2. Memperkenalkan nama pera%at 3. 7elaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga (. Menjelaskan tentang kerahasiaan Tahap Kerja
1. 2. 3. (. *. +.
Mengatur posisi anak semi fo%ler atau kepala lebih tinggi Memeriksa tabung oksigen dengan flo%meter. Menambungkan kanul oksigen pada kanul atau fae mask Memberikan oksigen sesuai instruksi Memfiksasi : fae mask dengan mengatur pita elastis di bagian kepala Menanakan pada anak apakah sesakna berkurang atau tidak 8bila memungkinkan . Merapikan alat 2. !ui tangan Tahap terminasi 1. Menanakan pada klien apa ang dirasakan setelah dilakukan kegiatan 2. Menimpulkan hasil prosedur ang dilakukan 3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutna (. &erikan reinforement sesuai dengan kemampuan klien Tahap Dokumentasi
!atat seluruh hasil tindakan dalam atatan kepera%atan
Pemberian Oksigen pada BBLR
Pengertian
uatu tindakan ang dilakukan pada bai baru lahir ang memiliki gangguan pernafasan sehingga bai dapat memenuhi kebutuhan
Tujuan
Kebijakan Prosedur
oksigenna. 1. Membantu pola nafas bai 2. Meningkatkan dan menjaga kondisi bai tetap stabil 3. Menjegah hipoksia Pedoman ara pemberian oksigen pada bai baru lahir sehingga dapat menstabilkan kondiri bai. ! Persiapan alat untuk pemberian oksigen 6lat : •
#abung oksigen beserta isina
•
4egulator dan flo% meter
•
&otol pelembab
•
Masker atau nasal prong
•
lang penghubung
"! Prosedur pemberian oksigen •
#abung oksigen dibuka dan diperiksa isina
•
!ui tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan
•
ubungkan nasal prong atau masker dengan slang oksigen ke botol pelembab
•
Pasang ke penderita
•
6tur aliran oksigen sesuai dengan kebutuhan
•
etelah pemberian tidak dibutuhkan lagi lepas nasal prong atau masker dari penderita
•
#abung oksigen ditutup
•
Penderita dirapikan kembali
•
Peralatan dibereskan
#! #ujuan Pemberian oksigen •
5iharapkan setelah pemberian penunjang pernafasan bai dapat bernafas dengan naman
•
9aju pernafasan bai menapai (-+ kali permenit
•
Pada pemantauan saturasi oksigen pada bai menapai ; sampai 02;
$! !ara Penurunan 9e
Pemberian oksigen pada bai harus selalu dipantau, dengan menghitung frekuensi pernafasan pada bai dan obser
a. b. . d.
5istres pernapasan ang menebabkan hipoksia Membantu resorpsi pneumotoraks pada bai ukup bulan erangan apnea pada bai prematur pero>i test pada tersangka penakit sianotik
&! Metode pemberian oksigen a. Nasal prongs. • ?asal prongs adalah pipa pendek ang dimasukkan ke
dalam uping hidung. 9etakkan nasal prongs tepat ke dalam uping hidung dan rekatkan dengan plester di kedua pipi dekat hidung 8lihat gambar. 7aga agar uping hidung anak bersih dari kotoran hidung/lendir, ang dapat menutup aliran •
oksigen. Pasang aliran oksigen sebanak 1@2 liter/menit 8.* liter/menit pada bai muda untuk memberikan kadar-
oksigen-inspirasi 3@3*;. #idak perlu pelembapan. b. Kateter Nasal. Kateter berukuran + atau $) ang dimasukkan ke dalam • lubang hidung hingga mele%ati bagian belakang rongga hidung. #empatkan kateter dengan jarak dari sisi uping •
hidung hingga ke bagian tepi dalam dari alis anak. Pasang aliran oksigen 1@2 liter/menit. #idak perlu pelembapan.
c. Kateter Nasofarin •
Kateter dengan ukuran + atau $) dimasukkan ke dalam faring tepat di ba%ah u
•
&eri aliran sebanak 1@2 liter/menit, ang memberikan kadaroksigen inspirasi (*-+;. Perlu diperhatikan keepatan aliran tidak berlebih karena dapat menimbulkan risiko distensi lambung. Perlu dilakukan pelembapan.
'I(IOT)RAPI DADA
ann 4ahma%ati , 0+(03(2+
! Pengertian Tindakan
$isioterapi dada adalah suatu metode terapi untuk membuka jalan nafas dan mengenerkan dahak dengan ara penguapan, pemanasan, pemijatan, postural drainage, latihan bernafas dan sution. $isioterapi dada merupakan tindakan kepera%atan dengan melakukan drainase postural, lapping dan
Postural drainage aitu salah satu inter
"! Tujuan
a. Bntuk menegah dan mengatasi hipoksis b. Bntuk mengeluarkan seret ang tertampung . Bntuk menegah akumulasi seret agar tidak terjadi atelektasis d. Memperbaiki pergerakan dan aliran sekret #! Indikasi* kontaindikasi dan komplikasi Indikasi:
a. Profilaksis untuk menegah penumpukan sekret aitu pada : -
Pasien ang memakai
-
Pasien ang melakukan tirah baring ang lama
-
Pasien ang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis
-
Pasien dengan batuk ang tidak efektif .
b. Mobilisasi sekret ang tertahan : - Pasien dengan atelektasis ang disebabkan oleh sekret -
Pasien dengan abses paru
-
Pasien dengan pneumonia
-
Pasien pre dan post operatif
-
Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
Kontarindikasi :
-
Mutlak 1 kegagalan jantung 2 status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif
-
4elatif
a. infeksi paru berat b. patah tulang atau luka baru bekas operasi . tumor paru dengan kemungkinan adana keganasan serta adana kejang rangsang.
$! Alat dan Bahan
a. tetoskop b. elimut . &antal d. e. f. g.
egelas air hangat putum pot anduk keil #empat duduk atau kursi
%! Protokol dan Prosedur Tindakan a. !ui tangan b. 7elaskan prosedur pada anak . Kaji status anakC analisa kelaakan prosedurC modifikasi renana bila diperlukan d. ediakan bantal, perussion de
untuk melihat letak sputum. 6tur posisi anak dengan menempatkan anak pada diatas pangkuan dan letakkan handuk atau bantal diba%ah punggung anak f. 9akukan teknik perkusi dan lapping dengan ara memposisikan telapak tangan seperti mangkuk selama kurang lebih selama 1-2 menit g. Minta anak menarik nafas dan lakukan
mengerti perintah. 6uskultasi kembali untuk memastikan pembersihan seret 4eposisi, perkusi dan
auskultasi tersebut dimana letak seret. k. #indakan dapat diulangi setelah anak istirahat
&! +al penting ,ang +arus Diperhatikan a. Postural drainage ang diberikan disesuaikan dengan letak seret di saluran nafas b. Bntuk bai teknik perkusi dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu aitu masker
oksigen keil