Universitas Bosowa Lab.Aspal & Bahan Jalan I - 31
BAB I
PENGUJIAN ANALISA SARINGAN
AGREGAT KASAR DAN HALUS
Teori Ringkas
Analisa saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka-angka persentase digambarkan pada grafik pembagian butir.
Gradasi adalah distribusi partikel berdasarkan ukuran agregat merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas perkerasan.
Gradasi agregat mempengaruhi besarnya rongga antar butir yang akan menentukan stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanan. Gradasi agregat diperoleh dari hasil analisa saringan dengan menggunakan 1 set saringan dimana saringan yang paling kasar di atas dan yang paling halus diletakkan paling bawah, yang dimulai dari PAN dan diakhiri dengan tutup.
Macam-macam gradasi agregat dapat dibedakan menjadi :
Gradasi semacam (Uniform Graded )
Gradasi semacam adalah agregat dengan ukuran yang hampir sama atau sejenis atau mengandung butir halus yang sedikit jumlahnya sehingga tidak dapat mengisi rongga antar agregat.
Sifat-sifatnya :
Kontak antar butir baik. Kecepatan bervariasi tergantung dari segregasi yang terjadi
Stabilisasi dalam keadaan terbatas ( Confined )
Gradasi Rapat (Dense Graded )
Merupakan campuran agregat kasar dan halus dalam porsiyang berimbang.
Sifat-sifatnya :
Kontak antar butir baik.
Seragam dan kepadatan tinggi.
Stabilitas tinggi.
Gradasi timpang (Poorly Graded )
Merupakan campuran agregat yang tidak memenuhi 2 kategori diatas.
Sifat-sifatnya :
Kontak antar butir jelek.
Seragam dan kepadatan jelek.
Stabilitas sedang.
Analisa saringan dapat dilakukan dengan :
Analisa basah (AASHTO T 11 – 82), jika agregat yang akan ditapis mengandung butir-butir halus dapat terdeteksi dengan baik.
Analisa kering (AASHTO T 27 – 82), jika agregat itu bersih, sedikit sekali mengandung butiran halus.
Praktikum ini menggunakan dengan cara yang ke dua.
1.2 Prosedur Pengujian Analisa Saringan Agregat Kasar dan Halus
(SNI 03-1968-1990)
Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
Peralatan
Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji.
Satu set saringan : 76.2 mm (3"), 63.5 mm (2 ½" ), 50.8 mm (2"), 37.5 mm (1 ½"), 25 mm ( 1") , 19.1 mm (3/4"), 12.5 mm
( ½"), 9.5 mm ( 3/8" ), No. 4 , No. 8, No.16, No.30, No.50, No.100, No. 200 ( Standar ASTM ).
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110±5) C.
Alat pemisah contoh.
Mesin pengguncang saringan
Talam – talam
Kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat – alat lainnya.
1.2.3 Benda Uji
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak :
Agregat halus
Ukuran maksimum no. 4; berat minimum 500 gram
Ukuran maksimum no. 8; berat minimum 100 gram
Agregat kasar
Ukuran maksimum 3,5" : berat minimum 35 kg
Ukuran maksimum 3' : berat minimum 30 kg
Ukuran maksimum 2,5' : berat minimum 25 kg
Ukuran maksimum 2' : berat minimum 20 kg
Ukuran maksimum 1,5' : berat minimum 15 kg
Ukuran maksimum 1" : berat minimum 10 kg
Ukuran maksimum ¾" : berat minimum 5 kg
Ukuran maksimum ½" : berat minimum 2,5 kg
Ukuran maksimum 3/8" : berat minimum 1 Kg
Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan no. 4, selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum diatas.
Benda uji disiapkan sesuai dengan PB -0208-76 kecuali apabila butiran yang melalui saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.
Cara Melakukan
Cara Kering :
Pengambilan benda uji dengan memakai alat Spliter atau dengan cara perempatan.
Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu ( 110±5 ) C, sampai berat tetap, kemudian timbang.
Cuci benda uji dengan memakai saringan No. 200 sampai benda uji benar-benar bersih.
Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu (110±5 ) C, sampai berat tetap.
Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit.
Perhitungan
Hitunglah persentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan terhadap berat total benda uji.
Alur Bagan Pengujian Agregat Kasar Dan Agregat Halus
Material yang telah di siapkan, di bagi dalam 4 bagian pada suatu wadah ( perempatan).
Material yang telah di siapkan, di bagi dalam 4 bagian pada suatu wadah ( perempatan).
Siapkan alat dan bahan Ambil sampel yang mewakili dengan cara menyilang
Siapkan alat dan bahan
Ambil sampel yang mewakili dengan cara menyilang
Masukkan sampel kedalam pan lalu timbang kemudian cuci sampel hingga bersih (air hasil pencucian sampel tidak langsung di buang namun di saring menggunakan saringan no. 200)
Masukkan sampel kedalam pan lalu timbang kemudian cuci sampel hingga bersih (air hasil pencucian sampel tidak langsung di buang namun di saring menggunakan saringan no. 200)
Sampel yang sudah di cuci kemudian di masukkan kedalam oven pada suhu 110 5ºC
Sampel yang sudah di cuci kemudian di masukkan kedalam oven pada suhu 110 5ºC
Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan.
Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan.
Timbang sampel yang tertahan pada tiap saringan dan hitung prosentase berat benda uji yang tertahan dan lolos diatas masing-masing ayakan terhadap berat total benda uji.
Timbang sampel yang tertahan pada tiap saringan dan hitung prosentase berat benda uji yang tertahan dan lolos diatas masing-masing ayakan terhadap berat total benda uji.
Analisa Data
Analisa Data
Analisa Data
Komulatif Tertahan
Persentase Tertahan
Persentase Lolos
Rata-Rata Persentase
Combined Aggegate Grading (Gradasi Penggabungan Agregat)
Format Pengujian