1. Terapi pember pemberian ian oksige oksigen n pada pada anak anak dan dewasa dewasa Terapi erapi oksige oksigen n adalah adalah suatu suatu tindak tindakan an untuk untuk mening meningkat katkan kan tekana tekanan n
parsial
oksigen pada inspirasi,
menin eningk gkat atka kan n
yang dapat dilakukan dengan cara
kadar adar oksi oksig gen insp inspir iras asii
/
FiO2 iO2
(Ort (Ortho hob barik arik ), dan
meningkatkan tekanan oksigen (Hiperbarik), tujuan dari terapi oksigen ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi O2 pada darah arteri sehingga masuk ke jaringan untuk memfasilitasi metabolisme aerob, dan mempertahankan aO2 ! "# mmHg atau $aO2 ! %# &' (ogayah 2##%) *ndikasi pemberian terapi oksigen ini adalah pasien hipoksia, oksigenasi kurang kurang sedang sedangkan kan paru paru normal normal,, oksig oksigena enasi si cukup cukup sedang sedangkan kan paru paru tidak tidak normal, oksigenasi cukup, paru normal, sedangkan sirkulasi tidak normal, pasien yang membutuhkan pemberian oksigen konsentrasi tinggi, dan pada pasien dengan tekanan partial karbondioksida ( a+O2 ) rendah' Tekhnik Tekhnik pemberian terapi oksigen ini bisa dengan sistem aliran rendah seperti, kateter nasal, kanul nasal / kanul binasal / nasal prong, sungkup muka sederhana, sungku sungkup p muka muka dengan dengan kanton kantong g rebreat rebreathin hing, g, dan sungku sungkup p muka muka dengan dengan kanton kantong g non rebrea rebreathi thing' ng' isa isa juga juga dengan dengan tekhni tekhnik k aliran aliran tinggi tinggi seperti seperti,, sun sungkup gkup muka uka deng engan -en -enturi turi / .ask .asker er entu nturi (Hig (High h flo flo0 lo0 lo0 conc concen entra trati tion on), ), ag ag and and .ask .ask / resus resuscit citat ator or manu manual al'' emb emberi erian an terap terapii oksi oksige gen n
dapa dapatt
meng mengaki akiba batk tkan an keba kebaka karan ran,,
irit iritasi asi salu salura ran n
pern pernap apasa asan, n,
keracunan oksigen, kejang bahkan sampai koma' (ogayah 2##%) A. Anak tersedia, pemberian oksigen harus dipandu dipandu dengan pulse Indikasi Indikasi 1ika tersedia, oximetry' oximetry' erikan oksigen pada anak dengan kadar $aO2 %#&, dan naikkan pemberian oksigen untuk mencapai $aO2 hingga ! %#&' 1ika pulse oxymetry oxymetry tidak tersedia, kebutuhan terapi oksigen harus dipandu dengan dengan tanda tanda klinis klinis'' ila ila persed persediaa iaan n oksig oksigen en terbat terbatas, as, priori prioritas tas harus harus diberikan untuk anak dengan pneumonia sangat berat, bronkiolitis, atau serangan asma yang a' .eng .engal alam amii siano sianosi siss sentr sentral al,, atau atau b' Tidak bisa bisa minum (disebabkan oleh gangguan respiratorik)' (3HO2#45)
1ika persediaan oksigen banyak, oksigen harus diberikan pada anak dengan salah satu tanda berikut a' b' c' d'
Tarikan dinding dada bagian ba0ah yang dalam Frekuensi napas 6# kali/menit atau lebih .erintih pada setiap kali bernapas (pada bayi muda) 7nggukan kepala (head nodding )' (3HO2#45)
Pulse oximetry merupakan suatu alat untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah secara non8in-asif' 7lat ini memancarkan cahaya ke jaringan seperti jari, jempol kaki, atau pada anak kecil, seluruh bagian tangan atau kaki' $aturasi oksigen diukur pada pembuluh arteri kecil, oleh sebab itu disebut arterial oxygen saturation ($aO2)' 7da yang dapat digunakan berulang kali hingga beberapa bulan, adapula yang hanya sekali pakai' ( 3HO 2#45) 9ilai saturasi oksigen yang normal pada permukaan laut pada anak adalah %:;4##&< pada anak dengan pneumonia berat, yang ambilan oksigennya terhambat, nilai ini menurun' Oksigen biasanya diberikan dengan saturasi %#& (diukur dalam udara ruangan)' atas yang berbeda dapat digunakan pada ketinggian permukaan laut yang berbeda, atau jika oksigen menipis' eaksi yang timbul dari pemberian oksigen dapat diukur dengan menggunakan pulse oxymeter , karena $aO2 akan meningkat jika anak menderita penyakit paru (pada 1 sianotik nilai $aO2 tidak berubah 0alau oksigen diberikan)' 7liran oksigen dapat diatur dengan pulse oxymetry untuk mendapatkan nilai $aO2 ! %#& yang stabil, tanpa banyak membuang oksigen' ( 3HO 2#45) =anjutkan pemberian oksigen hingga anak mampu menjaga nilai $aO2 !%#& pada suhu ruangan' ila anak sudah stabil dan membaik, lepaskan oksigen selama beberapa menit' 1ika nilai $aO2 tetap berada di atas %#&, hentikan pemberian oksigen, namun periksa kembali setengah jam kemudian dan setiap 5 jam berikutnya pada hari pertama penghentian pemberian oksigen, untuk memastikan anak benar8benar stabil' ila pulse oxymetry tidak tersedia, lama 0aktu pemberian oksigen dapat dipandu
melalui tanda klinis yang timbul pada anak (lihat atas), 0alaupun hal ini tidak begitu dapat diandalkan ( 3HO 2#45) Metode Pemberian Oksigen
Terdapat tiga metode yang direkomendasikan untuk pemberian oksigen yaitu dengan menggunakan nasal prongs, kateter nasal dan kateter nasofaring' Nasal prongs atau kateter nasal lebih sering dipakai dalam banyak situasi' Nasal prongs merupakan metode terbaik dalam pemberian oksigen pada bayi muda dan anak dengan croup yang berat atau pertusis' enggunaan kateter nasofaring membutuhkan pemantauan ketat dan reaksi cepat apabila kateter masuk ke esofagus atau timbul komplikasi lainnya' enggunaan
sungkup
0ajah
atau
headbox
tidak
direkomendasikan' ( 3HO 2#45) a' Nasal prongs. 9asal prongs adalah pipa pendek yang dimasukkan ke dalam cuping hidung' =etakkan nasal prongs tepat ke dalam cuping hidung dan rekatkan dengan plester di kedua pipi dekat hidung' 1aga agar cuping hidung anak bersih dari kotoran hidung/lendir, yang dapat menutup aliran oksigen' asang aliran oksigen sebanyak 4;2 liter/menit (#': liter/menit pada bayi muda) untuk memberikan kadar8oksigen8inspirasi 5#;5:&' Tidak perlu pelembapan' (3HO 2#45)
>ambar emasangan Nasal Prongs pada anak (3HO2#45)
b' Kateter Nasal. ?ateter berukuran " atau @ F> yang dimasukkan ke dalam lubang hidung hingga mele0ati bagian belakang rongga hidung' Tempatkan kateter dengan jarak dari sisi cuping hidung hingga ke bagian tepi dalam dari alis anak' asang aliran oksigen 4;2 liter/menit' Tidak perlu pelembapan' (3HO 2#45)
>ambar emasangan kateter nasal pada anak (3HO2#45) c' Kateter Nasofaring. ?ateter dengan ukuran " atau @ F> dimasukkan ke dalam faring tepat di ba0ah u-ula' =etakkan kateter pada jarak dari sisi cuping hidung hingga ke arah telinga (lihat gambar )' 1ika alat ini diletakkan terlalu ke ba0ah, anak dapat tersedak, muntah dan kadang8kadang dapat timbul distensi lambung' eri aliran sebanyak 4;2 liter/menit, yang memberikan kadar8oksigen inspirasi A:8"#&' erlu diperhatikan kecepatan aliran tidak berlebih karena dapat menimbulkan risiko distensi lambung' erlu dilakukan pelembapan' (3HO 2#45)
>ambar emasangan kateter nasofaring pada anak (3HO2#45) Pemantauan
eriksa secara teratur bah0a semua alat berfungsi dengan semestinya dan lepaskan serta bersihkan prongs atau kateter sedikitnya dua kali sehari' antau anak sedikitnya setiap 5 jam untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang terjadi, meliputi a. b. c. d. e.
9ilai $aO2 menggunakan pulse oximetry ?ateter nasal atau prongs yang bergeser ?ebocoran sistem aliran oksigen ?ecepatan aliran oksigen tidak tepat 1alan napas anak tersumbat oleh lendir/kotoran hidung (bersihkan
f.
hidung dengan ujung kain yang lembap atau sedot perlahan)' Bistensi lambung (periksa posisi kateter dan perbaiki, jika diperlukan)' ( 3HO 2#45)
B. Dewasa Kriteria pemberian terapi oksigen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara dibawah ini
emberian oksigen secara berkesinambungan (terus menerus), Biberikan apabila hasil analisis gas darah pada saat istirahat, didapat nilai a' aO2 kurang dari :: mmHg atau saturasi kurang dari @@&' b' aO2 antara :"8:% mmHg atau saturasi @%& disertai kor pulmonal, polisitemia (hematokrit !:"&)' ($udoyo 2#4A)
emberian secara berselang Biberikan apabila hasil analisis gas darah saat latihan didapat nilai a' ada saat latihan aO2 :: mmHg atau saturasi @@& b' ada saat tidur aO2:: mmHg atau saturasi @@& asien dengan keadaan klinik tidak stabil yang mendapat terapi oksigen perlu die-aluasi gas darah (7>B) serta terapi untuk menentukan perlu tidaknya terapi oksigen jangka panjang' ($udoyo 2#4A) Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi absolut a' ?anul nasal / ?ateter binasal / nasal prong jika ada obstruksi nasal' b' ?ateter nasofaringeal / kateter nasal jika ada fraktur dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasal' c' $ungkup muka dengan kantong rebreathing pada pasien dengan a+O2 tinggi, akan lebih meningkatkan kadar a+O2 nya lagi' ($udoyo 2#4A) Metode pemberian Oksigen A. istem Aliran !endah $istem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan, bekerja dengan memberikan oksigen pada frekuensi aliran kurang dari -olume inspirasi pasien, sisa -olume ditarik dari udara ruangan' ?arena oksigen ini bercampur dengan udara ruangan, maka FiO2 aktual yang diberikan pada pasien tidak diketahui, menghasilkan FiO2 yang ber-ariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan -olume tidal klien' 7lat oksigen aliran rendah cocok untuk pasien stabil dengan pola nafas, frekuensi dan -olume -entilasi normal, misalnya klien dengan olume Tidal :## ml dengan kecepatan pernafasan 4" ; 2# kali permenit' +ontoh sistem aliran rendah adalah ?ateter nasal, kanul nasal / kanul binasal / nasal prong, sungkup muka sederhana, sungkup muka dengan kantong rebreathing, sungkup muka dengan kantong non rebreathing' ($udoyo 2#4A) a" Kateter #asal
.erupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinyu dengan aliran 4 ; " liter/mnt dengan konsentrasi 2A& 8
AA&' rosedur pemasangan kateter ini meliputi insersi kateter oksigen ke dalam hidung sampai nasofaring' ersentase oksigen yang mencapai paru8paru beragam sesuai kedalaman
dan frekuensi
pernafasan, terutama jika mukosa nasal membengkak' (7sto0o 2##: ) 4) ?euntungan pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, dan membersihkan mulut, murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap'Bapat digunakan dalam jangka 0aktu yang lama' 2) ?erugian tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari AA&, tehnik memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, nyeri saat kateter mele0ati nasofaring, dan mukosa nasal akan mengalami trauma,fiksasi kateter akan memberi tekanan pada nostril, maka kateter harus diganti tiap @ jam dan diinsersi kedalam nostril lain, dapat terjadi distensi lambung, terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari " liter/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta kateter mudah tersumbat dan tertekuk' (7sto0o 2##: ) b" Kanul #asal$ Binasa$ #asal Prong
.erupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan aliran 4 ; " liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal yaitu 2A & 8 AA&' ersentase O2 pasti tergantung -entilasi per menit pasien' ada pemberian oksigen dengan nasal kanula jalan nafas harus paten, dapat digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut' (7sto0o 2##: ) FiO2 estimation Flo0s FiO2 C 4 =iter /min 2A & C 2 =iter /min 2@ & C 5 =iter /min 52 & C A =iter /min 5" & C : =iter /min A# & C " =iter /min AA & Formula ( Flo0s D A ) E 2# & / 24 &
4) ?euntungan pemberian oksigen stabil dengan -olume tidal dan laju pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, murah, disposibel, klien bebas makan, minum, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman' Bapat digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut, bila pasien bernapas melalui mulut, menyebabkan udara masuk pada 0aktu inhalasi dan akan mempunyai efek -enturi pada bagian belakang faring sehingga menyebabkan oksigen yang diberikan melalui kanula hidung terhirup melalui hidung' (7sto0o 2##: ) 2) ?erugian tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari AA&, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 4/4': cm, tidak dapat diberikan pada pasien dengan obstruksi nasal' ?ecepatan aliran lebih dari A liter/menit jarang digunakan, sebab pemberian flo0 rate yang lebih dari A liter tidak akan menambah FiO2, bahkan hanya pemborosan oksigen dan menyebabkan mukosa kering dan mengiritasi selaput lendir' Bapat menyebabkan kerusakan kulit diatas telinga dan di hidung akibat pemasangan yang terlalu ketat' (7sto0o 2##: ) c" ungkup Muka ederhana
Bigunakan untuk konsentrasi oksigen rendah sampai sedang' .erupakan alat pemberian oksigen jangka pendek, kontinyu atau selang seling' 7liran : ; @ liter/mnt dengan konsentrasi oksigen A# ; "#&' .asker ini kontra indikasi pada pasien dengan retensi karbondioksida karena akan memperburuk retensi' 7liran O2 tidak boleh kurang dari : liter/menit untuk mendorong +O2 keluar dari masker' (7sto0o 2##: ) FiO2 estimation Flo0s FiO2 C :8" =iter/min A# & C "86 =iter/min :# & C 68@ =iter/min "# &
4) ?euntungan konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlubang besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol' (7sto0o 2##: ) 2) ?erugian tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari A#&, dapat menyebabkan penumpukan +O2 jika aliran rendah' .enyekap, tidak memungkinkan untuk makan dan batuk'isa terjadi aspirasi bila pasien mntah' erlu pengikat 0ajah, dan apabila terlalu ketat menekan kulit dapat menyebabkan rasa pobia ruang tertutup, pita elastik yang dapat disesuaikan tersedia untuk menjamin keamanan dan kenyamanan' (7sto0o 2##: ) d" ungkup Muka dengan Kantong Rebreathing Rebreathing mask. $uatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 5: ; "#& dengan aliran " ; 4: liter/mnt , serta dapat meningkatkan nilai a+O2' dara ekspirasi sebagian tercampur dengan udara inspirasi, sesuai dengan aliran O2, kantong akan terisi saat ekspirasi dan hampir menguncup 0aktu inspirasi' $ebelum dipasang ke pasien isi O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkup minimal 2/5 bagian kantong reser-oir' .emasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit' (7sto0o 2##: ) FiO2 estimation Flo0s ( lt/mt ) FiO2 ( & ) C " 5: & C @ A# ; :# & C 4# ; 4: "# &
4) ?euntungan konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir' (7sto0o 2##: ) 2) ?erugian tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, kantong oksigen bisa terlipat atau terputar atau mengempes, apabila ini terjadi dan aliran yang rendah dapat menyebabkan pasien akan menghirup sejumlah besar karbondioksida' asien tidak memungkinkan makan minum atau batuk dan menyekap, bisa terjadi aspirasi bila pasien muntah, serta perlu segel pengikat' (7sto0o 2##: ) e" ungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing Non rebreathing mask.
Teknik pemberian oksigen dengan
konsentrasi oksigen yang tinggi mencapai %# & dengan aliran " ; 4: liter/mnt' ada prinsipnya udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi, udara ekspirasi dikeluarkan langsung ke atmosfer melalui satu atau lebih katup, sehingga dalam kantong konsentrasi oksigen menjadi tinggi' $ebelum dipasang ke pasien isi O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkup minimal 2/5 bagian kantong reser-oir' .emasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit' ?antong tidak akan pernah kempes dengan total' era0at harus menjaga agar semua diafragma karet harus pada tempatnya dan tanpa tongkat' ($udoyo 2#4A)
FiO2 estimation Flo0s ( lt/mt ) FiO2 ( & ) C " :: ; "# C @ "# ; @# C 4# @# ; %# C 42 ; 4: %# 4) ?euntungan konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi %#&, tidak mengeringkan selaput lendir' ($udoyo 2#4A)
2) ?erugian tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah' ?antong oksigen bisa terlipat atau terputar, menyekap, perlu segel pengikat, dan tidak memungkinkan makan, minum atau batuk, bisa terjadi aspirasi bila pasien muntah terutama pada pasien tidak sadar dan anak8anak' .embebaskan jalan nafas dengan menghisap sekresi' ($udoyo 2#4A)
B. istem Aliran Tinggi
.emberikan
aliran
dengan
frekuensi
cukup
tinggi
untuk
memberikan 2 atau 5 kali -olume inspirasi pasien' 7lat ini cocok untuk pasien dengan pola nafas pendek dan pasien dengan O? yang mengalami hipoksia karena -entilator' $uatu teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan,
sehingga
dengan
tehnik
ini
dapat
menambahkan
konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan teratur'($udoyo 2#4A) a) ungkup muka dengan %enturi $ Masker &enturi ' High flow low concentration).
.erupakan metode yang paling akurat dan dapat diandalkan untuk konsentrasi yang tepat melalui cara non in-asif' .asker dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan aliran udara ruangan bercampur dengan aliran oksigen yang telah ditetapkan' .asker -enturi menerapkan prinsip entrainmen udara (menjebak udara seperti -akum), yang memberikan aliran udara yang tinggi dengan pengayaan oksigen terkontrol' ?elebihan gas keluar masker melalui
cuff
perforasi,
memba0a
gas
tersebut
bersama
karbondioksida yang dihembuskan' .etode ini memungkinkan konsentrasi oksigen yang konstan untuk dihirup yang tidak tergantung pada kedalaman dan kecepatan pernafasan' Biberikan FiO2 estimation pada pasien hyperkarbia kronik ( +O2 yang tinggi ) seperti O? Gstimasi FiO2 -enturi mask merk Hudson yang terutama tergantung pada kendali hipoksia untuk bernafas, 3arna dan flo0s ( liter/menit ) FiO2 ( & ) dan pada pasien hypoksemia sedang sampai berat' ($udoyo 2#4A) C iru 2 2A C utih A 2@ C Orange " 54 C ?uning @ 5: C .erah 4# A# C Hijau 4: "#
4) ?euntungan konsentrasi oksigen yang diberikan konstan / tepat sesuai dengan petunjuk pada alat, FiO2 tidak dipengaruhi oleh pola -entilasi, serta dapat diukur dengan O2 analiser, temperatur dan kelembaban gas dapat dikontrol, tidak terjadi penumpukan +O2' ($udoyo 2#4A) 2) ?erugian harus diikat dengan kencang untuk mencegah oksigen mengalir kedalam mata, tidak memungkinkan makan atau batuk, masker harus dilepaskan bila pasien makan, minum, atau minum obat, bila humidifikasi ditambahkan gunakan udara tekan sehingga tidak mengganggu konsentrasi O2' ($udoyo 2#4A)
B7$ 7sto0o, udjo' 2##:' Terapi oksigen: Ilmu Penyakit Paru Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. 1akarta F?*
ogayah, ' 2##%' The Principle f xigen Therapy! "epartemen Pulmonologi "an Respiratori' 1akarta F?* $udoyo, 73', $etiyohadi,', 7l0i, *', et all' 2#4A. Buku #$ar Ilmu Penyakit "alam ed. % $ilid &' 1akarta *nterna ublishing
3orld health organiation' 2#45' Pocket of 'ospital (are for (hildren: )uidelines for the *anagement of common (hildhood Illnesses+ , nd ed.