. Militer dikerahkan sementara puluhan ribu demonstran memadati Lapangan Tahrir, Kairo. Para demonstran yang berteriak-teriak itu mengibarkan bendera Mesir sewaktu mereka berkumpul di sana. 21 Dalam pidatonya Omar Sulaeman juga menyatakan bahwa pemerintahan yang kosong akan diambil alih secara sementara oleh pihak majelis militer Mesir yang sebelumnya memang telah memintanya terhadap pemerintah atas mandat rakyat. Sebelumnya, kubu Militer telah menguasai beberapa aset penting di sekitar Kairo dan Alexandria, seperti pembangkit listrik, stasiun televisi nasional, dan aset penting negara lainnya.22
18
“Rakyat Mesir Ajukan Empat Tuntutan”, Vivanews (http://dunia.news.viva.co.id/news/read/201483-rakyatMesir-ajukan-empat-tuntutan), diakses pada tanggal 1 Oktober 2012. 19 “Waspadai Dampak Kerusuhan Mesir”, Kompas.com (http://internasional.kompas.com/read/2011/01/30/15561340/), diakses pada tanggal 1 oktober 2012. 20 “Banyak Demonstran Sengaja Dilenyapkan Militer Mesir?”, Republika Online (http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/11/02/18/164862-banyak-demonstransengaja-dilenyapkan-militer-Mesir-), diakses pada tanggal 1 oktober 2012. 21 “Presiden Mesir Mundur, Militer Ambil Alih”, VOA Indonesia (http://www.voaindonesia.com/content/presiden-mubarak-mengundurkan-diri-115929924/89720.html), diakses pada tanggal 1 Oktober 2012. 22 “Militer Mesir Ambil Alih Kendali”, TribunNews.com (http://www.tribunnews.com/2011/02/11/militerambil-alih-kendali-Mesir), diakses pada tanggal 1 oktober 2012.
5
3. Pemerintahan Militer dan Pemilu Demokratis Pertama Dalam pidato pengunduran dirinya, Mubarak juga menyerahkan posisi kepala negara kepada pemimpin majelis militer Mesir yang juga menteri pertahanan era Mubarak, Hussein Tantawi. Dialah yang menjadi caretaker pemerintahan Mesir sampai terpilihnya presiden yang baru.23 Tantawi bertugas mengisi kekosongan pemerintahan Mesir, meredamkan aksi demonstrasi dan mempersiapkan pemilu. Mundurnya Mubarak
ternyata tidak serta
merta menurunkan
intensitas
demonstrasi. Pemeritahan sementara dianggap mengulur-ulur pelaksanaan pemilu. Indikasinya yaitu desakan dewan militer untuk membuat dewan konstituante terlebih dahulu.24 Pemimpin Mesir sementara, Hussein Tantawi bahkan mengangkat seorang perdana mentri baru.25 Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran rakyat. Apalagi dalam kabinet sementara yang dibentuk Tantawi ada beberapa sisa-sisa petinggi militer yang pernah berkuasa pada rezim Mubarak.26 Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya, pada tanggal 28 November 2011 Mesir menyelenggarakan pemilu legislatif. Pemilu ini akan memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di majelis tinggi dan rendah Mesir. Rakyat Mesir memiliki banyak calon yang akan dipilih sebab di negara itu terdapat puluhan partai politik dan ribuan calon independen. Namun penyelenggaraan pemilu ini tidak menghentikan demonstrasi yang menuntut dewan militer untuk turun. Sejumlah demonstran menyatakan akan memboikot pemilu.27 Dalam pemilu ini, Partai Kebebasan dan Keadilan Ikhwanul Muslim memperoleh bagian kursi terbesar dengan memenangkan 37 persen suara di Kairo, Iskandariah, dan tujuh provinsi lain, sedangkan saingan terdekatnya, partai Salafist Nour yang ultra 23
Tantawi lahir tanggal 31 Oktober 1935 dan mulai bergabung angkatan bersenjata tahun 1956. Ia menjabat sebagai menteri pertahanan sejak 1991 dan panglima angkatan bersenjata mulai tahun 1995. Lihat: “Hussein Tantawi, Pemimpin Sementara Mesir dari Militer”, Detik.com (http://news.detik.com/read/2011/02/12/003500/1569886/10/hussein-tantawi-pemimpin-sementara-Mesirdari-militer?9911032), diakses pada tanggal 1 Oktober 2012. 24 “Dewan Militer Desak Pembentukan Dewan Konstituante”, Republika Online (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/06/08/m5a9zu-dewan-militer-Mesir-desakpembentukan-majelis-konstituante), diakses pada tanggal 1 Oktober 2012. 25 “Militer Mesir Tunjuk Ganzouri Sebagai PM”, BBC Indonesia (http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/11/111125_newpmegypt.shtml), diakses pada tanggal 27 September 2012. 26 “Revolusi Mesir Jilid 2: Pemerintah Transisi Mesir Ajukan Pengunduran Diri!”, Kompasiana (http://luarnegeri.kompasiana.com/2011/11/22/revolusi-Mesir-jilid-2-pemerintah-transisi-Mesir-ajukan-pengundurandiri/), diakses pada tanggal 1 oktober 2012. 27 “Hari Ini Mesir Gelar Pemilu”, Kompas.com (http://internasional.kompas.com/read/2011/11/28/14051734/Hari.Ini.Rakyat.Mesir.Gelar.Pemilu), diakses pada tanggal 24 September 2012.
6
konservatif memperoleh 24 persen. Sementara Koalisi liberal Mesir meraih tempat ke-3 dengan jumlah yang jauh lebih sedikit.28 Pemilihan umum dilanjutkan dengan pemilihan presiden pada tahap pertama pada tanggal 23 dan 24 Mei 2012. 13 calon dari partai Islamis, sekuler dan independen akan berusaha merebut simpati masyarakat. Diantara para kandidat tersebut ada 4 kandidat yang dianggap elektabilitasnya paling tinggi. Mereka adalah; Amr Moussa yang pernah menjadi sekretaris jenderal Liga Arab dan menjabat menteri luar negeri selama 10 tahun. Yang kedua adalah Ahmed Shafiq yang tidak lain adalah perdana menteri terakhir di bawah mantan Presiden Mubarak. Dari independen ada Abdul Moneim Aboul Fotouh, ia merupakan anggota lama Ikhwanul Muslimin yang dikenal dengan pandangan liberalnya. Yang terakhir adalah Muhammad Morsi pemimpin organisasi Ikhwanul Muslim dan Partai Keadilan. Ia sebelumnya adalah calon cadangan namun calon utama Khairat al-Shater terkena diskualifikasi.29 Ketua Komisi Pemilihan Mesir, Farouq Sultan mengatakan dalam konferensi pers bahwa tidak ada calon yang berhasil mendapat mayoritas suara selama pemungutan suara pada 23-24 Mei 2012. Sebagai konsekuensinya, kandidat dari Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mursi dan mantan menteri di era Mubarak, Ahmed Shafiq harus mengikuti pemilu putaran kedua. Keduanya berhasil mendapatkan suara terbanyak yaitu 24,3% untuk Mursi dan 23,3% untuk Shafiq.30 Hasil pilpres putaran pertama dianggap beberapa kalangan semakin mepolarisasi masyarakat Mesir. Masyarakat Mesir pendukung Mursi akan dicap sebagai Islamis dan begitu pula yang mendukung Shafiq akan dituduh sekuler.31 Hal ini dimanfaatkan oleh tim sukses kubu Mursi untuk mengajak berkoalisi pemenang kedua pemilu legislatif, an-Nour yang notabene adalah partai basis kelompok Salafi yang tentu saja Islamis.32 Dan benar 28
“Partai Ikhwanul Muslimin Menangkan Pemilu Legislatif Tahap I di Mesir”, VOA Bahasa Indonesia (http://www.voaindonesia.com/content/partai-Ikhwanul-muslim-menangkan-pemilu-legislatif-tahap-i-diMesir-135236243/101770.html), diakses pada tanggal 24 September 2012. 29 “Profil Para Calon Presiden Mesir”, BBC Indonesia (http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2012/05/120516_egypt_candidates.shtml), diakses pada tanggal 24 September 2012. 30 “Mursi dan Shafiq Melaju ke Pilpres Mesir Putaran Kedua”, Detiknews (http://news.detik.com/read/2012/05/29/015658/1926911/10/mursi-dan-shafiq-melaju-ke-pilpres-Mesirputaran-kedua), diakses pada tanggal 24 September 2012. 31 “Pemilu Mesir, Islamis vs Sekuler Putaran Kedua”, Tempo.co (http://www.tempo.co/read/news/2012/05/26/115406235/Pemilu-Mesir-Islamis-vs-Sekuler-ke-PutaranKedua), diakses pada tanggal 24 September 2012. 32 “Ikhwanul Muslimin Samarkan Bentuk Koalisi”, Republika Online (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/12/02/lvkup3-Ikhwanul-Muslimin-samarkanbentuk-koalisi), diakses pada tanggal 24 September 2012.
7
saja, strategi ini sukses dengan dimenangkannya pilpres putaran kedua oleh Mursi dengan perolehan suara 51,7% mengalahkan Shafiq yang memperoleh 48,3% suara.33 4. Presiden Morsi dan Kebijakannya. Pada tanggal 20 Agustus 1951 Dr. Muhammad Mursi dilahirkan di desa Adwah provinsi Sharqia. Kemudian pindah ke Kairo untuk melanjutkan kuliah sarjana di fakultas tehnik dan lulus dengan nilai cum laude. Kemudian ia mendapat gelar doktor di bidang mesin penggerak udara dari Universitas California Selatan. Ia menjadi anggota Al-Ikhwan Al-Muslimun (Ikhwan) pada tahun 1979 dan menjadi anggota di bidang politik. Dan karena itu ia pernah duduk dalam parlemen era presiden Mubarak. Ia juga pernah beberapa kali masuk penjara karena protes terhadap pemerintah.34 Setelah menjadi presiden, hal pertama yang dilakukan Morsi adalah merebut hati rakyat dengan merangkul semua golongan. Hal ini dikarenakan adanya polarisasi yang kentara antara masyarakat Mesir Islamis dan sekuler pasca pemilu presiden putaran kedua. Mursi memberi jaminan akan memilih negara konstitusional sipil yang berdasarkan pada prinsip menghormati perbedaan suku, keyakinan, dan agama. Ia juga menghormati hakhak non muslim dan perempuan. Penasehat politik Morsi, Ahmed al-Deif, kepada CNN menyatakan "kami tidak sedang mendirikan sebuah negara Islam di Mesir".35 Selain itu untuk merebut simpati masyarakat Mesir, ia juga membuat citra sederhana pada dirinya. Ia memerintahkan untuk melonggarkan pasukan pengaman presiden supaya tidak mengganggu lalu lintas. Ia menolak pindah dari rumah kontrakannya ke istana kepresidenan, selalu memimpin ibadah, tidak mau merepotkan bawahannya dan tidak mau dipuji berlebihan. Yang terbaru, istrinya juga tidak mau disebut “Ibu Negara” tapi cukup dengan “Pelayan Rakyat”. Ia juga tidak memperkenankan keluarganya nimbrung menggunakan fasilitas negara.36 Mengenai urusan luar negeri, Morsi memperbaiki hubungan diplomatik dengan Iran dan Suriyah yang sempat retak karena posisi Mesir sebelumnya yang dinilai proIsrael. Ia mengahadiri KTT GNB yang digelar di Iran, yang mana menjadi kunjungan
33
“Mursi Menangi Pilpres Mesir”, Kompas.com (http://internasional.kompas.com/read/2012/06/24/2202526/Mursi.Menangi.Pilpres.Mesir), diakses pada tanggal 24 September 2012. 34 “Profil Presiden Mesir, Prof. Dr. Muhammad Mursi”, al-Ikhwan.net (http://al-Ikhwan.net/tokohIkhwan/profil-presiden-Mesir-prof-dr-muhammad-mursi), diakses pada tanggal 19 September 2012. 35 “Presiden Mesir Tunjuk Wanita Jadi Wapres”, Vivanews (http://fokus.news.viva.co.id/news/read/329969presiden-Mesir-cetak-sejarah-baru), diakses pada tanggal 19 September 2012. 36 “Belajar dari Mursi, Presiden Baru Mesir”, Kompasiana (http://sosok.kompasiana.com/2012/06/30/belajardari-mursi-presiden-baru-mesir/), diakses pada tanggal 19 September 2012.
8
pertama Mesir ke Iran semenjak revolusi1979.37 Selain itu, Mursi memutuskan untuk membuka perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza selama 12 jam penuh setiap hari. Ismail Haniyeh, kepala pemerintahan Hamas di Jalur Gaza, mengatakan bahwa Mesir setuju untuk meningkatkan jumlah warga Palestina yang diizinkan untuk menyeberang sekitar sepertiganya, yaitu 1.500 orang sehari.38 Kebijakan ini dinilai menguntungkan Hamas walaupun dalam beberapa kesempatan ia menyangkalnya dan mengaku tetap menghormati perjanjian Camp David. Kepemimpinan Morsi bukan tanpa cela. Ia terkesan melakukan bersih-bersih rezim Mubarak yang menduduki badan-badan strategis pemerintahan. Morsi melalui juru bicara presiden Yasser Ali mengumumkan Mahmoud Mekki sebagai wakil presidennya, dan ia telah
memerintahkan
Menteri
Pertahanan
Mohammed
Hussein
Tantawi
untuk
mengundurkan diri bersama dengan Kepala Staf Angkatan Darat Sami Annan.39 Setelah itu, pemerintah merombak jajaran petinggi angkatan bersenjata. Tidak tanggung-tangung, sekitar 70 jenderal angkatan bersenjata negara piramida itu dilengserkan. Menarik untuk disimak apakah benar morsi sedang mendirikan negara yang moderat-egaliter ataukah seperti para pendahulunya yang hanya manis dimuka.
37
“Mursi, Presiden Mesir Pertama yang Kunjungi Iran Sejak 1979”, Republika Online (http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/08/30/m9k6dt-mursi-presiden-mesirpertama-kunjungi-iran-sejak-1979), diakses pada tanggal 19 September 2012. 38 “Kebijakan Mursi Diyakini Menguntungkan Hamas”, Merdeka.com (http://www.merdeka.com/dunia/kebijakan-mursi-diyakini-menguntungkan-hamas.html), diakses pada tanggal 19 September 2012. 39 “Presiden Morsi Pecat Menteri Pertahanan Mesir”, VOA Bahasa Indonesia (http://www.voaindonesia.com/content/presiden-morsi-pecat-menteri-pertahanan/1484996.html), diakses pada tanggal 24 September 2012.
9
D. Kesimpulan Pasca kemerdekaan, mesir tercatat telah mengalami empat kali revolusi. Dari sini bisa dikatakan bahwa masyarkat Mesir merupakan masyarakat yang keras dan radikal. Militer selalu mengambil peran penting di pemerintahan terbukti dengan presiden Mesir terpilih selalu berasal dari kalangan militer. Baru kali ini Mesir memiiliki presiden yang backgroundnya adalah masyarakat sipil. Presiden Mesir sebelumnya, Hosni Mubarak merupakan satu dari beberapa presiden yang memegang tampuk kekuasaan yang lama, lebih dari 30 tahun. Dengan masa kepemimpinan yang lama tersebut Mubarak praktis memiliki pengaruh yang sangat kuat di kalangan parlemen maupun kabinet. Pengaruh ini membuat ia dengan leluasa memonopoli kekuasaan, melakukan tindak pidana korupsi dan lain sebagainya. Ia juga tak membiarkan dinamika politik berjalan sebagaimana mestinya dengan mempersiapkan anaknya sebagai suksesor. Sikap ini kemudian menimbulkan protes besar-besaran dari masyarakat. Selama 18 hari demonstrasi tanpa henti digalakan. Puluhan fasilitas umum rusak, ratusan nyawa melayang. Hal inilah yang memaksa Mubarak mundur dari jabatannya sebagai presiden. Lebih lanjut Mesir dikuasai secara sementara oleh pihak militer. Militer
bertugas
mengisi
kekosongan
kekuasaan,
menstabilkan
kondisi
kemasyarakatan dan menyelenggarakan pemilu secara demokratis. Pemilu legislatif dimenangkan oleh partai-partai islam dengan Ikhwanul Muslimin memperoleh suara tertinggi. Kemudian pemilu presiden diadakan dua tahap. Pemilu presiden ini menimbulkan polarisasi masyarakat Mesir antara yang sekuler dan Islamis. Dengan berbagai strategi dan janji yang diberikan, Muhammad Morsi dari Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilu presiden. Morsi mengemban harapan besar dari masyarakat Mesir sebagai presiden baru pasca revolusi. Latar belakangnya yang berasal dari kelomok islamis lulusan universitas barat diharapkan bisa membawa Mesir menjadi negara yang moderat dan egaliter. Dia membuktikannya dengan merangkul setiap golongan di Mesir dan memperbaiki hubungan dengan negara Islam yang sempat rusak akibat kebijakan pendahulunya yang pro-Zionis. Satu-satunya cela Morsi adalah ia tidak bisa merangkul kelompok yang pro-Mubarak. Morsi memcat setidaknya 70 jendral yang menempati pos strategis pada rezim mubarak.
10
E. Daftar Putaka Black, Antony. Pemikiran Politik Islam, Jakarta: SERAMBI, 2006. Esposito, John L. Ancaman Islam: Mitos Atau Realitas?, ter. Alwiyah Abdurrahman dan MISSI, Bandung: Mizan. Ruslan, Usman Abdul Mu’iz. Pendidikan Politik Ikhwanul Muslimin, terj. Salafuddin Abu Sayyid, Solo: Era Intermedia, 2000. Tahqiq, Nanang. Politik Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004. Watt, William Montgomery. Fundamentalisme dan Modernitas dalam Islam, terj. Kurnia Sastrapraja, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2003. “Banyak Demonstran Sengaja Dilenyapkan Militer Mesir?”, Republika Online, http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/11/02/18/164862banyak-demonstran-sengaja-dilenyapkan-militer-Mesir-, diakses pada tanggal 1 oktober 2012. “Belajar dari Mursi, Presiden Baru Mesir”, Kompasiana, http://sosok.kompasiana.com/2012/06/30/belajar-dari-mursi-presiden-baru-mesir/, diakses pada tanggal 19 September 2012. “Dewan Militer Desak Pembentukan Dewan Konstituante”, Republika Online, http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/06/08/m5a9zu-dewanmiliter-Mesir-desak-pembentukan-majelis-konstituante, diakses pada tanggal 1 Oktober 2012. “Egypt”, Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/egypt.html, diakses pada tanggal 21 September 2012. “Hari Ini Mesir Gelar Pemilu”, Kompas.com, http://internasional.kompas.com/read/2011/11/28/14051734/Hari.Ini.Rakyat.Mesir.G elar.Pemilu, diakses pada tanggal 24 September 2012. “Hosni Mubarak: Sang Fir’aun Mesir”, WartaNews, http://www.wartanews.com/timurtengah/d956477d-9ee6-4130-ad95-b0ef7e37f90e/hosni-mubarak-sang-firaun-Mesir, diakses pada tanggal 22 September 2012. “Hussein Tantawi, Pemimpin Sementara Mesir dari Militer”, Detik.com, http://news.detik.com/read/2011/02/12/003500/1569886/10/hussein-tantawipemimpin-sementara-Mesir-dari-militer?9911032, diakses pada tanggal 1 Oktober 2012.
11
“Ikhwanul Muslimin Samarkan Bentuk Koalisi”, Republika Online, http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/12/02/lvkup3-IkhwanulMuslimin-samarkan-bentuk-koalisi, diakses pada tanggal 24 September 2012. “Kebijakan Mursi Diyakini Menguntungkan Hamas”, Merdeka.com, http://www.merdeka.com/dunia/kebijakan-mursi-diyakini-menguntungkanhamas.html, diakses pada tanggal 19 September 2012. “Militer Mesir Ambil Alih Kendali”, TribunNews.com, http://www.tribunnews.com/2011/02/11/militer-ambil-alih-kendali-Mesir, diakses pada tanggal 1 oktober 2012. “Militer Mesir Tunjuk Ganzouri Sebagai PM”, BBC Indonesia, http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/11/111125_newpmegypt.shtml, diakses pada tanggal 27 September 2012. “Mursi dan Shafiq Melaju ke Pilpres Mesir Putaran Kedua”, Detiknews, http://news.detik.com/read/2012/05/29/015658/1926911/10/mursi-dan-shafiqmelaju-ke-pilpres-Mesir-putaran-kedua, diakses pada tanggal 24 September 2012. “Mursi Menangi Pilpres Mesir”, Kompas.com, http://internasional.kompas.com/read/2012/06/24/2202526/Mursi.Menangi.Pilpres. Mesir, diakses pada tanggal 24 September 2012. “Mursi, Presiden Mesir Pertama yang Kunjungi Iran Sejak 1979”, Republika Online, http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/08/30/m9k6dtmursi-presiden-mesir-pertama-kunjungi-iran-sejak-1979, diakses pada tanggal 19 September 2012. “Partai Ikhwanul Muslimin Menangkan Pemilu Legislatif Tahap I di Mesir”, VOA Bahasa Indonesia, http://www.voaindonesia.com/content/partai-Ikhwanul-muslimmenangkan-pemilu-legislatif-tahap-i-di-Mesir-135236243/101770.html, diakses pada tanggal 24 September 2012. “Partai-Partai Islam Menang dalam Pemilu Mesir”, BBC Indonesia, http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/01/120121_Mesir_pemilu.shtml, diakses pada tanggal 27 September 2012. “Pemilu Mesir, Islamis vs Sekuler Putaran Kedua”, Tempo.co, http://www.tempo.co/read/news/2012/05/26/115406235/Pemilu-Mesir-Islamis-vsSekuler-ke-Putaran-Kedua, diakses pada tanggal 24 September 2012.
12
“Presiden Mesir Mundur, Militer Ambil Alih”, VOA Indonesia, http://www.voaindonesia.com/content/presiden-mubarak-mengundurkan-diri115929924/89720.html, diakses pada tanggal 1 Oktober 2012. “Presiden Mesir Tunjuk Wanita Jadi Wapres”, Vivanews, http://fokus.news.viva.co.id/news/read/329969-presiden-Mesir-cetak-sejarah-baru, diakses pada tanggal 19 September 2012. “Presiden Morsi Pecat Menteri Pertahanan Mesir”, VOA Bahasa Indonesia, (http://www.voaindonesia.com/content/presiden-morsi-pecat-menteripertahanan/1484996.html), diakses pada tanggal 24 September 2012. “Profil Husni Mubarak”, BBC Indonesia, http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/01/110129_profilmubarak.shtml, diakses pada tanggal 24 September 2012. “Profil Para Calon Presiden Mesir”, BBC Indonesia, http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2012/05/120516_egypt_candidates. shtml, diakses pada tanggal 24 September 2012. “Profil Presiden Mesir, Prof. Dr. Muhammad Mursi”, al-Ikhwan.net, http://alIkhwan.net/tokoh-Ikhwan/profil-presiden-Mesir-prof-dr-muhammad-mursi, diakses pada tanggal 19 September 2012. “Rakyat Mesir Ajukan Empat Tuntutan”, Vivanews, http://dunia.news.viva.co.id/news/read/201483-rakyat-Mesir-ajukan-empat-tuntutan, diakses pada tanggal 1 Oktober 2012. “Revolusi Gaya Tunisia Mengancam Mesir”, Vivanews, http://dunia.news.viva.co.id/news/read/201539-wabah--revolusi-tunisia--menularke-Mesir, diakses pada tanggal 29 September 2012. “Revolusi Mesir dan Keruntuhan Mubarak (I)”, Kantor Berita Shabetan, http://shabestan.net/id/pages/?cid=7629, diakses pada tanggal 21 September 2012. “Revolusi Mesir Jilid 2: Pemerintah Transisi Mesir Ajukan Pengunduran Diri!”, Kompasiana, http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/11/22/revolusi-Mesir-jilid-2-pemerintahtransisi-Mesir-ajukan-pengunduran-diri/, diakses pada tanggal 1 oktober 2012. “Waspadai Dampak Kerusuhan Mesir”, Kompas.com, http://internasional.kompas.com/read/2011/01/30/15561340/, diakses pada tanggal 1 oktober 2012.
13