i
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik sehingga akan berdampak bagi negara dan bangsa yang lebih maju. Setiap negara menyelenggarakan pendidikan sebagai upaya untuk membangun bangsa.
Mesir terletak di bagian timur laut benua afrika dan semenanjung sinai di barat daya benua Asia. Merupakan negara yang fokus pada sektor pendidikan untuk memajukan negaranya. Mesir memiliki sistem pendidikan secara keseluruhan terbesar di Timur Tengah dan telah berkembang dengan pesat sejak awal1990-an. Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah. Modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya diam ditempat. Diantara tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha. Dua yang terakhir, secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.
Dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Mesir telah diberikan prioritas yang lebih besar dalam memperbaiki sistem pendidikan. Menurut Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Mesir menempati peringkat 116 di IPM. Dengan bantuan Bank Dunia dan organisasi-organisasi multilateral lainnya Mesir bertujuan untuk meningkatkan akses pada perawatan anak usia dini dan pendidikan serta masuknya ICT di semua tingkat pendidikan, terutama pada tingkat tersier.
Berdasarkan alasan di atas, dilakukan perbandingan pendidikan antara Mesir dan Indonesia. Perbandingan Pendidikan merupakan suatu kegiatan menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Dengan demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah sebagai usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut, untuk menerapkannya di Indonesia agar menjadi bangsa yang lebih peduli akan pendidikan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana perbandingan karakteristik negara Mesir dan Indonesia menurut aspek Ilmu Negara ?
Bagaimana perbandingan system pendidikan Negara Mesir dengan Indonesia?
Bagaiman perbandingan kondisi system pemerintahan Mesir dibandingkan dengan system pemerintahan Indonesia ?
Bagaimana potensi Negara Mesir untuk menjadi Negara Adidaya?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui perbandingan karakteristik negara Mesir dan Indonesia menurut aspek Ilmu Negara.
Untuk mengetahui perbandingan system pendidikan Negara Mesir dengan Indonesia.
Untuk mengetahui perbandingan kondisi system pemerintahan Mesir dibandingkan dengan system pemerintahan Indonesia.
Untuk mengetahui potensi yang dimiliki Negara Mesir untuk menjadi Negara adidaya.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulis dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
Manfaat Teoritis
Makalah ini bermanfaat sebagai bahan kajian bagi para mahasiswa untuk mengetahui tentang karakteristik pendidikan negara Mesir dibandingkan dengan di Indonesia, serta bagaimana cara memajukan pendidikan Indonesia melihat dari Negara Mesir. Pembaca juga dapat mengetahui berbagai pembahasan seputar negara Mesir dalam berbagai aspek kajian baik sejarah, bentuk negara dan berbagai pembahasan yang berguna bagi pembaca.
Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, khazanah, wawasan dan keilmuwan bagi penulis maupun bagi pembaca terkait kajian yang berkenaan dengan negara Mesir baik dalam strategi pendidikan, karakteristik negara, dan system pemerintahan dari berbagai aspek dan perencanaan negara berkelanjutan untuk pembangunan yang berkala dan terjadi peningkatan.
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan
Memuat bagian-bagian yang mengkontruk makalah secara sistematis dirinci dari setiap bab dan sub-bab Adapun sistematika penulisan makalah ini diantaranya:
Bab I: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
Bab II: Pembahasan
2.1 Gambaran Umum Negara Mesir
2.2 Sejarah Negara Mesir
2.3 Geografis Negara Mesir
2.4 Politik Negara Mesir
2.5 Perekonomian Negara Mesir
2.6 Demografi Negara Mesir
2.7 Budaya Negara Mesir
2.8 Wisata Negara Mesir
Bab III: Analisis dan Pembahasan
3.1 Perbandingan Karakteristik Negara Mesir dan Indonesia
3.2 Perbandingan Sistem Pendidikan Negara Mesir dan Indonesia
3.3 Perbandingan Kondisi Sistem Pemerintahan Mesir dan Indonesia
3.4 Potensi Negara Mesir sebagai Negara Adidaya
Bab IV : Penutup
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
PEMBAHASAN
Gambaran umum negara Mesir
Gambar 1. Posisi Mesir (warna hijau) dalam peta dunia
Gambar 2. Bendera Mesir
Gambar 3. Lambang Mesir
Luas wilayah : 1.001.449 km persegi
Ibu kota : Kairo
Bentuk pemerintahan : Republik
Hari Revolusi : 23 Juli
Kepala Negara : Presiden
Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
Presiden : Muhamad Mursi (digulingkan 3 Juli 2013)
Perdana Menteri : Hazem el-Beblawi
Lagu kebangsaan : Ha Ni An Be Au Tu Da To Samil Ma Kam
Jumlah Penduduk : 76.117.421 jiwa.
Bahasa : Arab, Inggris
Agama mayoritas : Islam
Mata uang : Pound Mesir
Bandar udara : Kairo Mesir
Sejarah Negara Mesir
Khazanah peradaban masa lalu memang telah mengangkat Mesir ke pentas sejarah dunia. Negara yang berada di sudut benua Afrika ini sekilas tampak biasa saja seperti umumnya negara berkembang, namun menjadi luar biasa dengan kekayaan budaya dan warisan sejarah yang dimilikinya. Mesir sudah mempunyai sejarah peradaban yang cukup tua. Eksistensi dan peranannya penting dalam peradaban dunia. Satu di antara buktinya adalah banyak disebut dalam al-Qur'an. Demikian pula para Nabi Allah banyak hidup di Mesir menyampaikan risalah Allah swt seperti Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Yusuf dan nabi Sholeh.
Mesir justru menjadi tujuan terpenting dalam peta keilmuan dan di sini para sahabat, perawi Hadits dan ulama besar banyak menimba dan mengembangkan ilmu ke-Islaman. Dari Minangkabau (Indonesia) ada sederat nama ulama di antaranya dua Doktor pertama yakni DR. HAKA ayah HAMKA dan DR. Abdullah Ahmad termasuk Ilyas Ya'kub pahlawan dan ulama besar Indonesia.
Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: مصر, Maṣr) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.
Mesir merupakan salah satu daerah tersubur di Afrika, dan salah satu negara tersubur di Mediterania. Karena kesuburannya, Mesir menjadi salah satu tempat terawal yang dihuni oleh manusia, sekitar 40.000 tahun lalu. Pada awalnya tidak ada begitu banyak orang di Mesir, namun seiring waktu Mesir menjadi semakin padat, sehingga diperlukan suatu pemerintahan bersatu. Untuk sementara waktu tampaknya ada dua kerajaan, yang disebut Mesir Hulu (di selatan) dan Mesir Hilir (di utara). Sekitar 3000 SM, pada awal Zaman Perunggu, raja Mesir Hulu menaklukan raja Mesir selatan dan membuat Mesir menjadi satu kerajaan, yang disebut Mesir. Pemimpin kerajaan ini kemudian disebut Firaun.
Sejak masa tersebut hingga sekita 525 SM, ketika Mesir ditaklukan oleh Persia, sejarah Mesir dibagi menjadi enam periode. Pada Kerajaan Lama (2686-2160 SM), bangsa Mesir membangun piramida sebagai makam bagi para firaun. Kemudian pada 2200 SM tamapaknya ada perubahan iklim, dan Mesir terpecah menjadi banyak kerajaan kecil. Ini disebut Periode Pertengahan Pertama (2160-2040 SM). Pada 2040 SM, para firaun berhasil menyatukan kembali Mesir untuk kemudian mendirikan Kerajaan Pertengahan (2040-1633 SM), namun para firaun Kerajaan Pertengahan tak sekuat para firaun Kerajaan Lama, dan mereka tidak lagi membangun piramida. Sekitar 1800 SM, para firaun Kerajaan Pertengahan kemballi kehilangan kekuasaan. Ini disebut Periode Pertengahan Kedua (1786-1558 SM).
Selama Periode Pertengahan Kedua, bangsa Hyksis dari utara menginvasi Mesir dan menguasai Mesir Hilir untuk sementara waktu. Bangsa Hyksos memiliki kuda dan kereta perang, dan dengan cepat pasukan Mesir juga belajar cara menggunakan kuda dan kereta perang. Sekitar 1500 SM, para firaun Mesir dari Mesir Hulu berhasil mengusir bangsa Hyksos dan menyatukan kembali Mesir dalam satu negara yang disebut Kerajaan Baru (1558-1085 SM). Masa ini disebutkan dalam Injil dan Al Qur'an, yaitu tentang penindasa Bani Israel (bangsa Yahudi) oleh bangsa Mesir. Pada akhir Zaman Perunggu, terjadi krisis umum di seluruh Mediterania Timur dan Asia Barat. Bersama dengan hancurnya peradaban Mykenai dan Het, pemerintahan Mesir juga runtuh, berujung pada Periode Pertengahan Ketiga (1085-525 SM). Selama periode ini, para raja Afrika timur dari sebelah selatan Mesir, tepatnya dari Nubia, menguasai sebagian besar wilayah Mesir.
Setelah itu pada 525 SM, Kambyses, raja Persia, memimpin pasukan menuju Mesir dan menaklukannya. Ia menjadikan Mesir bagian dari Kekaisaran Persia. Bangsa Mesir tidak suka diperintah oleh Persia, namun mereka tak cukup kuat untuk melawan. Ketika Aleksander Agung menaklukan Kekaisaran Persia pada 32 SM, ia juga merebut Mesir pada tahun yang sama, dan para penerus Aleksander yang beretnis Yunani berkuasa di Mesir setelah kematiannya pada 332 SM. Masa ini disebut pula periode Hellenistik. Pada masa ini, ratu Kelopatra, yang merupakan perempuan Yunani dan Firaun Mesir, berkuasa. Setelah Kelopatra meninggal, Romawi menaklukan Mesir dan menjadikannya bagian dari Kekaisaran Romawi selama ratusan tahun (30 SM-700 SM). Akhirnya sekitar 660 SM, pasukan Umayyah yang menyerbu Mesir berhasil menaklukan wilayah ini dan menjadikan Mesir bagian dari Kekhalifahan Islam, menggantikan kekuasaan Romawi di Mesir.
Pembagian periode dalam sejarah Mesir:
Zaman Batu
Kerajaan Lama (2686-2160 SM)
Periode Pertengahan Pertama (2160-2040 SM)
Kerajaan Pertengahan (2040-1633 SM)
Periode Pertengahan Kedua (1786-1558 SM)
Kerajaan Baru (1558-1085 SM)
Periode Pertengahan Ketiga (1085-525 SM)
Kekuasaan Persia (525-332 SM)
Kekuasaan Yunani (Hellenistik) (332-30 SM)
Kekuasaan Romawi (30 SM-700 M)
Kekuasaan Islam (700 M-sekarang)
Geografis Negara Mesir
Secara geografis Mesir terletak di bagian timur laut Benua Afrika, berada pada kedudukan antara 22 derajat LU - 31,5 LU dan 24 derajat BT - 31,5 BT. Mesir terletak di tepi Laut Merah dan laut Mediterania, dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur. Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²).
Hampir seluruh wilayah Mesir merupakan gurun pasir, kecuali daerah di sekitar aliran Sungai Nil. Panjang Sungai Nil 6.690 km, sungai ini merupakan singai terpanjang di dunia. Mesir merupakan daerah panas dan kering, jarang sekali terjadi turun hujan. Pada musim panas (Mei - Oktober) suhu udara mencapai 39 derajat celcius pada siang hari, sedangkan pada musi dingin (November - April) suhu mencapai 15 derajat celcius.
Mesir mempunyai kedudukan yang strategis karena terletak pada Terusan Suez yang merupakan pintu gerbang penghubung antara Asia dan Eropa lewat laut. Sebelumnya kapal-kapal dari Asia ke Eropa harus mengelilingi Benua Afrika.
Politik Negara Mesir
Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah menjabat sebagai Presiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah pembunuhan Presiden Mohammed Anwar el-Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Atef Ebeid. Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal.
Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai. Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu.
Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang Berkuasa Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak Mundur, akhirnya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri.Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia Internasional.
Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya stagnan. Di antara tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha. Dua yang terakhir, secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.
Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya sekitar 74 juta orang. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez. Hampir 90% dari populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama denominasi Coptic. Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal-usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).
Perekonomian Negara Mesir
Ekonomi Mesir sangat tergantung pada pertanian, media, ekspor minyak bumi, ekspor gas alam, dan pariwisata, terdapat pula lebih dari tiga juta orang Mesir bekerja di luar negeri, terutama di Arab Saudi, Teluk Persia dan Eropa.
Hasil pertanian Mesir yang terpenting adalah kapas, tebu, padi, sayuran dan buah-buahan. Bahkan kapas merupakan komoditas ekspor yang mendatangkan devisa bagi negeri piramide ini. Pertanian dapat berkembang karena dibangunnya Bendungan Aswan pada tahun 1969. Bendungan yang lebih baru dan lebih besar kemampuannya adalah Bendungan El-Sadd El-Ali, yang terletak 8 km di sebelah selatan Bendungan Aswan.
Penyelesaian Bendungan tinggi Aswan pada tahun 1970 dan resultan Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati sepanjang masa dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Bendungan di Mesir juga dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. System landreform juga diberlakukan sejak tahun 1950. Setiap keluarga dilarang memiliki tanah lebih dari 42 hektar. Daerah pertanian terdapat di lembah dan Delta Sungai Nil.
Perut bumi Mesir mengandung pula barang tambang, berupa minyak bumi, fosfat, bijih besi dan mangan. Minyak bumi terdapat di daerah pantai timur Teluk Suez, fosfat di daerah pantai barat Laut Merah, bijih besi ditambang di sebelah timur kota Aswan dan mangan di Semenanjung Sinai.
Dibidang industri dihasilkan tekstil, baja, semen, pupuk dan bahan kimia. Pusat-pusat industri Mesir adalah Iskandariah, Kairo, Delta Sungai Nil dan di sekitar Terusan Suez. Bahkan, kni Mesir menjadi negara industri kedua terbesar di Benua Afrika.
Sumber penerimaan lainnya bagi negara Piramide ini adalah kepariwisataan dan bea masuk Terusan Suez. Daya tarik Mesir dengan peninggalan-peninggalan Mesir Kuno menyebabkan Mesir banyak dikunjungi wisatawan asing. Sedangkan hasil Terusan Suez adalah berupa bea masuk yang diterima dari setiap kapal yang berlayar melewati terusan ini.
Demografi Negara Mesir
Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya, menurut catatan dunia pada tahun 2013 jumlah penduduk Mesir sudah mencapai 76.117.421 jiwa.. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez. Hampir 90% dari populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama denominasi Coptic). Mereka mayoritas petani atau fellahin. Sebagian besar (93%) penduduk Mesir beragama Islam. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Arab, tetapi mereka juga berbahasa Inggris.
Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).
Kepercayaan terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian dipegang secara turun temurun. Kuil-kuil diisi oleh dewa-dewa yang memiliki kekuatan supernatural dan menjadi tempat untuk meminta perlindungan, namun dewa-dewa tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik; orang mesir percaya dewa-dewa perlu diberi sesajen agar tidak mengeluarkan amarah. Struktur ini dapat berubah, tergantung siapa yang berkuasa ketika itu.
Dewa-dewa disembah dalam sebuah kuil yang dikelola oleh seorang imam. Di bagian tengah kuil biasanya terdapat patung dewa. Kuil tidak dijadikan tempat beribadah untuk publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja patung di kuil itu dikeluarkan untuk disembah oleh masyarakat. Masyarakat umum beribadah memuja patung pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya mampu melindungi dari marabahaya. Setelah Kerajaan Baru, peran firaun sebagai perantara spiritual mulai berkurang seiring dengan munculnya kebiasaan untuk memuja langsung tuhan, tanpa perantara. Di sisi lain, para imam mengembangkan sistem ramalan (oracle) untuk mengkomunikasikan langsung keinginan dewa kepada masyarakat.
Masyarakat mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Selain badan, manusia juga memiliki šwt (bayangan), ba (kepribadian atau jiwa), ka (nyawa), dan nama. Jantung dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi. Setelah kematian, aspek spiritual akan lepas dari tubuh dan dapat bergerak sesuka hati, namun mereka membutuhkan tubuh fisik mereka (atau dapat digantikan dengan patung) sebagai tempat untuk pulang. Tujuan utama mereka yang meninggal adalah menyatukan kembali ka dan ba dan menjadi "arwah yang diberkahi." Untuk mencapai kondisi itu, mereka yang mati akan diadili, jantung akan ditimbang dengan "bulu kejujuran." Jika pahalanya cukup, sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.
Sewaktu kekaisaran Romawi menduduki wilayah Mesir, penduduk Mesir masih menganut paganisme. Sejarah menyatakan bahwa imperium Romawi tersebut melakukan penindasan dan pemerasan hasil bumi penduduk untuk kepentingan para penguasa di Romawi (Eropa lama). Ketika agama Kristen tersebar di Mesir pada pertengahan abad pertama masehi, tekanan terhadap penduduk kian meningkat, hingga tahun 394 M saat ajaran Kristen masuk dan menyebar di Romawi, lalu diakui menjadi agama resmi negara menggantikan paganism.
Pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan kembali dialami rakyat Mesir setelah terjadi perbedaan tentang pokok ajaran agama antara pemeluk agama Kristen di Romawi dengan pemuka agama Kristen di Mesir, sampai akhirnya datang umat Islam dari Jazirah Arab tahun 641 M. membebaskan Mesir dari penindasan dan pemerasan bangsa Romawi.
Ketika Islam datang, menawarkan ajaran kasih sayang, pemaaf, yang mulia di sisi Tuhan adalah yang paling takwa, tidak ada perbedaan kasta dalam bermasyarakat dan sebagainya, saat itu masyarakat Mesir yang mayoritas beragama Kristen Koptik dan sekelompok Yahudi menyaksikan bahwa ajaran Islam bukanlah idealisme yang tidak mungkin dipraktekkan. Malah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari pada masa itu, mulai dari panglima sampai prajurit, penguasa hingga rakyat biasa. Keadaan demikian menjadikan rakyat Mesir sangat mencintai agama Islam lahir bathin. Sehingga keberadaan Islam telah membentuk peradaban dalam sosial budaya dan bahasa mereka. Mesir menjadi bangsa yang kuat dan beradab.
Budaya Negara Mesir
Mesir sangat terkenal sebagai salah satu pusat kebudayaan dunia pada zaman purba. Peninggalan-peninggalan kebudayaan Mesir, seperti piramida, sphinx, obelisk, dan hiroglif. Sebagian besar masyarakat Mesir Kuno bekerja sebagai petani. Kediaman mereka terbuat dari tanah liat yang didesain untuk menjaga udara tetap dingin di siang hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan atap terbuka. Di dapur itu biasanya terdapat batu giling untuk menggiling tepung dan oven kecil untuk membuat roti. Tembok dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan hiasan berupa linen yang diberi warna. Lantai ditutupi dengan tikar buluh dilengkapi dengan furnitur sederhana untuk duduk dan tidur.
Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh. Sebagian besar mandi di Sungai Nil dan menggunakan sabun yang terbuat dari lemak binatang dan kapur. Laki-laki bercukur untuk menjaga kebersihan, menggunakan minyak wangi dan salep untuk mengharumkan dan menyegarkan kulit. Pakaian dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna putih, baik wanita maupun pria di kelas yang lebih elit menggunakan wig, perhiasan, dan kosmetik. Anak-anak tidak mengenakan pakaian hingga mereka dianggap dewasa, pada usia sekitar 12 tahun, dan pada usia ini laki-laki disunat dan dicukur. Ibu bertanggung jawab menjaga anaknya, sementara sang ayah bertugas mencari nafkah.
Musik dan tarian menjadi hiburan yang paling populer bagi mereka yang mampu membayar untuk melihatnya. Instrumen yang digunakan antara lain seruling dan harpa, juga instrumen yang mirip terompet juga digunakan. Pada masa Kerajaan Baru, bangsa Mesir memainkan bel, simbal, tamborine, dan drum serta mengimpor kecapi dan lira dari Asia. Mereka juga menggunakan sistrum, instrumen musik yang biasa digunakan dalam upacara keagamaan.
Bangsa Mesir Kuno mengenal berbagai macam hiburan, permainan dan musik, salah satunya adalah Senet, permainan papan yang bidaknya digerakkan dalam urutan acak. Selain itu mereka juga mengenal mehen. Juggling dan permainan menggunakan bola juga sering dimainkan anak-anak, juga permainan gulat sebagaimana digambarkan dalam makam Beni Hasan. Orang-orang kaya di Mesir Kuno juga gemar berburu dan berlayar untuk hiburan.
Masakan Mesir cenderung tidak berubah selama berabad-abad; Masakan Mesir modern memiliki banyak persamaan dengan Masakan Mesir Kuno. Makanan sehari-hari biasanya mengandung roti dan bir, dengan lauk berupa sayuran seperti bawang merah dan bawang putih, serta buah-buahan berbentuk biji dan ara. Wine dan daging biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu, kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya. Ikan, daging, dan unggas dapat diasinkan atau dikeringkan, serta direbus atau dibakar.
Karya arsitektur bangsa Mesir Kuno yang paling terkenal antara lain: Piramida Giza dan kuil di Thebes. Proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh pemerintah untuk tujuan religius, sebagai bentuk peringatan, maupun untuk menunjukkan kekuasaan firaun. Bangsa Mesir Kuno mampu membangun struktur batu dengan peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.
Kediaman baik untuk kalangan elit maupun masyarakat biasa dibuat dari bahan yang mudah hancur seperti batu bata dan kayu, karenanya tidak ada satu pun yang terisa saat ini. Kaum tani tinggal di rumah sederhana, di sisi lain, rumah kaum elit memiliki struktur yang rumit. Beberapa istana Kerajaan Baru yang tersisa, seperti yang terletak di Malkata dan Amarna, menunjukkan tembok dan lantai yang dipenuhi hiasan dengan gambar pemandangan yang indah. Struktur penting seperti kuil atau makam dibuat dengan batu agar dapat bertahan lama.
Kuil-kuil tertua yang tersisa, seperti yang terletak di Giza, terdiri dari ruang tunggal tertutup dengan lembaran atap yang didukung oleh pilar. Pada Kerajaan Baru, arsitek menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan hypostyle; gaya ini bertahan hingga periode Yunani-Romawi. Arsitektur makam tertua yang berhasil ditemukan adalah mastaba, struktur persegi panjang dengan atap datar yang terbuat dari batu dan bata. Struktur ini biasanya dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah untuk menyimpan mayat.
Bangsa Mesir Kuno memproduksi seni untuk berbagai tujuan. Selama 3500 tahun, seniman mengikuti bentuk artistik dan ikonografi yang dikembangkan pada masa Kerajaan Lama. Aliran ini memiliki prinsip-prinsip ketat yang harus diikuti, mengakibatkan bentuk aliran ini tidak mudah berubah dan terpengaruh aliran lain. Standar artistik—garis-garis sederhana, bentuk, dan area warna yang datar dikombinasikan dengan karakteristik figure yang tidak memiliki kedalaman spasial—menciptakan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya. Perpaduan antara teks dan gambar terjalin dengan indah baik di tembok makam dan kuil, peti mati, maupun patung.
Seniman Mesir Kuno dapat menggunakan batu dan kayu sebagai bahan dasar untuk memahat. Cat didapatkan dari mineral seperti bijih besi (merah dan kuning), bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga atau arang (hitam), dan batu kapur (putih). Cat dapat dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan (press), disimpan untuk kemudian diberi air ketika hendak digunakan.Firaun menggunakan relief untuk mencatat kemenangan di pertempuran, dekrit kerajaan, atau peristiwa religius. Di masa Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat yang menggambarkan kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan di makam. Sebagai usaha menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan setelah kematian, model ini diberi bentuk buruh, rumah, perahu, bahkan formasi militer.
Meskipun bentuknya hampir homogen, pada waktu tertentu gaya karya seni Mesir Kuno terkadang mengikuti perubahan kultural atau perilaku politik. Setelah invasi Hykos di Periode Pertengahan Kedua, seni dengan gaya Minoa ditemukan di Avaris. Salah satu contoh perubahan gaya akibat adanya perubahan politik yang menonjol adalah bentuk artistik yang dibuat pada masa Amarna: patung-patung disesuaikan dengan gaya pemikiran religius Akhenaten. Gaya ini, yang dikenal sebagai seni Amarna, langsung diganti dan dibuah ke bentuk tradisional setelah kematian.
Orang Mesir Kuno mempertahankan seperangkat adat pemakaman yang diyakini sebagai kebutuhan untuk menjamin keabadian setelah kematian. Berbagai kegiatan dalam adat ini adalah : proses mengawetkan tubuh melalui mumifikasi, upacara pemakaman, dan penguburan mayat bersama barang-barang yang akan digunakan oleh almarhum di akhirat. Sebelum periode Kerajaan Lama, tubuh mayat dimakamkan di dalam lubang gurun, cara ini secara alami akan mengawetkan tubuh mayat melalui proses pengeringan. Kegersangan dan kondisi gurun telah menjadi keuntungan sepanjang sejarah Mesir Kuno bagi kaum miskin yang tidak mampu mempersiapkan pemakaman sebagaimana halnya orang kaya. Orang kaya mulai menguburkan orang mati di kuburan batu, akibatnya mereka memanfaatkan mumifikasi buatan, yaitu dengan mencabut organ internal, membungkus tubuh menggunakan kain, dan meletakkan mayat ke dalam sarkofagus berupa batu empat persegi panjang atau peti kayu. Pada permulaan dinasti keempat, beberapa bagian tubuh mulai diawetkan secara terpisah dalam toples kanopik.
Ada periode Kerajaan Baru, orang Mesir Kuno telah menyempurnakan seni mumifikasi. Teknik terbaik pengawetan mumi memakan waktu kurang lebih 70 hari lamanya, selama waktu tersebut secara bertahap dilakukan proses pengeluaran organ internal, pengeluaran otak melalui hidung, dan pengeringan tubuh menggunakan campuran garam yang disebut natron. Selanjutnya tubuh dibungkus menggunakan kain, pada setiap lapisan kain tersebut disisipkan jimat pelindung, mayat kemudian diletakkan pada peti mati yang disebut antropoid. Mumi periode akhir diletakkan pada laci besar cartonnage yang telah dicat. Praktik pengawetan mayat asli mulai menurun sejak zaman Ptolemeus dan Romawi, pada zaman ini masyarakat mesir kuno lebih menitikberatkan pada tampilan luar mumi.
Orang kaya Mesir dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak. Tradisi penguburan barang mewah dan barang-barang sebagai bekal almarhum juga berlaku pada semua masyarakat tanpa memandang status sosial. Pada permulaan Kerajaan Baru, buku kematian ikut disertakan di kuburan, bersamaan dengan patung shabti yang dipercaya akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Setelah pemakaman, kerabat yang masih hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke makam dan mengucapkan doa atas nama almarhum.
Wisata Negara Mesir
Mesir adalah Negara yang penuh akan budaya dan sejarah yang unik dan menarik. Berikut adalah beberapa wisata yang dimiliki Negara Mesir.
Piramida dan Sphinx
Di Mesir terdapat kurang lebih 97 Piramida yang tersebar di seantero Mesir. Piramida yang terkenal adalah 3 Piramida,yang terletak di Provinsi Giza, Piramida tersebut adalah: Piramida Cheops, Piramida Chepren dan Piramina Mycherinos. Piramida Cheops adalah piramida terbesar yang dibangun oleh Raja Cheops pada tahun 2690 SM. Tingginya mencapai 146 M, tapi karena dimakan usia tersisa hanya 136 M.
Piramida Chepren dibangun oleh Putra Raja Cheops pada tahun 2650 SM, tingginya 136 m, panjang sisinya 214 m. Lalu, Piramida Micherinous dibangun oleh Cucu Raja Cheops yang bernama Mycherinous pads tahun 2800 SM, tingginya 82 m, panjang alslnya 104 m. Sphinx adalah patung singa yang berkepala manusia. Dibangun oleh Raja Chepren pada tahun 2650 SM. Panjangnya 57 m dengan tinggi 20 meterletak sekitar <200 m dari Piramida.
Museum Nasional Mesir
Museum adalah kebanggan rakyat Mesir karena di dalamnya menyimpan peninnggalan purbakala yang tidak ternilai harganya. Bangunan ini terletak di pusat kota Kairo tepatnya di daerah Maidan Tahrir. Bangunan in dibangun oleh Raja Khediev Abbas Hilmi II pada tahun 1897 M dan dibuka untuk umum pada tahun 1902 M. Terdiri dari dua lantai, lantai dasar memamerkan patung-patung dari batu dan kayu, kuburan dan perahu yang dipakai pada masa mesir kuno.
Kemudian di lantai dua terdapat ruang mumi raja-raja diantaranya mumi Ramses II yang diyakini oleh ahli sejarah sebagai Fir'aun yang hidup pada zaman Nabi Musa.
Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi
Benteng Shalahuddin terletak di Bukit Muqattam. Dibangun oleh Shalahuddin AI-Ayyubi antara tahun 1176-1183 M. ketinggian tembok benteng mencapai 10 m dengan tebal 3 m. Benteng ini dibangun untuk mempertahankan Kota Kairo dari serangan pasukan salib.
Masjid 'Amr bin 'Ash
Merupakan Masjid pertama di Benua Afrika, dibangun oleh Panglima 'Amr bin 'Ash pada tahun 21 H/641 M. Panglima 'Amr bin 'Ash adalah panglima yang diutus oleh Khalifah kedua Umar bin Khattab untuk membebaskan Mesir dari penjajahan bangsa asing.
Masjid Muhammad Ali
Masjid ini terletak di dalam Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi. Dibangun oleh Raja Muhammad Ali Pasha pada tahun 1830 m. Seluruh bahan bangunan masjid ini terdiri dari marmer yang indah sehingga masjid ini dijuluki Masjid Marmer (Allabaster Mousque). Di bagian belakang masjid terdapat kuburan Muhammad Ali Pasha.
Masjid Al-Azhar
Masjid AI-Azhar dibangun oleh Jauhar as-Siqilli atas perintah Muiz Lidinillah yang memerintah Dinasti Fatimiyah pada tahun 359 H/970 M. Masjid ini merupakan cikal-bakal Universitas Al-Azhar, karena di dalam masjid ini juga dilaksanakan proses belajar mengajar sejak tahun 975 M/365 H.
Masjid Sayyidina Hussein
Dinamakan demikian karena di dalam masjid ini terdapat makam Sayyidina Hussein, cucu Nabi Muhammad Saw. Menurut ahli sejarah, di dalam masjid ini hanya dimakamkan kepala Sayyidina Hussein, kemudia ada juga yang berpendapat bahwa jasad Sayyidina Hussein juga dimakamkan di sini, karena telah dipindahkan oleh Pemerintah Dinasti Fatimiyah dari Asqalan ke Kairo. Wallahu a'lam.
Masjid Imam Syafi'i
Masjid ini berada di kawasan Hayyu Syafi'i. Terletak di pinggiran Kota Kairo dibangun oleh Pangeran Abdurrahman Kadkhuda tahun 1157 H. Makam Imam Syafi'i berada di samping masjid ini bersebelahan dengan Makam Sultan Muhammad Kamil (Paman Shalahuddin Al-Ayyubi) dan Ibunya Malikatu Syam, serta makam temannya yang bernama Abdullah bin Hakam.
Perpustakaan Alexandria
Merupakan perpustakaan kebanggan Rrakyat Mesir, hingga mendapat julukan Piramida keempat. Pada mulanya perpustakaan ini didirikan oleh Alexander The Great (Iskandar yang Agung) pada tahun 228 SM mengoleksi kurang lebih 500.000 manuskrip. Namun, perpustakaan ini pernah dibakar oleh Pasukan Julius Kaisar pada tahun 48 SM hingga buku-buku di dalamnya hangus. Tapi, Mark Antonio yang datang setelah Julius Kaisar menghadiahkan 200.000 buku kepada Kleopatra (pemimpin Mesir ketika itu) yang berlanjut ke kisah cintanya.
Untuk kedua kalinya Perpustakaan ini hancur pada tahun 391 M, ketika itu pasukan Romawi menghancurkan seluruh bangunan yang di dalamnya terdapat arca dan patung, ketika itu di dalam perpustakaan juga terdapat patung dan arca-arca hingga tak luput dari keganasan tentara Romawi.
Kini, perpustakaan ini kembali berdiri kokoh dengan bentuk arsitektur yang sangat unik, berbentuk setengah matahari terbit. Dibangun sejak tahun 1990-2002 atas prakarsa pemerintah Mesir bekerjasama dengan UNESCO menghabiskan dana sebesar US$ 220 juta.
Pantai dan Taman Muntazah
Merupakan tempat peristirahatan raja-raja sebelum meletus Revolusi 23 Juli 1952. Taman ini terletak di tepi laut tengah dengan berbagai jenis bunga dan tanaman. Di dalam taman ini juga terdapat Istana Raja Farouk yang megah, terletak di tempat tertinggi dan menghadap ke laut.
Masjid Abul 'Abbas Al-Mursi
Masjid ini berada di tepi pantai Kota Alexandria, berbentuk segi enam dan dipenuhi kaligrafi nan indah. Di dalam masjid inilah seorang Sufi pengikut tarekat Syadziliyah dimakamkan. Beliau adalah Abul 'Abbas Al-Mursi yang lahir di Mursiah, Andalusia (kini Spanyol) tahun 616 H dan wafat pada tahun 685 H.
Benteng Qeit Bey
Merupakan benteng pertahanan untuk melindungi Kota Alexandria dari serangan luar. Dibangun oleh Sultan Qeit Bey, salah seorang Sultan Dinasti Mamalik pada tahun 1472 M. luas benteng keseluruhan sekitar dua hektar.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis dan pembahasan pada makalah ini didasarkan pada rumusan masalah yang sudah dikemukakan pada bab pendahuluan. Rumusan masalah tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk sub bab-sub bab pada bab ini.
Perbandingan Karakteristik Negara Mesir dan Indonesia dari Aspek Ilmu Negara
No
Objek Kajian
Indonesia
Mesir
1
Ideologi
Pancasila
Demokasi
2
Bentuk negara
Republik
Kesatuan
3
Sistem Pemerintahan
Presidensil
Semi Presidensial
4
Asal mula pembentukan Negara (factual)
Proklamasi
Penaikan
5
Asal mula pembentukan Negara (Teoritis)
Ketuhanan
Teori hukum alam
6
Tujuan Negara
Alinea ke-4 pembukaan UUD RI 1945
7
Pembenaran hukum Negara (penekanan)
Berdasarkan sudut hukum
Berdasarkan Ketuhanan
8
Kedaulatan negara
Kedaulatan rakyat
Kedaulatan Negara
9
Susunan negara
Kesatuan
Kesatuan
10
Lembaga perwakilan
DPR, MPR dan DPRD
Majelis Syura dan keluarga Al-Thani
11
Sistem kepartaian
Multipartai
Multipartai
12
Tipe Negara (Menurut Sejarah)
Negara Modern
Negara Abad Petengahan
Perbandingan System Pendidikan Negara Mesir dengan Indonesia
Sistem Pendidikan di Negara Mesir
Jenjang Pendidikan di Negara Mesir
Sistem pendidikan Mesir sangat sentralistik, dan dibagi menjadi tiga tahap:
a. Pendidikan Dasar
Terdiri dari Tahap primer dan tahap persiapan. Untuk pendidikan dasar 4-14 tahun: TK selama dua tahun diikuti oleh sekolah dasar selama enam tahun dan sekolah persiapan selama tiga tahun.
b. Pendidikan Menengah
Sekolah menengah yaitu tahap selama tiga tahun, untuk anak berusia 15-17.
c. Pasca Pendidikan Menengah
Pendidikan Dasar
Pendidikan di Mesir wajib dilakukan selama 9 tahun akademik antara usia 6 dan 14. Selain itu, semua tingkat pendidikan bebas dalam menjalankan pemerintahan sekolah. Menurut Bank Dunia, terdapat perbedaan besar dalam pencapaian pendidikan yang kaya dan yang miskin, yang biasa dikenal sebagai "kesenjangan kekayaan." Meskipun rata-rata tahun sekolah diisi oleh orang kaya dan miskin hanya satu atau dua tahun, tetapi kesenjangan kekayaan mencapai setinggi sembilan atau sepuluh tahun. Pada tahun 1999-2000 angka partisipasi total pra-siswa SD adalah 16 persen dan meningkat menjadi 24 persen pada tahun 2009. Terlepas dari swasta atau Negara dijalankan, semua lembaga prasekolah berada di bawah Departemen Pendidikan. Adapun tugas Departemen yaitu untuk memilih dan mendistribusikan buku pelajaran. Menurut Departemen pendidikan, pedoman ukuran maksimum prasekolah tidak boleh melebihi dari 45 siswa. Departemen Pendidikan juga mendapat dukungan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia untuk meningkatkan sistem pendidikan anak usia dini dengan meningkatkan akses ke sekolah-sekolah, peningkatan kualitas pendidikan dan membangun kapasitas para guru. Lapis kedua wajib pendidikan dasar adalah tahap persiapan menengah pertama atau tiga tahun yang lama. Pentingnya menyelesaikan tingkat pendidikan ini adalah untuk menjaga siswa terhadap buta huruf sebagai awal drop out pada tahap ini mudah surut ke buta huruf dan akhirnya kemiskinan.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri dari tiga lintasan: umum, kejuruan / teknis dan dualsystem. Pendidikan kejuruan yang mewakili sekolah Kohl i Mubarak. Tahap
sekunder umum mencakup 3 tahun pendidikan, sedangkan menengah kejuruan lagu bisa selama 3-5 tahun dan 3 tahun untuk sistem ganda masukkan pendidikan ke kejuruan tingkat menengah, para siswa harus lulus ujian nasional yang diberikan pada akhir tahap sekunder. Pada tahun 2004, 77,3 persen siswa yang menyelesaikan tahap persiapan diperkirakan akan didaftarkan dalam tingkat sekunder pendidikan ini, mahasiswa memiliki penilaian formatif dan sumatif selama tahun pertama dan ratarata akhir tahun ujian standar nasional untuk tahun kedua dan tiga kualifikasi para siswa untuk mengambil Sertifikat Pendidikan Menengah Umum-Thanawiya Amma, yang merupakan salah satu persyaratan untuk masuk ke universitas.
Pendidikan Tinggi
Sistem Pendidikan Tinggi Mesir memiliki sistem pendidikan tinggi yang sangat luas. Sekitar 30% dari semua orang Mesir dalam kelompok usia yang relevan pergi ke universitas Menurut The Economist, standar pendidikan di universitas public Mesir "bukan main". Departemen Pendidikan Tinggi mengawasi tingkat pendidikan tersier. Dalam sistem pendidikan saat ini, ada 17 universitas umum, 51 publik lembaga non-universitas, 16 perguruan tinggi swasta dan 89 perguruan tinggi swasta. Dari 51 lembaga non-universitas, 47 tahun dua-tengah lembaga teknis (MTIs) dan empat adalah 4-5 tahun lembaga teknis yang lebih tinggi]. Kohort pendidikan tinggi diperkirakan akan meningkat mendekati 6 persen (60,000) siswa per tahun khususnyatahun 2009 .
Jenis-jenis Pendidikan di Negara Mesir
Jenis pendidikan Mesir dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
Sistem Pendidikan Formal
Sistem pendidikan Mesir mempunyai dua struktur parallel: Struktur sekuler dan struktur keagamaan Al Azhar. Struktur sekuler diatur oleh kementerian Pendidikan. Struktur Al Azhar dilaksanakan oleh kementerian urusan al azhar, ini sering juga disebut Kementerian agama di negara-negara lain. Selain dari kedua struktur ini, ada pula jenis sekolah yang diikuti oleh sejumlah kecil anak-anak.
Misalnya, anak-anak cacat masuk ke sekolah-sekolah khusus; bagi yang ingin menjadi militer masuk ke sekolah militer, dan ada pula generasi muda yang meninggalkan sekolahnya dan mendaftar pada program-program nonformal yang diselenggarakan oleh berbagai badan atau lembaga. Diagram di bawah ini menunjukkan kedua struktur pendidikan formal Mesir.
a.1. Sistem Sekolah Sekuler
Pendidikan wajib di Mesir berlaku sampai Grade 8 dan ini dikenal sebagai pendidikan dasar. Ada pendidikan taman kanak-kanak dan play group yang mendahului pendidikan dasar, tetapi jumlahnya sangat kecil dan kebanyakan berada di kota-kota. Pendidikan dasar ini dibagi menjadi dua jenjang. Jenjang pertama yang dikenal dengan Sekolah Dasar mulai dari Grade 1 sampai Grade 5, dan jenjang kedua, yang dikenal dengan sekolah persiapan, mulai dari grade 6 sampai Grade 8.
Sekolah persiapan ini baru menjadi pendidikan wajib dalam tahun 1984, sehingga nama "sekolah persiapan" tidak tepat lagi. Setelah mengikuti pendidikan dasar selama delapan tahun, murid-murid punya empat pilihan:Tidak bersekolah lagi, memasuki sekolah menengah umum, memasuki sekolah teknik menengah tiga tahun, atau memasuki sekolah teknik lima tahun. Pada sekolah menengah umum, tahun pertama (Grade 9) adalah kelas bersama. Pada grade 10 murid harus memilih antara bidang sains dan nonsains (IPA vs Non-IPA) untuk Grade 10 dan 11.
Pendidikan tinggi di universitas dan institusi spesialisasi lainnya mengikutipendidikan akademik umum. Pendidikan pada sebagian lembaga perguruan tinggi berlangsung selama dua, empat atau lima tahun tergantung pada bidang dan program yang dipilih. Semenjak tahun 199, Sebagian tamatan sekolah teknik dibolehkan melanjutkan ke pendidikan tinggi. Pertambahan penduduk yang begitu cepat di Republik Arab Mesir, berdampak meningkatnya tuntutan atas pendidikan, dan seterusnya, meningkat pula jumlah murid. Peningkatan jumlah murid ini sebagai pengaruh dari kenyataan bahwa semenjak revolusi tahun 1952, Mesir selalu berjuang memperluas pendidikan sebagai salah satu prasyarat untuk pembangunan sosial dan ekonomi.
a.2. Sistem Sekolah Al-Azhar
Sistem sekolah Al Azhar hampir sama dengan sistem sekolah sekuler pada tingkat pendidikan dasar. Perbedaannya ialah bahwa pendidikan agama islam lebih mendapat tekanan. Tetapi untuk mata pelajaran kurikulumnya seperti pada sekolah sistem sekuler. Grade 10 dan 11 sama untuk semua murid. Pada akhir grade 11, murid boleh memilih apakah ingin masuk ke sekolah umum dua tahun lagi, atau masuk ke sekolah agama selama dua tahun. Pada level universitas, fakultas-fakultasnya sama dengan yang ada pada pendidikan sekuler tetapi kurikulumnya lebih menekankan pada keagamaan. Selanjutnya, seluruh pendidikan guru untuk pendidikan keagamaan hanya diselenggarakan dalam lingkungan sistem Al Azhar. Sekolah-sekolah Al Azhar lebih sedikit muridnya dibandingkan dengan jumlah murid sekolah sistem sekuler. Namun pada kenyataannya lebih besar jumlah tamatan dari jalur Al Azhar yang masuk ke pendidikan tinggi dibandingkan dengan tamatan sekolah sistem sekuler. Perlu dicatat juga bahwa tidak ada pendidikan teknik pada sistem Al Azhar.
a.3. Pendidikan Vokasional dan Teknik
Upaya untuk memperluas pendidikan kejuruan (vokasional) dan pendidikan teknik dimulai tahun 1950-an. Jumlah sekolah vokasional dan teknik meningkat dari 134 (dengan 31.800 siswa) dalam tahun 1952 menjadi 460 buah(dengansiswa115.600) dalam tahun 1960.
Sistem Pendidikan Nonformal
Pendidikan non formal didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan pendidikan terencana di luar sistem pendidikan formal. Pendidikan ini dmaksudkan untuk melayani kebutuhan pendidikan bagi kelompok-kelompok orang tertentu. Apakah itu anak-anak, generasi muda atau orang dewasa;apakah mereka laki-laki atau perempuan, petani, pedagang, atau pengrajin;apakah mereka dari orang kay atau miskin. Di mesir, pendidikan nonformal terutama dikaitkan dengan penghapusan iliterasi. Dengan demikian, kebanyakan program lebih dikonsentrasikan pada pendidikan nonformal dalam aspek itu.
Semenjak tahun 1967, Kementerian pemburuhan menyelenggarakan program penataran untuk mendidik orang-orang yang telah menamatkan pendidikan tingkat dasar, dan orang-orang yang putus sekolah formal yang berusia antara 12 dan 18 tahun. Mereka dilatih dalam keterampilan vokasional yang cocok untuk lingkungan dan kemampuannya. Pendidikan ini biasanya diselenggarakan selama sembilan bulan:tujuh bulan di pusat-pusat latihan vokasional, dan dua bulan di tempat-tempat unit produksi. Para peserta latihan kemudian ditempatkan bekerja pada sektor pemerintah atau sektor swasta.
Di bawah pengawasan Kementerian Perindustrian, ada 33 buah pusat pelatihan di berbagai governorat. Pusat-pusat pelatihan ini menyelenggarakan program-program kilat bagi pekerja yang masih "semiskilled" melalui pemagangan di industri-industri, dan juga meningkatkan keterampilan para teknisi. Program bagi orang yang semiskilled ini diikuti peserta yang berusia sekitar 17 tahun dengan lama program enam bulan. Program pemagangan dapat pula diikuti oleh murid-murid yang telah tamat pendidikan dasar, atau mereka yangtidak akan melanjutkan pendidikannya ke sekolah teknik. Program pemagangan ini berlangsung selama tiga tahun. Untuk meningkatkan keterampilan karyawan, perusahaan memilih karyawan yang telah punya pengalaman kerja minimal lima tahun untuk mengikuti pelatihan teknis malam hari selama tiga bulan.
Jenis-Jenis Sekolah di Negara Mesir
Secara umum, ada dua jenis sekolah pemerintah yaitu Sekolah Arab dan Eksperimental Language Schools.
a. Sekolah Arab
Pemerintah menyediakan kurikulum nasional dalam Bahasa Arab. Sebuah kurikulum pemerintah bahasa Inggris diajarkan mulai pada tahun keempat Primer dan Perancis ditambahkan sebagai bahasa asing keduadi Pendidikan Menengah.
b. Eksperimental Language Schools
Mengajar sebagian besar kurikulum pemerintah (Sains, Matematika dan Komputer) dalam bahasa Inggris, dan menambahkan Perancis sebagai bahasa asing kedua di Persiapan Pendidikan. Advanced kurikulum bahasa Inggris disediakan dalam semua tahap pendidikan. Pelajaran sosial diajarkan dalam bahasa Arab. Siswa diterima ke dalam kelas pertama pada umur tujuh; satu tahun lebih tua dari sekolah-sekolah Arab.
Secara umum, terdapat empat jenis sekolah swasta:
a. Sekolah Ordinary
Kurikulum mereka sangat mirip dengan sekolah-sekolah pemerintah, tetapi sekolah-sekolah swasta lebih memperhatikan siswa kebutuhan pribadi dan fasilitas sekolah.
b. Sekolah Bahasa
Sebagian besar mengajarkan kurikulum pemerintah dalam bahasa Inggris, dan menambahkan Perancis atau Jerman sebagai bahasa asing kedua. Mereka diharapkan menjadi lebih baik daripada sekolah-sekolah lain, karena fasilitas yang tersedia, namun biaya mereka jauh lebih tinggi. Beberapa sekolah tersebut menggunakan bahasa Perancis atau Jerman sebagai bahasa pengantar utama, tetapi mungkin sulit bagi siswa untuk belajar di universitas pemerintah dalam bahasa Arab atau Inggris sesudahnya.
c. Sekolah Agama
Sekolah yang berorientasi religius sebagai sekolah Azhar.
d. Sekolah Internasional
Sekolah swasta yang mengikuti kurikulum negara lain, seperti Inggris, Amerika, atau sistem Perancis, dan gelar yang diterima dari mereka mendapatkan sertifikasi resmi dari Departemen Pendidikan, untuk dapat memenuhi syarat untuk mendaftar ke universitas-universitas Mesir, seperti sekolah menawarkan bahkan lebih baik daripada fasilitas & kegiatan reguler sekolah swasta dengan biaya yang lebih tinggi, tapidikritik akan menyediakan tingkat pendidikan jauh lebih mudah dibandingkan dengan kurikulum umum, dan beberapa universitas Mesir memerlukan nilai lebih tinggi daripada siswa sekolah reguler sebagai minimum untuk pendaftaran, atau ekstra ijazah sekolah tinggi seperti SAT.
Banyak sekolah swasta yang dibangun oleh misionaris, saat ini berafiliasi dengan gereja-gereja dan memberikan pendidikan yang berkualitas. Banyak sekolah swasta yang menawarkan program pendidikan tambahan, bersama dengan kurikulum nasional, seperti Amerika High School Diploma, sistem IGCSE Inggris, Perancis baccalauréat, Abitur Jerman dan International Baccalaureate. Ini adalah jenis sekolah swasta di Mesir. Ini adalah jenis sekolah swasta di Mesir.
Sistem Pendidikan di Negara Indonesia
A. Jenjang Pendidikan di Negara Indonesia
Dalam usaha pemerataan pendidikan di Indonesia, usia wajib belajar di Indonesia dimulai sejak 6 hingga 15 tahun (wajib belajar 9 tahun) dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan. Angka melek huruf Indonesia adalah sebesar 87,9% atau menduduki peringkat 95 dari 179 negara yang disurvei (Wikipedia, 2010). Menurut pasal 14 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan lebih lanjut pada bagian berikut.
a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggaraan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal, dalam bentuk Taman Kanak-Kanak, Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat (pasal 28, UU SISDIKNas, 2003).
Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain,Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat (pasal 28, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan ini sebagai upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan ini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Wikipedia,2010).
b. Pendidikan Dasar
Menurut pasal 17 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan menengah (UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pada pendidikan dasar ini pada umumnyan terbagi menjadi Sekolah Dasar (6-12 tahun) dan Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun). Pada pendidikan dasar diberikan mata pelajaran yang merupakan dasar bagi pendidikan tingkat lanjutan di tingkat menengah atas.
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain: Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Seni, Pendidikan Olahraga, dan lain-lain.
Di akhir masa pendidikan di SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional (UN) untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama pendidikan 3 tahun. Pada akhir pendidikan di Sekolah Menengah Pertama juga diadakan ujian untuk menyelesaikan pendidikan 3 tahun.
c. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar (pasal 18, UU SISDIKNAS 2003), dengan umur berkisar 16-18tahun. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kjuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Lama pendidikan menengah atas ini adalah 3 tahun.
Setiap jenjang terdapat ujian yang diselenggarakan oleh negara dibawa Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian tersebut dilaksanakan pada akhir pendidikan disetiap jenjang yang bertujuan sebagai syarat untuk yang melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi (ke akademi atau perguruan tinggi ). Di Indonesia, pada Sekolah Menengah Atas, jurusan yang ada adalah jurusan Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa, sedangkan di Sekolah Menengah Kejuruan banyak jurusannya. Pada Sekolah Menengah Kejuruan, dilakukan pemisahan sesuai bidangnya. Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Otomotif, Kimia, Teknik Komputer, Elektronika, Gambar, Bangunan, Listrik, Bengkel, Kayu, Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Manajemen, Tata Boga, Tata Busana, Tata Laksana, Kecantikan, Agribisnis, Holtikultura, Perikanan, Kesenian, Musik, dan sebagainya (Kunandar, 2009).
Kenaikan kelas pada tingkat sekolah menengah dilaksanakan pada tiap akhir tahun ajaran. Pada akhir jenjang tingkat menengah, terdapat ujian nasional yang diselenggarakan oleh negara dibawah Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian tersebut juga dilaksanakan pada akhir pendidikan disetiap jenjang yang bertujuan sebagai syarat untuk yang melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Tetapi ujian akhir pada tingkat menengah ini belum bisa dijadikan dasar untuk masuk perguruan tinggi (Kunandar, 2009).
Selain jenjang pendidikan di atas, di Indonesia terdapat juga pendidikan lain sebagai berikut.
1. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
2. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama (pasal 30, UU SISDIKNAS 2003).
3) Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga nondepartemen( pasal 29, UU SISDIKNAS 2003). Pendidikan ini berfungsi meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga nondepartemen.
4) Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan (pasal 31, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan ini berfungsi memberi layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
5) Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB) (pasal 32, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan untuk peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
Perbandingan Pendidikan Negara Mesir dan Indonesia
1. Usia dan Masa belajar
Daerah Jenjang pendidikan di Mesir dan di Indonesia berdasarkan perkembangan usia adalah kurang lebih sama. Perbedaan terdapat pada penekanan pendidikan dasar, di Indonesia 9 tahun meliputi SD dan SMP, sedangkan di Mesir 8 tahun yaitu pada Primary School.
Usia siswa yang sekolah di sekolah dasar (SD) yang ada di Indonesia yaitu 6-12 tahun sedangkan di mesir pada jenjang Primary school usianya 6-11 tahun, terdapat perbedaan 1 tahun pada kedua negara ini, hal ini disebabkan di negara indonesia siswa wajib mengikuti kelas 1 SD sampai dengan kelas 6 SD sedangkan di negara Mesir siswa diwajibkan mengikuti Grade 1 sampai dengan grade 5.
Di negara indonesia siswa wajib mengikuti kelas 1 SD sampai dengan kelas 6 SD jadi masa sekolah yang harus dilewatinya lebih kurang 6 tahun, sedangkan di negara Mesir siswa diwajibkan mengikuti Grade 1 sampai dengan grade 5 maka masa sekolah yang harus dilewatinya lebih kurang 5 tahun. Namun jika apabila mereka tidak lulus pada jenjang tertentu maka mereka harus mengulang dan menambah waktu belajarnya.
2. Tahun Akademik, Pembiayaan, Waktu belajar, Ekstra kurikuler, Program buta Aksara dan Kurikulum
Di Indonesia dimulainya pembelajaran biasanya pada bulan Juli sampai dengan Juni, sedangkan di Mesir mulai pada bulan September sampai Agustus, Sekolah Negeri dibiayai oleh pemerintahSekolah Swasta hanya mendapat subsidi dan hal ini sama dengan halnya di Negara mesir. Waktu belajar untuk tingkat SD umumnya jam 07.30 WIB- 12.30WIB sedang di mesir jam 09.00 - 15.00 jadi kalau di Indonesia sekitar 6 jam pelajaran dan di Mesir 6 jam juga, hanya berbeda dari segi waktu.
3. Mata pelajaran yang di ajarkan
Di Indonesia:
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Muatan Lokal
Di Mesir:
Dari grade 1- grade 3:
Bahasa arab
Matematika
Seni
Olah raga
Al-Quran
Agama
Khot
Imla'
Insya
Mulai dari grade 4 -5 mata pelajarannya ditambah :
Biologi
Sejarah
Bahasa Inggris
Hari sekolahnya di Indonessia mulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu pada hari minggu libur, sedangkan di mesir hari sekolah yaitu hari minggu sampai hari kamis. Dan di keduanya pada hari besar atau tanggal merah juga di liburkan.
Di Indonesia pada tingkat pendidikan dasar sudah ada ekstra kurikuler, namun dimesir kegiatan ekstrakurikuler tidak ada.
4. Evaluasi
Evaluasi yang ada di negara Indonesia untuk kenaikan kelas berdasarkan nilai harian, sikap, ujian semester, soal yang diberikan pada saat ujian semester biasanya berasal dari Departemen Pendidikan yang ada di kabupaten masing- masing.
Sedangkan di Mesir untuk naik ke grade selanjutnya penilaian tidak berasal dari kegiatan sehari- hari dan sikap. Tapi dari ujian semester, soalnya berasal dari pemerintah pusat. Soal yang diberikan pada saat Ujian Semesteran dan Ujian Nasional jika di Indonesia menggunakan soal pilihan ganda, di Mesir menggunakan soal Esay.
Sistem pengkoreksian di Mesir cukup baik dan murni karena pada lembar jawaban siswa tidak dicantumkan nama siswanya hanya ada no peserta ujian. Sedangkan di Indonesia di Lembar jawaban dicantumkan nama siswa.
5. Tujuan Pendidikan SD
Di Indonesia tujuan pembelajaran pada Sekolah Dasar (SD) Tertuang dalam bentuk TIU yang terdapat dalam silabus dari BSNP dan untuk TIK dapat dikembangkan oleh Guru. Sedangkan di Mesir Menyiapkan dan mengembangkan warga Mesir dengan cara yang akan membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat yang berubah modern untuk menghadapi tantangan terbarukan, selain memungkinkan mereka untuk memahami dimensi religius, nasional, dan budaya dari identitas mereka.
Memberikan masyarakat dengan warga negara yang telah menguasai keterampilan ilmiah dasar, dengan penekanan khusus pada keterampilan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu-ilmu masa depan (sains, matematika, dan bahasa).Menyediakan warga dengan pengetahuan dasar penting tentang kesehatan, gizi, lingkungan, dan isu-isu pembangunan yang terkait. Menyiapkan dan membantu warga untuk mengembangkan keterampilan dipindahtangankan, termasuk kemampuan analisis, berpikir kritis, keterampilan ilmiah, dan keterampilan pemecahan masalah yang dapat memungkinkan mereka untuk merespon tuntutan terus-menerus dan menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari paparan di Atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan sistem Pendidikan di Negara Indonesia dan Mesir, perbedaannya adalah sebagai berikut:
1. Waktu belajar untuk SD lebih cepat di Mesir, lebih cepat 1 tahun di bandingkan dengan Indonesia.
2. Hari libur sekolah di Mesir 2 hari, sedangkan di Indonesia hanya 1 hari.
3. Sistem ujian di mesir, untuk ujian naik grade soalnya berasal dari pemerintah sedangkan di Indonesia berasal dari ujian semester, ulangan harian dan sikap
4. Sistem Evaluasipun cukup baik, soal Ujian Nasional mereka berbentuk Essay sedangkan di Indonesia Pilihan Ganda
5. Sistem Pengkoreksiannyapun baik, dilembar jawaban tidak di cantumkan nama siswa sedang di Indonesia di cantumkan
6. Di Mesir adanya penyesuaian mata pelajaran yang diberikan sesuai dengan usia siswa.
Perbandingan Kondisi System Pemerintahan Mesir dengan system pemerintahan Indonesia
A. Mesir
Kekuasaan di Mesir diatur dengan system semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.
Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu.
Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang Berkuasa Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarakmundur, akhirnya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia Internasional.
Pemerintahan Mesir berbentuk republik dengan Ketua Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata MesirMohamed Hussein Tantawi, Perdana Menteri Essam Sharaf.
B. Indonesia
Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen. Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat). Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti.
Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif, jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintahan Indonesia sekarang ini. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 setelah di amandemen. Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi.
Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.
Potensi Negara Mesir sebagai Negara Adidaya
Berdasarkan sejarah yang ada jika diliht dari segi budaya, Mesir mempunyai peradaban yang tinggi sejak 3200 SM dari Pharaonic, Hellenistic, Romawi hingga Islam. Sehingga Mesir digelari Ummu Dunyu dan Ummu Hadhorat, karena masalalunya yang telah mencapai puncak paradaban ketika bangsa lain masih dalam kondisi keterbelakangan. Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya yang politikal utama di wilayah Arab dan Timur-Tengah.
Sementara itu jika dilihat segi perekonomian dan politik mesir Di masa sebelum perang Dunia II Mesir merupakan kekuatan ekonomi tersendiri di kawasan Timur Tengah, berkat ekonomi agraris yang memiliki tenaga kerja yang berlimpah-limpah dan mulainya tumbuh industri sedang dan primer di kota-kota besarnya. Tetapi biaya peperangan birokrasi yang membengkak dan ledakan penduduk akhirnya membuat kekuatan ekonomi Mesir menyusut secara drastis dalam masa dua dasawarsa saja. Tenaga terlatih dan setengah terlatih yang dimilikinya sulit menemukan penyaluran dalam bentuk lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan hidup mereka. Sedangkan pada waktu yang bersamaan muncul kekuatan ekonomi yang baru di jazirah Arabia, berkat semakin meningkatnya harga minyak bumi. Penyerapan kelebihan tenaga terlatih dan setengah-terlatih Mesir di negara-negara Saudi Arabia, Kuwait, Persatuan Emirat Arab, Bahrein, Oman dan Libya (sebelum terputusnya hubungan bilateral antara kedua negara) ternyata tidak mampu mengimbangi produksi tenaga terlatih dan setengah-terlatih yang terus meningkat tiap tahunnya, Sehingga selamanya masih ada tersisa sejumlah tenaga kerja terdidik yang tak tersalurkan dengan baik. Friksi antara mereka yang tersalur dan tidak tersalur keluar negeri lambat laun tumbuh menjadi kesenjangan identita antara kedua kelompok itu.
Di samping perubahan-perubahan ekonomi yang berlangsung secara cepat, masalah identitas itu semakin tajam juga oleh perubahan-perubahan cepat dalam kehidupan kultural yang terjadi selama tiga puluh tahun terakhir ini. Mesir dan Lebanon umpamanya, semenjak puluhan tahun yang lalu memegang supremasi di bidang kebudayaan di kalangan bangsa-bangsa Arab di abad modern ini. Kehidupan intelektual kawasan Timur Tengah hampir sepenuhnya ditentukan oleh kehidupan budaya kedua negara tersebut. Tetapi perubahan cepat dalam kehidupan politik memberikan bekas-bekasnya sendiri. Karena Lebanon tetap berpegang pada orientasi budaya serba kosmopolitan dengan pemberian tekanan pada pengembangan seni bebas (liberal arts), sedangkan pemerintahan sosialistis Mesir di masa Presiden Nasser mengutamakan indoktrinasi marxistis dengan akibat pengarahan sesisi atas kehidupan budaya, dengan sendirinya lalu terjadi kesenjangan dalam orientasi budaya kedua bangsa, yang menimbulkan akibat-akibat tidak kecil pula bagi kehidupan budaya di semua negara-negara Arab. Ternyata perkembangan tidak berhenti sekian saja, karena segera datang perubahan lain secara cepat pula, yaitu berubahnya orientasi budaya di bawah pemerintahan Sadat. Dengan demikian, terjadi proses pembalikan yang cukup ironis. Kekacauan kehidupan di Lebanon akhirnya membawa Mesir kepada kedudukan memimpin kehidupan budaya liberal, sebagai ganti kedudukan yang di pegang Lebanon selama ini. Sedangkan petro dollar yang mengalir ke Irak dan buah jerih payah mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya ke Mesir dan Lebanon semenjak tahun-tahun empatpuluhan telah memberikan buahnya sendiri, yaitu munculnya sentrum baru kebudayaan Arab di lembah Mesopotamia, dengan orientasinya yang militan dan sosialistis.
Berdasarkan sejarah yang ada Mesir memiliki potensi yang cukup berpengaruh terhadap daerah kawasan Timur-Tengah baik dari segi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Beberapa hal yang dapat membuat Mesir untuk memiliki potensi sebagai Negara yang memiliki pengaruh kuat di kawasannya. Hal ini dapat terlihat dari beberapa hal yaitu dengan melihat jumlah penduduk Mesir yang mencapai hampir 78 juta jiwa (terbesat di Timur-Tengah dan kedua terbesar di Afrika setelah Nigeria) merupakan indikasi potensialnya pasar domestic. Situasi sosial politik Mesir cukup stabil hal ini dapat menciptakan iklim investasi dan ekonomi yang baik di Mesir. Pada tahun 2007, pertumbuhan ekonomi Mesir mencapai 7,1 % dan diproyeksikan meningkat sekitar 7,5 % (pada tahun 2008). Pemerintah Mesir dalam hal ini, juga telah melakukan berbagai reformasi sistem perekonomian negara yang mengarah pada ekonomi pasar dan meningkatkan keterbukaan, baik untuk investasi, perdagangan, pajak, keuangan dan perbankan. Reformasi tersebut telah menghasilkan tingginya foreign direct investment (FDI) di Mesir yang mencapai lebih dari US$ 6,1 trilyun pada tahun 2006 dan market capitalization perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada bursa saham sebesar 80,3% dari GDP pada tahun yang sama.
Pemerintah Mesir juga memberikan perhatian yang besar bagi ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai, antara lain: sumber energi (listrik, gas, minyak), akses jalan, berbagai sarana transportasi (darat, laut, udara), dan teknologi telekomunikasi dan informasi. Mesir dapat dijadikan "pintu masuk" ke negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan kawasan lainnya. Hal ini terkait dengan keterlibatan Mesir pada berbagai kesepakatan perdagangan bebas bilateral dan regional antara lain: Egypt – EU Partnership, COMESA (negara-negara Afrika Timur dan Selatan), AGHADIR (negara-negara Arab di kawasan Mediterania), Arab Common Market (GAFTA), FTA dengan Turki, serta FTA dengan EFTA (Islandia, Lichtenstein, Norwegia dan Swiss), serta skema Qualifying Industrial Zone (QIZ).
Dalam bidang telekomunikasi, terbuka peluang untuk ikut memperebutkan pengembangan teknologi nirkabel (GSM, 3G, VoIP, Wi-fi, Wi-Max, ataupun CDMA), khususnya semenjak Pemerintah Mesir membuka berbagai lisensi baru operator GSM 3G. Demand juga akan semakin meningkat tidak hanya bagi jasa telekomunikasi, tetapi juga komponen pendukung dari mulai keypad ponsel hingga fiber optics.
Dalam bidang minyak bumi dan gas, terdapat peluang cukup besar bagi penyediaan jasa dan produk peralatan migas yang diperkirakan mencapai lebih dari US$ 1,5 milyar, seiring dengan meningkatnya jumlah operasi perusahaan asing. Selama kurun 2001-2007, lebih dari 150 penemuan migas di Mesir telah menarik perusahaan-perusahaan besar untuk berinvestasi di Mesir. Peningkatan konsumsi minyak domestik Mesir juga merupakan peluang investasi yang patut diperhatikan. Selain itu, berbagai peluang juga terdapat dalam bidang petrokimia, terkait dengan semakin tingginya produksi gas Mesir, dan "ambisi" Pemerintah Mesir untuk mengekspor produk petrokimia dan memenuhi demand pasar domestik Mesir.
Dalam bidang pengembangan Teknologi Informasi (TI) di Mesir yang setiap tahunnya mengalami pertumbuhan lebih dari 10%, sebagai salah satu penandatangan Perjanjian TI dalam kerangka WTO, Mesir telah menghapuskan bea masuk untuk produk-produk TI. Mesir juga mempunyai proyek Smart Village yang dirancang untuk menjadi Silicon Valley Mesir yang telah dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Microsoft dan IBM. Semua hal tersebut memberikan peluang bagi pemasaran dan produksi produk-produk TI, baik perangkat keras maupun lunak, juga e-business.
Bidang pariwisata juga memberikan peluang lain. Tingginya tingkat kunjungan wisman di Mesir (mencapai 10 juta wisman pada 2007), telah menimbulkan demand yang cukup tinggi bagi pengadaan peralatan dan jasa hotel dan restoran (termasuk furniture). Hal ini terkait dengan adanya insentif Pemerintah Mesir bagi pembangunan berbagai resort di wilayah-wilayah baru seperti Pantai Utara, Sinai dan kawasan Laut Merah.
Dalam bidang penyediaan produk rumah tangga, pasar domestik Mesir dengan pertumbuhan ekonominya yang cukup stabil, telah meningkatkan demand pertumbuhan pasar produk-produk rumah tangga mencapai 4,2% per tahun. Dalam hal ini, terdapat peluang untuk meraih pasar produk rumah tangga ber-image khusus, seperti perawatan tubuh wanita tradisional, ataupun peralatan rumah tangga bercorak etnik, seiring dengan mulai berkembangnya jumlah kalangan menengah dan atas di Mesir. Namun demikian, masih cukup banyak masyarakat Mesir yang hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga kebanyakan masyarakat Mesir meskipun mengalami peningkatan daya beli, cenderung mengkonsumsi produk "massal murah meriah" seperti dari China.
Dengan melihat sejarah serta situasi kondisi perekonomian, sosial budaya, teknologi serta politik baik secara internal maupun eksternal telah menunjukan bahwa Mesir memiliki potensi yang cukup kuat di daerah kawasannya dan memiliki stabilitas kondisi suatu Negara yang cukup baik. Hal ini di tunjukan dengan eksistensinya didalam kanca perpolitikan internasional, terutama dalam penyelesaian perdamaian Israel dengan Negara-negara Arab.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sistem pendidikan Mesir sangat sentralistik, dan dibagi menjadi tiga tahap yaitu, pendidikan Dasar terdiri dari Tahap primer dan tahap persiapan, Pendidikan Menengah dan Pasca Pendidikan Menengah
2. Jenis pendidikan di negara Mesir terdiri dari pendidikan formal yang meliputi sistem pendidikan sekuler, sistem pendidikan Al Azhar dan sistem pendidikan vocasional, dan pendidikan non formal
3. Jenjang pendidikan di Mesir dan di Indonesia berdasarkan perkembangan usia adalah sama. Perbedaan terdapat pada penekanan pendidikan dasar, di Indonesia 9 tahun meliputi SD dan SMP, sedangkan di Mesir 8 tahun yaitu pada Primary School.
4. Sejarah pendidikan di mesir ditandai dengan kedatangan Napoleon Bonaparte menguasai Mesir sejak tahun 1798 M. Kehadiran Napoleon Bonaparte di samping membawa pasukan yang kuat, juga membawa para ilmuwan dengan seperangkat peralatan ilmiah untuk mengadakan penelitian. Tokoh pembaharuan pendidikan di mesir adalah: Muhammad Ali Pasya, At Tahtawi, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Jamaludin Al Afgani, Ali Mubarak, Thaha Husien.
5. Tujuan pendidikan di Mesir adalah Menyiapkan dan mengembangkan warga Mesir dengan cara yang akan membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat yang berubah modern untuk menghadapi tantangan globalisasi. Selain memungkinkan mereka untuk memahami dimensi religius, nasional, dan budaya dari identitas mereka. Sistem pendidikan di mesir mempunyai 2 sistem yaitu Umum dan Al-Azhar.
6. Mesir tidak mengenal adanya dikotomi ilmu, tidak ada perbedaan antara ilmu umum maupun ilmu agama, keduanya sama pentingnya dan sama-sama berperan dalam kehidupan.
7. Dengan melihat sejarah serta situasi kondisi perekonomian, sosial budaya, teknologi serta politik baik secara internal maupun eksternal yang telah di paparkan pada makalah, telah menunjukan bahwa Mesir memiliki potensi yang cukup kuat di daerah kawasannya dan memiliki stabilitas kondisi suatu Negara yang cukup baik. Hal ini di tunjukan dengan eksistensinya didalam kanca perpolitikan internasional, terutama dalam penyelesaian perdamaian Israel dengan Negara-negara Arab. Dengan demikian Mesir memiliki potensi untuk menjadi Negara adidaya di daerah kawasan Timur –Tengah, namun untuk menjadi Negara adidaya di kanca politik dan dunia internasional Mesir masih belum cukup memiliki potensi yang memadai apabila di bandingkan dengan Negara-negara lain.
8. Mesir sebagai suatu daerah Islam yang mempunyai peranan yang amat besar bagi pengembangan Islam baik dalam pengembangan daerah kekuasaan Islam, pengembangan ilmu pengetahuan bahkan alih ilmu dan teknologi dari Eropa, maupun peran ekonomi dan perdagangan.
Saran
Dengan melakukan analisis mengenai sistem pendidikan, pemerintahan, dan penjabaran kebudayaan ini diharapkan dapat memberikan ilmu sehingga pembaca dapat mempelajarinya lebih dalam.
Indonesia dapat mengambil hal-hal positif dari apa yang telah dilakukan oleh negara lain dan menerapkannya di Indonesia.
Disarankan kepada peniliti selanjutnya untuk lebih memperluas materi yang disajikan.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang didapat mengingat penulis hanya manusia biasa yang penuh khilaf. Maka, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih baik.